campak

5
LI.2 Mempelajari campak LO.2.1. Memahami dan menjelaskan definisi campak Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus yang umumnya menyerang anak. Campak memiliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3 stadium yang masing2 mempunyai ciri khusus : (1) stadium masa tunas berlangsung kira2 10-12 hari, (2)stadium prodromal dengan gejala pilek dan batuk yang meningkat dan ditemukan enantem pada mukosa pipi (bercak koplik), faring dan peradangan mukosa konjungtiva, dan (3) stadium akhir dengan keluarnya ruam mulai dari belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan, dan kaki. Ruam timbul didahului dengan suhu badan yang meningkat, selanjutnya ruam menjadi menghitam dan mengelupas. LO.2.2. Memahami dan menjelaskan epidemiologi campak Campak merupakan penyakit endemis, terutama di Negara sedang berkembang. Di Indonesia penyakit campak sudah dikenal sejak lama. Di masa lampau campak dianggap sebagai suatu hal yang harus dialami setiap anak, sehingga anak yang terkena campak tidak perlu diobati, mereka beranggapan bahwa penyakit campak bisa sembuh sendiri bila ruam sudah keluar. Ada anggapan semakin banyak ruam yang keluar maka semakin baik. Bahkan ada usaha dari masyarakat untuk mempercepat keluarnya ruam. Ada kepercayaan bahwa penyakit campak akan berbahaya jika ruam tidak keluar pada kulit. Dari penelitian retrospektif dilaporkan bahwa campak di Indonesia ditemukan sepanjang tahun. Pengalaman menunjukkan bahwa epidemic campak di Indonesia timbul secara tidak teratur. Di daerah perkotaan epidemic campak terjadi setiap 2-4 tahun. Wabah terjadi pada kelompok anak yang rentan terhadap campak, yaitu di daerah dengan populasi balita banyak mengidap gizi buruk dan daya tahan tubuh yang lemah. Kunci gambaran epidemiologi campak adalah

Transcript of campak

Page 1: campak

LI.2 Mempelajari campak

LO.2.1. Memahami dan menjelaskan definisi campak

Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus yang umumnya menyerang anak. Campak memiliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3 stadium yang masing2 mempunyai ciri khusus : (1) stadium masa tunas berlangsung kira2 10-12 hari, (2)stadium prodromal dengan gejala pilek dan batuk yang meningkat dan ditemukan enantem pada mukosa pipi (bercak koplik), faring dan peradangan mukosa konjungtiva, dan (3) stadium akhir dengan keluarnya ruam mulai dari belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan, dan kaki. Ruam timbul didahului dengan suhu badan yang meningkat, selanjutnya ruam menjadi menghitam dan mengelupas.

LO.2.2. Memahami dan menjelaskan epidemiologi campak

Campak merupakan penyakit endemis, terutama di Negara sedang berkembang. Di Indonesia penyakit campak sudah dikenal sejak lama. Di masa lampau campak dianggap sebagai suatu hal yang harus dialami setiap anak, sehingga anak yang terkena campak tidak perlu diobati, mereka beranggapan bahwa penyakit campak bisa sembuh sendiri bila ruam sudah keluar. Ada anggapan semakin banyak ruam yang keluar maka semakin baik. Bahkan ada usaha dari masyarakat untuk mempercepat keluarnya ruam. Ada kepercayaan bahwa penyakit campak akan berbahaya jika ruam tidak keluar pada kulit.

Dari penelitian retrospektif dilaporkan bahwa campak di Indonesia ditemukan sepanjang tahun. Pengalaman menunjukkan bahwa epidemic campak di Indonesia timbul secara tidak teratur. Di daerah perkotaan epidemic campak terjadi setiap 2-4 tahun. Wabah terjadi pada kelompok anak yang rentan terhadap campak, yaitu di daerah dengan populasi balita banyak mengidap gizi buruk dan daya tahan tubuh yang lemah. Kunci gambaran epidemiologi campak adalah sebagai berikut : virus sangat menular, terdapat tipe serum tunggal, tidak terdapat reservoir hewan, infeksi tidak nyata yang jarang terjadi, dan infeksi memberikan kekebalan seumur hidup. Secara menonjol penularan terjadi melalui jalan pernapasan. Diperlukan adanya individu rentan terus menerus agar virus dapat menetap dalam komunitas.

Kejadian luar biasa campak lebih sering terjadi di daerah pedesaan terutama daerah yang sulit dijangkau pelayanan kesehatan, khususnya dalam program imunisasi. Di daerah transmigrasi sering terjadi wabah dengan angka kematian yang tinggi. Di daerah perkotaan khusus, kasus campak tidak terlihat, keculai dari laporan rumah sakit. Hal ini tidak berarti bahwa daerah urban terlepas dari campak. Daerah urban yang padat dan kumuh merupakan daerah rawan terhadap penyakit yang sangat menular seperti campak. Daerah semacam ini dapat merupakan sumber kejadian luar biasa penyakit campak.

