Mesin Bubut CNC TU2

download Mesin Bubut CNC TU2

of 14

description

rpp

Transcript of Mesin Bubut CNC TU2

Mesin Bubut CNC TU-2AMesin CNC adalah ... . Sistem kerja teknologi CNC ini akanlebih sinkron antara komputer danmekanik, sehingga biladibandingkan dengan mesin perkakas yang sejenis, maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan cocok untuk produksi masal. Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat menunjang produksi yang membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dandapat mengurangi campur tangan operator selama mesinberoperasi.

Mesin Bubut CNC TU-2A adalah . Salah satu yang sering digunakan adalah Emco TU-2A buatan Emco Austria,berupa mesin perkakas CNC untuk simulasi proses pembubutan. Spesifikasi mesin ini adalah: Daerah kerja putaran spindel antara . rpm Kecepatan garak pahat arah atau .a)Kecepatan penuh (tak boleh memotong) : mm/menitb)Kecepatan secara manual (mode manual) : mm/menitc)Kecepatan secara otomatis (mode CNC) : .. mm/menit Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) .. mm Daerah kerja memanjang : mm Daerah kerja melintang : . mm Gaya pemakanan maksimum yang diperbolehkan : N(referensi iktatEMCO TU-2A, halaman 2)

Gambar Mesin CNC Bubut EMCO TU-2A(referensi :Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)Bagian-bagian Mesin CNC Bubut EMCO TU-2A:1.

Gambar Monitor(referensi :Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)Pada mesin CNC Bubut EMCO TU-2A monitor berfungsi untuk menunjukkan informasi program yang sedang berjalan pada mesin.

2..

Gambar Tailstock(referensi :Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)Pada mesin bubut TU-2A tailstock berfungsi untuk menahan benda kerja yang panjang agar benda kerja tidak oleng dan untuk mencekam pahat drill.

3.Gambar Revolver pahat(referensi :Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)

Pada mesin bubut TU-2A terdapat revolver pahat yang berguna untuk .. ( maksimum 6 buah, 3 buah pahat luar dan 3 buah pahat dalam).

4.Chuck

Gambar Chuck(referensi :Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi untuk mencekam benda kerja.

5.Konfigurasi tombolGambar 2.1.5.1. menunjukkan konfigurasi dan tombol-tombol atau bagian-bagian untuk mengoperasikan mesin bubut CNC TU-2A, yang terdiri dari:

Gambar Konfigurasi tombol operasipada TU-2A(referensi :Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)

1. Saklar utama, ..2. Lampu indikator, digunakan ..3. Saklar untuk .. (untuk saklar menunjuk angka 0 spindle mati, angka 1 spindle hidup untuk melayani manual, CNC spindle hidup untuk pelayanan CNC/otomatis).4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle5. Display penunjuk .6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).7. Lampu indicator untuk 8. . untuk arah Z dan X untuk mode manual.9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8), maka gerak asutan menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no 6.10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam perseratus mm. data ini juga terlihat di monitor.11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC atau sebaliknya pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu dapat dipakai secara manual (mode manual) atau dipakai secara otomatis yang menggunakan program CNC (mode CNC).12. Amperemeter, . 13. .., merupakan saklar darurat.14. Tombol DEL, dipakai untuk 15. Tombol pengalih yang .16. Tombol INP, untuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian.

Selain itu juga ada tombol-tombol untukgerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan -Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode CNC).

PERASIKAN DAN MEMPROGRAM MESIN CNC TU-3A Gambar ini diambil dari siswa yang sedang Prakerin di PT DERISTAMA TEKNINDO MANDIRI.BEKASI

MENGOPRASIKAN DAN MEMPROGRAM MESIN CNC FRAIS TU-3AKegiatan Belajar 1BAGIAN-BAGIAN MESIN DAN PENGENDALIa. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Menyebutkan bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A Menyebutkan fungsi bagian-bagian control mesin CNC TU-3A Menyebutkan fungsi setiap tombol pada panel pengendali mesin a. Uraian Materi Pembelajaran 1. Bagian-bagian mesin CNC TU-3AYang termasuk pada bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A adalah :a. Panel pengendali b. Monitorc. Motor utama d. Spindel utamae. Meja mesinf. Motor stepg. Landasan luncur meja mesinh. Pintu mesinSecara lengkap bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A ditunjukan pada gambar di bawah ini

