Bubut CNC

download Bubut CNC

of 12

Transcript of Bubut CNC

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    1/12

    1

    LAPORAN CNC TU 2A

    Nama : Muhamad Fajril Falah

    No : 12

    Kelas : Mesin 2 A

    Jurusan : Teknik Mesin

    Prodi : Mesin

    POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

    2014

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    2/12

    2

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan

    rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah laporan dengan tepat waktu.

    Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah laporan dengan judul "Praktek Bubut CNC

    Membuat Alur dan Tirus", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita

    untuk mempelajari cara membubut dengan baik dan benar.

    Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila

    mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau

    menyinggung perasaan pembaca.

    Dengan ini saya mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga

    Allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.

    Semarang 28-05-2013

    Muhammad Fajril Falah

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    3/12

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan

    yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat

    mesin perkakas di antaranya mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap, mesin bor,

    dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah

    yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem

    pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh

    komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya

    adalah sinkronisasi antara computer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan

    mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih

    unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan

    kapasitas produksi. Sehingga, di era modern seperti saat ini banyak industri-

    industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih

    menggunakan mesin-mesin perkakas CNC. Secara garis besar pengertian mesin

    CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan menggunakan

    bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Sebagai

    contoh: apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 spindel utama mesin

    akan berputar dan apabila kita tulis M05, spindel utama mesin akan berhenti

    berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua

    kelompok, yaitu mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut

    (lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin

    frais (milling machine).

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    4/12

    4

    BAB II

    TEORI DASAR

    Mesin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai

    berikut.

    1. Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU).

    2. Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU).

    Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi

    yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di

    lapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan

    pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem).

    Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk

    pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak. Sedangkan mesin

    CNC PU dipergunakan untuk produksi massal. Mesin ini dilengkapi dengan

    assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip

    kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya. Gerakan mesin bubut CNC

    dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai dengan

    program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin

    untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan

    tingkat ketelitian yang sama pula.

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    5/12

    5

    Tombol Eksekusi:

    a.

    INP : Tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pada memori mesin.

    b.

    DEL : Tombol ini berfungsi untuk menghapus satu karakter/kata untuk

    diganti.

    c.

    REV : Tombol ini berfungsi untuk memindah cursor kembali ke nomor blok

    program sebelumnya.

    d.

    FWD : Tombol ini berfungsi untuk memindah cursor menuju nomor blok

    berikutnya.

    e. - : Memasukkan data bernilai negatif, tombol ini ditekan setelah

    memasukkan nilai/angka yang dikehendaki.

    f.

    M : Memasukkan data dengan karakter M. Contoh: M99, M03,

    M05.

    g. : Tombol ini berfungsi untuk memindahkan cursor.

    Fungsi G

    G 00: Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)

    G 01: Gerak lurus penyayatan

    G 02: Gerak melengkung searah jarum jam (CW)

    Fungsi M

    M 00: Program berhenti

    M 03: Spindle (sumbu utama) berputar searah jarum jam (CW)

    M 05: Putaran spindle berhenti

    M 30: Program berakhir

    M 99: Penentuan parameter I dan K

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    6/12

    6

    Kecepatan Potong dan Kecepatan Putar Mesin

    a.

    Pengertian Kecepatan Potong

    Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan

    kecepatan pada saat proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga

    kecepatan potong ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang

    dipotong. Adapun rumus dasar untuk menentukan kecepatan potong sebagai

    berikut.

    Vc =

    Di mana:

    Vc = Kecepatan potong (m/menit).

    d = Diameter benda kerja (mm).

    n = Jumlah putaran tiap menit.

    = 3,14

    Harga kecepatan potong dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya

    sebagai berikut:

    1) Bahan benda kerja atau jenis material.

    2) Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan potong

    semakin kecil.

    3) Jenis alat potong (Tool).

    4) Semakin tinggi kekuatan alat potongnya semakin tinggi pula kecepatan

    potongnya.

    5) Besarnya kecepatan penyayatan/asutan.

    6) Semakin besar jarak asutan, maka harga kecepatan potong semakin kecil.

    7) Kedalaman penyayatan/pemotongan.

    8) Semakin tebal penyayatan, maka harga kecepatan potong semakin kecil.

