Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda...

41
Makalah Sosiologi Mitigasi Bencana-Bencana ALAM Disusun oleh

Transcript of Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda...

Page 1: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

Makalah SosiologiMitigasi

Bencana-Bencana ALAM

Disusun olehFebryan, XII IPS II

Page 2: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas curahan berkat dan

penyertaan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat guna memenuhi Tugas Akhir Sosiologi yang mengangkat tema

mitigasi bencana. Tulisan ini mencakup pengertian mitigasi bencana, tujuan dan metode mitigasi

bencana, jenis-jenis mitigasi bencana, bahaya dan pengaruh bencana, kebijakan dan strategi

mitigasi bencana, manajemen mitigasi bencana, dan mitigasi bencana alam yang terjadi di

Indonesia beserta dengan cara penanggulangannya. Di akhir makalah terdapat kesimpulan dan

saran yang ditulis berdasarkan pendapat saya.

Saya menyadari makalah yang saya buat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila

ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, saya sangat berterima kasih.

Demikianlah makalah ini disusun. Besar harapan saya makalah ini dapat dibaca dan dapat

berguna untuk kita semua, terlebih untuk siswa/i Efata. Amin.

Tangerang, 19 Februari 2020

i

Page 3: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..1

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………2

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………2

2.1 Pengertian Mitigasi Bencana……………………………………………………………..2

2.2 Tujuan dan Metode Mitigasi Bencana……………………………………………………4

2.3 Jenis-Jenis Mitigasi Bencana……………………………………………………………..5

2.4 Bahaya dan Pengaruh Bencana……………………………………………………………6

2.5 Kebijakan dan Strategi Mitigasi Bencana…………………………………………………7

BAB 3 MITIGASI BENCANA ALAM, DAMPAK, DAN PENANGGULANGAN……9

3.1 Banjir………………………………………………………..…………………………….9

3.2 Tanah Longsor……………………………………………………………………………12

3.3 Gempa Bumi………………………………………………………………………………15

3.4 Tsunami……………………………………………………………………………………17

3.5 Gunung Meletus…………………………………………………………………………..19

BAB 4 PENUTUP……………………………………………………………………………21

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………...21

4.2 Saran……………………………………………………………………………………….21

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..22

ii

Page 4: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana merupakan kejadian yang tiba-tiba atau musibah yang besar yang menganggu

susunan dasar dan fungsi normal dari suatu masyarakat (atau komunitas). Satu kejadian atau

serangkaian kejadian yang menimbulkan korban dan atau kerusakan atau kerugian harta benda,

infrastruktur, pelayanan-pelayanan yang penting atau sarana kehidupan pada satu skala yang

brada diluar kapasitas normal dari komunitas-komunitas yang terlAnda untuk mengatasinya.

Bencana kadang kala juga dapat menggambarkan situasi bencana besar dimana pola-pola

normal khidupan (atau ekosistem) teah terganggu dan intervensi-intervensi darurat dan luar biasa

diperlukan untuk menyelamatkan dan mengamankan kehidupan manusia dan atau lingkungan.

Bencana-bencana sering dikategorikan sesuai dengan penyebab-penyebab yang dirasakan dan

kecepatan dampak.

Bencana alam merupakan peristiwa luar biasa yang dapat menimbulkan penderitaan luar

biasa pula bagi yang mengalaminya. Bencana alam juga tidak hanya menimbulkan luka atau

cedera fisik, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis atau kejiwaan. Hilangnya harta benda

dan nyawa dari orang-orang yang dicintainya, membuat sebagian korban bencana alam

mengalami stress atau gangguan kejiwaan. Hal tersebut sangat berbahaya terutama bagi anak-

anak yang dapat terganggu perkembangan jiwanya.

Mengingat dampak yang luar biasa terebut, maka penanggulangan bencana alam harus

dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang tepat. Selain itu, penanggulangan bencana

alam juga harus menyeluruh tidak hanya pada saat terjadi bencana tetapi pencegahan sebelum

terjadi bencana dan rehabilitas serta rekonstruksi setelah terjadi bencana.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari mitigasi bencana?

