Miopia Patologis

22
MIOPIA PATOLOGIS Fach Rayni Primisasiki

description

Miopia patologis adalah miopia dengan ukuran lebih dari 6 dioptri (D) disertai kelainan pada fundus okuli dan pada panjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma postikum yang terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi korioretina.

Transcript of Miopia Patologis

Normo-Tension Glaucoma

Miopia patologisFach Rayni PrimisasikiAnatomi Mata

KonjungtivaKonjungtiva merupakan membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris)Sklera dan Episklera Sklera adalah pembungkus fibrosa pembungkus mata di bagian luar, yang hampir seluruhnya terdiri atas kolagen. Episklera adalah jaringan elastik halus dan tipis yang kaya akan pembuluh darah yang membungkus permukaan luar sklera bagian anteriorKornea Kornea merupakan selaput bening mata dan bagian mata yang tembus cahaya.Sudut Bilik Mata Depan Sudut bilik mata depan dibentuk oleh jaringan korneosklera dan pangkal iris. Pada bagian ini terdapat pengeluaran cairan humor aqueous. Lensa Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa didalam mata dan bersifat bening. Lensa berbentuk bikonveks dan terletak di dalam bilik mata belakang.Retina Retina adalah lembaran jaringsn saraf berlapis yang tipis dan semi transparan yang melapisi bagian dalam dua pertiga posterior dinding bola mata.Fisiologi MelihatProses refraksi: kornea aqueous humour pupil lensa vitreous humour retinaKornea merefraksi cahaya lebih banyak dibandingkan lensa. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea.Lensa hanya berfungsi untuk menajamkan bayangan yang ditangkap saat mata terfokus pada benda yang dekat dan jauh.Kontraksi dan dilatasi pupil terjadi pada kondisi dimana intensitas cahaya berubah dan ketika kita memindahkan arah pandangan kita ke benda atau objek yang dekat dan jauh. Setelah cahaya mengalami refraksi, melewati pupil dan terfokus pada retina akan menghasilkan sebuah bayangan yang kecil dan terbalik, tahap terakhir dalam proses visual adalah perubahan energi cahaya menjadi aksi potensial yang dapat diteruskan ke korteks serebri.

Miopia patologisDefinisiMiopia patologis menurut American Academy of Ophtalmology (AAO) disebutkan dengan istilah miopia tinggi atau miopia degeneratif.

Miopia patologis adalah miopia dengan ukuran lebih dari 6 dioptri (D) disertai kelainan pada fundus okuli dan pada panjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma postikum yang terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi korioretina.

Miopia patologisKlasifikasi miopia berdasarkan ukuran dioptri lensa yang dibutuhkan untuk mengkoreksikannya :1. Ringan : lensa koreksinya 0,25 s/d 3,00 Dioptri2. Sedang : lensa koreksinya 3,25 s/d 6,00 Dioptri.3. Berat : lensa koreksinya > 6,00 Dioptri

Miopia patologisEtiologiFaktor KeturunanCara transmisi dari miopia patologis adalah autosomal resesif, autosomal dominan, sex linked dan derajat miopia yang diturunkan ternyata bervariasi.Faktor PerkembanganFaktor prenatal: penyakit ibu yang dikaitkan dengan penderita miopia kongenital adalah hipertensi sistemik, toksemia, dan penyakit retina.Faktor perinatal: kelahiran prematur yakni berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Brain menyebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan defek mesodermal yang berkaitan dengan prematuritas

Miopia patologisPatogenesisTeori MekanikTerjadinya miopia degeneratif disebabkan karena peregangan sklera. Peregangan ini dapat terjadi pada sklera yang normal ataupun yang sudah lemah. Perlemahan sklera diduga juga menjadi penyebab membesarnya bola mata. Perlemahan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:- Kongesti sklera- Inflamasi sklera- Malnutrisi- Endokrin- Keadaan umum- Skleromalasia

Miopia patologisPatogenesisTeori BiologiFaktor timbulnya miopia terdapat pada jaringan ektodermal yaitu retina, sedangkan jaringan mesodermal di sekitarnya tetap normal.

Retina tumbuh lebih menonjol dibanding dengan koroid dan sklera. Pertumbuhan retina yang abnormal ini diikuti dengan penipisan sklera dan peregangan koroid. Koroid yang peka terhadap regangan akan menjadi atrofi.

Seperti diketahui pertumbuhan sklera berhenti pada janin berumur 5 bulan sedangkan bagian posterior retina masih tumbuh terus sehingga bagian posterior sklera menjadi paling tipis

Miopia patologisGejala Klinis- Penurunan tajam penglihatan (visus)- Floaters- Asthenopia- Cephalgia- Fotopsia- Metamorfopsia- Diplopia- Penurunan rigiditas okularMiopia patologisDiagnosis Banding- Age-Related Macular Degeneration- Ocular Histoplasmosis (pada umumnya tersebar pada fundus)- Tilted Disc- Gyrate Atrophy- Toxoplasmosis

Miopia patologisDiagnosis- Status Refraksi > 6 dioptri- Status Okulomotor strabismus, nistagmus- Segmen Anterior mata lebih besar, kornea lebih datar dan tipis, pupil dilatasi, bilik mata depan lebih dalam.- Lensa prevalensi katarak tinggi- Vitreous vitreous floaters- Perubahan diskus optikus Myopic Crescents- Perubahan retina perifer Lattice Degeneration- Sklera Stafiloma posterior- Koroid Lacquer cracks- Perubahan area makula Fuch spot

Myopic Crescents pada miopia.

Latice Degeneration pada miopia tinggi.

Stafiloma posterior pada miopia.

Lacquer cracks di dekat makula pada miopia.

Gambaran Fuchs'spot di daerah makula pada myopia.Miopia patologisPenatalaksanaan- Koreksi refraksi- Modifikasi lingkungan- Tindakan operatif- Fotokoagulasi laser- Pengawasan TIO- Pendidikan penderita/edukasiMiopia patologisKomplikasi- Floaters- Skotoma- Trombosis koroid dan perdarahan koroid- Ablasio retina- Glaukoma simpel- KatarakMiopia patologisPrognosisPrognosis pasien dengan miopia patologis bervariasi dilihat dari perubahan yang muncul pada retina dan okular. Pemeriksaan retina, pemeriksaan yang penting untuk dilakukan.Terima kasih