classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6....

78
Ft0"Cngm."O0Rf0 ENCUUTQQO CEVKQP TGUGCTEJ FCNCO"RGPFKFKMCP"DCJCUC RCMPG BCQ?GL NP?IRGI WKP"-DNDUWD Rtguu

Transcript of classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6....

Page 1: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

'U��$OHN��0�3G

&/$665220$&7,215(6($5&+'$/$0�3(1',',.$1�%$+$6$

3$.1(#$2 (-/1 *3(*

'U��$OHN��0�3G�

&/$665220$&7,215(6($5&+'$/$0�3(1',',.$1�%$+$6$

3$.1(#$2 (-/1 *3(*

8,1�-DNDUWD�3UHVV

Page 2: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

�������������� ��������

�� ��������������������

�������������� ���� ������

����

��������� �����

Page 3: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang

HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

No. 7 Tahun 1987 jo. Undang-Undang no. 12 Tahun 1997, bahwa:

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau

menyebarkan suatu ciptaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dengan pidana

penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) tahun dan/atau

denda paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), atau

pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling

banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa menyebarluaskan, memamerkan, mengedarkan,

atau menjual kepda umum suatu ciptaan atau barang hasil

pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling lama

5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,-

(lima ratus juta rupiah).

Page 4: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Page 5: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

JJ

KATA PENGANTAR

Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat umur, iman, dan sehat selama menyusun buku yang diberi judul “Classroom Action Research dalam Pedidikan Bahasa: Teori, Desain, dan Praktik.” Pemilihan judul ini bukanlah tidak beralasan melainkan didasarkan atas pertimbangan tentang kebutuhan akan “Buku Referensi” sebagai rujukan bagi pembaca, peneliti atau calon peneliti dalam rangka pengkajian dan pengembangan ilmu dan pengetahuan.

Penelitian merupakan sebuah aspek terpenting dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan. Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan pada lembaga pendidikan formal atau nonformal, mulai dari tingkat dasar, menengah, atas hingga perguruan tinggi, pada level terendah hingga level tertinggi pada Pendidikan non-formal. Kegiatan penelitian dan pengkajian bertujuan memahami berbabgai fenomena, mengkaji, menjelaskan, menemukan, menjastifikasi, mengatasi berbagai permasalah masalah, misalnya dalam pengajaran dan pemelajaran bahasa khususnya dan non-kebahasaan umumnya, tentunya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan jaman dalam upaya meningkatkan profesinalisme dan daya saing untuk mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yang berkualitas.

Penulis berharap, kehadiran buku ini dapat mengisi dan menambah khasanah referensi dalam rangka

Page 6: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

JJi

memerkaya konsep, pemahaman, dan horison tentang metodologi penelitian, terutama dalam paradgma penelitian tindakan kelas.

Akhir kata, penulis berharap semoga buku ini mendapat sambutan yang menggembirakan dan dijadikan referensi dan rujukan serta menambah horison baru bagi pembaca umunya agar termotivasi untuk melakukan penelitian secara baik dan benar dalam bidang pembelajaran dan pengajaran, baik bidang kebahasaan maupun bidang lain dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran dan pengajaran menuju pendidikan yang profesional dan berdaya bersaing.

Sebagai ungkapan penutup, penulis haturkan terima kasih takterhingga kepada Rektor, Pimpinan LP2M, UIN Syarif Hidayatulah Jakarta dan Pimpinan UIN Press serta segenap civitas akademika, rekan, dan teman yang takdapat disebut satu per satu dalam ruang ini, semoga dukungan dan kebersamaan mulai dari awal penulisan hingga terwujudnya buku ini bernilai ibadah dan diridhoi oleh Allah SWT. Amiin ya rabbal alamiin.

Ciputat, Oktober 2016

Penulis,

Dr. Alek, S.S., M.Pd.

Page 7: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................... iv

BAB I. HAKIKATPENELITIAN TINDAKAN KELAS ................................................ 1

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ................. 1 B. Karkteristik Penelitian Tindakan Kelas ................ 8 C. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas ........ 10 D. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ....................... 18 E. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas..................... 21 F. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas

dengan Penelitian Tindakan Lainnya ................. 23 G. Konsep-konsep Utama dalam Bab ini ...................... 24

BAB II. LANGKAH-LANGKAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ................. 28

A. Prosedur Desain Penilitian .................................. 28 B. Penetapan Fokus Permasalah ............................... 31 C. Perncanaan Tindakan ............................................ 36 D. Pelaksanaan Tindakan ........................................... 38 E. Observasi/Pengamatan .......................................... 39 F. Refleksi/Evaluasi .................................................... 42 G. Konsep Utama dalam Bab ini.............................. 48

Page 8: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

v

BAB III. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ................................................................... 50

A. Pengertian Proposal Penelitian ........................... 50 B. Sistematika dan Uraian Isi Proposal ................... 50

Judul Penelitian ...................................................... 51 BAB I. PENDAHULUAN ..................................... 52 A. Latar Belakang Masalah ................................... 52 B. Fokus dan Sub-fokus Penelitian ...................... 54 C. Pertanyaan Penelitian ....................................... 54 D. Tujuan Penelitian .............................................. 54 E. Manfaat Penelitian ............................................. 55 F. Hipotesis Tindakan ......................................... 56 BAB II. ACUAN TEORETIK ................................. 56 BAB III. MEDOLOGI PENELITIAN ................... 58 A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian ............................................... 58 B. Subjek dan Objek Penelitian ............................ 58 C. Prosedur/Rancangan Penelitian ...................... 60 D. Data dan Sumber Data ..................................... 63 E. Instrumen Penelitian..........................................64 F. Prosedur Pengumpulan Data ........................... 64 G. Prosedur Analisis Data ..................................... 65 H. Tim Peneliti (Kolaborator) dan Tugasnya…..68 I. Teknik Penarikan Simpulan Penelitian………68 J. Jadwal Kagiatan Penelitian .............................. 69 K. Rencana Anggaran ............................................ 69 L. Konsep Utama dalam Bab ini ........................ 69

Page 9: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

vi

BAB IV. PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITI- AN TINDAKAN KELAS.....................................73 A. Judul Laporan ............................................................... 73 B. Kata Pengantar .............................................................. 73 C. Daftar Gamba/Tabel/Istilah…………………………..74 D. Daftar Isi ......................................................................... 74 E. Pendahuluan ................................................................. 75 F. Latar Belakang............................................................... 75 G. Pertanyaan Penelitian .................................................. 78 H. Tujuan Penelitian .......................................................... 79 I. Kegunaan Penelitian .................................................... 80 J. Tujuan Pustaka.............................................................. 80 K. Hipotesis Penelitian ................................................. 86 L. Teknik Pengambilan Sampel/Pemilihan

Subjek Penelitian ...................................................... 88 M. Teknik Pengumpulan Data .................................... 89 N. Porsedur Analisis Data ........................................... 90 O. Hasil dan Pembahasan ............................................ 91 P. Simpulan ................................................................... 91 Q. Daftar Pustaka/Bibliografi/Referensi/Daftar

Acuan ......................................................................... 92 R. Daftar Lampiran ...................................................... 94 S. Konsep-konsep Utama dalam Bba Ini ......................... 94

BAB V. CONTOH PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...................................................................... 102

Bagian Pertama Contoh Proposal (BAB I—III) ............. 102

Bagian Kedua Hasil Penelitian (BAB IV—Akhir)......... 130

Page 10: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

vii

DAFTAR PUSTAKA

TENTANG PENULIS

Page 11: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

1

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

BAB I HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan telah mulai berkembang sejak perang dunia kedua. Oleh sebab itu, terdapat banyak pengertian tentang PTK. Pada awalnya, penelitian tindakan (action research) dikembangkan dengan tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap problema sosial (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu masalah secara sistematis (Kemmis dan Taggart, 1988). Hasil kijian ini dija- dikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja (tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.

Istilah PTK dideferensiasi dari pengertian-pengertian berikut. Kemmis (1992):

Action research as a form of self-reflective inquiry

undertaken by participants in a social (including

educational) situation in order to improve the

rationality and justice of (a) their on social or

educational practices, (b) their understanding of

Page 12: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

2

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

these practices, and (c) the situations in which

practices are carried out. (terjemahan: penelitian tindakan adalah suatu

bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri). Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai praktik dan situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan. Terdapat dua hal pokok dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu; (1) untuk memperbaiki praktik; (2) untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksana- kannya; serta (3) untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan. Dalam bidang pendidikan, khususnya dalam praktik pembelajaran, penelitian tindakan berkembang menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reserach

(CAR). Sementara itu, McNeiff (2002: 87)

mendefinisikan PTK adalah: Action research is a term which refer to a practical

way of looking at your own work to sheck that it is

you would like it to be. Because action research is done

by you, the practitioner, it is often referred to as

practitioner based research; and because it involves

Page 13: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

7

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

e. Penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, misalnya pengembangan pola berpikir ilmiah dalam diri siswa.

f. Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas.

g. Sistem assesment atau evaluasi proses dan hasil pembelajaran, seperti misalnya masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen penilaian berbasis kompetensi, atau penggunaan alat, metode evaluasi tertentu. dan

h. Masalah kurikulum, misalnya implementasi KTSP, urutan penyajian meteri pokok, interaksi antara guru dengan siswa, interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, atau interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar. Berdasarkan cakupan permasalannya, seorang

guru akan dapat menemukan penyelesaian masalah yang terjadi di kelasnya melalui PTK. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan. Selain itu, PTK dilaksanakan secara bersamaan dangan pelaksanaan tugas utama guru yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru memiliki peran ganda yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti.

Page 14: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

13

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

(1) PTK merupakan kegiatan yang tidak saja berupaya memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiah atas pemecahan masalah tersebut.

(2) PTK merupakan bagian penting upaya pengembangan profesi guru melalui aktivitas berpikir kritis dan sistematis serta membelajarkan guru untuk menulis dan membuat catatan.