2. Apa tujuan dan metode mitigasi bencana?

3. Apa jenis-jenis mitigasi bencana?

4. Apa bahaya dan pengaruh mitigasi bencana?

1

Page 5: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

5. Bagaimana kebijakan dan strategi dalam mitigasi bencana?

6. Bagaimana memanajemen mitigasi bencana?

7. Apa langkah-lagkah yang harus dilakukan bila terjadi suatu bencana?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas akhir sosiologi

2. Mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan tujuan mitigasi bencana

3. Mengetahui pengaruh-pengaruh, strategi, dan manajemen mitigasi bencana

4. Mengetahui mitigasi bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus,

dan cara penanggulangannya

5. Memahami tentang bagaimana tindakan yang kita lakukan apa bila terjadi suatu bencana

6. Menambah wawasan mengenai arti penting mitigasi bencana

2

Page 6: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN MITIGASI BENCANA

a) Menurut Pemerintah

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui

pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman

bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari

bencana.

b) Definisi Mitigasi Bencana

Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana,

baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara

atau masyarakat.

1. Bencana alam yang merupakan suatu serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh

fakto alam, yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin

topan tanah longsor, dll.

2. Bencana sosial merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia, seperti konflik

social, penyakit masyarakat dan teror.

Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu:

a. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.

b. Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi

bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana.

c. Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan

diri jika bencana timbul, dan

d. Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.

3

Page 7: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

2.2 TUJUAN DAN METODE MITIGASI BENCANA

Tujuan utama (ultimate goal) dari mitigasi bencana adalah sebagai berikut:

a) Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk,

seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber

daya alam.

b) Sebagai lAndasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

c) Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta

mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan

aman.

Pertimbangan dalam Menyusun Program Mitigasi (khususnya di Indonesia) :

1) Mitigasi bencana harus diintegrasikan dengan proses pembangunan

2) Fokus bukan hanya dalam mitigasi bencana tapi juga pendidikan, pangan, tenaga kerja,

perumahan dan kebutuhan dasar lainnya.

3) Sinkron terhadap kondisi sosial, budaya serta ekonomi setempat.

4) Dalam sektor informal, ditekankan bagaimana meningkatkan kapasitas masyarakat untuk

membuat keputusan, menolong diri sendiri dan membangun sendiri.

5) Menggunakan sumber daya dan daya lokal (sesuai prinsip desentralisasi).

6) Mempelajari pengembangan konstruksi rumah yang aman bagi golongan masyarakat kurang

mampu, dan pilihan subsidi biaya tambahan membangun rumah.

7) Mempelajari teknik merombak (pola dan struktur) pemukiman.

8) Mempelajari tata guna lahan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah yang

rentan bencana dan kerugian, baik secara sosial, ekonomi, maupun implikasi politik.

9) Mudah dimengerti dan diikuti oleh masyarakat.

4

Page 8: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

2.3 JENIS-JENIS MITIGASI BENCANA

Mitigasi dibagi menjadi dua macam, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non structural.

1. Bencana Struktural

Mitigasi struktural merupakan upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui

pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, seperti

pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi,

bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang digunakan untuk

memprediksi terjadinya gelombang tsunami. Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi

kerentanan (vulnerability) terhadap bencana dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan

bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan dengan struktur yang direncanakan

sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut mampu bertahan atau mengalami kerusakan yang

tidak membahayakan apabila bencana yang bersangkutan terjadi. Rekayasa teknis adalah

prosedur perancangan struktur bangunan yang telah memperhitungkan karakteristik aksi dari

bencana.

2. Bencana Non-Strukural

Mitigasi non–struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana selain dari upaya diatas. Bisa

dalam lingkup upaya pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu peraturan, pembuatan tata

ruang kota, capacity building masyarakat, bahkan sampai menghidupkan berbagai aktivitas lain

yang berguna bagi penguatan kapasitas masyarakat, juga bagian dari mitigasi ini. Kebijakan non

struktural meliputi legislasi, perencanaan wilayah, dan asuransi. Kebijakan non struktural lebih

berkaitan dengan kebijakan yang bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan

merusak.

Kebijakan mitigasi baik yang bersifat struktural maupun yang bersifat non struktural harus saling

mendukung antara satu dengan yang lainnya.

5

Page 9: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

2.4 BAHAYA DAN PENGARUH BENCANA

Bagian paling kritis dari pelaksanaan mitigasi adalah pemahaman penuh akan sifat bencana.

Dalam setiap negara dan dalam setiap daerah, tipe bahaya-bahaya yang dihadapi berbeda-beda.

