Case Maya Partus Lama

download Case Maya Partus Lama

of 30

Transcript of Case Maya Partus Lama

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebagian besar disebabkan

    oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas

    pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Faktor waktu dan transportasi

    merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi.

    Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur merupakan tindakan yang

    paling tepat dalam mengidentifikasi secara dini sesuai dengan risiko yang

    disandang oleh ibu hamil (Saifuddin, !!".#ada hasil Sur$ei %emografi dan &esehatan Indonesia (S&%I" tahun

    !!'!! dilaporkan dari seluruh persalinan, )*+ ibu tidak mengalami

    komplikasi selama persalinan, persalinan lama sebesar +, perdarahan

    berlebihan sebesar -+, infeksi sebesar +. #ada ibu yang melahirkan melalui

    bedah sesarea lebih cenderung melaporkan komplikasi /+, yang sebagian

    besar merupakan persalinan lama (*+". 0ntuk bayi yang meninggal dalam

    satu bulan setelah dilahirkan, /+ ibu melaporkan karena komplikasi

    termasuk persalinan lama (!+", perdarahan berlebihan + dan infeksi

    (!+". ( Mochtar, 1. #artus 2ama dan #artus Terlantar. SI34#SIS

    45ST6T1I 7ilid I. 6disi . #enerbit 5uku &edokteran. 689. 7akarta. //:.

    ;al . :*< :)".

    #ada umumnya persalinan yang mengalami kesulitan untuk berjalan

    spontan normal seperti partus lama, distosia atau komplikasi lain disebabkan

    oleh banyak faktor yang kompleks, misalnya ketidaktahuan akan bahaya

    persalinan, keterampilan yang kurang, sarana yang tidak memadai, masih

    tebalnya kepercayaan pada dukun serta rendahnya pendidikan dan rendahnya

    keadaan sosial ekonomi rakyat.

    Tidak semua kondisi partus lama disebabkan oleh kondisi'kondisi

    patologis. 3amun kondisi ini perlu dikenali karena partus lama bisa saja

    merupakan sebuah indikasi bahwa diperlukan pengawasan dan penanganan

    yang lebih intensif. =tau bahkan diperlukan tindakan inter$ensi untuk

    mengakhiri persalinan.yang menarik adalah partus lama sebenarnya dapat

    1

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    2/30

    dicegah, dan hendaknya usaha pencegahan ini menjadi perhatian bagi seluruh

    tenaga kesehatan.

    2

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    3/30

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Persalinan

    2.1.1. Definisi

    #ersalinan adalah proses fisiologik dimana uterus mengeluarkan atau

    berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan

    ! minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan

    lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.

    2.1.2. Pembagian Persalinan

    Menurut cara persalinan dibagi menjadi >

    a. #ersalinan biasa atau normal (eutosia" adalah proses kelahiran

    janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, -'* minggu", pada

    janin letak memanjang, presentasi belakang kepala yang disusul

    dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu

    berakhir dalam waktu kurang dari * jam tanpa

    tindakan?pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.

    b. #ersalinan abnormal adalah persalinan per$aginam dengan

    bantuan alat'alat maupun melalui dinding perut dengan operasi

    caesarea.

    2.1.. !a"#$r%!a"#$r Dalam Persalinan

    =da beberapa faktor yang berperan dalam persalinan yaitu >

    a. Tenaga atau &ekuatan (power" @ his (kontraksi uterus"& kontraksi

    otot dinding perut& kontraksi diafragma pel$is& ketegangan,

    kontraksi ligamentum rotundum& efekti$itas kekuatan

    mendorong dan lama persalinan.

    b. 7anin (passanger" @ letak janin&posisi janin&presentasi janin dan

    letak plasenta.

    '. 7alan 2intas (passage" @ ukuran dan tipe panggul& kemampuan

    ser$iks untuk membuka& kemampuan kanalis $aginalis dan

    introitus $agina untuk memanjang.

    3

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    4/30

    (. &ejiwaan (psyche" @ persiapan fisik untuk melahirkan&

    pengalaman persalinan& dukungan orang terdekat dan intregitas

    emosional.

    2.1.). Tan(a Persalinan

    a. Tan(a Perm*laan Persalinan

    Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu

    sebelumnya wanita memasuki bulannya atau minggunya atau

    harinya yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of

    labor". Ini memberikan tanda'tanda sebagai berikut >

    Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun

    memasuki pintu atas panggul terutama pada primigra$ida.

    #ada multipara tidak begitu terlihat, karena kepala janin

    baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.

    #erut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.

    #erasaan sering'sering atau susah kencing (polakisuria"

    karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.

    #erasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya

    kontraksi'kontraksi lemah dari uterus (false labor pains).

    Ser$iks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya

    bertambah bisa bercampur darah (bloody show".

    b. Tan(a in%+ar#*

    1asa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering

    dan teratur.

    &eluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena

    robekan'robekan kecil pada ser$iks.

    %apat disertai ketuban pecah dini.

    #ada pemeriksaan dalam, ser$iks mendatar dan terjadi

    pembukaan ser$iks.

