contoh kasus hipertensi

5
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan mengemukaaan beberapa kesenjangan yang ditemukan pada pelaksanaan asuhan keperawatan hipertensi mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. A. Pengkajian Pada tahap ini penulis melakukan pengkajian terhadap keluarga yang mencakup factor bio, psikososial dan spriritual.metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengkajian pada keluarga adalah dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Data dasar keluarga dikaji dengan tujuan untuk menilai keadaan klien dalam keluarga. Untuk tahap awal data penulis dapat dimuali dengan struktur keluarga, dimana keluarga terdiri dari bapak, ibu. Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, bapak sudah tidak bekerja lagi, sedangkan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, pendapatan yang didapat kurang lebih Rp 600.000 sampai Rp 1.000.000, pendapatan yang didapat hanya dari anaknya yang sedang bekerja di luar negeri dan bantuan anak – anaknya yang tinggal dekat dengan rumah ibu M. Keadaan bapak S saat ini masih belum stabil karena baru pulang dari perawatan rumah sakit, lebih kurang satu bulan yang lalu dengan ileus, kadang –kadang keluhan nyeri perut masih ada, BAB beum lancar, tangan kadang kebas, ibu M sangat perhatian terhadap bapak S. bapak S mengatakan sudah pasrah dengan penyakitnya dan hanya berdoa kepada Tuhan Yang Maha esa agar penyakitnya dapat sembuh. ibu M juga memikirkan anaknya yang sedang bekarja

description

hipertensi

Transcript of contoh kasus hipertensi

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    Pada bab ini penulis akan mengemukaaan beberapa kesenjangan yang ditemukan pada

    pelaksanaan asuhan keperawatan hipertensi mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,

    implementasi dan evaluasi.

    A. Pengkajian

    Pada tahap ini penulis melakukan pengkajian terhadap keluarga yang mencakup factor bio,

    psikososial dan spriritual.metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengkajian pada

    keluarga adalah dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.

    Data dasar keluarga dikaji dengan tujuan untuk menilai keadaan klien dalam keluarga. Untuk

    tahap awal data penulis dapat dimuali dengan struktur keluarga, dimana keluarga terdiri dari

    bapak, ibu. Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, bapak sudah tidak bekerja lagi, sedangkan

    ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, pendapatan yang didapat kurang lebih Rp 600.000

    sampai Rp 1.000.000, pendapatan yang didapat hanya dari anaknya yang sedang bekerja di

    luar negeri dan bantuan anak anaknya yang tinggal dekat dengan rumah ibu M. Keadaan

    bapak S saat ini masih belum stabil karena baru pulang dari perawatan rumah sakit, lebih

    kurang satu bulan yang lalu dengan ileus, kadang kadang keluhan nyeri perut masih ada,

    BAB beum lancar, tangan kadang kebas, ibu M sangat perhatian terhadap bapak S. bapak S

    mengatakan sudah pasrah dengan penyakitnya dan hanya berdoa kepada Tuhan Yang Maha

    esa agar penyakitnya dapat sembuh. ibu M juga memikirkan anaknya yang sedang bekarja

  • diluar negeri di perusahaan pelayaran.yang notabene pekerjaan tersebut memiliki resiko

    tinggi. bila ibu m ada masalah hanya di pendam dalam hati saja. Disini jelas dapat

    menimbulkan stres bagi ibu M, yang dapat menjadi salah satu factor hipertensi.