Gambar 1.1 Mesin CNC TU-301. Panel pengendali Unsur-unsur pengendali untuk pelayanan mesin CNC TU-3A adalah semua piranti yang terdapat pada panel pengendali mesin seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.2 panel pengendali mesin secara umumKeterangan gambar :1. Saklar ON spindel untuk operasi mesin CNC secara manual2. Tombol pengatur kecepatan spindel 3. Saklar utama ON atau OFF4. Lampu indikator 5. Tombol darurat6. Tombol pilihan satuan sistem persumbuan untuk milimeter (mm) atau inchi7. Penggerak disket8. Lampu petunjuk operasi manual9. Tombol pengatur kecepatan pemakanan 10. Tombol pelintasan cepat-tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak eretan peda arah relatif 11. Penunjukan alamat pemrograman 12. Penampilan data alamat aktif dan berbagai jenis alarm13. Lampu penunjuk operasi mesin CNC14. Tombol pilihan pelayanan manual atau CNC 15. Tombol untuk mengaktifkan alamat M pada waktu menyimpan program dan menguji ketapan data geometris program16. Tombol START untuk menjalankan mesin 17. Tombol-tombol untuk memasukan dataa. Tombol angka 0-9b. Tombol minus (-) untuk mengubah arah lintasanc. Tombol INP, untuk menyimpan data alamat yand masuk d. Tombol DEL, untuk menghapus data per alamate. Tombol REV, untuk mengembalikan kursor blok per blokf. Tombol FWD, untuk memajukan kursor per blokg. Tombol panah, untuk memajukan kursor per alamath. Tombol M, untuk mengaktifkan fungsi M18. Tombol penggerak manual arah relatif dengan step motor : (pedoman arah penggerakan memanjang dan melintang kita anggap menggerakan pisau,walaupun yang bergerak mejanya)a. Tombol X, pisau melintas arah memanjang kekiri (meja mesin bergerak ke kanan)b. Tombol +X, pisau melintas arah memanjang ke kanan (meja mesin bergerak ke kiri)c. Tombol Y, pisau melintas arah melintang ke luar atau menuju operatord. Tombol +Y, pisau melintas arah melintang ke dalam atau menjauhi operatore. Tombol Z, pisau melintas arah turun f. Tombol +Z, pisau melintas arah naik19. AmperemeterKegiatan Belajar 2MENGOPERASIKAN MESIN SECARA MANUALa. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Menyebutkan langkah pengoperasian mesin CNC TU-3A secara manual Memasang dan melepas pisau pada mesin Mengefrais secara manualb. Uraian Materi PembelajaranLangkah-langkah pengoperasian mesin CNC TU-3A secara manual sebagai berikut :

1. Menghidupkan mesinLangkah operasional yang di lakukan untuk menghidupkan mesin CNC TU-3A ialah dengan memutar saklar utama mesin ke kanan (angka 1) pada kedudukan ON, dan lampu indikator arus masuk akan menyala.

Gambar 2.1 menghidupkan mesin

1. Memutar dan menyetel kecepatan spindelUntuk memutar spindel utama mesin putar saklar ON spindel untuk operasi mesin CNC secara manual, setelah spindel utama mesin berputar atur kecepatan putar spindel mesin dengan memutar knob pengatur kecepatan spindel mesin sesuai dengan

Gambar 2.2 Menyetel Kecepatan Spindelkecepatan yang di inginkan, apabila knob di putar searah jarum jam maka kecepatan putar spindel mesin semakin besar.1. Menggeser pisaua. Sistem PersumbuanSistem persumbuan distandarkan untuk berbagai permesinan berdasarkan ISO 841 dan DIN 66217 dengan dasar sistem koordinat cartesian. Untuk memudahkan penunjukan persumbuan mesin CNC TU-3A (tegak), operator berhadapan dengan mesin, lalu buka jari-jari tangan kanan (kaidah tangan kanan) seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.3 Sistim persumbuan kaidah tangan kananGambar di bawah ini menunjukan berbagai sistem persumbuan untuk mesin frais vertikal (tegak)Pada mesin frais jenis ini kepala fairs dan pisau bergerak secara vertikal dan benda kerja yang terpasang di atas meja melaksanakan gerakan melintang dan memanjang.Gambar 2.4 Sistem persumbuan mesin frais vertikal(alat potong yang bergerak) Pada mesin frais jenis kedua ini kepala mesin frais dan pisaunya diam tidak melakukan gerakan vertikal dan benda kerja yang terpasang di atas meja melaksanakan gerakan melintang dan memanjang.Gambar 2.5 Sistem Persumbuan Mesin frais vertikal (meja mesin yang bergerak)a. Menyetel kecepatan pemakanan/ingsutan (feeding/F)kemampuan alat potong melakukan penyayatan bahan Kecepatan pemakanan/ingsutan berkenaan dengan dalam setiap satu menit yang di pengaruhi oleh :1. Bahan benda kerja/bahan pisau2. Kondisi mesin 3. Geometri mata pisau fraisUntuk menentukan besarnya kecepatan pemakanan mesin dapat di lakukan dengan dua cara yaitu dengan rumus menghitung besarnya kecepatan pemakanan :F=n x f x s

Keterangan :F = Kecepatan pemakanan (mm/menit)n = jumlah mata sayatf = lebar penyayatan s = Kecepatan putar spindel mesinatau dapat juga menggunakan tabel hubungan kedalaman pemotongan,diameter pisau dan kecepatan sayat seperti gambar di bawah ini.PengefraisanDalamnya pemotongan-Diameter alat potong Asutan

PemboranDiameter batang bor Asutan

Contoh :Bahan benda kerja aluminium, bahan pisau HSS, kedalaman pemotongan (t) = 10 mm dan diameter pisau (d) = 10 mm, maka kecepatan pemakanan (F) yang sesuai = 60 mm/men. Untuk mengatur kecepatan pemakanan secara manual : putarlah knob pengatur kecepatan pemakanan searah jarum jam untuk memperbesar kecepatan pemakanan dan ke kiri untuk memperkecil kecepatan pemakanan.

Gambar 2.6 Menyetel feedinb. Menggeser eretan secara bebas Untuk melakukan perlintasan secara cepat pada mesin CNC TU-3A di lakukan dengan cara menekan tombol pelintas cepat tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak eretan pada arah relatif, yaitu tombol c. Menggeser eretan secara terukurUntuk melakukan penggeseran eretan secara terukur pada mesin CNC TU-3A dilakukan dengan cara menekan tombol penggerak eretan pada arah relatif, yaitu tombol : -X -Y -Z +X +Y +Z untuk melihat besaran pergerakan eretan yang di butuhkan dapat dilihat pada monitor mesin, apabila penggeseran sesuai dengan yang di inginkan hentikan penekanan tombol arah relatif pada panel pengendali.4. Memasang/melepas pisau jari pada pemegang (holder) Untuk memasang pisau fraisjari pada holder,lakukan-langkah berikut :a. Siapkan kolet untuk mencekam pisau pada holder.b. Letakan kolet ke dalam rumah/mur.c. Masukkan mur pengencang dengan posisi miring sedemikian rupa,sehingga bagian eksentrik masuk kedalam alur kolet.d. Masukkan mur pengencang dengan koletnya ke ujung holder.e. Masukan alat potong kedalam kolet dan kencangkan mur dengan pen silindris searah jarum jam.Untuk melepas pisau frais jari dan holdernya,lakukan langkah berikut :a. Putar berlawanan jarum jam mur pengencangb. Setelah mur pengencang di kendorkan, cabut alat potong dari kolet.

Gambar 2.7 memasang pisau jari5. Memasang/melepas holder pada sumbu utamaLakukan langkah berikut ini untuk memasang holder pada spindel utama mesin :

Gambar 2.8 memasang holder

a. Putar handel penetap holder searah jarum jam untuk membuka pen penetap spindelb. Masukkan holder ke dalam lubang spuindel.c. Putar holder bolak-balik untuk menetapkan kedudukan alur holder pada pen penetap.d. Setelah kedudukan pen penetap pada spindel masuk ke dalam alur holder lepas kembali hendel penetap sehingga holder terkunci secara otomatis