(3) Persoalahan yang dipermasalahkan dalam PTK bukan dihasilkan dari kajian teoretik atau dan penelitian terdahulu, tetapi berasal dari adanya permasalahan nyata dan aktual (yang terjadi saat ini) dalam pembelajaran di kelas. PTK berfokus pada pemecahan masalah praktis bukan masalah teoretis.

(4) PTK dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

(5) Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru dan kepala sekolah) dengan peneliti dalam hal pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tentang tindakan (action).

(6) PTK dilakukan hanya apabila; (a) Ada keputusan kelompok dan komitmen untuk pengembangan; (b) Bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru; (c) Alasan pokok ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan; dan (d) Bertujuan memperoleh pengetahuan dan atau sebagai upaya pemecahan masalah.

Kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru) dan peneliti (dosen atau widyaiswara) merupakan salah

Page 15: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

15

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

c) mengkaji permasalahan yang dialami dan yang sangat dipahami; dan

d) melakukan kegiatan guna mengembangkan profesionalismenya.

Di samping apa yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, Penelitian Tindakan Kelas, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru (peneliti) dalam pelaksanaan PTK yaitu sebagai berikut.

Pertama, tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru tidak boleh sampai mengorbankan kegiatan pembelajaran. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, apapun jenis PTK diterapkan, seyogyanya tidak mengganggu tugas guru sebagai pengajar. Terdapat 3 hal penting berkenaan dengan prinsip pertama tersebut, yaitu:

a) dalam mencobakan sesuatu tindakan pembelajaran, ada kemungkinan hasilnya kurang memuaskan, bahkan mungkin kurang dari yang diperoleh dari biasanya. Karena bagaimanapun tindakan tersebut masih dalam taraf uji coba. Untuk itu, guru harus penuh pertimbangan ketika memilih tindakan guna memberikan yang terbaik kepada siswa;

b) siklus tindakan dilakukan dengan mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan serta ketercapaian tujuan pembelajaran secara utuh, bukan terbatas dari

Page 16: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

17

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

Guru dapat mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk “menjawab” hipotesis yang dikemukakan.

Kelima, permasalahan atau topik yang dipilih harus benar–benar nyata, menarik, mampu ditangani, dan berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan. Peneliti harus merasa terpanggil untuk meningkatkan diri.

Keenam, harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu–rambu pelaksanaan yang berlaku umum. Dalam penyelenggaraan PTK, guru harus bersikap konsisten dan peduli terhadap etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan para siswa, PTK juga hadir dalam suatu konteks organisasi sehingga penyelenggaraannya harus mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi. Artinya, prakarsa PTK harus diketahui oleh pimpinan lembaga, disosialisasikan pada rekan-rekan di lembaga terkait, dilakukan sesuai tata krama penyusunan karya tulis akademik, di samping tetap mengedepankan kemaslahatan bagi siswa.

Ketujuh, kegiatan PTK pada dasarnya merupakan kegiatan yang berkelanjutan, karena tuntutan terhadap peningkatan dan pengembangan akan menjadi tantangan sepanjang waktu.

Kedelapan, meskipun kelas atau mata pelajaran merupakan tanggung jawab guru, namun tinjauan terhadap PTK tidak terbatas dalam konteks kelas dan

Page 17: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

21

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

3. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru atau tenaga pendidik.

E. Manfaat PTK

PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi

pendidikan yang tumbuh dari bawah, karena guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. Dengan PTK Guru menjadi lebih mandiri yang ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara keilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat memberikan manfaat perbaikan. Rasa percaya diri tersebut tumbuh sebagai akibat Guru semakin banyak mengembangkan sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman praktis. Dengan secara kontinu melakukan PTK, Guru sebagai pekerja profesional tidak akan cepat berpuas diri lalu diam di zone nyaman, melainkan selalu memiliki komitmen untuk meraih hari esok lebih baik dari

hari sekarang. Dorongan ini muncul dari rasa kepedulian untuk memecahkan masalahmasalah praktis dalam kesehariannya.

Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapai dapat dicapai melalui PTK, terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut. (1) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat

dijadikan bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain

Page 18: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

23

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

pengembangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum tidak bersifat netral, melainkan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling terkait mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pembelajaran yang dihayati oleh Guru di lapangan. PTK dapat membantu guru untuk lebih memahami hakikat pendidikan secara empirik. F. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dengan

Penelitian Tindakan Lainnya Mengingat luasnya cakupan kerjanya,

penelitian dikelompokkan dan diberi “nama yang spesifik.” Misalnya, penelitian diskriptif dan penelitian eksperimental, dan ada pula yang dinamakan penelitian tindakan (action research).

Penelitian tindakan bukan lagi bermaksud mengetes sebuah perlakuan (tindakan), tetapi peneliti telah keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan. Peneliti langsung menerapkan perlakuan tersebut dengan hati-hati sambil mengamati proses serta dampak perlakuan tersebut. Sehingga penelitian tindakan ini sering disebut juga sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. Ada pula yang menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian eksperimen dengan ciri yang khusus. Jika dalam penelitian eksperimen peneliti ingin mengetahui akibat dari suatu perlakuan (treatment, tindakan, atau “sesuatu” yang dilakukan), maka pada penelitian tindakan, peneliti mencermati kajiannya pada proses dan akibat dari tindakan yang dibuatnya.

Page 19: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

26

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

d. Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelo- laan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi penggunaan metode pembelajaran (misalnya penggantian metode mengajar tradisional dengan metode mengajar baru), interaksi di dalam kelas (misalnya penggunaan stretegi pengajaran yang didasarkan pada pendekatan tertentu).

e. Penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, misalnya pengembangan pola berpikir ilmiah dalam diri siswa.

f. Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas.

g. Assesment atau evaluasi proses dan hasil pembelajaran, misalnya masalah penilaian/asesmen awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen penilaian berbasis kompetensi, atau penggunaan alat, metode evaluasi tertentu; dan

h. Masalah kurikulum, misalnya implementasi K-13 di era revolusi industry 4.0, urutan penyajian meteri pokok, interaksi antara guru dan siswa, interaksi antara siswa dan siswa, siswa dan materi ajar, atau interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar.

PTK merupakan sebuah penelitian yang dilakukan di kelas yang dirancang untuk mengatasi masalah nyata yang dialami pendidik (Guru, Dosen) berkaitan dengan siswa/mahaiswa di kelas itu. Oleh karena demikian, PTK memiliki karakteristik dan

Page 20: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

27

Bab I: Hakikat Penelitian Tindakan

prinsip tersendiri dibandingkan dengan penelitian jenis lainnya.

PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas. PTK ada tindakan yang nyata yang diyakini lebih baik dari yang biasa dilakukan.

Ciri khusus PTK, yaitu adanya tindakan (action)

yang nyata, tindakan itu dilakukan melalui kegiatan PBM yang dilakukan peneliti/pengajar, dan untuk memecahkan permasalahan permasalahan praktis yang dihadapi di dalam pembelajaran dan pengajaran yang berlangsung

Penelitian tindakan tidak bermaksud mengetes sebuah perlakuan (tindakan), akan tetapi tindakan atau perlakuan itulah menjadi inti dalam mencapai tujuan penelitian. Peneliti langsung menerapkan metode atau strategi atau media pembelajaran tertentu melalui perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi yang dilakukan dengan hati-hati sambil mengamati proses dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengetahui perubahan atau kemajuna dari tindakan atau perlakuan yang diterapkan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. PTK sangat popular dikenal sebagai penelitian yang bersifat kontinyu atau siklikal (tindak lanjut) dari satu siklus ke siklus berikutnya.

Page 21: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

28

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

BAB II LANGKAH-LANGKAH DESAIN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Prosedur Desain Penelitian

PTK bukan hanya bertujuan mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi, seperti kesulitan siswa dalam mempelajari pokok-pokok bahasan tertentu, melainkan yang lebih penting lagi adalah memberikan pemecahan atau solusi alternative dari masalah yang dihadapi melalui tindakan tertentu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Atas dasar itu, terdapat tiga hal penting dalam pelaksanaan PTK yakni sebagai berikut. 1. PTK adalah penelitian yang mengikutsertakan secara

aktif peran guru dan siswa dalam berbagai tindakan.

2. Kegiatan refleksi (penilaian, evaluasi) dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.

3. Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis (dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran).

Pembahasan berikutnya akan menguraikan prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelak- sanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan

Page 22: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

30

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

berbagai hambatan/kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya.

Gambar 2.1. Desain Siklus Kegiatan PTK Dengan menyusun rancangan untuk siklus

kedua, peneliti dapat melanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus

pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan peneliti belum merasa puas, dapat dilanjutkan pada siklus ketiga, yang tahapannya sama dengan siklus terdahulu. Tidak ada ketentuan tentang berapa siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.

REFLEKSI

RENCANA AWAL

RENCANA KEDUA

RENCANA KETIGA

RENCANA KEEMPAT

DST.

TINDAKAN &OBSERVASI

TINDAKAN &OBSERVASI

TINDAKAN &OBSERVASI

REFLEKSI

REFLEKSI

Actio

n re

sear

ch sp

iral

Page 23: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

33

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

yang tidak diharapkan terutama yang berkaitan dengan pembelajaran.

(2) Memilah dan mengklasisfikasikan permasalahan menurut jenis/ bidangnya, jumlah siswa yang mengalaminya, serta tingkat frekuensi timbulnya masalah tersebut.

(3) Mengurutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa yang mengalami untuk setiap permasalahan yang teridentifikasi.

(4) Dari setiap urutan diambil beberapa masalah yang dianggap paling penting untuk dipecahkan sehingga layak diangkat menjadi masalah PTK. Kemudian dikaji kelayakannya dan manfaatnya untuk kepentingan praktis, metodologis maupun teoretis.

Setelah memperoleh sederet permasalahan melalui identifikasi, dilanjut- kan dengan analisis untuk menentukan kepentingan. Analisis terhadap masa- lah juga dimaksud untuk mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau pemecahan yang dibutuhkan. Adapun yang dimaksud dengan analisis masalah di sini ialah kajian terhadap permasalahan dilihat dari segi kelayakannya. Sebagai acuan dapat diajukan antara lain pertanyaan sebagai berikut. (1) Bagaimana konteks, situasi atau iklim di mana masalah terjadi? (2) Apa kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah? (3) Bagaimana keterlibatan masing-masing komponen

dalam terjadinya masalah?

