bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

27
37 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK A. Sistem Dan Bagian-Bagian Program Mesin Bubut CNC Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan. Cara menyusun program CNC dikategorikan menjadi 3, yaitu : 1. Pemrograman manual Pemrograman manual ini digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang sederhana. Biasanya pemrograman manual dipakai untuk pendidikan dan pelatihan bagi yang baru belajar mengoperasikan mesin CNC. Metode pemrograman manual ini langsung dilakukan pada mesin (on line program). Mesin CNC dilengkapi display operational panel yang memuat fasilitas untuk pemuatan program dengan menggunakan tombol-tombol keyboard pada mesin. Dalam metode pemrograman ini, seorang operator harus mengetik langsung program (hasil sendiri maupun hasil orang lain) dengan benar. Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan pemrograman secara manual: Kelebihan a. Cepat dilakukan karena bias dilakukan satu orang operator saja b. Operator mesin akan lbih mengenali mesin sehingga akan lebih terampil dan faham karakteristik mesin c. Penghapusan program lebih sederhana dan proses kerjanya lebih fleksible sesuai keinginan operator BAB 4 PEMROGRAMAN BUBUT CNC

Transcript of bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

Page 1: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

37 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

A. Sistem Dan Bagian-Bagian Program Mesin Bubut CNC

Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun

secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin

perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan.

Cara menyusun program CNC dikategorikan menjadi 3, yaitu :

1. Pemrograman manual

Pemrograman manual ini digunakan untuk mengerjakan benda

kerja yang sederhana. Biasanya pemrograman manual dipakai untuk

pendidikan dan pelatihan bagi yang baru belajar mengoperasikan

mesin CNC. Metode pemrograman manual ini langsung dilakukan

pada mesin (on line program). Mesin CNC dilengkapi display

operational panel yang memuat fasilitas untuk pemuatan program

dengan menggunakan tombol-tombol keyboard pada mesin. Dalam

metode pemrograman ini, seorang operator harus mengetik

langsung program (hasil sendiri maupun hasil orang lain) dengan

benar.

Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan pemrograman

secara manual:

Kelebihan

a. Cepat dilakukan karena bias dilakukan satu orang

operator saja

b. Operator mesin akan lbih mengenali mesin sehingga akan

lebih terampil dan faham karakteristik mesin

c. Penghapusan program lebih sederhana dan proses

kerjanya lebih fleksible sesuai keinginan operator

BAB 4

PEMROGRAMAN BUBUT CNC

Page 2: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

38 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

d. Bagi pemula dapat meningkatkan pemahaman peraturan

organisasi manua

Kekurangan

a. Terbatas untuk pemrograman pendek dan sederhana

b. Selama menginput program mesin tidak dapat melakukan

proses produksi sehingga mengurangi produktifitas

c. Harus benar-benar teliti karena kesalahand alam input

data akan berakibat fatal

d. Diperlukan keahlian yang cukup tinggi dari operator

2. Pemrograman eksternal

Untuk memperbaiki kelemahan pemrograman manual, saat ini

pemrograman dapat dilakukan dengan bantuan computer. Saat ini

telah banyak software simulator yang banyak membantu dalam

pembuatan program seperti swansoft, CNC simulator, dll. Pada

prinsipnya pemrograman eksternal ini hampir sama dengan manual

akan teapi dilakukan pada computer baik berupa PC maupun laptop

tidak langsung pada panel operasi mesin. Program yang telah

dibuat kemudian dilakukan simulasi untuk mengecek kebenaran

program tersebut. Selanjutnya program disimpan kedalam sebuah

file yang berextension txt. Biasanya yang sering digunakan adalah

format dengan notepad.

Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan pemrograman

secara eksternal:

Kelebihan

a. Program dibuat dalam tempat berbeda dengan mesin

sehingga bisa lebih tenang dan nyaman.

b. Selama pembuatan program mesin dapat tetap beropersi

sehingga lebih efisien utnuk produksi

c. Cara penyimpanan data lebih sederhana menggunakan

flashdisk atau memori card.

d. Pemrograman dapat dilakukan oleh orang lain selain

operator mesinasalkan telah memahami cara

mengoperasikan dan karaketeristik mesin yang akan

digunakan

Page 3: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

39 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Kekurangan

a. Program tidak seragam atau universal sehingga harus

menyesuaikan dengan mesin jenis dan type mesin yang

digunakan

b. Kurang cocok untuk bentuk produk yang kompleks karena

titik target harus dihitung secara manual

c. Untuk dapat memprogram secara ekternal harus

memahami terlebih dahulu pemrograman manual dan

cara mengoperasikan mesin CNC yang akan digunakan.

3. Pemrograman menggunakan CAD/CAM

Metode pemrograman dengan cara ini sedikit berbeda dengan

pemrograman manual dan eksternal. Pada pemrograman ini dengan

bantuan software CAD akan memudahkan dalam menentukan titik

koordinat pengerjaan. Banyak sekali Software CAD (Computer Aided

designe) yang dapat digunakan misalnya Autocad, Inventor,

Solidworks, catia, pro enginer, dll. Dengan software CAD ini

digunakan untuk membuat desain produk yang akan dibuat,

sedangkan CAM (Computer Aided manufactur) digunakan utnuk

membuat program sesuai dengan bentuk gambar. Software Cam

diantara seperti Mastercam, SolidCam, Samatron, dll. Dengan

bantuan CAM ini, kita diberi kesempatan untuk membuat rancana

pengerjaan suatu produk sesuai dengan langkah sebenarnya. Selain

itu, informasi geometris (koordinat-koordinat target) dari gambar

produk dapat diketahui langsung.

Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan pemrograman

dengan CAD/CAM:

Kelebihan

a. Program input yang digunakan seragam

b. Dapat digunakan untuk membuat benda kerja yang

kompleks

c. Transfer data dpat berjalan melalui computer

d. Waktu produksi setiap produksi dapat diketahui

e. Pembuatan program dapat dilakukan pada tempat dan

waktu yang berbeda

f. Selama pembuatan program mesin dapat terus beroperasi

Page 4: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

40 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Kekurangan

a. Programmer harus memahami pengetahuan tentang

metode pengerjaan, cara pemasangan benda kerja,

penentuanda n perencanaan harga produksi sehingga

harus memiliki komptensi yang komplit.

Metode pemrograman CNC terdiri dari 2 metode utama yaitu

metode absolute dan incremental. Untuk beberapa mesin tertentu

dapat mengkombinasi kedua metode tersebut dalam pembuatan

program.

1. Metode absolute

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik

referensinya selalu tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan

referensi untuk semua ukuran berikutnya. Pemrograman

absolute pada mesin bubut untuk type GSK menggunakan

sumbu X dan sumbu Z. Sumbu X digunakan untuk eretan

melintang, sedangkan sumbu Z digunakan untuk eretan

memanjang.

Misalkan X arah utara (+) dan selatan (-)

Z arah Timur (+) dan Barat (-)

Maka penulisan pengukuranya

A-B ------- X= - 126, Z= 538

B-C -------- X= 0, Z= 746

Gambar Metode Absolute

Page 5: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

41 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

2. Metode incremental

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik

referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju

menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya.

Pemrograman incremental pada mesin bubut GSK

emnggunakan sumbu U dan W. sumbu U digunakan untuk

eretan melintang, sedangkan sumbu W digunakan untuk eretan

memanjang.

Misalkan U arah utara (+) dan selatan (-)

W arah Timur (+) dan Barat (-)

A-B ------- U= -126, W= 538

B-C -------- U= 126, W= 328

3. Metode kombinasi

Adalah metode pemrograman dengan mengkombinasikan

pemrograman absolute dan incremental.