Page 2: campak

LO.2.3. Memahami dan menjelaskan etiologi campak

Virus campak berada di secret nasofaring dan di dalam darah, minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat sesudah timbulnya ruam. Virus tetap aktif minimal 34 jam pada temperature kamar, 15 minggu di dalam pengawetan beku, minimal 4 minggu disimpan dalam temperature 35°C, dan beberapa hari dalam suhu 0°C. Virus tidak aktif pada pH rendah.

LO.2.4. Memahami dan menjelaskan patologi campak

Penulararannya sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah dapat menimbulkan infeksi pada seseorang. Penularan campak terjadi secara droplet melalui udara, sejak 1-2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Gambaran kejadian awal di jaringan limfoid masih belum diketahui secara lengkap, tetapi 5-6 hari setelah infeksi awal, terbentuklah focus infeksi yaitu ketika virus masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke permukaan epitel orofaring, kunjungtiva, saluran nafas, kulit, kandung kemih dan usus.

Pada hari ke 9-10 fokus infeksi yang berada di epitel saluran nafas dan konjungtivea, akan menyebabkan timbulnya nekrosis pada satu sampai dua lapis sel. Pada saat itu virus dalam jumlah banyak masuk kembali ke pembuluh daran dan menimbulakn manifestasii klinis dari sitem saluran nafas diawali dnegaan keluhan batuk pilek disertai selaput konjungtiva yang tampak merah. Respon imun yang terjadi ialah proses peradangan epitel pada saluran pernafasan diikuti dengan manifestasi klinis berupa demam tinggi, anak tampak sakit bertat dan tampak suatu ulsera kecil pada mukosa pipi yang disebut bercak koplik.selanjutnya daya tuahan tubuh menurun. Sebagai akibat respons delayed hypersensitivity terhadap antigen virus, muncul ruam makuopapular pada hari ke-14 sesudah awal infeksi dan pada saat itu antibody humoral dapat dideteksi pada kulit.

LO.2.5. Memahami dan menjelaskan diagnosis campak

Diagnosis campak biasanya dapat dibuat berdasarkan kelompok gejala klinis yang sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan demam tinggi dalam beberapa hari, diikuti timbulnya ruam yang memiliki cirri khas, yaitu diawali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh dan selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas.

Dapat disimpulkan bahwa diagnosis campak dapat ditegakkan secara klinis, sedangkan pemeriksaan penunjang sekedar membantu. Campak yang bermanifestasi tidak khas disebut campak atipikal.

LO.2.6. Memahami dan menjelaskan diagnosis banding campak.

Diagnosis banding lainnya adalah rubella, demam skarlatina, ruam akibat obat-obatan, eksantema subitum dan infeksi stafilokokus.

Page 3: campak

1. german measles. Pada penyakit ini tidak ada bercak koplik, tetapi ada pembesaran kelenjar di daerah suboksipital, servikal bagian posterior, belakang telinga.

2. eksantema subitum. Ruam akan muncul bila suhu badan menjadi normal. (Hassan.R.etal,1985)Rubeola infantum (eksantema subitum) dibedakan dari campak dimana ruam dari roseola infantum tampak ketika demam menghilang. Ruam rubella dan infeksi enterovirus cenderung untuk kurang mencolok daripada ruam campak, sebagaimana tingkat demam dan keparahan penyakit. Walaupun batuk ada pada banyak infeksi ricketsia, ruam biasanya tidak melibatkan muka, yang pada campak khas terlibat. Tidak adanya batuk atau riwayat injeksi serum atau pemberian obat biasanya membantu mengenali penyakit serum atau ruam karena obat. Meningokoksemia dapat disertai dengan ruam yang agak serupa dengan ruam campak, tetapi batuk dan konjungtivitis biasanya tidak ada. Pada meningokoksemia akut ruam khas purpura petekie. Ruam papuler halus difus pada demam skarlet dengan susunan daging angsa di atas dasar eritematosa relatif mudah dibedakan.

LO.2.7. Memahami dan menjelaskan komplikasi campak

Bila ada, berupa komplikasi segera (Anonim) :- Trakeobronkitis dan laringotrakeitis biasanya telah ada, merupakan sebagian dari manifestasi morbili.- Otitis media merupakan komplikasi paling sering terjadi, harus dicurigai bila demam tetap tinggi pada hari ketiga atau keempat sakit.- Bronkopneumonia / bronkiolitis oleh virus morbili sendiri atau infksi sekunder (oleh pneumokokus, hemofilus influenzae) dengan gejala batuk menghebat, timbul sesak nafas.- Aktivasi tuberkulosis laten.- Lain-lain (jarang) : ensefalitis, miokarditis, tromboflebitis, sindrom Guillain-Barre, dan lain-lain.

LO.2.8. Memahami dan menjelaskan pengobatan campak

Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori, sedangkan pengobatan simtomatik dengan pemberian antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan anti konvulsan bila diperlukan.

LO2.9. Memahami dan menjelaskan pencegahan campak

Pencegahan campak dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih.