CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR...

24
CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON GENGGAM MAHASISWA PROGRAM SARJANA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR YUSUF ADI NUGROHO FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTUTUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR...

Page 1: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR

TELEPON GENGGAM MAHASISWA PROGRAM

SARJANA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

YUSUF ADI NUGROHO

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTUTUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara
Page 3: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Cemaran Bakteri dan

Koliform pada Layar Telepon Genggam Mahasiswa Program Sarjana Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor adalah benar karya saya dengan

arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari Penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Yusuf Adi Nugroho

B04100022

Page 4: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

ABSTRAK

YUSUF ADI NUGROHO. Cemaran Bakteri dan Koliform pada Layar Telepon

Genggam Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Institut

Pertanian Bogor. Dibimbing oleh DENNY WIDAYA LUKMAN dan

ARDILASUNU WICAKSONO.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat cemaran dan

mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh terhadap jumlah bakteri dan

koliform pada layar telepon genggam mahasiswa Program Sarjana Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Pengambilan sampel dilakukan

dengan metode acak sederhana dengan jumlah sampel sebesar 224 orang.

Penelitian ini merupakan kajian cross-sectional dan data diperoleh melalui uji

swab terhadap jumlah bakteri dan koliform pada permukaan telepon genggam dan

wawancara responden (mahasiswa) menggunakan kuesioner. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata jumlah cemaran bakteri dan koliform berdasarkan

layar telepon genggam pada semua sampel secara berurutan adalah 876 cfu/cm2

(minimum 5 cfu/cm2; maksimum 50 000 cfu/cm

2) dan 27 cfu/cm

2 (minimum 0

cfu/cm2; maksimum 1 800 cfu/cm

2). Rata-rata jumlah cemaran bakteri

berdasarkan layar telepon genggam pada responden laki-laki nyata lebih tinggi

(p<0.05) dibandingkan dengan responden perempuan. Tipe layar non-

touchscreen nyata lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan dengan tipe layar

touchscreen dalam hal rata-rata jumlah cemaran bakteri. Frekuensi mencuci muka

2 kali sehari (OR = 2.17) menjadi faktor risiko yang memengaruhi cemaran

bakteri. Lebih lanjut, faktor risiko yang memengaruhi cemaran koliform adalah

jambang pada laki-laki (OR = 2.99), frekuensi mencuci tangan 2 kali sehari (OR =

3.09), tipe telepon genggam non-touchscreen (OR = 2.11), dan bahan mencuci

tangan dengan air dan sabun biasa (OR = 3.26).

Kata kunci: cemaran bakteri, koliform, mahasiswa, swab, telepon genggam.

ABSTRACT

YUSUF ADI NUGROHO. Bacteria and Coliform Contamination on Mobile

Phone Screens of Undergraduate Students of Faculty of Veterinary Medicine

Bogor Agricultural University. Supervised by DENNY WIDAYA LUKMAN and

ARDILASUNU WICAKSONO.

This research was aimed to determine the level of bacteria and coliform

contamination and identify risk factors of bacteria and coliform contamination on

mobile phone screens of undergraduate students of Faculty of Veterinary

Medicine Bogor Agricultural University. Samples were taken using simple

random sampling method with 224 samples. This was a cross-sectional study and

the data were taken using swab test of bacteria and coliform on mobile phone

screens and interview respondents (students) using questionnaire. The result

showed that the average number of bacteria and coliform contamination on mobile

phone screens of all samples were 876 cfu/cm2 (minimum 5 cfu/cm

2; maximum

Page 5: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

50 000 cfu/cm2) and 27 cfu/cm

2 (minimum 0 cfu/cm

2; maximum 1 800 cfu/cm

2),

consecutively. The average number of bacteria contamination on the mobile

phone screens in male respondents was significantly (p<0.05) higher than one in

female respondents. The non-touchscreen type was significantly (p<0.05) higher

than the touchscreen type in the average number of bacteria contamination. The

frequency of washing face twice a day (OR = 2.17) was the risk factor that

influenced bacteria contamination. Moreover, the risk factors that influenced the

coliform contamination were the existence of beard on male (OR = 2.99),

frequency of washing hand twice a day (OR = 3.09), non-touchscreen mobile

phone type (OR = 2.11), and washing hand using tap water and soap (OR = 3.26).

Key words: bacteria contamination , coliforms, mobile phone, students, swab.

Page 6: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara
Page 7: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR

TELEPON GENGGAM MAHASISWA PROGRAM

SARJANA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

YUSUF ADI NUGROHO

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara
Page 9: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara
Page 10: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga penelitian ini berhasil diselesaikan. Penelitian yang

dilaksanakan sejak bulan September hingga Desember 2013 ini berjudul Cemaran

Bakteri dan Koliform pada Layar Telepon Genggam Mahasiswa Program Sarjana

Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB).

