Business Ethics and GCG - Nissan March

7
Tugas Business Ethics and GCG Revinda Ayu Rahmania ( 111400072) MBTI B 2011 ETIKA & IKLAN “Iklan Nissan March Berujung Gugatan” 1. Apa fungsi iklan menurut anda? Dan apa saja yang menjadi pertimbangan dalam beriklan? Fungsi iklan menurut kami adalah sebagai unsur penting dalam penjualan suatu produk sekaligus media penjembatan bagi perusahaan dan konsumen untuk memasarkan produk yang mereka punya. Didalamnya terdapat pula informasi- informasi yang perusahaan anggap diperlukan untuk diketahui oleh konsumen agar membantu keputusan membeli konsumen. Iklan juga dapat menjadi media untuk mengumumkan klarifikasi terhadap produk tertentu dengan menyelipkan pesan-pesan tersendiri dalam setiap iklan. Jenis iklan pun bermacam-macam, dimulai dari yang bersifat persuasif sampai komparatif. Iklan dapat menjadi media penyalur dari kebebasan berekspresi, namun tetap ada beberapa ethics dan regulasi untuk melindungi kebebasan tersebut dan sekaligus melindungi kosnumen. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam beriklan beberapanya adalah, Yang pertama adalah informasi mengenai detail produk dan hal-hal yang berkaitan dengan produk yang perusahaan ingin konsumen untuk tahu. Bisa juga berupa kelebihan-kelebihan produk itu sendiri, dll. agar pesan yang disampaikan sebuah iklan tidak “mislead” atau malah tidak ada sama sekali, sekiranya

Transcript of Business Ethics and GCG - Nissan March

Page 1: Business Ethics and GCG - Nissan March

Tugas Business Ethics and GCGRevinda Ayu Rahmania ( 111400072)MBTI B 2011

ETIKA & IKLAN“Iklan Nissan March Berujung Gugatan”

1. Apa fungsi iklan menurut anda? Dan apa saja yang menjadi pertimbangan dalam beriklan?

Fungsi iklan menurut kami adalah sebagai unsur penting dalam penjualan suatu produk sekaligus media penjembatan bagi perusahaan dan konsumen untuk memasarkan produk yang mereka punya. Didalamnya terdapat pula informasi- informasi yang perusahaan anggap diperlukan untuk diketahui oleh konsumen agar membantu keputusan membeli konsumen. Iklan juga dapat menjadi media untuk mengumumkan klarifikasi terhadap produk tertentu dengan menyelipkan pesan-pesan tersendiri dalam setiap iklan. Jenis iklan pun bermacam-macam, dimulai dari yang bersifat persuasif sampai komparatif.

Iklan dapat menjadi media penyalur dari kebebasan berekspresi, namun tetap ada beberapa ethics dan regulasi untuk melindungi kebebasan tersebut dan sekaligus melindungi kosnumen. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam beriklan beberapanya adalah,

Yang pertama adalah informasi mengenai detail produk dan hal-hal yang berkaitan dengan produk yang perusahaan ingin konsumen untuk tahu. Bisa juga berupa kelebihan-kelebihan produk itu sendiri, dll.

agar pesan yang disampaikan sebuah iklan tidak “mislead” atau malah tidak ada sama sekali, sekiranya sebuah iklan perlu dikemas “straight-to-the-point”, agar konsumen mengerti maksud pesan yang disampaikan, disamping iklan tersebut juga harus dikemas semenarik mungkin.

Lalu tentu saja, konten dalam iklan harus bersih dari unsur-unsur yang bersifat offensive seperti SARA dan stereotype-stereotype tertentu. Terkadang beberapa perusahaan melupakan nilai-nilai dari moral yang ada di masyarakat bahwa nilai-nilai tersebut masih harus di lindungi.

Truth in Advertising. Dibawah nama Federal Trade Commission's Truth in Advertising Act (pemegang authority tertinggi untuk masalah terkait advertising di US),

dikatakan bahwa sebuah produk yang dipasarkan harus dengan jujur diiklankan kepada publik. Truth sendiri dapat menjadi konflik untuk beberapa nilai dalam sebuah “society”, seperti public interest, privacy, taste, dst. Implementasi dari truth ini sendiri contohnya dapat diwujudkan dengan harus adanya detail mengenai terms and condition dalam guarantees/warranties tertulis. Truth sendiri

Page 2: Business Ethics and GCG - Nissan March

dapat meminimalisir tindakan manipulasi dalam media. Seperti manipulasi pengemasan konten iklan, informasi kualitas produk, dll.

2. Dari kasus Nissan March ini, uraikan analisa anda terkait dengan pentingnya etika dalam beriklan.

Iklan merupakan unsur penting bagi penjualan suatu produk. Terkait dengan kasus Nissan March, yang pertama diluncurkan di Indonesia tahun 2010 lalu, produsen dari Nissan March seharusnya dapat mengambil langkah yang lebih preventif untuk konflik-konflik seperti ini dengan dapat lebih berhati-hati dalam menyebutkan informasi yang bersifat numerical dalam konten iklannya. Tanpa maksud apapun untuk menjadi konsumer-sentris, namun, konsumen telah membuktikan dengan caranya sendiri untuk melihat berapa banyak bahan bakar yang dihabiskan oleh mobilnya dan memang benar terbukti bahwa Nissan March menghabiskan banyak bahan bakar untuk jarak tertentu. Terlepas bahwa, ya, memang ternyata Nissan March adalah produk mobil yang boros bahan bakar atau tidak, namun fakta yang ditemukan Milla setelah pemakaian produk tidak sejalan dengan ‘fakta’ yang dikemukakan oleh produsen Nissan March dalam iklannya.

Konsumen cenderung akan serta merta berekspektasi untuk mendapatkan hasil , kualitas atau hal lainnya seperti yang mereka lihat dalam sebuah iklan. Tentunya, perbedaan fakta antara Milla dan iklan Nissan March ini mengecewakan konsumen karena ekspektasi konsumen telah tercemar oleh ‘fakta’ yang dikemukakan dalam iklan Nissan March tersebut bahwa Nissan March adalah mobil yang hemat bahan bakar.

Kekecewaan konsumen pun tidak semakin berkurang karena adanya “denial” atau penolakan dari pihak Nissan sendiri yang terus dengan kuat memegang fakta yang mereka percaya bahwa produk Nissan tersebut memang hemat bahan bakar, dan kemudian ditutup dengan dalih bahwa memang sudah seharusnya sebuah iklan dijadikan media untuk “menggoda orang”. Tidak dipungkiri bahwa fungsi sebuah iklan adalah untuk “persuading public” dan dengan berbagai cara atau inovasi meyakinkan publik agar produk yang diiklankan dapat diserap dengan baik dipasaran. Namun kembali ke etika dalam periklanan bahwa harus adanya nilai “Truth” dari iklan itu sendiri. Mengapa? Agar sifat konsumen yang cenderung memutuskan untuk membeli atas pertimbangan dari informasi yang dimuat dalam sebuah iklan mengenai suatu produk tidak diikuti dengan kekecewaan pasca pembelian/pemakaian. Tujuannya adalah untuk terus dapat menjaga kepuasan konsumen, bahwa produk yang dibeli sesuai dengan produk yang diiklankan.

Page 3: Business Ethics and GCG - Nissan March

Mengapa kepuasan konsumen sangat penting? Karena kepuasan konsumen ini mempengaruhi penjualan dan pencitraan dari produk itu sendiri. Saat konsumen merasa puas atas kualitas produk yang didapatnya, maka bukannya tidak mungkin bahwa konsumen akan terus menggunakan produk-produk lain dari produsen yang sama dalam waktu yang akan datang, bukan tidak mungkin pula konsumen malah akan menjadi pihak yang membantu untuk memasarkan produk secara tidak langsung dengan merekomendasikan produk kepada orang-orang lain atas pengalaman pribadi.Dan jika konsumen tidak puas, sebaliknya, konsumen dapat meninggalkan produk dan tidak kembali lagi untuk pembelian yang akan datang. Dapat pula menyebarkan pencitraan yang buruk mengenai produk tersebut sesuai dengan pengalaman pribadinya pula. Yang tentu saja, jika hal ini dilakukan oleh konsumen, akan berdampak buruk terhadap kelangsungan produk dan nama produsen itu sendiri, seperti misalnya, hilangnya kepercayaan konsumen dan menurunnya angka penjualan.

