Chapter Report 22,23,24
-
Upload
api-ahmad-rochyadi -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Chapter Report 22,23,24
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
1/39
CHAPTER 22
KEBIJAKAN PUBLIK DAN
KEWARGANEGARAAN
DEMOKRATIKJENIS KEWARGANEGARAAN YANG DIPROMOSIKANOLEH KEBIJAKAN
Anne Larason Schneider dan Helen Ingram
Disajikan oleh:
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
2/39
Kewarganegaraan Demokratik
Definisi:
Karakteristik dan tindakan yang
diperlihatkan seseorang dalam suatunegara demokrasi jika ingin
dipertimbangkan untuk sejahtera dan
berhak mendapat hak istimewa dimasyarakat.
2
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
3/39
Penelitian Kewarganegaraan Demokratik
Dryzek (1996) menyimpulkan bahwa ada 4
jenis dialog demokrasi antar warganegara
US:
1. Contended Republican
2. DeferentialConservatism
3. Disaffected Populism
4. Private Liberalism
3
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
4/39
Penelitian Kewarganegaraan Demokratik
Contended Republican :
Mereka yang mempercayai pemerintah, dan
percaya bahwa diskusi dapat membawa pada
suatu keadaan yang berada diantara apa yang
baik untuk individu dan apa yang baik untuk
masyarakat.
DeferentialC
onservatism:Pemerintah harus sangat dibatasi, tetapi biarkan
para ahli untuk mengatur, ketika mereka
dilengkapi dengan baik untuk mengawal
kepentingan nasional. 4
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
5/39
Penelitian Kewarganegaraan Demokratik
Disaffected Populism:
Rakyat mempercayai elit hanya akan mengatur
kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan
nasional. Rakyat perlu memobilisasi dan
mengambil alih kekuasaan.
Private Liberalism:
Gagasan bahwa pemerintah memiliki peran yangterlalu besar dalam kehidupan masyarakat.
Pemerintah perlu menyerahkan sebagian
perannya kepada privat dan mekanisme pasar.
5
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
6/39
Penelitian tentang Kewarganegaraan
Demokratik
Studi banding Conover atas warganegara US dan
Inggris menemukan bahwa warganegara US
berfokus lebih jauh pada hak-hak sipil, sepertikebebasan berpendapat, sedangkan Inggris
berfokus lebih pada hak-hak sosial (Conover,
1991).
6
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
7/39
Rencana Pendidikan Warganegara
Rencana terkini di US menunjukkan adanya
persetujuan yang luas bahwa warganegara
memerlukan pengetahuan institusi dan
prinsip-prinsip demokrasi, ketrampilan untuk
mempengaruhi politik dan kebijakan, serta
karakter dan sifat yang menggambarkan
kepercayaan terhadap demokrasi.
7
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
8/39
Bagaimana Pluralisme Mempromosikan
Kewarganegaraan Positif
Program Great Society tahun 1960 dicanangkan
karena adanya ketidakpercayaan masyarakat
pada pemerintah federal yang dianggap tidak
mampu mengambil tindakan efektif untuk
mengurangi kemiskinan, memecahkan masalah
rasisme, atau ketidakmerataan dalam
masyarakat. Desain kebijakan menetapkansasaran kebijakan yang luas, alokasi sumber
daya, tetapi mengijinkan perbedaan yang luas
pada level lokal dalam cara mencapai sasaran
tersebut. 8
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
9/39
Desain Kebijakan dan Populasi Sasaran
Menurut Schneider dan Ingram, desain kebijakantergantung pada dua dimensi populasi sasaran:
sumber daya kekuatan politik dan konstruksi sosial.
Dengan menggabungkan kedua dimensi ini,Schneider dan Ingram mengusulkan empat jenis
populasi sasaran: advantaged (yang diuntungkan),
contender (yang berselisih), dependent (yang
tergantung), dan deviant(yang menyimpang).
9
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
10/39
Desain Kebijakan dan Populasi Sasaran
POLITICAL
RESOURCES
ADVANTAGEDCONTENDER
DEVIANT DEPENDANT
KONSTRUKSI SOSIAL
10
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
11/39
Desain Kebijakan dan Populasi Sasaran
Kebijakan untuk setiap kelompok harusberbeda agar mempengaruhi orientasi mereka
terhadap pemerintah dan pola partisipasi politik
mereka.
Desain kebijakan untuk populasi advantaged
fokus pada distribusi benefit melalui program
pembangunan kapasitas dengan aturan yang
inklusif dan ekspansif (subsidi, regulasi positif).
