contoh askep sungsang.pdf

17
BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis laporkan asuhan keperawatan pada Ny. N dengan Post Sectio Caesar Indikasi Letak sungsang mulai tanggal 24 – 26 Mei 2011 di ruang Mawar RS. SOEWONDO KENDAL. A. PENGKAJIAN Pengkaijian awal dilakukan tanggal 25 Mei 2011 pukul 15.00 wib di ruang Mawar RS.SOEWONDO KENDAL. Dan diperoleh data sebagai berikut : 1. Biodata Identitas pasien Nama : Ny. N, Umur : 40 tahun, Jenis kelamin : perempuan, Agama : islam, Status : menikah, Pendidikan : SD, Pekerjaan : ibu rumah tangga, Alamat : Wonodadi 5/5, plantungan, kendal, Tanggal masuk : 24 Mei 2011 pukul 11.30 wib, Diagnosa medis : SC indikasi letak sungsang, No. Reg: 263967. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. R, Umur : 34 tahun, Pekerjaan : Swasta, Jenis Kelamin : Laki-laki, Alamat ; Wonodadi 5/5, plantungan, kendal, Hubungan dengan klien : Suami. 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Klien mengatakan nyeri pada area abdomen post sectio caesaria, nyeri bertambah ketika bergerak / melakukan aktifitas yang berlebihan dimana skala nyerinya 7, nyeri

Transcript of contoh askep sungsang.pdf

  • BAB III

    TINJAUAN KASUS

    Dalam bab ini penulis laporkan asuhan keperawatan pada Ny. N dengan Post Sectio

    Caesar Indikasi Letak sungsang mulai tanggal 24 26 Mei 2011 di ruang Mawar RS.

    SOEWONDO KENDAL.

    A. PENGKAJIAN

    Pengkaijian awal dilakukan tanggal 25 Mei 2011 pukul 15.00 wib di ruang Mawar

    RS.SOEWONDO KENDAL. Dan diperoleh data sebagai berikut :

    1. Biodata

    Identitas pasien

    Nama : Ny. N, Umur : 40 tahun, Jenis kelamin : perempuan, Agama : islam, Status :

    menikah, Pendidikan : SD, Pekerjaan : ibu rumah tangga, Alamat : Wonodadi 5/5,

    plantungan, kendal, Tanggal masuk : 24 Mei 2011 pukul 11.30 wib, Diagnosa medis : SC

    indikasi letak sungsang, No. Reg: 263967.

    Identitas Penanggung Jawab

    Nama : Tn. R, Umur : 34 tahun, Pekerjaan : Swasta, Jenis Kelamin : Laki-laki, Alamat ;

    Wonodadi 5/5, plantungan, kendal, Hubungan dengan klien : Suami.

    2. Riwayat Kesehatan

    a. Keluhan Utama

    Klien mengatakan nyeri pada area abdomen post sectio caesaria, nyeri bertambah

    ketika bergerak / melakukan aktifitas yang berlebihan dimana skala nyerinya 7, nyeri

  • hilang timbul dan rasanya seperti diiris-iris.

    b. Riwayat Kehamilan

    Klien hamil dengan G1PoAo ( Kehamilan pertama dan belum pernah abortus ).

    Klien mengatakan sering memeriksakan kehamilannya secara teratur sebulan sekali ke

    Puskesmas atau Bidan desa. Pada kehamilan trimester pertama klien mengalami mual

    muntah, namun hal itu bisa diatasi oleh klien.Pada trimester kedua klien tidak

    mengalami gangguan pada kehamilannya. Pada trimester ketiga klien juga tidak

    merasakan gangguan pada kehamilannya,pada minggu ke 38 klien mengeluh keluar air

    dari jalan lahir, ngrembes, kenceng kenceng, belum keluar darah dari ketuban,

    kemudin klien diperiksa ke bidan terdekat, oleh bidan dirujuk ke RS. Soewondo Kendal

    untuk mendapatkan perawatan, oleh dokter didiagnosa ada kelainan letak yaitu letak

    sungsang.

