Cold Pressure Test!

18
PRAKTIKUM I COLD PRESSURE TEST (KENAIKAN TEKANAN DARAH DENGAN PENDINGINAN) 1. Terangkan respon tubuh terhadap stres? 2. Terangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah? 3. Terangkan bagaimana pengaruh perubahan temperatur terhadap stress dan tekanan darah? Jawaban : 1. Respon tubuh terhadap stres adalah sistem simpatis meningkatkan respon-respon yang mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktifitas fisik yang berat dalam menghadapi situasi penuh stress atau darurat, misalnya ancaman fisik dari lingkungan luar. Respon semacam ini biasanya disebut sebagai fight-or-flight response karena system simpatis mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dari ancaman. Respon tubuh terhadap stress : a. Jantung berdenyut lebih cepat dan lebih kuat. b. Tekanan darah meningkat karena konstriksi umum pembuluh darah c. Saluran pernapasan terbuka lebar untuk memungkinkan aliran udara maksimal. d. Pembuluh-pembuluh darah yang memperdarahi otot-otot rangka berdilatasi (terbuka lebih lebar) Semua respon ini ditujukan untuk meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot-otot rangka sebagai antisipasi terhadap stress. Selanjutnya pupil berdilatasi, dan terjadi peningkatan keringat. Selain itu Saat tubuh terpapar oleh stressor, tubuh akan mencoba untuk beradaptasi. Ada 3 tipe adaptasi yaitu : a) Akomodasi : adaptasi jangka pendek khususnya pada mata untuk melihat objek dengan bermacam-macam jarak. -negative accomodation : penyesuaian mata terhadap jarak jauh dengan relaksasi otot siliaris -positive accomodation : penyesuaian mata terhadap jarak dekat dengan konstraksi otot siliaris. Akomodasi timbul dengan segera setelah terjadi stress. Contohnya sekresi hormon dan aktivasi kardiovaskular

description

Buku Penuntun Praktikum Fk 2014 Final

Transcript of Cold Pressure Test!

  • PRAKTIKUM I

    COLD PRESSURE TEST

    (KENAIKAN TEKANAN DARAH DENGAN PENDINGINAN)

    1. Terangkan respon tubuh terhadap stres?

    2. Terangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah?

    3. Terangkan bagaimana pengaruh perubahan temperatur terhadap stress dan tekanan darah?

    Jawaban :

    1. Respon tubuh terhadap stres adalah sistem simpatis meningkatkan respon-respon yang

    mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktifitas fisik yang berat dalam menghadapi situasi

    penuh stress atau darurat, misalnya ancaman fisik dari lingkungan luar. Respon semacam ini

    biasanya disebut sebagai fight-or-flight response karena system simpatis mempersiapkan tubuh

    untuk melawan atau melarikan diri dari ancaman. Respon tubuh terhadap stress :

    a. Jantung berdenyut lebih cepat dan lebih kuat.

    b. Tekanan darah meningkat karena konstriksi umum pembuluh darah

    c. Saluran pernapasan terbuka lebar untuk memungkinkan aliran udara maksimal.

    d. Pembuluh-pembuluh darah yang memperdarahi otot-otot rangka berdilatasi (terbuka lebih lebar)

    Semua respon ini ditujukan untuk meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke

    otot-otot rangka sebagai antisipasi terhadap stress. Selanjutnya pupil berdilatasi, dan terjadi

    peningkatan keringat.

    Selain itu Saat tubuh terpapar oleh stressor, tubuh akan mencoba untuk beradaptasi.

    Ada 3 tipe adaptasi yaitu :

    a) Akomodasi : adaptasi jangka pendek

    khususnya pada mata untuk melihat objek dengan bermacam-macam jarak.

    -negative accomodation : penyesuaian mata terhadap jarak jauh dengan relaksasi otot siliaris

    -positive accomodation : penyesuaian mata terhadap jarak dekat dengan konstraksi otot siliaris.