Beberapa negara rentan terhadap banjir yang lain mempunyai sejarah-sejarah tentang kerusakan

badai tropis, dan yang lain dikenal sebagai daerah gempa bumi. Kebanyakan negara rentan

terhadap beberapa kombinasi dari berbagai bahaya dan semua menghadapi kemungkinan

bencana-bencana teknologi sebagai akibat kemajuan pembangunan industry. Pengaruh dari

bahaya-bahaya yang mungkin muncl dan kerusakan yang mungkin diakibatkan tergatung pada

apa yang ada di daerah itu.

Pemahaman dari bahaya-bahaya alam dan proses-proses yang menyebabkan bahaya-bahaya itu

adalah tanggung jawab dari para ahli seismologi, vulkanologi, klimatologi, hidrologi dan para

ilmuwan lainnya. Pengaruh dari bahaya alam terhadap bangunan-bangunan dan lingkungan

buatan manusia merupakan bahan kajian dari para insinyur dan para ahli resiko. Kematian dan

luka yang disebabkan oleh bencana-bencana dan konsekuensi-konsekuensi dari kerusakan

sehubungan dengan gangguan masyarakat dan dampak-dampaknya terhadap ekonomi menjadi

bidang penelitian bagi para praktisi medis, ekonomi dan ilmu social, ilmu pengetahuan masih

relative muda, contohnya, sebagian besar catatan dari gempa yang menimbulkan kerusakan

dengan menggunakan instrumen-instrumen pembaca gerakan kuat diperoleh kurang lebih tiga

puluh delapan tahun yang lalu, dan hanya semenjak adanya foto satelit badai-badai ropis sudah

bisa secara rutin melacak.

Pemahaman bahaya-bahaya mencakup tentang:

1. Bagaimana bahaya itu muncul.

2. Kemungkinan terjadi dan besarnya.

3. Mekanisme fisik kerusakan.

4. Elemen-elemen dan aktivitas-aktivitas yang paling rentan terhadap pengaruh-pengaruhnya.

5. Konsekuensi-konsekuensi kerusakan.

6

Page 10: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

2.5 KEBIJAKAN DAN STRATEGI MITIGASI BENCANA

1) Kebijakan

Berbagai kebijakan yang perlu ditempuh dalam mitigasi bencana, antara lain:

a. Membangun persepsi yang sama bagi semua pihak baik jajaran aparat pemerintah maupun

segenap unsur masyarakat yang ketentuan langkahnya diatur dalam pedoman umum,

petunjuk pelaksanaan dan prosedur tetap yang dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan

sesuai dengan bidang tugas unit masing-masing.

b. Pelaksanaan mitigasi bencana dilaksanakan secara terpadu terkoordinir yang melibatkan

seluruh potensi pemerintah dan masyarakat.

c. Upaya preventif harus diutamakan agar kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalkan.

d. Penggalangan kekuatan melalui kerjasama dengan semua pihak, melalui pemberdayaan

masyarakat serta kampanye.

2) Strategi

Untuk melaksanakan kebijakan dikembangkan beberapa strategi sebagai berikut:

a. Pemetaan

Langkah pertama dalam strategi mitigasi ialah melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Pada

saat ini berbagai sektor telah mengembangkan peta rawan bencana. Peta rawan bencana tersebut

sangat berguna bagi pengambil keputusan terutama dalam antisipasi kejadian bencana alam.

Meskipun demikian sampai saat ini penggunaan peta ini belum dioptimalkan. Hal ini disebabkan

karena beberapa hal, diantaranya adalah:

1) Belum seluruh wilayah di Indonesia telah dipetakan.

2) Peta yang dihasilkan belum tersosialisasi dengan baik.

3) Peta bencana belum terintegrasi.

4) Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan

dalam proses integrasinya.

b. Pemantauan

Dengan mengetahui tingkat kerawanan secara dini, maka dapat dilakukan antisipasi jika

sewaktu-waktu terjadi bencana, sehingga akan dengan mudah melakukan penyelamatan.