    2.1.,. Ta-a+ Persalinan

    Tahap persalinan meliputi * fase?kala >

    a. &ala I > %inamakan kala pembukaan, pada kala ini ser$iks

    membuka sampai terjadi pembukaan ! cm. #roses

    membukanya ser$iks dibagi atas fase >

    Fase laten berlangsung selama -': jam pembukaan terjadi

    sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter cm.

    4

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    5/30

    Fase aktif dibagi dalam fase yaitu fase akselerasi dalam

    waktu jam, pembukaan cm tadi menjadi * cm dan fase

    dilatasi maAimal dalam waktu jam pembukaan berlangsung

    sangat cepat dari * menjadi / cm dan fase deselerasi

    pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu jam

    pembukaan dari / cm menjadi lengkap ! cm.

    &ala I ini selesai apabila pembukaan ser$iks uteri telah lengkap.

    #ada primigra$ida kala I berlangsung kira'kira jam sedang

    pada multigra$ida : jam. #embukaan primigra$ida cm tiap

    jam dan multigra$ida cm tiap jam.

    b. &ala II > &ala pengeluaran karena berkat kekuatan his dan

    kekuatan mengedan janin didorong keluar sampai lahir. &ala ini

    berlangsung , jam pada primigra$ida dan !, jam pada

    multipara.

    c. &ala III > &ala uri?plasenta terlepas dari dinding uterus dan

    dilahirkan. #rosesnya )' menit setelah bayi lahir.

    d. &ala IB > 4bser$asi dilakukan mulai lahirnya plasenta selama

    jam, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perdarahan

    postpartum. 4bser$asi yang dilakukan melihat tingkat kesadaran

    penderita, pemeriksaan tanda'tanda $ital (tekanan darah, nadi

    dan pernapasan", kontraksi uterus dan terjadinya pendarahan.

    2.2 Par#*s Lama

    2.2.1. Definisi

    #artus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari * jam

    pada primi dan lebih dari : jam pada multi (rustam mochtar, //:".

    Menurut winkjosastro, !!. #ersalinan (partus" lama ditandai

    dengan fase laten lebih dari : jam, persalinan telah berlangsung jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi ser$iks di kanan

    garis waspada pada partograf.

    2.2.2. E+i(emi$l$gi

    5erdasarkan penelitian di 1umah Sakit #ark 2and, =merika Serikat,

    pada tahun !!-, didapatkan bahwa hanya sekitar ! persen ibu

    dengan janin presentasi kepala yang mengalami partus spontan

    fisiologi. 2ima puluh persen lainnya, perlu mendapatkan inter$ensi

    5

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    6/30

    untuk pelahiran. 5aik inter$ensi medis maupun inter$ensi bedah.

    Tingginya tingkat partus abnormal ini juga menunjukkan tingginya

    tingkat partus lama. #artus lama yang kadang juga disebut distosia,

    di =merika Serikat distosia merupakan indikasi dilakukannya Sectio

    caesarea emergensi pada ):+ pasien yang menjalani operasi seksio

    sesar primer.

    2.2.3. Etiologi

    #artus lama secara ringkas dapat dinyatakan sebagai kelainan yang

    disebabkan oleh faktor >

    a. &elainan tenaga atau his (#ower"

    #ower mewakili kondisi gangguan kontraktilitas uterus, bisasaja kontraksi yang kurang kuat atau kontraksi yang tak

    terkoordinasi dengan baik sehingga tidak mampu menyebabkan

    pelebaran bukaan ser$iks. %alam kelompok ini, juga termasuk

    lemahnya dorongan $olunter ibu saat kala II. ;is yang tidak

    normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan kesulitan

    pada jalan lahir yang laCim terdapat pada setiap persalinan, tidak

    dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau

    kemacetan.

    b. &elainan janin (#assengger"

    #ersalinan dapat mengalami gangguan atau kemacetan karena

    kelainan dalam letak atau dalam bentuk janin, presentasi, posisi

    atau perkembangan janin.

    c. &elainan jalan lahir (#assage"

    &elainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi

    kemajuan persalinan atau menyebabkan kemacetan.

    2.2.4. Klasifkasi

    =dapun distosia?partus lama sendiri dapat dibagi berdasarkan

    pola persalinannya. &elainan dalam pola persalinan secara umum

    dibagi menjadi tiga kelompok. Daitu kelainan pada kala I fase laten

    yang disebut fase laten memanjang, kelainan pada kala I fase aktif

    dan kelainan pada kala II yang disebut kala II memanjang. Secara

    6

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    7/30

    lebih rinci, kelainan pada kala I fase aktif terbagi lagi menjadi ,

    menurut pola persalinannya. 7enis kelainan pertama pada kala I fase

    aktif disebut protraction disorder. &elainan kedua, disebut arrest

    disorder.

    Selain klasifikasi berdasarkan fase persalinan yang mengalami

    pemanjangan, beberapa literatur juga mengelompokkan persalinan

    yang lebih lama menjadi dua kelompok utama, yaitu cephalopel$ic

    disproportion? 9#% dan kelompok lainnya adalah failure to progress.

    &elompok pertama memaksudkan lamanya persalinan yang

    memanjang disebabkan oleh faktor pel$is ataupun faktor janin.