1. Mengefrais benda kerja secara manualApabila akan melakukan pengefraisan secara manual dengan diameter pisau frais 10 mm, maka lakukan langkah-langkah penyetelan nol benda kerja sebagai berikut:a. Gerakkan pisau frais pada arah Z sampai sedikit menggores permukaan benda kerja, lalu tekan tombol INP dua kali, maka sajian Z pada layar monitor menunjukan angka 0).Gambar 2.9 Gerakkan Pisau ke Arah Zb. Gerakkan pisau pada arah X sampai sedikit menggores sisi benda kerja, lalu tekan tombol INP dua kali, maka sajian X pada layar monitor menunjukan angka 0).Gambar 2.10 Gerakkan pisau ke Arah Xc. Goreskan sisinya pada arah Y, lalu tekan tombol INP dua kali, maka sajian Y pada layar monitor menunjukan angka 0).Gambar 2.11 gerakkan Pisau ke Arah Yd. Gerakkan pisau frais ke arah Y, setelah sajian menunjukan nol.Gambar 2.10 Gerakkan Pisau fraisSetelah langkah di atas, isilah terlebih dahulu data berikut:Kecepatan put. Spindel (put/men)...........................

Ingsutan F (mm/men)...........................

Lebar X (mm)..........................

Kedalaman z (mm)...........................

Perhatikan penyetelan ingsutan secarabenarGambar 2.11 Skema Gerakkan Pengfraisan Manual2. Pengoperasian ManualSajianSetlah menghidupkan mesin, sajian menunjukan 0. lampu-lampu X, Y, Z menyalaJika anda menggerakkan kearah X, lampu X menyala. Jika anda melepas jari dari tombol, jarak gerakannya ditunjukan dalam 1/100 mm pada VDU. Dengan jarak 2,45 mm. Sajian menunjukan 245Jika anda menekan tombol Z, nyala meloncat ke lampu Z. Setelah anda mengangkat jari dari tombol, jarak gerakan muncul (dengan 6,28 mm akan muncul 628).Tanda minus pada sajian.MonitorJika anda menghidupkan mesin, layar menunjukan nol untuk X, Y, ZDengan pengecualian gerakkan cepat, penunjukan memperlihatkan terus menerus dalam langkah 0,5 mm.

1. menyetel posisi start pisau jari ( PST = position of setting tool / start point )langkah penyetelan posisi start pisau jari dapat dilakukan sebagai berikut :a. sajian harus menunjukan nol pisau frais berada pada titik yang ditentukan ( Y=0, Z =0), lakukan penyetelan pisau agar sajikan X, Y, Z berada pada titik nol b. geser posisi pisau pada sisi X dengan jarak 22,15 dengan prosedur : 1) lampu X pada sajian menyala2) tekan INP lampu X

2

berkedip 3) masukan nilai5

( tanpa tanda +/-, sebab pisau frais dengan geraqkan arah + harus nol ) 4) tekan tombol INP, maka kedipan lampu X akan berhenti.c. masukan nilai Y dan Z dengan cara yang sama.

Gambar 2.13 Langkah Menyetel PSTUntuk penyetelan posisi start pisau jari dengan metoda pelayanan manual dilakukan dengan cara berikut : a. goreskan pisau pada permukaanbenda kerja, lalu setel sajian Z=0 b. goreskan sisi pisau pada sisi benda kerja arah X, lalu masukan nilai radius pisau frais (r).c. goreskan sisi pisau pada sisi benda kerja arah Y, lalu masukan nilai radius pisau frais (r).

Gambar 2.13 Penyetelan posisi start pisau1. Memuat ( entry ) data program CNC ke mesin a. fungsi tombol tombol penyunting ( edit )Gambar 2.14 Tombol penyunting Keterangan gambar :1. Tombol angka2. Tombol tanda minus, untuk memasukan nilai minus, tombol minus harus ditekan setelah memasukan angka.3. Tombol INPUT, untuk menyimpan data4. Tombol DEL, untuk menghapus5. Tombol FWD,untuk program melompat maju blok demi blok6. Tombol REV, untuk program melompat mundur blok demi blok7. Tombol panah , untuk sajian melompat per alamat8. Tombol M, untuk memesukan fungsi lain b. memuat/memasukan programGambar 2.15 Memasukan programMemasukan program pada mesin CNC TU-3A dengan cara menggunakan tombol penyunting yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :a. Dari disketLangkah-langkah memasukan program melalui disket adalah sebagai berikut : Masukan disket kedalam program melalui disket adalah pengendali Memasukan data G65 tekan INP sebanyak dua kali Pilih nomor program tekan INPb. Secara manualUntuk memasukkan program secara manual dengan menggunakan tombol penyunting Tombol angka 0-9 Tombol tanda minus, untuk memasukan nilai minus, tombol harus ditekan setelah memasukkan angka Tombol INPUT, untuk menyimpan data Tombol DEL, untuk menghapus Tombol FWD, untuk program melompat maju blok demi blok Tombol REV, untuk program melompat mundur blok demi blok Tombol panah, untuk sajian melompat per alamat Tombol M, untuk memasukan fungsi lain2. Mematikan mesinSetelah mesin digunakan, maka langkah yang penting kemudian ialah mematikan mesin. Langkah mematikan mesin sesuai dengan prosedur merupakan salah satu bagian dari pemeliharaan.Sebelum mematikan tombol power listrik pada mesin, terlebih dulu lakukan pemutusan arus listrik pada motor step dengan langkah : a. Aktifkan pelayanan mesin CNC dengan menekan tombol H/C b. Tekan tombol panah untuk mengaktifkan alamat Gc. Tekan tombol angka 6dan 4 dalam alamat G tersebutd. Tetapkan kombinasi angka tersebut dengan menekan tombol INP e. Kembali ke pelayanan manual dengan menekan tombol H/C Gambar motor listrik sudah tidak nampak lagi pada layar monitor.Setelah langkah di atas selesai dilakukan, kemudian matikan saklar utama mesin.Kegiatan Belajar 3MEMBUAT PROGRAM CNC TU-3AA. Tujuan Kegiatan pembelajaranSetelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda akan dapat : Memahami pengertian program CNC TU-3A Memahami struktur program CNC Memahami metoda pengukur titik koordinat absolut dan inkremental/relatif Menyebutkan fungsi kode G dan M Melakukan pemrograman uintuk pengefraisan kontur lurus, radius dan kantong (pocket)B. Uraian MateriTU (Training Unit)-3A merupakan mesin frais CNC yang khusus digunakan untuk pelatihan, dimana ukuran dan kapasitas mesin lebih kecil dibandingkan dengan PU (Production Unit). Pengoperasian mesin tersebut menggunakan kode-kode numeris yang di susun dalam bentuk program NC.1. Pengertian Program NCProgram NC pada intinya adalah perintah kepada pisau (alat pemotong) untuk bergerak dari yiyik koordinat yang lainnya sehingga akhirnya menghasilkan kontur benda sesuai yang diharapkan oleh program.Bahasa perintah ini tersusun dari kode-kode numeris yakni kode berupa huruf dan angkan tertentu yang oleh pengendali mesin CNC kode numeris tersebut diubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang menggerakan, misalnya : motor step pada eretan.Pengkodean gerak pisau dinyatakan dengan menggunakan persumbuan sistem koordinat Cartesian seperti dalam gambar 3.1 berikut :Gambar 3.1: Pengkodean gerakan pisauKeterangan :Gerakan X : memanjangGerakan Y : melintangGerakan Z : tegak

Pengkodean dengan huruf seperti di atas merupakan sebuah intruksi terhadap gerakan pisau untuk lintasan memenjang, melintang dan tegak. Sedangkan arah gerakannya mengikuti tanda + (plus) atau (minus).Contoh intruksi pada mesin CNC untuk melakikan operasi seperti gambar 3.2 dibawah dapat diuraikan sebagai berikut :Gambar 3.2 : IntruksiPengkodean lintasan pisau jari pada gambar di atas dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 3.1 :Perubahan Intruksi dalam Bentuk KodeIntruksi VerbalIntruksi Bentuk Kode

1. Gerakan pisau ke bawah (eretan tegak) 15 mm2. Gerakan pisau ke kanan (eretan memanjang) 50mm3. Gerakan pisau maju (eretan melintang) 30 mmZ -15X 50Y 30

Pada gerakan 1 tidak terjadi pembuangan tatal. Dengan gerakan secepat mungkin. Gerakan cepat ini dikodekan GOO.Pada gerakan 2 dan 3 merupakan gerakan lurus dan terjadi pembuangan tatal. Gerakan interpolasi lurus ini dikodekan GO1.Kecepatan gerakan 2 dan 3 harus diatur sesuai perhitungan, yang tergantung dari diameter pisau frais, jenis bahan dan dalamnya pemotonan.Dalam hal agar mesin CNC dapat melakukan gerakan seperti gambar 3.2, maka perintah harus diberikan kepada komputer dengan mengisi format yang terdapat pada layar sebagai berikut :Tabel 3.2 : Penisian kodeNG(M)V(I) (D)Y(Y) (S)Z(K)F(L) (T) (H)

................0000-1500

................0150000..................

................01030000..................

Keterangan :Pada TU 3A panjangnya gerakan di program tanpa titik desimal dalam 1/100 mm atau 1/1000 inci,sehingga perintah gerakan 15 mm diprogramkan 1500, perintah gerakan 30 mm diprogramkan 3000, perintah gerakan 50mm diprogramkan 5000 dst.Sedangkan dalam sebuah inci, perintah gerakan 1,235 inci diprogramkan 1235 dst.2. Struktur Program CNCProgram CNC merupakan naskah program yang di dalamnya memuat data pokok untuk pembuatan/pengerjaan bahan bakal menjadi suatu bentuk benda kerja. Dengan demikian program CNC terdiri dari beberapa dagian yang tersusun secara berurutan, baik blok, kata-kata maupun kata-nya. Blok Program terdiri dari beberapa blok, dimana setiap blok berisikan semua data untuk melakukan satu pekerjaan. (contoh, perintah : gerakan eretan memanjang 25 mm, dengan kecepatan 120 mm/menit)Tabel 3.3 : BlokNG(M)X(I) (D)Y(J) (S)Z(K)F(L) (T) (H)

0000-300000

01010-25000120

0201105000120

03010-1680100120

Kata-KataSetiap blok pada suatu program terdiri dari derbagai kata-kata, dimana setiap kata terdiri dari satu huruf dan satu kombinasi angka.Contoh : N 01. KataKata tediri dari satu huruf dan kombinasi angka (nomor kunci).Huruf yang terletak pada kata disebut juga adres.Beberapa adres yang terdapat di dalam lembaran program didefinisikan sebagai berikut :Tabel 3.4 : AdresNG(M)X(I) (D)Y(Y) (S)Z(K)F(L) (T) (H)

a. Adres NN merupakan singkatan dari nomor intriksi atau perintah satu pekerjaan di dalam blok.b. Adres GPada kolom ini akan kita masukan informasi kunci fungsi jalan.c. Adres X,Y,ZKolom-kolom ini memuat data panjangnya gerakan eretan memanjang (X), melintang (Y) dan tegak (z) yang diprogram tanpa titik desimal, dalam 1/100 mm dan 1/1000 inci.d. Adres FKolom F akan memberikaqn informasi atau perintah kecepatan pemakanan/ingsutan dalam satuan mm/ menit atau 1/10 inci/ menit.e. Adres MFungsi M di sebut sebagai fungsi bantu yang dituliskan pada kolom g di sertai nomor kunci.f. Adres DAdres D merupakan besarnya radius pisau, sehingga bila radius pisau=5mm akan kita tulis D 500g. Adres S+Adres ini merupakan kecepatan putaran spindle atau pisau.Contoh : Putaran Pisau 2000 rpm akan kita tulis S 2000h. Adres TAdres T digunakan untuk memilih alat potong sesuai dengan nomor yang ada, contoh : T 02i. Adres I,Jdan KAdres ini merupakan parameter pemrograman melingkar (akan di uraikan pada uraian G 02 / G 03).3. Metode Pengukuran Titik KoordinatMetode pengukuran titik koordinat pada mesin CNC penting sekali untuk di pelajari mengingat bahwa ketepatan gerakan pisau akan menentukan keakuratan hasil dan bentuk benda kerja yang dibuat.Ada 3 (tiga) metode pengukuran titik koordinat yang akan dibahas berikut ini, yaitu Pengukuran Absolut, Pengukurai Inkremental dan Pengukuran Campuran.Pengukuran AbsolutPengukuran Inkremental

Gambar 3.3 : Metode Pengukuran Absolut dan Inkremental Metode pengukuran titik koordinat ini dapat dipilih sesuai dengan keinginan kita dengan memberikan infornasi kunci pada kolom G, yaitu untuk Absolut = G 90 dan Inkremental = G 91a. Metode Pengukuran AbsolutGambar 3.4 : Pengukuran AbsolutPada metode pengukuran koordinat secara absolut semua titik koordinat diukur dari titik tertentu sebagai titik 0 (nol)/titik referensi.Pada gambar contoh (gambar 3.4) titik-titik A,B,C, diukur dari titik W sebagai titik nolnya.

Penulisannya dalam format program, sebagai berikut (Skala 10 mm tiap petak) :