7

Page 11: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

c. Penyebaran informasi

Penyebaran informasi dilakukan antara lain dengan cara: memberikan poster dan leaflet kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Propinsi seluruh Indonesia yang rawan bencana, tentang tata

cara mengenali, mencegah dan penanganan bencana. Memberikan informasi ke media cetak dan

elektronik tentang kebencanaan adalah salah satu cara penyebaran informasi dengan tujuan

meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana geologi di suatu kawasan tertentu.

d. Sosialisasi dan Penyuluhan

Sosialisasi dan penyuluhan tentang segala aspek kebencanaan kepada SATKOR-LAK PB,

SATLAK PB, dan masyarakat bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi

bencana jika sewaktu-waktu terjadi. Hal penting yang perlu diketahui masyarakat dan

pemerintah daerah ialah mengenai hidup harmonis dengan alam di daerah bencana, apa yang

perlu ditakukan dan dihindarkan di daerah rawan bencana, dan mengetahui cara menyelamatkan

diri jika terjadi bencana.

e. Pelatihan/Pendidikan

Pelatihan difokuskan kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan jika terjadi bencana.

Tujuan latihan lebih ditekankan pada alur informasi dari petugas lapangan, pejabat teknis,

SATKORLAK PB, SATLAK PB dan masyarakat sampai ke tingkat pengungsian dan

penyelamatan korban bencana. Dengan pelatihan ini terbentuk kesiagaan tinggi menghadapi

bencana akan terbentuk.

f. Peringatan Dini

Peringatan dini dimaksudkan untuk memberitahukan tingkat kegiatan hasil pengamatan secara

kontinyu di suatu daerah rawan dengan tujuan agar persiapan secara dini dapat dilakukan guna

mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Peringatan dini tersebut disosialisasikan

kepada masyarakat melalui pemerintah daerah dengan tujuan memberikan kesadaran masyarakat

dalam menghindarkan diri dari bencana. Peringatan dini dan hasil pemantauan daerah rawan

bencana berupa saran teknis dapat berupa antana lain pengalihan jalur jalan (sementara atau

seterusnya), pengungsian dan atau relokasi, dan saran penanganan.

8

Page 12: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

BAB 3

MITIGASI BENCANA ALAM SERTA PENANGGULANGAN

3.1 BANJIR

1. Banjir Air

Penyebab dari banjir ini adalah kondisi air yang meluap di

beberapa tempat, seperti sungai, danau, dan selokan.

Meluapnya air dari tempat-tempat tersebut yang biasanya

menjadi tempat penampungan dan sirkulasinya membuat

daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air.

2. Banjir Rob (Laut Pasang)

Disebabkan oleh pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan

sekitarnya. Air pasang ini di laut akan menahan aliran air sungai

yang seharusnya menuju ke laut hingga menyebabkan tanggul jebol.

3. Banjir BAndang

Banjir bAndang tidak hanya membawa air saja tapi material-

material lainnya seperti sampah dan lumpur. Biasanya disebabkan karena bendungan air yang

jebol. Sehingga banjir ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air dan arus

air yang sangat deras.

4. Banjir Lahar

Disebabkan oleh lahar gunung berapi yang masih aktif saat mengalami erupsi

atau meletus.

5 . Banjir Lumpur

Banjir lumpur hampir menyerupai banjir bAndang, tetapi

lebih disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam bumi

yang kemudian menggenangi daratan. Lumpur yang keluar

memiliki kandungan gas-gas kimia berbahaya.

9

Page 13: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

3.1.1 MITIGASI SEBELUM, SAAT, SETELAH BANJIR dan DAMPAK, SERTA

PENANGGULANGAN

SAAT TERJADI BANJIR

Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.

Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di

wilayah yang terkena bencana.

Segera amankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.

Jika air terus meninggi, hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana

seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Mengungsi ke daerah aman atau posko banjir sedini mungkin saat genangan air masih

memungkinkan untuk dilewati.

SETELAH TERJADI BANJIR

Secepatnya membersihkan rumah. Gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.

Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare.

Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa, seperti ular dan lipan, atau binatang

penyebab penyakit, seperti kecoa, lalat, dan nyamuk.

Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

10

Page 14: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

MITIGASI DAN UPAYA PENGURANGAN RESIKO BENCANA

Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.

Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.

Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari pemukiman laut.

Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi

aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

DAMPAK BANJIR

Merusak sarana dan prasarana termasuk perumahan, gedung, jalur transportasi putus,

peralatan rumah tangga rusak/hilang.

Menimbulkan penyakit diare, infeksi saluran pernafasan.

Dapat menimbulkan erosi bahkan longsor.