    Sementara pada kelompok kedua disebabkan secara murni oleh

    gangguan kekuatan persalinan.

    Kelainan Kala I

    a. Fase laten memanjang

    Friedman mengembangkan konsep tiga tahap fungsional

    pada persalinan untuk menjelaskan tujuan'tujuan fisiologis

    persalinan. Ealaupun pada tahap persiapan (preaptory di$ision"

    hanya terjadi sedikit pembukaan ser$iks, cukup banyak

    perubahan yang terjadi pada komponen jaringan ikat ser$iks.

    Tahap pembukaan? dilatasi (dilatational di$ision" adalah saat

    pembukaan paling cepat berlangsung. Tahap panggul (pel$ic

    di$ision" berawal dari fase deselerasi pembukaan ser$iks.

    Mekanisme klasik persalinan yang melibatkan gerakan'gerakan

    dasar janin pada presentasi kepala seperti masuknya janin ke

    panggul, fleksi, putaran paksi dalam, ekstensi dan putaran paksi

    luar terutama berlangsung dalam fase panggul. 3amun dalam

    praktik, awitan tahap panggul jarang diketahui dengan jelas.

    7

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    8/30

    8ambar perjalanan persalinan

    #ola pembukaan ser$iks selama tahap persiapan dan

    pembukaan persalinan normal adalah kur$a sigmoid. %ua fase

    pembukaan ser$iks adalah fase laten yang sesuai dengan tahap

    persiapan dan fase aktif yang sesuai dengan tahap pembukaan.

    Friedman membagi lagi fase aktif menjadi fase akselerasi, fase

    lereng (kecuraman" maksimum, dan fase deselerasi.

    =witan persalinan laten didefinisikan sebagai saat ketika

    ibu mulai merasakan kontraksi yang teratur. Selama fase ini,

    orientsi kontraksi uterus berlangsung bersama pendataran dan

    pelunakan ser$iks. &riteria minimum Friedman untuk fase laten

    ke dalam fase aktif adalah kecepatan pembukaan ser$iks , jam

    bagi nulipara dan , cm untuk ibu multipara. &ecepatan

    8

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    9/30

    pembukaan ser$iks ini tidak dimulai pada pembukaan tertentu.

    Friedman dan Sachtleben mendefinisikan fase laten

    berkepanjangan apabila lama fase ini lebih dari ! jam pada

    nulipara dan * jam pada multipara.

    Faktor'faktor yang mempengaruhi durasi fase laten antara

    lain adalah anestesia regional atau sedasi yang berlebihan,

    keadaan ser$iks yang buruk (misal> tebal, tidak mengalami

    pendataran atau tidak membuka" dan persalinan palsu. Friedman

    mengklaim bahwa istirahat atau stimulasi oksitosin sama efektif

    dan amannya dalam dalam memperbaiki fase laten

    berkepanjangan. Istirahat lebih disarankan karena persalinanpalsu sering tidak disadari. &arena adanya kemungkinan

    persalinan palsu tersebut, amniotomi tidak dianjurkan.

    b. Fase =ktif Memanjang

    &emajuan peralinan pada ibu nulipara memiliki makna

    khusus karena kur$a'kur$a memperlihatkan perubahan cepat

    dalam kecuraman pembukaan ser$iks antara '* cm. %alam hal

    ini, fase aktif persalinan dari segi kecepatan pembukaan ser$iks

    tertinggi. Secara konsistensi berawal dari saat pembukaan

    ser$iks '* cm atau lebih, diserati kontraksi uterus, dapat secara

    meyakinkan digunakan sebagai batas awal persalinan aktif.

    %emikian pula kur$a'kur$a ini memungkinkan para dokter

    mengajukan pertanyaan, karena awal persalinan dapat secara

    meyakinkan di diagnosis secara pasti, berapa lama fase aktif

    harus berlangsung.

    &ecepatan pembukaan yang dianggap normal untuk

    persalinan pada nulipara adalah ,cm?jam, maka kecepatan

    normal minimum adalah , cm?jam. Secara spesifik, ibu

    nulipara yang masuk ke fase aktif dengan pembukaan < * cm

    dapat diharapkan mencapai pembukaan : ' ! cm dalam ' *

    jam.#engamatan ini mungkin bermanfaat.Sokol dan rekan

    melaporkan bahwa + persalinan nulipara dipersulit kelainan

    fase aktif, sedangkan pada multigra$ida angkanya adalah +.

    9

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    10/30

    Memahami analasisi Friedman mengenai fase aktif bahwa

    kecepatanpenurunan janin diperhitungkan selain kecepatan

    pembukaan ser$iks, dan keduanya berlangsung

    bersamaan.#enurunan dimulai pada saat tahap akhir dilatasi

    aktif, dimulai pada pembukaan sekitar -': cm. Friedman

    membagi lagi masalah fase aktif menjadi gangguan protraction

    (berkepanjangan?berlarut'larut" dan arest (macet, tak maju".

    Ia mendefinisikan protraksi sebagai kecepatran

    pembukaan atau penurunan yang lambat, yang untuk nulipara,

    adalah kecepatan pembukaan kurang dari , cm?jam atau

    penurunan kurang dari cm per jam. 0ntuk multipara, protraksididefinisikan sebagai kecepatan pembukaan kurang dari , cm

    per jam atau penurunan kurang dari cm per jam. Sementar itu,

    ia mendefinisikan arrest sebagai berhentinya secara total

    pembukaan atau penurunan. &emacetan pembukaan

    didefinisikan sebagai tidak adanya perbahan ser$iks dalam

    jam, dan kemacetan penurunan sebagai tidak danya penurunan

    janin dalam jam.

    #rognosis kelainan berkepanjangan dan macet ini cukup

    berbeda, dimana disproporsi sepalopel$ik terdiagnosa pada !+

    dari ibu dengan kelainan protraksi.Sedangkn disproporsi

    sefalopelfik terdiagnosa pada *+ ibu dengan persalinan macet.

    &etertkaitan atau faktor lain yang berperan dalampersalinan

    yang berkepanjangan dan macet adalah sedasi berlebihan,

    anestesi regional dan malposisi janin. #ada persalinan yang

    berkepanjang dan macet, Friedman menganjurkan pemeriksaan

    fetopel$ik untuk mendiagnosis disproporsi sefalopel$ik.Terapi

    yang dianjurkan untuk persalinan yang berkepanjangan adalah

    penatalaksanaan menunggu, sedangkan oksitosin dianjurkan

    untuk persalinan yang macet tanpa disproporsi sefalopel$ik.

    0ntuk membantu mempermudah diagnosa kedua kelainan

    ini, E;4 mengajukan penggunaan partograf dalam tatalksana

    persalinan.%imana berdasarkan partograf ini, partus lama dapat

    10

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    11/30

    didagnosa bila pembukaanser$iks kurang dari cm? jam selama

    minimal * jam. Sementara itu,American College of Obstetrician

    and Gynecologists memiliki kriteria diagnosa yang

    berbeda,.&riteria diagnosa tersebut ditampilkan pada tabel

    dibawah ini.

    &riteria diagnosis kelainan persalinan akibat partus lama

    atau partus macet

    Kelainan Kala II

    &ala II memanjang

    Tahap ini berawal saat pembukaan ser$iks telah lengkap dan

    berakhir dengan keluarnya janin. Median durasinya adalah ! menit

    unutk nulipara dan ! menit untuk multipara. #ada ibu dengan

    paritas tinggi yang $agina dan perineumnya sudah melebar, dua atau

    tiga kali usaha mengejan setelah pembukaan lengkap mungkin cukup

    untuk mengeluarkan janin sebaliknya pada seorang ibu, dengan

    panggul sempit atau janin besar, atau dengan kelainan gaya ekspulsif

    akibat anestesia regional atau sedasi yang berat, maka kala dua dapatmemanjang. &ala II pada persalinann nulipara dibatasi jam dan

    diperpanjang sampai jam apabila menggunakan anestesi regional.

    0ntuk multipara jam diperpanjang menjadi jam pada penggunaan

    anestesia regional.

    2.2.,. Pa#$fisi$l$gi

    2.2.. Diagn$sis

    %iagnosis ditegakkan berdasarkan >

    11

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    12/30

    a. =danya tanda dan gejala klinis partus lama>

    Ibu kelelahan dan dehidrasi

    Bul$a edema

    #erut kembung

    %emam

    &aput suksedaneum

    10I

    b. =danya komplikasi pada ibu>

    8angguan keseimbangan asam basa?elektrolit, asidosis

    Infeksi intrauterin sampai sepsis

    %ehidrasi sampai syok

    1obekan jalan lahir sampai robekan rahim (ruptur uteri"

    c. =danya komplikasi pada janin>

    8awat janin

    &ematian janin

    2.2.7. Pemeriksaan Penunjang2.2./. Diagn$sis Ban(ing

    2.2.0. Pena#ala"sanaan

    #rinsip utama dalam penatalaksanaan pada pasien dengan

    partus lama adalah mengetahui penyebab kondisi partus lama itu

    sendiri. #artus lama adalah sebuah akibat dari suatu kondisi

    patologis. #ada akhirnya, setelah kondisi patologis penyebab partus

    lama telah ditemukan, dapat ditentukan metode yang tepat dalam

    mengakhiripersalinan.=pakah persalinan tetap dilakukan

    per$aginam, atau akan dilaukan per abdominam melalui seksio

    sesarea.

    Secara umum penyebab partus lama dibagi menjadi dua

    kelainan yaitu disproporsi sefalopel$ik dan disfungsi uterus

    (gangguan kontraksi". =danya disproporsi sefalopel$ik pada pasien

    dengan partus lama merupakan indikasi utnuk dilakukannya seksio

    sesarea. %isproporsi sefalopel$ik dicurigai bila dari pemeriksaan

    12

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    13/30

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    14/30

    #ada kondisi &ala II memanjang, perlu segera dilakukan upaya

    pengeluaran janin. ;al ini dikarenakan upaya pengeluaran janin yang

    dilakukan oleh ibu dapat meningkatkan risiko berkurangnya aliran

    darah ke plasenta.Dang pertama kali harus diyakini pada kondisi kala

    II memanjang adalah tidak terjadi malpresentasi dan obstruksi jalan

    lahir. 7ika kedua hal tersebut tidak ada, maka dapat dilakukan

    percepatan persalinan dengan oksitosin. 5ila percepatan dengan

    oksitosin tidak mempengaruhi penurunan janin, maka dilakukan

    upaya pelahiran janin. 7enis upaya pelahiran tersebut tergantung

    pada posisi kepala janin. 5ila kepala janin teraba tidak lebih dari ?

    diatas simfisis pubis atau ujung penonjolan kepala janin berada di

    bawah station !, maka janin dapat dilahirkan dengan ekstraksi

    $akum atau dengan forseps. 5ila kepala janin teraba diantara ? dan

    ? diatas simfisi pubis atau ujung penonjolan tulang kepala janin

    berada diantara station " dan station ', maka janin dilahirkan dengan

    ekstraksi $akum dan simfisiotomi. 3amun jika kepala janin teraba

    lebih dari ? diatas simfisi pubis atau ujung penonjolan tulang

    kepala janin berada diatas station ', maka janin dilahirkan secara

    seksio sesaria.

    2.2.1. K$m+li"asi

    a. Ke#*ban +e'a- (ini

    =pabila pada panggul sempit, pintu atas panggul tidak tertutup

    dengan sempurna oleh janin ketuban bisa pecah pada

    pembukaan kecil.- 5ila kepala tertahan pada pintu atas

    panggul, seluruh tenaga dari uterus diarahkan ke bagian

    membran yang menyentuh os internal, akibatnya ketuban pecah

    dini lebih mudah terjadi.

    b. Pemb*"aan seri"s 3ang abn$rmal

    #embukaan ser$iks terjadi perlahan'lahan atau tidak sama sekali

    karena kepala janin tidak dapat turun dan menekan ser$iks. #ada

    saat yang sama, dapat terjadi edema ser$iks sehingga kala satu

    14

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    15/30

    persalinan menjadi lama. 3amun demikian kala satu dapat juga

    normal atau singkat, jika kemacetan persalinan terjadi hanya

    pada pintu bawah panggul. %alam kasus ini hanya kala dua yang

    menjadi lama. #ersalinan yang lama menyebabkan ibu

    mengalami ketoasidosis dan dehidrasi.

    Seksio caesarea perlu dilakukan jika ser$iks tidak berdilatasi.

    Sebaliknya, jika ser$iks berdilatasi secara memuaskan, maka ini

    biasanya menunjukan bahwa kemacetan persalinan telah teratasi

    dan kelahiran per$aginam mungkin bisa dilaksanakan (bila tidak

    ada kemacetan pada pintu bawah panggul".!

    '. Ba-a3a r*+#*r *#er*s

    1uptur uterus, terjadinya disrupsi dinding uterus, merupakan

    salah satu dari kedaruratan obstetrik yang berbahaya dan hasil

    akhir dari partus tak maju yang tidak dilakukan inter$ensi.

    1uptur uterus menyebabkan angka kematian ibu berkisar '+

    dan angka kematian bayi berkisar !+..

    5ila membran amnion pecah dan cairan amnion mengalir keluar,

    janin akan didorong ke segmen bawah rahim melalui kontraksi.

    7ika kontraksi berlanjut, segmen bawah rahim akan merengang

    sehingga menjadi berbahaya menipis dan mudah ruptur. 3amun

    demikian kelelahan uterus dapat terjadi sebelum segmen bawah

    rahim meregang, yang menyebabkan kontraksi menjadi lemah

    atau berhenti sehingga ruptur uterus berkurang.

    1uptur uterus lebih sering terjadi pada multipara jarang terjadi,pada nulipara terutama jika uterus melemah karena jaringan

    parut akibat riwayat seksio caesarea. 1uptur uterus

    menyebabkan hemoragi dan syok, bila tidak dilakukan

    penanganan dapat berakibat fatal.

    (. !is#*la

    15

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    16/30

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    17/30

    BAB III

    LAP4RAN KASUS

    IDENTITAS PASIEN

    3o. 1ekam Medik > )!!!

    Tanggal Masuk > !-?!-?!*

    #ukul > !:.! EI5

    3ama #asien > %wi =stuti

    0mur > : tahun

    =gama > Islam

    #endidikan > S%

    #ekerjaan > Ibu 1umah Tangga

    3ama Suami > M. &arno

    0mur > * tahun

    =gama > Islam

    #endidikan > S%

    #ekerjaan > #etani

    17

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    18/30

    =lamat > %esa Sri &aton

    ANA5NESIS

    1. Kel*-an U#ama

    Sakit perut ingin melahirkan

    2. Ri6a3a# Per7alanan Pen3a"i#

    #asien dirujuk dari 0#T #uskesmas Srikaton dengan keluhan sakit perut hilang

    timbul sejak tanggal )'!-'!* malam. 2ebih kurang : jam sebelum masuk rumah

    sakit, os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang, hilang timbul,

    frekuensi sakit tidak sering, riwayat keluar air'air (H" jam yang lalu dan tidak ada

    riwayat keluar darah dan lendir sebelumnya.. 8erakan anak masih dirasakan. ;ari

    pertama haid terakhir > :'!:'!. Selama kehamilannya penderita rutin setiap

    bulannya memeriksa kehamilannya ke 5idan. Selama pemeriksaan kehamilan

    dikatakan keadaan janinnya sehat dan tekanan darahnya normal. #emeriksaan 0S8

    tidak pernah dilakukan.

    . Ri6a3a# Pen3a"i# Da-*l*4s mengaku tidak pernah mengalami penyakit jantung, paru, hati, ginjal, diabetes

    melitus, alergi, maupun hipertensi.

    ). Ri6a3a# Pen3a"i# Kel*arga

    4s mengaku tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular dan

    keturunan.

    ,. Ri6a3a# Hai(

    0sia menarche > tahun

    Siklus haid > : hari

    2ama haid > hari

    3yeri haid > (H"

    ;#;T > '!'!

    T# > '!-'!*

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    19/30

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    20/30

    ' Suhu > ), !9

    d. Tinggi 5adan > tidak dilakukan

    e. 5erat 5adan > tidak dilakukan

    f. &epala

    ' Mata > konjungti$a tidak pucat, sklera tidak ikterik

    g. 2eher > pembesaran tiroid ('"

    h. Thoraks > jantung dan paru dalam batas normal

    i. =bdomen > status obstetrikus

    j. 8enitalia > status obstetrikus

    k. 6kstremitas > edema ('?'", refleks patella (H?H"

    2. S#a#*s 4bs#e#ri"*s

    a. #emeriksaan 2uar

    ' Fundus teraba jari dibawah processus Aiphoideus (/ cm"

    ' T57 > *!! kg

    ' 2etak bokong, belum masuk #=#, memanjang, punggung kanan, presentasi

    bokong.

    ' ;is (H" hilang timbul * kali dalam ! menit durasi kurang dari *! detikkualitas sedang , %77 (H" *A?mnt

    ' 0sia kehamilan berdasarkan ;#;T : =gustus ! adalah * minggu

    hari

    b. #emeriksaan %alam (Baginal Toucher"

    ' Bul$a?$agina tidak ada kelainan

    ' #ortio berada di posterior, teraba tebal dan lunak

    ' #endataran !!+

    ' #embukaan kuncup

    ' &etuban ('", ;odge *, #enurunan ?

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    21/30

    PE5ERIKSAAN PENUNJANG

    a. #emeriksaan 0ltrasonografi

    8ambar . #emeriksaan 0ltrasonografi 3y.6.1

    DIAGN4SIS

    8#=! hamil * minggu belum inpartu janin tunggal hidup presentasi bokong.

    dengan SE

    REN9ANA TERAPI

    . #ro M1S

    . 4bser$asi &0 dan BS

    . 4bser$asi ;IS dan %77

    *. IBF% 12 gtt ?menit

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    22/30

    . 9eftriaAone $ial gr IB

    ). 9ek laboratorium darah dan urin

    -. 1encana 4perasi Sc

    :. &ateter menetap

    HASIL LAB4RAT4RIU5

    a. %arah lengkap

    . ;b > ,* g?dl

    . 2eukosit> :)!!? ul

    . 26% > :

    *. ;itung 7enis > ?!??-?!?

    . 8olongan darah > =

    ). 1hesus > (H"

    -. 9looting time > -J

    :. 5leeding time > J

    LAP4RAN 4PERASI

    P*"*l 1. :IB4perasi mulai

    #enderita Terlentang dalam keadaan anastesi spinal. %ilakukan tindakan aseptik dan

    antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. 2apangan 4perasi dipersempit dengan

    doek steril. %ilakukan insisipfannensteil sepanjang K ! cm, dua jari diatas simfisis,

    dibawah luka lama. &emudian insisi diperdalam secara tajam dan tumpul didapatkan

    perlengketan antara otot, peritoneum dan uterus maka diputuskan melakukan lisis

    perlengketan, lisis perlengketan berhasil. Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus

    sebesar kehamilan aterm. %iputuskan untuk melakukan SST# dengan cara sebagai

    berikut >

    Insisi segmen bawah rahim linear sepanjang cm kemudian bagian tengah

    ditembus dengan jari lalu ka$um uteri diperlebar ke lateral. Tangan

    menembus plasenta ketuban hijau, bau ('".

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    23/30

    7anin dilahirkan dengan cara meluksir bokong.

    P*"*l 1.2 :IBlahir hidup neonatus perempuan dengan 55 !! g, #5 cm, =S

    /?! FT =8=. &e dalam cairan infus dimasukkan oksitosin ! I0. #lasenta dilahirkan

    dengan peregangan tali pusat terkendali.

    P*"*l 1. :IB#lasenta lahir lengkap dengan 5# !! g, #T# ! cm, L -A: cm.

    %ilakukan pembersihan ka$um uteri dengan kassa. %ilanjutkan dengan penjahitan

    pada uterus sebagai berikut>

    2apisan S51 dijahit satu lapis secara jelujur feston dengan benang vicryl no.1

    %ilakukan retroperitonealisasi denganplain catgut no..

    #erdarahan dirawat sebagaimana mestinya

    %ilanjutkan dengan pencucian ca$um abdomen dengan 3a9l !./+

    Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilanjutkan penutupan dinding abdomen lapis

    demi lapis dengan cara sebagai berikut >

    #eritoneum dijhit secara jelujur denganplain catgut no..!

    4tot dijahit secara jelujur denganplain catgut no..!

    Fascia dijahit secara jelujur dengan vicryl no.1

    Subkutis dijahit secara terputus denganplain catgut no..!

    &utis dijahit secara jelujur subkutikuler dengan vicryl no.".!

    2uka operasi ditutup dengansofratulle dan opsite

    %iagnosis pra bedah > 8#=!hamil aterm belum inpartu janin tunggal hiduppresentasi bokong dengan SE

    %iagnosis pasca bedah > #=! #ost S9 atas indikasi #resentasi 5okong dengan

    SE

    Tindakan > Seksio Sesaria Transperitonealis #rofunda

    !4LL4: UP

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    24/30

    Tabel . follow up

    Rab*& , J*li 21)

    P". /. :IB

    S > Sakit luka operasi

    4 > &0 > baik

    &esadaran> compos mentis

    BS >

    ' T% > !?:! mm;g

    ' 3adi :! A?menit

    ' 11 A?menit

    ' Suhu ), !9

    #2 >

    ' TF0 jari bawah pusat

    ' #erdarahan (H" normal' 2okea rubra (H"

    ' &ontraksi uterus (H"

    ' 50 (H"

    = > #=! post S9 atas indikasi SE dengan #resentasi

    5okong hari I

    # > ' 4bser$asi &0 dan BS

    ' IBF% 12 H pitogin =mp gtt ?menit

    ' 9eftriaAone i$ gr A

    ' MetronidaCole !!mg i$ A

    ' =sam mefenamat !!mg A

    ' =sam traneksamat i$ A

    ' 5 comb 9 A

    ' %iet tinggi karbohidrat tinggi protein

    ' =ff %9

    ' Mobilisasi bertahap

    Kamis& J*li 21)

    P". /. :IB

    S > Sakit luka operasi

    4 > &0 > 5aik

    &esadaran> compos mentis

    BS >

    ' T% !?:! mm;g

    ' 3adi :! A?menit

    ' 11 A?menit

    ' Suhu ), !9

    #2 >

    ' TF0 jari bawah pusat

    ' #erdarahan (H" normal

    ' 2okea rubra (H"' &ontraksi uterus ('"

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    25/30

    ' 50 (H"

    ' 5=5 lancar

    ' 5=& lancar

    ' =SI on demand

    BAB I;

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    26/30

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    27/30

    #ada penatalaksanaan pasien presentasi bokong dengan SE sudah tepat yaitu

    melakukan persalinan perabdominam karena skor Nachtuchni =ndros adalah , umur

    kehamilan * minggu hari, komplikasi kehamilan dan persalinan berupa SE.

    #rognosis ibu dan anak adalah bonam

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    28/30

    BAB ;

    PENUTUP

    ).1 Sim+*lan

    . Presentasi bokong adalah letak memanjang, dimana bokong sebagai

    bagian terendah, sehingga kepala berada di fundus uteri

    danbokong di bagian bawah kau! uteri. %iagnosis pasien 3y.6.1 sudah tepat berdasarkan anamnesis yaitu riwayat

    kehamilan, riwayat menstruasi terakhir, dan keluar air'air. #emeriksaan

    fisik dan obstetrik yaitu leopold, taksiran berat janin, dan $agina touche.

    #emeriksaan penunjang 0S8 serta Skor skor Nachtuchni =ndros.

    . #enatalaksanaan pasien 3y.6.1 sudah tepat dengan terminasi

    perabdominal atas indikasi Skor skor Nachtuchni =ndros dan ketuban

    pecah sebelum waktunya.

    ).2 Saran

    . Tenaga Medis harus tepat menatalaksana bayi dengan presentasi bokong

    dalam meminimalisir komplikasi untuk bayi dan ibu.

    . 5erikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pengetahuan

    tentang gejala, komplikasi dan penatalaksanaan dari presentasi bokong.

    DA!TAR PUSTAKA

  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    29/30

    . 9unningham F8, 8rant 3F, 2e$eno &7, et al. 5reech presentation dan

    deli$ery. In EilliamJs obstetric st 6d, Mc8raw ;ill, 3ew Dork@!!@

    *>)':

    . Eiknjosastro ;@ #ersalinan sungsang@ dalam@ Ilmu bedah kebidanan@ Dayasan

    5ina #ustaka@ 7akarta @!!@>/*'. Saifuddin =5. 5uku paduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan

    neonatal. Dayasan bina pustaka sarwono prawirhardjo,jakarta@!!@

    *. 8iuliani =, Scholl EM7, 5as$er =, Tamussino &F. Mode of deli$ery and

    outcome of )// term singleton breeech deli$eries at a single center. =m 7

    4bstet 8ynecol !!@:->)/*':.

    . Saifuddin =.5. #odul $safe motherhood% dalam &urikulum 'nti (endidikan

    okter di 'ndonesia.//-

    ). 8abbe S8, 3iebyl 71, Simpson 72. Malpresentation. In> 4bstetrics normal and

    problem pregnancies. rd ed. 3ew Dork> 9hurchill 2i$ingstone. 2td.!!!>*-:'/!.

    -. &ampono, 3ugroho, dkk. !!:. #ersalinan Sungsang.=$ailable from>

    http>??geocities.com?abudims?cklobpt/.html.(=ccessed> !, 4ctober ".

    :. Second 6dition of the =2=1M international @ Baginal breech deli$ery@

    &anada@!!@)>)'-/

    /. Supono. #impinan persalinan letak sungsang. %alam> Ilmu kebidanan bagian

    patologi. 5agian 4bstetri dan 8inekologi?Fakultas &edokteran 0ni$ersitas

    Sriwijaya?1umah Sakit 0mum #usat dr. Mohammad ;oesin, #alembang,/:@'.

    !. =ngsar M.% (ersalinan *ungsang dalam 'lmu +edah &ebidanan. 6disi

    pertama. Dayasan 5ina #ustaka, !!!. 7akarta.

    . Mortooesodo S. istosia karena &elainan Letak serta +entuk ,anin dalam

    'lmu &ebidanan. 6disi ketiga. Dayasan 5ina #ustaka, ///. 7akarta.

    . Syamsuddin, =, &omar, ;. (anduan (artograf. 5agian 4bstetri dan

    8inekologi Fakultas &edokteran 0ni$ersitas Sriwijaya@ #alembang. !!.

    . 6l$a 7 =, ;asibuan S. !!). &etuban #ecah %ini #ada #ersalinan #reterm.

    4bstetri dan 8inekologi Fakultas &edokteran 0ni$ersitas 8adjah Mada?1S%r. Sardjito 7ogjakarta> 7ogjakarta. =$ailable at www.obgin'

    ugm.com?dokumen?%##.pdf, diakses : 7uni !*.

    *. 5ilic 8roCdana, Sealing and ;ealing of Fetal Membranes. %issertation #h%

    %epartment of 4bstetrics, 0ni$ersity ;ospital of Nurich, SwitCerland !!>-'

    :

    . Mercer 5M, =rheart &2. =ntimicrobial theraphy in eApectant management of

    preterm premature ruptur of membranes. 2ancet //@*)>-'/

    ). 9asey M2, Mac%onald #9. Interstitial collagen synthesis and processing in

    human amnion. 5iol 1eprod //)@>')!-. 2a$ery 7#, Miller 96, &ningt 1%. The effect of labor on reologic response of

    http://geocities.com/abudims/cklobpt9.htmlhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://geocities.com/abudims/cklobpt9.html
  • 8/11/2019 Case Maya Partus Lama

    30/30

    chorioamniotic membranes. 4bstet 8ynecol /:@)!>:-'/. =bstract

    :. Malak TM, 5ell S9. Structuaral characteristic of term human fetal

    membranes. 5r 7 4bstet 8yanaecol //*@!>-':). =bstract

    /. Sa$itC %=, 5lackmore 9=, Thorp 7M. 6pidemiologic characteristicof preterm

    deli$ery. =m 7 4bstet 8ynecol //@)*>*)-'-. =bstract!. =merican 9ollege of 4bstetricans and 8ynecologist. #remature rupture of

    membranes. 9linical management guidelianes for obstetrician'gynecologist.

    =948 practice bulletin no. . Int 7 8ynaecol 4bstet //:@)>-':*. =bstract.

    . Moegni 6, 4c$iyanti %, Eibowo 3. !!). &etuban #ecah %ini %an

    Infeksi Intrapartum. 9atatan &uliah 4bstetri dan 8inekologi F& 0I> 7akarta.

    =$ailable at www.geocities.com?Dosemite?1apids?-**?cklmenu.html,

    diakses, : 7uni !*.

    . 4dunsi &, 1inaudo #. !!). #remature 1upture of the Fetal Membranes.

    Bol.. 3o *. Dale'3ew ;a$en ;ospital> 6ngland. =$ailable at

    www.hygeia.org?poems-.htm ,diakses Mei !.

    . 5ryant'8reenwood 8, Millar 2 &. !!!. ;uman Fetal Membranes> Their

    #reterm #remature 1upture. "niersit# of $awaii, $onolulu% $awaii&

    'ailable at www.biolreprod.org?cgi?content?full?)?)?-?b, diakses :

    7uni !*.

    *. *tandar (elayanan (rofesi Obgin. 5agian?SMF 4bstetri dan 8inekologi

    1SM; #alembang@ #alembang. !!!.

    . 8oldenberg 12, 2e$inson E. 6arly 1upture of membrane > induce or wait.

    7ournal Eatch EomenOs ;ealth. !!. 7uni :, !*.

    http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklmenu.htmlhttp://www.hygeia.org/poems17.htmhttp://www.hygeia.org/poems17.htmhttp://www.biolreprod.org/cgi/content/full/63/6/1575/bhttp://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklmenu.htmlhttp://www.hygeia.org/poems17.htmhttp://www.biolreprod.org/cgi/content/full/63/6/1575/b