Case Katarak
-
Upload
fahmizar-satria-hernanda -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
description
Transcript of Case Katarak
CASEKATARAK
KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU MATARSUD R SYAMSUDIN SH
UNIVERSITAS MUHAMAMMDIYAH JAKARTA2015
Pembimbing :dr. Harie Basoeki Soedjono, Sp.M
Disusun oleh :Fahmizar Satria
Riesti Roito Aryanti Puspita Rini
Cindi Novita Sari
Identitas Pasien
• Nama : Tn. D• Usia : 64 Tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Alamat : Sukabumi• Pekerjaan : Pensiun• Tgl Periksa : 19 agustus 2015
Anamnesis Autoanamnesis , pada tgl 19 agustus 2015 jam 10.00
Keluhan Utama
Mata sebelah kanan tidak bisa melihat sejak 8 bulan
lalu.
OD
1 thn yang lalu pengelihatan buram
Pengelihatan semakin buram dan disertai pengelihatan ganda
Sejak 8 bulan yang lalu pasien tidak bisa
melihat
Anamnesis
• Pasien mengalami keluhan yang sama ±2 tahun yang lalu pada mata kirinya dan sudah dioperasi ±1 tahun lalu. Riwayat alergi disangkal. Riwayat hipertensi disangkal, riwayat Diabetes Mellitus ±3 tahun yang lalu.
RPD
• Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengeluhkan hal yang serupa.
RPK
• Sebelumnya pasien tidak pernah mengonsumsi obat apapun untuk keluhan tersebut.
R. Pengobatan
• Pasien adalah seorang yang cukup aktif beraktivitas diluar rumah.
R. Psikososial
Pemeriksaan Fisik• Kesadaran : Composmentis• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan• Tanda Vital : – TD: 120/70 mmHg;– Nadi: 88 x/menit;– RR: 20 x/menit– Suhu: afebris
STATUS OFTALMOLOGIKUSOD OS
Orthophoria Kedudukan Mata OrthophoriaBaik ke segala arah Gerak Bola Mata Baik ke segala arah
Benjolan (-), udem (-), Hiperemis (-), nyeri tekan (-) Palpebra Benjolan (-), udem (-), Hiperemis (-),
nyeri tekan (-)
Injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (-), injeksi episklera (-), jaringan
fibrovaskular (-)Konjungtiva
Injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (-),injeksi episklera (-), jaringan
fibrovaskular (-)
Infiltrat (-), sikatriks (-) Cornea Infiltrat (-), sikatriks (-)
Kedalaman dangkal, hipopion(-), hifema (-) C.O.A Kedalaman dangkal, hipopion(-),
hifema (-)
Warna coklat, sinekia (-) Iris Warna coklat, sinekia (-)
Bulat, diameter 3 mm, reflex cahaya (+) Pupil Bulat, diameter 3 mm, reflex cahaya
(+)
Keruh, shadow test (-) Lensa jernih, shadow test (-)Tidak dilakukan Vitreous Humor Tidak dilakukan
1/300 Visus 5/15 F
RESUME• Tn. D, 64 tahun mengeluhkan mata sebelah kanannya tidak bisa melihat
sejak 8 bulan yang lalu. Awalnya pasien merasa pengelihatannya buram sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasa mata kanannya buram seperti melihat asap semakin lama semakin buram sampai akhirnya kini pasien tidak bisa melihat. Pasien hanya dapat melihat cahaya dan gerakan tangan.
• Pasien mengatakan bahwa mata sebelah kirinya sudah dioperasi karena katarak 1 tahun yang lalu, pada saat ini tidak ada keluhan yang dirasakan oleh pasien pada mata sebelah kirinya.
• Pada pemeriksaan oftalmologikus ditemukan:
OD: lensa keruh, shadow test (-), dan visus 1/300.
OS: lensa jernih, shadow test (-), dan visus 5/15 F.