    Pada tahap selanjutnya penulis melakukan pengkajian terhadap bapak S yang dapat

    menimbulkan resiko jatuh dimana data yang penulis dapatkan melalui wawancara dan

    observasi keadaan rumah yang di tempati sekarang, keluhan yang timbul pada bapak S

    kadang kadang tangan terasa kebas, mata rabun, jalan sempoyongan, sedangkan untuk kamar

    mandi belum ada alat bantu untuk bapak S berpegangan. Adapun tanda dan gejala hipertensi

    pada ibu M adalah, kepala pusing, leher terasa pegal, cepat merasa lelah, saat di kaji ibu M

    hanya merasakan pegal pada leher, tekanan darah 160 / 100 mmHg sedangkan factor

    penyebab hipertensi menurut teori adalah stress. Dalam melakukan pengkajian di temukan

    beberapa faktor yang mempengaruhi saat penulis mengumpulkan data, adapun faktor faktor

    tersebut adalah :

    1. Faktor pendukung

    Adanya kesenjangan antara penulis dan keluargadalam melakukan pengkajian, terdapat

    buku buku referensi, keluarga sangat terbuka dan adanya kerja sama dari kader

    kesehatan sehingga memudahkan penulis dalam melakukan pengkajian.

    2. Faktor penghambat

    Tidak lengkapnya anggota keluarga saat penulis mengkaji sehingga tidak semua anggota

    keluarga dapat di kaji dan keterbatasan pengetahuan keluaarga tentang masalah hipertensi

  • Pemecahan masalah

    Hal ini dapat di atasi dengan cara melakukan pengkajian pada saat anggota keluarga ada di

    rumah.

    B. Diagnosa keperawatan

    Lingkup diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan hipertensi adalah resiko

    perubahan perfusi jaringan serebral (menurut teori, ini timbul karena sebagian hipertensi

    sistolik di sebabkan karena kekakuan aorta dan pembuluh darah arteri membesar yang tanda

    dan gejalanya tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg).

    Faktor pendukung

    Terdapat data data yang menunjang untuk merumuskan diagnose keperawatan dan

    terdapatnya referensi yang dapat membantu penulis serta adanya partisipasi keluarga dalam

    proses pengkajian.

    C. Intervensi

    Setelah di dapatkan masalah kesehatan dan masalah keperawatan, tahap proses keperawatan

    selanjutnya adalah menentukan perencanaan keperawatan untuk menanggulangi masalah

    keperawatan yang di temukan oleh keluarga.

    Pada keadaan hipertensi ringan, tanpa factor resiko atau kerusakan organ,

    penatalaksanaannya adalah dengan perubahan gaya hidup. Pada keadaan hipertensi

    berat, di sertai dengan faktor resiko dan kerusakan organ, pentalaksanaannya menggunakan

    terapi farmakologi (obat). Apabila ibu M mengetahui tekanan darahnya tinggi, ibu M

    langsung mencegahnya dengan meminum rebusan daun salam.

  • Pada perumusan masalah kesehatan yang di temukan keluarga bapak S terdapat masalah

    kesehatan yaitu: hipertensi dan resiko cedera jatuh, pada kasus ini penulis menetapkan

    prioritas utama kesehatan pada penyakit hipertensi yang di derita oleh ibu M.

    Penulis menetapkan rencana keperawatan dengan cara penyuluhan tentang hipertensi, kriteria

    evaluasi yang penulis tetapkan adalah dengan cara menilai respon verbal dari keluarga dan

    tindakan yang di lakukan setelah di ajarkan oleh penulis setelah melaksanakan penyuluhan

    kesehatan.

    D. Implementasi

    Implementasi adalah tahap ke empat dari proses keperawatan pada tahap ini menggambarkan

    tindak lanjut rencana keperawatan pada keluarga bapak S khususnya ibu M dengan

    melakukan penyuluhan tentang hipertensi meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala,

    pencegahan, komplikasi dan cara mendemonstrasikan pembuatan rebusan air daun salam.

    Faktor pendukung

    Adanya antusias dan perhatian keluarga dalam penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi,

    serta keinginan keluarga untuk mengikuti anjuran perawat dalam hal mengatasi masalah

    kesehatan yang ada.

    E. Evaluasi

    Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi dimana penulis melihat tingkat

    keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah di lakukan mengenai masalah hipertensi,

    keluarga memahami caara pencegahan hipertensi.

