Contoh kasus Karst Citatah

10
Contoh kasus Karst Citatah Kawasan karst Citatah-Rajamandala masuk wilayah Kecamatan Cipatat. Secara geografis, Kecamatan Cipatat merupakan pintu gerbang Kabupaten Bandung Barat dengan luas wilayah 10.320 ha berupa lahan sawah 1.794 ha dan tanah darat 8.526 ha. Berdasarkan data dari Kecamatan Cipatat, jumlah penduduk sampai Juli 2008 sebesar 114.647 jiwa, terdiri atas laki-laki 57.787 jiwa dan perempuan 56.860 jiwa, dengan mata pencaharian sebagai petani 11.274 orang, buruh tani 4.160 orang, buruh pabrik 10.036 orang, TNI/Polri 91 orang, dan PNS 412 orang. Data penduduk yang bekerja sebagai penambang memang tidak tercatat, tetapi cukup banyak (termasuk data buruh pabrik di atas), meskipun sebagian dari mereka berasal dari luar daerah. Kecamatan Cipatat mengalami perkembangan cukup pesat karena didukung infrastruktur yang cukup memadai, lokasi wilayah yang dilalui jalan perlintasan, dekat dengan ibu kota kabupaten, serta potensi sumber daya alam yang cukup seperti tambang, pertanian, perkebunan coklat, karet, dan tanaman keras lainnya. 1. Objek Wisata Cipanas dan Situs Purbakala Gua Pawon. 2. Fasilitas pemerintah dan publik, antara lain Pusdik Brigif TNI AD, Indonesia Power (Pembangkit Tenaga Listrik), Pilot Plan Pengolahan Mineral Puslitbang tekMIRA, dan TPA Sampah Sarimukti yang menampung sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Status Izin Kegiatan Pertambangan :

description

Geologi Lingkungan

Transcript of Contoh kasus Karst Citatah

Page 1: Contoh kasus Karst Citatah

Contoh kasus Karst Citatah

Kawasan karst Citatah-Rajamandala masuk wilayah Kecamatan Cipatat. Secara geografis,

Kecamatan Cipatat merupakan pintu gerbang Kabupaten Bandung Barat dengan luas wilayah

10.320 ha berupa lahan sawah 1.794 ha dan tanah darat 8.526 ha. Berdasarkan data dari

Kecamatan Cipatat, jumlah penduduk sampai Juli 2008 sebesar 114.647 jiwa, terdiri atas

laki-laki 57.787 jiwa dan perempuan 56.860 jiwa, dengan mata pencaharian sebagai petani

11.274 orang, buruh tani 4.160 orang, buruh pabrik 10.036 orang, TNI/Polri 91 orang, dan

PNS 412 orang. Data penduduk yang bekerja sebagai penambang memang tidak tercatat,

tetapi cukup banyak (termasuk data buruh pabrik di atas), meskipun sebagian dari mereka

berasal dari luar daerah. Kecamatan Cipatat mengalami perkembangan cukup pesat karena

didukung infrastruktur yang cukup memadai, lokasi wilayah yang dilalui jalan perlintasan,

dekat dengan ibu kota kabupaten, serta potensi sumber daya alam yang cukup seperti

tambang, pertanian, perkebunan coklat, karet, dan tanaman keras lainnya.

1. Objek Wisata Cipanas dan Situs Purbakala Gua Pawon.

2. Fasilitas pemerintah dan publik, antara lain Pusdik Brigif TNI AD, Indonesia Power

(Pembangkit Tenaga Listrik), Pilot Plan Pengolahan Mineral Puslitbang tekMIRA,

dan TPA Sampah Sarimukti yang menampung sampah dari Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.

Status Izin Kegiatan Pertambangan :

1. Pertambangan bahan galian Golongan C berjumlah 11 IUP yang dikeluarkan oleh

Bupati Bandung.