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    7/12

    7

    b.

    Jumlah Putaran

    Jumlah putaran sumbu utama dapat ditentukan dengan menggunakan

    rumus:

    n=

    Di mana:

    Vc = Kecepatan potong (m/menit).

    d = Diameter benda kerja (mm).

    n = Jumlah putaran tiap menit.

    = 3,14

    c. Kecepatan Asutan

    Asutan adalah pemotongan benda. Asutan sendiri dibedakan menjadi dua.

    1) Asutan dalam mm/putaran (f)

    2) Asutan dalam mm/menit (F)

    Rumus dasar perhitungan asutan:

    F (mm/menit) = n ( put/menit ) f ( mm/put)

    Dari beberapa rumusan di atas, didapat suatu tabel perbandingan antara

    diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    8/12

    8

    Tabel Hubungan diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin

    Diameter (mm) Vc (m/menit) Kecepatan Putar

    (put/menit)

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    50

    20/30/40

    20/30/40

    20/30/40

    20/30/40

    20/30/40

    20/30/40

    30/40/70

    40/50/70

    40/50/70

    40/50/70

    40/50/70

    40/50/70

    40/50/70

    40/50/70

    50/70/100

    50/70/100

    50/70/100

    1250/1900/2500

    1050/1600/2100

    900/1300/1800

    800/1200/1550

    700/1050/1400

    650/950/1250

    780/1050/1225

    900/1150/1550

    780/1000/1400

    700/900/1250

    625/800/1100

    500/650/900

    425/550/750

    360/450/650

    400/570/800

    350/500/700

    225/450/650

    Contoh penggunaan tabel di atas, kita misalkan diameter benda kerja 50 mm,

    kecepatan potong (Vc)= 50 mm, maka kecepatan putar (n) = 225 put/menit.

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    9/12

    9

    BAB III

    ANALISA DATA

    Dari hasil percobaan yang kami lakukan di Laboratorium CNC, kami dapat

    mengambil hasil sebagai berikut:

    Nomer G X Z F H

    00 92 2800 200

    01 M06 0 0 T00

    02 M03

    03 00 2600 200

    04 84 2400 -2900 75 65

    05 00 2400 20006 84 2200 -2800 75 65

    07 84 2000 -2700 75 0

    08 84 1900 -2600 75 0

    09 00 1900 200

    10 84 900 -1600 75 60

    11 00 600 200

    12 01 600 0 75

    13 01 800 -100 75

    14 01 800 -1600 75

    15 01 1800 -1600 7516 01 1800 -2600 75

    17 02 2600 -3000 50

    18 M99 I400 K0

    19 00 4100 200

    20 M05

    21 M00

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    10/12

    10

    22 M06

    23 M03

    24 00 1000 1200

    25 86 800 -1600 20 300

    26 00 2000 -1200

    27 00 2000 -200028 86 1400 -2400 20 300

    29 00 4100 200

    30 M05

    31 M00

    32 M06

    33 M03

    34 00 1000 200

    35 78 650 -1300 K150 5

    36 00 4100 200

    37 M0538 M00

    39 M06

    40 00 2800 200

    41 M30

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    11/12

    11

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Mesin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai

    berikut.

    1. Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU).

    2. Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU).

    Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin

    bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan

    sistem koordinat sumbu X dan Z.

    Bagian Utama Mesin Bubut CNC TU 2-A

    1. Motor utama

    2. Eretan/support

    3. Step motor

    4. Rumah alat potong (revolver/toolturret)

    5. Cekam

    6. Meja mesin

    7. Kepala lepas

  • 8/11/2019 Bubut CNC

    12/12

    12

    Rumus Kecepatan Potong

    Vc =

    Dimana:

    Vc = Kecepatan potong (m/menit).

    d = Diameter benda kerja (mm).

    n = Jumlah putaran tiap menit.

    = 3,14

    B. Saran

    Saat mengisi program sangatlah berhati-hati karena jika salah berakibat fatal

    terhadap mesin CNC dan juga material yang dikerjakan.

    Setelah mengisi program sebaiknya dilakukan pengecekan ulang.

    Sebelum material dikerjakan sebaiknya diprint dulu arah gerak pemakanan.