Pencemaran lingkungan.

11

Page 15: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

3.2 MITIGASI SEBELUM, SAAT, SETELAH TANAH LONGSOR SERTA

PENCEGAHAN

SEBELUM TERJADI TANAH LONGSOR

Waspada terhadap curah  hujan yang tinggi

Persiapkan dukungan logistik

• Makanan siap saji dan minuman

• Lampu senter dan baterai cadangan

• Uang tunai secukupnya

• Obat-obatan khusus sesuai pemakai

Simak informasi dari radio mengenai informasi hujan dan kemungkinan tanah longsor     

Apabila pihak berwenang menginstruksikan untuk evakuasi, segera lakukan hal tsb.

     

SAAT TERJADI TANAH LONGSOR

Apabila Anda di dalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segera keluar cari tempat

lapang dan tanpa penghalang 

Apabila Anda di luar, cari tempat yang lapang dan perhatikan sisi tebih atau tanah          

yang mengalami longsor

SESUDAH TERJADI TANAH LONGSOR

Jangan segera kembali kerumah, perhatikan apakah longsor susulan masih akan terjadi

12

Page 16: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

Apabila Anda diminta untuk membantu proses evakuasi, gunakan sepatu khusus dan

peralatan yang menjamin keselamatan

Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kokoh bagi langkah

Apabila harus menghadapi reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan korban, pastikan

tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk

PENCEGAHAN TANAH LONGSOR

Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman.

Buatlah terasering (sengkedan) ada lereng yang terjal bila membangun permukiman.

Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk kedalam tanah            

melalui retakan. Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal.

Jangan menebang pohon di lereng. Jangan membangun rumah di bawah tebing.

Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal. Pembangunan rumah yang

benar di lereng bukit.

13

Page 17: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. Pembangunan rumah yang

salah di lereng bukit.

Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. Jangan mendirikan rumah di tepi sungai

yang rawan erosi.

14

Page 18: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

3.3 MITIGASI SEBELUM, SAAT, SETELAH GEMPA BUMI

SEBELUM TERJADI GEMPA BUMI

Bangun rumah tahan gempa atau RTG. Tidak harus mahal, namun rumah dengan

konstruksi bagus dan kuat dapat terhindar dari roboh saat gempa terjadi.

Pastikan perabotan Anda disimpan dalam kondisi aman

Siapkan kotak P3K dan senter dilengkapi baterai di rumah Anda. Itu sangat berfungsi

ketika terluka saat gempa atau jika membutuhkan penerangan saat gempa di malam hari

Pelajari jalur evakuasi pada tempat tinggal Anda. Terutama yang berada di pesisir pantai

Jangan lupa selalu sediakan uang kas untuk kebutuhan saat bencana terjadi. Karena tidak

jarang, gempa membuat mesin ATM rusak

Hindari membangun rumah di zona rawan likuifaksi atau di wilayah rawan longsor

Pastikan Anda membeli tenda atau kemah untuk menyiapkan diri saat di pengungsian

Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi

seperti menunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan, ataupun dengan

bersembunyi di bawah meja

Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan, dan persediaan obat-obatan.

Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan seputar penggunaan lahan yang

dikeluarkan oleh pemerintah.

15

Page 19: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

SAAT TERJADI GEMPA

Jangan panik dan selalu optimis bahwa Anda dan keluarga dapat selamat. Tidak lupa

berdoa

Saat gempa terjadi dan posisi Anda di dalam ruangan, berlindung pada tempat yang kuat.

Di bawah meja atau tempat yang aman untuk berlindung, atau segera keluar ruangan jika

memungkinkan

Jangan gunakan lift jika gempa terjadi

Jika di luar ruangan, hindari tiang listrik, pohon atau bangunan yang mudah roboh

Pastikan tanah yang Anda pijak tidak mengalami erosi

Jika berada di kendaraan, segera menepi dan turun

Prinsip 20:20:20 Saat terjadi gempa dengan lama 20 detik, Anda harus mengungsi dalam

waktu 20 menit pada ketinggian 20 meter

SETELAH TERJADI GEMPA BUMI

Keluar dari dalam ruangan setelah terjadi gempa. Pastikan lihat ke atas dan waspada benda

yang jatuh

Segera cari informasi pusat gempa untuk mendapatkan informasi apakah gempa

berpotensi tsunami

Jangan kembali ke ruangan usai gempa, karena memungkinkan gempa susulan

Jika potensi tsunami tidak ada, namun gempa susulan masih ada dan cukup besar, bangun

tenda darurat

Hindari merokok di tenda darurat, terutama tenda tersebut ada anak-anak dan perempuan

Jaga psikologi anak. Hibur dia, jangan membuat dia panik. Bawakan permainan

kesukaannya

Jangan mudah percaya isu yang belum pasti kebenarannya seperti isu gempa susulan,

tsunami, dan lainnya.