    Akomodasi timbul dengan segera setelah terjadi stress. Contohnya sekresi hormon dan aktivasi

    kardiovaskular

  • b) Aklimasi dan aklimatisasi

    merupakan adaptasi menengah dan menimbulkan respon yang lebih kompleks.

    Aklimasi : stressnya yang disengaja atau dibuat-buat. Contohnya : latihan pada otot

    Aklimatisasi : stressnya dibuat sendiri atau terjadi secara alami. Contohnya : orang yang tinggal

    ditempat yang tinggi.

    c) Adaptasi genetik

    adaptasi yang jangka panjang dan semi permanen yang menyebabkan perubahan baik itu

    morfologis maupun fisiologis. Dapat terjadi pada generasi berikunya.

    2. Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :

    - Faktor Fisiologis :

    a. Kelenturan dinding arteri

    b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.

    c. Kekuatan gerak jantung

    d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran.

    e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat

    f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi

    tekanan darah.

    - Faktor Patologis:

    a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha

    menstabilankan tekanan darah

    b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih

    cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

    c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi perifer

    d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas

    pembuluh darah )

  • e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi

    tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk

    pembakaran

    f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset

    baroresepsor untuk menaikan tekanan darah.

    3. Pengaruh perubahan temperature terhadap stress dan tekanan darah :

    Jika temperatur suhu tubuh panas atau tinggi:

    Ketika suhu tubuh meningkat dideteksi oleh thermoreseptor di kulit dan membran

    mukosa kemudian impuls ini akan disampaikan ke pusat pengaturan di preotic area

    yaitu di hipotalamus anterior sebagai pusat penurun suhu. Lalu hipotalamus akan

    menyampaikan impuls saraf yang menstimulasi sistem saraf parasimpatis untuk

    vasodilatasi pembuluh darah kulit di seluruh tubuh.Vasodilatasi ini menyebabkan aliran

    darah menjadi lambat tetapi banyak, curah jantung (CO) menurun, tekanan darah

    menurun tetapi volume dan aliran darah hangat kekulit meningkat sehingga panas tubuh

    bisa berkurang dan suhu kembali normal.

    Ketika seseorang terpajan cuaca panas selama 1 sampai 6 minggu maka akan

    meningkatkan sekresi keringatnya hingga maksimum 2 sampai 3 Liter/ jam. Hal ini

    berhubungan dengan adaptasi type aklimatisasi yang peningkatan efektivitas mekanisme

    berkeringat ini disebabkan oleh perubahan sel kelenjar keringat itu sendiri untuk

    meningkatkan kemampuan berkeringatnya.

    H al lain yang juga berhubungan dengan aklimatisasi adalah menurunnya konsentrasi

    natrium klorida dalam keringat yang memungkinkan penyimpanan garam di dalam

    tubuh yang lebih baik secara perlahan akibat dari peningkatan aldosteron oleh kelenjar

    adrenokortikal.

    Jika temperatur tubuh dingin atau rendah

    Ketika suhu tubuh menurun dideteksi oleh thermoreseptor di kulit dan membran

    mukosa kemudian impuls ini akan disampaikan ke pusat pengaturan di preotic area

    yaitu di hipotalamus anterior sebagai pusat penurun suhu. Lalu hipotalamus akan

    menyampaikan impuls saraf yang menstimulasi sistem saraf simpatis untuk

  • vasokontriksi pembuluh darah kulit di seluruh tubuh. Vasokontriksi ini menyebabkan

    aliran darah menjadi cepat tapi sedikit,curah jantung (CO) meningkat, tekanan darah

    meningkat tetapi volume dan aliran darah hangat ke kulit menjadi berkurang/sedikit

    sehingga darah hangat tetap dipertahankan di bagian tengah tubuh, terisolasi dari

    lingkungan eksternal dan suhu tubuh kembali normal

    Stressor sensasi dinginsaraf simpatis ginjal mengeluarkan renin

    Angiotensin II angiotensin I angiotensinogen darah

    Vasokontriksi retensi ginjal

    Arteri vena

    Tekanan darah naik

    Penurunan tekanan arteri Renin ( ginjal ) angiostensinogen angiostentin 1

    Angiostensin II

    Retensi garam dan vasokonstriksi air oleh ginjal

    Peningkatan tekanan arteri

  • PRAKTIKUM II

    HAVARD STEP TEST

    Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus dapat menjawab pertanyaan berikut:

    1. Jelaskan perjalanan Oksigen mulai dari saluran nafas sampai ke tingkat seluler?

    2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 3 mekanisme pembentukan ATP pada manusia?

    3. Terangkan pengaruh sistem saraf otonom terhadap fungsi jantung dan pembuluh darah?

    Jawaban :

    1. Perjalanan Oksigen mulai dari saluran nafas sampai ke tingkat seluler yaitu sebagai berikut

    udara dihirup masuk ke rongga hidung. Ketika masuk rongga hidung udara disaring,

    dihangatkan dan dilembabkan ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi

    yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet.partikel debu yang kasar

    disaring oleh rambut-rambut di dalam lobang hidung, sedangkan partikel halus terjerak

    dilapisan mukos. Gerakan silia mendorong lapisan mukos ke posterior di dalam rongga

    hidung, dan ke superior di dalam sistem pernapfasan bagian bawah menuju ke faring. Udara

    mengalir dari faring menuju laring lalu ke trakea. Trakea di sokong oleh cincin tulang rawan

    berbentuk seperti sepatu kuda yang panjangnya kurang lebih 12,5 cm. Kemudian masuk ke

    bronkus. Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris, bronkus utama kanan lebih pendek dan

    lebar dibandingkan bronkus kiri, cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi

    menjadi bronkus lobaris dan kemudian bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus

    menjadi bronkus yang semakin kecil sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminalis yang

    tidak mengandung alveolus. Udara selanjutnya disalurkan ke alveolus. Setelah itu oksigen

    berdifusi dari alveoli ke dalam darah paru, oksigen diangkut ke kapiler jaringan perifer

    hampir seluruhnya dalam bentuk gabungan dengan hemoglobin. Oksigen berdifusi dari

    alveoli ke dalam kapiler paru karena tekanan parsial oksigen(PO2) dalam alveoli lebih besar

    dari pada PO2 dalam darah kapiler paru. Dalam jaringan tubuh lainnya, PO2 yang lebih tinggi

    dalam darah kapiler dari pada dalam jaringan menyebabkan oksigen berdifusi kedalam sel-sel

    disekitarnya. Dalam sel jaringan tubuh, oksigen bereaksi dengan berbagai bahan makanan

    untuk membentuk sejumlah besar CO2 .

  • 2. 3 Mekanisme pembentukan ATP pada manusia yaitu :

    A. Glikolisis

    Glikolisis adalah peristiwa pengubahan gukosa (6 atom C) menjadi molekul yang lebih

    sederhana yaitu asam peruvat (3 atom C)

    Produk penting pada peristiwa glikolisis adalah

    a. 2 molekul asam piruvat

    b. 2 molekul NADH sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan

    c. 2molekul ATP untuk setiap molekul glukosa

    Pada reaksi glikolisis satu molekul glukosa terurai menjadi 2 asam piruvat menghasilkan

    menghasilkan empat molekul ATP, tetapi dua molekul ATP digunakan untuk beberapa reaksi

    kimia pada reksi glikolisi.

    Setelah glikolisis biasanya dilanjutkan dengan Dekarboksilasi oksidatif yaitu proses

    perubahan asam piruvat untuk menjadi asetil koenzim A yang bersifat oksidatif.

    Dehidrogenasi dua molekul asam piruvatuntuk menghasilkan dua asetil koenzim A dan CO2

    di dalam mitokondria dan pemindahan selanjutnya dari pasangan dua elektronnys ke oksigen

    setiap pasang menghasilkan ATP.

    B. Siklus krebs

    Urutan reaksi yang terjadi pada siklus Krebs cukup kompleks seperti urutan berikut

    a. Asam piruvat yang berasal dari glikolisis selanjutnya masuk ke siklus Krebs setelah

    bereaksi dengan NAD+ dan koenzim A membentuk senyawa asetil ko-enzim A. Dalam

    peristiwa ini di hasilkan CO2 dan NADH. Perubahan kandungan C adalah 3C (asam piruvat)

    menjadi 2C asetil ko-A.

    b. Reaksi antara asetil ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) membentuk asam sitrat

    (6C). Dalam peristiwa ini Ko-A di bebaskan kembali.

  • c. Selanjutnya Asam sitrat (6C) bereaksi dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat

    (5C) dengan membebaskan CO2.

    d. Peristiwa berikutnya berbentuk asam suksinat dan menghasilkan ATP setelah bereaksi

    dengan NAD+ dan membebaskan NADH , CO2 dan menghasilkan ATP setelah bereaksi

    dengan ADP dan asam pospat anorganik.

    e. Asam suksinat yang terbentuk kemudian akan bereaksi dengan FAD dan membentuk asam

    malat dengan membebaskan FADH2.

    f. Asam malat kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam oksalo asetat dengan

    membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akan kembali bereaksi dengan asetil ko-A

    seperti pada langkah ke 2 di atas.

    C. Transpor Elektron

    Transpor elektron terjadi di dalam mitokondria dan berakhir setelah elektron bersama-sama

    dengan H+ menuju dan akhirnya beraksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor

    terakhir, membentuk H2O. Reaksi nya komplek tetapi dalam hal ini yang berperan penting

    adalah NADH, FAD, dan molekul molekul khusus yang berperan dalam respirasi, seperti

    flavo protein, koenzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenali ada beberapa sitokrom, yaitu

    sitokrom c1,c,a dan a3. Elektron berenergi pertama tama berasal dari NADH kemudian d

    transfer ke FMN dan selanjutnya ke Q. Sitokrom c1,c,a,b, dan a3, dan selanjutnya berikatan

    dengan ion H+ yang di ambil dari lingkungan sekitarnya sehingga terjadi reaksi yang

    membentuk H2O.

  • 3. Saraf simpatis (reseptor 1) : mempercepat heart rate dan kontraksi jantung

    Saraf parasimpatis (reseptor 1) : menurunkan heart rate dan kontraksi jantung

    Jantung dipersarafi oleh saraf simpatis dan saraf parasimpatis.

    Saraf parasimpatis (saraf vagus) terutama disebarkan ke nodus sinus dan nodus A-V,

    sebagian kecil akan menyebar ke otot kedua atrium, dan ke otot ventrikel dalam jumlah

    yang sangat sedikit. Perangsangan saraf-saraf parasimpatis yang menuju jantung (vagus)

    akan menyebabkan pelepasan hormone asetilkolin pada ujung saraf vagus. Hormone ini

    mempunyai dua pengaruh utama pada jantung. Pertama hormone ini akan menurunkan

    frekuensi utama nodus sinus, dan kedua hormone ini menurunkan eskatibilitas serat-serat

    penghubung A-Vyang terletak di otot-otot atrium dan nodus A-V, sehingga kan

    memperlambat penjalaran impuls jantung yang menuju ke ventrikel.Perangsangan saraf

    vagus yang lemah sampai sedang akan memperlambat kecepatan pompa jantung sering

    sampai setengah dari normal. Tetapi perangsangan vagus yang kuat dapat menghentikan

    perangsangan ritmik yang kuat dapat menghentikan perangsangan ritmik dari nodus

    sinus atau menghambat penjalaran impuls jantung yang melalui penghubung A-V. pada

    kedua kasus di atas, maka impuls ritmik itu tidak lagi dijalarkan ke ventrikel. Ventrikel

    biasanya akan berhenti berdenyut selama 5-20 detik, tapi kemudian beberapa tempat

    dalam serat purkinje, umumnya pada bagian septa ventrikel dari berkas A-V, akan

    mencetiskan iramanya sendiri dan menyebabkan kontraksi ventrikel dengan frekuensi

    15-49 denyut/menit. Fenomena ini disebut sebagai ventrikulas escape.