2. Izin yang diterbitkan oleh Camat: 5 izin, 1000 m2 per izin.

Nilai Strategis Kawasan Karst Citatah

1. Kawasan karst Citatah termasuk warisan tertua di Pulau Jawa. Terbentang sepanjang

enam kilometer dari Tagog Apu hingga selatan Rajamandala, jajaran gunung batu ini

terbentuk pada zaman Miosen, 20-30 juta tahun silam (KRCB, 2006). Kawasan Karst

Citatah ini meliputi: Goa Pawon, Pasir Pawon, Pasir Masigit, Pasir bancana,

Karangpanganten, Gunung Manik, Pasir Pabeasan dan Gunung Hawu. Kondisi

perbukitan ini sedang berada dalam ancaman kehancuran karena adanya

penambangan batu gamping. Yang kini masih utuh adalah Pasir Pawon dan Pasir

Pabeasan, yang digunakan sebagai tempat latihan panjat tebing 125. Sedangkan

Gunung Manik merupakan tempat latihan Koppasus.

Page 2: Contoh kasus Karst Citatah

2. Adanya  temuan situs purbakala berupa alat-alat batu, gerabah, bongkah andesit

sebagai alat tumbuk  dan tulang-tulang binatang (gigi, kuku, rahang) di lingkungan

Gua Pawon merupakan temuan arkeologi spektakular di Jawa Barat. Benda

temuannya sangat berlimpah (serpihan dan peralatan batu jenis jaspis merah, jaspis

hijau, kalsedon tembus pandang dan gelas gunung) yang menunjukkan betapa

intensifnya Gua Pawon dipakai manusia prasejarah sebagai hunian (KRCB,2006).

3. Nilai ilmiah berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

terutama yang berhubungan dengan geologi, hidrologi, biologi, ekologi, arkeologi,

kehutanan, dan sosial budaya.

4. Nilai ekonomi berhubungan dengan keberadaannya sebagai sumber daya alam hayati

(biotik) dan nirhayati (abiotik), yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan

masyarakat. Penambangan batu gamping, fosfat guano, pengelolaan air, kehutanan,

pertanian, perikanan, pariwisata dan bioekonomi (walet), semuanya memberi nilai

ekonomi yang tidak sedikit.

5. Nilai kemanusiaan, yang berhubungan dengan tatanan sosial budaya masyarakat

setempat yang khas. Tercakup di dalamnya kependudukan, pendidikan, estetika, adat

istiadat, agama, kepercayaan, spiritual, dan pertahanan.

6. Kawasan Karst mempunyai fungsi sebagai:

1. Habitat aneka spesies flora dan fauna yang mungkin memiliki nilai endemi

tinggi sehingga memperkaya khasanah keanekaragaman hayati;

2. Warisan keanekaragaman bumi terhadap anak cucu generasi mendatang,

dimana kawasan karst terbukti memiliki bangun bentang alam yang khas, unik

dan langka;

3. Lingkungan biotik dan abiotik kawasan karst merupakan situs penting bagi

pengembangan pengetahuan, baik yang berbasis pada ilmu kebumian (geologi,

geomorfologi, paleontologi), ekologi, biologi, kehutanan, pertanian,

peternakan, maupun sosial dan budaya;

4. Di salah satu segmen kawasan karst (Gua Pawon) terbukti memiliki situs

arkeologi dan paleontologi yang berkaitan dengan budaya, keberadaan dan

perkembangan manusia prasejarah.

Page 3: Contoh kasus Karst Citatah

Permasalahan

Permasalah yang terjadi di kawasan karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat yang

tidak kunjung menemui titik temu khususnya bagi masyarakat sekitar dan pemerintah.

