Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

26
 CASE REPORT ANASTESI PERDARAHAN pada KISTA OVARIUM Dokter Pembimbing : drHa!ati U"man Sp AN dr D#adi $inan%ar& SpAN Di"'"'n o(e# : De)i A!' Ra#ma"ari **+,++-+., $a('# Ri"k! A!'ningt!a" **+,+*+*+. KEPANITERAAN K/INIK 0A$IAN ANASTESI RSUD dr S/AMET $ARUT 1AKU/TAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS 2ARSI 1

description

kamuuuuusakakalsnhskSa

Transcript of Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

Page 1: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 1/26

CASE REPORT ANASTESI

PERDARAHAN pada KISTA OVARIUM

Dokter Pembimbing :

drHa!ati U"man Sp AN

dr D#adi $inan%ar& SpAN

Di"'"'n o(e# :

De)i A!' Ra#ma"ari **+,++-+.,

$a('# Ri"k! A!'ningt!a" **+,+*+*+.

KEPANITERAAN K/INIK 0A$IAN ANASTESI RSUD dr S/AMET$ARUT

1AKU/TAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS 2ARSI

1

Page 2: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 2/26

2015

BAB I

PENDAHULUAN

Anestesi adalah istilah yang diturunkan dari dua kata yunani yaitu “an” dan esthesia,

dan bersama-sama berarti “hilangnya rasa atau hilangnya sensasi, ahli saraf memberi makna

 pada istilah tersebut sebagai kehilangan rasa secara patologis pada baguan tubuh tertentu (1).

Anestesiologi adalah ilmu kedokteran yang pada awalnya berpotensi menghilangkan nyeri

dan rumatan pasien sebelum, selama, sesudah pembedahan.

bat anestesi intra!ema adalah obat anestesi yang diberikan melalui "alur intra!ena

 baik untuk tu"uan hipnotik, analgetik, atau pelumpuh otot. #etelah berada di dalam !ena, obat

obatan ini akan diedarkan ke seluruh "aringan tubuh melalui sirkulasi darah (sistemik). bat

anestesi yang ideal memiliki sifat $ 1) %ipnotik dengan onset cepat serta mengembalikan

kesadaran dengan cepat segera sesudah diberi penyuntikan, &) analgetik, ') amnesia, )

memiliki antagonis, ) cepat dieliminasi, *) depresi kardio!askular dan pernafasan tidak ada

atau minimal, +) farmakokinetik tidak dipengaruhi atau minimal terhadap disfungsi organ.

bat anestesi intra!ena dapat digolongkan dalam & golongan $ 1) bat yang terutama

digunakan untuk induksi anestesi, contohnya golongan barbiturat, eugenol dan steroid, &)

obat yang digunakan baik sendiri maupun kombinasi untuk mendapat keadaan seperti pada

neuroleptanalgesia, anestesi disosiasi (contohnya $ ketamine), sedati!e (contohnya $

diaepam). ari bermacam-macam obat obat anestesi intra!ena, hanya beberapa sa"a yang

sering digunakan yaitu $ barbiturate, ketamine dan diaepam.

2

Page 3: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 3/26

BAB II

LAPORAN KASUS

1.1. Identitas

 omor /ekam 0edis $ +&121

 ama lengkap $ y. #ari

3mur $ 2 tahun

4enis kelamin $ 5erempuan

5eker"aan $ 6bu /umah 7angga

5endidikan $ #

Alamat $ #elawi

#tatus pernikahan $ 0enikah

Agama $ 6slam

/uang rawat8 9elas $ 9alimaya

7anggal operasi $ 0aret &21

1.2. Anamnesis

ilakukan autoanamnesis kepada pasien sendiri, pada tanggal * 0aret pukul 1+$'2 :6;.

• Keluhan Utama

;en"olan pada perut.

• Keluhan am!ahan

0ual dan terdapat penurunan berat badan.

• Ri"a#at Pen#a$it Se$a%an&

# datang ke /#3 #lamet <arut dengan keluhan terdapat ben"olan pada perut se"ak 

bulan #0/# disertai dengan penurunan berat badan = kg. ;en"olan dirasa semakin

membesar dari hari ke hari. 9eluhan seperti keluar cairan dari "alan lahir, perdarahan dari

 "alan lahir tidak ada, ;A; dan ;A9 lancer, tidak ada riwayat operasi sebelumnya. 5ada

riwayat kehamilan <12512A2.

3

Page 4: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 4/26

• Ri"a#at Pen#a$it Dahulu '

# sebelumnya belum pernah men"alani operasi atau tindakan anestesi apapun.

/iwayat alergi obat-obatan atau makanan tertentu disangkal. # menyangkal mempunyairiwayat hipertensi, 0, penyakit "antung, asma, gin"al maupun hati. 5asien mengaku tidak 

meminum obat-obatan tertentu secara rutin dalam "angka pan"ang.

• Ri"a#at Pen#a$it $elua%&a '

/iwayat diabetes melitus, hipertensi, asma, penyakit "antung dan paru, alergi obat atau

makanan tertentu, serta keganasan dalam keluarga disangkal oleh #. /iwayat kematian

anggota keluarga di atas me"a operasi "uga disangkal.

• Ri"a#at Ke!iasaan '

5asien mengaku tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol maupun obat-obatan

terlarang.