    c. Riwayat Penyakit Dahulu

    Sebelumnya klien tidak pernah sakit yang mengharuskan klien dibawa ke Rumah

    Sakit. Ini merupakan operasi sectio caesarea yang pertama. Klien tidak mempunyai

    riwayat penyakit hipertensi sebelumnya, penyakit jantung, asam urat, maupun Diabetes

    mellitus.

    d. Riwayat Penyakit Keluarga

    Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami persalinan dengan

    cara sectio caesaria . Ayah klien tidak punya penyakit hipertensi, DM maupun jantung.

    e. Riwayat Persalinan

    Pada saat dikaji tanggal 24 Mei 2011 klien berada di ruang Mawar keadaan ibu

  • pasca persalinan sectio caesaria dengan kondisi lemah, terpasang infus RL 30 tetes /

    menit di tangan kiri dan terpasang DC warna kuning jernih dan volume 500 cc.

    Terdapat luka insisi sectio caesaria sepanjang 10 cm dan 3 cm diatas simfisis pubis

    terbalut kasa jenis anestesi lokal. Dan pengukuran tanda-tanda vital TD : 120/80

    mmHg, N : 84 x / mnt, S: 36,50 C, RR: 24 x / mnt, jumlah kotiledon lengkap, panjang

    tali pusat 50 cm. Bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan, BBL: 3200 gr, lahir pada

    tanggal 24 Mei pukul 11.30 WIB.

    f. Riwayat haid / menstruasi

    Menarche umur 12 tahun, lamanya 7 hari dengan siklus 30 hari, haid teratur, saat

    haid tidak ada keluhan .

    g. Riwayat KB

    Klien belum pernah menjadi akseptor KB. Klien mengatakan akan mengikuti KB 3

    bulanan karena klien mengatakan ingin menyusui secara eksklusif. Rencana klien

    memiliki anak kira-kira 4 tahun lagi.

    3. Pengkajian Pola Fungsional menurut Gordon

    a. Pola Persepsi terhadap kesehatan

    Klien menganggap bahwa kesehatan itu penting sehingga klien selalu

    memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas / Bidan untuk mengetahui status

    kesehatan klien dan janinnya. Kalau klien sakit, langsung periksa ke Bidan. Saat ini

    klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara menyusui yang benar dan apa manfaat

    dari pemberian ASI.

    b. Pola Aktifitas dan Latihan

    Klien mengatakan ketika hamil sering susah tidur terutama pada malam hari, klien

  • selalu melaksanakan pekerjaan rumah seperti biasanya dan kadang-kadang dibantu

    oleh suaminya. Di rumah sakit klien tidak bisa leluasa bergerak karena merasakan

    nyeri pada luka post section caesaria, klien terlihat lemas dan sedikit aktifitas.

    c. Pola istirahat dan tidur

    Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan posisi perutnya,

    sehingga klien hanya tidur malam kurang lebih 4 jam, dan tidur siang kurang lebih 2

    jam. Ketika di rumah sakit klien susah tidur karena merasa tidak nyaman dengan luka

    di perutnya dan klien tidur kurang lebih 4 jam.

    d. Pola Nutrisi dan Metabolik

    Di rumah sakit klien mau makan, makan habis 1 porsi sesuai yang disediakan dari

    RS. Klien mengatakan ketika hamil, klien tidak ada keluhan nafsu makan, klien juga

    minum 12 jam kurang lebih 600 cc berupa air putih dan teh.

    e. Pola Eliminasi BAK / BAB

    Sebelum operasi klien mengatakan BAB 1 x/hari dengan konsistensi lembek, bau

    khas. Klien mengatakan setelah operasi klien belum BAB sampai hari ini.

    Sebelum operasi klien BAK dengan lancar sehari 3-4 x sehari, setelah operasi

    klien BAK dengan terpasang kateter. Saat dilakukan pengkajian volume urine 500 cc/

    dalam 12 jam dan warna kuning jernih.

    f. Pola Kognitif

    Klien mengatakan belum tahu bagaimana cara menyusui yang benar. Pasien

    mengatakan fungsi indranya baik, Orientasi terhadap ruang, waktu, dan tempat baik.

