RTD CKD rtd ckd dengn datartd ckd dengn datartd ckd dengn data
CKD Fix
-
Upload
m-isyhaduul-islam -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of CKD Fix
CHRONIC KIDNEY DISEASE
Andreafika Kusumaningtyas Harqiqi
Identitas Nama : Ny. LJenis Kelamin : WanitaUsia : 34 tahunAlamat : Jaragan, MagelangPekerjaan : IRTAgama : IslamTanggal MRS : 2 Oktober 2015
AnamnesisKeluhan utama : sesakRiwayat penyakit sekarang :
OS mengeluh sesak sejak + 3 minggu yang lalu dan membaik jika istirahat. OS juga mengeluh bengkak dikedua tungkai hilang timbul sejak + 2 bulan yang lalu, menghilang dengan sendirinya. BAK dan BAB naormal. Tidak ada keluhan tambahan lain.7 hari SMRS, OS mengeluh kedua tungkai membengkak tapi tak kunjung hilang, sesak (+), pusing (+), sebah diperut (+), BAK lebih sedikit dibanding biasanya, BAB normal.5 hari SMRS, OS mengeluh bengkak kedua tungkai semakin membesar dan perut semakin membesar, sesak (+), pusing (-), BAK + 2 gelas belimbing/hari, BAB normal.2 hari SMRS, OS mengeluh sesak semakin memberat dan tidak membaik bahkan saat istirahat. OS juga mengeluh perut semakin membesar dan bengkak kedua tungkai. Lemas (+), mual (-), muntah (-), BAK semakin berkurang dan keruh, BAB normal.
1 hari SMRS, OS mengeluh bengkak dimuka dan kedua kelopak mata, perut semakin membesar dan bengkak kedua tungkai. Sesak (+), pusing (+), mual (+), muntah (-), BAK hanya 1 gelas belimbing, BAB normal. Kemudian pasien memutuskan untuk datang kerumah sakit.
Riwayat penyakit dahulu :Riwayat hipertensi : (+) sejak 2 tahun yang lalu dan tidak terkontrol, minum captopril selama + 5 hari terus berhenti.diabetes melitus : disangkalOpname : disangkalRiwayat sakit ginjal : disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat maag : disangkalRiwayat penyakit jantung : disangkalPenyakit paru : disangkal
Riwayat penyakit keluarga :Hipertensi : (+) ayah dan ibu, tidak terkontrolDM : disangkalPenyakit jantung : disangkalPenyakit ginjal : disangkalPenyakit paru : disangkal
Riwayat personal sosial :OS mengaku sudah 5 tahun kerja dipabrik garment, selama bekerja kurang minum air putih + 700 cc, sering minum kratingdaeng 4-5x seminggu. Ketika sakit suka berobat dengan pengobatan alternatif menggunakan kapsul berwarna merah.
Pemeriksaan Fisik2 oktober 2015Keadaan umum : tampak sesakKesadaran : composmentisTekanan darah : 170/100 mmHg Nadi : 84 x / menit Respirasi : 28 x /menit Suhu : 36,20C
Status GeneralisKepala : Mata: Conjunctiva Anemis +/+
Sklera Ikteric -/- oedem palpebra +/+.
Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-) Mulut dan gigi : Kering pada bibir (-)
pucat(-),caries(-)Leher : Thyroid : Tidak ada pembesaran Limfe : Tidak teraba Deviasi trakea : (-)
Jantung: Inspeksi : Ictus cordis tak tampak Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari dari
LMC sinistra tak kuat angkat Perkusi :
Batas kanan atas SIC II LPS dextraBatas kanan bawah SIC IV LPS dextra
Batas kiri atas SIC II LMC sinistraBatas kiri bawah SIC V LMC sinistra Auskultasi : S1 > S2, Reguler, Bising (-)
Paru : Inspeksi : Simetris,ketinggalan
gerak (-), retraksi (-) Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri,
ketinggalan gerak (-) Perkusi : Sonor (+/+) Auskultasi : SDV +/+, Ronkhi +/+,
wheezing -/-
Abdomen :Inspeksi : datar.Auskultasi: peristaltik usus (+)Palpasi : nyeri tekan (-)Perkusi : tympani undulasi (+) pekak alih (+)Ketok ginjal : (-)
Ekstremitas :Superior : deformitas (-), pucat (-), oedem (-/-)Inferior : deformitas (-), pucat (-), sianosis (-), oedem (+/+)
Laboratorium