11
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
12/39
Desain Kebijakan dan Populasi Sasaran
Desain kebijakan bagi dependantcenderungaturan yang eksklusif, persyaratan kelayakan
yang ketat, dan hukuman atas ketidaktaatan
terhadap aturan.
Untuk deviant, kebijakan harus mengandungdisiplin dan hukuman, diberikan dengan aturan
ketat dan legitimasi melalui dugaan bahwa
kelompok tersebut patut dihukum untuk
pelanggaran hukum dan bahwa publik perlu
dilindungi dari mereka.
12
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
13/39
Desain Kebijakan dan Populasi Sasaran
Desain kebijakan pada contendercenderungke arah simbol disiplin atau regulasi publik
tetapi dengan ambiguitas signifikan selama
implementasi, yang memudahkan populasi
sasaran menghindari sebagian besarlingkungan regulasi.
13
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
14/39
CHAPTER 23
METODE KUANTITATIF UNTUK
ANALISIS KEBIJAKANKaifeng Yang
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
15/39
Analisis Univariat
Univariat atau statistik deskriptif
mengikhtisarkan data mentah
sehingga data dapat lebih mudahdipahami.
Ukuran tendensi sentral: Mean,Median dan Modus.
15
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
16/39
Analisis Bivariat
Analisis Bivariat menguji apa dan
bagaimana satu variabel secara statistik
berhubungan dengan variabel lain,
dengan menunjukkan eksistensi,
signifikansi statistik, arah dan kekuatan
hubungan.
Terdiri dari contingency table analysis,
uji beda rata-rata (t test), analysis of
variance (ANOVA
), korelasi dan regresi. 16
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
17/39
Analysis of Variance (ANOVA)
ANOVA adalah teknik yang menjelaskan
hubungan dari variabel dependen metrik
berdasarkan satu set variabel independen
non metrik. Bentuk umumnya:Y= X1 + X2 + X3 + ... + Xn.
17
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
18/39
Analysis of Variance (ANOVA)
ANOVA menggunakan F statistik untuk
mengukur signifikan statistik. F adalah rasio
antara rata-rata kuadrat antargrup dengan
rata-rata kuadrat dalam grup. Nilai F besarberarti menolak hipotesis nol yang berarti
ada pengaruh signifikan.
Untuk menggunakan ANOVA, data harus
memenuhi asumsi linearitas, normalitas,
dan variannya sama untuk semua grup.
18
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
19/39
Multiple Regression Analysis
Multiple Regression Analysis menguji hubunganantara variabel dependen metrik tunggal dengan
variabel-variabel independen metrik. Bentuk
umumnya: Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + nXn + .
Analisis regresi digunakan secara luas danmerupakan teknik yang fleksibel dan multiguna
dalam analisis kebijakan untuk tujuan prediksi atau
menjelaskan.
Analisis regresi harus memenuhi asumsi-asumsi
eksistensi, linearitas, homoskedastisitas (varian
residual yang sama), independensi dari residual,
dan normalitas.19
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
20/39
Analisis Time Series
Analisis Time Series mengidentifikasi pola
perubahan waktu dalam rangka menjelaskan
fenomena dan memprediksi masa depan
berdasarkan pola historis dari saat ini.Bentuk umumnya:
Xt = a1Xt-1 + a2Xt-2 + anXt-n.
Analisis Time Series berguna untuk analisiskebijakan ketika perubahan kebijakan menjadi
pertanyaan yang krusial.
20
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
21/39
Analisis Time Series
Time series memfasilitasi peramalan berbasis
data.
Banyak studi kebijakan adalah cross-section, dan
hasilnya dapat diperkuat dengan membuat studidalam waktu yang berbeda.
Secara umum, Analisis Time Series digunakan
untuk: analisis tren dan peramalan; analisis
kausal; serta analisis program dan kebijakan.
(Burbridge, 1999).
21
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
22/39
Event History Analysis (EHA) Metode ini merupakan turunan khusus dari
Analisis Time Series yang menganalisis
kejadian langka.
Konsep kunci EHA meliputi perangkatrisiko (serangkaian unit analisis yang telah
mengalami kejadian tertentu), fungsi
survivor (penyimpangan dalam ukuranrisiko sepanjang waktu), dan tingkat
bahaya (banyaknya kejadian tertentu yang
terjadi pada waktu tertentu).22
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
23/39
Event History Analysis (EHA)
EHA mulai digunakan dalam ilmu sosial
pada tahun 1970an dan dikenal dalam
aspek hubungan internasional untuk
digunakan dalam menganalisis time seriesdari konflik internasional dan kejadian
diplomatik.
23
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
24/39
Path Analysis
Path Analysis digunakan untuk menguji
hubungan kausal dan tidak langsung diantara
variabel-variabel dalam model.
Langkah-langkah (Nachmias dan Nachmias, 1996):
1. Membuat path diagram berdasarkan sebuah
teori atau hipotesis,2. Mengestimasi koefisien path dengan
menggunakan teknik regresi,
3. Menentukan efek-efek tidak langsung.24
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
25/39
Path Analysis
Path Analysis berkaitan dengan efek mediasi,
yaitu variabel independen memiliki dampak
terhadap variabel antara, yang selanjutnya
memiliki dampak terhadap dependen variabel.
Path Analysis digunakan untuk
menyederhanakan hubungan teoritis yangkompleks.
25
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
26/39
Path Analysis
Cohen dan Vigoda (1998) menggunakan Path
Analysis untuk membandingkan dua model
berbeda (direct dan indirect path model) yang
menjelaskan hubungan antara perilakuwarganegara dengan outcome kerja.
26
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
27/39
Path Analysis
27A Direct Path Model from Cohen and Vigoda (1998)
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
28/39
Path Analysis
28An Indirect Path Model from Cohen and Vigoda (1998)
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
29/39
Game Theory
Game theory adalah pendekatan matematika untuk
membuat keputusan individu yang menggunakan
permainan sebagai paradigma dari interaksi
pembuat keputusan yang rasional.
29
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
30/39
Game Theory
Asumsi game theory adalah:
Tindakan individu adalah rasional.
Pengetahuan rasionalitas secara umum dikuasai
oleh semua pemain.Pemain akan mengambil kesimpulan yang sama.
Pemain mengetahui aturan permainan dan motif
mereka independen dari aturan.Transitivitas (jika A>B dan B>C, maka A>C)
30
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
31/39
Game Theory
Salah satu contoh permainan paling klasik
adalah Prisoners Dilemma yang
menceritakan tentang dua orang tersangka
dalam melakukan kejahatan kemudianditangkap polisi. Mereka ditempatkan di sel
terpisah dan masing-masing memiliki dua
pilihan, mengaku atau tidak.
31
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
32/39
Game Theory
Tabel berikut menggambarkan empat
skenario tradeoff :
Tersangka 1
Mengaku Tidak Mengaku
Tersangka 2 Mengaku (3,3) (1,5)
Tidak Mengaku (5,1) (2,2)
32
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
33/39
Simulasi
Simulasi merupakan prosedur kuantitatif dimana
analis membangun model matematika dari proses
kebijakan yang sulit dipecahkan secara analitis
dan kemudian menjalankan model dalam
rangkaian eksperimen trial and error yang
terorganisir dalam rangka menggambarkan
perilaku sistem sepanjang waktu.
33
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
34/39
Simulasi
Simulasi yang baik sebaiknya memenuhi kondisi
berikut:
Calibrated. Data yang akurat dimasukkan dalam
konstruksi simulasi dan nilai parameter
mendekati observasi empiris.
Checked. Fungsi model dapat dibandingkan
dengan fungsi aktual di dunia nyata.Flexible. Model cukup fleksibel untuk menjawab
sejumlah pertanyaan. (Kane, 1999).
34
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
35/39
CHAPTER 24PENGGUNAAN DAN
PERMASALAHAN SURVEY
DALAMANALISIS KEBIJAKAN
Jerry Mitchell
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
36/39
PENGGUNAAN SURVEY
Ada tiga jenis survey: telepon, in-person, dan self-
administered.
Beberapa penggunaan survey dalam menguji
kebijakan publik:
Menilai kebutuhan pihak-pihak yang terkait
dengan penyusunan suatu kebijakan
Memahami dukungan dan penolakan atas solusikebijakan
Mengevaluasi daya tanggap kebijakan terhadap
individu dan kelompok.36
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
37/39
PERMASALAHAN SURVEY
Meskipun survey telah digunakan dalam skala
yang cukup luas, tidak berarti sempurna. Survey
memiliki dua permasalahan pokok:
Survey sering diselesaikan dengan metodologiyang cacat. Misalnya:
1.Sampel terlalu sedikit
2.Tingkat respon yang rendah
3.Pertanyaan yang ambiguitas
4.Respon terhadap subjek yang kompleks
dibatasi hanya pada jawaban ya dan tidak.37
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
38/39
PERMASALAHAN SURVEY
Survey yang dilakukan sering bias secara politik.
Misalnya:
Survey dibuat untuk alasan sekedar mendukung
atau menyerang kebijakan publik, sehingga
survey menjadi alat politik ketimbang tujuan
ilmiah.
38
-
8/6/2019 Chapter Report 22,23,24
39/39