1.(. Peme%i$saan )isi$ 

• 9eadaan umum $ 7ampak sakit sedang

• 9esadaran $ >ompos 0entis

• #tatus gii $ 7; $ 1 cm

  ;; $ 2 kg

• 7anda !ital

7ekanan darah $ 1*28?2mm%g

 adi $ +*@8menit

#uhu $ '*, >

5ernapasan $ &2 @8menit

• #tatus <eneralis

9epala $ ormocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah

dicabut

0ata $ 9on"ungti!a anemis -8-, sklera ikterik -8-

Beher $ 9<; tidak teraba membesar  

7hora@

-4antung $ ;4 6-66 regular, 0urmur (-), <allop (-)

-5aru $ #uara nafas !esikuler C8C, wheeing -8-, rhonki -8-

4

Page 5: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 5/26

Abdomen

6nspeksi $ 5erut membesar , >embung

5alpasi $ Dundus uteri sulit dinilai

  0asa tumor teraba

  3kuran '+ @ & @ &1 cm

  0obilitas mobile, posisi sentral, konsistensi kistik 

5erkusi8Auskultasi $ ullness diseluruh bagian abdomen

Ekstremitas $ Akral hangat pada keempat ekstremitas dan tidak  

terdapat kelainan pada ekstremitas.

1.*. Peme%i$saan Penun+an&

1, Peme%i$saan la!-%at-%ium

dilakukan pada tanggal &+ Debruari &21

a. Hemat-l-&i

- %emoglobin $ 12,* g8dB (F 1&.2 - 1*.2)

- %ematokrit $ '& G (F ' - +)

- Beukosit $ .&'28mmH (F '22 - 12.*22)

- 7rombosit $ &+.2228mmH (F 12.222 - 2.222)

- Eritrosit $ '.+2 "uta8mmH ( F '.* I .)

- 0asa 5endarahan8;7 $ & menit ( F 1-&)

- 0asa 5embekuan8>7 $ ? menit ( F -11)

1.5. Dia&n-sis Ke%+a

  #uspek 9ista !arium

1/ Renana tinda$an Bedah

%isterektomi

1. Renana inda$an Anastesi

#tatus fisik pasien $ A#A 666 E

4enis anastesi $ Anestesi umum

BAB III

5

Page 6: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 6/26

LAPORAN ANASESI

a. Status anestesi

iagnosa pre operasi $ 9ista !arium• 4enis operasi $

•  /encana teknik anestesi $ Anestesi 3mum

•  #tatus fisik $ A#A 666 E

!. Keadaan selama em!edahan

Bama operasi $ (4am 12. I 1&. :6;)

Bama anestesi $ (4am 12.'2I 1&. :6;)

4enis anestesi $ Anestesi umum

5osisi $ #upine

6nfus $ <elafusal

  /inger laktat

  7ransfusi arah (5/>)

  acl

0edikasi $ 5ropofol 122 mg

  Atracurium '2 mg

  Dentanyl 12 mg

  e@amethasone 12 mg

  As. 7rane@amat 1222 mg

  9etorolac '2 mg

>airan 0asuk $ <elafusal 22 cc

6

Page 7: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 7/26

  /inger laktat 22 cc

  7ransfusi arah 5/> &2 cc

  acl 22 cc

5erdarahan $ C 1'22 cc

. Pe%siaan Alat

• 0esin anastesi

• 0onitor anastesi

• #figmomanometer digital

• ksimeter atau saturasi

• #puit cc dan 'cc

• 9anul &

d. Pe%siaan O!at

• 5re medikasi$ -

• Analgetik$ fentanil

• #edati!a$ propofol

• 0uscle rela@ant $ atrakurium

• bat emergency$ Ephedrine

e. 3-nit-%in& Saat Oe%asi

4am

"a$tu,

inda$an e$anan

da%ahmmH&,

Nadi

67menit,

7

Page 8: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 8/26

10.25 - # masuk ke kamar 

operasi dan di

 pindahkan ke me"a

operasi- 5emasangan

monitoring tekanan

darah, nadi, saturasi

oksigen.

- 6nfus <elafusal

1*28?2 +*

10.(0 - 0edikasi propofol 122

mg, fentanyl 12 mg,

atrakurium '2 mg

- 5emberian ksigen &

liter8menit

1*28?2 2

10.*5 perasi dimulai

- masuk /B

1&28*2 *2

11.00 - # masih dalam

keadaan di operasi

- 0edikasi de@ametason

12 mg, As.7rane@amat

1222 mg.

128+2 *2

11.20 0asuk 5/> 1 labu 1282 *2

12.(0 0asuk acl 1282 *+

12.*5 - perasi selesai

- 5emberian oksigen

dihentikan

- 5asien sadar dan

dipindahkan ke

128+2 +2

8

Page 9: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 9/26

/eco!ery /oom

8. Keadaan a$hi% em!edahan

7ekanan darah $ ?8*2 mm%g, adi $ *2 @8m

5enilaian 5emulihan 9esadaran (berdasarkan #kor Aldrete) $

Nilai 2 1 0

Kesada%an Sada% -%ientasi

!ai$ 

apat dibangunkan 7ak dapat

dibangunkan

9a%na 3e%ah muda

in$, tana O2

SaO2 : ;2 <

5ucat atau

kehitaman perlu &

agar #a& J ?2G

#ianosis dengan &

#a& tetap K ?2G

A$ti=itas * e$st%emitas

!e%&e%a$ 

& ekstremitas

 bergerak 

7ak ada ekstremitas

 bergerak 

Resi%asi Daat naas

dalam

Batu$ 

 apas dangkal

#esak napas

Apnu atau

obstruksi

Ka%di-=as$ula% e$anan da%ah

!e%u!ah 20 <

;erubah &2-'2 G ;erubah J 2 G

7otal F 12 5asien dapat dipindahkan ke ruangan rawat (bangsal)

BAB I>

IN4AUAN PUSAKA

1. Pen&e%tian

5erdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah akibat kerusakan (robekan)

 pembuluh darah. 9ehilangan darah bisa disebabkan perdarahan internal dan eksternal.

5erdarahan internal lebih sulit diidentifikasi. 4ika pembuluh darah terluka maka akan

segera ter"adi kontriksi dinding pembuluh darah sehingga hilangnya darah dapat

 berkurang. 5latelet mulai menempel pada tepi yang kasar sampai terbentuk sumbatan.

2. 4enis e%da%ahan

;erdasarkan letak keluarnya darah$

9

Page 10: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 10/26

a. 5erdarahan Buar 

Ada ' macam perdarahan $

1. 5erdarahan dari pembuluh rambut (kapiler)

7anda I tandanya $

• 5erdarahan tidak hebat

• 9eluar perlahan I lahan berupa rembesan

• ;iasanya perdarahan berhenti sendiri walaupun tidak diobati

• 0udah untuk menghentikan dengan perawatan luka biasa

&. 5erdarahan dari pembuluh darah balik (!ena)

7anda I tandanya $

• :arna darah merah tua

• 5ancaran darah tidak begitu hebat dibanding perdarahan arteri

• 5erdarahan mudah untuk dihentikan dengan cara menekan dan meninggikan

anggota badan yang luka lebih tinggi dari "antung.

'. 5erdarahan dari pembuluh nadi (arteri)

7anda I tandanya $

• :arna darah merah muda

• 9eluar secara memancar sesuai irama "antung

• ;iasanya perdarahan sukar untuk dihentikan

 b. 5erdarahan alam

5erdarahan dalam adalah perdarahan yang ter"adi di dalam rongga dada,

rongga tengkorak dan rongga perut. ;iasanya tidak tampak darah mengalir keluar, tapi

terkadang dapat "uga darah keluar melalui lubang hidung, telinga, dan mulut.

5enyebab$

• 5ukulan keras, terbentur hebat

• Buka tusuk 

• Buka tembak

• 5ecahnya pembuluh darah karena suatu penyakit

• /obeknya pembuluh darah akibat terkena u"ung tulang yang patah.

Dera%at S!ok Hemoragik 

10

Page 11: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 11/26

K(a" I K(a" II K(a" III K(a" IV

Kehilangan

dlm %

< 15% 15 – 30% 30 – 40% > 40%

Kehilangan

dlm cc

< 750 cc 750 – 1500 cc 1500 – 2000 cc > 2000 cc

Frek. adi < 100!"m 100!"m 120!"m > 140!"m #$idak

$eraa&

'i($)lik > 110 mm*g > 100 mm*g < 90 mm*g < 90 mm*g

+a, rell )rmal ela/ed ela/ed ela/ed

Frek. aa( 16!"m 16 – 20 !"m 21 – 26 !"m > 26 !"m

Ke(adaran

#men$al

($a$e&

'adar

#an!i)(&

eli(ah #agi$a$ed& Ke(adaran

menrn

#c)n(ed&

emah $ak

ergerak

#le$hargic&

Dera%at De#idra"i 3Kriteria Pierce4

eala e(i$ ingan #3-5%

&

'edang #6-8%

&

era$ #>10%

&

Turgor kulit  erkrang enrn (anga$

menrn

Lidah )rmal nak kecil keri,$

Mata )rmal +))ng (anga$ c))ng

Ubun-ubun )rmal +ekng (anga$ cekng

Rasa haus

Nadi : :: kecil lemah ::: (anga$

kecil

Tensi ; ;; ;; $ak $erkr

11

Page 12: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 12/26

Urine ; eka$ =nria

%al-hal yang perlu dika"i terkait dengan perdarahan yaitu$

1. A;>

&. #ianosis atau tidak 

'. 9ulit dingin terutama akral

. 7ekanan darah yang turun

. adi cepat tapi lemah

*. afas dalam dan cepat

+. ;anyaknya darah yang keluar 

. 9esadaran klien

5ada perdarahan eksternal, "ika berlebihan akan terlihat "elas pada pakaian. 4ika

seseorang menggunakan pakaian yang tebal perdarahan mungkin tidak terlihat.5emeriksaan harus cepat-cepat memeriksa tubuh pasien dengan membuka pakaian terlebih

dahulu, yakinkan bagian-bagian yang terbawah sudah diperiksa. 5akaian yang berlumuran

darah dapat digunting sehingga daerah yang terluka dapat diperiksa. 9ulit kepala

mengandung banyak pembuluh darah, lacerasi kecil pun dapat menyebabkan perdarahan

yang hebat.

#edangkan perdarahan internal sukar diidentifikasi. 5erdarahan didalam rongga

(pneumothorak) bisa menghambat pernafasan dan akan mengakibatkan nyeri dada.

5erdarahan pada rongga perut akan menyebabkan kekakuan pada otot abdomen dan nyeri

abdomen. %emoptysis dan hematemisis menun"ukkan adanya perdarahan di paru-paru

atau perdarahan saluran pencernaan. #hock dapat ter"adi pada perdarahan internal dan

eksternal yang hebat. 9orban dika"i terhadap nadi yang sangat cepat tetapi lemah,

 pernafasan lambat dan dangkal, kulit dingin, cemas gelisah dan haus. 5upil sama, dapat

 berdilatasi dan responnya terhadap cahaya sangat lambat.

1. 7eknik menghentikan perdarahan

12

Page 13: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 13/26

1. R ? %est  $ iistirahatkan, adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial,

 penting untuk mencegah kerusakan "aringan lebih lan"ut.

&. I ? Ie  $ 7erapi dingan, gunanya mengurangi perdarahan, dan meredakan rasa

nyeri.

'. @ ? @-m%esi-n  $ 5enakanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi

 pembengkakan "aringan dan perdarahan lebih lan"ut.

. E ? Ele=ati-n  $ 5eninggian daerah cedera gunanya untuk mencegah statis,

mengurangi edema (pembengkakan), dan rasa nyeri.

%an8usi Da%ah

7ranfusi darah pada hakekatnya merupakan pemberian darah atau komponen darah dari satu

indi!idu (donor) ke indi!idu lain (resipien), dimana dapat men"adi penyelamat nyawa, tetapi

di sisi lain dapat pula berbahaya dengan berbagai komplikasi yang dapat ter"adi. leh karena

itu, pemberian tranfusi hendaknya selalu dilakukan secara rasional dan efisien, yaitu dengan

memberikan hanya komponen darah atau deri!at plasma yang dibutuhkan sa"a. engan

demikian diharapkan manfaat yang didapat "auh lebih besar dibandingkan dengan resiko yang

mungkin ter"adi.

