Bunyi jantung Patologis

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bunyi jantung adalah suara yang dihasilkan dari denyutan jantung dan aliran darah yang melewatinya. Disebut juga denyut jantung. Untuk memeriksanya digunakan stetoskop. Bunyi jantung dibagi menjadi bunyi jantung normal dan patologis yang mengindikasikan suatu penyakit. Bunyi jantung dikenali sebagai lub dan dub secara bergantian. Bunyi murmur dihasilkan oleh turbulensi aliran darah di jantung. Stenosis merupakan penyebab dari turbulensi tersebut. Insufisiensi katup menyebabkan aliran darah berbalik dan bertabrakan dengan aliran yang berlawanan arah. Pada keadaan ini, murmur akan terdengar menjadi bagian dari tiap siklus jantung. Ketika stetoskop ditempatkan pada daerah yang berbeda dari jantung, maka akan terdengar 4 bunyi jantung yang bisa terdengar . respon dari gelombang bunyi dari bunyi jantung termasuk bunyi abnormal seperti murmurs) diciptakan oleh dorongan vibrasi dari penutupan katup, katup terbuka secara abnormal, vibrasi pada ruang ventrikuler, ketegangan otot jantung, dan turbuensi atau aliran darah abnormal yang melewati katup atau meewati antarruang jantung. Dasar dari bunyi jantung adalah bunyi pertama dan bunyi kedua, biasa disingkat sebagai S1 dan S2. S1 disebabkan oleh penutupan dari katup mitral dan katup trikuspidalis pada fase kontraksi isovoumetrik. 1

description

Kesehatan Jantung

Transcript of Bunyi jantung Patologis

Page 1: Bunyi jantung Patologis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bunyi jantung adalah suara yang dihasilkan dari denyutan jantung dan aliran darah

yang melewatinya. Disebut juga denyut jantung. Untuk memeriksanya digunakan stetoskop.

Bunyi jantung dibagi menjadi bunyi jantung normal dan patologis yang mengindikasikan

suatu penyakit. Bunyi jantung dikenali sebagai lub dan dub secara bergantian. Bunyi murmur

dihasilkan oleh turbulensi aliran darah di jantung. Stenosis merupakan penyebab dari

turbulensi tersebut. Insufisiensi katup menyebabkan aliran darah berbalik dan bertabrakan

dengan aliran yang berlawanan arah. Pada keadaan ini, murmur akan terdengar menjadi

bagian dari tiap siklus jantung.

Ketika stetoskop ditempatkan pada daerah yang berbeda dari jantung, maka akan

terdengar 4 bunyi jantung yang bisa terdengar . respon dari gelombang bunyi dari bunyi

jantung termasuk bunyi abnormal seperti murmurs) diciptakan oleh dorongan vibrasi dari

penutupan katup, katup terbuka secara abnormal, vibrasi pada ruang ventrikuler, ketegangan

otot jantung, dan turbuensi atau aliran darah abnormal yang melewati katup atau meewati

antarruang jantung.

Dasar dari bunyi jantung adalah bunyi pertama dan bunyi kedua, biasa disingkat

sebagai S1 dan S2. S1 disebabkan oleh penutupan dari katup mitral dan katup trikuspidalis

pada fase kontraksi isovoumetrik.

1.2 Tujuan

Untuk mengatahui anatomi katup jantung, faktor-faktor penyebab bunyi jantung dan

waktu dan jenis murmur yang berkaitan dengan berbagai kelainan katup jantung.

1

Page 2: Bunyi jantung Patologis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi katup-katup jantung.

tung

KATUP JANTUNG

1. Katup tricuspid terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup ini memiliki

tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium.

a. Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat pada korda jaringan ikat

fibrosa, chordate tendineae (“hearth string”), yang melekat pada otot papilaris.

