Anfis Vesika Urinaria

17
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Susunan sistem perkemihan terdiri dari : a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pengertian vesika urinaria ? 2. Apa yang dimaksud dengan anatomi vesika urinaria ? 3. Apa yang dimaksud dengan fisiologi vesika urinaria ? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian vesika urinaria. 2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan anatomi vesika urinaria. 3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan fisiologi vesika urinaria. 1

description

Anatomi Fisiologi sistem perkemihan

Transcript of Anfis Vesika Urinaria

Page 1: Anfis Vesika Urinaria

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Susunan sistem perkemihan terdiri dari : a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian vesika urinaria ?2. Apa yang dimaksud dengan anatomi vesika urinaria ?3. Apa yang dimaksud dengan fisiologi vesika urinaria ?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian vesika urinaria.2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan anatomi vesika urinaria.3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan fisiologi vesika urinaria.

1

Page 2: Anfis Vesika Urinaria

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kandung kemih adalah kantong muskular tempat urine mengalir dari dalam ureter. Ketika kosong atau setengah terdistensi, kandung kemih terletak pada pelvis, ketika lebih dari setengah terdistensi, kandung kemih menempati abdomen di atas pubis. Di belakang kandung kemih terdapat uterus pada perempuan, dan usus pada laki-laki. Ureter memasuki kandung kemih di pertengahan bawah korpus kandung kemih. Dari dasar kandung, eretra mengalirkan urine untuk dikeluarkan dari tubuh.

2.2 Anatomi

A. Letak Letak, bentuk dan ukuran vesika urinaria beraneka ragam tergantung banyaknya urin yang terkandung di dalamnya. Vesika urinaria yang kosong terletak di dalam cavitas pelvis dengan dasar (basis) berada pada separo bagian atas vagina dan puncaknya (apex) menghadap ke arah simfisis pubis. Kalau vesika urinaria terisi urine, maka vesika urinaria akan meninggi dan lebih tinggi daripada cavitas pelvis dan akan menjadi organ abdomen dan apabila penuh dapat diraba (dipalpasi) di atas simfisis pubis. Jika vesika urinaria ini meninggi, maka akan menggeser letak corpus uteri.

2

Page 3: Anfis Vesika Urinaria

B. BentukApabila kosong, vesika urinaria berbentuk piramid (kerucut) dan apabila terisi urine bentuknya menjadi globuler.

3

Page 4: Anfis Vesika Urinaria

C. Ukuran

Vesika urinaria dapat menampung kira-kira 300 ml urine sebelum

terasa ingin miksi (kencing). Vesika urinaria dapat menampung

urine yang lebih besar lagi jumlahnya, sampai dengan 600 ml.

D. Struktur Makroskopik

4

Page 5: Anfis Vesika Urinaria

1. Apex (Puncak)

Apex atau puncak menghadap ke atas dan ke depan ke arah

simfisis pubis. Dari apex ini urachus melanjutkan diri ke atas ke

umbilicus. Urachus adalah sisa-sisa jaringan fibrosis dari saccus

vitellinus.

2. Cervic (Leher)

Cervic atau leher adalah lanjutan dari uretra, dan merupakan

daerah pada batas vesika urinaria dengan uretra.

3. Permukaan Superior (Fundus)

Permukaan superior atau fundus berbentuk segitiga (triangular)

dan hampir seluruhnya tertutup oleh peritoneum. Di sebelah

belakang (posterior) peritoneum melipat ke atas dan berada di

atas corpus uteri, peritoneum tadi melekat secara longgar dan

melipat-lipat. Susunan peritoneum yang demikian ini

memungkinkan gerakan yang penting bagi vesika urinaria dan

uterus. Kantong peritoneum disebut sebagai excavatio vesico-

uterina.

E. Struktur Mikroskopik

5

Page 6: Anfis Vesika Urinaria

1. Epitel Transisional

Epitel transisional mempunyai gambaran khas dapat berdistensi

(meregang), kontraksi (berkerut), dan impermeabel terhadap air,

adalah membran mukosa yang melapisi bagian dalam vesika

urinaria. Membran mukosa ini tersusun dalam bentuk lipatan-

lipatn atau rugae, yang memungkinkan vesika urinaria dapat

mengalami distensi (peregangan).