    Namun, pasien mengeluh nyeri pada luka/jahitan operasinya dengan pengkajian

    sebagai berikut :

  • Paliative ( P ) : Nyeri meningkat saat digunakan untuk bergerak dan berkurang

    saat istirahat, Qualitatif ( Q ) : Nyeri seperti diiris-iris, Regio ( R ) : Nyeri terasa pada

    daerah abdomen bagian bawah (luka bekas operasi sc ), Scale ( S ) : skala nyeri 7,

    Time ( T ) : Nyeri timbul sewaktu-waktu, lamanya 3-6 detik, terutama jika digunakan

    untuk bergerak.

    g. Pola Konsep Diri

    1. Harga diri

    Klien senang dan bangga bisa melahirkan dengan selamat meskipun bukan

    dengan persalinan normal melainkan dengan sectio caesaria atas Indikasi letak

    Sungsang.

    2. Ideal diri

    Klien berharap terhadap dirinya supaya menjadi seorang ibu yang bisa

    mengasuh anaknya dengan baik.

    3. Identitas diri

    Klien sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu bagi anaknya.

    4. Gambaran diri

    Klien menerima kondisinya saat ini walaupun klien melahirkan dengan sectio

    caesaria.

    5. Peran

    Klien berperan sebagai istri dan sekarang klien juga berperan sebagai ibu bagi

    anaknya yang baru saja lahir meskipun peran ibu belum dijalani secara maksimal

    (yaitu ingin merawat dan menyusui anaknya secara teratur).

  • h. Pola Koping

    Klien mengatakan bahwa untuk memutuskan sesuatu klien membicarakan

    dengan suaminya dan orang tuanya secara musyawarah.

    i. Pola Hubungan Sosial

    Klien dalam berhubungan dengan orang lain baik dengan keluarga, tetangga

    maupun dengan pasien lain dan perawat yang ada di rumah sakit.

    j. Pola Seksual Reproduksi

    Klien mengatakan tidak ada masalah dengan hubungan seksual dengan

    suaminya, tidak ada keluhan terkait dengan reproduksi, klien sudah merasa senang

    sekali dengan punya anak yang sehat dan normal.

    k. Pola Nilai dan Kepercayaan

    Klien beragama Islam dan klien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu.

    Sedangkan di rumah sakit klien hanya terbaring memohon kepada Allah agar cepat

    diberi kesembuhan sehingga dapat cepat mengurus anaknya di rumah.

    4. Pemeriksaan Fisik Ibu

    a. Keadaan Umum : Tampak lemah

    b. Kesadaran : Composmentis

    c. TTV :

    TD : 120/80 mmHg

    Nadi : 84 x / menit

    Suhu : 36,50 C

    Respirasi : 24 x / menit

    d. Kepala : Bentuk kepala mesochepal, kulit kepala bersih tidak terdapat

  • ketombe, rambut bersih.

    1) Wajah : Nampak bercak kecoklatan, wajah nampak kusam dan

    berminyak

    2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pandangan

    jelas, tidak terdapat secret, nampak bersih.

    3) Hidung : Bersih, tidak ada polip maupun nafas cuping hidung

    4) Telinga : Bersih, tidak ada serumen, pendengaran jelas

    5) Mulut : Bersih, mukosa bibir kering, tidak sianosis, lidah kotor

    e. Leher dan tenggorok : Tidak ada pembesaran tyroid

    f. Dada : Simetris

    1)Payudara : Putting menonjol, aerola hitam, bengkak, ASI

    Belum keluar.

    2)Paru-paru :

    a) Inspeksi : Simetris, tidak menggunakan alat Bantu pernafasan, pergerakan

    kanan dan kiri sama.

    b) Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama

    c) Perfusi : Sonor seluruh lapang paru

    d) Auskultasi : Vesikuler

    3)Jantung :

    a) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

    b) Palpasi : Tidak teraba iktus cordis

    c) Perkusi : Redup

  • d) Auskultasi : Tidak ada suara gallop dan tidak ada suara tambahan

    g. Abdomen

    Terdapat luka jahitan post section caesaria, balutan tampak kotor, jahitan

    berbentuk horisontal dengan panjang 10 cm dan 3 cm diatas simpisis pubis,

    tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat.

    h. Ekstremitas: Tidak ada edema, tangan kiri terpasang infus RL

    20 tetes / menit, akral hangat tidak terdapat luka.

    tidak terdapat edema, akral dingin, tidak

    terpasang infus.

    i. Genitalia : Lochea Rubra (60 cc), warna merah segar, terpasang

    kateter, bau amis

    j. Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit baik.

    k. Perineum : Tidak terdapat luka, hanya terkena darah dari vagina.

