Case Anak Dbd(Dr Lengkong)
description
Transcript of Case Anak Dbd(Dr Lengkong)
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSAL MINTOHARDJO
Dokter Pembimbing : dr. J.B. Lengkong, Sp.A Tanda tangan :
Nama Mahasiswa : Nurfira Fatimah
NIM : 030.07.195
I. IDENTITAS
PASIEN
Nama : An. Naval Billy Suku Bangsa : Betawi
Umur : 10 tahun Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : kelas 5 SD
Alamat : Jl. Teguh rt.04/01 no.176, kodamar-sunter
ORANG TUA/ WALI
AYAH
Nama : Tn. Sofyan Agama : Islam
Tgl lahir (Umur): 37 Tahun Pendidikan : SLTA
Suku Bangsa : Betawi Pekerjaan : TNI (koptu)
Alamat : Jl. Teguh rt.04/01 no.176, kodamar-sunter
Gaji : Rp. 3.000.000
IBU
Nama : Ny. Leticia Murna Agama : Islam
Umur : 35 tahun Pendidikan : SLTA
Suku bangsa : yogyakarta Pekerjaan : Guru SD
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
1
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
II. ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien, pada tanggal 1 Agustus 2012, pukul 05.00 WIB. (
5 jam sesudah MRS)
KELUHAN UTAMA
Panas
KELUHAN TAMBAHAN
Batuk, mual, muntah, mimisan, pusing, nyeri uluhati
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Pasien datang ke IGD RSAL dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS. panas teraba
tinggi dengan perabaan tangan ibu, muncul mendadak, naik turun tidak menentu namun tidak
mencapai suhu normal. Panas disertai menggigil dan tidak disertai keringat. Pasien sempat dibawa
ke IGD pada hari pertama demam, diukur dengan temperatur mencapai 40oC, tetapi pasien tidak
dirawat. Pada panas 2 hari SMRS, pasien mimisan sebanyak 1x dengan jumlah darah yang keluar
± ¼ gelas aqua, mimisan berhenti dengan cara ditekan, dan sebagian darah ada yang tertelan.
Tidak ada riwayat mengorek hidung, tidak ada pilek, tidak ada sesak. Panas juga disertai dengan
mual, terutama pada setelah makan, mual disertai dengan muntah, tidak menyemprot, sebanyak
>5x dengan volume sekali muntah ± ¼ gelas aqua (50cc) berisi air dan makanan, warna putih
bening, disertai lendir, tidak ada darah. Pasien juga mengeluhkan adanya pusing terasa berputar,
tidak ada faktor yang memperberat atau memperringan pusing. Nafsu makan pasien berkurang
dari yang biasanya menghabiskan 1 porsi nasi beserta lauknya, menjadi ½ porsi tiap kali makan.
Pasien juga mengeluh adanya nyeri pada daerah uluhati seperti tertusuk-tusuk, timbul tidak
menentu dan semakin nyeri jika ditekan. Panas tidak disertai nyeri telinga, mata merah berair,
gusi berdarah, tidak ada kejang atau penurunan kesadaran, tidak ada gangguan tidur, tidak ada
nyeri sendi ataupun kaki terasa sulit digerakkan.
2 hari SMRS pasien batuk, tidak berdahak, muncul sesekali, tidak dipengaruhi waktu dan
cuaca, tidak berbunyi whoop, tidak disertai darah, dan terasa gatal pada tenggorokan disertai nyeri
menelan. Pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan BAK semenjak sakit, BAK lancar 5-6x
jumlah cukup banyak, warna kuning jernih dan tidak disertai nyeri saat BAK. Sedangkan BAB
2
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
pasien lancar, terakhir 1 hari SMRS, konsistensi lunak, berwarna hitam, tidak ada lendir dan
darah.
Pasien tidak bepergian keluar kota dalam waktu 6 bulan terakhir. Tetangga disekitar
rumah pasien banyak yang mengalami DBD. Lingkungan rumah sering dilakukan fogging
sebulan sekali. Pasien sudah mendapat pengobatan penurunan demam, tetapi demam tidak turun.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
KEHAMILAN
Perawatan Antenatal Rutin kontrol ke RS. Sardjito tiap bulan
Penyakit Kehamilan preeklamsia
KELAHIRAN
Tempat Kelahiran RS. Sardjito
Penolong Persalinan Dokter ahli kandungan
Cara Persalinan Vakum atas indikasi persalinan macet
Masa Gestasi Cukup bulan
Riwayat kelahiran Berat Badan : 2800 gram
Panjang Badan Lahir : 49 cm
Lingkar kepala : --
Langsung menangis
APGAR score : --
Kelainan bawaan : --
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 7 bulan
Psikomotor
Tengkurap : 3 bulan
3
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Bicara : 9 bulan
Baca dan tulis : 5 tahun
Perkembangan pubertas : rambut pubis belum tumbuh
Perkembangan sosial : pasien mempunyai banyak teman disekolah, tidak mengalami
kesulitan dalam mengikuti pelajaran
Gangguan Perkembangan : tidak ada gangguan perkembangan
Kesan Perkembangan : tumbuh kembang baik
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG 1 bulan - - - - -
DPT/ DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 6 tahun - -
Polio 0, 2 bulan 4 bulan 6 bulan 6 tahun - -
Campak 9 bulan - - - - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
MMR - - - - - -
TIPA - - - - - -
Kesan : imunisasi dasar lengkap. Imunisasi lanjutan dilakukan disekolah
RIWAYAT MAKANAN
Umur (Bulan) ASI/ PASIBUAH/
BISKUITBUBUR SUSU NASI TIM
0 – 2 ASI - - -
4
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
2 – 4 ASI/PASI - - -
4 – 6 ASI/PASI - - -
6 – 8 ASI/PASI √ √
8-10 ASI/PASI √ √ √
10-12 ASI/PASI √ √ √
Kesan: pasien tidak mendapat ASI eksklusif, dan makanan diberikan sesuai umur.
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAHNYA
Nasi/ pengganti 3x/hari
Sayur Tiap hari
Daging 3x/minggu
Telur 3x/minggu
Ikan 2x/minggu
Tahu Setiap hari
Tempe Setiap hari
Susu (merek/ takaran) Dancow (3 SDM+ 1 gls air)
Kesan :
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
PENYAKIT UMUR PENYAKIT KETERANGAN
Diare 3 bulan Morbili -
Otitis - Parotitis -
Radang Paru - Demam Berdarah -
Tuberculosis - Demam Tifoid -
Kejang - Cacingan -
Ginjal - Alergi -
Jantung - Kecelakaan -
Darah - Operasi -
5
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Difteri - Herpes di ketiak -
RIWAYAT KELUARGA
Corak Produksi
Tgl Lahir
(Umur)Sex Hidup
Lahir
MatiAbortus
Mati
(sebab)Keterangan
10 tahun Laki-laki √ - - - pasien
6 bulan Perempuan √ - - - sehat
DATA KELUARGA
AYAH/ WALI IBU/ WALI
Perkawinan ke- 1 2
Umur saat menikah 26 24
Kosanguinitas - -
Keadaan kesehatan/
penyakit bila adaSehat Sehat
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Adik pasien sakit mumps, tetapi sudah sembuh
Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga lain/ orang serumah
Tetangga pasien ada yang sakit gondongan, dan banyak disekitar rumah pasien yang
sakit DBD.
DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah: Rumah Dinas
Keadaan rumah:
Rumah berukuran 45m2 dengan 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, dan dapur.
Sirkulasi udara di dalam rumah cukup baik, cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah
6
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
melalui jendela-jendela yang dibuka tiap pagi sampai sore hari. Untuk makan, minum, mandi
dan keperluan rumah tangga lain memakai air PAM.
Keadaan lingkungan:
Rumah berada didalam kompleks perumahan TNI. Aliran got terbuka dan lancar, tidak bau,
tempat pembuangan sampah jauh dari rumah dan tertutup rapat, sampah rumah tangga diambil
1 kali sehari oleh petugas kebersihan. Cukup banyak motor yang lalu lalang di depan
lingkungan rumah, tetapi asap tidak sampai ke rumah.
Kesan: Kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal sekitar cukup baik
III. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 1 Agustus 2012 (perawatan hari ke-1 )
Pukul : 05.00 WIB
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : Nadi : 80x/menit, reguler, volume cukup, equalitas sama kanan kiri
Suhu : 37,40C
RR : 28 x/menit
TD : 110/70, rumple leed: +
Data Antropometri : BB : 33,5 kg TB : 140 cm
Lingkar kepala : -
Lingkar dada : -
Lingkar lengan atas : -
Status Gizi : menurut kurva NCHS tinggi badan dibandingkan berat badan
kesan status gizi dalam batas normal
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, rambut halus, kulit kepala bersih, tidak mudah dicabut
7
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Mata : Palpebra tidak ada kelainan, konjungtiva merah muda, kornea jernih, sklera putih, pupil
bulat isokor diameter 2,5 mm, RCL +/+ RCTL +/+, mata cekung (-)
Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-, membran timpani intak +/+
Hidung : Normosepti, sekret -/-, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-)
Bibir : Warna merah muda, kering
Mulut : Mukosa mulut lembab
Gigi-geligi : gigi tetap sampai molar2, hygiene baik, caries (-)
Lidah : normoglotia, lembab, tidak ada papil atrofi, lidah tidak kotor
Tonsil : T1-T1 tenang
Faring : permukaan licin, tidak hiperemis, arcus faring simetris
LEHER : tidak teraba kelenjar getah bening dan tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, trakea
ditengah
THORAKS
Dinding thoraks
I : bentuk dada datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
PARU
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal, tidak terdapat
retraksi
P : Vocal fremitus sama di kedua lapang paru
P: Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : Linea midclavikularis dextra setinggi ICS V, peranjakan 1 jari +
Batas paru kiri-gaster: Linea axilaris anterior sinistra setinggi ICS VII
A: Suara nafas vesikuler, ronkhi basah kasar -/-. Wheezing (-/-)
JANTUNG
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Batas kanan jantung pada linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
8
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Batas kiri jantung pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung pada linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
I : bentuk datar, simetris, tidak tampak pelebaran vena
A : Bising usus (+)
P : supel, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
P: timpani pada seluruh kuadran abdomen
ANUS
Tidak ada kelainan
GENITAL
Jenis kelamin laki-laki, sudah disirkumsisi, testis kanan-kiri sudah turun
ANGGOTA GERAK
Akral hangat dan tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas
KULIT
Warna kulit sawo matang, kelembapan baik, tidak ada efloresensi bermakna, petechie pada
lengan kiri (+)
KELENJAR GETAH BENING
Tidak teraba kelenjar getah bening di preaurikular, retroaurikular, oksipitalis, submandibula,
submental, cervicalis anterior dan posterior, supraklavikula, infraklavikula, axillaris dan
inguinalis.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
9
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Schaeffer -/- , Gordon -/- , Oppenheim -/-
Tanda rangsang meningeal (-)
IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah tepi (tanggal 31/8/2013)
Leukosit : 2.200/mm3
Eritrosit : 5,11 juta/mm3
Hemoglobin : 13,2 g/dl
Hematokrit : 40 %
Trombosit : 136.000/mm3
Air seni
-
Tinja
-
Lain-lain
-
V. RINGKASAN
Pasien anak laki-laki umur 10 tahun, datang ke IGD dengan keluhan demam 3 hari SMRS,
demam tinggi, timbul mendadak. Selain demam pasien juga mengalamipusing, mual, muntah,
mimisan, batuk, dan BAB hitam. Pada anamnesis didapatkan bahwa tetangga pasien banyak yang
mengalami demam berdarah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, Nadi:
80x/menit, reguler, volume cukup, equalitas sama kanan kiri, Suhu: 37,40, RR: 28 x/menit, TD: 110/70,
rumple leed: +. Pada abdomen didaptkan adanya nyeri tekan epigastrium, pada ekstremitas: akral
hangat, petechie (+). Pada pemeriksaan lab didapatkan Leukosit: 2.200/mm3, Eritrosit : 5,11 juta/mm3,
Hemoglobin: 13,2 g/dl, Hematokrit: 40 % , Trombosit: 136.000/mm3
10
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
VI. DIAGNOSIS KERJA
DBD grade II
VII. DIAGNOSIS BANDING
Infeksi virus
VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dengue blood test
Darah rutin ulang/ 24 jam
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
X. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
RL 40 tpm
Paracetamol 10-15 mg/kgBB 3 x 300 mg
Domperidon 0,25- 0,5 mg/kgBB 3 x 7,5 mg / 3x ¾ tab
Non Medikamentosa :
Tirah baring
Minum air yang banyak
XI. RESUME TINDAK LANJUT
Pasien laki-laki, usia 10 tahun dirawat dengan diagnosis demam berdarah dengue. Masuk ke
bangsal anak RSAL pada tanggal 1 Agustus 2012. Perawatan hari pertama diberikan infus RL 40
tpm, paracetamol 3 x ¾ tab, dan domperidon 3 x ¾ tab. Dilakukan pemantauan hemoglobin,
hematokrit, trombosit, dan leukosit setiap hari. Pada perawatan hari ke-3 dilakukan pemeriksaan
Dengue blood test dengan hasil IgM dan IgG dengue (+). Selama perawatan pasien menunjukkan
perbaikan.
11
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
12
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
LEMBAR FOLLOW-UP
Tanggal
Perawatan1/8/2012 2/8/12 3/8/12 4/8/12
S
Demam hari ke-4
mual (+), belum BAB 2 hari
Demam hari ke-5
Mimisan (+) 1x, sesak (+),
batuk (+), BAK lancar,
banyak
Demam hari ke-6
Nafsu makan membaik,
minum banyak, mimisan (-),
BAK banyak
Demam hari ke-7
O
KU : tampak sakit sedang
S: 37,8oC, N: 89 x/mnt
(reguler, kuat), TD: 100/60
P: 22x/mnt,
Thoraks: Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+), NT
epigastrium (+)
Ekstremitas: akral hangat
Lab: (1/8/12)
L: 1600 ht: 38 %
Eri: 4,86 tromb: 123.000
Hb: 12,4
Diff: -/1/2/48/43/6
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
S: 36,6oC, N: 72 x/mnt
(reguler, isi cukup), TD:
90/60
P: 24x/mnt,
Thoraks: Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+), NT
epigastrium (+)
Ekstremitas: akral hangat
Lab: 2/8/12
L: 2.800
Hb: 14,9
Ht: 46 %
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
S: 35,5oC, N: 70 x/mnt
(reguler, isi cukup), TD:
110/60
P: 24x/mnt,
Thoraks: Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+), NT
epigastrium (+)
Ekstremitas: akral hangat
Lab 3/8/12:
L: 3600 tromb: 96.000
Hb: 14,3 igM dengue:+
Eri: 5,58 igG dengue: +
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
S: 36,6oC, N: 80 x/mnt
(reguler, isi cukup), TD:
110/70
P: 24x/mnt,
Thoraks: Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+), NT
epigastrium (-)
Ekstremitas: akral hangat
Lab: 4/8/12
L: 4.700
Hb: 13,5
Ht: 41%
13
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Trombosit: 48.000 Ht: 44 Trombosit: 151.000
A
DBD grade II DBD grade II DBD grade II DBD grade II dengan
perbaikan klinis
P
- RL 40 tpm
- PCT 3x300mg
- Domperidon 3x7,5mg
- RL 40 tpm
- PCT 3x300mg
- Domperidon 3x7,5mg
Cek dengue blood test
- RL 40 tpm
- PCT 3x300mg
- Domperidon 3x7,5mg
Pasien diperbolehkan pulang
ANALISA KASUS
14
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit demam yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai oleh permeabilitas kapiler dan
kelainan hemostasis.(1) Demam dengue atau demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis berupa demam, nyeri
otot dan atau nyeri sendi yang disertai dengan leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesa hemoragik. Pada DBD terjadi
perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan
dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok. (2) Etiologi dari penyakit ini adalah virus
dengue, dimana pada virus ini terdapat 4 antigen virus yang berbeda.. Manifestasi klinis infeksi virus dengue dapat berupa asimptomatik, atau dapat
berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue, atau sindrom syok dengue. Pada umumnya pasien mengalami fase
demam selama 2-7 hari. Pada waktu fase ini pasien ini sudah tidak demam, akan tetapi mempunyai resiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat
pengobatan adekuat. Karakteristik demam berdarah dengue menurut WHO adalah sebagai berikut, demam tinggi mendadak yang disertai dua gejala
berikut: nyeri kepala berat, nyeri dibelakang mata, nyeri pada otot dan sendi, mual, dan muntah. Selain itu juga terdapat adanya tanda-tanda
perdarahan minimal rumple leed (+), epistaksis, gusi berdarah, dan perdarahan lain, trombositopenia, dan hemokonsentrasi.(3)
Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam dengue adalah dengan melalui pemeriksaan kadar
hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit, dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai gambaran limfosit plasma biru.
Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue ataupun deteksi antigen virus RNA dengue dengan teknik (Reverse Transcriptase
Polymerase Chain Reaction), namun karena teknik yang rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap dengue
berupa antibodi toal, IgM maupun IgG. Selain itu, demam berdarah juga harus dibedakan dengan demam lainnya, oleh karena itu harus ditanyakan
juga adanya riwayat melakukan perjalanan.
Pada pasien ini, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun didiagnosis Demam berdarah dengue. Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan adanya demam 3 hari SMRS yang timbul mendadak, suhu
tinggi, kemudian diikuti dengan adanya mimisan. Keluhan yang menyertai demam berupa mual, muntah. Dimana berdasarkan teori, demam
berdarah dengue adalah demam 2-7 hari yang timbul mendadak dan cepat naik mencapai 39-40 oC, epistaksis, petekie terjadi pada setiap stadium.
15
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Darah yang tertelan dari epistaksis dimuntahkan atau lewat melalui rektum dan diinterpretasikan sebagai peradrahan saluran cerna. Keadaan-
keadaan yang mendasari bersama dengan diatesis perdarahan akibat dengue dapat menyebabkan perdarahan yang berarti secara klinis. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya Nadi : 80x/menit, reguler, volume cukup, equalitas sama kanan kiri, Suhu : 37,40, RR : 28 x/menit, TD:
110/70, rumple leed: +, thoraks dalam batas normal, abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, pada
ekstremitas didapatkan adanya petechie pada lengan kiri bagian volar, akral hangat. Pada pemeriksaan anjuran didapatkan hasil darah rutin: leukosit
1.600/mm3, Eritrosit : 5,11 juta/mm3, Hemoglobin: 14,9 g/dl, Hematokrit: 46 %, Trombosit: 48.000/mm3. Hal ini menandakan adanya leukopeni,
trombositopenia, dan hemokonsentrasi yang ditandai dengan adanya peningkatan hematokrit. Hemokonsentrasi ini menandakan adanya kebocoran
plasma yang memang terjadi pada demam berdarah dengue. Pemeriksaan lain yang dilakukan pada pasien ini adalah dengue blood test untuk
melihat IgM dan IgG dengue, dimana pada pasien ini IgM dan IgG dengue (+). Hal ini menjelaskan bahwa pasien sedang terinfeksi demam
berdarah dengue.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini berupa terapi cairan RL 40 tpm, dimana protokol penatalaksanaan terapi cairan DBD pada
derajat 1-2 dengan berat badan 15-40kg : 5mg/kgBB/jam.(4) Diberikan juga paracetamol tablet dengan dosis 3 x 300mg berdasarkan dosis 10-15
mg/kgBB, dan domperidon diberikan untuk mengatasi mual muntah pada pasien ini dengan dosis 0,25- 0,5 mg/kgBB. (5) pada penatalaksanaan non-
medika mentosa berupa tirah baring, dan banyak mengkonsumsi cairan. Untuk mempercepat penggantian cairan akibat kebocoran plasma.
Pasien perlu dilakukan observasi tanda-tanda vital, masukan cairan, dan pengeluaran cairan lewat urin tiap 3 jam untuk mencegah terjadinya
sindrom syok dengue. Setelah melewati fase kritis (hari ke 3-4 demam) maka pasien dapat diperbolehkan pulang. Pasien dipulangkan pada hari ke-4
perawatan karena tidak adanya keluhan, bebas demam 24 jam.
16
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman, Kliegman, Dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak : Demam Berdarah Dengue, Edisi 15. Jakarta: EGC Buku Kedokteran. 2000. pg
1132-1133
2. Suhendro. Nainggolan, Leonard. Chen, Khie. Dll. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI;
2005. Pg: 1709-1713
3. WHO. Dengue And Severe Dengue. Available at: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/. Accessed in January, 2012
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Infeksi Tropik , jilid 1, edisi ke-2. 2011
5. Santoso, Anwar, dkk. MIMS Edisi Bahasa Indonesia: Paracetamol. Jakarta: UBM Medica Asia Pte Ltd. 2011. Pg 161
6. Santoso, Anwar, dkk. MIMS Edisi Bahasa Indonesia: Domperidon. Jakarta: UBM Medica Asia Pte Ltd. 2011. Pg 19-23
17
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
18