2. Jaringan Ikat Otot

Jaringan ikat otot berjenis areolar, merupakan otot nonstriata

(kadang-kadang secara sinonim disebut otot polos atau halus

atau involunter). Otot ini merupakan jenis otot yang dijumoai

pada berbagai organ dalam tubuh yang memerlukan jawaban

yang lambat, terus menerus dan otomatis. Otot ini tersusun atas

serabut sirkuler yang terletak antara lamina interna dan lamina

eksterna serabut-serabut longitudinal. Walaupun demikian,

6

Page 7: Anfis Vesika Urinaria

terdapat saling silang-menyilang antara serabut pada setiap

lapisan, dan lapisan-lapisan tadi tidak dapat dibedakan secara

tegas. Otot pada corpus vesika urinaria disebut musculus

destrusor. Lembaran mercier atau lembaran interureterica

adalah otot yang terletak anatara kedua osteum ureteris.

Apabila lembaran otot tersebut berkontraksi saat miksi, maka

otot ini menekan (kompresi) lebih lanjut jaringan yang menonjol

pada kedua ostium ureteris, dan menutup tonjolan tadi sehingga

urine tidak mengalir balik ke ureter. Otot mercier ini merupakan

otot non-striata (polos). Otot Bell, juga merupakan otot non-

striata, meluas antara masing-masing ostium ureteris dan

ostium uretra. Otot ini melanjutkan diri ke dinding otot uretra

apabila sudut uretrovesikal berubah pada saat mulainya miksi

dan otot-otot ini mengarahkan aliran urine ke dalam lumen

uretra.

3. Peritoneum

Peritoneum menutupi permukaan superior vesika urinaria.

4. Trigonum

7

Page 8: Anfis Vesika Urinaria

Trigonum ini disebut juga dasar (basis) vesika urinaria dan

berbetuk segitiga (trianguler), masing-masing sisi segitiga tadi

ukuran panjangnya 2,5 cm pada saat vesika urinaria

berkontraksi. Pada vesika urinaria yang meregang (distensi)

ukuran-ukuran tadi dapat meningkat sampai 5 cm. kedua ureter

memasuki vesika urinaria pada sudut lateral secara miring yang

menyusuri dinding vesika urinaria sejauh 2 cm. Kedua ureter

saat memasuki vesika urinaria menyebabkan lapisan epitel pada

vesika urinaria tadi menonjol. Penonjolan lapisan epitel ini

membantu mencegah aliran balik (regusgitasi) urine ke ureter

pada saat vesika urinaria penuh, karena terdapat tekanan pada

jaringan yang menonjol tadi. Uretra meninggalkan lubang ketiga

yang berada pada servix vesika urinaria.

5. Vaskularisasi

Pemasokan darah (vaskularisasi) melalui arteria vesikalis

superior yang berasal dari arteria iliaca interna. Drainase vena

melewati vena-vena yang sesuai.

6. Drainase Limfe

Drainase limfe ke dalam lymphonodi iliaci externa.

7. Persarafan

Persarafan utama berasal dari saraf-saraf pelvis,yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis (S3-S4) dari medulla spinalis.

a. Saraf sensorikMendeteksi derajat regangan dalam dinding kandung kemih. Sinyal regangan merupakan sinyal yang kuat terutama berperan untuk memicu reflek pengosongan kandung kemih.

b. Saraf motorikMerupakan saraf parasimpatik. Saraf ini berakhir d sel ganglion yang terletak di dalam dinding kandung kemih. Mempersarafi otot detrusor (kontraksi kandung kemih).

8

Page 9: Anfis Vesika Urinaria

Selain saraf pelvis, terdapat 2 persarafan lain, yaitu serabut motorik skeletal yang dibawamelalui saraf pudendus ke spincter eksterna kandung kemih. Saraf ini mengatur otot rangka volunter pada spincter tersebut. Selain itu juga mendapatkan persarafan simpatis dari saraf hipogastrik terutama berhbungan dengan L2 dari medulla spinalis. Serabut simpatis merangsang pembuluh darah dan memberi sedikit efek terhadap proses kontraksi kandung kemih.