Meskipun status quo perusahaan saat ini menunjukkan bahwa Nissan masih dalam posisi yang stabil meski didera oleh berbagai kasus seperti salah satunya kasus iklan ini, namun kelalaian dalam beretika dalam periklanan akan membawa dampak yang kurang baik bagi perusahaan di masa yang akan datang.

3. Seandainya Anda berdua adalah karyawan bagian pemasaran di Perusahaan Nissan dan ditugasi untuk menelaah kasus ini dan Anda diminta untuk menganalisa dampak penjualan Nissan March juga pengaruhnya pada mobil Nissan yang lain, serta dampaknya pada brand image Nissan.

Dari analisa kami berdua terbukti bahwa sebelum kasus “March Boros” sudah banyak sekali dilakukan pengujian oleh para awak media dan blogger, dari hasil tersebut menyatakan bahwa konsumsi bahan bakar perliternya mencapai kisaran 29km. Namun setelah itu muncul di berbagai media mengenai keluhan para konsumsi bahwa pemakaian bahan bakar pada Nissan March sangatlah boros. Lalu muncullah ibu Ludmilla Arief yang menuntut Nissan, ibu Ludmilla merasa ditipu karena di iklan Nissan menyatakan bahwa Nissan March mobil yang irit bahan bakar, tetapi kenyataannya pada kasus ibu Ludmilla, mobil beliau hanya mencapai 8,2 km untuk 1 liter BBM. Selama proses gugatan berlangsung, diadakan pengujian terhadap Nissan March yang dilakukan oleh bu Ludmilla untuk menguatkan bukti gugatannya. Dan akhirnya dimenangkan oleh bu Ludmilla, sehingga Nissan harus mengganti rugi. Ibu Ludmilla pun mengadukan Nissan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Beliau menuntut Nissan untuk membeli kembali mobilnya. Nissan menyetujui hal tersebut, hanya saja Nissan hanya mau membelinya dengan standar harga sebuah Nissan March bekas yang berada di angka Rp 138 juta. Sementara Ibu Ludmilla mau Nissan membayar sesuai uang yang telah dia keluarkan untuk membeli mobil tersebut.Akhirnya, setelah dimediasi BPSK, pada 16 Februari 2012 lalu jalan tengah

Page 4: Business Ethics and GCG - Nissan March

pun diambil.Nissan harus membeli mobil Ludmilla kembali diatas harga pasaran mobil bekas tapi di bawah harga mobil baru. Angkanya Rp 150 juta.

Tapi bukannya menjalankan perintah BPSK tersebut, Nissan kemudian justru menggugat balik keputusan BPSK dan mengajukan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar membatalkan keputusan BPSK. Nissan lalu membeberkan sejumlah bukti yang melalui daftar bukti yang balik menyudutkan Ibu Ludmilla, konsumennya sendiri. Setelah kasus tersebut terkuak, ternyata banyak sekali konsumen yang mengeluh bahwa mobil Nissan March yang telah mereka beli sangatlah boros.

Pada saat ini, setelah kasus tersebut muncul, penjualan Nissan March tetap stabil, karena pada saat para konsumen hendak membeli produk Nissan maka kami selaku pihak pemasaran akan memberikan penjelasan kepada konsumen kami, dan para konsumen sejauh ini selalu mengerti dan tetap membeli produk Nissan ini. Menurut kami, hendaknya ketika ingin membuat iklan, lebih baik kita lakukan pengujian seakurat mungkin agar tidak lagi terjadi kasus seperti ini, etika dalam beriklan juga harus lebih diperhatikan, agar para konsumen lebih percaya lagi akan kebenaran iklan yang ada.

Daftar Pustaka:

http://oto.detik.com/read/2012/04/18/134008/1895289/1207/kasus-march-boros- berdampak-pada-penjualan

http://id.berita.yahoo.com/didera-2-kasus-penjualan-nissan-tetap-stabil- 075500713.html

http://trayothegreat.wordpress.com/2012/04/12/kasus-march-boros-belum-usai- kini-nissan-hadapi-tuntutan-kasus-juke-olivia-dewi/

***