ES PRE RAN)USI

5emeriksaan alloantibodi mengidentifikasi antibodi yang melawan antigen sel darah

merah lain. #pesifisitas alloantibodi ditentukan oleh ada tidaknya antigen yang

mengakibatkan aglutinasi.

3"i cocok silang (crossmatch) adalah prosedur yang paling penting dan paling sering

dilakukan sebelum tranfusi darah. #ecara umum, u"i cocok silang terdiri dari serangkaian

 prosedur yang dilakukan sebelum tranfusi untuk memastikan seleksi darah yang tepat untuk 

seorang pasien dan untuk mendeteksi antigen ireguler dalam serum resipien yang akan

mengurangi atau mempengaruhi ketahanan hidup dari sel darah merah donor setelah tranfusi.

3"i cocok silang ada & "enis, yaitu mayor dan minor. 3"i silang mayor mengu"i reaksi

antara sel darah merah donor dengan serum resipien, yaitu untuk mendeteksi antibodi

13

Page 14: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 14/26

resipien yang dapat melisis sel darah merah donor dan menyebabkan reaksi tranfusi

hemolitik. 3"i silang minor yaitu mengu"i reaksi antara serum donor dengan sel darah merah

resipien. 3"i cocok silang mayor dilakukan pada tes pretranfusi, menggunakan metode yang

akan menun"ukkan antibodi aglutinasi, sensitisasi, dan hemolisis, "uga tes antiaglutinin.

#edangkan u"i tranfusi silang minor tidak dilakukan pretranfusi karena u"i ini dilakukan

sebagai tes rutin pada darah donor setelah pengumpulan darah. 9ombinasi beberapa prosedur 

dapat dilakukan untuk melakukan u"i cocok silang. 9edua u"i tersebut biasa diker"akan dalam

' fase, yaitu medium a>l 2,?G, medium albumin dan >oombs yang keseluruhannya

memerlukan waktu & "am.

#ecara umum, u"i cocok silang harus mendeteksi sebagian besar antibodi resipien

yang dapat bereaksi dengan sel darah merah donor. amun permintaan darah dalam keadaan

darurat dimana tidak dilakukan u"i cocok silang, harus dipertimbangkan kemungkinan besar 

ter"adinya resiko tranfusi. 0eskipun demikian, u"i cocok silang "uga tidak men"amin sel darah

donor tetap hidup atau mencegah imunisasi resipien, tidak mendeteksi kesalahan

 penggolongan A;, /h-typing, atau semua antibodi ireguler pada resipien serum.

S#a%at t%ans8usi da%ah

1. 93 baik  &. usia 1+ I * th

'. ;; 2 kg atau lebih

. tidak demam (temperatur oral K '+ >)

. frekuensi irama denyut nadi normal

*. 7 2 I 1228?2 I 12 mm%g

+. tidak lesi kulit yg berat

. terakhir minggu yg lalu , tidak hamil

?. tidak menderita 7;> aktif 

12. tidak menderita asma bronkial simptomatik 

11. pasca pembedahan (* bulan setelah operasi besar, luka operasi telah sembuh pada

operasi kecil , minimal ' hari setelah ekstraksi gigi atau pembedahan mulut)

1&. tidak ada riwayat ke"ang

1'. tidak ada riwayat perdarahan abnormal

1. tidak menderita penyakit infeksi yang menular melalui darah

14

Page 15: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 15/26

KO3PONEN DARAH UNUK RAN)USI

Da%ah Utuh 9h-le Bl--d,

arah utuh berisi sel darah merah, leukosit, trombosit dan plasma. #atu unit kantong

darah utuh8lengkap berisi 2ml darah dan * gram hemoglobin. #uhu simpan antara 1L-

*L>elcius. Bama simpan dari darah lengkap ini tergantung dari antikoagulan yang dipakai

 pada kantong darah. 5ada pemakaian sitrat fosfat de@trose (>5) lama simpan adalah &1

hari, sedangkan dengan >5 adenin (>5A) lama simpan adalah ' hari. 0enurut cara

simpan in !itro, ada & "enis darah lengkap, yaitu darah segar dan darah baru. arah segar 

merupakan darah yang disimpan sampai "am, sedangkan darah baru adalah darah yang

disimpan sampai hari.

#elama penyimpanan dingin, afinitas oksigen darah utuh meningkat seiring dengan

 penurunan &,'-difosfogliserat (&,'-5<) sel darah merah. ;aik afinitas oksigen maupun

kadar &,'-difosfogliserat akan kembali normal dalam beberapa "am setelah tranfusi.

arah lengkap berguna untuk meningkatkan "umlah sel darah merah dan !olume

 plasma dalam waktu yang bersamaan, misalnya pada perdarahan aktif dengan kehilangan

darah lebih dari &-'2G !olume darah total. amun pemberian darah lengkap pada kondisi

tersebut hendaklah tidak men"adi pilihan utama, karena pemulihan segera !olume darah

 pasien "auh lebih penting daripada penggantian sel darah merah, sedangkan persiapan darah

untuk tranfusi memerlukan waktu. arah lengkap sebaiknya tidak diberikan pada pasien

dengan anemia kronis yang normo!olemik atau yang hanya bertu"uan meningkatkan sel

darah merah.

5emberian darah utuh disesuaikan dengan kondisi klinis pasien. 5ada orang dewasa,

satu unit darah lengkap diperkirakan dapat meningkatkan %b sekitar 1g8dl atau hematokrit '-

G, sedangkan pada anak-anak darah lengkap ml8kg akan meningkatkan %b sekitar 1g8dl.

5emberian darah lengkap sebaiknya melalui filter darah dengan kecepatan tetesan tergantung

keadaan klinis pasien, namun sebaiknya setiap unitnya diberikan dalam "am.

Sel Da%ah 3e%ah Pe$at Pa$ed Red !l--d @ell,

#el darah merah pekat berisi eritrosit, trombosit, leukosit dan sedikit plasma. #el

darah merah pekat ini didapatkan dengan cara memusingkan darah utuh dan mengeluarkan

 plasma ke dalam kentong lain, sehingga diperoleh sel darah merah dengan hematokrit sekitar 

15

Page 16: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 16/26

*2-+2G dengan !olume sel darah merah &22ml. #el darah merah ini disimpan pada suhu 1L-

*L >elcius. Apabila menggunakan antikoagulan >5A, maka masa simpan dari sel darah

merah tersebut adalah ' hari dengan nilai hematokrit +2-2G, sedangkan bila menggunakan

antikoagulan >5 maka masa simpan sel darah merah ini sekitar &1 hari. 9omponen sel

darah merah yang disimpan dalam larutan tambahan (buffer, de@trosa, adenin, manitol)

memiliki nilai hematokrit &-*2G dengan masa simpan & hari.

#el darah merah pekat merupakan terapi suportif untuk kehilangan darah praoperasi

atau untuk anemia kronis bila terapi definitif tidak tersedia, misalnya pada pasien dengan

gagal gin"al atau anemia karena keganasan. 5emberian 5/> disesuaikan dengan kondisi

klinis pasien, bukan tergantung pada nilai %b atau hematokrit. 5/> dapat memperbaiki

oksigenasi "aringan dan "umlah eritrosit tanpa menambah beban !olume seperti pasien

anemia dengan gagal "antung. #edangkan pemberian 5/> "uga dapat menyebabkan

hiper!olemia "ika diberikan dalam "umlah banyak dalam waktu singkat. #etiap satu unit sel

darah merah pekat pada orang dewasa akan meningkatkan %b sekitar 1g8dl atau hematokrit '-

G. 5emberian sel darah ini harus melalui filter darah standar (1+2u). 5enemuan faktor 

spesifik, eritropoitin manusia rekombinan secara dramatis telah menurunkan penggunaan

tranfusi sel darah merah pada pasien penyakit gin"al kronis terminal.Eritropoitin rekombinan

 "uga telah menggantikan tranfusi darah pada pasien tertentu yang menderita kanker, A6#dan mielodisplasia tergantung tranfusi.

Sel Da%ah 3e%ah den&an Sedi$it leu$-sit Pa$ed Red @ell Leu$-#te Redued,

9omponen sel darah merah dan trombosit mengandung leukosit (terutama lymfosit)

dalam "umlah yang ber!ariasi. /eaksi demam sering ter"adi pada pasien tersensitisasi yang

menerima komponen lebih dari @ 12 leukosit, dan alloimunisasi terhadap antigen %BA

 pada limfosit residual dapat ter"adi bila dilakukan tranfusi lebih dari 12 * limfosit. Mirus

tertentu yang terkait sel, misalnya citomegalo!irus dan %7BM-1 dan I66 ditularkan melalui

se"umlah kecil limfosit. ;erdasarkan hal tersebut, dilakukan upaya menciptakan komponen

darah seluler dengan "umlah leukosit yang dikurangi atau direduksi. 7indakan pencucian sel

menghilangkan sebagian besar plasma, tetapi hanya mengurangi leukosit sekitar 1 log, cukup

untuk menghilangkan reaksi demam tetapi tidak dapat mencegah penyulit lain.

#etiap unit sel darah ini mengandung 1-' @ 12 ? leukosit. #el darah ini dapat diperoleh

dengan cara pemutaran, pencucian sel darah merah dengan garam fisiologis, dengan filtrasi

atau degliserolisasi sel darah merah yang disimpan beku. #uhu simpannya 1L-*L >elcius,

16

Page 17: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 17/26

sedangkan masa simpan tergantung pada cara pembuatannya. ;ila pemisahan leukosit

dilakukan dengan memakai kantong ganda (sistem tertutup) masa simpannya sama dengan

darah lengkap asalnya, tetapi bila dengan pencucian8filtrasi (sistem terbuka) produk ini harus

dipakai secepatnya (dalam & "am).

5roduk ini dipakai untuk meningkatkan "umlah sel darah merah pada pasien yang

sering mendapat8 tergantung pada tranfusi darah dan pada mereka yang sering mendapat

reaksi tranfusi panas yang berulang serta reaksi alergi yang disebabkan oleh protein plasma

atau antibodi leukosit. 9omponen sel darah ini tidak dapat mencegah ter"adinya graft !ersus

host disease (<M%) sehingga komponen darah yang dapat diandalkan untuk mencegah hal

itu adalah bila komponen darah tersebut diradiasi.

Sel da%ah 3e%ah Pe$at @ui Pa$ed Red @ell 9ashed,

#el darah merah yang dicuci dengan normal salin memiliki hematokrit +2-2G

dengan !olume 12ml. 5encucian dengan salin mebuang hampir seluruh plasma (?G),

menurunkan konsentrasi leukosit dan trombosit serta debris. 9arena pembuatannya sering

dilakukan dengan sistem terbuka, maka komponen ini hanya dapat disimpan dalam & "am

dalam suhu 1L-*L >elcius.

5ada orang dewasa komponen darah ini dipakai untuk mencegah reaksi alergi yang

 berat atau alergi yang berulang, dapat pula digunakan pada tranfusi neonatal atau tranfusi

intrauteri. 9omponen darah ini masih dapat menularkan hepatitis dan infeksi bakteri lainnya.

9arena masih mengandung se"umlah kecil leukosit yang !iable, komponen ini "uga tidak 

men"amin pencegahan ter"adinya <M% atau infeksi >0M pasca tranfusi.

%-m!-sit Pe$at @-nent%at Platelet,

9omponen darah ini berisi trombosit, bebrapa leukosit, sel darah merah serta plasma.

7rombosit pekat diperoleh dengan cara pemusingan plasma kaya trombosit dari sebuah unit

darah untuk menghasilkan * @ 12 12 trombosit, atau dengan tromboferesis otomatis untuk 

menghasilkan sekitar * unit semacam itu dari donor indi!idual. ;ila disimpan dalam suhu

kamar pada wadah yang permiabel gas untuk mempertahankan metabolisme aerobik dan p%,trombosit dapat bertahan hidup selama hari. #atu unit trombosit dapat meningkatkan hitung

17

Page 18: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 18/26

trombosit dewasa paling sedikit 222 sel per mikroliter, dan trombosit dapat beredar sekitar 

seminggu dalam tubuh pasien trombositopenik yang mungkin tidak terimunisasi dan stabil.

7ranfusi trombosit pekat ini diindikasikan bila ter"adi trombositopenia berat atau

disfungsi trombosit yang disertai perdarahan aktif atau mengancam "iwa. 7ranfusi trombosit

mengontrol perdarahan pada pasien trombositopenik yang mengalami penekanan

 pembentukan trombosit, misalnya pada pasien leukemia, kemoterapi, atau radioterapi, atau

yang mengalami trombositopenia dilusional setelah tranfusi masif. 7ranfusi trombosit kurang

efektif bila ter"adi destruksi perifer, misalnya ter"adi koagulopati konsumsi atau purpura

trombositopenik imun (675), dan tidak dian"urkan kecuali bila benar-benar mengancam "iwa.

5ada kondisi ini, tranfusi trombosit dapat mencegah perdarahan yang potensial fatal sampai

 penyebab destruksi trombosit dapat diperbaiki.

5enggunaan tranfusi trombosit profilaksis untuk pasien trombositopenik yang stabil

masih diperdebatkan. Ambang hitung trombosit ketika ter"adi perdarahan akan ber!ariasi

sesuai dengan penyebab trombositopenia dan sesuai dengan dera"at disfungsi trombosit.

#ebagian besar pasien dengan hitung trombosit sekitar 12.222 sel permikroliter tidak 

mengalami komplikasi perdarahan spontan. Daktor klinis tertentu yang menyulitkan misalnya

sepsis, hitung trodiberikan untuk mempertahankan hitungmbosit yang turun cepat, obat yang

mengganggu fungsi trombosit, dan mukositis, dapat meningkatkan risiko perdarahan pada

 pasien yang mendapat terapi mielosupresif. alam keadaan ini, tranfusi trombosit profilaktik 

sering diberikan untuk mempertahankan hitung trombosit lebih dari &2.222 sel per mikroliter.

5asien yang berada pada keadaan pascaoperasi dan yang mengalami defek kedua pada

hemostasis mungkin memerlukan hitung trombosit 2.222 sampai 122.222 sel per mikroliter.

7ranfusi trombosit harus dipantau dengan hitung trombosit pada 1 dan & "am pasca tranfusi.

7rombosit yang ditranfusikan idealnya berasal dari "enis A; dan golongan /h yang

sama dengan pasien. 7rombosit yang tidak cocok sistem A; nya dapat menyebabkan

 peningkatan "umlah trombosit yang lebih rendah dan m"unbgkin berperan dalam

menimbulkan refrakteritas trombosit. Apabila digunakan donor golongan untuk resipien A,

; atau A;, plasma donor m"ungkin mengandung antibodi yang cukup untuk merusak 

sebagian sel darah merah resipien. 5lasma yang tidak cocok dapat dikurangi untuk infus

 pediatrik atau bila orang dewasa memerlukan se"umlah besar trombosit donor tunggal.

:alaupun trombosit tidak mengekspresikan antigen /h, selN darah merah yang ada dapat

mensensitisasikan resipien /h negatif terhadap konsentrat trombosit /h positif. 5asien

18

Page 19: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 19/26

dengan /h negatif harus mendapat trombosit dari donor dengan /h negatif "uga bila

mungkin. 7etapi apabila hal tersebut tidk dapat dilakukan, imunisasi /h dapat dicegah

dengan penyuntikan globulin imun /h. %al ini sangat penting terutama untuk wanita usia

subur.

5ada tranfusi trombosit dapat ter"adi reaksi menggigil, panas dan reaksi alergi lain.

Antipiretik yang dipilih sebaiknya bukan golongan aspirin, karena dapat menghambat

agregasi dan fungsi trombosit. 7ranfusi berulang dari tranfusi trombosit dapat menimbulkan

alloimunisasi terhadap %BA dan antigen lainnya serta dapat ter"adi refrakter yang ditandai

dengan tidak meningkatnya "umlah trombosit. 5emberian yang terlalu cepat dapat

menimbulkan kelebihan beban serta penularan penyakit dapat ter"adi seperti halnya pada

tranfusi komponen lain.

Plasma Se&a% Be$u )%esh )%-en Plasma,

5lasma digunakan untuk mengganti kekurangan faktor koagulasi. 9omponen darah

ini berisi plasma, semua faktor pembekuan stabil dan labil, komplemen dan protein plasma.

5lasma ini dipisahkan dari darah lengkap yang kemudian dibekukan dalam waktu "am

setelah pengambilan darah dari donor. 5lasma segar beku disimpan pada suhu simpan -1L

>elcius atau kurang, dengan masa simpan 1 tahun.

5lasma segar beku dindikasikan untuk pasien dengan gangguan proses pembekuan

 bila tidak tersedia faktor pembekuan pekat atau kriopresipitat, misalnya pada defisiensi faktor 

 pembekuan multipel, antara lain pada penyakit hati dan dilusi koagulopati akibat tranfusi

masif. 5lasma sebaiknya tidak digunakan untuk mempertahankan ekspansi !olume karena

risiko penularan penyakit yang tinggi. 9omponen darah ini diberikan dalam * "am setelah

 pencairan. 5lasma harus cocok golongan A; nya dengan sel darah merah pasien, dan tidak 

memerlukan u"i cocok silang. 4ika plasma diberikan sebagai faktor koagulasi, dosisnya

adalah 12-&2 ml8kg (-* unit untuk orang dewasa) dapat meningkatkan faktor koagulasi &2-

'2G, serta dapat pula meningkatkan faktor M666 sebesar &G (1 unit8kg).

KO3PLIKASI RAN)USI DARAH

  9omplikasi tranfusi darah dapat berupa komplikasi imunologi dan non imunologi,

sebagai berikut$

• 9omplikasi imunologi$

19

Page 20: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 20/26

1. Aloimunisasi $ antigen eritrosit, antigen %BA

&. /eaksi tranfusi hemolitik $ segera dan delayed

'. /eaksi febris tranfusi

. 9erusakan paru akut karena tranfusi

. /eaksi tranfusi alergi

*. 5urpura pasca tranfusi+. 5engaruh imunosupresi

. 5enyakit graft !ersus host

• 9omplikasi non imunologi$

1. 9elebihan8 o!erload !olume

&. 7ranfusi masif$ metabolik, hipotermi, pengenceran, mikroembolisasi paru

'. Bainnya$ plasticier, hemosiderosis tranfusi

. 6nfeksi$ hepatitis A,;,> dan lainnya (%6M, !irus Epstein ;arr, sifilis, parasit

malaria,dll)

IAN @ELL U3OUR 

<iant cell tumour (<>7) didefinisikan sebagai neoplasma "inak namun agresif secara lokal.

Asal giant cell tumour tidak diketahui secara pasti.<iant cell tumour menyerang tulang matur 

dengan lempeng epifisis yang sudah tertutup. iagnosis <>7 pada pasien dengan tulang

imatur sulit ditegakkan.1,&

E4ALA KLINIS(*

a.  yeri

5asien biasanya merupakan dewasa muda yang datang dengan keluhan nyeri dalam

dan persisten di u"ung tulang pan"ang, paling sering di daerah lutut.

 b. 5embengkakan

;engkak sering menyertai keluhan nyeri. #elain disebabkan tumor itu sendiri,

 pembengakakan dapat disebabkan oleh efusi yang reaktif. 5ada pemeriksaan fisis

dapat ditemukan ben"olan yang hangat.

Draktur patologis

Draktur patologis ter"adi pada sekitar 12 sampai 1 persen kasus.I. SAIN 1(

Enneking dan >ampanacci membuat sistem staging untuk operasi giant cell tumour,

yang menitikberatkan pada temuan radiologis dan berhubungan dengan prognosis. #taging

giant cell tumour menurut >ampanacci adalah sebagai berikut $

#tage 1 $ lesi terbatas pada tulang

#tage & $ lesi meluas hingga ke korteks

#tage ' $ 1- melibatkan sendi

  &- metastasis "auh

20

Page 21: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 21/26

#taging giant cell tumour menurut Enneking $

a. #tage 1$ ;enign, latent giant cell tumour 

Besi ini ditandai oleh pola pertumbuhan yang statis , tanpa gambaran agresifitas lokal.

 b. #tage & $ ;enign, acti!e giant cell tumour 

Besi sering berge"ala. 5emeriksaan radiologi, bone scan, >7 scan, dan 0/6

menggambarkan lesi radiolusen ekspansif yang sering mengubah kontur korteks

tulang.

c. #tage ' $ Aggressi!e giant cell tumour 

Besi simptomatik, tumbuh cepat dan sering berhubungan dengan fraktur patologis. >7

scan dan 0/6 menun"ukkan gambaran lesi litik yang merusak medula dan korteks

tulang. 5emeriksaan histologi menun"ukkan infiltrasi sel tumor melewati korteks dan

meluas ke "aringan lunak sekitar.II.

ERAPI

5enanganan giant cell tumour adalah operasi, baik dengan kuratase intralesi, maupun

eksisi luas.

1. Sta&e 1 atau 2

3ntuk lesi stage 1 atau &, tu"uan terapi adalah mengangkat lesi dengan tetap

menyelamatkan sendi yang terlibat. 7erapi yang dipilih adalah kuretase. amun

karena tingginya angka rekurensi post kuretase, yaitu sekitar && hingga & G, maka

dilakukan a"u!an terapi dengan menggunakan nitrogen cair, phenol, atau

methylmethacrylate. engan penambahan a"u!an terapi, kesuksesan kontrol lokal

meningkat men"adi sampai ?2 G. Eksisi dilakukan dengan membuat cortical 

window yang cukup luas untuk mengakses setiap sudut dari lesi intraoseus. 1,'

9ryoterapi dengan nitrogen cair dapat menyebabkan kematian sel tumor & cm

dari batas ka!itas dan formasi krristal es intralsel dipertimbangkan men"adi

mekanisme utama nekrosis sel. 9omplikasi penggunaan nitrogen cair dapat berupa

ekstensif nekrosis dri tulang dan "aringan lunak sekitar dan dapat mempresipitasi

fraktur patologis atau nekrosis kulit. 5enggunaan phenol secara lokal membantu

mengeliminasi sel tumor melalui mekanisme nekrosis koagulasi non spesifik dan

lebih aman dibanding nitrogen cair karena phenol hanya menyebabkan nekrosis 1,

mm pada tulang. 9a!itas yang terbentuk dari kuretase ditutup dengan menggunakan

methacrylate atau bone grafts setelah pemberian terapi ad"u!an. 1

2. Sta&e ( atau lesi %e$u%an

9ategori ini termasuk fraktur patologis atau destruksi sendi. Eksisi luas

diindikasikan pada $1

a. 7umor stage ' ekstensif tanpa support mekanik dari tulang yang tersisa

21

Page 22: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 22/26

 b. Besi rekuren

c. <>7 yang disertai fraktur patologis dengan intraartikular dispacement

d. <>7 yang terletak di pro@imal fibula atau distal ulna

e. 7umor di distal radius dengan ekstensi e@traoseous

3ntuk keadaan rekureni lokal yang masif, transformasi maligna, atau infeksi,

amputasi merupakan pilihan terapi. Adapun penggunaan radioterapi pada tumor yang

tidak dapat direseksi masih dipertimbangkan karena dapat menyebabkan transformasi

maligna.

BAB >

ANALISA KASUS

#eorang laki-laki berusia &1 tahun datang ke /#3 r.#lamet <arut dengan keluhan

terdapat ben"olan di kaki kiri se"ak kurang lebih 12 bulan #0/# yang semakin lama semakin

membesar sampai akhirnya pasien dian"urkan untuk men"alani operasi amputasi pada kaki

kirinya dengan diagnosis giant cell tumor. ari anamnesis, pemeriksaan fisik saat pre-operasi

dan pemeriksaan penun"ang, disimpulkan bahwa pasien termasuk A#A 666. 0en"elang operasi

keadaan umum pasien buruk dengan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu di bawah

 batas normal.

perasi dilakukan pada tanggal ? Debruari &21 pukul 1.1 sedangkan anestesi

diberikan pada pukul 1.'2 di 6nstalasi ;edah #entral /#3 r.#lamet <arut. 5ada pasien

dipilih anestesi umum.

5ada pasien diberikan medikasi yaitu. 9etamin diberikan pada pasien pada kasus ini karenameningkatkan tekanan darah, la"u "antung dan curah "antung memiliki durasi yang singkat

yaitu -1 menit dan "uga sebagai induksi hipnotik dan sedatif memiliki onset ker"a dalam

waktu '2- *2 detik . Dentanil igunakan sebagai analgesic dengan dosis 1- Og8kg , onset

dalam '2 detik dan durasi '2-*2 menit. 0uscle rela@ant dipilih obat atracurium 2,'-2,*

mg8kg.

3ntuk men"aga distribusi oksigen ke "aringan maka perlu dilakukan terapi cairan.

#etiap 1 mB darah yang hilang digantikan dengan ' mB cairan kristaloid isotonis seimbang

atau 1 mB cairan koloid8darah. #ebelumnya, untuk mengetahui persentase kehilangan darah

22

Page 23: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 23/26

 pada pasien dapat dihitung perkiraan !olum darah (E;M) yaitu + ml8kg @ kg F ''+ ml.

5erkiraan besar !olum darah yang telah hilang adalah C 122 ml atau sebanyak 1G.

#edangkan allowable blood loss selan"utnya adalah ' @ '& @ ('&,G-'2G) F '', ml.

5ada keadaan awal yaitu ketika %b 11,& g.dl dan %t '&,G pasien dapat diberikan

terapi cairan awal yaitu ormal #aline &- B selama '2 menit untuk mengembalikan keadaan

hemodinamik. #ementara dilakukan u"i crossmartched terhadap darah donor yang akan

diberikan bila memenuhi indikasi transfusi. 5ada pemeriksaan darah kedua %b turun men"adi

*,?' dan %t 1?,* sehingga perlu dilakukan transfusi 5/>.

Pe%hitun&an %enana em!e%ian ai%an

69 $

• ;; $ 2 kg

• 5uasa $ * "am

• 5erdarahan $ 1'22 cc

• Bama operasi $ 1 "am 1 menit

E;M $ + @ 2 F '+2 cc

E;B F 1'22 cc

5erhitungan perdarahan

E;B8E;M P 122G F 1'228 '+2 @ 122 G F 'G

3aintenane

0aintenance F ;; @ &

2 @ & F 122cc

5uasa F 0aintenance @ puasa8"am

  122cc @ * F *22 cc

&@12 F&2

1@ & F &

7otal F cc8 "am.

23

Page 24: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 24/26

I9L

Bama operasi @ era"at operasi P ;;

& P * P F 2 cc8"am

Ke!utuhan ai%an

C 2 C 122 C 122 F &&&

5asien sudah mendapatkan cairan intraoperasi sebanyak &22

  5endarahan pasien 122 cc sudah diganti dengan 1 widahes ( koloid) setara

dengan 22 cc dan & 5/> setara dengan 22 cc. "adi 122 cc di kurang 1222 cc

men"adi sisa 22 cc. sisa 22 cc tadi dig anti dengan ' kristaloid dengan

 perbandingan 1$ '.

Inst%u$si P-st Oe%asi

0 C 6:B C (1* "am sisa waktu @ 0)

12 C 2 C 1'*2 F &128 1* "am

F 12cc8"am

F '+ gtt8 menit

24

Page 25: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 25/26

DA)AR PUSAKA

1. #oenar"o, #p. An. "atmiko, %, #p. An. &212. Anestesiologi. D9 365

2. Batief #A, #uryadi 9A, achlan 0/. 5etun"uk 5raktis Anestesiologi Edisi 9edua.

4akarta$ ;agian Anestesiologi dan 7erapi 6ntensif D936N &212

3. moigui, #. &212. Obat-obatan Anastesia. E<> $ 4akarta

4. #oenarto /D, >handra #. ;uku A"ar Anestesiologi. epartemen Anestesiologi dan

6ntensi!e >are D936. 4akarta$ &21&.

5. 0angku <, #enapathi 7"okorda <A. ;uku A"ar 6lmu Anestesia dan /eanimasi.

4akarta$ &212

6. :ird"oatmod"o, 9. Anestesiologi dan /eaminasi 0odul asar untuk 5endidikan #1

9edokteran. 4akarta $ epartemen 5endidikan asional. &21& .

25

Page 26: Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

7/18/2019 Case Anastesi Kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj

http://slidepdf.com/reader/full/case-anastesi-kitaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakdj 26/26