Copy (3) of Bantuan Hidup Dasar Dr. Robert
-
Upload
sharifah-filda -
Category
Documents
-
view
24 -
download
1
description
Transcript of Copy (3) of Bantuan Hidup Dasar Dr. Robert
BANTUAN HIDUP DASAR
( BASIC LIFE SUPPORT )
Robert H. SiraitBagian Anestesi FK – UKI
Jakarta
CARDIOPULMONARY CEREBRAL RESUSCITATION ( CPCR)
TahapanI. Basic Life Support :
a. Airway controlb. Breathing supportc. Circulation Supprt
II. Advanced Life Supporta. Drugs and fluidsb. Electrocardiographyc. Fibrilation Treatment
III. Prolonged Life Supporta. Gaugingb. Human mentationc. Intensive care
Resusitasi Jantung Paru Otak (RJPO)
Upaya mengembalikan fungsi pernapasan atau sirkulasi yang berhenti tiba-tiba pada seseorang dengan kondisi tubuh yang memungkinkan untuk hidup normal kembali.
Penyebab kematian mendadak yang masih mungkin reversibel :
Koma : obstruksi jalan napas Hipoventilasi dan apnea Fibrilasi ventrikel : iskemia jantung
dengan / tanpa MCI Perdarahan Trauma : perdarahan, CKB, kekerasan Kecelakaan non trauma : tenggelam,
keracunan Bencana alam
BANTUAN HIDUP DASAR
Merupakan bagian dari pengelolaan gawat darurat medik yang harus segera dilakukan baik oleh tenaga kesehatan profesional maupun orang awam terlatih, dapat dilakukan tanpa atau dengan bantuan alat.
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Tujuan Utama : Memberikan oksigen ke otak, jantung, organ
vital lainnya sampai datangnya suatu pengobatan medik yang definitif dan tepat (Bantuan Hidup Lanjut)
Dengan cara : Mencegah berhentinya respirasi/ sirkulasi
melalui pengenalan dan intervensi segera. Memberikan bantuan eksternal terhadap
respirasi/ sirkulasi korban yang mengalami henti napas/jantung melalui RJPO
Henti Napas (Apnea)
Berhentinya usaha / gerakan napas spontan
Cadangan O2 paru (+), pompa Jantung (+)
Penyebab :a. Sumbatan Jalan Napas :
Benda asing, aspirasi, lidah jatuh kebelakang, edema akut glotis dan jaringan sekitarnya, pipa endotrakea tersumbat/ terlipat
Henti Napas (Apnea)
b. Depresi Pernapasan Sentral :
obat-obatan, intoksikasi, paCO2
↓↓, paCO2 ↑↑, koma, henti jantung, tenggelam, trauma, tumor otak, dll.
Perifer : Obat pelumpuh otot, poliomielitis,
miastenia gravis
Sumbatan Jalan Napas
Sebagian Bising napas berisik
(Snoring, crawing, gurgling, wheezing)
Retraksi (+) Usaha napas (+)
Totalis Bising napas (-) Retraksi (-) Usaha napas (-) 5-10 mnt tdk
dikoreksi asfiksia, apnea dan henti jantung
Henti Jantung (Cardiac Arrest = clinical death)
Gambaran klinik berhentinya seluruh sirkulasi sec. mendadak/ tiba-tiba pd seseorang yg tdk diduga mati pada saat itu, meliputi : Tidak sadar Tidak teraba denyut pada arteri besar (pulselessness) Henti napas / apnea atau gasping Terlihat seperti mati Warna kulit pucat seperti kelabu Dilatasi pupil (45 detik setelah cardiac arrest)
Sirkulasi O2 (-), O2 organ vital habis dlm bbrp detik
Henti Jantung (Cardiac Arrest = clinical death)
Penyebab Primer :
Fibrilasi ventrikel, asistol primer, electromechanical dissosiation (EMD).
Bbrp sel neuron otak dpt bertahan sp 20 mnt
Sekunder : Dlm mnt : anoksia alveolar, asfiksia, perdarahan Dlm jam : hipoksemia ok oedema paru /
pneumonia, syok ok trauma, sepsis, gagal jantung, obstruksi sirkulasi (emboli paru masif)
Airway Control Without equipment
Backward tilt of headSupine aligned positionStable side position
Lung inflation attempts
Triple airway manuver (jaw thrust-open mouth)
Manual clearing of mouth and throat back blows- manual thrust
With equipment Pharyngeal suctioning Pharyngeal intubation Esophageal obturator
airway insertion Endotracheal intubation
tracheobronchial suctioning
Cricothyrotomy translaryngeal O2 jet insufflation
Tracheotomy, bronchoscopy, bronchodilation, pleural drainage
Breathing Support
Without equipment Mouth-to-mouth Mouth-to-nose Mouth-to-stoma
With equipment Mouth to adjunct
with or without O2
Manual bag mask (tube) ventilation with or without O2
Hand triggered O2 ventilation
Mechanical ventilation
Circulation Support
Without equipment Control of external
hemorrhage Position for shock
pulse checking Manual chest
compressions
With equipment Mechanical chest
compressions Open chest direct
cardiac compressions
Pressure pants (MAST) for shock
Jalan Napas
Pastikan korban sadar /tidak sadar : sentuh / goyang sec. halus dan panggil
Respon (-) : panggil pertolongan Posisi korban : terlentang, permukaan rata /
keras. Posisi penolong : berlutut, sejajar bahu
korban. Buka jalan napas : tengadah kepala/ topang
dagu/ dorong mandibula
Pernapasan
Pastikan korban tidak bernapas (3-5 dtk),
napas (-) : inflasi paru 2x melalui mulut ke mulut /
hidung / stoma Pertahankan tengadah kepala Raba arteri carotis (5-10 dtk) Nadi (+) :
Inflasi paru 12x / mnt
Konsentrasi Oksigen
Udara ekspirasi (mulut ke mulut) : 16-17%
Udara bebas : 21 % Kanul hidung O2 2 lpm : 24 % Kanul hidung O2 6 lpm : 44 % Sungkup :
- rebreathing 6-10 lpm : 35-60 %- non rebreath 8-12 lpm : 80-90%
Sirkulasi Nadi (-), napas (-) :
Aktifkan sist pelayanan darurat medik (SPDM) Lakukan kompresi dada luar + ventilasi :
1 penolong = 15 : 2 2 penolong = 5 : 1
Saat kompresi dasar tangan letakkan dibagian bawah sternum.
Dalam kompresi dada : Dewasa : 3-5 cm Anak-anak : 2-3 cm Bayi : 1-2 cm