Page 24: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

35

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

Dalam memformulasikan masalah, peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasa berlaku meliputi hal-hal di bawah ini. (1) Aspek substansi menyangkut isi yang terkandung,

perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa yang dihadapi guru, kegunaan metodologi dan kegunaan teori dalam memperkaya keilmuan pendidikan/pembelajaran.

(2) Aspek orisinalitas (tindakan), yang menunjukan bahwa pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya.

(3) Aspek formulasi, dalam hal ini masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah harus dinyatakan secara lugas dalam arti eksplisit dan spesifik tentang apa yang akan dipermasalahkan serta tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

(4) Aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoretik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan fasilitas untuk melakukan PTK (dana, waktu, dan tenaga).

Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti untuk bmemulai dari permasalahan sederhana tetapi

Page 25: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

36

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

bermakna, memiliki nilai praktis bagi guru dan semua yang berkolaborasi dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka pengembangan keprofesionalannya.

C. Perencanaan Tindakan (Planning)

Setelah masalah dirumuskan secara operasional, perlu dirumuskan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Alternatif tindakan yang dapat dipilih dapat dirumuskan ke dalam bentuk hipotesis tindakan dalam arti prediksi tentang perubahan yang akan terjadi jika sebuah tindakan dilakukan. Perencanaan tindakan memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman yang diperoleh di masa lalu dalam kegiatan pembelajaran/penelitian sebidang. Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis dalam penelitian formal. Hipotesis tindakan umumnya dirumuskan dalam bentuk ungkapan yang eksplisit atau tidak tentang tindakan yang dipilih akan dapat memperbaiki sistem, proses, atau hasil. Hipotesis tindakan sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan dapat dicontohkan seperti di bawah ini. (1) Strategi pembelajaran menulis yang berorientasi

pada proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.

(2) Pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Page 26: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

38

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

wawancara (f) Membuat cacatan lapangan saat pembelajaran.

D. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pada tahapan ini, rancangan strategi dan RPP diterapakan. RPP tindakan harus dilaksanakan secara konsisten dan benar. Pada PTK yang dilakukan pengajar, pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan dalam waktu mulai 4 sampai dengan 6 kali pertemuan. Waktu tersebut dianggap cukup memadai untuk menyampaikan materi pokok/pokok bahasan dalam mata pelajaran/Matakuliah (MK) tertentu. Berikut disajikan contoh aspek-aspek rencana (skenario) tindakan yang akan dilakukan pada satu PTK. 1. Dirancang penerapan metode tugas dan diskusi

dalam pembelajaran X untuk pokok bahasan: A, B, C, dan D.

2. Format tugas: pembagian kelompok kecil sesuai jumlah pokok bahasan, pilih ketua, sekretaris dari anggota kelompok, bagi topik bahasan untuk kelompok dengan cara acak (randomly) dengan cara yang menyenangkan.

3. Kegiatan kelompok; mengumpulkan bacaan, melalui diskusi anggota kelompok bekerja/belajar memahami materi, menuliskan hasil diskusi dalam bentuk PPT untuk selanjutnya dipresentasi oleh masing-masing kelompok sebelum kegiatan berakhir.

4. Presentasi dan diskusi pleno; masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya dalam pleno

Page 27: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

40

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, kehadiran/presensi, nilai tugas, dan lain-lain). Di samping data kuantitatif, dibutuhkan butuhkan data kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian tindakan kelas (PTK) bahkan dianggap data utama (primary data). Data kualitatif dalam hal ini, dibutuhkan untuk menggambarkan tentang proses dan aktivitas selama tindakan berlangsung di dalam kelas, seperti keaktifan siswa, atusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan tanggung jawab serta kemandirian. Instrumen yang umum dipakai adalah (a) lembar observasi peseta didik/siswa; (b) rubrik; (c); dan catatan-catan lain yang relevan dengan aktivitas selama tindakan berlangsung. Catatan selama tindakan akan sangat membantu untuk menyupor/mendukung data terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau pentunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.

Selanjutnya data yang dikumpulkan hendaknya diperhatikan atau dicek untuk menjamin keabsahan atau kesahihannya. Untuk mencapai atau mendapatkan data yang sahih atau abash, setidaknya dapat dilakukan sebuah teknik yang paling umum digunakan untuk tujuan ini, misalnya teknik triangulasi. Teknik triangulasi teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori (Lexy J. Moleong).

Page 28: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

42

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

(mengenai lembar model tes atau uji disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan penelitian). E. Refleksi dan Evaluasi (Reflexion)

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dan proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan yang dihadapi dapat teratasi.

Selanjutnya refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. Untuk maksud ini, Guru hendaknya terlebih dahulu menentukan kriteria keberhasilan. Refleksi terdiri atas komponen. Komponen-komponen tersebut dilukiskan pada Bagan 1 berikut.

Page 29: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

44

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

sebelum diambil suatu keputusan, lebih-lebih hasil refleksi yang akan digunakan sebagai dasar kesimpulan dan rekomendasi.

Berikut disajikan contoh ilustrasi refleksi. Sebuah hasil observasi terungkap bahwa dari

strategi (misalkan diskusi kelas) yang telah digunakan dalam pembelajaran, ternyata siswa ribut, kurang bertanggung jawab, kesiapannya kurang. Hasil observasi terhadap proses pembahasan hasil asesmen atau penilaian diperoleh data bahwa siswa kurang aktif berinteraksi terhadap materi pelajaran, temannya, dan terhadap guru. Hasil analisis kompetensinya terungkap masih rendah (belum mencapai target minimal). Respon siswa tidak bias mengikuti pembelajaran secara optimal dalam waktu singkat, sulit mendapat giliran dalam diskusi kelas, tidak ada kesesuaian antara materi diskusi dengan materi tes, dan lain-lain. Terhadap semua data tersebut, maka guru melakukan refleksi. Misalnya diskusi kelas diubah menjadi diskusi kelompok, lebih banyak menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi, memberikan tugas sebelumnya kepada siswa, menunjuk secara bergiliran siswa untuk mengerjakan tugas sekaligus dinilai secara kualitatif atau kuantitatif, hasil asesmen didiskusikan kepada siswa sebelum pembelajaran berikutnya, sasaran belajar dirumuskan secara realistis yang mudah diukur, dan lain-lain.

Berdasarkan berbagai informasi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap ini seorang peneliti perlu memerhatan hal-hal di

Page 30: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

48

Bab II: Langkah-langkah Desain Penelitian Tindakan Kelas

indikator ketercapaian dan menyusun instrumen pengumpul data.

Aspek-aspek rencana tindakan yang akan dilakukan pada satu PTK. 1. Dirancang penerapan metode tugas dan diskusi

dalam pembelajaran X untuk pokok bahasan: A, B, C, dan D.

2. Format tugas: pembagian kelompok kecil sesuai jumlah pokok bahasan, pilih ketua, sekretaris, dll oleh dan dari anggota kelompok, bagi topic bahasan untuk kelompok dengan cara random, dengan cara yang menyenangkan.

3. Kegiatan kelompok; mengumpulkan bacaan, melalui diskusi anggota kelompok bekerja/ belajar memahami materi, menuliskan hasil diskusi dalam OHP untuk persiapan presentasi.

4. Presentasi dan diskusi pleno; masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya dalam pleno kelas, guru sebagai moderator, lakukan diskusi, ambil kesimpulan sebagai hasil pembelajaran.

5. Jenis data yang dikumpulkan; berupa makalah kelompok, lembar OHP hasil kerja kelompok, siswa yang aktif dalam diskusi, serta hasil belajar yang dilaksanakan sebelum (pretes) dan setelah (postes) tindakan dilaksanakan.

Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-lain), tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, atusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain. Instrumen yang

Page 31: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

50

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

BAB III LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Pengertian Proposal Penelitian Penyusunan proposal atau usulan penelitian

merupakan langkah awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal PTK dapat membantu memberi arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung. Proposal PTK harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti. Proposal PTK adalah gambaran terperinci tentang proses yang akan dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas (pembelajaran). Proposal atau sering disebut juga sebagai usulan penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal PTK penelitian berkaitan dengan pernyataan atas nilai penting dari suatu penelitian. Membuat proposal PTK bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian. Sebagai panduan, berikut dijelaskan sistematika usulan PTK. B. Sistematika dan Uraian Isi Proposal

Sistematika proposal PTK mencakup unsur-unsur sebagai berikut.

Page 32: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

52

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Group Investigation pada Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tangerang Selatan

5. Peningkatkan Kemampuan Menyimak Wacana Berbahasa Inggris Siswa Kelas XI dengan Text-Based Listening di MA Pembangunan Jakarta

6. Peningkatan Kemampuan Bebicara Bahasa Inggris melalui Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas VII MTs Pembangunan Jakarta

7. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris melalui Pendekatan Proses dalam Membaca Cerita pada Kelas X SMA Negeri 03 Jakarta

8. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Bermedia Karikatur untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Menulis Siswa Mts Pembangunan Jakarta

9. Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Bahasa Inggris melalui Learning Community dengan Teknik Permainan Komunikatif.pada Siswa Kelas X MA Pembangunan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan mencakup beberapa subbab atau subtopik, seperti berikut ini. A. Latar Belakang Masalah

Uraian latar belakang masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam PTK. Uraian tersebut mendeskripsikan permasalahan real yang dialami oleh guru/dosen/peneliti dalam pembelajaran. Secara umum,

Page 33: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

54

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

B. Fokus dan Sub-fokus Penelitian Sesungguhnya fokus penelitian adalah “apa yang

menjadi inti dari penelitian” atau masalah utama/inti yang akan dijawab dalam penelitian) melalui pertanyaan penelitian. Namun, untuk lebih memperjelas, sub-fokus penelitian diungkapkan secara rinci poin-poin yang selanjutnya dikembangkan menjadi pertanyaan penelitian. C. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian penelitian tindakan kelas dinyatakan dalam kalimat tanya. Esensinya adalah merumuskan atau menanyakan apakah tindakan dapat melakukan perbaikan praktik pembelajaran. Terkait dengan contoh judul 1, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.