16

Page 20: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

3.4 MITIGASI SEBELUM, SAAT, SETELAH TSUNAMI dan DAMPAK, SERTA

PENANGGULANGAN

SEBELUM TERJADI TSUNAMI

Kenalilah tAnda-tAnda terjadinya tsunami. Tsunami biasanya didahului oleh gempa

besar yang paling tidak berkekuatan 6,5 skala richter. Sebelum gelombang tsunami

datang, air laut akan surut melewati garis pantai normal dan biasanya akan tercium juga

aroma garam yang menyengat.

Jika Anda tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman jika

tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat ke tempat tinggi yang tidak terjangkau oleh

gelombang tsunami atau pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan kontruksi yang

kuat.

Waspadalah selalu karena bencana tsunami akan datang secara tiba-tiba.

SAAT TERJADI TSUNAMI

anganlah panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami datang. Kepanikan akan

menghambat Anda untuk berpikir dengan jernih dalam mencari jalan keluar.

Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika Anda tidak mengetahui jalur

evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi (ingat ketinggian genangan air akibat

gelombang tsunami bisa mencapai 24 meter).

17

Page 21: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

Jika Anda yakin bahwa tAnda-tAnda yang Anda temui adalah tAnda-tAnda terjadinya

gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga dan orang-orang

sekitarmu ikut menyelamatkan diri.

Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang konstruksinya kuat. Paling

tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan tua.

Berlindunglah di lantai yang aman, dan tunggu hingga keadaan membaik.

Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung yang dapat

dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Usahakan tidak meminum air laut dan tetep di

permukaan air untuk bernapas.

Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah

bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan keadaan tenang.

SESUDAH TERJADI TSUNAMI

Usahakan untuk tetap tenang dan kuatkan hati Anda untuk menghadapi kenyataan

Setelah air surut, Anda mungkin berniat untuk kembali ke rumah, namun ikuti imbauan

regu penyelamat dan jangan melewati jalan-jalan yang rusak

Jika Anda telah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian

rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluarga Anda

satu per satu

Hindari instalasi dan kabel listrik untuk menghindari sengatan listrik

Sesudah bencana tsunami banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun mental.

Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-teman Anda, terutama yang melangami

banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan

Jagalah kesehatan Anda sendiri dengan pola makan yang baik dan istirahat yang cukup,

sehingga Anda dapat membantu orang lain.

18

Page 22: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

3.5 MITIGASI SEBELUM, SAAT, SETELAH GUNUNG MELETUS

SEBELUM TERJADI GUNUNG MELETUS

Sadar jarak dan level kerawanan lokasi rumahmu dengan gunung berapi

Tetap memantau berita tentang status gunung berapi yang berada di dekat tempat tinggal

Mempelajari tahapan proses gunung berapi ketika akan meletus sehingga kamu lebih

siaga dan tahu kapan harus mengevakuasi diri

Simak dan ikuti arahan dari petugas berwenang tentang status dan radius aman dari

puncak gunung berapi

Hapalkan jalur-jalur evakuasi dan tempat perlindungan yang biasanya sudah ditentukan

oleh pihak berwenang, jika sewaktu-waktu gunung meletus kamu tidak panik dan

kebingungan karena sudah tahu kemana harus menyelamatkan diri

Jika status gunung berapi meningkat, ajak keluargamu untuk menyiapkan segala

keperluan penting sebelum terjadi letusan. Makanan, minuman, uang tunai, obat-obatan

P3K, senter dan radio yang menggunakan baterai, baterai ekstra, pakaian hangat/selimut,

masker, kantung tidur, dan kemas dalam satu tas ransel agar bisa langsung dibawa saat

proses evakuasi

Gunakan masker sekali pakai, pilih yang kerapatannya tinggi seperti N95 yang mampu

menghalangi 95% partikel yang masuk ke hidung. Siapkan juga kacamata pelindung.