Chordae tendineae mencegah terjadinya pembalikan daun katup kearah

belakang menuju atrium.

b. Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan darah di

atrium kiri, daun katup tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan

ke ventrikel kanan.

c. Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah di

atrium kanan, daun katup akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam

atrium kanan.

2

Page 3: Bunyi jantung Patologis

2. Katup bicuspid (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikrl kiri. Katup ini melekat

pada chordate tendineae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup

tricuspid.

3. Katup semilunar aorta dan pulmonary terletak di jalur keluar ventricular jantung

sampai ke aorta dan trunkus pulmonar.

a. Katup semilunar pulmoral terletak antara ventrikel kanan dan trunkus

pulmonary

b. Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Perubahan

tekanan dalam ventrikel, dalam aorta, dan dalam pembuluh pulmonary

menyebabkan darah hanya mengalir ke dalam pembuluh dan mencegah alirah

balik ke dalam ventrikel.

2.2 Faktor – faktor yang menyebabkan bunyi jantung abnormal

Bunyi jantung abnormal disebabkan oleh getaran yang diciptakan oleh aliran

turbulensi dstruktur sekitarnya yaitu dimana penyebab turbulensi adalah malfungsi katup-

katup jantung.

Malfungsi katup jantung antaralain:

Stenotik : Katup kaku menyempit yang tidak membuka sempurna, dimana

darah harus dipaksa melewati lubang yang menyempit dengan kecepatan yang

tinggi sehingga terjadi turbulensi yang menimbulkan suara siulan abnormal

seperti suara yang timbul ketika memaksa udara keluar cepat melalui bibir

yang menyempit saat bersiul.

Insufisien : Katup yang tidak menutup dengan sempurna, biasanya karena

pada tepi-tepi katup terdapat jaringan parut dan tidak menyatu dengan benar.

Turbulensi terjadi ketika darah mengalir balik melalui katub yang insufisien

tersebut dan bertumbukan dengan darah yang mengalir dalam arah

berlawananmenciptakan murmur berdesis (regurgitasi), katup jantung

insufisien sering disebut dengan katup bocor, karena memungkinkan darah

mengalir balik saat katup sebenarnya harus tertutup.

3

Page 4: Bunyi jantung Patologis

2.3 Waktu Murmur (Bunyi Jantung Abnormal / Bising)

Waktu murmur tediri dari :

Murmur sitolik : Murmur antara bunyi jantung pertama dan kedua (lup-murmur-

dup).

Murmur diastolik: Terjadi antara bunyi jantung kedua dan pertama (lup-dup-

murmur).

2.4 Waktu Dan Jenis Murmur yang berkaitan dengan berbagai kelainan Katup

Jantung

.

1. Stenosis mitralis

Stenosis mitralis menghalangi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri

selama fase diastolik ventrikel atrium kiri menghasilkan tekanan yang lebih besar

untuk mendorong darah melampaui katup yang menyempit. Atrium kiri mengalami

hipertrofi untuk meningkatkan kekuatan pemompoaan darah. Tidak lagi berfungsi

primer sebagai penampung pasif tetapi berfungsi mengalirkan darah ke ventrikel.

Karena volum atrium kiri meningkat akibat ketidakmampuan atrium mengosongkan

diri secara normal.

Peningkatan tekanan dan volume atrium kiri dipantulkan kebelakang kedalam

pembuluh darah paru vena pulmonalis meningkat. Akibatnya terjadi kongesti paru-

paru, mulai dari kongesti vena yang ringan sampai adema interstisial transudasi cairan

kedalam alveoli.

Bunyi abnormal yang terdengar pada stenosis katup mitral biasanya lemah dan

dengan frekuensi sangat rendah sehingga sebagian besar spektrum suara berada di

bawah frekuensi terendah dari pendengaran manusia. Selama bagian awal diastole,

4

Page 5: Bunyi jantung Patologis

ventrikel mengandung sedikit sekali darah dan dindingnya demikian lunak sehingga

darah tidak memantul bolak-balik di antara dinding-dinding ventrikel. Karena alasan

ini, bahkan pada stenosis katup mitral yang hebat sekali pun, sama sekali tidak

terdengar murmur selama sepertiga awal diastole.

