Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

12
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PENINGKATAN TERTIB ADMINISTRASI PADA KANTOR LURAH DI KELURAHAN BENTIRING DISUSUN OLEH ALENA BRILIANTYAS NPM 0900057 BIDANG ILMU : EKONOMI MANAJEMEN

description

kkn unihaz

Transcript of Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

Page 1: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

PENINGKATAN TERTIB ADMINISTRASI PADA KANTOR LURAH DI

KELURAHAN BENTIRING

DISUSUN OLEH

ALENA BRILIANTYASNPM 0900057

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU

JUNI 2013

BIDANG ILMU : EKONOMI MANAJEMEN

Page 2: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Judul Penelitian : Peningkatan Tertib Administrasi Pada Kantor Lurah Di Kelurahan Bentiring

Bidang Ilmu : Ekonomi ManajemenKetua Peneliti :a. Nama Lengkapb. NPMc. Program Studid. Nomor HPe. Alamat Surel (e-mail)f. Alamat Rumah

::::::

Alena Briliantyas0900057Ekonomi [email protected]. Beringin RT 5 Bengkulu

Bengkulu, 27 Juli 2013Mengetahui,Dosen Pembimbing Lapangan Peserta Kukerta,

Amir, S.E., M.M. Alena BriliantyasNPP. 02010101 NPM. 0900057

Menyetujui,Ka. LPPM

Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si NPP. 0291020052

Page 3: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

A. Judul : Peningkatan Tertib Administrasi Pada Kantor Lurah

Di

Kelurahan Bentiring

B. Bidang Ilmu : Ekonomi Manajemen

C. Pendahuluan

Propinsi Bengkulu memiliki luas wilayah administrasi mencapai lebih kurang

19.788,7 km2. Wilayah administrasi Propinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan

Propinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan Propinsi Lampung dan jaraknya lebih

kurang 567 kilometer.

Kota Bengkulu merupakan ibukota Propinsi Bengkulu yang mempunyai luas

wilayah seluas 144, 52 km2 atau 0,73% dari luas total Propinsi Bengkulu. Seiring

dengan terjadinya pemekaran kabupaten-kabupaten di Propinsi Bengkulu, pada

tingkat pemerintahan administrasi yang lebih rendah juga mengalami pemekaran.

Hingga tahun 2003 di Propinsi Bengkulu telah terbentuk 60 kecamatan, 109

kelurahan dan 1.043 desa (Bappeda, 2004).

Kecamatan Muara Bangkahulu merupakan salah satu kecamatan yang ada di

Kota Bengkulu yang membawahi “X” kelurahan dengan jumlah penduduk 0000

jiwa. Hal ini berarti ada “X” pemerintahan di tingkat kelurahan yang membawahi

“X” desa. Berdasarkan data survey diketahui bahwa sistem administrasi dan

pelayanan yang ada di tingkat kelurahan maupun kecamatan masih kurang.

Rendahnya sistem administrasi maupun pelayanan dapat disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor

utama bagi akuntabilitas sebuah instansi. Baik tidaknya kualitas seseorang dilihat

dari tingkat disiplin orang tersebut dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang

merupakan tanggung jawabnya.

Sebagian besar orang dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

berdasarkan inisiatif dan dorongan motivasi dari dalam dirinya. Tetapi tidak sedikit

orang yang membutuhkan dorongan motivasi dari orang lain untuk dapat

menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Kasus ini banyak terjadi di

pemerintahan tingkat bawah karena kurang adanya kesadaran untuk mendisiplinkan

Page 4: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

diri dalam melaksanakan pekerjaan. Tanpa kedisiplinan tidak akan dapat dicapai

sistem pemerintahan yang baik dari segi administrasi maupun pelayanan publik.

Administrasi pada suatu instansi pemerintahan merupakan ujung tombak bagi

pembangunan maupun rencana pengembangan pembangunan. Tanpa data-data

administrasi yang jelas dan rapi maka pembangunan maupun rencana pengembangan

akan sulit terlaksana dengan cepat dan tepat. Berdasarkan latar belakang di atas

melalui Kuliah Kerja Nyata Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH ke-XXIV maka perlu

dilakukan berbagai pendekatan dan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan tertib

administrasi pada kantor lurah di Kelurahan Bentiring.

D. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan diangkat pada program ini adalah bagaimana

meningkatkan sistem administrasi pada Kantor Lurah di Kelurahan Bentiring ?

