CA Vesika Urinaria

7

Click here to load reader

description

ASKEP

Transcript of CA Vesika Urinaria

Page 1: CA Vesika Urinaria

1.1 DEFINISI

Kanker adalah Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan

pertumbuhan selular dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit

tunggal (Marilynn E. Doenges, Rencana Askep.)

Kanker istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan malignan dalam

setiap bagian tubuh. Pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang

dengan mengorbankan manusia yang menjadi hospesnya. (Sue Hinchliff, Kamus

Keperawatan).

Kanker kandung kemih adalah papiloma yang tumbuh didalam lumen kandung

kemih, meskipun pada pertumbuhannya mungkin menginfiltrasi sampai dinding

kandung kemih (Luckman and Sorensen. 1993).

Kanker kandung kemih merupakan kanker di daerah vesica urinaria. Gambaran

klinis biasanya berupa hmaturia tanpa nyeri dan obstruksi.

1.2 ETHIOLOGI

Penyebab yang pasti dari kanker vesika urinaria tidak diketahui. Tetapi

penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko:

Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan

pertambahan usia.

Merokok, merupakan faktor resiko yang utama.

Lingkungan pekerjaan.

Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker ini

karena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-bahan karsinogenik (penyebab

kanker). Misalnya pekerja industri karet, kimia, kulit.

Infeksi, terutama infeksi parasit (skistosomiasis).

Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakit

lainnya.

Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil

terdapat pada orang Asia.

Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.

Riwayat keluarga

Orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih

memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Peneliti sedang

mempelajari adanya perubahan gen tertentu yang mungkin meningkatkan

resiko terjadinya kanker ini.

Page 2: CA Vesika Urinaria

1.3 KLASIFIKASI

Ta : Tumor terbatas pada epithelium.

Tis : Karsinoma in situ

T1 : Tumor sampai dengan lapisan subepitelium.

T2 : Tumor sampai dengan lapisan otot superficial.

T3a : Tumor sampai dengan otot dalam.

T3b : Tumor sampai dengan lemak perivesika.

T4 : Tumor sampai dengan jaringan di luar kandung kemih : prostate, uterus,

vagina, dinding pelvis dan dinding abdomen.

1.4 WOC

1.5 MANIFESTASI KLINIS

- Hematuria (adanya darah dalam air kemih)

- Rasa terbakar atau rasa nyeri ketika berkemih

- Desakan untuk berkemih ( urgensi )

- Disuria

- Nyeri suprapubik yang konstan

- Panas badan dan merasa lemah

- Nyeri pinggang karena tekanan saraf

- Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis.

Gejala dari kanker vesika urinaria menyerupai gejala infeksi kandung kemih (sistitis) dan

kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan.

1.6 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan air kemih menunjukkan adanya darah dan sel-sel kanker.

2. Sistografi atau urografi intravena bisa menunjukkan adanya ketidakteraturan pada

garis luar dinding kandung kemih.

3. USG, CT scan atau MRI bisa menunjukkan adanya kelainan dalam kandung kemih.

4. Sistoskopi dilakukan untuk melihat kandung kemih secara langsung dan mengambil

contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik. Kadang sistoskopi digunakan untuk

mengangkat kanker.

1.7 PENATALAKSANAAN

2 Faktor-faktor yang mempengaruhi rencana pengobatan mliputi

jenis tumor, kedalam invasi tumor dalam kandung kemih,

Page 3: CA Vesika Urinaria

penyebaran penyakit, dan keadan umum klien. Factor-faktor

tersebut penting dalam rencana perawatan klien. Reseksi

transurethral (TUR) dan vulgrasi digunakan pada karsinoma

insitu atau untuk lesi permukaan yang kecil. Karena

kecepatan kambuhnya tinggi, kemoterapi intravesikal atau

immunoterapi mungkin dianjurkan. Tiopeta, mitomicin, dan

doksorubinsin adalah agen yang telah digunakan untuk

pengobatan intravesikal. Terapi laser juga sebuah terapi

yang mungkin untuk klien dengan lesi kecil. Reseksi kandung

kemih segmental digunakan untuk tumor besar dan tunggal pada

puncak kandung kemih atau dinding laterala atau untuk

adenokarsinoma.

3 Ketika tumor itu incasif atau tidak dapat ditangani atau

dikontrol dengan pendekatan yang konservatif, sistektomi

adalah pengobatan pilihan. Sistektomi sederhana pada seorang

pria meliputi pengangkatan kandung kemih, prostate dan

vesicaurinaria; sedangkan pada seorang wanita meliputi

pengangkatan kandung kemih dan uretra. Iversi urinarius

setelah sistektomi dapat dicapai dengan menggunakan sebuah

segmen ileum untuk membentuk sebuah salauran antara ureter

dan abdomen eksternal. Pilihan lain bagi klien mungkin

pembentukan reservoir ileum kontinen yang tidak membutuhkan

apparatus penampungan eksternal.