Bagaimana meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris melaui penerapan/penggunaan model group investigation pada kelas XI MA Pembangunan Jakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan PTK dirumuskan secara jelas, dipaparkan sasaran antara dan sasaran akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakikat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya. Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang bahasa Inggris/Indonesia yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Inggris/Indonesia melalui penerapan strategi

Page 34: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

56

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

lunak praktikum, alat evaluasi, danlain-lain) yang koheren dengan teori yang mendasari tindakan. Rumuskan manfaat perangkat-perangkat pembelajaran tersebut kaitannya dengan upaya melakukan perbaikan pembelajaran. Di samping itu, Peneliti atau guru akan berhasil mengeksplorasi atau mengungkap temuan data atau fakta empiris. Lakukan prediksi terhadap data atau fakta empiris tersebut dan rumuskan manfaatnya. Semua manfaat yang dirumuskan tersebut dispesifikasi untuk siswa, guru, peneliti, sekolah, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders). F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan. Hipotesis menyatakan secara tegas bahwa tindakan yang dilakukan dapat melakukan perbaikan pembelajaran. Terkait dengan contoh judul 3, maka rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut.

“Melalui penggunakan model group investigation dalam pembelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas XI MA Pembangunan Jakarta dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis.”

BAB II. ACUAN TEORETIK

Pada bagian ini diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan peneliti dalam menentukan alternatif pemecahan masalah. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik

Page 35: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

58

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

(4) Bagaimana perkiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan dilakukannya penerapan model di atas pada pembelajaran terhadap hal yang akan dipecahkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini diuraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan objek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Sistematika dalam ini meliputi: A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek

Penelitian Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian

tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Selanjutnya dijeaskan mengenai tempat dilaksanakan penelitian serta Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang/partisipan yang dikenai tindakan. Dalam konteks pendidikan di sekolah, subjek penelitian adalah siswa, guru, pegawai, atau kepala sekolah. Dalam kontek pembelajaran di sekolah, subjek penelitian umumnya adalah siswa. Tetapi harus dijelaskan siswa kelas berapa, semester berapa pada tahun akademik tertentu, hal ini karena terkait dengan

Page 36: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

60

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Pada bagian ini ditentukan objek-objek penelitian yang dijadikan fokus utama untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Objek-objek tersebut dapat berupa (1) input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) proses pelanggaran KBM, seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) luaran (output), seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.

C. Prosedur/Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Cuman yang perlu ditekankan adalah rancangannya akan ditetapkan berapa siklus dalam penelitian itu. Hal tersebut adalah otoritas peneliti, karena hanya peneliti yang tahu. Hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan banyaknya siklus adalah: waktu yang tersedia, panjangnya pokok bahasan, karakteristik materi, siswa semester berapa yang akan menjadi subyek, dan sebagainya. Secara teoretis, sesungguhnya siklus PTK tidak harus ditetapkan terlebih dulu. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sangat tergantung pada tingkat ketercapaian kriteria keberhasilan.

Page 37: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

64

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

kalah penting untuk diperhaitkan dan ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sumber data. Setelah menetapkan siapa yang akan menjadi sumber data, selanjutnya peneliti sudah dapat menyusun ancangan berkenaan dengan aspek-aspek atau informasi-infoormasi apa saja yang akan diperoleh dari sumber data dimaksud.

E. Instrumen Penelitian

Selanjutnya hal yang sangat penting diperhatikan dan disiapkan dalam memperoleh data, peneliti harus menyediakan instrument. Instrument yang dimaksud harus dibuat sedapat mungkin mampu mengukur objek atau fokus ditelit atau dikaji, terutama objek yang bersifat produk. Instrumen-instrumen tersebut misalnya: pedoman observasi, checklist, pedoman wawancara, tes, angket, dan lain-lain.

Uraikan instrumen yang diperlukan sesuai dengan PTK yang akan diakukan. Untuk contoh judul PTK yang pertama, maka instrumen yang diperlukan adalah: pedoman penilaian tentang kinerja dan portofolio siswa, baik yang terkait dengan konteks, input, proses, maupun yang terkait dengan produk yang dihasilkan. Dalam contoh ini, kriteria penilaian (rubrik) mutlak diperlukan. F. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data menekankan secara lebih spesifik tentang cara mengumpulkan data yang diperlukan. Jika data yang diperlukan adalah kompetensi

Page 38: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

65

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

praktikal siswa di laboratorium, maka teknik/prosedur pengambilan datanya adalah observasi. Jika data yang akan dikumpulkan adalah hasil belajar kognitif, maka teknik pengumpulannya adalah tes lisan atau tes tertulis, portofolio, atau asesmen otentik. Jika data yang akan dikumpulkan adalah respon siswa, maka tekniknya adalah angket atau wawancara, dan seterusnya. Uraikanlah teknik/porsedur pengumpulan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan PTK. G. Prosedur Analisis Data Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis. Analisis hanya bersifat kualitatif. Jika ada data kuantitatif, analisisnya paling banyak menggunakan statistik deskriptif dengan penyimpulan lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata dan simpangan baku amatan atau persentase amatan. Hasil analisis data kualitatif dikonsultasikan dengan makna kualitatif yang mencerminkan struktur dasar terhadap jawaban masalah penelitian. Misalnya, bagaimana metode demontrasi dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar? Hasil analisis data hendaknya dikonsultasikan dengan makna demonstrasi secara aktual, bukan pikiran guru atau pengamat lainnya. Hasil analisis kuantitaif, selanjutnya dikonsultasikan pada pedoman konversi. Dalam PTK biasanya digunakan pedoman konversi nilai absolut skala lima. Misalnya, data hasil belajar, pedoman konversinya adalah sebagai berikut.

Page 39: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

67

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Sebagaimana kita ketahui dalam analisis kuantitatif ada beberapa teknik analisis, seperti: Description (Distribution; numerical and graphical, Central tendency and dispersion): Association (Correlation; simple, partion and multiple, Analisysis of variance and covariance; Regression : simple, partial and multiple: Causation (factor analysis, path analysis, regression: simple, partial and multiple: Inference (sample statistic to population parameter, sample difference to population differences. Semua pemilihan analisis data itu sangat tergantung pada tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

Sedangkan dalam penelitian kualitatif kita kenal teknik analisis: Description; Theory generation; Analytic induction, Grounded theory (open and axial coding), Categorizing and connecting, From everyday typications to typologies. Untuk analisis kuantitatif telah dipermudah dengan adanya program SPSS. Sedangkan dalam analisis penelitian kualitatif, dapat menggunakan analysis interactive model yang dikembangkan Miles dan Huberman (1994: 12) seperti mulai data collection and timing, data display, data reduction and analysis, hingga simpulan (conclution). Yang terpenting dalam analisis data harus ada konsistensi antara tujuan penelitian, hipotesis yang telah dirumuskan dengan teori yang telah digunakan. Jangan sampai teori yang telah dirumuskan tidak digunakan untuk menganalisis data.

Subbabg/subtopik berikut merupakan kelengkapan proposal, jika penelitian yang dilakukan bukan penelitian skripsi.

Page 40: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

68

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

H. Tim Peneliti (Kolaborator) dan Tugasnya,

Pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama-nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.

I. Teknik Penarikan Simpulan Penelitian Pada subbag ini akanmenjelaskan tentang aspek yang dapat disebut sanagt penting, karena hal ini akan menjai patokan apakah penelitian tindakan yang dilkakukan akan dilanjutkan dengan siklus baru atau berhenti. Mengingat pentingnya hal ini, maka penentuan dan penetapan akan tingkat kesuksesan atau ketercapaian tujuan penelitian menjadi hal yang sanagat urgen. Dalam sebuah penelitian, tidaklah mungkin mencapai atau mendapatkan hasil yang benar-benar seratus per sen atau tuntas. Oleh karena demikian, dalam dengan mempertimbangkan aspek waktu dan masa studi dan aspek-aspek lain, maka menurut hemat penulis, dalam penelitian tindakan akan dibuat tingkat keberhasilan berada pada kisaran mulai dari 85 pr sen (%) sampai dengan 95 per sen (%). Jika hasil atau capaian telah berada pada angka kisaran angka tersebut, maka peleaksanaan penelitian tindakan dapat dibuat simpulan untuk dihentikan. Akan tetapi tetap didukung oleh penjelelasan-penjelasan yang rinci dan detail serta logis sehingga apa yang dicapai memang dapat

Page 41: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

69

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

dipertanggungjawabkan baik secara akademik maupun non-akademik. J. Jadwal Kegiatan Penelitian Jadwal kegiatan penelitian harus disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir. K. Rencana Anggaran Kegiatan pada bagian ini, peneliti harus menyusun estimasi waktu dengan rincian-rincian yang jelas. Rincian dimaksud, penulis dapat membuat dalam bentuk mingguan, bulanan, triwulanan, atau semesteran. Estimasi waktu yang disusun di sini haruslah memerhatikan kebutuhan dan dukungan keaunagan (financial needs) agar setiap tahapan atau waktu yang dibuat benar-benar diperhitungkan mulai tahaapan persiapan, tahapan pelaksanaan penelititan, dan penyusunan laporan hasil penelitian.

L. Konsep-konsep Utama dalam Bab ini

Proposal PTK adalah gambaran terperinci tentang proses yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan atau menjawab masalah yang diajukan dalam penelotoan. Proposal atau sering disebut juga sebagai usulan penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan.

Page 42: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

70

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Judul penelitian dinyatakan secara singkat dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti, metode atau strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah serta nilai manfaatnya. Formulasi judul disusun sedemikian menarik (eye catching) dan kebaruan (novelty) agar memperlihatkan ciri PTK yang memiliki keberbedaan dengan genre penelitian pada umumnya.