Sehinggga pentingnya dilakukan kajian untuk mengetahui potensi kars yang terukur sehingga

kemungkinan saling menekan salah satu kepentingan dan menghilangkan kepentingan

lainnya dapat dihindari. Keputusan menteri energi pertambangan nomer

1456/K/20/MM/2000 tentang pedoman pengelolaan kawasan kars yang pada prinsipnya

mengelompokan kawasan kars yang boleh ditambang atau tidak. Tindakan pemerintah sejauh

ini berupaya untuk melakukan pengawasan terhadap aktifitas tambang tradisional serta

mendukung upaya-upaya pelestarian kawasan karst yang dilakukan oleh masyarakat maupun

institusi pendidikan. Namun disisi lain pemerintah belum mampu mencarikan jalan terbaik

bagi masyarakat sekitar yang mengandalkan kawasan kars sebagai mata pencahariannya

ketika penambangan ditutup. Hal ini yang membuat masyarakat Citatah menolak penutupan

kawasan tambang karst karena mereka belum siap untuk kehilangan pekerjaan sebagai

penambang.

Pola pandangan masyarakat masih banyak yang bersifat antroposentris bahwa

lingkungan hidup hanya sebagai alat pemenuhan kepentingan hidup manusia yang bersifat

ekonomis. Dengan demikian proses keberlangsungan lingkungan hidup akan mulai tergerus

perlahan-lahan dan hal ini membuat lingkungan hidup menjadi rusak sehingga keseimbangan

alam terganggu yang berdampak langsung pada kehidupan manusia. Pola pandangan inilah

yang harus mulai diubah dengan pandangan biosentris bahwa lingkungan hidup mempunyai

nilai yang sangat berharga untuk dipertahankan demi keberlangsungan genereasi berikutnya.

Namun sosialisasi ini tidak berjalan efektif bagi masyarakat penambang sekitar jika ini

berbenturan dengan masalah kebutuhan pribadi golongan tertentu.

Aktivitas penambangan dikhawatirkan makin mendekat dan akan merambah  ke Pasir

Pawon yang akan mengancam situs purbakala dan nilai-nilai strategis lainnya yang terdapat

di Gua Pawon. Warna putih adalah kawasan yang telah dibuka menjadi kegiatan

penambangan (gambar 1 dan 2).

                

Page 4: Contoh kasus Karst Citatah

Gambar 1. SIPD di Kawasan Karst Citatah

Gambar 2. Pasir Pawon dan Sekitarnya

Penyelesaian

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat :

1. Gua Pawon telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya sesuai dengan UU Cagar

Budaya dan Kepurbakalaan.

2. Propinsi Jawa Barat telah menetapkan Perda no 2 tahun 2002 tentang Perlindungan

Lingkungan Geologi serta Perda no 2 tahun 2006 tentang Pengelolaan Kawasan

Lindung. Kedua peraturan tersebut pada intinya menetapkan Kawasan Karst, a.l Gua

Pawon sebagai kawasan yang harus dilindungi.

Page 5: Contoh kasus Karst Citatah

3. Bupati Bandung Barat telah menetapkan Tim Perlindungan Kawasan Karst Citatah

pada tahun 2008.

4. Rapat koordinasi penyelamatan Kawasan Karst Citatah yang telah merumuskan

Rencana Tindak Penanganan Konservasi Kawasan Karst jangka mendesak (s/d Maret

2009), jangka pendek (April s/d Desember 2009), dan jangka menengah (2010-2013).

Penerbitan undang-undang dan pengawasan terhadap aktivitas tambang karst dalam

membatasi perluasan kerusakan karst tidaklah cukup. Selama tidak ada usaha perlindungan

secara nyata oleh pemerintah, maka proses penambangan akan terus semakin luas. Untuk itu

sebuah solusi lain perlu diterapkan oleh pemerintah dalam usaha perlindungan kawasan karst

yaitu dengan konsep ekologi wisata. Ekologi wisata atau biasa disebut ekowisata menjadi

solusi alternatif untuk menjembatani permasalahan lingkungan hidup. Ekowisata kawasan

karst merupakan bentuk wisata minat khusus, artinya konsep wisata yang ditawarkan

merupakan kreatifitas pembuat program berdasarkan potensi yang dimiliki suatu kawasan

karst. Melalui ekowisata ini diharapkan dapat menjadi mata pencaharian baru masyarakat

kawasan karst sehingga berhenti melakukan penambangan karena kebutuhan ekonomi telah

terpenuhi. Selain itu, dengan program ekowisata ini kawasan karst akan dilindungi dan dijaga

dengan baik agar tetap menarik para wisatawan.