    5. Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan Laboratorium, tanggal 24 Mei 2011 pukul 11.00 WIB

    Pemeriksa

    an

    Hasil Satuan Normal

    WBC

    LY

    MO

    GR

    LY %

    MO %

    GR %

    8,00

    1,5

    0,2

    9,6

    2,4

    1,9

    18,3

    X103/ul

    X 103/ul

    X 103/ul

    X 103/ul

    %

    %

    %

    4,00 11,00

    1,4 3,00

    0,1 0,7

    2,8 5,8

    25,0 5,60

    4,00 7,00

    45,0 70,0

  • Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

    RBC

    HGB

    HCT

    MCV

    MCH

    MCHC

    RDW

    PLT

    PCT

    MPV

    PDW

    3,75

    10,2

    23,5

    62,6

    24,5

    39,1

    43,9

    168

    0,147

    8,8

    15,6

    X 103/ul

    g/dl

    %

    fl

    Pg

    g/dl

    fl

    X 103/ul

    %

    fl

    fl

    3,50 5,60

    11,0 18,0

    32,0 54,0

    79,0 101,0

    26,0 36,0

    31,0 37,0

    37,0 54,0

    120 500

    0,130 0,280

    9,0 17,0

    11,5 14,5

  • 6. Therapy 25 Mei 2011

    A. Infus RL 20 tpm

    B. Injeksi: Tramadol 3 x 1 ampul / drip

    C. Injeksi : Ceftriaxone 2 x 1 gram.

    B. PENGELOMPOKKAN DATA

    Post sectio caesar atas indikasi letak sungsang pada tanggal 24 Mei 2011 26 Mei

    2011

    1. DS :

    a. Klien mengatakan nyeri pada abdomen ( luka jahitan post op sc )

    P : Nyeri meningkat saat digunakan untuk bergerak dan berkurang saat istirahat.

    Q : Nyeri seperti diiris-iris.

    R : Nyeri terasa pada daerah abdomen bawah.

    S : Skala nyeri 7

    T : Nyeri sewaktu-waktu, lamanya 3 6 detik, terutama jika digunakan untuk bergerak.

    DO :

    a. Klien tampak meringis kesakitan.

    b. Klien selalu memegangi daerah perutnya.

    2. DS :

    a. Klien mengatakan asinya belum keluar.

    b. Klien mengatakan belum menyusui bayinya.

    DO :

  • a. Ibu belum menyusui bayinya.

    b. Payudara terlihat membesar dan membengkak.

    c. Asi belum keluar.

    3. DS :

    a. Klien mengatakan badannya lemas.

    b. Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, masih lemah dan

    nyeri.

    DO :

    a. Klien tampak lemah.

    b. Aktivitas dibantu oleh keluarga.

    c. Klien terpasang infus RL 20 tpm.

    C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan ( luka post operasi

    sectio caesaria ) yang ditandai dengan Klien mengatakan nyeri pada abdomen ( luka

    jahitan post op SC ), Klien tampak meringis kesakitan, Klien selalu memegangi daerah

    perutnya, P : Nyeri meningkat saat digunakan untuk bergerak dan berkurang saat istirahat,

    Q : Nyeri seperti diiris-iris, R : Nyeri terasa pada daearah abdomen bawah, S : Skala nyeri

    7, T : Nyeri sewaktu-waktu, lamanya 3 6 detik, terutama jika digunakan bergerak.

    2. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan ibu tidak rooming in dengan bayinya yang

    ditandai dengan Klien mengatakan asinya belum keluar, Klien mengatakan belum

    menyusui bayinya, Ibu belum menyusui bayinya, Payudara terihat membesar dan

  • membengkak, Asi belum keluar.

    3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik yang ditandai dengan klien

    mengatakan badannya masih lemas, klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas

    sepertyi biasanya, masih lemah dan nyeri, aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarga dan

    perawat. Klien terpasang infus RL 20 tpm dan kateter.