Latar belakang masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam PTK. Uraian tersebut mendeskripsikan permasalahan yang benar-benar terjadi di dalam kelas sehingga gambaran dan deskripsi setting dan konteks teralami dan benar adanya. Untuk mendapatkan informasi yang ditulis dalam latar belakang masalah ini, biasanya dilakukan penelitian awal (preliminary research) agar terhindar dari bias atau informasi yang kurang akurat dan benar adanya. Berikut beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam latar belakang masalah PTK, di antaranya (1) pernyataan yang mencakup aspek kunci dalam judul (state of the arts) (2) apa yang menjadi harapan? (3) apa kenyataan yang terjadi (3) apa kesenjangan yang dirasakan, (4) apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan (5) tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kesenjangan (6) apa kekuatan tindakan yang dilakukan tersebut dalam mengatasi kesenjangan?

Tujuan PTK dirumuskan secara jelas, dipaparkan sasaran akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakikat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya. Sebagai

Page 43: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

71

Bab III: Langkah-langkah Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

contoh dapat dikemukakan PTK di bidang bahasa Inggris, bertujuan meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris melalui penerapan strategi sesuaiyang terdapat di dalam judul.

Rumuskan manfaat perangkat-perangkat pembelajaran tersebut kaitannya dengan upaya melakukan perbaikan pembelajaran. Di samping itu, Peneliti atau guru akan berhasil mengeksplorasi atau mengungkap temuan data atau fakta empiris.

Hipotesis tindakan. Berkaitan dengan rumusan hipotesisi dalam penelitian tindakan sifatnya opsional. Maksudnya. Kehadirannya bersifat opsional. Maksudnya dapat ditulis secara eksplisit maupun tidak dieksplisitkan (tidak ada).

Page 44: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

73

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

BAB IV PENULISAN LAPORAN HASIL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Judul Laporan

Sebagaimana dalam penulisan laporan hasill penelitian jenis lain, dalam penelitian tindakan kelas pun harus menyusun atau menulis laporan hasil penelitiannya. Berkenaan dengan penulisan judul atau topik penelitian harus sesuai dengan judul atau topik yang benar-benar diteliti, sebab seringkali terjadi, seorang peneliti keliru atau kurang hati-hati atau telitidalam menuliskan judul atau topik penelitiannya. Terkadang hal seperti ini muncul, jika laporan yang dibuat bukan merupakan hasil yang benar-benar diteliti oleh orang yang menyusun laporan hasil penelitian itu.

Ketepatan dan kesesuaian dalam menulis judul penelitian dengan benar merupakan bagian terkecil yang mengindikasikan bahwa peneliti atau penulis laporan hasil peneklitian memiliki tanggung jawab dan profesional. B. Kata Pengantar Salah satu dari kegunaan kata pengantar adalah untuk pengantarkan pembaca mengetahui tujuan penelitian, masalah-masalah yang dihadapi, lembaga yang mensponsori dan yang terpenting, merupakan ruang untuk mengucapkan terima kasih kepada semua

Page 45: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

75

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

E. Pendahuluan Bab pendahuluan merupakan bagian yang krusial dalam pelaporan penelitian, mengingat dalam bab inilah pembaca akan mengetahui seluruh rancangan penelitian yang dibuat peneliti, guna mengetahui validitas dan pentingnya hasil penelitian yang telah dilakukan. Secara umum isi pendahuluan paling tidak memuat hal-hal sebagai berikut: a. Latar Belakang Masalah (background) b. Fokus dan Sub-fokus Penelitian (focus and sub-focus

of the research) c. Pertanyaan Penelitian (research question) d. Tujuan Penelitian e. Kegunaan/Manfaat Penelitian (research significance) f. Metodologi (methodology)

1. Subjek dan Objek penelitian 2. Tehnik Pengumpulan Data (data collection

techniques) g. Analisis Data (data analysis)

F. Latar Belakang Meskipun tidak ada rumusan baku bagaimana latar belakang penelitian harus dibuat, namun isi pokok dari latarbelakang adalah membangun argumen: mengapa penelitian itu penting untuk dilakukan. Tentu saja arti “penting” di sini bukan menurut pengertian peneliti yang subjektif, tetapi harus dilihat dari kepentingan yang lebih luas dan objektif. Misalnya, dari

Page 46: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

77

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

data statistik tentang kontribusi pembayaran pajak pabrik rokok terhadap PAD.

Meskipun argumen itu kelihatannya berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti, tetapi jelas tidak relevan dengan masalah yang akan kita teliti. Karena argumen yang kita bangun justru lebih berkaitan dengan keuntungan merokok. Misalnya laba station TV akibat iklan dan pembayaran pajak yang diterima negara dan bukan tentang kerugiannya seperti jumlah kematian perokok akibat kanker paru-paru tiap tahunnya atau jumlah uang yang harus dikeluarkan, jika seseorang menghisap dua bungkus Ji Sam soe per-hari, misalnya.

Jadi, dibutuhkan cara meyakinkan pembaca secara ilmiah tentang arti pentingnya mengapa penelitian itu menarik untuk dilakukan. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah konsistensi. Pentingnya konsistensi dalam membangun argumen dan uraian berkenaan dengan topik yang akan diteliti agar fokus hanya pada objek atau topik yang akan diteliti untuk menghindari uraian yang berlebihan dan tidak fokus. Hal lain yang seringkali ditemui dalam latar belakang adalah memuat hal-hal yang tidak relevan dan bersifat normatif. Misalnya, mau meneliti dampak krisis ekonomi terhadap perkembangan industri kecil, yang dimuat dalam latar belakang UUD 1945 atau peraturan-peraturan yang berkaitan dengan investasi modal asing, sedangkan persoalan yang berkaitan

Page 47: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

79

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

hubungan antar dua gejala, apa yang akan diteliti harus dapat ditiliti secara empiris dan dikemukakan secara eksplisit. H. Tujuan Penelitian Seperti dikemukakan diatas bahwa antara rumusan masalah dan tujuan penelitian harus merupakan satu kesatuan. Seperti diketahui ada beberapa tujuan penelitian yang biasanya digunakan dalam ilmu sosial yang dikemukakan oleh Norman Biklie (2000: 72), yaitu: To explore, jika tujuan penelitiannya hanya untuk penjelajahan: To describe, jika tujuan penelitiannya hanya untuk menggambarkan realitas sosial: To explain, jika tujuan penelitiannya untuk menjelaskan (hubungan sebab-akibat) atau membuktikan suatu teori tertentu: To understand; jika tujuan penelitiannya hanya untuk memahami realitas yang akan diteliti: To predict, jika tujuan penelitiannya untuk meramalkan dan seterusnya. Yang paling penting dalam tujuan penelitian adalah mengemukakan secara jelas apa yang ingin dicapai dalam penelitian yang akan dilakukan.

Baik dari kepentingan pragmatik (problem solving) maupun dalam kepentingan akademik (kemungkinan ditemukannya bangunan konsep atau teori). Semua itu akan sangat tergantung pada jenis penelitian yang akan dilakukan: apakah penelitian akademik, penelitian kebijakan, penelitian aksi atau penelitian jenis lainnya.

Page 48: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

83

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

Yang biasanya agak membingungkan bagi peneliti, ketika harus meletakkan posisi teori sebagai alat untuk memahami atau menafsirkan realitas sosial, yang umumnya dikerjakan dalam penelitian kualitatif. Misalnya, mengapa etnis Minang itu lebih memiliki bakat kewirausahaan dibandingkan etnis lain. Apakah hal ini berkaitan dengan sistem kekerabatan yang matrilineal: dimana laki-laki secara kultural memiliki posisi yang lemah, khususnya dalam hal waris, atau ada faktor lain. Sehingga seorang laik-laki akan dianggap “cacat” secara kebudayaan jika mereka tidak merantau guna mempertegas identitas diri. Dengan kata lain, merantau bukanlah sekedar upaya mencari kehidupan yang lebih baik, melainkan tugas kebudayaan. Namun, mengapa keberhasilan suku ini cenderung ada plafonnya (sulit menjadi pengusaha besar) dibandingkan etnik Cina. Lalu kita menggunakan teori Max Weber tentang afinitas antara kesadaran keagamaan (sekte Calvin) dengan tingkah laku ekonomi, dan mencoba mencari penjelasan kebudayaan (Cina) lewat “Chinise tradition” seperti “Quanzi” dan “xinyong” misalnya. Di sini jelas posisi teori bukan untuk diverifikasi tetapi sebagai usaha pemahaman (verstehen) atas realitas yang ada. Dengan demikian dalam bentuk penelitian apapun, dalam tahap tertentu, penggunaan teori tetap diperlukan. Hanya saja biasanya yang masih membingungkan dalam laporan penelitian, dimanakah teori itu harus diletakkan; apakah sebagai penjelas dalam arti verifikasi teori atau sekedar untuk

Page 49: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

86

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

• mengambarkan asumsi paradigma yang digunakan serta asumsi-asumsi nilai-nilai yang diusahakan dalam penelitian;

• menunjukkan peneliti cukup mengetahui antara penelitian yang dilakukan dengan intellectual traditions yang ada dalam topik itu dan mendukung atas studi yang dilakukan;

• menunjukkan bahwa peneliti telah mengidentifikasi masalah yang terjadi sebelumnya dan studi yang akan dilakukan akan mengisi apa yang dibutuhkan;

• membantu untuk meredefinisi pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendasar dari ”empirical traditions”.

K. Hipotesis Penelitian

Sebagaimana kita ketahui bahwa masalah hipotesis memegang peran penting dalam setiap penelitian ilmu sosial, baik yang menggunakan metode kuantitatif maupun metode kualitatif. Menurut Young, seperti dikutip Melly G. Tan (1983: 37) peranan hipotesis dalam penelitian ilmu sosial dapat diperinci sebagai berikut: (1) memberikan tujuan yang tegas bagi penelitian; (2) membantu dalam menentukan arah yang harus ditempuh, dalam pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-fakta yang menjadi pokok penelitian dan menentukan fakta-fakta yang relevan; (3) menghindarkan suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan.

Page 50: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

89

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

sampling); purposive (judgement sampling) dan snowball. Perlu ditekankan meskipun dalam penelitian kualitatif jumlah informan tidak menggunakan prinsip keterwakilan yang mengandalkan jumlah, melainkan tingkat kedalaman, namun pemilihan informan harus ditentukan atas dasar kompentensi atau otoritas yang dimiliki. Apapun teknik pengambilan sampel yang dipilih (probilitas dan/atau non-probilitas) dalam laporan penelitian harus disebutkan alasan-alasan yang melatarbelakangi pilihan pengambilan sampel dengan mengemukakan kelemahan dan kelebihannya. M. Prosedur Pengumpulan Data Hal lain yang juga perlu disebutkan dalam laporan penelitian adalah masalah teknik pengambilan datanya. Sebagaimana yang kita ketahui beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif antara lain: observasi terstruktur (structured observation); questionnaire; structured interview; content analysis of documents. Sedangkan dalam penelitian kualitatif antara lain kita kenal pengumpulan datanya seperti: Participant observation; focused interview; in-depth interview; oral/life histories; focus groups/group interviews dan content analysis document. Semuanya harus diuraikan sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Dalam penulisan laporan semua tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

Page 51: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

91

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

typications to typologies (Lihat Norman). Untuk analisis kuantitatif telah dipermudah dengan adanya program SPSS. Sedangkan dalam analisis penelitian kualitatif, dapat menggunakan analysis interactive model yang dikembangkan Miles dan Huberman (1994: 12), seperti mulai data collection and timing, data display, data reduction and analysis, hingga simpulan (conclusion). Yang terpenting dalam analisis data harus ada konsistensi antara tujuan penelitian, hipotesis yang telah dirumuskan dan teori yang telah digunakan. Jangan sampai teori yang telah dirumuskan tidak digunakan untuk menganalisis data. O. Hasil dan Pembahasan Bab ini merupakan bagian yang paling pokok dari penulisan laporan penelitian. Apa yang harus diperhatikan dalam hasil dan pembahasan hasil temuan-temuan yang sudah terorganisasi, juga perlunya memfungsikan posisi teori yang telah dibangunan. Apakah fungsi teori diletakkan sebagai upaya verifikasi (explanation) terhadap hasil temuan yang ada; atau, untuk memahami (understanding) serta menafsirkan realitas sosial yang ditemukan, teori tetap harus dibahasakan dalam bab ini. Demikian juga setiap sub-bab yang diuraikan harus tetap konsisten dengan tema-tema pokok yang telah ditetapkan. P. Simpulan Salah satu aspek yang perlu diingatkan dalam penulisan simpulan bahwa isinya harus merupakan

Page 52: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

93

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

• meletakkan tahun penerbitan: di bawah nama penulis/penyunting, disamping nama penulis/penyunting, atau dibagian referensi;

• menulis dan meletakkan judul buku dan nama penyunting bagi sumber referensi berupa sebuah artikel dalam buku; atau

• menulis volume, nomor, dan nomor halaman bagi jurnal ilmiah.

Beberapa contoh variasi itu antara lain: Contoh pertama system MLA Irwin, Judith Westphal. "Teaching reading comprehension processes." (2016). Contoh kedua sistem APA. Irwin, J. W. (2016). Teaching reading comprehension processes. Contoh ketiga sistem Harvard Irwin, J.W., 2016. Teaching reading comprehension

processes.. Contoh keempat sistem Chicago Irwin, Judith Westphal. "Teaching reading comprehension

processes." (2016). (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5

&q=teaching+reading&oq=teaching+r#d=gs_cit&u=%2Fscholar%3Fq%3Dinfo%3ALaj_ov3LGkAJ%3Ascholar.google.com%2F%26output%3Dcite%26scirp%3D1%26hl%3Den)

Khusus mengenai sistem atau pole penulisan daftar pustaka, referensi, atau daftar acusan dapat berbeda antara satu institusi dan institusi lain. Hal ini dapat dimaklumi, karena memang tidak terdapat ketentuan yang melarang sebuah lembaga atau institusi

Page 53: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

95

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

menyanjikan hasil penelitian, tetapi juga, menampilkan proses penelitian itu secara keseluruhan.

Judul laporan sebaiknya sudah mengambarkan apa yang telah diteliti. Dalam penetapan judul pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, jika penelitian itu bersifat kualitatif judul dapat dirumuskan dari kondensasi hasil temuan yang telah ada. Sebaliknya jika penelitian itu bersifat kuantitatif, maka judul telah ditentukan secara deduktif dan menggambarkan masalah yang akan diteliti. Kata Pengantar

Kegunaan kata pengantar adalah untuk pengantarkan pembaca mengetahui tujuan penelitian, masalah-masalah yang dihadapi, lembaga yang mensponsori dan yang terpenting, merupakan ruang untuk mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian yang dilakukan.

Daftar Isi

Daftar isi yang baik kalau mencerminkan rangka karangan yang menyeluruh dan merupakan satu kesatuan dari hasil penelitian yang ada. Karenanya perpindahan dari sub-bab yang ada harus mencerminkan hubungan yang logis dan saling terkait satu sama lain. Pada dasarnya ada dua cara dalam menyusun daftar isi.

Page 54: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

97

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

yang dimuat dalam latarbelakang UUD 1945 atau peraturan-peraturan yang berkaitan dengan investasi modal asing, sedangkan persoalan yang berkaitan dengan masalah dampak krisis sendiri justru tidak digambarkan.

Pertanyaan penelitian pada dasarnya sangat berkaitan dengan tujuan dan sifat penelitian yang akan dilakukan. Artinya perumusan masalah sangat tergantung dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai dan jenis penelitian yang akan dilakukan. Sementara bentuk perumusan masalah dapat berupa pertanyaan atau berbentuk peryataan.

Rumusan masalah sebenarnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin ditemukan jawabannya dalam penelitian yang akan dilakukan. Sementara hal-hal yang dapat dipilih sebagai masalah antara lain: kontribusi terhadap khasanah ilmu pengetahuan; menindaklanjuti temuan-temuan sebelumnya; dan mencari jawaban dari (sesuatu) masalah dan sebagainya. Sementara itu, Yulfita Rahardjo (2004: 2) bahwa hal yang lebih penting adalah pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah minimal harus menyatakan hubungan antar dua gejala, apa yang akan diteliti harus dapat ditiliti secara empiris dan dikemukakan secara eksplisit.

Kegunaan penelitian sebenarnya adalah untuk menjawab kebutuhan yang lebih pragmatik daripada kebutuhan akademik. Karena itu rumusan yang dikemukakan, jika penelitian itu akan menjanjikan

Page 55: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

99

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

(structured observation); questionnaire; structured interview; content analysis of documents. Sedangkan dalam penelitian kualitatif antara lain kita kenal pengumpulan datanya seperti: Participant observation; focused interview; in-depth interview; oral/live histories; focus groups/group interviews dan content analysis document. Semuanya harus diuraikan sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

Isi lampiran, penulisan lampiran dalam laporan hasil peneliitan dimaksudkan agar terhindar penyajian laporan yang berkepanjangan, sehingga ada bagian-bagian yang perlu dilampirkan. Bentuknya bisa berupa apa saja (tabel, hasil analisis stattistik, data real, instrumen penelitian (kuesioner, daftar cek/checklis dan sebagainya), yang berfungsi sebagai penjelasan lebih mendalam terhadap uraian sebelumnya.

Page 56: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

100

Bab IV: Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

Contoh

Sistematikan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

A. BAGIAN PEMBUKA:

- Halaman Judul - Lembar Pengesahan - Kata Pengantar - Daftar isi - Daftar Lampiran - Daftar Bagan (jika ada) - Daftar Tabel (jika ada)

B. Bagian Isi: Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah B. Fokus dan Sub-fokus Penelitian C. Pertanyaan Penelitian D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian

BAB II. ACUAN TEORETIS

A. Uraian tentang Teori-teori Pendukung sesuai Topik dan Fokus Penelitian B. Kajian Hasil Penelitian Relevan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A Seting Penelitian - Seting Tempat Penelitian - Seting Waktu Penelitia

Page 57: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

102

Bab V: Contoh Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB V CONTOH PROPOSAL DAN LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti tidak hanya memiliki kemampuan dalam meneliti saja, akan tetapi perlu memiliki kemampuan menyusun atau menulis hasil penelitiannya dalam bentuk laporan hasil penelitian. Berikut contoh Proposal (Bab 1 sampai dengan bab 3 dan Lanjut ke Bab 4 sampai dengan Bab 5 adalah laporan hasil penelitian tindakan kelas. Bagian Pertama contoh Proposal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Nasional

senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh dan pada semua jenjang pendidikan. Dari waktu ke waktu selalu ada upaya-upaya inovatif yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas lulusan semua jenjang pendidikan formal yang ada di tanah air serta meliputi semua disiplin ilmu yang diajarkan. Upaya-upaya inovatif tersebut pada umumnya bersifat universal untuk seluruh disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Maksudnya adalah agar fleksibilitas hasil upaya inovatif itu dapat dimaksimalkan sehingga pengajaran

Page 58: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

117

Bab V: Contoh Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

inenjadi sasaran kesalahan ketika pencapaian siswa tidak sesuai dengan program awal atau tidak memenuhi target kurikulum.

Alokasi waktu untuk kegiatan membaca jauh lebih banyak daripada pre-reading dan post-reading yang masing-masing hanya berkisar antara 3—7 menit dari total waktu pengajaran wacana yang biasanya berlamgsung selama 2x45 menit. Walaupun demikian, seringkali terjadi waktu sudah habis tetapi task-task yang harus diselesaikan belum terlaksana. Untuk hal seperti itu, task yang tersisa dipindahkan ke kegiatan post reading yang biasanya dikemas dalam bentuk home assignment atau homework.

Kegiatan membaca adalah penguatan terhadap task-task yang dilakukan pada kegiatan whislt reading sehingga acapkali berwujud PR seperti disebutkan di atas Akan tetapi pemberian PR tidak selamanya harus dilakukan melainkan tergantung pada kebutuhan siswa terutama jika ada task yang terlangkahi pada kegiatan whislt reading. Selain itu, post reading juga berisi kegiatan resume yang dilakukan secara bersama-sama oleh guru dan siswa.