Terima kasih Penulis ucapkan kepada Bapak Dr med vet Drh Denny

Widaya Lukman, MSi dan Bapak Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi selaku

pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan masukan terkait teknik

penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Di samping itu, penghargaan penulis

sampaikan kepada Bapak Dr Ir Didik Harnowo, MS dan Ibu Koesniah, SPd

sebagai orang tua terkasih karena telah memberikan dukungan berupa doa dan

materi sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Selanjutnya, Penulis

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Drh Okti Nadia Poetri, MSc, Msi selaku

dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih Penulis sampaikan kepada

Bapak Yuhendra yang telah membantu Penulis selama penelitian. Tidak lupa,

ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman FKH IPB tahun

akademik 2013/2014 semester 7 dan adik-adik semester 5 dan semester 3 yang

telah membantu selama pengumpulan data penelitian.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2014

Yusuf Adi Nugroho

Page 11: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

METODE 2

Bahan 2

Alat 2

Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Hasil 5

Pembahasan 5

SIMPULAN DAN SARAN 10

Simpulan 10

Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 10

RIWAYAT HIDUP 12

Page 12: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

DAFTAR TABEL

1 Besaran sampel mahasiswa FKH IPB tahun akademik 2013/2014 2 2 Interpretasi jumlah mikroba dengan metode swab 4 3 Karakteristik mahasiswa FKH IPB 5 4 Praktik higiene mahasiswa FKH IPB 6 5 Jumlah bakteri dan koliform pada layar telepon genggam mahasiswa

FKH IPB berdasarkan jenis kelamin 7 6 Jumlah bakteri pada layar telepon genggam mahasiswa FKH IPB

berdasarkan jenis telepon genggam 8 7 Nilai odds ratio yang memengaruhi jumlah bakteri pada layar telepon

genggam mahasiswa FKH IPB 9 8 Nilai odds ratio yang memengaruhi jumlah koliform pada layar telepon

genggam mahasiswa FKH IPB 9

Page 13: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejalan dengan adanya pertumbuhan kelas menengah sebesar 56.5% pada

tahun 2013 dan diiringi kebutuhan masyarakat terhadap teknologi ikut berperan

dalam perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia (Setkab 2014). Teknologi

terpopuler saat ini di masyarakat adalah telepon genggam. Selain menjadi alat

komunikasi, telepon genggam juga dapat menjadi media penyebaran bakteri (Park

2013). Penelitian Curtis dan Cutler (2011) di Inggris menunjukkan adanya bakteri

koliform pada layar telepon genggam. Dari 780 sampel usap pada telepon

genggam dan telapak tangan yang diuji, 16% dari kedua jenis sampel positif

tercemar oleh bakteri koliform.

Menurut Park (2013), sebanyak 20% bakteri pada telepon genggam berasal

dari pemiliknya. Koliform adalah grup bakteri yang digunakan sebagai indikator

adanya cemaran terhadap air, makanan, dan susu. Koliform dicirikan sebagai

bakteri bentuk batang, Gram negatif, tidak berspora, aerobik dan anaerobik

fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas

dalam waktu 48 jam pada suhu 35 °C. Adanya koliform di dalam makanan atau

minuman menunjukkan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik yang

berbahaya bagi kesehatan (Widiyanti dan Ristianti 2004).

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH

IPB) dipilih sebagai responden penelitian selain karena aktifitasnya yang sangat

dinamis, mahasiswa banyak berkontak langsung dengan benda-benda yang

mengandung banyak bakteri, seperti sampel bakteri, preparat, ekstoparasit, dan

hewan coba. Salah satu upaya mengurangi risiko cemaran mikroorganisme adalah

dengan penerapan higiene personal. Higiene personal merupakan suatu hal yang

perlu diperhatikan dari aspek kesehatan masyarakat, terutama adanya faktor risiko

paparan individu terhadap mikroba. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan

untuk menguji tingkat cemaran dan mengidentifikasi faktor risiko yang

berpengaruh terhadap jumlah bakteri dan koliform pada layar telepon genggam

mahasiswa Program Sarjana FKH IPB.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji tingkat cemaran dan

mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh terhadap jumlah bakteri dan

koliform pada layar telepon genggam mahasiswa Program Sarjana Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang praktik

higiene personal mahasiswa Program Sarjana FKH IPB, mengetahui tingkat

cemaran bakteri dan koliform pada layar telepon genggam, dan untuk

mendapatkan data faktor risiko terkait jumlah bakteri.

Page 14: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

2

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan dengan kuesioner dan pengambilan sampel dari bulan

September sampai Desember 2013. Survei terhadap responden dilakukan di FKH

IPB. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Veteriner dan analisis data dilakukan di Laboratorium Epidemiologi FKH IPB.

Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah media agar yang terdiri

atas: plate count agar (PCA; Oxoid CM0463) dan violet red bile dextrose agar

(VRBDA; Oxoid CM0485), buffered peptone water (BPW: Pronadisa 1402.00)

0.1%, dan alkohol 70%.

Alat

Alat yang digunakan pada penelitian adalah cawan petri steril, transport

swab steril, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet steril, pembakar bunsen,

aluminium foil, tube shaker, kertas label, alat tulis, dan inkubator dengan suhu

37 °C.

Metode Penelitian

Besaran Sampel

Populasi penelitian adalah mahasiswa Program Sarjana FKH IPB.

Mahasiswa yang menjadi responden penelitian adalah mahasiswa semester 7, 5,

dan 3 tahun akademik 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode

acak sederhana menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dan besaran

sampel dihitung menggunakan program Win Episcope 2.0.

Populasi total sampel berjumlah 528 orang. Penentuan besaran sampel pada

penelitian menggunakan tingkat kepercayaan 95%, prevalensi dugaan 50%, dan

tingkat kesalahan 5%, sehingga diperoleh besaran sampel sebanyak 224 sampel.

Dari jumlah besaran sampel yang diperoleh dibagi secara proporsional di setiap

angkatan. Pembagian sampelnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Besaran sampel mahasiswa FKH IPB tahun akademik 2013/2014

Semester Total populasi Total sampel

7 172 73

5 153 65

3 203 86

Total 528 224

Page 15: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

3

Disain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah survei cross-sectional. Data

diperoleh menggunakan kuesioner dan uji swab. Setiap mahasiswa yang terpilih

akan menjadi responden dan diambil satu telepon genggam yang paling sering

digunakan untuk dilakukan uji swab. Kuesioner disusun secara terstruktur untuk

menjaring informasi penelitian yang diperlukan dalam penelitian dan pengambilan

sampel permukaan layar telepon genggam responden untuk diuji terhadap jumlah

hitungan cawan dan koliform dengan metode swab.