19

Page 23: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

Diskusikan dengan orang-orang di rumahmu rencana untuk tetap berkomunikasi selama

evakuasi saat erupsi terjadi

SAAT TERJADI GUNUNG MELETUS

Patuhi perintah evakuasi dari pihak berwenang, tinggalkan tempat yang tak aman, segera

menuju ke titik kumpul, jangan bandel untuk tidak mengikuti petunjuk yang justru dapat

merugikan diri sendiri

Hindari arah angin yang searah dengan abu vulkanik agar tidak terkena hujan abu

Hindari daerah lereng gunung, sungai, aliran lahar dan lembah yang dapat berisiko

terkena material dari gunung berapi

Pakailah masker, pakaian tertutup, topi, kacamata pelindung. Jika kondisi mendesak tak

ada masker, pakai kain (basah) untuk menutupi mulut dan hidung agar terhindar dari

menghirup debu vulkanik

Hindari menggunakan lensa kontak

Tetap berlindung di tempat aman, jangan beraktivitas di luar dalam waktu lama

Tetap dan pantau keluarga untuk tetap bersama saat evakuasi.

SETELAH TERJADI GUNUNG MELETUS

Pantau perkembangan kondisi terkini lewat radio.

Hindari tempat yang terkena hujan abu karena partikel-partikel dari abu tersebut dapat

merusak paru-paru

Hindari aliran sungai saat baru selesai erupsi gunung berapi

Saat kondisi telah aman, mulailah membersihkan atap rumah dari abu vulkanik karena

jika tertimbun di atap, dapat menjadi beban tambahan yang berisiko merubuhkan rumah.

Lakukan dengan hati-hati

Hindari menyalakan AC jika ruangan rumah belum bersih dari abu vulkanik.

Mesin mobil dapat rusak jika terkena paparan abu vulkanik, sebisa mungkin

menggunakan kendaraan lain saat keluar rumah.

20

Page 24: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas saya dapat menarik kesimpulan bahwa mitigasi bencana adalah sebuah

upaya untuk memperingan suatu dampak dari terjadinya bencana. mitigasi bencana harus benar-

benar dilakukan ketika terjadi suatu bencana baik banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami,

dan gunung meletus. Mitigasi bencana juga harus benar-benar direncanakan sematang mungkin

agar dalam pelaksanaan dilapangan dapat berjalan dengan baik.

4.2 Saran

Dalam mitigasi bencana sebaiknya dilakukan dengan kerja sama yang baik antara pihak

pemerintah dan pihak masyarakat agar semua pihak tidak kesulitan/menderita pada saat terjadi

bencana.

Untuk kesempurnaan dari makalah ini saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-

teman terlebih oleh Ibu Anike selaku guru sosiologi saya.

21

Page 25: Contoh Makalah · Web view2020/11/15  · Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya. Pemantauan Dengan mengetahui

DAFTAR PUSTAKA

https://moondoggiesmusic.com/arti-mitigasi-tujuan-dan-manfaat/

https://geotimes.co.id/opini/menajamkan-mitigasi-bahaya-alam/

https://ditjenbinaadwil.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/06/Kebijakan-dan-Strategi-

Mitigasi Bencana.pdf

https://republika.co.id/berita/pydjht282/mengenal-jenis-dan-karakteristik-bencana-di-indonesia

https://bpbd.purbalinggakab.go.id/?page_id=228

http://gunungapikoe.blogspot.com/2014/04/langkah-langkah-mitigasi-bencana-gunung.html

http://geo-grafiku.blogspot.com/2014/04/mitigasi-bencana-gunung-berapi.html

https://www.brilio.net/creator/tindakan-yang-dilakukan-sebelum-saat-setelah-gunung-berapi-

meletus-0a2570.html#

https://www.tribunnews.com/sains/2019/11/15/apa-yang-harus-dilakukan-sebelum-sesaat-dan-

sesudah-gempa-bumi

http://syafiraistyani.blogspot.com/2012/11/mitigasi-tsunami.html

https://www.its.ac.id/news/2020/01/07/mitigasi-komperehensif-bencana-banjir/

http://kami-pelongsor-tanah.blogspot.com/2014/04/tindakan-mitigasi-bencana-alam-tanah.html

22