ceramah cinta

4
 Mencermati perjalanan kata ³cinta´ di tengah manusia adalah suatu hal yang mengherankan bagi  penuntut kehidupan kekal abadi, pengelana ke negeri akhirat. Dalam kehidupan ini, banyak insan rela untuk berkorban bagi siapa yang dia cintai, tidak peduli dengan rintangan yang harus dihadapi guna membuat yang dia cintai tenang dan bahagia. Betapa dia memberikan perhatian kepada kecintaannya dan berusaha untuk memenuhi segala kebutuhannya. Terasa hatinya gundah-gulana tatkala yang dicintainya dirundung duka dan kesedihan. Atau amatlah besar kepedihan hati dan kesengsaraan tatkala dia mendapatkan dari yang dia cintai ada yang selain dari apa yang dia harapkan. Memang merupakan tabiat manusia untuk mencintai siapa yang berbuat baik kepadanya, atau  paling tidak membalas budi kepadanya, dan ini adalah dasar pokok tumbuhnya cinta pada sebagian manusia kepada sebahagian lainnya. Namun, bukankah segala nikmat dan kebaikan yang dia dapatkan dari orang yang dicintainya adalah berasal dari Allah? ³Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kalian ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah kalian meminta pertolongan.´ [An- Nahl: 53] Adakah suatu nikmat yang dia berikan kepada orang yang dia cintai tidak berasal dari Allah µ  Azza wa Jalla , sedang dia mengetahui bahwa hanya milik Allah-lah segala yang di langit dan di  bumi? Inilah letak keheranan sekaligus renungan pelajaran dalam samudra kehidupan yang penuh dengan cobaan dan godaan ini. Teman-teman sekalian, ketahuilah bahwa tiada kebahagiaan dan keberuntungan yang lebih besar dari kecintaan kepada Allah. Itulah surga dunia dan kenikmatan hakiki. Kecintaan kepada Allah adalah kenikmatan jiwa, kehidupan ruh, kegembiraan diri, energi hati, cahaya akal, penyejuk mata dan kemakmuran batin. Tiada hal yang lebih nikmat dan lebih sejuk  bagi hati yang sehat, jiwa yang baik, dan akal yang jernih dari kecintaan kepada Allah, rindu untuk beribadah kepada-Nya dan berjumpa dengan-Nya. Kecintaan kepada Allah ialah ruh kehidupan, siapa yang luput darinya maka tergolong ke dalam  bangkai-bangkai yang berjalan. Ia adalah cahaya, siapa yang tidak berbekal dengannya maka dia akan berada dalam lautan kegelapan. Ia adalah penyembuh, siapa yang tidak memilikinya maka hatinya akan terjangkit oleh seluruh penyakit. Dan ia adalah kelezatan, siapa yang tidak menemukannya maka hidupnya hanya sekedar gundah gulana dan kepedihan. Kecintaan kepada Allah inilah yang mengantarkan hamba kepada negeri yang hanya dapat dicapai setelah menjalani berbagai rintangan dan kesulitan. Dan dengan cinta inilah, seorang hamba meraih kedudukan dan derajat yang didambakan oleh setiap hamba yang shalih. Rasulullah shallallâhu µ alaihi wa sallam bersabda,

Transcript of ceramah cinta

5/13/2018 ceramah cinta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ceramah-cinta 1/4

Mencermati perjalanan kata ³cinta´ di tengah manusia adalah suatu hal yang mengherankan bagi penuntut kehidupan kekal abadi, pengelana ke negeri akhirat. Dalam kehidupan ini, banyak insan

rela untuk berkorban bagi siapa yang dia cintai, tidak peduli dengan rintangan yang harusdihadapi guna membuat yang dia cintai tenang dan bahagia. Betapa dia memberikan perhatian

kepada kecintaannya dan berusaha untuk memenuhi segala kebutuhannya. Terasa hatinya

gundah-gulana tatkala yang dicintainya dirundung duka dan kesedihan. Atau amatlah besar kepedihan hati dan kesengsaraan tatkala dia mendapatkan dari yang dia cintai ada yang selaindari apa yang dia harapkan.