Penghitungan Jumlah Total Bakteri pada Layar Telepon Genggam

Menggunakan Metode Uji Usapan

Bakteri pada permukaan layar telepon genggam diambil dengan metode

swab menggunakan transport swab steril. Hasil swab diuji terhadap jumlah

bakteri menggunakan metode hitungan cawan (plate count method) dengan cara

tuang (pour plate method) sesuai dengan prosedur Lukman et al. (2012).

Pengujian dilakukan dengan cara kepala tangkai swab steril dimasukkan ke

dalam tabung reaksi berisi 10 ml BPW 0.1% dan kelebihan cairan dibuang dengan

menekan kepala swab pada dinding dalam tabung. Selanjutnya, pola aluminium

foil steril dengan luasan 2 x 2 cm diletakkan pada permukaan yang akan diuji.

Kepala swab ditempelkan pada permukaan yang akan diuji dengan sudut 30o,

kemudian kepala swab diusapkan dengan memutar perlahan ke seluruh

permukaan uji secara horizontal dan vertikal. Kepala swab kemudian dimasukkan

kembali ke dalam tabung reaksi berisi larutan pengencer, tangkai swab dipatahkan,

dan mulut tabung reaksi disumbat dengan kapas. Selanjutnya, suspensi

dihomogenisasi menggunakan tube shaker dan diinkubasi dalam inkubator pada

suhu 37 °C selama 30 menit untuk membuat kondisi bakteri menjadi stabil.

Setelah itu, suspensi dihomogenisasi kembali menggunakan tube shaker.

Selanjutnya, sebanyak 1 ml larutan dipipet dari pengenceran 100 lalu dipindahkan

ke tabung pengenceran 10-1

yang telah berisi larutan BPW 0.1% steril. Langkah

tersebut diulangi hingga pengenceran 10-2

.

Dari tiap-tiap pengenceran kemudian diambil 1 ml larutan dan dimasukkan

ke dalam cawan petri steril. Sebanyak 10-15 ml PCA dituangkan ke masing-

masing cawan lalu dihomogenkan secara perlahan. Segera setelah media

memadat, cawan petri dibalik hingga posisi tutup berada di bawah, dan

dimasukkan ke dalam inkubator 37 °C selama 48 jam ± 3 jam. Selanjutnya,

dipilih cawan yang ditumbuhi 25-250 koloni. Jika cawan dari tingkat

pengenceran berbeda memiliki jumlah koloni pada kisaran tersebut, maka

dipilihlah cawan dengan koloni yang lebih banyak (BSN 1998). Hasilnya

dilaporkan dalam jumlah mikroorganisme (cfu/cm2). Hitungan jumlah

mikroorganisme yang diperoleh (A cfu/ml) harus diperhitungkan ke dalam luasan

sampel yang diambil (4 cm2) dan jumlah larutan pengencer pertama (10 ml)

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

A cfu/ml = A × 10 cfu/10 ml

= A × 10 cfu/4 cm2

= × 10 cfu/cm2

Page 16: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

4

Penghitungan Jumlah Koliform pada Layar Telepon Genggam

Menggunakan Metode Uji Usapan

Koliform pada permukaan layar telepon genggam diambil dengan tahapan-

tahapan seperti metode hitungan cawan (plate count method) dengan metode

tuang (pour plate method) sesuai dengan prosedur Lukman et al. (2012).

Selanjutnya, dituangkan sebanyak 10-15 ml media VRBDA. Media dan biakan

lalu dihomogenkan secara perlahan dan dibiarkan memadat pada suhu ruang.

Setelah media memadat, dituang kembali 3-4 ml VRBDA cair (overlay) di atas

permukaan agar. Segera setelah media memadat, cawan petri dibalik hingga

posisi tutup berada di bawah, dan dimasukkan ke dalam inkubator 37 °C selama

24-48 jam ± 3 jam (BSN 1998).

Tahap berikutnya, dihitung semua koloni berwarna merah keunguan yang

dikelilingi zona merah (diameter koloni ± 0.5 mm atau lebih). Jumlah koloni

dihitung seperti metode hitungan cawan (plate count method). Hasilnya

dilaporkan dalam jumlah mikroorganisme (cfu/cm2).

Kuesioner

Kuesioner dibuat untuk mendapatkan data tentang karakteristik dan praktik

higiene personal responden. Pengisian kuesioner dilakukan dengan wawancara

kepada responden. Bentuk kuesioner untuk para responden terdiri atas 2 bagian

pokok. Bagian pertama kuesioner digunakan untuk menjaring karakteristik dari

responden. Bagian kedua kuesioner digunakan untuk mengukur praktik yang

dilakukan oleh responden.