  • Pada pelaksanaan evaluasi penulis menemukan factor pendukung dan penghambat adapun

    factor factor tersebut adalah :

    1. Faktor pendukung

    Adanya antusias dari keluarga untuk mendengarkan penyuluhan dan adanya temuan dari

    keluarga untuk mengikuti anjuran penulis dalam mengatasi masalah kesehatan.

    2. Faktor penghambat

    Evaluasi yang di harapkan tidak seluruhnya berhasil karena tingkat pengetahuan yang

    kurang dan sumber daya manusia yang ada pada keluarga masih kurang.

    3. Pemecahan masalah

    Di perlukan follow up dalam hal melakukan asuhan keperawatan keluarga untuk

    mengatasi masalah kesehatan oleh petugas kesehatan, libatkan keluarga untuk membantu

    Ibu M bila ada masalah dengan berkumpul dengan keluarga agar tidak dipendam sendiri.

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Pada bab ini penulis akan mengemukaaan beberapa kesenjangan yang ditemukan pada pelaksanaan asuhan keperawatan hipertensi mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

    A. Pengkajian

    Pada tahap ini penulis melakukan pengkajian terhadap keluarga yang mencakup factor bio, psikososial dan spriritual.metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengkajian pada keluarga adalah dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.

    Data dasar keluarga dikaji dengan tujuan untuk menilai keadaan klien dalam keluarga. Untuk tahap awal data penulis dapat dimuali dengan struktur keluarga, dimana keluarga terdiri dari bapak, ibu. Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, bapak sudah tidak bekerja lagi, sedangkan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, pendapatan yang didapat kurang lebih Rp 600.000 sampai Rp 1.000.000, pendapatan yang didapat hanya dari anaknya yang sedang bekerja di luar negeri dan bantuan anak anaknya yang tinggal dekat dengan rumah ibu M. Keadaan bapak S saat ini masih belum stabil karena baru pulang dari perawatan rumah sakit, lebih kurang satu bulan yang lalu dengan ileus, kadang kadang keluhan nyeri perut masih ada, BAB beum lancar, tangan kadang kebas, ibu M sangat perhatian terhadap bapak S. bapak S mengatakan sudah pasrah dengan penyakitnya dan hanya berdoa kepada Tuhan Yang Maha esa agar penyakitnya dapat sembuh. ibu M juga memikirkan anaknya yang sedang bekarja diluar negeri di perusahaan pelayaran.yang notabene pekerjaan tersebut memiliki resiko tinggi. bila ibu m ada masalah hanya di pendam dalam hati saja. Disini jelas dapat menimbulkan stres bagi ibu M, yang dapat menjadi salah satu factor hipertensi.

    Pada tahap selanjutnya penulis melakukan pengkajian terhadap bapak S yang dapat menimbulkan resiko jatuh dimana data yang penulis dapatkan melalui wawancara dan observasi keadaan rumah yang di tempati sekarang, keluhan yang timbul pada bapak S kadang kadang tangan terasa kebas, mata rabun, jalan sempoyongan, sedangkan untuk kamar mandi belum ada alat bantu untuk bapak S berpegangan. Adapun tanda dan gejala hipertensi pada ibu M adalah, kepala pusing, leher terasa pegal, cepat merasa lelah, saat di kaji ibu M hanya merasakan pegal pada leher, tekanan darah 160 / 100 mmHg sedangkan factor penyebab hipertensi menurut teori adalah stress. Dalam melakukan pengkajian di temukan beberapa faktor yang mempengaruhi saat penulis mengumpulkan data, adapun faktor faktor tersebut adalah :

    1. Faktor pendukung

    Adanya kesenjangan antara penulis dan keluargadalam melakukan pengkajian, terdapat buku buku referensi, keluarga sangat terbuka dan adanya kerja sama dari kader kesehatan sehingga memudahkan penulis dalam melakukan pengkajian.

    2. Faktor penghambat

    Tidak lengkapnya anggota keluarga saat penulis mengkaji sehingga tidak semua anggota keluarga dapat di kaji dan keterbatasan pengetahuan keluaarga tentang masalah hipertensi

    Pemecahan masalah

    Hal ini dapat di atasi dengan cara melakukan pengkajian pada saat anggota keluarga ada di rumah.

    B. Diagnosa keperawatan

    Lingkup diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan hipertensi adalah resiko perubahan perfusi jaringan serebral (menurut teori, ini timbul karena sebagian hipertensi sistolik di sebabkan karena kekakuan aorta dan pembuluh darah arteri membesar yang tanda dan gejalanya tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg).

    Faktor pendukung

    Terdapat data data yang menunjang untuk merumuskan diagnose keperawatan dan terdapatnya referensi yang dapat membantu penulis serta adanya partisipasi keluarga dalam proses pengkajian.

    C. Intervensi

    Setelah di dapatkan masalah kesehatan dan masalah keperawatan, tahap proses keperawatan selanjutnya adalah menentukan perencanaan keperawatan untuk menanggulangi masalah keperawatan yang di temukan oleh keluarga.

    Pada keadaan hipertensi ringan, tanpa factor resiko atau kerusakan organ, penatalaksanaannya adalah dengan perubahan gaya hidup. Pada keadaan hipertensi berat, di sertai dengan faktor resiko dan kerusakan organ, pentalaksanaannya menggunakan terapi farmakologi (obat). Apabila ibu M mengetahui tekanan darahnya tinggi, ibu M langsung mencegahnya dengan meminum rebusan daun salam.

    Pada perumusan masalah kesehatan yang di temukan keluarga bapak S terdapat masalah kesehatan yaitu: hipertensi dan resiko cedera jatuh, pada kasus ini penulis menetapkan prioritas utama kesehatan pada penyakit hipertensi yang di derita oleh ibu M.

    Penulis menetapkan rencana keperawatan dengan cara penyuluhan tentang hipertensi, kriteria evaluasi yang penulis tetapkan adalah dengan cara menilai respon verbal dari keluarga dan tindakan yang di lakukan setelah di ajarkan oleh penulis setelah melaksanakan penyuluhan kesehatan.

    D. Implementasi

    Implementasi adalah tahap ke empat dari proses keperawatan pada tahap ini menggambarkan tindak lanjut rencana keperawatan pada keluarga bapak S khususnya ibu M dengan melakukan penyuluhan tentang hipertensi meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, komplikasi dan cara mendemonstrasikan pembuatan rebusan air daun salam.

    Faktor pendukung

    Adanya antusias dan perhatian keluarga dalam penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi, serta keinginan keluarga untuk mengikuti anjuran perawat dalam hal mengatasi masalah kesehatan yang ada.

    E. Evaluasi

    Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi dimana penulis melihat tingkat keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah di lakukan mengenai masalah hipertensi, keluarga memahami caara pencegahan hipertensi.

    Pada pelaksanaan evaluasi penulis menemukan factor pendukung dan penghambat adapun factor factor tersebut adalah :

    1. Faktor pendukung

    Adanya antusias dari keluarga untuk mendengarkan penyuluhan dan adanya temuan dari keluarga untuk mengikuti anjuran penulis dalam mengatasi masalah kesehatan.

    2. Faktor penghambat

    Evaluasi yang di harapkan tidak seluruhnya berhasil karena tingkat pengetahuan yang kurang dan sumber daya manusia yang ada pada keluarga masih kurang.

    3. Pemecahan masalah

    Di perlukan follow up dalam hal melakukan asuhan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan oleh petugas kesehatan, libatkan keluarga untuk membantu Ibu M bila ada masalah dengan berkumpul dengan keluarga agar tidak dipendam sendiri.