Memang merupakan tabiat manusia untuk mencintai siapa yang berbuat baik kepadanya, atau

  paling tidak membalas budi kepadanya, dan ini adalah dasar pokok tumbuhnya cinta padasebagian manusia kepada sebahagian lainnya. Namun, bukankah segala nikmat dan kebaikan

yang dia dapatkan dari orang yang dicintainya adalah berasal dari Allah?

³Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kalianditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah kalian meminta pertolongan.´ [An-

Nahl: 53] 

Adakah suatu nikmat yang dia berikan kepada orang yang dia cintai tidak berasal dari Allah

µ  Azza wa Jalla, sedang dia mengetahui bahwa hanya milik Allah-lah segala yang di langit dan di bumi?

Inilah letak keheranan sekaligus renungan pelajaran dalam samudra kehidupan yang penuh

dengan cobaan dan godaan ini.

Teman-teman sekalian, ketahuilah bahwa tiada kebahagiaan dan keberuntungan yang lebih besar dari kecintaan kepada Allah. Itulah surga dunia dan kenikmatan hakiki.

Kecintaan kepada Allah adalah kenikmatan jiwa, kehidupan ruh, kegembiraan diri, energi hati,cahaya akal, penyejuk mata dan kemakmuran batin. Tiada hal yang lebih nikmat dan lebih sejuk 

  bagi hati yang sehat, jiwa yang baik, dan akal yang jernih dari kecintaan kepada Allah, rinduuntuk beribadah kepada-Nya dan berjumpa dengan-Nya.

Kecintaan kepada Allah ialah ruh kehidupan, siapa yang luput darinya maka tergolong ke dalam

 bangkai-bangkai yang berjalan. Ia adalah cahaya, siapa yang tidak berbekal dengannya maka diaakan berada dalam lautan kegelapan. Ia adalah penyembuh, siapa yang tidak memilikinya maka

hatinya akan terjangkit oleh seluruh penyakit. Dan ia adalah kelezatan, siapa yang tidak menemukannya maka hidupnya hanya sekedar gundah gulana dan kepedihan.

Kecintaan kepada Allah inilah yang mengantarkan hamba kepada negeri yang hanya dapat

dicapai setelah menjalani berbagai rintangan dan kesulitan. Dan dengan cinta inilah, seoranghamba meraih kedudukan dan derajat yang didambakan oleh setiap hamba yang shalih.

Rasulullah shallallâhu µ alaihi wa sallam bersabda,

5/13/2018 ceramah cinta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ceramah-cinta 2/4

                                                                              

³Ada tiga perkara, yang barangsiapa perkara-perkara tersebut terdapat padanya, maka dia

akan merasakan kelezatan iman, (yaitu) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari

  selain keduanya, hendaknya dia cinta kepada seseorang, tidaklah dia mencintainya kecualikarena Allah dan hendaknya dia benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana dia benciuntuk dilemparkan ke dalam neraka.´ 

Membahas masalah kecintaan kepada Allah adalah menyibak samudra yang sangat luas. Namun

cukuplah di sini kita mengisyaratkan akan tiga hal.

Kecintaan k epada Allah adalah pondasi ibadah.

Berkata Ibnu Taimiyah, ³Kecintaan kepada Allah, bahkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-

 Nya termasuk kewajiban yang paling agung, dasarnya yang paling besar dan pondasinya yang

mulia. Bahkan dia adalah dasar setiap amalan, dari berbagai amalan keimanan dan agama.´

Ibnul Qayyim bertutur pula, ³Pondasi ibadah adalah cinta kepada Allah. Bahkan mengesakan

Allah adalah dengan kecintaan itu, di mana segala cinta hanya untuk Allah. Tidak boleh selainAllah dicintai bersama Allah. Akan tetapi kecintaannya hendaknya karena Allah dan pada Allah,

sebagaimana dia mencintai para nabi dan rasul, para malaikat dan para wali. Kecintaannyakepada mereka adalah dari kesempurnaan kecintaannya kepada Allah dan bukan cinta kepada

mereka bersama Allah.´

Maksudnya bahwa segala cinta itu hanya untuk Allah. Bila seorang hamba memberi cinta kepada

makhluk, maka kecintaan tersebut juga karena Allah dan karena melaksanakan perintah-Nya,

sebagaimana seorang mukmin cinta kepada para nabi, para malaikat, kaum mukminin danselainnya. Adapun siapa saja yang mencintai makhluk dengan cinta ibadah, atau di samping cintakepada Allah dia juga mencintai makhluk maka hal tersebut tergolong perbuatan kesyirikan

yang mengeluarkan pelakunya dari keislaman, sebagaimana dalam firman Allah,

³Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman

amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itumengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan

  Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaa-Nya (niscaya mereka menyesal).́ [Al-Baqarah: 165] 

Tanda-tanda Cinta k epada Allah

Berikut ini beberapa ayat yang menjelaskan tanda-tanda kecintaan kepada Allah.

Di antaranya adalah firman Allah,

5/13/2018 ceramah cinta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ceramah-cinta 3/4

³Katakanlah, ³Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihidan mengampuni dosa-dosamu.´ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.´ [Âli µImrân:31] 

Ayat ini menjelaskan bahwa tanda kecintaan seorang hamba kepada Allah dengan mengikuti

Rasulullah  shallalâhuµ alaihi wa sallam dalam segala tuntunan dan syariat yang beliau bawa,

secara zhahir maupun bathin.

Selanjutnya, firman Allah Ta¶âlâ,

³Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya,

maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka punmencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras

terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaanorang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-

 Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.´ [Al-Mâ`idah: 54] 

Dalam ayat ini terdapat empat tanda kecintaan hamba kepada Allah:

Pertama, dia berlemah lembut kepada sesama mukmin.

Kedua, dia bersikap keras dan benci kepada orang-orang kafir.

Ketiga, dia berjihad di jalan Allah dengan segala kemampuannya, baik dengan harta, lisan,

 badan maupun hatinya.

Keempat, dia tidak takut terhadap celaan manusia dalam menjalankan perintah-perintah Allahµ  Azza wa Jalla.

Selain itu, dari tanda kecintaan kepada Allah Subhânahu wa Ta¶âla adalah mendahulukan Allahdan Rasul-Nya di atas segala perkara. Allah Jalla Sya¶nuhu berfirman,

³Katakanlah, ³Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu,

harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dantempat-tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari

berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan-Nya,´ Dan Allahtidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.´ [At-Taubah: 24] 

Dari tanda kecintaan hamba kepada Allah adalah benci kepada apa yang dibenci oleh Allah danRasul-Nya.

Sebab-sebab Penumbuh Cinta k epada Allah

Ibnul Qayyim rahimahullâh menyebutkan sepuluh sebab yang akan menumbuhkan dan

menambah rasa cinta seorang hamba kepada Rabb-nya. Berikut sepuluh sebab tersebut.

5/13/2018 ceramah cinta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ceramah-cinta 4/4

1. Membaca Al-Qur`ân dengan tadabbur dan memahami maknanya.

2. Memperbanyak ibadah nafilah (sunnah) setelah menunaikan ibadah-ibadah wajib.

3. Memperbanyak dzikir kepada Allah dalam segala keadaan.

4. Lebih mendahulukan pelaksanaan dari apa yang dicintai oleh Allah, walaupun hal tersebut

menyelishi hawa nafsunya.

5. Membawa hati untuk mencermati nama-nama dan sifat-sifat Allah dan menelusuri taman-tamannya.

6. Menyaksikan kebaikan, kebajikan dan nikmat-nikmat Allah kepada makhluk-Nya.

7. Menundukkan diri di hadapan Allah Subhânahu wa Ta¶âla.

8. Berkhalwat dan bermunajad kepada-Nya di waktu malam, terkhusus pada sepertiga malamterakhir.

9. Duduk dengan orang-orang shalih.

10. Menghindari segala sebab yang bisa memisahkan antara hatinya dengan Allah µ   Azza wa Jalla.

Tentunya sepuluh sebab di atas bersumber dan dari berbagai keterangan Al-Qur¶an dan As-

Sunnah.

Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang senantiasa cinta kepada Allahdan Rasul-Nya dan beramal dengan ketaatan. Wallâhu Ta¶âla A¶lam.