Interpretasi Data

Hasil pengujian mikrobiologis dengan metode swab pada penelitian

diinterpretasikan berdasarkan hasil penelitian Sneed et al. (2004). Interpretasi

total plate count (TPC) “baik” apabila jumlah total bakteri <20 cfu/cm2 dan untuk

cemaran koliform “baik” apabila jumlahnya <10 cfu/cm2. Kategori ini dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Interpretasi jumlah mikroba dengan metode swab (Sneed et al. 2004)

Jenis Cemaran Mikroba Kategori n cfu/cm2

Total plate count (TPC) Baik <20

Koliform Baik <10

n = jumlah koloni mikroba pada permukaan assisted living facilities.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan analitis. Secara analitis,

data diolah dengan Uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan dari peubah yang

diamati. Selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik untuk memperoleh nilai

odds ratio (OR) sehingga dapat ditentukan faktor-faktor yang memengaruhi

jumlah cemaran bakteri dan koliform pada layar telepon genggam responden. Di

samping itu dilakukan uji analysis of variance (ANOVA) untuk melihat

perbedaan antar peubah yang diamati. Apabila hasil uji ANOVA menunjukkan

bahwa rata-rata jumlah bakteri dan koliform antara peubah yang diamati saling

Page 17: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

5

berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Data dianalisis menggunakan

program SPSS 16.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Mahasiswa FKH IPB

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (62.5%) responden adalah

perempuan dan hampir seluruhnya (93.8%) berada pada tingkatan usia remaja

akhir (18-21 tahun). Sebagian besar (53.6%) responden memiliki jenis telepon

genggam touchscreen. Di samping itu, sebagian besar (54.5%) responden

memiliki jenis kulit wajah berminyak dan sebagian besar (65.5%) responden laki-

laki tidak berjambang. Menurut Park (2013) bakteri dapat menggunakan berbagai

macam benda sebagai vektor untuk mengembangkan transmisinya. Karakteristik

mahasiswa FKH IPB secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Karakteristik mahasiswa FKH IPB (n = 224)

No. Karakteristik mahasiswa Semester 7 Semester 5 Semester 3 Total

n % n % n % n %

1. Jenis kelamin a. Laki-laki 31.0 37.0 25.0 30.0 28.0 33.0 84.0 37.5

b. Perempuan 42.0 30.0 40.0 29.0 58.0 41.0 140.0 62.5

2. Umur

a. Remaja akhir (18-

21 tahun)

63.0 30.0 63.0 30.0 84.0 40.0 210.0 93.8

b. Dewasa (22-25

tahun)

10.0 71.0 2.0 14.5 2.0 14.5 14.0 6.2

3. Jenis telepon genggam

a. Touch screen 40.0 33.0 34.0 28.0 46.0 38.0 120.0 53.6

b. Non-touch screen 33.0 32.0 31.0 30.0 40.0 38.0 104.0 46.4

4. Jenis kulit

a. Berminyak 42.0 34.0 35.0 29.0 45.0 37.0 122.0 54.5 b. Kering 1.0 10.0 3.0 30.0 6.0 60.0 10.0 4.5

c. Normal 29.0 33.0 25.0 28.0 35.0 39.0 89.0 39.7 d. Lain-lain 1.0 33.0 2.0 67.0 0.0 0.0 3.0 1.3

5. Jambang (laki-laki) a. Ya 10.0 34.5 9.0 31.0 10.0 34.5 29.0 34.5

b. Tidak 21.0 38.0 16.0 29.0 18.0 33.0 55.0 65.5

n = jumlah sampel mahasiswa FKH IPB

Praktik Higiene Mahasiswa FKH IPB

Praktik higiene pada responden penelitian ini menunjukkan seluruh

(100.0%) responden mencuci tangan setiap hari dan sebagian besar (73.0%)

responden mencuci tangan lebih dari 4 kali dalam sehari. Selain itu, sebagian

besar (71.0%) responden menggunakan air dan sabun biasa untuk mencuci tangan.

Pada umumnya (97.0%) responden mencuci wajah setiap hari dan sebagian kecil

(37.5%) responden mencuci wajah 2 kali dalam sehari. Umumnya (84.0%)

responden menggunakan air dan sabun untuk mencuci wajah. Di samping itu,

sebagian besar (55.4%) responden tidak membersihkan layar telepon genggam

Page 18: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

6

dan umumnya (70.0%) responden membersihkan layar telepon genggam sebanyak

1 kali dalam sehari. Responden lazim (72.0%) menggunakan tisu atau lap atau

kain untuk membersihkan layar telepon genggam. Umumnya (85.7%) responden

tidak memiliki tempat khusus untuk menyimpan telepon genggam. Praktik

mahasiswa secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Praktik higiene mahasiswa FKH IPB (n = 224)

No. Praktik mahasiswa Semester 7 Semester 5 Semester 3 Total

n % n % n % n %

1. Mencuci tangan setiap hari

a. Ya 73.0 33.0 65.0 29.0 86.0 38.0 224.0 100.0

b. Tidak 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

2. Frekuensi mencuci tangan setiap hari (di

luar wudhu)

a. 1 kali 0.0 0.0 0.0 0.0 2.0 100.0 2.0 1.0

b. 2 kali 4.0 25.0 4.0 25.0 8.0 50.0 16.0 7.3

c. 3 kali 8.0 28.5 14.0 47.0 8.0 28.5 30.0 12.7

d. 4 kali 3.0 24.0 5.0 38.0 5.0 38.0 13.0 6.0

e. >4 kali 58.0 35.0 42.0 26.0 63.0 39.0 163.0 73.0

3. Bahan untuk mencuci tangan

a. Air saja 8.0 23.0 4.0 12.0 23.0 66.0 35.0 16.0

b. Air dan sabun biasa 55.0 35.0 48.0 30.0 57.0 35.0 160.0 71.0

c. Air dan sabun antiseptik 10.0 36.0 13.0 43.0 6.0 21.0 29.0 13.0

4. Mencuci wajah setiap hari

a. Ya 68.0 32.0 64.0 30.0 81.0 38.0 213.0 97.0

b. Tidak 5.0 45.0 1.0 10.0 5.0 45.0 11.0 2.0

5. Frekuensi mencuci muka dalam sehari

(di luar wudhu)