8. Penopang (Penyangga)Cervix vesika ditopang (disangga) oleh musculus

pubococcygeus. Urachus meluas dari apex vesika sampai

umbilikus.

9. Dua Ligamentum Lateral

Meluas dari kedua dinding lateral pelvis ke kedua dinding lateral

vesika urinaria.

10. Dua Ligamentum Pubovesical

Meluas dari servix vesika ke corpus pubis. Kedua ligamentum ini

adalah ligamentum yang sebenarnya dari vesika urinaria dan

merupakan bagian dari ligamentum pubocervical, yang

merupakan pita yang menebal dari fascia pelvis.

F. Hubungan dengan bagian lain

9

Page 10: Anfis Vesika Urinaria

1. Bagian anterior : simfisis pubis

2. Bagian posterior pada laki-laki : bagian akhir vas deferens,

vesica seminalis, rektum.

3. Bagian posterior pada wanita : uterus dan vagina.

4. Bagian superior pada laki-laki : lengkung usus halus

5. Bagian superior pada wanita : ujung anterior corpus uterus

6. Bagian lateral : musculus levator ani, fascia dan

ligamen pelvis

7. Bagian inferior pada laki-laki : glandula prostat.

8. Bagian inferior pada wanita : dinding anterior vagina.

10

Page 11: Anfis Vesika Urinaria

2.3 Fisiologi

Miksi adalah kerja refleks yang sangat penting yang setelah masa bayi

dikontrol oleh pusat yang lebih tinggi pada sistem saraf. Masuknya

urine ke dalam kandung kemih suatu saat akan meregangkan serat

otot dinding kandung kemih. Impuls berjalan melalui saraf aferen ke

pars lumbalis medula spinalis, dan ditransmisikan ke korteks serebri

menghasilkan rasa ingin miksi. Derajat regangan yang dibutuhksn

untuk menghasilkan efek ini bervariasi di antara individu, beberapa

individu dapat mentoleransi distensi lebih besar tanpa rasa tiak

nyaman.

Ketika kandung kemih terisi sekitar 300 ml urine, reseptor tegang

pada dinding kandung kemih terangsang untuk mengirimkan sensasi

tersebut ke medula spinalis, yang menyebabkan refleks spinal

membuka sfingter internal uretra, yang memungkinkan urine mengalir

keluar. Hal ini merupakan proses involunter. Jika orang tersebut belum

dapat buang air kecil pada waktu tersebut, kontraksi sfingter uretra

eksterna secara volunter akan menahan keluarnya urine. Kandung

11

Page 12: Anfis Vesika Urinaria

kemih akan terus terisi urine sampai kandung kemih akan menjadi

sangat mengembang, sehingga kontrol volunter sudah tidak dapat

menahan urine lagi dan akhirnya sfingter uretra eksterna terbuka dan

terjadilah miksi. Dalam keadaan yang demikian, aliran keluar urine

juga terdorong oleh kontraksi otot detrusor.

Pengososngan kandung kemih juga dibantu oleh penggunaan otot

diafragma dan otot abdomen untuk meningkatkan tekanan dalam

rongga abdomen. Batuk, tertawa, bersin juga meningkatkan tekanan

dalam kandung kemih, dan bagi beberapa orang, teruatama pada

wanita hamil atau multipara, hal ini menyebabkan keluarnya sedikit

urine secara tidak sadar, kondisi yang dikenal dengan inkontinensia

stres.

12

Page 13: Anfis Vesika Urinaria

BAB 3

PENUTUP

Kandung kemih adalah kantong muskular tempat urine mengalir dari dalam ureter. Miksi adalah kerja refleks yang sangat penting yang setelah masa bayi dikontrol oleh pusat yang lebih tinggi pada sistem saraf. Masuknya urine ke dalam kandung kemih suatu saat akan meregangkan serat otot dinding kandung kemih.

13

Page 14: Anfis Vesika Urinaria

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn E.2009.”Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis”.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Whylie, Linda. 2010. Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan

Maternitas. Jakarta : EGC

Verrals, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan.

Jakarta : EGC

14