    Sebaliknya, saraf simpatis disebarkan kesemua bagian jantung, disertai dengan pengaruh

    yang kuat pad otot ventrikel demikian juga dengan semua bagian lain. Pada dasarnya,

    perangsangan saraf simpatis pada jantung akan menimbulkan pengaruh yang berlawanan

    dengan pengaruh yang ditimbulkan akibat perangsangan vagus, sebagai berikut :

    Pertama, perangsangan ini akan meningkatkan kecepatan lepasan nodus sinus. Kedua,

    perangsangan ini akan meningkatkan kecepatan konduksi demikian juga dengan tingkat

    eksitabilitas disemua bagian jantung. Ketiga, perangsangan ini akan sangat meningkatkan

    kekuatan kontraksi semua otot-otot jantung, baik otot atrium maupun otot ventrikel. Jadi,

    perangsangan saraf simpatis akan meningkatkan seluruh aktifitas jantung. Perangsangan

  • maksiaml hamper dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung sampai 3 x lipat dan

    dapat meningkatkan seluruh kontraksi jantung sampai 2 x lipat.

    Pembuluh darah :

    - Saraf simpatis

    Reseptor : vasokontriksi

    Reseptor : dilatasi otot dan arteri koroner

    - Saraf parasimpatis

    Reseptor : dilatasi.

  • PRAKTIKUM III

    PENGUKURAN TEKANAN DARAH ARTERI SECARA TIDAK LANGSUNG

    Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:

    1. Uraikan perjalanan arteri brakhialis!

    2. Apa yang dimaksud tekanan sistolik dan diastolik?

    3. Terangkan fase-fase korotkof!

    4. Faktor-faktor apa yang menentukan tekanan darah?

    Jawaban :

    1. Arteri brakialis mulai dari pinggir bawah musculus teres minor sebagai lanjutan dari arteri

    aksilaris. Arteri brakialis merupakan arteri utama untuk lengan atas. Cabang dari arteri brakialis

    adalah a.brakialis superfisialis dan profunda, a.nutrisi humerus, a.kolateralis ulnaris superior dan

    inferior, a.radialis, a.ulnaris. Arteri ini berakhir di depan collum radii dengan bercabang menjadi

    a.radialis dan ulnaris.

    a. Ke anterior : Pembuluh terletak superfisialis dan di sisi lateral terdapat musculus

    coracobrachialis dan musculus biceps. Nervus cutaneus antebrachi medialis

    terletak di depan dari bagian atas; nervus medianus menyilang bagian

    medial; dan aponeurosis bicipitalis menyilang bagian bawah pembuluh.

    b. Ke posterior : Arteria terletak di depan musculus triceps, insertio musculus

    coracobrachialis, dan musculus brachialis.

    c. Ke medial : Nervus ulnaris dan vena basilica pada bagian atas lengan atas; pada

    bagian bawah lengan atas nervus medianus terletak pada sisi medial.

    d. Ke lateral : Di bagian atas, nervus medianus, musculus coracobrachialis, dan

    musculus biceps; tendo musculi biceps brachii terletak lateral terhadap

    arteria pada bagian bawah perjalanannya.

    Cabang-cabang :

    a. Rami musculares untuk ruang anterior lengan atas

    b. Arteria nutricia untuk humerus

  • c. Arteria profunda bracii di percabankan dari pangkal arteria brachialis dan mengikuti

    perjalanan nervus radialis menuju ke sulcus spiralis os humeri

    d. Arteria collateral ulnaris superior dipercabangkan di pertengahan lengan atas dan mengikuti

    perjalanan nervus ulnaris

    e. Arteria collateralis ulnaris inferior dipercabangkan dekat ujung Terminal arteria dan ikut

    membentuk anastomosis di sekitar sendi siku

    2. a) Tekanan sistolik : berkenaan dengan atau ditimbulakn oleh sistol. Sistol adalah kontraksi atau

    periode kontraksi, jantung khususnya ventrikel; yang kadang kadang dibagi menjadi

    komponen-komponen, seperti periode praejeksi dan ejeksi atau hipovolemik dan ejeksi.

    b) Tekanan diastolik : dari atau berkenaan dengan diastol. Diastol adalah dilatasi atau periode

    dilatasi jantung, terutama ventrikel; diastol ini berkenaan dengan jarak antara bunyi jantung

    kedua dan pertama.

    3. Nilai korotkoff (setelah udara dikeluarkan dari manset yang telah dipompa)

    Lima fase korotkoff, yaitu:

    a. A trapping sound

    Pada awalnya, manset dipompa sampai tekanan di dalamnya di atas tekanan sistolik

    yang diharapkan dalam a. brachialis. Ketika tekanan di dlam manset diturunkan perlahan-

    lahan, pada titik tekanan sistolik dalam arteri tepat melampaui tekanan manset, semburan

    darah melewatinya pada tiap denyut jantung, bunyi detakan (trapping sound) terdengar di

    bawah manset.

    b. A soft swishing sound

    Pada saat tekanan manst berada di bawah tekanan sistole, arus turbulen yang terputus-

    putus menghasilkan suara seperti berdesis.

    c. A crisp sound

    Tekanan manset yang berada di bawah tekanan sistole dan di atas tekanan diastole. Arus

    turbulensi dalam a. brachialis terdengar seperti suara yang renyah.

    d. A blowing sound

  • Tekanan manset dekat dengan tekanan diastolik arteri, pembuluh masih kontriksi

    tetapi arus turbulen erlanjut. Kualitas bunyi kontinu menjadi hilang.

    e. Silence

    Arus turbulen dalam a. brachalis diinterupsi paling sedikit. Pada bagian diastolik, bunyi

    tidak terdengar lagi.

    4. Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah :

    Faktor Fisiologis :

    a. Kelenturan dinding arteri

    b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.

    c. Kekuatan gerak jantung

    d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran.

    e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat

    f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi

    tekanan darah.

    Faktor Patologis:

    a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha

    menstabilankan tekanan darah

    b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih

    cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

    c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi perifer

    d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas

    pembuluh darah )

    e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi

    tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk

    pembakaran

    f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset

    baroresepsor untuk menaikan tekanan darah.

  • PRAKTIKUM IV

    KELELAHAN OTOT SYARAF PADA MANUSIA

    Sebelum melakukan praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:

    1. Sebutkan otot-otot (nama latin) yang berperan dalam gerak fleksi jari-jari tangan!

    2. Dimana lokasi meraba a. radialis?

    3. Terangkan dengan singkat mekanisme terjadinya kontraksi!

    4. Sebutkan dan terangkan dengan singkat 3 mekanisme pembentukan ATP!

    5. Apa yang dimaksud dengan iskemik?

    6. Apa yang terjadi bila jaringan mengalami iskemik? Mengapa demikian?

    Jawaban :

    1. Otot-otot yang berperan dalam gerak fleksi jari-jari tangan adalah sebagai berikut :

    a. m.flexor digitorum superficialis

    b. m.flexor profundus

    c. m.flexor adductor pollicis

    d. m.palmaris longus

    e. m.carpi radialis

    f. m.carpi ulnaris

    g. m.carpii radialis et ulnaris

    h. m.flexor pollicis longus et brevis

    i. m.flexor digiti minimi brevis

    j. Mm. lumbricales I-IV

    k. Mm. interossei palmares I-III

    l. Mm. interossei dorsales I-IV

  • 2. Arteri radialis terletak dipermukaan anterior radius dan hanya ditutupi oleh kulit vascia ditempat

    ini, di lateral arteria radialis terdapat tendo musculi brachioradialis dan disebelah medialnya

    terdapat tendo musculi flexsor carpi radialis ( tempat untuk memeriksa denyut nadi radialis ).