E. Tinjauan Pustaka

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai kegiatan pelayanan yang dilakukan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak – hak dasar setiap

warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan atas pelayanan administrasi

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan

publik. Pelayanan public merupakan tanggung jawab pemerintah baik pusat maupun

daerah, permasalahan umum pelayanan publik antara lain terkait dengan penerapan

prinsip – prinsip good governance yang masih lemah seperti masih terbatasnya

partisipasi masyarakat, transparasi dan akuntabilitas baik dalam proses perencanaan,

pelaksanaan atau penyelenggaraan pelayanan maupun evaluasinya (Rasyid, 1998).

Gronsross dalam Istujaya (2002, hal 15) memberikan definisi pelayanan adalah

sebagai suatu aktifitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi

sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal – hal lain

yang disediakan oleh purusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk

memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan. Berdasarkan pendapat

Gronroos in, maka dapat diketahui ciri pokok dari pelayanan adalah serangkaian

aktivitas dari interaksi yang melibatkan karyawan atau peralatan yang disediakan

Page 5: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

oleh instansi/ lembaga penyelenggara pelayanan dalam menyelesaikan masalah yang

menerima pelayanan.

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25

Tahun 2004, pelayanan umum (publik) merupakan segala bentuk kegiatan pelayanan

umum yang dilaksanakan instansi pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan

Badan Usaha Milik Negara/ Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam

rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang – undangan.

Kondisi masyarakat yang semakin kritis, birokrasi publik dituntut harus dapat

mengubah posisi dan peran (revitalisasi) dalam memberikan pelayanan publik.

Terjadi suatu perkembangan yang sangat dinamis, tingkat kehidupan masyarakat

yang semakin baik, merupakan indikasi dari empowering yang dialami oleh

masyarakat (Thoha dalam Widodo, 2001).

Pembuatan kebijakan pemerintah dalam membenahi dan meningkatkan

pelayanan dilaksanakan dengan selalu berprinsip pada kepuasan publik. Untuk

memberikan pelayanan yang baik kepada publik perlu diterangkan prinsip – prinsip

pelayanan publik yaitu : kesederhanaan, kejelasan, kepastian, keterbukaan efisiensi,

keadilan dan ketepatan waktu. Secara teoritis John Stewart dan Michael Clarke

(dalam Skelcher, 1992) yaitu sedikitnya ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan

oleh pemerintah tanpa memandang tingkatannya, yaitu fungsi pelayan masyarakat

(public service function), fungsi pembangunan (development function) dan fungsi

perlindungan (protection function).

Penilaian terhadap kinerja merupakan suatu hal yang penting untuk dapat

mengetahui sejauh mana tujuan organisasi berhasil diwujudkan dalam jangka waktu

atau periode tertentu. Kinerja (performance) merupakan prestasi kerja, pelaksanaan

kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja, penampilan kerja. Kinerja juga merupakan

sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan dimana hasil

kerja tersebut dapat ditunjukan buktinya secara konkrit dan dapat diukur

(Sudarmayanti, 2010).

Penilaian terhadap kinerja sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi publik

dalam mencapai misinya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi mengenai

kinerja tentu berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan

Page 6: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Pengukuran kinerja merupakan

suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan

akuntabilitas. Pengukuran kinerja kegiatan pelayanan suatu organisasi/ pemerintah

dapat mencerminkan baik tidaknya pengelolaan organisasi/ pemerintah yang

bersangkutan.

Faktor – faktor yang membentuk kinerja individual/ aparatur pada dasarnya

dapat dilihat dari dua aspek yaitu : 1) faktor internal, dari diri pegawai seperti :

kemampuan intelektual (pendidikan dan keterampilan), sikap mental kepribadian dan

motivasi kerja. 2) Faktor eksternal, dari luar diri pegawai seperti, kebijakan dan

praktik sumber daya manusia (rekruitmen, seleksi, pengembangan karir, sistem

penilaian kerja dan sitem balas jasa) dan budaya organisasi. Pada dasarnya setiap

faktor saling mempengaruhi kinerja karyawan maupun kinerja organisasi.

Menurut Widjaja (2003) peningkatan pelayanan dan tertib administrasi dapat

diwujudkan melalui upaya-upaya :

1. Penataan dan pengembangan kelurahan, kerjasama antar kelurahan dan desa lain

dan lembaga masyarakat.