    D. INTERVENSI

    Intervensi akan dilakukan pada tanggal 25 Mei 2011 pukul 09.00 wib :

    1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan ( luka post operasi

    sectio caesaria ).

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, nyeri berkurang /

    hilang.

    Kriteria hasil :

    a. Klien merasa nyeri berkurang / hilang.

    b. Klien tampak rileks,ekspresi wajah tenang.

    c. Skala nyeri 0 3.

    Intervensi :

    a. Kaji karakteristik nyeri.

    Rasional : Untuk mengetahui karakteristik nyeri.

    b. Monitor tekanan darah dan nadi.

    Rasional : Nyeri dapat menyebabkan gelisah serta TD dan nadi .meningkat.

  • c. Ajarkan tehnik relaksasi ( nafas dalam )

    Rasional : Nafas dalam dapat mengurangi nyeri.

    d. Berikan posisi yang nyaman pada klien

    Rasional : Posisi yang nyaman dapat mengontrol terhadap nyeri.

    e. Kolaborasi pemberian analgetik

    Rasional : Analgetik dapat mengurangi nyeri.

    2. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan ibu tidak rooming in dengan

    bayinya.

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan asi

    keluar dan payudara tidak bengkak dengan :

    Kriteria hasil :

    a. Asi bisa keluar

    b. Klien dapat melakukan breast care mandiri

    c. Bayi dapat menyusu dengan baik.

    Intervensi :

    1. Kaji pengetahuan klien tentang breast care

    Rasional : Untuk mengetahui pengetrahuan klien tentang breast care

    2. Beriakn pengetahuan klien tentang manfaat breast care

    Rasional : Untuk mengetahui cara perawatan payudara

    3. Anjurkan klien untuk mempraktekkan breast care yang sudah diajarkan

    Rasional : Melatih kemampuan klien agar dapat melakukan / dipraktekkan sendiri

  • 4. Berikan reinforcement positif karena klien mampu melakukannya

    Rasional : Memberi kepuasan dan kenyamanan pada klien

    3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan klien

    dapat meningkatkan dan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan tanpa

    disertai nyeri dengan :

    Kriteria hasil :

    a. Klien kooperatif

    b. Klien dapat miring kanan dan kiri

    c. Klien dapat melakukan aktivitas seperti makan dan minum

    Intervensi :

    a. Kaji tingkat dan respon klien terhadap aktivitas

    Rasional : Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada klien dalam keluhannya

    b. Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan aktivitasnya sehari-hari

    Rasional : Kebutuhan klien dapat terpenuhi dengan bantuan dan untuk

    meminimalkan kelelahan

    c. Tingkatkan aktivitas klien secara bertahap

    Rasional : Meningkatkan koping emosional

    d. Anjurkan klien untuk istirahat

    Rasional : Mempercepat pemulihan untuk beraktivitas dan dapat rileks.

  • E. IMPLEMENTASI

    Implementasi yang sudah dilakukan pada klien yaitu pada tanggal 25 Mei 2011 jam

    09.00 wib adalah mengkaji karakteristik nyeri, data Subyektif : Klien mengatakan nyeri pada

    abdomen ( luka jahitan post op SC ), P : Nyeri meningkat saat digunakan untuk bergerak dan

    berkurang saat istirahat, Q : Nyeri seperti diiris-iris, R : Nyeri terasa pada bagian abdomen

    bawah, S : Skala nyeri 7, T : Nyeri timbul sewaktu-waktu, lamanya 3 6 detik, data Obyektif

    : Klien tampak meringis kesakitan, Klien selalu memegangi daerah perutnya. Jam 10.00 wib

    Monitor tanda tanda vital, data Subyektif : Klien bersedia di TTV, data Obyektif : TD :

    110/70 mmHg, Nadi : 82 x/menit, Suhu : 36 C, RR : 24 x/menit. Jam 11.00 wib mengajarkan

    tehnik relaksasi ( nafas dalam ) data Subyektif : Klien mengatakan mampu melakukan nafas

    dalam, data Obyektif : Klien terlihat memperhatikan dan menirukan. Berikan posisi yang

    nyaman ( posisi terlentang ) pada klien data Subyektif : Klien mengatakan masih nyeri, data

    Obyektif : Klien tidur terlentang. Jam 12.00 wib kolaborasi pemberian analgetik, data

    Subyektif : Klien mengtakan masih nyeri, data Obyektif : Terlihat klien menerima obat dan

    meminumnya.