Berdasarkan Rapat koordinasi penyelamatan Kawasan Karst Citatah yang telah

merumuskan Rencana Tindak Penanganan Konservasi Kawasan Karst jangka mendesak (s/d

Maret 2009), jangka pendek (April s/d Desember 2009), dan jangka menengah (2010-2013).

1. Jangka Mendesak (s/d Maret 2009)

1. Penetapan Tim Teknis Perlindungan Kawasan Karst Citatah oleh Bupati Bandung

Barat.

2. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat tidak mengeluarkan izin baru  dan tidak

memperpanjang izin lama.

3. Inventarisasi (izin  pertambangan,izin peledakan, izin perindustrian, status

kepemilikan lahan, jumlah penduduk dan sosial ekonomi), yang dilaksanakan oleh

berbagai stakeholder (BPLHD Prov, Dinas ESDM, Disparbud, Tim Teknik

Penyelamatan Karst Kabupaten Bandung Barat, Kelompok Riset Cekungan

Bandung).

4. Pengawasan dan pengamanan Kawasan Karst Citatah, melibatkan PPNS yang tersebar

di OPD terkait di Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

5. Identifikasi alternatif mata pencaharian dan komoditi, dilakukan oleh Pusat Penelitian

Teknologi Mineral.

Page 6: Contoh kasus Karst Citatah

6. Sosialisasi kepada masyarakat dilakukan oleh  Kabupaten Bandung dan Kelompok

Riset Cekungan Bandung.

7. Perumusan konservasi kepurbakalaan dan arkeologi sekitar gua pawon, dilaksanakan

oleh Dinas Pariwisata  dan Budaya Provinsi.

2.Jangka Pendek (April 2009 s/d Desember 2009)

1. Penyusunan Perda RUTR Kabupaten Bandung Barat, dilaksanakan oleh Kabupaten

Bandung Barat.

2. Penetapan Peraturan Bupati Bandung Barat tentang Perlindungan Kawasan Karst

Citatah dan Tim Pelaksananya.

3. Penyusunan PraFS Pengembangan wilayah Kawasan Karst Citatah (zonasi, sosial

ekonomi, budaya, pengelolaan), dilaksanakan oleh Kabupaten Bandung Barat, KRCB

dan BPLHD Provinsi Jawa Barat.

4. Penyelenggaraan workshop penyelamatan gua pawon sebagai kampung budaya

dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat.

5. Membentuk task force di tingkat provinsi untuk mendukung Tim Teknis KBB.

6. Sosialisasi (Kebijakan Penanganan Kawasan Karst, rencana tindak penyelamatan),

dilaksanakan oleh multistakeholder.

7. Pelaksanaan konservasi kawasan karst Citatah, dilaksanakan oleh Provinsi, Kabupaten

Bandung Barat dan Kelompok Riset Cekungan Bandung.

3. Jangka Menengah (2009 s/d 2013)

1. Penyusunan Rencana Detail  Pengembangan Kawasan Karst Citatah oleh Tim Teknis

Kabupaten Bandung Barat;

2. Penyusunan Site Plan  Situs Gua Pawon dan DED edu wisata dan Kampung Budaya,

dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi, Bappeda Kabupaten

Bandung Barat, dan KRCB.

3. Pembebasan Lahan Kawasan Karst Citatah.

4. Implementasi DED dan pengembangan kawasan.

5. Pendampingan dalam implementasi alih mata pencaharian.

6. Pelaksanaan konservasi kawasan karst Citatah, dilaksanakan oleh Provinsi, Kabupaten

Bandung Barat dan Kelompok Riset Cekungan Bandung.