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI 2 okt 4 okt Hemoglobin 6,4 (L) 9,5 (L) g/dL 13.0-18.0JUMLAH SEL DARAH Leukosit Eritrosit Hematokrit Angka Trombosit
7,2 (L)2,8 (L)
22,4 (L)388
10,33,5 (L)
27,8 (L)283
103/uL106/uL
%103/uL
4.0 – 11.03.8 – 5.8
37.0 – 47.0150 - 450
DIFF COUNT PERSENTASE Netrofil Segmen Limfosit Monosit Eosinofil Basofil
7020911
83 (H)10 (L)
70 (L)
0
%%%%%
40 – 7520 – 452 – 101 – 6 0 – 1
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI
NORMALFUNGSI HATI
SGOTSGPT
2 okt2217
4 okt--
U/LU/L
< 32<33
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
FUNGSI GINJAL 2 okt 4 oktUreumCreatininAsam uratCCT
253,6(H)
10,38(H)
17,2 (H)7,8
206 (H)9,74
(H)-
10,2
mg/dLmg/dLmg/dL
10.0 – 50.00.50 – 42.03.0 – 6.5
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
ElektrolitNatriumKaliumKlorida
Kimia Klinik GDS
2 okt1425.40110
120
4 okt---
mEq/LmEq/Lmmol/L
mg/dl
134-1443.7-5.998-110
70-140
3 okt 2015 4 okt 2015 5 okt 2015 6 okt 2015 7 okt 2015Sesak (+), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAK + 240cc, BAK normal
Sesak (+) berkurang
Perut sebah (+) sesak (+)
Lemes (+) sesak (+)
Sesak (+)
TD:150/90CA +/+, udem anasarka, hematuri (+)
TD : 140/90CA +/+, udem anasarka, ronkhi +/+
TD : 170/120CA +/+, udem ekstrimitas superior berkurang
TD : 150/100CA +/+, asites (+), udem tungkai +/+ ronkhi +/+
TD : 140/90CA +/+, asites (+), udem tungkai +/+
CCT = 7.8 CCT = 10.2-HD + PRC 2 kolf-Diit RGRPRK-Inf. NaCL lini-Inj. Farsix 3x1-Irbesartan 300 mg 1x1-As. Folat 3x1-CaCO3 3x1
Tx lanjut Allopurinol 1x1Amlodipin 10 mg 1x1Tx lanjut
HDTx lanjut
BLPL
Imaging USG :
Proses kronis kedua renalRo. Thorax :
OEdem pulmo
Diagnosis banding Chronic Kidney Disease Congestive Heart Failure Acute Renal Failure
Diagnosis Chronic Kidney Disease dengan
Hipertensi dan Anemia
Pengkajian 1. Bagaimana diagnosis CKD?2. Bagaimana terapi CKD pada kasus ini ?
• Pengatur keseimbangan, asam - basa cairan dan elektrolit / filtrasi
• Sintesa hormon erithropoetin
* Ekskresi sampah metabolik
Fungsi Ginjal
Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau stadium akhir penyakit ginjal adalah kemunduran fungsi ginjal secara progresif dan irreversibel yang mana kemampuan tubuh gagal memelihara keseimbangan metabolik, cairan dan elektrolit yang ditandai dengan uremia.
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut.
Definisi
Kerusakan ginjal (renal demage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), dengan manifestasi :- Kelainan patologis- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan (imaging tests)
Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,73 m2, selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
Kriteria
Laju Filtrasi Glomerulus LFG(ml/mnt/1,73m2)
Diabetes
50.1%
Hypertension
27%
Glomerulonephritis
13%
Other 10%
Etiologi
Stage(Menruut K/DOQI)
KomplikasiDerajat Penjelasan LFG Komplikasi1 Kerusakan ginjal dengan
LFG normal ≥ 90 -
2 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan
60-89 TD mulai naik
3 Kerusakan ginjal dengan Penurunan LFG sedang
30-59 HiperfosfatemiaHipokalemiaAnemiaHiperparatiroidHipertensi Hiperhomosistinemia
4 Kerudakan ginjal dengan Penurunan LFG berat
15-29 MalnutrisiAsidosis Metabolik Cenderung hiperkalemiaDislipidemia
5 End Stage Renal Disease
< 15 Gagal jantungUremia
GAMBARAN KLINISa. Sesuai dengan penyakit yang mendasari seperti
DM, Infeksi Traktus urinarius, Batu Traktus urinarius, Hipertensi.
b. Sindroma uremia yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma.
c. Gejala komplikasinya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, klorida).
