Capital Structure Dilema

4
Capital Structure Dilema Carrolina Caecilia – 121110011 Abstrak Struktur modal perusahaan merupakan komposisi dana jangka panjang yang berbeda dari segi jenis maupun biayanya. Alasan perusahaan memerlukan lebih dari satu jenis dana adalah karena kombinasi risiko atau sifat biaya modal yang berbeda akan menghasilkan biaya modal rata-rata yang lebih rendah daripada menggantungkan diri sepenuhnya pada satu sumber saja. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meminjam dengan tingkat bunga yang relatif rendah sampai pada suatu titik tertentu. Dengan penggunaan utang tersebut dapat menurunkan biaya modal, tetapi jika pinjaman sudah melewati titik debt equity, maka perusahaan harus membayar biaya bunga yang tinggi dan ini akan menaikkan biaya modal. Untuk menentukan komposisi dana yang optimal, manajer perusahaan harus mengetahui dan memahami konsep biaya modal karena sangat penting dalam pembelanjaan perusahaan. Kata kunci: struktur modal, biaya modal, perusahaan Faktor-faktor Penentu Struktur Modal Struktur modal merupakan suatu masalah yang paling penting bagi setiap perusahaan karena baik ataupun buruknya struktur modal perusahaan akan berpengaruh langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Pemilihan dalam penentuan kebijakan struktur modal perusahaan akan meningkatkan risiko keuangan dari perusahaan, hal ini dapat mengurangai tingkat keuntungan perusahaan. Dengan demikian perusahaan dituntut harus bisa menetapkan struktur modal yang tepat. Menentukan struktur modal yang tepat merupakan keputusan yang sulit sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi struktur modal. Menurut Weston dan Brigham

Transcript of Capital Structure Dilema

Page 1: Capital Structure Dilema

Capital Structure Dilema

Carrolina Caecilia – 121110011

Abstrak

Struktur modal perusahaan merupakan komposisi dana jangka panjang yang berbeda dari segi jenis maupun biayanya. Alasan perusahaan memerlukan lebih dari satu jenis dana adalah karena kombinasi risiko atau sifat biaya modal yang berbeda akan menghasilkan biaya modal rata-rata yang lebih rendah daripada menggantungkan diri sepenuhnya pada satu sumber saja. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meminjam dengan tingkat bunga yang relatif rendah sampai pada suatu titik tertentu. Dengan penggunaan utang tersebut dapat menurunkan biaya modal, tetapi jika pinjaman sudah melewati titik debt equity, maka perusahaan harus membayar biaya bunga yang tinggi dan ini akan menaikkan biaya modal. Untuk menentukan komposisi dana yang optimal, manajer perusahaan harus mengetahui dan memahami konsep biaya modal karena sangat penting dalam pembelanjaan perusahaan.

Kata kunci: struktur modal, biaya modal, perusahaan

Faktor-faktor Penentu Struktur Modal

Struktur modal merupakan suatu masalah yang paling penting bagi setiap perusahaan karena baik ataupun buruknya struktur modal perusahaan akan berpengaruh langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Pemilihan dalam penentuan kebijakan struktur modal perusahaan akan meningkatkan risiko keuangan dari perusahaan, hal ini dapat mengurangai tingkat keuntungan perusahaan. Dengan demikian perusahaan dituntut harus bisa menetapkan struktur modal yang tepat. Menentukan struktur modal yang tepat merupakan keputusan yang sulit sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi struktur modal. Menurut Weston dan Brigham (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah sebagai berikut:

a. Tingkat Penjualan

Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menggunakan beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.

b. Struktur Aset

Perusahaan yang asetnya sesuai dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan utang. Aset multiguna yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan merupakan jaminan yang baik, sedangkan aset yang hanya digunakan untuk tujuan tertentu tidak begitu baik untuk dijadikan jaminan.

Page 2: Capital Structure Dilema

c. Profitabilitas

Salah satu cara untuk mengukur profitabilitas adalah dengan menggunakan ROI (Return on Invesment) yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan aset yang ada, selain itu ROI juga bisa digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang digunakan.

d. Leverage Operasi

Perusahaan dengan tingkat leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena mempunyai resio bisnis yang lebih kecil.

e. Pajak

Bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak tinggi, karena itu semakin tinggi tarif pajak semakin besar pemanfaatan penggunaan utang.

f. Sikap Manajemen

Sikap yang diambil manajemen perusahaan mempunyai pengaruh langsung dalam pengambilan keputusan mengenai cara pemenuhan kebutuhan dana. Sifat manajer yang optimis mempunyai keberanian untuk menanggung risiko yang besar (risk seeker), akan lebih berani untuk membiayai pertumbuhan penjualannya dengan dana yang berasal dari utang (debt financing) meskipun metoda ini memberikan beban keuangan yang tetap. Sebaliknya seorang manajer yang bersifat pesimis, yang takut menanggung risiko (risk averter) akan lebih suka membiayai pertumbuhan penjualannya dengan dana yang berasal dari sumber intern atau dengan modal saham (equity finacing) yang tidak mempunyai beban keuangan yang tetap.

g. Sikap Pemberi Pinjaman dan Lembaga Penilai Peringkat

Sikap dari pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat (rating agency) sering kali mempengaruhi struktur keuangan. Jika perusahaan membicarakan struktur modalnya dengan pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat sebaiknya memperhatikan masukan yang diterima dari pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat.

h. Pengendalian

Dalam beberapa peristiwa, perusahaan mungkin memilih menggunakan leverage yang agak tinggi daripada mengeluarkan saham baru, meskipun mungkin pengeluaran saham baru lebih menguntungkan, mereka tetap memilih penggunaan utang. Hal ini disebabkan karena pemilik modal enggan membagi kepemilikan perusahaan dengan orang lain.

i. Keadaan Pasar Modal

Keadaan pasar modal yang sering mengalami perubahan disebabkan oleh adanya gelombang konjungtor. Pada umumnya bila gelombang tinggi para investor lebih tertarik

Page 3: Capital Structure Dilema

untuk menanamkan modalnya dalam saham. Karena hal ini perusahaan harus menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut dalam usahanya untuk mengeluarkan atau menjual sekuritas.

Referensi

Weston, J. F & Brigham, E. F. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.