Pseudophakia
• Salah satu tanda khas adalah pantulan sinar lampu senter yang diberikan oleh pemeriksa yang dipantulkan oleh IOL.
PENATALAKSANAAN
• Non-Medikamentosa: - • Medikamentosa : Tindakan operasi katarak (Small Incision
Cataract Surgery)
DEFINISI
Implantasi IOL setelah dilakukannya operasi pengeluaran lensa atau prosedur sekunder untuk memperbaiki afakia. IOL dapat dipasang di anterior chamber atau posterior chamber
TANDA DAN GEJALA
• Asimptomatik• Biasanya pasien merasakan kehilangan akomodasi• Pasien dapat merasakan penglihatan kabur • Diplopia• Dysphotopsias• Edema kornea• Pergeseran IOL
DEFINISI
Setiap keadaan kekeruhan pada lensa akibat hidrasi lensa,
denaturasi protein lensa, atau keduanya
Indonesia bular (penglihatan
seperti tertutup air terjun akibat
lensa yang keruh)
Yunani Katarrakhies,
Inggris Cataract, Latin Cataracta
air terjun.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi di AS meningkat sampai sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 dan 74 tahun dan sampai sekitar 70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun.
Penyebab kebutaan terbanyak, menempati urutan pertama di
dunia.
GEJALA KLINIS
Penglihatan kabur dan berkabut
Terasa silau Penglihatan ganda Warna mata berubah
putih Kesulitan melihat di
waktu malam
Visus menurun Melihat dekat jelas
Klasifikasi KatarakUsia Morfologi Lain-Lain
• Kongenital
• Juvenil
• Senilis
• Subkapsular
• Nuklear
• Kortikal
• Traumatik
• Komplikata
• Akibat penyakit sistemik
• Terinduksi obat
Katarak Senilis
• Katarak terkait usia > 50 thn, merupakan proses kondensasi normal dalam nukleus lensa terjadi sklerosis nuklear setelah usia pertengahan
PATOGENESIS
– Pertambahan usia lensa, berat, dan ketebalannya bertambah sementara kekuatan akomodasinya berkurang pengurangan transport dari air, nutrisi, dan antioksidan kerusakan oksidatif yang progresif pada lensa katarak senilis
– Konsep penuaan: teori putaran biologik (biologic clock), teori mutasi spontan, teori radikal bebas (free radical), dan teori cross-link.
Katarak Insipien Kekeruhan mulai dari tepi
ekuator berbentuk gerigi menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal).
Poliopia karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa.
Shadow Test (-)
Katarak Imatur Kekeruhan yang lebih tebal
tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa.
Shadow Test (+)
Terjadi hidrasi korteks lensa bertambah cembung iris terdorong bilik mata depan akan lebih sempit mudah terjadi glaukoma sekunder.
Katarak Matur
Shadow Test (-)
pengeluaran air bersama-sama hasil disintegrasi melalui
kapsul.
Lensa berukuran normal.
Lensa berwarna sangat putih perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium.
Katarak Hipermatur
Shadow Test (Pseudopositif)
Korteks mengkerut dan berwarna kuning
Bilik mata menjadi dalam.
Nukleus lensa terbenam di dalam korteks (katarak
morgagni)
STADIUM
Insipien Imatur Matur Hipermatur
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif
Penyulit - Glaukoma - Uveitis+Glaukoma
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
• Pemeriksaan tajam penglihatan dengan Snellen chart untuk menentukan tajam penglihatan.
• Pemeriksaan dengan slit-lamp untuk melihat seluruh susunan mata bagian depan.
• Shadow test untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa.
DAFTAR PUSTAKA• Ilyas,Sidharta, Ilmu Penyakit Mata. Edisi
keempat. Balai penerbit FKUI: Jakarta, 2012. • Ilyas,Sidharta dkk. Ilmu Penyakit Mata untuk
Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Edisi II. Sagung Seto: Jakarta, 2002.
• Riordan-Eva, Paul. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Edisi 17. EGC: Jakarta, 2013.