Cara Kerja Pembekuan Darah.docx

download Cara Kerja Pembekuan Darah.docx

of 9

Transcript of Cara Kerja Pembekuan Darah.docx

Cara Kerja Pembekuan Darah: Ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita, maka trombo cyt akan tersangkut bagi an yang kasar karena luka itu , trombocyt pecah mengeluarkan enzim trombokinase/tromboplastin . enzim segera bergabung dengan kalsium , vit K dan protrombin protein darah yang ada di plasma darah. komponen itu terjadi reaksi kimia yang akhirnya membentuk jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung. Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, menumpuk, sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang terbentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbarui, keropeng tersebut akan mengelupas.

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA A.Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan negara kita, semua konstitusi yang pernah berlaku menganut prinsip demokrasi. Hal ini dapat dilihat misalnya:1. Dalam UUD 1945 (sebelum diamandemen) pasal 1 ayat (2) berbunyi: Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.2. Dalam UUD 1945 (setelah diamandemen) pasal 1 ayat (2) berbunyi: Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.3. Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat, Pasal 1 Ayat (1) berbunyi: Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi.4. Konstitusi Republik Indonesia Serikat Ayat (2) berbunyi: Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.5. Dalam UUDS 1950 pasal 1:1) Ayat (1) berbunyi: Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan. 2) Ayat (2) berbunyi: Kedaulatan Republik Indonesia adalah di tangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan rakyat.

Untuk melihat apakah suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis atau tidak, dapat dilihat dari indikator-indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar berikut ini:1. Akuntabilitas2. Rotasi kekuasaan3. Rekruitmen politik yang terbuka4. Pemilihan umum5. Menikmati hak-hak dasar

Berikut ini adalah sejumlah uraian singkat mengenai pelaksanaan demokrasi di Indonesia selama masa pemerintahan revolusi kemerdekaan hingga masa reformasi saat ini.

a.Demokrasi pada Masa Pemerintahan Revolusi Kemerdekaan (1945-1949)Pada masa pemerintahan revolusi kemerdekaan ini, pelaksanaan demokrasi baru terbatas pada interaksi politik di parlemen dan berfungsinya pers yang mendukung revolusi kemerdekaan. Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menyangkut perkembangan demokrasi pada periode ini, akan tetapi pada periode tersebut telah diletakkan hal-hal mendasar. Pertama, pemberian hak-hak politik secara menyeluruh. Kedua, presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan untuk menjadi diktator. Ketiga, dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik kita.

b.Demokrasi Parlementer (1950-1959)Masa demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat kita temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia. Pertama, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Kedua, akuntabilitas (pertanggungjawaban) pemegang jabatan dan politis pada umumnya sangat tinggi. Ketiga, kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal. Keempat, sekalipun Pemilihan Umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada 1955, tetapi Pemilihan Umum tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi. Kelima, masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi sama sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal. Keenam, dalam masa pemerintahan Parlementer, daerah-daerah memperoleh otonomi yang cukup bahkan otonomi yamg seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa demokrasi perlementer mengalami kegagalan? Banyak sekali para ahli mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Dari sekian banyak jawaban, ada beberapa hal yang dinilai tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, munculnya usulan presiden yang dikenal dengan konsepsi presiden untuk membentuk pemerintahan yang bersifat gotong-royong. Kedua, Dewan Konstituante mengalami jalan buntu untuk mencapai kesepakatan merumuskan ideologi nasional. Ketiga, dominannya politik aliran, sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan konflik. Keempat, basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah.

c.Demokrasi Terpimpin (1959-1965)Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang berjalan pada masa demokrasi perlementer. Pertama, menguburnya sistem kepartaian. Kedua,bdengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, peranan lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi semakin lemah. Ketiga, hak dasar manusia menjadi sangat lemah. Keempat, masa demokrasi terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti kebebasan pers. Kelima, sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintahan pusat dan daerah.

d.Demokrasi pada Masa Orde Baru (1966-1998)Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi. Kedua, rekruitmen politik bersifat tertutup. Ketiga, pelaksanaan hak dasar warga negara.

e.Demokrasi pada Masa Reformasi (1998 Sampai dengan Sekarang)Dalam masa pemerintahan Habibie inilah muncul beberapa indikator kedemokrasian di Indonesia. Ada ruang kebebasan pers sebagai ruang publik untuk berpartisipasi dalam kebangsaan dan kenegaraan. Kedua, diberlakunya sistem multi partai dalam pemilu tahun 1999. Demokrasi yang diterapkan negara kita pada era reformasi ini adalah demokrasi Pancasila, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi perlementer tahun 1950-1959. Pertama, Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya. Kedua, rotasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampai pada tingkat desa. Ketiga, pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka. Keempat, sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan pers, dan sebagainya.

Negara DemokrasiNegara Otoriter

1Penyelenggaraan pergantian pimpinan negara ( Presiden / Perdana Menteri) secara teratur (di Indonesia setiap 5 tahun sekali).Tidak ada pergantian pimpinan negara karena sang penguasa (diktator) tidak mau melepas jabatannya.

2Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.Menentang adanya keaneka-ragaman / perbedaan, dan jika ada yang berbeda sikap dengan penguasa, orang tersebut akan ditumpas.

3Partai politik memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakatPartai politik lebih menge-depankan fungsi sebagai sarana pendoktrinan pemerintah kepada masyarakat.

4Negara menjamin terhadap perlindungan HAM dan adanya jaminan hak minoritasTidak adanya perlindungan HAM, sehingga terjadi banyak pelanggaran HAM tapi kasusnya ditutup-tutupi.

5Pers (jurnalis) mendapat kebebasan untuk memberitakan pengelolaan Negara oleh pemerintahManajemen pemerintahan tertutup, sehingga tidak diketahui oleh publik

6Hukum memenuhi kebutuhan kepentingan individu dan masyarakatHukum untuk memenuhi visi politik penguasa

7Pemerintahan konstitusional atau berdasarkan hukum.Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional.

8Pemerintahan mayoritas (dipiih oleh suara terbanyak / pemilihan umum) secara demokratis.Pemilu tidak demokratis. Pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah Negara.

9Terdapat lebih dari satu partai politik.Sistem satu partai politik atau beberapa partai politik tapi hanya ada satu partai yangmemonopoli kekuasaan.

10Penyelesaian masalah diselesaikan secara damai melalui musyawarah atau perundingan.Penyelesaian masalah diputuskan oleh penguasa / pemimpin secara sepihak.

11Badan peradilan bekerja dengan bebas sesuai hokum dan tidak bisa diintervensi oleh siapa pun.Badan peradilan tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa.

12Proses pembuatan hukum partisipatifProses pembuatan huku tidak partisipatif

13Sistem politik Negara demokrasi berlandaskan pada keputusan rakyat dalam mengambil keputusan melalui perwakilan rakyat.Sistem politik Negara otoriter hanya berlandaskan pada keputusan penguasa tanpa memperhatikan aspirasi rakyat.

14Adanya pembagian kekuasaan.Pemusatan kekuasaan pada satu orang atau sekelompok orang.

15Fungsi hukum sebagai instrumen pelaksana kehendak rakyat.Fungsi hukum sebagai legitimasi progam penguasa.

16Partai politik berperan sebagai alat untuk mensosialisasikan budaya politik negara dari satu generasi ke generasi berikutnya.Partai politik lebih mengedepankan sosialisasi budaya dan pola piker yang ditentukan oleh partai.