a. 1 kali 1.0 50.0 1.0 50.0 0.0 0.0 2.0 1.0

b. 2 kali 34.0 42.4 19.0 23.8 27.0 33.8 80.0 37.5

c. 3 kali 20.0 26.0 29.0 38.0 27.0 36.0 76.0 35.5

d. 4 kali 2.0 16.0 5.0 42.0 5.0 42.0 12.0 6.0

e. >4 kali 11.0 26.0 10.0 23.0 22.0 51.0 43.0 20.0

6. Bahan untuk mencuci muka

a. Air saja 3.0 17.5 4.0 23.5 10.0 59.0 17.0 8.0

b. Air dan sabun 59.0 33.5 54.0 30.0 65.0 36.5 178.0 84.0

c. Air dan sabun antiseptik 6.0 33.3 6.0 33.3 6.0 33.3 18.0 8.0

7. Membersihkan layar telepon genggam

a. Ya 33.0 33.0 34.0 34.0 33.0 33.0 100.0 44.6

b. Tidak 40.0 32.0 31.0 25.0 53.0 43.0 124.0 55.4

8. Frekuensi membersihkan layar telepon

genggam dalam sehari

a. 1 kali 23.0 33.0 25.0 36.0 22.0 31.0 70.0 70.0

b. 2 kali 5.0 38.0 4.0 31.0 4.0 31.0 13.0 13.0

c. 3 kali 1.0 10.0 3.0 30.0 6.0 60.0 10.0 10.0

d. 4 kali 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

e. >4 kali 2.0 50.0 2.0 50.0 0.0 0.0 4.0 4.0

f. Lain-lain

2 hari sekali 1.0 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0

1 minggu sekali 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 100.0 1.0 1.0

1 bulan sekali 1.0 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0

9. Alat untuk membersihkan layar telepon

genggam

a. Tisu/ lap/ kain 25.0 34.7 22.0 30.6 25.0 34.7 72.0 72.0

b. Tisu basah 6.0 33.3 6.0 33.3 5.0 33.3 17.0 17.0

c. Tisu dan cairan desinfektan 2.0 40.0 1.0 20.0 2.0 40.0 5.0 5.0

d. Lain-lain

Tisu dan minyak kayu putih 0.0 0.0 2.0 66.7 1.0 33.3 3.0 3.0

Minyak kayu putih, lotion 0.0 0.0 1.0 100.0 0.0 0.0 1.0 1.0

Cairan pembersih dengan lap 0.0 0.0 1.0 100.0 0.0 0.0 1.0 1.0

Tisu khusus telepon genggam 0.0 0.0 1.0 100.0 0.0 0.0 1.0 1.0

10. Tempat khusus untuk menyimpan

telepon genggam

a. Ya 13.0 41.0 8.0 25.0 11.0 34.0 32.0 14.3

b. Tidak 60.0 31.0 57.0 30.0 75.0 39.0 192.0 85.7

n = total sampel mahasiswa Program Sarjana FKH IPB

Page 19: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

7

Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati dan Arie (2011) diperoleh

hubungan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare pada balita yaitu 86.4%

terkena diare karena kurangnya pemahaman ibu tentang mencuci tangan dengan

sabun dan air bersih yang mengalir secara baik dan benar.

Cemaran Bakteri pada Layar Telepon Genggam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah cemaran bakteri pada

layar telepon genggam adalah 876 cfu/cm2 (minimum 5 cfu/cm

2; maksimum

50 000 cfu/cm2). Berdasarkan jenis kelamin rata-rata jumlah cemaran bakteri

pada layar telepon genggam responden laki-laki (1 798 cfu/cm2) nyata lebih tinggi

(p<0.05) dibandingkan dengan responden perempuan (322 cfu/cm2). Hasil ini

sesuai dengan penelitian Fierer et al. (2008) yang menyatakan bahwa perempuan

lebih sering mencuci tangan daripada laki-laki.

Pada penelitian ini diperoleh rata-rata jumlah cemaran koliform pada layar

telepon genggam responden adalah 27 cfu/cm2 (minimum 0 cfu/cm

2; maksimum

1 800 cfu/cm2). Menurut penelitian Al-Abdalall (2010) menunjukkan bahwa

telepon genggam bisa menjadi bahaya kesehatan dengan puluhan ribu mikroba

yang hidup di setiap inci persegi layar telepon genggam. Hasil pengujian rata-rata

jumlah bakteri dan koliform pada layar telepon genggam lebih rinci dapat dilihat

pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah bakteri dan koliform pada layar telepon genggam mahasiswa

FKH IPB berdasarkan jenis kelamin (n = 224) Semes-

ter Jenis kelamin n

Total hitungan cawan (cfu/cm2) Koliform (cfu/cm

2)

Rata-rata Min Maks Rata-rata Min Maks

7

Laki-laki 31 2 208.0a 8.0 35 000.0 2.0

a 0.0 10.0

Perempuan 42 329.0b 8.0 6 250.0 2.0

a 0.0 13.0

L + P 73 1 127.0a,x

8.0 35 000.0 2.0a,x

0.0 13.0

5

Laki-laki 25 2 339.0a 20.0 50 000.0 4.0

a 0.0 15.0

Perempuan 40 217.0b 15.0 2 350.0 40.0

b 0.0 1 000.0

L + P 65 1 033.0a,x

15.0 50 000.0 26.0a,x

0.0 1 000.0

3 Laki-laki 28 861.0

a 10.0 15 750.0 90.0

a 0.0 1 800.0

Perempuan 58 390.0b 5.0 6 225.0 30.0

b 0.0 620.0

L + P 86 543.0a,x

5.0 15 750.0 49.0a,x

0.0 1 800.0

Total

Laki-laki 84 1 798.0a 8.0 50 000.0 32.0

a 0.0 1 800.0

Perempuan 140 322.0b 5.0 50 000.0 24.0

a 0.0 1 000.0

L + P 224 876.0 5.0 50 000.0 27.0 0.0 1 800.0

n = jumlah sampel mahasiswa FKH IPB

Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan perbedaan nyata (p<0.05)

Berdasarkan hasil pengujian cemaran bakteri terhadap jenis telepon

genggam menunjukkan bahwa rata-rata jumlah cemaran bakteri pada telepon

genggam non-touchscreen (1 533 cfu/cm2) nyata lebih tinggi (p<0.05)

dibandingkan dengan touchscreen (306 cfu/cm2). Hal ini disebabkan oleh jumlah

responden yang memiliki telepon genggam touchscreen lebih banyak (14.2%)

mencuci tangan dengan air dan sabun antiseptik daripada responden yang

memiliki telepon genggam non-touchscreen (11.5%). Di samping itu, responden

yang memiliki telepon genggam non-touchscreen memiliki jenis kulit wajah

berminyak lebih banyak (81.8%) daripada responden yang memiliki telepon

genggam touchscreen (45%). Hasil ini didukung oleh penelitian Meadow et al.

Page 20: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

8

(2014) yang menyatakan bahwa frekuensi menyentuh layar telepon genggam

memengaruhi perpindahan bakteri dari permukaan tangan ke layar telepon

genggam. Di samping itu, jenis bakteri yang ditemukan pada layar telepon

genggam mencerminkan keanekaragaman jenis bakteri pada permukaan tangan

(Walia et al. 2014). Bila dilihat dari angkatan responden maka diperoleh rata-rata

jumlah cemaran bakteri pada layar telepon genggam non-touchscreen terbesar

hingga terkecil secara berurutan adalah responden semester 7 (2 087 cfu/cm2),

semester 5 (1 811 cfu/cm2), dan semester 3 (861 cfu/cm

2). Hasil pengujian ini

dapat dilihat pada Tabel 6.

Menurut Meeker dan Wu (2013), rata-rata pengguna menyentuh telepon

genggam miliknya sebanyak 150 kali sehari. Bila ditinjau dari angkatan

responden maka diperoleh rata-rata jumlah cemaran koliform pada layar telepon

genggam non-touchscreen terbesar hingga terkecil secara berurutan adalah

responden semester 3 (49 cfu/cm2), semester 5 (26 cfu/cm

2), dan semester 7 (2

cfu/cm2). Hasil pengujian ini lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah bakteri pada layar telepon genggam mahasiswa FKH IPB

berdasarkan jenis telepon genggam (n = 224) Semes-

ter

Jenis telepon

genggam n

Total hitungan cawan (cfu/cm2) Koliform (cfu/cm

2)

Rata-Rata Min Maks Rata-rata Min Maks

7

TS 40 334.0a 10.0 6 250.0 1.0

a 0.0 8.0

NTS 33 2 087.0b 8.0 35 000.0 2.0

b 0.0 13.0

Jumlah 73 1 127.0 8.0 35 000.0 2.0 0.0 13.0

5

TS 34 323.0a 18.0 2 350.0 17.0

a 0.0 500.0

NTS 31 1 811.0b 15.0 50 000.0 37.0

a 0.0 1 000.0

Jumlah 65 1 033.0 15.0 50 000.0 26.0 0.0 1 000.0

3

TS 46 268.0a 5.0 1 600.0 36.0

a 0.0 620.0

NTS 40 861.0b 10.0 15 750.0 64.0

a 0.0 1 800.0

Jumlah 86 543.0 5.0 15 750.0 49.0 0.0 1 800.0

Total

TS 120 306.0a 5.0 6 250.0 19.0

a 0.0 620.0

NTS 104 1 533.0b 8.0 50 000.0 36.0

a 0.0 1 800.0

Jumlah 224 876.0 5.0 50 000.0 27.0 0.0 1 800.0

n = jumlah sampel mahasiswa FKH IPB

TS = touch screen ; NTS = non-touch screen Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan perbedaan nyata (p<0.05)

Standar penghitungan bakteri didasarkan pada penelitian yang dilakukan

oleh Sneed et al. (2004) menyatakan bahwa jumlah cemaran bakteri dan koliform

menggunakan metode hitungan cawan berturut-turut adalah <20 cfu/cm2 dan

<10 cfu/cm2. Berdasarkan standar tersebut jumlah cemaran bakteri (<20 cfu/cm

2)

dan koliform (<10 cfu/cm2) yang dapat diterima secara berurutan adalah sebesar

9.82% dan 80.80%. Tingginya cemaran bakteri yang diisolasi dari telepon

genggam merupakan cerminan buruknya praktik higiene personal (Auhim 2013).

Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Jumlah Total Bakteri di

Layar Telepon Genggam Mahasiswa FKH IPB

Jumlah Total Bakteri

Hasil analisis regresi logistik terhadap peubah pada karakteristik dan praktik

responden dikaitkan dengan jumlah total bakteri pada layar telepon genggam

menunjukkan bahwa peubah frekuensi mencuci muka berbeda nyata (p<0.05) atau

Page 21: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

9

merupakan faktor risiko. Frekuensi mencuci muka 2 kali sehari memiliki

kemungkinan 2.17 (1.02-4.64) kali terkontaminasi bakteri pada layar telepon

genggamnya dibandingkan dengan frekuensi cuci muka >4 kali sehari. Analisis

faktor risiko ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Nilai odds ratio yang memengaruhi jumlah total bakteri pada layar

telepon genggam mahasiswa FKH IPB

Peubah Odds ratio Selang kepercayaan 95% Nilai p

Frekuensi mencuci muka 2 kali sehari

vs frekuensi cuci muka >4 kali sehari 2.17 1.02-4.64 0.04*

*signifikan (p<0.05)

Koliform

Hasil analisis regresi logistik terhadap peubah pada karakteristik dan praktik

responden dikaitkan dengan jumlah bakteri koliform pada layar telepon genggam

menunjukkan bahwa peubah wajah, frekuensi cuci tangan, jenis telepon genggam,

dan bahan untuk mencuci tangan berbeda nyata (p<0.05) atau merupakan faktor

risiko. Wajah berjambang memiliki kemungkinan 2.99 (1.18-7.56) kali untuk

terkontaminasi dengan bakteri koliform daripada wajah tidak berjambang.

Frekuensi cuci tangan 2 kali memiliki kemungkinan 3.09 (1.07-8.97) kali untuk

terkontaminasi dengan bakteri koliform daripada frekuensi cuci tangan >4 kali

sehari. Jenis telepon genggam non-touchscreen memiliki kemungkinan 2.11

(1.77-18.03) kali terkontaminasi bakteri koliform daripada telepon genggam jenis

touchscreen. Kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun biasa memiliki

kemungkinan 3.26 (1.05-10.09) kali terkontaminasi bakteri koliform daripada

kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun antiseptik. Hasil pengujian ini

dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 8.

Tabel 8 Nilai odds ratio yang memengaruhi jumlah koliform pada layar

telepon genggam mahasiswa FKH IPB

Peubah Odds ratio Selang kepercayaan 95% Nilai p

Wajah berjambang vs wajah tidak

berjambang 2.99 1.18-7.56 0.02*

Frekuensi cuci tangan 2 kali vs

frekuensi cuci tangan >4 kali 3.09 1.07-8.97 0.04*

Jenis hp non-touchscreen vs jenis hp

touchscreen 2.11 1.22-3.64 0.01*

Air dan sabun biasa vs air dan sabun

antiseptik 3.26 1.05-10.09 0.04*

*signifikan (p<0.05)

Hasil analisis regresi logistik pada Tabel 8 didukung oleh WHO (2005)

yang menyatakan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun atau deterjen dapat

membantu melepaskan debu, bakteri, protein, dan sekresi minyak dari kulit.

Mencuci tangan menggunakan air panas dengan suhu yang nyaman di kulit

terbukti lebih efektif dalam membersihkan tangan. Hal ini disebabkan

kemampuan air panas dalam melarutkan berbagai substansi seperti debu, minyak,

Page 22: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

10

dan atau zat kimia. Suhu yang paling nyaman untuk mencuci tangan adalah

sekitar 45 °C.

Alkohol memiliki aktivitas paling baik dan paling cepat dalam membunuh

bakteri dari semua jenis antiseptik. Bahan ini juga biasa disebut desinfektan

tangan tanpa air (waterless hand desinfection). Menggosok tangan dengan

alkohol baik sebagai upaya desinfeksi tangan karena alkohol memilih spektrum

antimikroba yang optimal (aktif melawan semua bakteri, virus, dan jamur)

(Cahyani 2010).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Tingkat cemaran bakteri pada layar telepon genggam masih cukup tinggi

dengan rata-rata jumlah cemaran bakteri 876 cfu/cm2 dan rata-rata jumlah

cemaran koliform 27 cfu/cm2. Berdasarkan jenis kelamin memperlihatkan rata-

rata jumlah cemaran bakteri pada layar telepon genggam responden laki-laki nyata

lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan dengan responden perempuan dan rata-rata

jumlah cemaran bakteri pada telepon genggam non-touchscreen nyata lebih tinggi

(p<0.05) dibandingkan dengan touchscreen.

Frekuensi mencuci muka 2 kali sehari (OR = 2.17) merupakan faktor risiko

yang berpengaruh terhadap jumlah cemaran bakteri. Sedangkan faktor risiko yang

berpengaruh terhadap jumlah cemaran koliform adalah jenis wajah responden

laki-laki (OR = 2.99), frekuensi mencuci tangan 2 kali sehari (OR = 3.09), jenis

telepon genggam non-touchscreen (OR = 2.11), dan bahan untuk mencuci tangan

dengan air dan sabun biasa (OR = 3.26).

Saran

Penelitian lebih lanjut terhadap cemaran bakteri dan koliform pada layar

telepon genggam mahasiswa penting untuk dilakukan dan dikaitakan dengan

status kesehatan dan sanitasi tempat tinggal mahasiswa. Selain itu, responden

harus meningkatkan praktik higiene personal sehingga dapat menurunkan risiko

terhadap gangguan penyakit. Responden sebaiknya lebih sering mencuci tangan

dengan air dan sabun antiseptik dan disarankan untuk lebih sering mencuci wajah

untuk mengurangi peluang terkontaminasi bakteri. Selanjutnya, perlu

ditambahkan fasilitas-fasilitas pendukung untuk mencuci tangan di wilayah

kampus FKH IPB.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abdalall AHA. 2010. Isolation and identification of microbes associated with

mobile phones in Dammam in eastern Saudi Arabia.

J Fam Com Med. 17(1):11-14.doi:10.4103/1319-1683.68783.

Page 23: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

11

Auhim HS. 2013. Bacterial contamination of personal mobile phones in Iraq.

J Chem Biol Phy Sci. 3(4):2652-2656.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1998. SNI 01-2782-1998/ Rev 1992.

Metode Pengujian Susu Segar. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

Cahyani C. 2010. Hubungan jenis kelamin dengan tahap cuci tangan mahasiswa

saat praktikum di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta [skripsi]. Surakarta (ID): Universitas

Sebelas Maret.

Curtis V, Cutler R. 2011. Contamination of mobile phones and hands revealed

for global handwashing day [Internet]. [diunduh 2014 Maret 11]. Tersedia

pada: http://www.lshtm.ac.uk/newsevents/news/2011/global-hand-washing-

day2011.html.

Fierer N, Hamady M, Lauber CL, Knight R. 2008. The influence of sex,

handedness, and washing on the diversity of hand surface bacteria. PNAS

[Internet]. [diunduh 2014 Juli 22]; 105(46):17994-17999. Tersedia pada:

http//www.pnas.org/cgi/content/full/0807920105/DCSupplemental.

Kusumaningrum dan Arie. 2011. Pengaruh tatanan rumah tangga terhadap diare

balita di Kelurahan Gandus Palembang [makalah penelitian]. Palembang

(ID): Universitas Sriwijaya.

Lukman DW, Sudarwanto M, Sanjaya AW, Purnawarman T, Latif H, Soejoedono

RR. 2012. Uji sanitasi dengan swab. Di dalam: Lukman DW,

Purnawarman T, editor. Penuntun Praktikum Higiene Pangan Asal Hewan.

Bogor (ID): FKH IPB.

Meadow JF, Altrichter AE, Green JL. 2014. Mobile phones carry the personal

microbiome of their owners. PeerJ2 [Internet]. [diunduh 2014 Juli 22];

447(2):4-14. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.7717/peerj.447.

Meeker M, Wu L. 2013. Internet trends. [Internet]. [diunduh pada 2014 Juli 20].

Tersedia pada: http://www.kpcb.com/insights/2013-internet-trends.

Park S. 2013. Bacteria grown from mobile phone imprints [Internet]. [diunduh

2013 september 19]. Tersedia pada:

http://www.wired.co.uk/news/archive/2013-02/19/bioart-microflora-mobile-

phones.

[SETKAB] Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2014. Kelas menengah

Indonesia naik jadi 56.6%, angka kemiskinan tinggal 11.66%

[Internet]. [diunduh 2014 Maret 10]. Tersedia pada:

http://setkab.go.id/berita-10931-kelas-menengah-indonesia-naik-jadi-566-

angka-kemiskinan-tinggal-1166.html.

Sneed J, Strohbenh C, Gilmore SA, Mendonca A. 2004. Microbiological

evaluation of foodservice contact surfaces in Iowa assisted-living facilities.

JADA. 104(11):1722-1724.

Walia SS, Manchanda A, Narang RS, Anup N, Singh B, Kahlon SS. 2014.

Cellular telephone as reservoir of bacterial contamination: myth or

fact. JCDR. 8(1):50–53.

Widiyanti NLP, Ristiati NP. 2004. Analisis kualitatif bakteri koliform pada depo

air minum isi ulang di Kota Singaraja Bali. J Ekol Kes. 3(1):64-73

[WHO] World Health Organization. 2005. Five moments for hand hygiene

[Internet]. [diunduh 2013 Februari 14]. Tersedia pada:

http://www.who.int/gpsc/tools/Five_moments/en/

Page 24: CEMARAN BAKTERI DAN KOLIFORM PADA LAYAR TELEPON … · frequency of washing face twice a day (OR ... digunakan untuk dilakukan uji ... plate count method) dengan cara

12

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Malang, 13 Mei 1992 dari ayah Dr Ir Didik Harnowo,

MS dan ibu Koesniah SPd. Penulis adalah putra kedua dari dua bersaudara.

Tahun 2010 Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Malang. Penulis lulus seleksi

masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI) dan diterima di Fakultas Kedokteran Hewan IPB pada tahun yang sama.

Selama mengikuti perkuliahan, Penulis aktif menjadi anggota beberapa

organisasi mahasiswa seperti Forum for Scientific Studies (FORCES),

International Association of Students in Agricultural and Related Sciences

(IAAS), Himpunan Minat Profesi Hewan Kesayangan dan Satwa Akuatik Eksotik

(HKSA), dan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI).

Penulis pernah menjadi delegasi pada kegiatan berskala internasional yaitu

International Veterinary Students’ Associations (IVSA) Istanbul Event Week and

16th

International Vet Students Congress pada Mei 2013 di Istanbul, Turki dan

62nd

International Veterinary Students’ Associations (IVSA) World Congress

pada Juli-Agustus 2013 di Utrecht, Belanda. Selain itu, Penulis juga berperan

aktif menjadi panitia dalam kegiatan 3rd

Asian Meeting of Animal Medicine

Specialties (AMAMS) pada Desember 2013 di Bogor, Indonesia dan Local

Committee 63rd

International Veterinary Students’ Associations (IVSA) World

Congress pada Juli-Agustus 2014 di Jakarta dan Bogor, Indonesia.

Penulis juga aktif dalam mengikuti kegiatan seminar di bidang kedokteran

hewan seperti Seminar Sehari “Inovasi dalam Kedokteran Veteriner Alternatif”

yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dokter Hewan Akupunturis Indonesia

(ADHAI) pada Mei 2014 di Rumah Sakit Hewan Jakarta.