Pendekatan Diagnosis
GAMBARAN LABORATORIUMa. Sesuai dengan penyakit yang mendasarinyab. Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar
ureum dan kreatinin serum(> 1.5 mg /dl), dan penurunan LFG yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault.
c. Kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar Hb, peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemi, hiponatremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik.
d. Kelainan urinalisis, meliputi proteinuria, leukosuria, isostenuria.
Pendekatan Diagnosis
GAMBARAN RADIOLOGISa. Foto polos abdomen, bisa tampak batu radio-
opakb. Pielografi intravena jarang dikerjakan karena
kontras Ultrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi.
c. Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi, dikerjakan bila ada indikasi.
Pendekatan Diagnosis
Indikasi USG (NICE 2008): a. Progresif GGK (LFG turun > 5
ml.min.1,73m2 dalam 5 tahun). b. Adanya hematuria c. Ada gejala obstruksi saluran kencing d. Ada riwayat keluarga penyakit ginjal
polikistik dan berusia lebih dari 20 tahun. e. GGK stadium 4 dan 5. f. Memerlukan biopsi ginjal.
Pendekatan Diagnosis
BIOPSI DAN HISTOPATOLOGISa. Pemeriksaan histopatologi ini bertujuan
untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi, prognosis, dan mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan.
b. Biopsi ginjal kontraindikasi dilakukan pada keadaan dimana ukuran ginjal yang sudah mengecil (contracted kidney
Pendekatan Diagnosis
PenatalaksanaanDerajat CCT Rencana Tatalaksana
1 ≥ 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi perburukan fungsi ginjal, memperkecil risiko kardiovaskular
2 60-89 Menghambat perburukan fungsi ginjal
3 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15-29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 < 15 Terapi pengganti ginjal
Farmakoterapi (menurut NICE guidelines 15 september 2008)A. Kontrol tekanan darah
Target sistolik <140 mmHg, diastolik <90 mmHg. Pada orang dengan GGK dan Diabetes atau proteinuria 1 gr/24jam atau lebih diharuskan untuk menjaga tekanan sistolik < 130 mmHg dan tekanan diastolik < 80 mmHg. Pada pasien DM, kontrol gula darah → hindari pemakaian metformin dan obat-obat sulfonilurea dengan masa kerja panjang.
1st line: ACEInhibitor/ARBs (apabila ACEInhibitor tidak dapat mentolerir).
penatalaksanaan
B. Statins dan antiplatelet> Penggunaan statin pada orang dengan GGK
merupakan pencegahan sekunder dari penyakit kardiovaskular, target LDL,100 mg/dl
> Penggunaan antiplatelet pada orang dengan GGK merupakan pencegahan sekunder dari penyakit kardiovaskular
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Pengaturan asupan kalori: 35 kal/kgBB ideal/hari Pengaturan asupan lemak: 30-40% dari kalori total dan
mengandung jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh
Protein 0.6 g/kgBB Pengaturan asupan karbohidrat: 50-60% dari kalori
total Garam (NaCl): 2-3 gram/hari Magnesium: 200-300 mg/hari Asam folat pasien HD: 5mg Air: jumlah urin 24 jam + 500ml (insensible water loss)
ANEMIA> Terjadi pada 80-90% pasien penyakit ginjal
kronik, disebabkan oleh defisiensi eritropoetin
> Hal yg lain ;
Penatalaksanaan Komplikasi
defisiensi besi
kehilangan darah
masa hidup eritrosit pendek karena hemolisis
defisiensi as. Folat
> Sebelum memulai pengobatan anemia haruslah dicari faktor-faktor penyebab anemia atau yang memperberat kejadian anemia, seperti defisiensi besi, perdarahan, hemolisis,
> Evaluasi anemia dimulai bila Hb < 10 g/dL atau Ht < 30%.
Penatalaksanaan Komplikasi
Pemberian Eritropoetin> Indikasi terapi EPO bila Hb < 10 g/dL (DOQI
menganjurkan Hb < 11 g/dL) dan penyebab anemia lainnya sudah disingkirkan.4.13 Syarat pemberian bila status besi cukup (feritin serum > 100 ug/L dan saturasi transferin > 20%).
> Target Hb > 10 g/dL atau Ht > 30%
Penatalaksanaan Komplikasi
TranfusiTransfusi darah memiliki risiko terjadinya reaksi transfusi dan penularan. Karena itu transfusi hanya diberikan pada keadaan khusus, yaitu :
> Hb < 7 g/dL dan tidak memungkinkan terapi EPO > Hb < 8 g/dL dengan gejala hemodinamik > Perdarahan akut dengan gejala hemodinamik> Target pencapaian Hb dengan transfusi 7 - 9
g/dL,
Penatalaksanaan Komplikasi
REFERENSI