Case Anak Mira Ppt-df
-
Upload
mira-prawira -
Category
Documents
-
view
36 -
download
3
Transcript of Case Anak Mira Ppt-df
DENGUE FEVER
dr. Mustari, Sp.AMira Dewi Prawra/ 10.2012.207
IDENTITASNama lengkap : An. Egy Saputra Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir: Jakarta, 7 Mei 2005 Suku bangsa : Jawa
Usia : 8 tahun Agama : Islam
Pendidikan: 3 SD Alamat : Jl.Duri Bangkit,Jembatan Besi,Tambora,Jakarta Barat
Hubungan dengan orang tua : Anak kandung
Tgl masuk RS: 3 Januari 2014
ANAMNESA
• Diambil dari : Diambil dari : Auto, alloanamnesa (Ibu kandung pasien), dan Rekam Medis
• Tanggal 4 januari 2014 Jam: 10.00 WIB• Keluhan Utama: Demam• Keluhan Tambahan: Lemas, Mual, muntah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
4 hari SMRS 1 hari SMRS Sekarang
Demam Demam DemamMual Mual MualLemas Muntah Nyeri ulu hatiNafsu makan↓ Nafsu makan↓ Nafsu makan↓
Riwayat Penyakit Dahulu• Pasien tidak pernah sakit dan di rawat sebelumnya. Tidak
ada riwayat kejang. Pasien belum pernah menderita tifoid ataupun demam berdarah. Sejak kecil tidak ada keluhan lebam-lebam pada kulit yang muncul tiba-tiba dan riwayat perdarahan yang sulit berhenti sejak kecil.
Riwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang
sama. Tidak ada penyakit keturunan di dalam keluarga.
Riwayat Sosial Personal ( Social-Personal History )
• Ayah pasien seorang karyawan dan ibu pasien seorang ibu rumah tangga.
• Kesan keadaan sosial cukup. • Hubungan orang tua dengan anak, dan dengan
saudaranya sangat dekat.
• Pasien selama ini tinggal di rumah bersama kedua orangtuanya.
• Sehari-hari os makan makanan yang dimasakan oleh ibu os. Sesekali os jajan di sekolah,namun lebih sering membawa bekal makanan dari rumah.
• Os anak yang aktif di sekolah. Prestasi di sekolah juga memuaskan.
RIWAYAT KELAHIRAN DAN KEHAMILAN
KELAHIRAN• Tempat kelahiran : rumah sakit • Penolong persalinan : dokter
spesialis kandungan• Cara persalinan : pervaginam• Masa gestasi : 9 bulan Keadaan bayi• Langsung menangis: positif• Berat badan lahir : 3900 gram• Panjang badan lahir: 47 cm• Lingkar kepala : tidak diketahui• Pucat/biru/kuning/kejang : tidak
ada• Kelainan bawaan : tidak ada
KEHAMILANPerawatan antenatal: dokter spesialis kandungan
Penyakit kehamilan: -
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
• OS sudah mulai bisa miring dan tengkurap usia 4 bulan, gigi mulai keluar usia 6 bulan, mulai bisa merangkak usia 7 bulan, mulai bisa berdiri dengan berpegangan usia 10 bulan. Belajar berjalan pada usia 12 bulan.
Kesimpulan: tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya.
RIWAYAT IMUNISASI
Kesan : Imunisasi Dasar Lengkap
Bulan Tahun
0 1 2 3 4 9 6 10 18
Hepatitis B + + + +
DPT + + + + (DT) + (Td) + (Td)
Polio + + + +
BCG +
Campak + +
RIWAYAT NUTRISI• Susu : ASI dan susu formula, ibu OS memberikan ASI dan susu
formula setiap kali OS terlihat ingin minum. ASI berhenti mulai usia 6 bulan karena produksi ASI sedikit. Susu formula masih diberikan hingga usia sekarang.
• Makanan padat : Dimulai usia 6 bulan.• Makanan sekarang : Saat ini pasien makan-makanan rumahan
dengan frekuensi makan 3 kali sehari dengan menu yang cukup bervariasi serta bergizi dan porsi 1 piring setiap kali. Nafsu makan pasien biasanya baik. Saat sakit ini nafsu makan pasien menurun.
Kesan : kuantitas cukup, kualitas cukup.
SILSILAH KELUARGA
• : Laki-laki : Wanita : Pasien
PEMERIKSAAN FISIKTanggal pemeriksaan : 4 Januari Pukul 10.00
Pemeriksaan umum• Keadaan umum : lemas, gerak kurang aktif• Tanda-tanda vital :
– Tekanan Darah : 90/60 mmHg– T : 39,5 oC– RR : 22 x/menit, pasien tidak terlihat sesak– HR : 84 x/menit, isi dan tengan cukup
Antropometri• Tinggi badan : 140 cm• Berat badan : 58 kg• BMI : 58/1,4x1,4 = 29• Status gizi : Over Weight
Pemeriksaan sistem• Kepala : Normocephal• Mata : Mata cekung -/- , konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
, pupil isokor, injeksi konjungtiva -/- .
• Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, pembeseran KGB preaurikular dan retroaurikular (-). Ruam makuloeritema retroautikular (-).
• Hidung : Bentuk normal, sekret (-).• Tenggorokan :Tonsil T1-T1, tenang, tidak hiperemis.• Mulut : Bentuk normal, mukosa basah, bercak Koplik (-).
Lidah kotor (-)• Leher : Pembesaran KGB dan kelenjar tiroid (-).
Thorax : • Inspeksi : Tampak simetris pada keadaan statis dan dinamis,
tidak ada retraksi sela iga, ruam makuloeritem(-), petekie (-).• Palpasi : Sela iga normal.• Perkusi
Paru : Sonor di seluruh lapang paru.Jantung : Batas jantung sulit dinilai.
• AuskultasiParu : Suara nafas vesikuler, rokhi -/- , wheezing -/- .
Jantung : Bunyi jantung I & II, reguler, murni, murmur (-), gallop (-).
Abdomen: • Inspeksi : Cembung, ruam makuloeritema (-),
petekie -• Palpasi : Teraba tegang, supel (+), turgor kulit
baik, Nyeri tekan epigastrium (+)Hati : Tidak teraba pembesaran.Limpa : Tidak teraba pembesaran.
• Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen.• Auskultasi: Bising usus (+) normal.
• Extremitas (lengan & tungkai) : ekstremitas hangat, nadi kuat, kulit berwarna hitam kemerahan, ruam makuloeritema(-), petekie (-), capillary refill time < 2 detik. Tonus : Normotonus.Sendi : Nyeri saat digerakkan (-)
- - - -- - - -
Akral Dingin Sianosis
Pemeriksaan Hematologi Biomedika(3/1/14)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi darah rutin
Hemoglobin 12,9 g/dl 10,7 – 13,1
Leukosit 4,17 Ribu 4,0 – 10
Eusinofil% 0 % 1 – 5
Basofil % 0 % 0 – 1
Neutrofil % 65 % 50 – 70
Limfosit % 25 % 25 – 50
Monosit % 7 % 1 – 6
MCV 75 fL 74 – 102
MCH 25 Pg 23 – 31
MCHC 34 % 28 – 32
Hematokrit 38 % 35 – 47
Trombosit 99 Ribu 229 – 553
Eritrosit 5,07 Juta 3.8 – 5.2
Pemeriksaan Serologi Jam 23.45
Widal
Salmonella Typhi O Negatif
Salmonella Typhi H 1/80
Salmonella Paratyphi A O Negatif
Salmonella Paratyphi B O Negatif
Salmonella Paratyphi C O Negatif
Salmonella Paratyphi A H Negatif
Salmonella Paratyphi B H 1/80
Salmonella Paratyphi C H Negatif
Dx : Dengue Feverdd/ Dengue Hemoragic Fever
Viral Infection Non SpesificP : IVFD RL 20tpm
Serologi dengue H2TL/24 jam PCT 3x1/2 cth
Antasida 3x1/2 cth
FOLLOW UP ( 4/1/14)S : Demam subfebris (T : 37,6), mual (+), muntah (+), batuk (-),
pilek (-) Perdarahan spontan (-), Nafsu makan menurun, Belum BAB 2 hari.
O : KU/ Kes : TSS/CM TD : 110/80 HR : 112x/menit RR : 22x/menit T : 37,6 Kepala : Normocephal Mata : CA -/-, SI -/- Hidung : NCH (-) Mulut : Mukosa basah Leher : KGB tidak teraba membesar C/P : BJ I II Reguler murni, murmur (-), Gallop (-)
Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : BU (+), Supel (+)Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’, edema (-), petekia (-)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,9 g/dl 10,8 – 15,6
Leukosit 2,66 ribu 4,0 – 10
Hematokrit 39,8 % 35 – 45
Trombosit 59,9 ribu 150-450
igG Dengue Positif
igM Dengue Positif
A : DF (h-4)P : IVFD RL 20 tpm
PCT 3x1/2 cth Antasida 3x1/2 cth
Cek H2TL/24jam Awasi tanda-tanda perdarahan
•
FOLLOW UP ( 6/1/14)S : Demam (-) , mual (+), muntah (-),
Perdarahan spontan (-), Nafsu makan ↓, BAB lembek (tidak hitam)
O : KU/ Kes : TSS/CM TD : 100/70 HR : 110 RR : 24 T : 36,2
Abdomen : Nyeri tekan epigastrium (+)Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’, edema (-), petekia (-)
A : DF (h-6)P : IVFD RL 20 tpm Antasida 3x1/2 cth
Cek H2TL/24jam Awasi tanda-tanda perdarahan
Pemeriksaan Satuan Hasil Nilai Normal
Hemaglobin 11,9 g/dL 13-18
Hematokrit 36,1 % 35-45Eritrosit 4,61 Juta/uL 4,0 – 10
Leukosit 4,2 Ribu 35-45Trombosit 37 Ribu 150-450
FOLLOW UP ( 7/1/14)S : Demam (-),mual (-),muntah (-), Perdarahan spontan (-), Nafsu makanmembaik.O : KU/ Kes : TSR/CM
TD : 100/70 HR : 104 RR : 24 T : 35,9 Abdomen : BU (+), Supel (+),
Nyeri Epigastrium (-) Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’, edema (-), petekia (-)
A : DF (h-7)P : Antasida 3x1/2 cth
BPL
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hemaglobin 12,1 g/dL 13-18
Hematokrit 35,8 % 35-45
Eritrosit 4,74 Juta/uL 4,43-6,02
Leukosit 3,720 Ribu 4,0-10,0
Trombosit 50,8 Ribu 150-450
RESUME1. Anamnesis : demam (+), Nyeri kepala (+)
mual (+), muntah (+)2. PF :
TD: 90/60 mmHg. T: 39,5 oC. RR: 22 x/menit, HR: 84 x/menit, teraba kuatNyeri tekan epigastrium (+)
3. PP : Trombositopeni Serologi dengue positif.
DIAGNOSIS BANDING
• Dengue Fever• Dengue Hemoragic Fever• Viral Infection Non Spesific
Diagnosis kerja
• Dengue Fever
PENATALAKSANAANNON MEDIKA MENTOSA• Tirah baring.• Monitor tanda vital setiap 6 jam.• Monitor tanda klinis setiap hari: tanda syok, palpasi hati,
tanda perdarahan.• Monitor laboratorium: kadar hematokrit dan trombosit
setiap pagi.• Makanan tinggi karbohidrat dan protein, tinggi serat, tidak
asam dan pedas.• Cairan berupa elektrolit per oral, jus buah, sirup, susu,
selain air putih.
Medikamentosa
• IVFD RL 20 tpm• Parasetamol sirup 120 mg/5ml 3x1 1/2 • Antasida 3x 1 ½ cth
EDUKASI• Istirahat yang cukup dan makan makanan dengan gizi
seimbang bagi anak ini untuk mempercepat proses penyembuhan.
• Jelaskan perjalanan penyakit mengenai fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan
• Waspadai gejala perburukan demam berdarah seperti anak tampak gelisah kemudian tenang, nyeri perut hebat, buang air besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit serta mukosa seperti mimisan, perdarahan gusi, apalagi bila disertai berkeringat dan kulit dingin, penurunan kesadaran.
• Menghindari makanan yang berbumbu tajam, asam, dan pedas.
• Pengenalan dini tanda kegawatan serperti: nyeri perut hebat, buang air besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit serta mukosa seperti mimisan, perdarahan gusi, apalagi bila disertai berkeringat dan kulit dingin, penurunan kesadaran.
• Mengubur sampah, menguras tempat penampungan air serta menutup tempat penampungan air untuk mencegah perkembang biakan nyamuk yang menjadi vektor virus dengue.
• Memberi bubuk abate untuk memberantas jentik nyamuk.• Segera melaporkan ke Puskesmas setempat bila ada kasus
demam berdarah di lingkungan sekitar.
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam• Ad fungsionam : dubia ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Dengue merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Agypti , ditandai dengan gejala-gejala demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, petechie, mual dan muntah. Beberapa dari infeksi tersebut menjadi dengue hemorrhagik fever (DHF), sebuah sindroma yang dalam bentuk terburuknya dapat mengancam nyawa pasien, terutama akibat dari peningkatan permeabilitas kapiler dan syok.
Epidemiologi
• Di jakarta pertama kali tahun 1969.• Di bandung (1972), Yogyakarta (1972)• Di luar Jawa (1972) Sum-Ba,Lampung,Riau,
Sul-Ut,dan Bali (1973).• Tahun 1993 menyebar di seluruh Indonesia• Indonesia menempati urutan kedua setelah Thailand
Patofisiologi
Derajat Penyakit DBDDerajat Manifestasi Klinis
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji tourniquet positif
Derajat II Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit/atau perdarahan lain
Derajat III Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi ↓ (≤20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab dan pasien menjadi gelisah.
Derajat IV Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur
Penatalaksanaan
TERIMA KASIH