    Arteri radialis meninggalkan lengan bawah dengan membelok disekitar pinggir lateral regio

    carpalis untuk mencapai permukaan posterior tangan.

    3. Tahapan dalam kontraksi yaitu :

    a. Suatu potensial aksi berjalan disepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serat

    otot.

    b. Pada setiap ujung, saraf menyekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin, dalam jumlah

    sedikit.

    c. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membrane serat otot untuk membuka banyak saluran

    bergerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membrane serat otot.

    d. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion Natrium untuk mengalir ke

    bagian dalam membrane serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini akan menimbulkan

    suatu potensi aksi dalam serat otot.

    e. Potensi aksi akan berjalan di sepanjang membrane serat otot, dan juga berjalan secara dalam di

    dalam serat otot., pada tempat dimana potensial aksi menyebabkan reticulum sarkoplasma

    melepaskan sejumlah ion kalsium, yang telah disimpan di dalam reticulum ke dalam myofibril.

    f. Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filament aktin dan myosin, yang

    menyebabkan bergerak bersama-sama, dan menghasilkan proses kontraksi.

    g. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam reticulum sarkoplasma,

    tempat ion-ion disimpan sebagai potensial aksi otot yang baru datang, pengeluaran ion kalsium

    dari myofibril akan menyebabkan kontraksi otot berhenti.

  • 4. 3 mekanisme pembentukan ATP adalah :

    1. Metabolisme anerob

    2 ADP + 2 P 2 ATP

    GLUKOSA

    2 ASAM PIRUVAT

    2 NAD+ 2 NADH

    + 2H +

    2 ASAM LAKTAT

    GLIKOLIS

  • 2. Metabolisme aerob

    2 NADH

    2 NADH

    2 NADH 6 NADH 2FADH2

    2 ASETIL CoA GLIKOLISIS

    GLUKOSA 2 PIRUVAT

    SIKLUS

    RANTAI TRANSPOR ELEKTRON DAN FOSFORILASI OKSIDATIF

    + 2 ATP + 2 ATP + 34 ATP

  • MAKSIMUM PER GLUKOSA : KIRA-KIRA 38 ATP

    3. FOSFOKREATININ

    (Ginjal)

    L-Arginin Glikosiamin(guanidoasetat)

    Arginin-GlisinTransamidinase

    Glisin Omitin

    S-Adenosil metionin

    S-Adenosil homosistein

    ATP

    ADP

    GUANIDOASETATMETILTRANSFERASE

    Kreatin Fosfat

    P + H2O

    Kreatinin

  • 5. Ischemia adalah defisiensi darah pada salah satu bagian biasanya akibat kontriksi fungsional

    atau obstruksi aktual pembuluh darah.

    6. Jika jaringan terjadi iskemik maka jaringan akan mengalami hipoksia karena suplai oksigen

    yang dibawa oleh darah berkurang dan tidak adekuat karena jaringan secara kontinu

    membutuhkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah. Jika iskemik terjadi dalam waktu

    yang lama maka jaringan tersebut akan mengalami penurunan produksi ATP dan kerusakan

    mitokondria yang dapat mengakibatkan kematian sel ( necrosis ).

    Peningkatan tekanan arteriPRAKTIKUM IIPENGUKURAN TEKANAN DARAH ARTERI SECARA TIDAK LANGSUNG