4

Terapi radiasi untuk kanker kandung kemih sebagai modalitas

penatalaksanaan tunggal, untuk penyakit invasive yang

mempeunyai kemungkinan sembuh rta-rata 16-30%, ini lebih

rendah daripada penatalaksanaan sistektomi, tetapi radiasi

dapat digunakan pada klien yang tidak ditangani dengan

pembedahan. Tidak ada regimen kemoterapi pasti yang telah

dianjurkan untuk pengobatan kanker kemih tahap lanjut.

Penatalaksanaan medis.

Pada pasien dengan tumor superficial hanya menjalani dengan pengobatan TUR (disertai

atau tidak disetai kemoterapi intravesika), control sistoskopi berkala mutlak dilakukan.

Sedangkan pasien yang menjalani pengobatan dengan sistektomi radikal dilakukan foto

Page 4: CA Vesika Urinaria

thoraks berkala.

Ringkasnya penatalaksanaan tegantung stadium tumor, yakni :

• Ta :(single, tidak rekurens : TUR)

• Ta :(ukuran besar, multiple, : TUR diikuti kemoterapi atau imunoterapi rekurens

intravesika)

• Tis :TUR diikuti imunoterapi/BCG intravesika

• T1 :TUR diikuti kemoterapi/imunoterapi intra vesika

• T2-T4 :-Sistektomi radikal

-kemoterapi neoajuvan diikuti sistektomi radikal

-Sistektomi radikal diikuti kemoterapi ajuvan

-Kemoterapi neoajuvan diikuti kemoterapi dan radiasi secara bersamaan T apapun dengan

N+, M+ :Kemoterapi sistemik diikuti pembedahan atau radiasi paliatif.

1) Operasi

Operasi kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung kemih atau hanya menyusup ke

lapisan otot paling atas, bisa diangkat seluruhnya melalui sistoskopi. Tetapi sering terbentuk

kanker yang baru, kadang di tempat yang sama, tetapi lebih sering terbentuk di tempat yang

baru.

Angka kekambuhan bisa dikurangi dengan memberikan obat anti-kanker atau BCG ke dalam

kandung kemih setelah seluruh kanker diangkat melalui sistoskopi. Pemberian obat ini bisa

digunakan sebagai pengobatan pada penderita yang tumornya tidak dapat diangkat melalui

sistoskopi.

Kanker yang tumbuh lebih dalam atau telah menembus dinding kandung kemih, tidak dapat

diangkat seluruhnya dengan sistoskopi. Biasanya dilakukan pengangkatan sebagaian atau seluruh

kandung kemih (sistektomi).

Kelenjar getah bening biasanya juga diangkat untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar

atau belum.Terapi penyinaran saja atau dikombinasikan dengan kemoterapi kadang bisa

mengobati kanker. Jika kandung kemih diangkat seluruhnya, maka harus dipasang alat untuk

membuang air kemih.Biasanya air kemih dialirkan ke suatu lubang di dinding perut (stoma)

melalui suatu saluran yang terbuat dari usus, yang disebut ileal loop. Selanjutnya air kemih

dikumpulkan dalam suatu kantong.

Cara untuk mengalihkan air kemih pada penderita yang kandung kemihnya telah diangkat,

digolongkan ke dalam 2 kategori:

a) Orthotopic neobladder

b) Continent cutaneous diversion.

Pada kedua cara tersebut, suatu penampung internal dibuat dari usus.

Page 5: CA Vesika Urinaria

Pada orthotopic neobladder, penampung ini dihubungkan dengan uretra. Penderita diajarkan

untuk mengosongkan penampung ini dengan cara mengendurkan otot dasar panggul dan

meningkatkan tekanan dalam perut, sehingga air kemih mengalir melalui uretra. Pada continent

cutaneous urinary diversion, penampung ini dihubungkan dengan sebuah lubang di dinding

perut. Diperlukan kantong luar, karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum

dikosongkan oleh penderita dengan cara memasang selang melalui lubang di dinding perut ke

dalam penampung. Penderita melakukan pengosongan ini secara teratur. Kanker yang sudah

menyebar diobati dengan kemoterapi.

2) Radioterapy

a) Diberikan pada tumor yang radiosensitive seperti undifferentiated pada grade III-IV dan stage

B2-C.

b) RAdiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis 3000-4000 Rads. Penderita

dievaluasi selam 2-4 minggu dengan iinterval cystoscopy, foto thoraks dan IVP, kemudian 6

minggu setelah radiasi direncanakan operasi. Post operasi radiasi tambahan 2000-3000 Rads

selam 2-3 minggu.

3) Chemoterapi

Obat-obat anti kanker :

a) Citral, 5 fluoro urasil

b) Topical chemotherapy yaitu Thic-TEPA, Chemotherapy merupakan paliatif. 5- Fluorouracil (5-

FU) dan doxorubicin (adriamycin) merupakan bahan yang paling sering dipakai. Thiotepa dapat

diamsukkan ke dalam Buli-buli sebagai pengobatan topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi 8

sampai 12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat diabiarkan dalam Buli-buli selama

dua jam

4.1 KOMPLIKASI

1.

Komplikasi pembedhan meliputi peredaran dan infeksi, efek

samping dari radiasi dapat menimbulkan striktur pada

ureter, uretra, atau kolon. Komplikasi lain dikaitkan

dengan daerah metastase penyakit.