Pengajaran grammar atau structure yang biasa diistilahkan language focus dalam buku-buku ajar dalam Model pembelajaran langsung dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: ➢ Experience ➢ Generalization ➢ Reinforcement ➢ Use / Application

Page 59: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

119

Bab V: Contoh Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Dari contoh-contoh tersebut, siswa diajak memilah-milah subyek, predikat, obyek dan komplemen kalimat jika ada dengan menggunakan bahasa Inggris. Jumlah kalimat sebagai kegiatan experience hendaknya mewakili semua pola kalmiat yang akan diajarkan baik kalimat verbal maupun kalimat nominal.

Kegiatan selanjutnya adalah generalization (G) yakni memberikan seperangkat contoh-contoh kalimat, baik yang sesuai dengan aturan item pembelajaran yang sedang dipelajari maupun yang menyimpang. Siswa diminta mengidentifikasi kalimat-kalimat yang sesuai dengan aturan, sedangkan yang menyimpang tidak digubris sama sekali. Untuk mengecek pemahaman siswa, mereka diminta menyebutkan ciri-ciri baku suatu aturan yang terdapat dalam kalimat-kalimat contoh. Kegiatan mengecek ini bisa melibatkan 3—5 orang siswa, yakji sampai semua ciri aturan disebutkan. Perlu dicatat bahwa penggunaan bahasa Inggris ketika menyebutkan ciri-ciri aturan tetap mendapat penekanan sehingga nuansa Model pengajaran langsung tetap terjamin.

Kegiatan reinforcement (R) masih berkisar pada pemberian contoh-contoh kalimat tentang aturan yang sedang diajarkan, hanya saja jumlahnya agak lebih banyak dan waktunyapun lebih lama. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman siswa tentang tata aturan yang diajarkan tersebut. Dengan demikian, kegiatan berikutnya dapat berjalan lebih lancar dan mudah.

Page 60: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

140

Bab V: Contoh Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

terutama tentang reading comprehension dapat meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan dari waktu ke waktu, yakni sebelum perlakuan, pasca perlakuan siklus I dan siklus II.

4. Model Pengajaran Reading Comprehension berdasarkan masalah cocok diterapkan pada sekolah atau kelas-kelas dengan kondisi dan karakteristik siswa yang sama atau hampir sama seperti pada Sekolah Menegah Atas Negeri XXX Jakarta.

5. Model Pengajaran PBI juga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dalam bidang studi Bahasa Inggris secara signifikan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas serta uraian-uraian sebelumnya maka disarankan sebagai berikut:

Guru sebaiknya selalu melakukan penelitian tindakan kelas secara rutin berdasarkan metode atau teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi ajar dan atau yang diterapkan diterapkan sehingga kemampuan siswa dalam satu mata pelajaran selalu dapat dikembangkan.

Sebaiknya guru memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yang diajarnya secara klassikal serta dengan mempertimbangkan bahan ajar dan tingkat kemampuan mayoritas siswa dalam satu kelas. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran dapat dioptimalkan.

Page 61: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

141

Bab V: Contoh Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Kepada siswa agar senantiasa menaruh perhatian dan mengikuti berbgai aktivitias serta memiliki motivasi yang datang dalam diri siswa sendiri untuk meraih prestasi yang gemilang.

Page 62: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

142

Bab V: Contoh Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pendekatan Kontekstual. Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Jakarta.

Ibrahim, Muslimin dan Nur, Muhammad. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Pusat Sains dan Matematika Sekolah. Program Pascasarjana Unesa. Surabaya.

Ibrahim, Muslimin dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Pusat Sains dan Matematika Sekolah. Program Pascasarjana Unesa. Surabaya.

Kardi, Suparman dan Nur, Muhammad. 2000. Pangajaran Langsung. Pusat Sains dan Matematika Sekolah. Program Pascasarjana Unesa. University Press. Surabaya.

Lado, Robert. 1988. Tesching English Across Culture. An Introduction for Teschers of English to Speakers of Other Languages. Singapore: Kim Hup Lee Printing Co.Pte.Ltd.

Mas'ud, Abdurrahman. 2003. Menggagaa Format Pendidikan Nondikotomik. Yogyakarta: Gama Media.

Page 63: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

143

Bab V: Contoh Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Nur, Muhammad. 2000. Strategi-strategi Belajar. Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah. Universitas Negeri Surabaya. University Press. Surabaya.

Richards, Jack C dan Rodgers, Theodore S. 1986. Approaches and Method in Language Tesching. Melbeurne: Cambridge University Press.

Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Adminiatrasi. Bandung: Alfabeta.

Suharsimin, Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi I. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 64: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

166

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA A Jack Whitehead dan Jean McNiff. 2006. Action

Research: Living Theory" Sage Publications Ltd. Andy Howes, S.M.B. Davies. 2009. Improving the Context

for Inclusion: Personalizing Teacher Development

through Collaborative Action Research Sam Fox Publisher: Routledge

Anne Burns 2008. "Collaborative Action Research for

English Language Teachers Cambridge Language Teaching Library" Cambridge University Press

Brannen, Yulia, 1997. Memadu Metode Penelitian

Kualitatif & Kuantitatif, terjemahan H. Nuktah Arfawie Kurde (at all), Yogjakarta.

Bogdan, R. C., Biklen, S.K. 1998. Qualitative Research in

Education, An Introduction to Theory and Method. Boston, London, Toronto, Sydney, Tokyo, Singapore; Allyn and Bacon.

Borgia, Eileen T, Schuler, Dorothy. 2003. Action Research

in Early Childhood

Education. Blaikie, Norman, 2000. Designing Social Research, First

Published in 2000 by Polity Press in association with Blackwell Publishers Ltd.

B. Miles, Matthew, Huberman, A. Michael 1994. Qualitative Data Analysis, Second Edition, Sage Publications International Educational and Professional Publisher, Thousand Oaks London, New Delhi.

Page 65: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

167

Daftar Pustaka

Coulon, Alain.2003. Etnometologi. Judul asli

Le’ethnometodologie, diterjemahkan Jimmy Ph. PAAT, diterbitkan Yayasan KKSK dan Yayasan Lengge Mataram, Jakarta.

Denzin K. Norman and Lincoln S. Yvonna (eds).1994.

Hand Book of Qualitative Research, Sage Publications, Thousand Oaks. London. New Delhi.

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif,

Paradigma baru Ilmu Komukasi dan Ilmu Sosial

Lainnya. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Elliot, John. 1991. Action Research for Educational Change. Bristol: Biddles Ltd, Guilford and King s Lynn.

ERIC Digest. http://www.ericfacility.net/ericdigests/ed401047.html diakses 29 Juli 2008.

Eriyanto, 1999. Metodologi Polling Memberdayakan Suara

Rakyat, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Gadamer, Hans-George, 1975. Truth and Method,

diterjemahkan “Kebenaran dan Metode:

Pengantar Filsafat Hermeneutika, terjemahan Ahmad Sahidah, Pustaka Pelajar, 2004.

Geertz, Clifford, 1960. The Religion of Java, alih Bahasa oleh Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial: Abangan,

Page 66: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

168

Daftar Pustaka

Santri dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa, Pustaka Jaya, Jakarta.

____________, 1998. After The Fact Two countries, For

Decades, One Antropoligist, Alih Bahasa Landung Simatupang, LKiS, Yogjakarta.

Gibbons. T. Michael. (ed.). 2002. Telaah Hermeneutis

Wacana Sosial-Politik Kontemporer Tafsir Politik

Judul Asli Interpreting Politics, diterjemahkan oleh li Noer Zaman, CV. Qalam, Yogjakarta.

Good, Thomas and Jere E, Broopy. 1994. Looking in the

Classroom. New York: Harper ollins College publisher.

Goswani, dixie and Peter R. Stillman, 1987. Reclaiming

the Classroom. Teacher. Herzog, Stephanie, 1982. Joy in the Classroom.

California: University of the Trees Press. Gomm, Roger (eds) 2000. Case Study Method, Sage

Publications, London, Thousand Oaks, New Delhi.

http://www.nipissingu.ca/oar/PDFS/V82E.pdf.

http://www.jeanmcneiff.com/booklet1.html

http://www.stanys.org/RT/Action%20Research%20Spiral.pdf.

http://www.nipissingu.ca/oar/PDFS/V832E.pdf http://www.nipissingu.ca/oar/PDFS/V833E.pdf

Page 67: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

169

Daftar Pustaka

http://www.nipissingu.ca.oar/Reports/reports_and_docume

nt-Thomas_G_Ryan%20.pdf

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=teaching+reading&oq=teaching+r#d=gs_cit&u=%2Fscholar%3Fq%3Dinfo%3ALaj_ov3LGkAJ%3Ascholar.google.com%2F%26output%3Dcite%26scirp%3D1%26hl%3Den

https://eprints.uny.ac.id/18316/5/BAB%203%2010417141024.pdf

Indah, Rahman, N. 2002 Enhancing Content-Area Reading

Skills of the English Department Students of

STAIN Malang through Summary Writing. Tesis tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang.

Iyan Hayani. 2008 Improving Students Reading

Comprehension through Reciprocal Teaching

Strategy at the Second Year Students of MTs.N

Pasir Sukarayat Rangkasbitung Banten. Universitas Negeri Malang. Unpublished Thesis.

I Wayan Santyasa, Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Disajikan dalam Workshop tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Para Guru SMP 2 dan 5 Nusa Penida Klungkung, pada tanggal 30 Nopember s.d 1 Desember 2007 di Nusa Penida.

Jones, P., & Song, L. 2005. Action research fellows at

Towson University.

Page 68: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

170

Daftar Pustaka

J. Goode, Willaiam and Hatt, Paul, 1952. Methods and

Social Research: Mc. Graw-Hill Book Company, Inc.: New York, Toronto, London.

J. Mcniff. 2008. You and Your Action Research Project.

Routledge Falmer

Jones, P., & Song, L. 2005. Action research fellows at Towson University.

Kirkey, T. L. 2005. Differentiated instruction and enrichment opportunities: An action research report. http://www.nipissingu.ca/oar/PDFS/V833E.pdf

Kemmis, S., McTaggart, M. 1988 The Action Research

Planner (3rd ed). Victoria: Deakin University. Kirkey, T. L. 2005. Differentiated Instruction and

Enrichment Opportunities: An Action Research Report.

Kitira. 2009. Action Research Publisher: Sage Publications,

Inc Kleden, Ignas, 1983. Teori Ilmu Sosial Sebagai variable

Sosial: Suatu Tinjauan Filsafat Sosial, Prisma, LP3ES, Jakarta.

____________, 1998. Dari Etnografi ke Etnografi Tentang

Etnografi: Antropologi Clifford Geerrtz dalam Tiga

Tahap, Pengantar After the Fact, versi Indonesia, LKiS, Yogjakarta.

Kerlinger, Fred N. 1986. Foundation of Behavioral

Research, Third Edition, diterjemahkan oleh Landung R.Simatupang (1990), Asas-Asas

Penelitian Behavioral, Gadjah Mada University Press.

Page 69: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

171

Daftar Pustaka

Kvale, Ateinar, 1996. Interviews an Introduction to

Qualitative Research Research Interviewing, Sage Publications International Education and Professional Publisher, Thousand Oaks, London, new Delhi.

Laeyendecker, 1983. Orde, Verandering, Ongelijkheid Een

Inleiding in de Geschiedenis Vande Sociologi, terjemahan Semakto, Tata, Perubahan dan

Ketimpangan: Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi, Gramedia, Jakarta.

Lin S. Norton. 2009. Action Research in Teaching and

Learning: A practical guide to conducting

pedagogical research in universities. USA:

Routledge May, Tim, 1999. Social Research, Issue, Methods and

Progress, Open University Press, Buckingham, Philadelphia.

Marshall, C., Rossman, G. B.1995 Designing Qualitative

Research. Thousand Oaks, London, New Delhi; SAGE Publications

Masri Singarimbun, Sofian Efendi (eds), Metode

Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta. May, Tim. 1999. Social Research Issue, Methods and

Process, second Edition. Open University Press Buckingham.Philadelphia.

McIntosh, J. E. 2005. Valuing the collaborative nature of professional learning communities.

McNiff, J. 1992. Action research: Principles and practice. London: Routledge.

Page 70: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

172

Daftar Pustaka

______. 1992. Action research for professional development:

Concise Advise for New Action Researchers.

Mas’oed, Mochtar (et.all), 1997. Laporan Akhir Perilaku

Kekerasan Kolektif: Kondisi dan Pemicu, Kerjasama antara Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawaan Universitas Gadjah Mada dengan Departemen Agama Republik Indonesia.

Mills, C. Wright, 1959. The Sociological Imagination; Harmonds Worth, Middlesex, Penguin Books.

May, Tim, 1999. Social Research, Issue, Methods and Progress, Open University Press, Buckingham, Philadelphia.

Marshall Catherine, 1999. Designing Qualitative Research 3rd, Edition, Sage Publication, International Education and Professional Publisher, Thousand Oaks London New Delhi.

Miles, Matthew and Huberman, Michel.1992. Qualitative data Analysis, terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisa Data Kualitaif: Buku

Sumber Tentang Metode-Metode Baru, UI-Press, Jakarta.

Moran, Dermot, Introduction Phenomenology, First published 2000 by Routledge 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE.

Moleong, Lexy, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Page 71: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

173

Daftar Pustaka

Mason, Jennifer, 1997. Qualitative Researching, Sage Publications, London, Thousand Oaks, New Delhi.

McNiff, J. 1992. Action Research: Principles and Practice. London: Routledge

McNiff, J. 1992. Action Research for Professional

Development: Concise Advise for New Action

Researchers. McIntosh, J. E. 2005. Valuing the Collaborative Nature of

Professional Learning Communities. Mills, C. Wright, 1959. The Sociological Imagination;

Harmonds Worth, Middlesex, Penguin Books. Marshall Catherine, 1999. Designing Qualitative Research

3rd, Edition, Sage Publication, International Education and Professional Publisher, Thousand Oaks London New Delhi.

Miles, Matthew and Huberman, Michel.1992. Qualitative data Analysis, terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisa Data Kualitaif: Buku

Sumber Tentang Metode-Metode Baru, UI-Press, Jakarta.

Moran, Dermot, Introduction Phenomenology, First published 2000 by Routledge 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE.

Moleong, Lexy, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Merton, Robert, 1957. Social Theory and Social Structure, The Free Press, Glencol, Illionis.

Ned Kock. 2006. Information Systems Action Research: An

Applied View of Emerging Concepts and Methods.

Page 72: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

174

Daftar Pustaka

Patrick J. M. Action 2003. Research. Costello Publisher: Continuum.

Prendergast, M. 2002. Action research: The improvement of student and teacher learning. http://educ.queensu.ca/~ar/reports/MP2002.htm.

Rahardjo, Yulfita, Metodologi Penelitian, PPK-LIPI. Ryan, Alan, 1969. The Philosophy of the Social Science. Ryan, Thomas G. 2002. Action research: Collecting and

analyzing data. New York: Rutledge. Silverman, David and Amir Marvasti (ed.) 2008. Doing

Qualitative Research: A Comprehensive. USA: Sage Publication.

Reason, Peter& Bradbury, Hilary (eds) 2002. Handbook of

Action Research, Participative Inquiry & Practice, Sage Publications Ltd 6 Bunhill Street London EC2A 4PU.

Ritzer, Goerge, 1992. Contemporary Sociological Theory, Third Edition, McGraw-Hill,INC.

_______, 1980. Sociology: Multiple Paradigm Science, revised edition, Allyns and Bacon, Inc. Baston-London-Sidney-Toronto.

Sagor R. 1992. How to Conduct Collaboraive Action

Research. Alexandri: Association for Curriculum Development.

Stringer, R. T. 1996. Action Research: A Handbook for

Practitioners. London: International Educational and Profesional Publisher.

Spradley, James P, 1997. Metode Etnografi, terjemahan Misbah Zulfa, Tiara Wacana, Yogjakarta.

Page 73: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

175

Daftar Pustaka

Strauss, Anselm & Corbin, Yuliet, 2003. Dasar-Dasar

Penelitian Kualitatif, Tata Langkah dan Teknik-

Teknik Teorisasi Data, Pustaka Pelajar, Yogjakarta.

Salim, Agus (penyunting). 2001. Teori dan Paradigma

Penelitian Sosial (Pemikiran Norman K. Denzin &

Egon Guba, dan Penerapanya), Penerbit Tiara Wacana, Yogjakarta.

Silverman, David (ed). 1997. Qualitative Research Theory, Method and Practice, Sage Publication, London. Thousand Oaks. New Delhi.

Sujak. 2002 Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis

dengan Strategi SQ3R dalam Pembelajaran

Membaca di Kelas 3 SLTP Negeri Ngimbang

Lamongan. Tesis tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang.

Sumidi. 2008 Improving Writing Recount Skill of the

Second Year Students of SMP Negeri 3 Nganjuk

through Interactive Experiences. Universitas Negeri Malang. Unpublished Thesis.

Suntari. 2002 Pengembangan Kreativitas Menulis Puisi

dengan Strategi Pembelajaran Menulis Puisi

Formula di Kelas 2 SLTP Negeri Tuban. Tesis tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang.

Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. 1996. Pedoman

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang

Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan

Page 74: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

176

Daftar Pustaka

Profesi Widya-iswara. Jakarta: Depdikbud, Dikdasmen.

Suhardjono. 200. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah pada “Diklat Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional Guru”, Direktorat Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas.

Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Tindakan dan

Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, Makalah pada “Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di Makasar”, Jakarta, 2005

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Peneilitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara.

Supardi. (2005). Penyusunan Usulan, dan Laporan

Penelitian Penelitian Tindakan Kelas, Makalah disampaikan pada “Diklat Pengembangan Profesi Widyaiswara”, Ditektorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Tickman, Bruce, W. 1999 Conducting Educational

Research, Fifth Edition. Belmont: Wadsworth Group/Thomson Learning.

Winarto, Yunita T. dkk (eds) 2004. Karya Tulis Ilmiah

Sosial Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Page 75: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

177

Daftar Pustaka

Wuisman, J.J.J.M, 1996. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jilid 1

Asas-Asas, Penyunting M. Hisyam, Lembaga Pnerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 76: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

178

Daftar Pustaka

TENTANG PENULIS

Dr. Alek, S.S., M.Pd. was born in Lido-Bima, West Nusa Tenggara Province. He finished his Bachelor of Art (S-1) at the Faculty of Letters, Satria Makassar University (1997), Pursued his Graduate degree (2005) and Doctoral degree (2009), at Jakarta State University, majoring in Language Education and graduating with Yudicium "Cum laude" in the doctoral program. Dr Alek taught Linguistics at public and private universities in Jakarta before becoming a teacher-educator and faculty member of the Faculty of Educational Sciences, at Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, from 2008 until now. In 2010-2011 Dr. Alek was awarded a scholarship by the Ministry of Education to pursue a postdoctoral program at the Ohio State University (OSU) in the United State of America (USA). He has authored, published and continues to write several books: (1) Linguistik Umum (2) Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi; (3) Pernik-pernik Ilmu Bahasa: Sebuah Langkah Awal Memahami Fonologi, (4) Classroom Acton Research dalam Pendidikan Bahasa: Teori, Desain, Praktik; (5) Isu-isu Kritis Kebijakan Pendidikan Di Era Otonomi Pendidikan (co-writer), dan (6) Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan Bahasa). He has researched the

Page 77: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat

179

Daftar Pustaka

following: (1) An Investigation of Socio-Cultural Perspective on The Greeting System in the Bima Language; (2) Gender Representation in English Textbooks for Junior High School (2015); (3) Identity Issues in English Textbook for Junior High School (2016); (4) An Investigation of Characters of "La Hami" Novel (2013); (5) The Effect of Teaching Method on Students’ English Learning Achievement in West Nusa Tenggara (NTB) (2012) (6) "Unity in Discourse Senior High School English Textbooks Written by Indonesian Authors (2009); (7) Transitive Verbs in the Bima Language: A Morpho-syntactic Study (2005); and (4) The Effect of CLL method on Students’ Speaking Skill.

Page 78: classroom action researchrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50318... · 2020. 6. 29. · JJ KATA PENGANTAR Penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat