cara penggunaan tensi

6

Click here to load reader

description

alat tensi

Transcript of cara penggunaan tensi

Page 1: cara penggunaan tensi

Cara Cepat Mengukur Tekanan Darah

Program Kuliah Kerja Nyata

Angkatan 45

Dsn. Kowen I, Ds. Timbul Harjo

Kec. Sewon, Kab. Bantul

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Indonesia

2012

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim

Page 2: cara penggunaan tensi

Pengenalan. . . .

nda pasti sudah tahu alat apa saja yang sering digunakan oleh para dokter atau tenaga kesehatan untuk mengukur tekanan darah. Benar sekali, dalam

mengukur tekanan darah diperlukan alat-alat seperti tensimeter dan stetoskop. Dalam dunia kesehatan, terdapat berbagai macam tensimeter, salah satunya tensimeter air raksa dan tensimeter jarum. Perbedaannya adalah dipenampilannya. Tensimeter air raksa dibentuk dengan alat pengukur berupa air raksa dan dibungkus dengan semacam box, sehingga berkesan besar. Sedangkan tensimeter jarum dibentuk dengan alat pengukur jarum, bulat seperti jam, dan biasanya hanya dibungkus dengan tas kecil, seperti tas kosmetik, sehingga lebih gampang untuk dibawa kemana-mana.

A

Sedangkan stetoskop, merupakan alat bantu pendengaran sederhana yang memungkinkan kita untuk mendengarkan suara-suara yang berasal dari

tubuh, terutama jantung dan paru. Stetoskop terdiri dari alat pendengar, selang, corong, dan membrane. Dikatakan corong, karena bagian ini berbentuk seperti corong, dan dikatakan sebagai membrane karena bagian ini memiliki permukaan yang luas. Dalam hal mengukur tekanan darah, stetoskop berguna untuk mendengarkan denyut nadi.

Cara Mengukur Tekanan Darah . . . .

Gambar stetoskop dengan bagian corong diatas, dan membrane dibawahnya.

Page 3: cara penggunaan tensi

da dua jenis pengukuran tekanan darah (blood pressure), yaitu sistolik dan diastolik. Yang dimaksud dengan tekanan darah disini adalah tenaga

yang dikeluarkan oleh darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan dalam bentuk mmHg. Hg merupakan singkatan dari hydragyrum, yaitu merupakan air raksa yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi, jika tekanan darah seseorang adalah sebesar 140 mmHg, maka maksudnya adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk mendorong air raksa didalam tabung tensimeter setinggi 140 mm.

A

Langkah Kerja :

1. Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan), sekitar 2 jari di atas siku. Manset dililitkan pada bagian ini karena di sana terdapat pembuluh darah Arteri yang berasal langsung dari jantung. Pembuluh ini terletak dekat di bawah kulit, disebut juga Arteri Brachialis.

2. Upayakan tensimeter diletakkan setinggi/sejajar jantung baik dalam posisi tidur maupun duduk/berdiri. Tangan yang diperiksa dalam keadaan rileks.

3. Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan cara memutar kekanan sampai habis.

4. Stetoskop dipasang pada telinga Anda, bagian yang pipih (membrane/corong) ditempelkan pada bagian dalam lipatan siku di sebelah bawah lilitan manset.

5. Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa karet berulang-ulang sampai sampai denyut nadi tidak terdengar lagi. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti mengalir.

6. Kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan dengan cara membuka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri sedikit dengan penuh perasaan agar udara dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran darah arteri Brachialis mengalir kembali.

7. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa (jika menggunakan tensi air raksa) atau pada jarum (jika menggunakan tensi jarum) yang terdapat pada tensimeter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik.

8. Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat

Page 4: cara penggunaan tensi

denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.

Lalu, bagaimana cara kita mengetahui batasan yang bisa disebut normal atau darah tinggi ….?

ah, untuk menentukan apakah seseorang terkena darah tinggi atau dalam dunia medis disebut Hipertensi, maka kita perlu

menggunkan patokan-patokan yang sudah diciptakan oleh para ahli. Berikut patokan yang sering digunakan, menurut JNC VII.

NTabel1. Klasifikasi hipertensi untuk usia 18 tahun atau lebih menurut JNC VII

Klasifikasi Hipertensi

Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah Diastolik (mmHg)

Normal < 120 dan < 80

Prehipertensi 120-130 atau 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi derajat 2 ≥ 160 ≥ 100

Bagaimana? Sangat mudahkan untuk mengukur tekanan darah? Semoga sajian kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia ini dapat membantu warga semua dalam mengatasi masalah kesehatan, khususnya mengukur tekanan darah. Dan semoga apa yang kami kerjakan dapat bermanfaat bagi semua. Terima kasih atas partisipasi dan antusias dari warga.

Wassalam’ualaikum Wr. Wb

Disusun Oleh :

Didiek Reza Mawardi Waris

Dalam Rangka Program Kuliah Kerja Nyata Angkatan 45

Dsn. Kowen, Ds. Timbul Harjo

Kec. Sewon, Kab. Bantul