    Tanggal 25 Mei 2011 jam 13.00 wib mengkaji pengetahuan klien tentang breast care,

    data Subyektif : Klien tidak pernah melakukan ,data Obyektif : Klien bertanya bagaimana

    caranya melakukan breast care. Memberikan pengetahuan klien tentang breast care, data

    Subyektif : Klien bertaya apa manfaatnya breast care, data Obyektif : Klien terlihat

    mendengarkan, menganjurkan klien untuk mempraktekkan breast care seperti yang sudah

  • diajarkan, data Subyektif : Klien mengatakan sudah paham, data Obyektif : Terlihat klien

    mempraktekkannya, memberikan reinforcement positif karena karena klien mampu

    melakukannya, data Subyektif : klien mengatakan sudah bisa, data Obyektif : Klien terlihat

    sudah senang.

    Tanggal 25 Mei 2011 jam 14.30 wib mengkaji tingkat dan respon klien terhadap

    aktivitas, data Subyektif : Klien mengatakan mau miring kanan dan kiri, data Obyektif : Klien

    kooperatif, tampak miring kanan dan kiri. Jam 16.00 wib membantu klien dalam pemenuhan

    kebutuhan sehari-hari, data Subyektif : Klien mengatakan masih lemas dan nyeri, data

    Obyektif : Klien terlihat aktivitasnya dibantu oleh suami dan ibunya. Jam 17.00 wib

    Meningkatkan kebuituhan klien secara bertahap, data Subyektif : Klien mengatakan sudah

    bisa miring kanan dan kiri, data Obyektif : Klien terlihat sedang latihan miring kanan dan kiri.

    Menganjurkan klien untuk istirahat, data Subyektif : Klien menagtakan mau istiarahat, data

    Obyektif : Klien terlihat tiduran.

    F. EVALUASI

    Evaluasi dilakukan pada tanggal 27 Mei 2011 dan diperoleh data sebagai berikut :

    pada jam 09.00 wib dilakukan evaluasi diagnosa pertama yaitu Gangguan rasa

    nyaman nyeri berhubungan dengan adanya insisi pembedahan post op SC denagn hasil

    Subyektif Ny. N mengatakan nyeri berkurang, data Obyektif : Klien tampak rileks,tidak

    tegang dan skala nyeri menjadi 3. Dari hasil pengamatan dan pengukur menunjukkan masalah

    terastasi sebagian, sehingga penulis merencanakan untuk tetap mempertahankan intervensi

    yaitu menganjurkan tehnik relakasasi ( tarik nafas dalam ) jika timbul nyeri, dan berikan

    posisi yang nyaman ( posisi terlentang ) pada klien.

  • Pada jam 10.00 wib dilakukan evaluasi diagnosa kedua yaitu tidak efektifnya laktasi

    berhubungan dengan ibu tidak rooming in dengan bayinya, dengan data Subyektif : Ny. N

    mengtakan asinya sudah keluar , sudah bisa breast care sendiri, data Obyektif : Payudara tidak

    bengkak dan klien tampak sedang menyusui bayinya, dari hasil pengamatan dan pengukur

    bahwa masalah teratasi sebagian, menagnjurkan klien untuk mempertahankan breasr care.

    Pada jam 14.00 wib dilakukan evaluasi diagnosa ketiga yaitu intolersnsi aktivitas

    berhubungan dengan kelemahan fisik,adanya insisi pembedahan dan nyeri dengan data

    Subyektif : Ny. N mengatakan sudah bisa miring kanan dan kiri dan bisa duduk. Dari hasil

    pengamatan dan pengukur menunjukkan bahwa masalah teratasi sebagian, sehingga penulis

    merencanakan untuk tetap mempertahankan intervensi yaitu menganjurkan klien untuk

    beraktivitas secara bertahap.