2. Penataan dan pengembangan lembaga pemerintah kelurahan dan paguyuban

pemerintah kelurahan.

3. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah kelurahan.

4. Penataan dan pengembangan pendapatan kekayaan dan keuangan daerah.

5. Meningkatkan ketahanan masyarakat.

6. Pemantapan nilai-nilai sosial budaya setempat.

7. Pengembangan usaha ekonomi rakyat.

8. Peningkatan sumber daya alam yang berwawasan lingkunagan.

9. Peningkatan pemanfaatan tekhnologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat.

Menurut pasal 1 : 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun

2005 mengemukakan bahwa Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai

perangkat kerja Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. Pemerintah

kelurahan perlu memiliki kemandirian dan akuntabilitas publik yang cukup

memadai, dalam interaksinya yang bersifat langsung dengan masyarakat diwilayah

kerjanya.

Page 7: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

Sebagai satuan dari pemerintahan wilayah, maka pemerintah kelurahan

diwajibkan melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi yang sudah ditetapkan oleh

Peraturan Perundang-Undangan. Kegiatan administrasi yang dilakukan di kelurahan

adalah administrasi umum dan administrasi kependudukan.

Administrasi umum adalah segala kegiatan-kegiatan pencatatan data mengenai

kegiatan-kegiatan pemerintah desa dan pemerintah kelurahan pada buku administrasi

umum. Administrasi Kependudukan berdasarkan Undang – Undang Nomor 23

Tahun 2006 adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan

dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil

dan pengelolaan informasi serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan

pembangunan. Tertib administrasi dapat meningkatkan pelayanan yang baik kepada

masyarakat dan dapat membantu percepatan pembangunan bagi suatu

desa/kelurahan.

F. Tujuan Pengabdian

Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan sistem

administrasi kelurahan yang tertib terutama di Kelurahan Bentiring.

G. Kontribusi Kegiatan

Program kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berdasarkan kondisi yang ada di

Kantor Lurah dengan menerapkan ilmu manajemen yang diharapkan dapat

membantu menata administrasi pada Kantor Lurah di Kelurahan Bentiring.

H. Metode Pelaksanaan

Program kegiatan dimulai dari pendekatan dengan pemuka masyarakat,

aparatur desa dan pemuka adat setempat dan mendengarkan keluhan-keluhan

masyarakat mengenai pelayanan administrasi di Kantor Lurah. Berdasarkan data

yang diperoleh maka dilakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan sumber daya

yang ada di kantor tersebut. Teknis pelaksanaan adalah dengan mengevaluasi sistem

administrasi yang ada, setelah itu mulai membuat program kerja bersama aparat

pemerintahan kelurahan guna menertibkan administrasi yang kurang. Masyarakat

Page 8: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv

juga diberi penyuluhan dan sosialisasi mengenai pelayanan yang ada di kantor lurah

serta tata cara memperoleh pelayanan yang baik.

I. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Minggu1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

112 13

1. Survei dan observasi lokasi

2. Persiapan Proposal3. Pengajuan Proposal4. Pelaksanaan KUKERTA :

Pertemuan dengan pihak pemerintahan, pemuka masyarakat dan pemuka adat

5. Sosialisasi Program pada pihak kelurahan

6. Perencanaan dan penataan sistem administrasi kelurahan

7. Penyusunan draf laporan 8. Lokakarya9. Pengumpulan Laporan

J. Daftar Pustaka

Durianto, Sugiarto, Widjaja dan Supratikno, 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Istujaya, Andika dan Utomo, Warsito. 2002. Thesis : Efektivitas Organisasi Kecamatan dalam Pelayanan Publik setelah menjadi Perangkat Daerah di Kabupaten Lombok Timur. UGM Press. Yogyakarta.

Rasyid, Ryaas. 1998. Kebijakan Desentralisasi dan Pemberdayaan Birokrasi Lokal. Institut Ilmu Pemerintahan. Jakarta.

Skelcher, Chris. 1992. Managing for Service Quality (Managing Local Government).Sudarmayanti. 2010. Faktor yang menentukan Kinerja Pelayanan Publik. PPS

Universitas Udayana. Bali.

Widodo. 2001. Mewujudkan Birokrasi yang mengedepankan Etika Pelayanan Publik. Universitas Warma Dewa. Bali.

Page 9: Contoh Proposal Kti Kukerta Xxiv