Kemudian, setelah sepertiga awal diastole berlalu, ventrikel telah cukup

teregang sehingga darah dipantulkan bolak-balik, dan seringkali mulai terkadi

murmur yang bergemuruh rendah.

2. Insufisiensi mitralis

Memungkinkan aliran darah berbalik dari ventrikel kiri ke atrium kiri akibat

penutupan katup yang tidak sempurna selama sistolik ventrikel secara bersamaan

mendorong darah kedalam aorta dan kembali kedala atrium kiri.

Insufisiensi akan mengakibatkan dilatasi ventrikel. Dilatasi dinding ventrikel

akan meningkatan kontraksi miokardium. Insufisiensi akan menimbulkan beban

volume tidak hanya bagi ventrikel kiri tetapi juga bagi atrium kiri. Atrium kiri

berdilatasi untuk meningkatkan volume dan meningkatkan kekuatan kontraksi atrium.

Insufisiensi ini menimbulkan suara seperti tiupan berfrekuensi tinggi dan

“mendesis” yang serupa dengan yang terjadi pada insufisiensi katup aorta, dan

terutama dihantarkan dengan keras ke atrium kiri. Namun, atrium kiri terletak dalam

sekali di rongga dada sehingga sukar untuk mendengar suara ini tepat di atas atrium.

Akibatnya, suara pada insufisiensi mitral dihantarkan ke dinding dada terutama

melalui ventrikel kiri, dan biasanya terdengar paling baik di apeks jantung.

3. Stenosis Aorta

Stenosis aorta menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta pada waktu

sistolik ventrikel. Menigkatnya resistensi terhadap rejeksi ventrikel, maka beban tekan

ventrikel kiri meningkat. Ventrikel kiri menjadi hipertrofi agar dapat menghasilkan

tekanan yang lebih tinggi untuk mempertahankan perfusi perifer, hal ini menyebabkan

timbulnya selisih tekanan yang mencolok antara ventrikel kiri dan aorta. Keadaan ini

menyebabkan turbulensi hebat pada darah di pangkal aorta. Darah turbulen yang

mengenai dinding aorta menimbulkan getaran yang hebat, dan murmur yang keras

dihantarkan sepanjang aorta bagian atas dan bahkan ke dalam arteri-arteri besar di

leher. Geatran suara sering dapat teraba oleh tangan yang diletakkan di dada bagian

atas dan leher bagian bawah, yang disebut dengan “thrill’.

5

Page 6: Bunyi jantung Patologis

4. Insufisiensi aorta

Menyebabkan refluks darah dari aorta kedalam ventrikel kiri sewaktu

relaksasi ventrikel. Prinsipnya, jaringan perifer dan ventrikel kiri bersaing utuk

mendapatkan darah yang keluar dari ventrikel selama sistolik. Insufisiensi ventrikel

kiri mengalami dilatasi berat dan akhirnya menjadi hipertrofi, sehingga bentuknya

seperti bola.

Pada insufisensi, tidak terdengar suara selama sistol, tetapi selama diastole,

darah mengalir balik dari aorta ke ventrikel kiri, menimbulkan murmur “seperti suara

meniup” yang relative bernada tinggi dan mendesis, serta terdengar secara maksimal

di atas ventrikel kiri.

6

Page 7: Bunyi jantung Patologis

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Bunyi Jantung abnormal yaitu bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan

dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katub seperti

penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah kedepan atau katub yang tidak

sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya.

7

Page 8: Bunyi jantung Patologis

DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia. (2005). Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Sloane, Ethel. (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Sherwood, Lauralee. (2011).Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.

Guyton, Arthur C. & Hall, John E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:

EGC.

8