Case Stroke Danil

34
BAB I LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. N Jenis kelamin : Perempuan Umur : 43 tahun Alamat : Kali baru barat 1. Status : Menikah Agama : Islam Tanggal Masuk : 14 Oktober pukul 11.23 ANAMNESIS : autoanamnesis (17 Oktober 2012) Keluhan Utama : Pusing berputar. Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak 2 minggu SMRS pasien mengeluh merasakan pusing berputar terutama saat membuka mata dan menggerakan kepala atau berubah posisi dan jika melihat cahaya pusing bertambah. Pasien sampai terjatuh karena pusing yang di rasakannya. Pusing nya terasa hilang timbul, namun 1 hari SMRS pasien merasakan pusingnya terasa terus menerus dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00. Keluhan disertai mual, muntah dan nyeri perut. mual dan muntah > 10x/hari sebanyak 1 sendok makan tiap muntah berisi sedikit cairan kekuningan dan ludah 1

Transcript of Case Stroke Danil

Page 1: Case Stroke Danil

BAB I

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. N

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 43 tahun

Alamat : Kali baru barat 1.

Status : Menikah

Agama : Islam

Tanggal Masuk : 14 Oktober pukul 11.23

ANAMNESIS : autoanamnesis (17 Oktober 2012)

Keluhan Utama :

Pusing berputar.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Sejak 2 minggu SMRS pasien mengeluh merasakan pusing berputar

terutama saat membuka mata dan menggerakan kepala atau berubah posisi dan

jika melihat cahaya pusing bertambah. Pasien sampai terjatuh karena pusing yang

di rasakannya. Pusing nya terasa hilang timbul, namun 1 hari SMRS pasien

merasakan pusingnya terasa terus menerus dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00.

Keluhan disertai mual, muntah dan nyeri perut. mual dan muntah > 10x/hari

sebanyak 1 sendok makan tiap muntah berisi sedikit cairan kekuningan dan ludah

pasien, tidak berwarna hitam. Nyeri perut terasa perih di bagian ulu hati, bagian

kanan atas dari perut pasien dan terkadang terasa menjalar ke bagian punggung.

pusing berputar disusul pasien merasakan sakit kepala di bagian dahi tidak

berdenyut dan terjadi lebih kurang 15 menit. Panas badan disangkal, sesak napas

disangkal, BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien memiliki riwayat sakit

tellinga bagian kiri yang ditandai dengan keluar cairan berwarna putih agak

berbau dan pasien mengaku keluhan tersebut sembuh sendiri. Riwayat di rawat 4

1

Page 2: Case Stroke Danil

kali di RSIJ dengan gejala yang serupa, pasien di beritahu bahwa penyakit nya

adalah vertigo dan peradangan lambung oleh dokter yang merawatnya.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal. Riwayat hipertensi

sebelumnya disangkal, kencing manis disangkal, penyakit jantung disangkal,

penyakit ginjal disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Pasien atau istri tidak mengetahui apakah keluarga pasien memiliki

riwayat hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung.

Riwayat Kebiasaan

Pasien bekerja sebagai petani, tidak merokok , pasien sering makan

goreng-gorengan.

Riwayat Pengobatan

Pasien belum pernah berobat sebelumnya, dan tidak pernah

mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara rutin.

PEMERIKSAAN FISIK

Saat di IGD ( 23 September 2012, 11.30)

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Composmentis

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 80 x/menit

- Pernapasan : 20 x/menit

- Suhu : 36,3 0C

- TD : 160/100 mmHg

Status Generalis

▫ Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)

▫ Leher   : peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-)

Thorax

2

Page 3: Case Stroke Danil

Jantung

▫ Auskultasi : murmur (-), gallop (-)

Paru

▫ Auskultasi : vesikuler (+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

▫ Inspeksi : bentuk datar

▫ Auskultasi : BU (+) normal

▫ Perkusi : Timpani

▫ Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

membesar, nyeri

tekan epigastrium (-).

Ekstremitas

▫ Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

▫ Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

Parese N. VII kanan central

Parese N. XII kanan central

Motorik

Ruangan Gandaria (25 September 2012, 08.00 WIB)

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Composmentis

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 66 x/menit ireguler, isi dan tegangan kurang

- Heart rate : 76 x/menit ireguler pulsus defisit (+)

- Pernapasan : 22 x/menit

- Suhu : 36,3 0C

- TD : 130/80 mmHg

STATUS GENERALIS

3

0 5

0 5

Page 4: Case Stroke Danil

Status Generalis

Kepala dan leher

- Kepala : Normochepal

- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

- Hidung : Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).

- Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).

- Mulut : mukosa basah (+), bibir tidak simetris, sianosis (-), lidah kotor (-),

lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.

- Leher : Pembesaran KGB (-), tiroid (-), bruit arteri karotis (-).

Thoraks

Paru

▫ Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-/-)

▫ Palpasi : vokal fremitus kiri = kanan

▫ Perkusi : sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar setinggi

ICS 6

midclavikularis dextra

▫ Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

▫ Inspeksi : iktus kordis terlihat pada ICS 5 midclavikula sinistra

▫ Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula sinistra

Perkusi : Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra

Batas kiri jantung ICS 4, linea midclavikularis sinistra

▫ Auskultasi : BJ I-II ireguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

▫ Inspeksi : bentuk datar

▫ Auskultasi : BU (+) normal pada 4 kuadran

▫ Perkusi : timpani pada seluruh abdomen, asites (-)

▫ Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-), hepar, lien,

tidak teraba.

4

Page 5: Case Stroke Danil

Ekstremitas

▫ Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

▫ Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

STATUS NEUROLOGIK

Keadaaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis

RANGSANG MENINGEAL

▫ Kaku Kuduk (-)

▫ Brudzinki I/II/III = -/-/-

▫ Laseque/Kernig tidak terbatas

Rangsang Meningeal

- Kaku Kuduk : (-)

- Lasegue sign : tidak terbatas

- Kernig sign : tidak terbatas

- Brudzinski I : (-)

- Brudzinski II : (-)

- Brudzinski III : (-)

SARAF KRANIAL

N.I (Olfaktorius) : KANAN KIRI

Daya pembau tidak dapat dilakukan tidak dapat dilakukan

N.II (Optikus) KANAN KIRI

Visus : tidak dapat dilakukan tidak dapat dilakukan

Lapang pandang : tidak dapat dilakukan tidak dapat dilakukan

Funduskopi : papil oranye bulat, batas tegas a:v 2:3 kanan = kiri

5

Page 6: Case Stroke Danil

N.III(Okulomotorius) KANAN KIRI

Ptosis : - -

Ukuran pupil : 3 mm 3 mm

Bentuk pupil : bulat (isokor)

bulat(isokor)

Gerakan bola mata :

- Atas : + +

- Bawah : + +

- Medial : + +

Refleks cahaya :

- Refleks cahaya direk + +

- Reflek cahaya indirek + +

N.IV (Trokhlearis) KANAN KIRI

Gerakan mata ke medial bawah + +

N.V(Trigeminus) KANAN KIRI

Menggigit belum dapat dinilai

Membuka mulut normal

Sensibilitas

• Oftalmikus belum dapat dinilai belum dapat dinilai

Maxilaris belum dapat dinilai belum dapat dinilai

Mandibularis belum dapat dinilai belum dapat dinilai

Refleks kornea + +

6

Page 7: Case Stroke Danil

N.VI(Abdusens) KANAN KIRI

Gerak mata ke lateral + +

N.VII(Fasialis) KANAN KIRI

Kerutan kulit dahi + +

Lipatan nasolabialis lebih dangkal normal

Menutup mata + +

Mengangkat alis + +

Menyeringai tidak terangkat terangkat

(parese N VII kanan sentral)

Daya kecap lidah 2/3 depan belum dapat dinilai

N.VIII(Vestibulokokhlearis) KANAN KIRI

Tes bisik tidak dapat dilakukan

Tes rinne belum dapat dinilai

Tes weber belum dapat dinilai

Tes schwabach belum dapat dinilai

Past pointing test belum dapat dinilai

7

Page 8: Case Stroke Danil

N.IX&X KANAN KIRI

Arkus faring simetris

Daya kecap lidah 1/3 belakang belum dapat dinilai

Uvula secara pasif letak di tengah

Menelan +

Refleks muntah + +

N.XI(Aksesorius) KANAN KIRI

Memalingkan kepala + +

Mengangkat bahu + +

N.XII(Hipoglosus)

Sikap lidah : Deviasi ke kanan(parese N XII kanan sentral)

Atrofi otot lidah : (-)

Fasikulasi lidah : (-)

MOTORIK

Kekuatan Otot 0 5 (Hemiplegia kanan)

0 5

Tonus : normotonus(normal)

Atrofi : (-/-)

8

Page 9: Case Stroke Danil

SENSORIK

Nyeri : Ektremitas Atas : belum dapat dinilai

Ekstremitas Bawah : belum dapat dinilai

Raba : Ektremitas Atas : belum dapat dinilai

Ekstremitas Bawah : belum dapat dinilai

Suhu : Ektremitas Atas : belum dapat dinilai

Ekstremitas Bawah : belum dapat dinilai

FUNGSI VEGETATIF

Miksi : baik

Defekasi : baik

FUNGSI LUHUR

Afasia Global

MMSE tidak dapat dilakukan

REFLEK FISIOLOGI

Reflek bisep : (++/++)

Reflek trisep : (++/++)

Reflek brachioradialis : (++/++)

Reflek patella : (++/++)

Reflek achilles : (++/++)

REFLEK PATOLOGIS

Babinski : (-/-)

Chaddock : (-/-)

Oppenheim : (-/-)

Gordon : (-/-)

9

Page 10: Case Stroke Danil

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (25 september 2012)

Hb : 13,0 g/dl

Ht : 32,6 %

Leukosit : 6100 /ul

Trombosit : 205000 /%

GDS : - mg/%

GDP : 78 mg/%

Ureum : 35,5 mg%

Kreatinin : 1.2 mg%

Kolesterol total: 155 mg%

SGOT : 21 mg%

SGPT : 18 mg%

As. Urat : 3.0 mg%

Trigliserid : 62 mg%

Elektrolit : Na 136,7 mEq/L

Kalium 3,49 mEq/L

Kalsium 1.07 mEq/L

EKG (25 september 2012)

10

Page 11: Case Stroke Danil

DIAGNOSA

Diagnosa Klinis : Stroke

Diagnosa Etiologi : Infark

Diagnosa Lokalisasi : Sistem Carotis Kiri

Diagnosa Faktor Resiko: atrial fibrilasi

DIAGNOSA BANDING

Stroke e.c perdarahan intra cerebri sistem karotis kiri FR hipertensi

PENATALAKSANAAN

- Head up 15-30o

- Pasang IV line

- Infus 2A 20 tetes/menit

- Piracetam 4 x 3gr IV

- Citicholin 2 x 250 mg IV

- Digoxin 1x 100 mcg IV

- Warfarin 2x 0.4 cc SC

PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

FOLLOW UP

26 september 2012

- Keluhan : lemah anggota gerak kanan (+), tidak dapat berbicara

- Kesadaran : CM

- TD = 130/80 mmHg

- Nadi : 78 x/menit ireguler

- HR : 90 x/menit ireguler

- RM : (-)

- Saraf otak : pupil bulat isokor 3 mm ODS, GBM baik

Parese n. VII kanan central dan n. XII kanan central

11

Page 12: Case Stroke Danil

- Motorik : 0 5

0 5

- Sensorik/vegetatif/fungsi luhur : Sulit dinilai/BAB dan BAK normal/afasia

global

- Refleks fisiologis ++/++

- Refleks patologis -/-

RESUME

Tn. R usia 65 tahun datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan lemah anggota

gerak kanan sejak 1 hari SMRS, pada pukul 23.00 ketika terbangun dari tidur,

pasien mendadak lemah kaki dan tangan kanannya, tidak bisa digerakan, ketika itu

pasien sadar, tidak dapat berbicara dan sulit memahami perkataan orang lain.

Pemeriksaan Fisik

Saat di IGD ( 23 September 2012, 11.30)

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Composmentis

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 80 x/menit

- Pernapasan : 20 x/menit

- Suhu : 36,3 0C

- TD : 140/100 mmHg

Parese N. VII kanan central

Parese N. XII kanan central

Motorik

Saat di Ruangan Gandaria (25 September 2012, 08.00 WIB)

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Composmentis

12

0 5

0 5

Page 13: Case Stroke Danil

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 66 x/menit ireguler, isi dan tegangan kurang

- Heart rate : 76 x/menit ireguler pulsus defisit (+)

- Pernapasan : 22 x/menit

- Suhu : 36,3 0C

- TD : 130/80 mmHg

Status generalis di dapatkan BJ I dan II ireguler batas jantung dalam batas normal

Status Neurologik

RM: (-)

SO: pupil bulat isokor diameter ODS 3mm, Refleks Cahaya +/+, GBM baik.

Parese N.VII kanan central dan parese N. XII kanan central.

Motorik : 0 5

0 5

Sensorik : sulit dinilai

Fungsi vegetatif : normal

Fungsi Luhur : afasia global

Reflek fisiologis : BTR/KPR/APR ++/++

Reflek patologis : Bab/Chad -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG (25 september 2012)

Hb : 13,0 g/dl

Ht : 32,6 %

Leukosit : 6100 /ul

Trombosit : 205000 /%

GDS : - mg/%

GDP : 78 mg/%

Ureum : 35,5 mg%

Kreatinin : 1.2 mg%

Kolesterol total: 155 mg%

SGOT : 21 mg%

SGPT : 18 mg%

As. Urat : 3.0 mg%

Trigliserid : 62 mg%

Elektrolit : Na 136,7 mEq/L

Kalium 3,49 mEq/L

Kalsium 1.07 mEq/L

13

Page 14: Case Stroke Danil

EKG (25 september 2012)

DIAGNOSA

Diagnosa Klinis : Stroke

Diagnosa Etiologi : Infark

Diagnosa Lokalisasi : Sistem Carotis Kiri

Diagnosa Faktor Resiko: atrial fibrilasi

DIAGNOSA BANDING

Stroke e.c perdarahan intra cerebri sistem karotis kiri FR hipertensi

PENATALAKSANAAN

- Head up 15-30o

- Pasang IV line

- Infus 2A 20 tetes/menit

- Neuroprotektan

- Digoxin

- Warfarin

PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

14

Page 15: Case Stroke Danil

BAB II

PEMBAHASAN

Daftar Masalah

1. Mengapa pada pasien ini di diagnosis stroke infark sistem karotis dengan

faktor resiko atrial fibrilasi?

2. Bagaimana mekanisme atrial fibrilasi dapat menyebabkan stroke infark ?

3. Bagaimana penatalaksanaan khusus pada pasien ini ?

Pembahasan Masalah

1. Mengapa pasien ini di diagnosis stroke karena infark ?

Definisi

Stroke adalah defisit neurologis, baik fokal maupun global yang

berlangsung secara mendadak atas dasar terjadi gangguan pembuluh darah

otak yang pola dan gejalanya berhubungan dengan waktu.

Pada pasien ini didapatkan :

Berdasarkan anamnesis didapatkan defisit neurologis fokal dengan

adanya lemah tubuh sebelah kanan yang terjadi mendadak dan stable.

Perbedaan stroke infark dan stroke perdarahan dalam mendiagnosa

pasien

Stroke Non Hemoragik Stroke Hemoragik

- Kelumpuhan/kelemahan terjadi saat

pasien istirahat (pada saat tidur atau

pada saat pasien baru bangun tidur*)

- Kelumpuhan/kelemahan terjadi saat

pasien beraktivitas

15

Page 16: Case Stroke Danil

- Tidak terdapat tanda-tanda TTIK*

(nyeri kepala, muntah, kejang,

penurunan kesadaran)

- Terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri

kepala, muntah, kejang, penurunan

kesadaran)

- Tekanan darah tidak meningkat tinggi - Tekanan darah meningkat tinggi dari

biasanya*

*ditemukan pada pasien

Pada pasien ini didapatkan : kelumpuhan terjadi saat pasien baru bangun

tidur, tidak terdapat tanda- tanda peningkatan TTIK, dan tekanan darah

meningkat. Jadi pasien ini didiagnosa stroke yang disebabkan karena

infark dan didiagnosis banding dengan stroke karena perdarahan.

Gejala Klinis PIS PSA Non hemoragik

Defisit fokal Berat Ringan Berat ringan

Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)

Exercise Saat aktivitas - Saat istirahat*

Nyeri kepala hebat Sangat hebat ringan

Muntah pada

awalnya

sering sering Tidak, kecuali lesi di batang

otak*

Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali

Penurunan

kesadaran

ada ada Tidak ada*

Kaku kuduk jarang ada Tidak ada*

Hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak ada Sering dari awal

Gangguan bicara Bisa ada jarang sering*

Likuor berdarah berdarah Jernih

16

Page 17: Case Stroke Danil

Paresis/gangguan

NIII

Tidak ada Bisa ada Tidak ada*

*ditemukan pada pasien

Jadi pasien ini didiagnosa stroke yang disebabkan karena infark

17

Page 18: Case Stroke Danil

Pada pasien ini didapatkan :

Berdasarkan pemeriksaan fisik (ruang gandaria 25 september 2012)

didapatkan :

TTV : TD =130/80 mmHg, N= 66 x/menit (iregular), isi dan tegangan

kurang, HR: 76 x/menit, ireguler, pulsus defisit (+), RR= 20 x/menit

(normal), S= 36,6oC

RM : KK(-) L/K TT BI/BII/BIII -/-/-

Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor diameter

3 mm ODS, Gerak bola mata baik ke segala arah, wajah parese N VII

kanan sentral, lidah parese N XII kanan sentral

Motorik : 0 5 , Tonus : normotonus, Atrofi (-)

0 5

Sensorik/vegetatif : normal

Fungsi luhur : afasia global

Reflek fisiologis : BTR (++/++), KPR (++/++), APR (++/++)

Reflek patologis : babinski (-/-), chaddock (-/-)

Berdasarkan skor stroke :

Siriraj

(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x

tekanan diastolik) – (3 x ateroma) – 12

Dimana :

Derajat kesadaran 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor.

Muntah 0 = tidak ada; 1 = ada.

Nyeri kepala 0 = tidak ada; 1 = ada.

Ateroma 0 = tidak ada; 1 = salah satu/ lebih (DM, angina,

penyakit pembuluh darah).

Hasil : Skor > 1 : perdarahan supratentorial

Skor < 1 : infark serebri

18

Page 19: Case Stroke Danil

Pada pasien didapatkan : (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) – (3 x

0) – 12 = -2 Hasil infark cerebri

19

Page 20: Case Stroke Danil

Pada skor Gajah Mada

Penurunan

KesadaranNyeri Kepala Babinski Jenis Stroke

+ + + Perdarahan

+ - - Perdarahan

- + - Perdarahan

- - + Iskemik

-* -* -* Iskemik

*ditemukan pada pasien menunjukkan infark

Gejala Klinik pada stroke sistem karotis :

Memperdarahi lobus frontalis, parietalis, basal ganglia, dan lobus

temporalis. Gejala- gejala timbul sangat mendadak berupa hemiparesis,

hemiipestesi, bicara pelo dan lain- lain

- Kesadaran umum : Penderita dengan stroke sistem karotis jarang

mengalami gangguan atau penurunan kesadaran, kecuali pada stroke

yang luas. Hal ini disebabkan karena struktur- struktur anatomi yang

menjadi substrat kesadaran yaitu Formatio Reticularis (susunan/

retikularis) digaris tengah dan sebagian besar terletak dalam fossa

posterior. Karena itu keasadaran biasanya komposmentis*

- Tekanan darah : biasanya meningkat

- Pemeriksaan motorik : Hampir selalu terjadi kelumpuhan sebelah

anggota badan (hemiparesis). Jika terdapat perbedaan kelumpuhan

nyata antara lengan dan tungkai, kelainan berasal dari daerah kortikal,

jika sama beratnya gangguan aliran darah terjadi pada subkortikal atau

veterbrobasiler*

- Pemeriksaan fungsi sensorik: dapat terjadi hemisensorik tubuh

- Pemeriksaan refleks fisiologis dan patologis : pada fase akut refleks

fisiologi pada sisi yang lumpuh akan menghilang, kemudian muncul

kembali dalam beberapa hari didahului dengan refleks patologis

- Kelainan fungsi luhur : disfasia campuran, dapat juga terjadi apraxia

dan lain- lain*

20

Page 21: Case Stroke Danil

*ditemukan pada pasien menunjukkan gejala stroke mengenai

sistem karotis

Gejala Klinik pada stroke sistem vetebrobasiler :

1. Penurunan kesadaran yang cukup berat karena terkena formasio

lateralis (DD: infark supratentorial yang luas).

2. Kombinasi berbagai saraf otak yang terganggu di sertai vertigo,

diplopia dan gangguan bulbar

3. Vertigo disertai paresis keempat anggota gerak (ujung-ujung distal).

Mekanisme atrial fibrilasi dapat menyebabkan stroke infark ?

Aktifitas atrium sangat cepat, namun setiap rangsang listrik itu hanya

mampu mendepolarisasi sangat sedikit miokardium atrium, sehingga sebenarnya

tidak terbentuk depolarisasi yang uniform, tidak terbentuk gelombang “P”,

melainkan gelombang “F” (fibrilasi wave), yang bentuk dan irama nya sangat

tidak teratur. Hantaran melalui nodus AV berlangsung sangat acak dan sebagian

tidak bisa melewati nodus AV, sehingga irama QRS tidak teratur.

Atrial Fibrilasi (AF) merupakan bentuk aritmia jantung yang paling sering

dijumpai dan dihubungkan dengan keadaan pro-trombotik akibat turbulensi aliran

darah pada atrium yang pada akhirnya menyebabkan terbentuknya emboli. Emboli

yang terbentuk akibat AF yang berkepanjangan perlahan akan dibawa ke aliran

cerebrovascular yang dapat mengakibatkan stroke kardioemboli.

Arteri serebri media merupakan arteri intraserebral yang paling besar dan

memperdarahi hampir semua permukaan lateral otak, yaitu bagian lateral dan

inferior korteks dan substansi alba lobus frontal, termasuk area motorik 4 dan 6,

pusat lirik lateral kontralateral, motorik bicara area Broca (pada hemisfer

dominan). Dan korteks serta substansia alba lobus parietal termasuk korteks

sensori, angular dan supramarginal. Serta superior lobus temporal dan insula,

termasuk area sensori bahasa Wernicke. Sedangkan cabang-cabangnya

21

Page 22: Case Stroke Danil

memperdarahi putamen, sebagian nuklues kaudatus, bagian luar globus palidus,

bagian posterior kapsula interna dan korona radiata.

Oklusi pada arteri serebri media dan cabang-cabangnya merupakan yang

paling sering, yaitu hampir 90% dan dua pertiga kasus terjadi pada stroke

pertama. Dan lebih sering disebabkan oleh emboli, sangat jarang yang disebabkan

oleh trombosis. karena artericerebri media merupakan percabangan langsung dari

arteri karotis interna, dan arteri cerebri media akan menerima 80% darah yang

masuk ke arteri karotis interna.

Emboli biasanya menyumbat pada lumen yang kecil. Emboli yang besar

dapat menyumbat di distal arteri karotis interna atau di trungkus arteri serebri

media.

Bagaimana penanganan khusus pada pasien ini ?

Selain diberikan penatalaksanaan umum dan obat-obat neuroprotektan

diberikan antikoagulan dengan algoritma sebagai berikut :

Apabila stroke emboli dan sudah dilakukan CT scan terdapat gambaran hiperdens

dengan status hiperkoagulasi dan tidak terdapat kontraindikasi pemberian

antikoagulan maka berikan antikoagulan + anti koagulan oral, apbila INR tercapai

(2.0 – 3.0) maka teruskan anti koagulan oral dan stop low moleculer weight

heparin

22

Page 23: Case Stroke Danil

Penatalaksanaan komplikasi

1. Golongan heparin

Stop heparin

Perdarahan berat : protamine sulfat 10-20 mg

2. Golongan Antikoagulan oral

a. Perdarahan minor : local, dosis di turunkan

b. Perdarahan mayor :

i. stop warfarin.

ii. Vit. K 5-10 mg subkutan

23

dosis awal 10.000 u/24

jam

cek APTT (setelah 6

jam)

< 1.5 kali kontrol dosis ↑ 12.500 u

cek APTT(setelah 6 jam)

< 1.5 kali kontrol dosis ↑ 15.000 u

dan seterusnya

> 2.5 kali kontrol dosis ↓ 7.500 u

dan seterusnya

> 2.5 kali kontrol dosis ↓ 7.500 u

cek APTT(setelah 6 jam)

< 1.5 kali kontrol dosis ↑ 10.000 u

dan seterusnya

> 2.5 kali kontrol dosis ↓ 5.000 u

dan seterusnya

1.5-2.5 kali control

Hari ke3 tumpang tindih dengan antikoagulan oral ( sampai INR 2.0 – 3.0)

Page 24: Case Stroke Danil

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo, A.W, Setiyohadi, B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV.

Departemen Ilmu penyakit Dalam Universitas Indonesia. Jakarta. 2006.

2. Mardjono, M. Sidharta, P. Neurologi klinis Dasar. Dian Rakyat. Jakarta. 2006.

3. Lumbantobing, S.M. Neurologi klinis Pemeriksaan Fisik dan Mental. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2010.

4. Farmakologi Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. Jakarta. 2002.

5. Baehr M, Frotscher M. Duus. 2010. Topical Diagnosis in Neurology. 4th

revised edition. NewYork : Thieme.

6. Davis, Stephen M, dan Geoffrey A. Donnan. 2012. Secondary Prevention after

Ischaemic Stroke or TIA. New England Journal of Medicine.

7. Kelompok Studi Stroke PERDOSSI. 2007. Pencegahan Sekunder Stroke dalam

Guideline Stroke. Jakarta.

8. Setyopranoto, Ismail. 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. Kepala Unit

Stroke RSUP Dr Sardjito/ Bagian Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

24