Misalkan X/U arah utara (+) dan selatan (-)

Z/W arah Timur (+) dan Barat (-)

A-B ------- X= 126, W= 538

B-C -------- X= 0, W= 328

Mesin CNC dapat dioperasikan secara otomatis untuk

melakukan proses penyayatan benda kerja dengan menggunakan

bahasa pemograman yang terdiri dari G-Code, M-Code dan Address

S, F, D. Sebuah program disusun secara lengkap dan berurutan

sesuai dengan langkah pengerjaan yang telah ditentukan. Karakter

adalah unit dasar untuk menyusun program CNC. Karakter termasuk

huruf dan angka, dan tanda. Huruf yang digunakan ada 17 buah

yaitu:D E F G I K L M N P R S T U W X Z. Angka yang digunakan

Gambar Metode Incremental

Page 6: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

42 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

adalah:0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Tanda yang digunakan adalah: %, -

(negatif), dan . (desimal).

Struktur program NC sebagai berikut :

%01 -> No program

N1 G50 X0. Z0.;

N2 M4 S800 ; -> No Block

N3 G1 X100. Z100. F80;

N4 G2 U100. W50. R50.; -> Word

N5 G0 X0 Z0 ;

N6 G0 X100. Z100.; -> penutup block Program( End Of Block/EOB)

N7 T11;

N8 G1 X50. Z30. F80 ; -> block program

N9 G0 X0. Z0. ;

N10 M5 M30 ; -> penutup program

Sebuah program NC terdiri dari :

1. Nomor Program

Nomor program selalu didahului dengan tanda % 00 sd 99

Contohnya program nomor 05 maka penulisan %05

2. Block Number (Nomer blok)

Nomer blok dimulai dengan huruf N dan diikuti empat digit

angka integer (bilangan bulat).

Contoh penulisan ; N0000

3. Ward (Kata)

Satu kata terdiri dari satu huruf karakter dan angka,

misalnya N00, X25, dan Z-100. Tiap kata harus memiliki satu

huruf karakter dan angka di belakangnya. Angka 0 (nol) bisa

diabaikan kalau harganya tetap sama, misalnya M03 bisa ditulis

M3. Tanda positif bisa diabaikan, tetapi tanda negatif harus ada.

4. Block program

Satu block program terdiri dari nomor block dan ward. Satu

blok bisa terdiri dari 255 karakter. Nomer blok akan muncul

secara otomatis, yang akan dapat diubah pada mode edit.

Contohnya : N0020 G01 X50 Z5

Page 7: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

43 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

5. Kode akhir block

Setiap block harus di akhiri dengan sebuah kode. Kode

akhir block yang umum digunakan adalah tanda titik koma (;).

Pada beberapa mesin terdapat tombol EOB (End OF Block)

untuk berpindah dari satu block dengan block berikutnya. Pada

mesin CNC GSK perpindahan block satu ke block berikutnya

cukup dengan menekan tombol Enter.

6. Penutup program

Setiap program harus ditutup agar bisa dijalankan. Kode

penutup program yang umum digunakan adalah kode M30.

Pada mesin GSk penutup program digunakan kode M02 dan

M30. Kode M2 berarti program selesai. Kode M30 berarti

program selesai, spindel mati (OFF), dan coolant mati(OFF).

Sebuah program CNC terdiri dari beberapa baris program yang

disusun sesuai dengan langkah-langkah proses pemesinan. Nomer

baris digunakan untuk mengidentifikasi baris-baris program. Nama

program (atau nama file) digunakan untuk mengidentifikasi program

CNC. Setiap program CNC mempunyai satu nama dan terdiri dari

beberapa baris.

Kode-kode pemrograman dan fungsinya

1. Kode S dan T

Kode S adalah kode untuk menentukan jumlah putaran spindel

per menit (rpm) dengan format S..... Misal S2000, maka spindel

berputar 2000 rpm. Atau apabila perpindahan putaran menggunakan

kode posisi gigi, maka harga S adalah 1 - 4. Untuk keperluan ini

harap dicek pada manual mesin yang dibuat oleh produsen mesin.

Kode T adalah kode untuk memanggil pahat. Pahat yang

digunakan diberi nama dengan T diikuti angka posisi pahat pada tool

turret dan nomer kompensasinya. Misalnya : T11, T22, T33, dsb

T11 bacanya Tool pada tooltoret nomor satu dan nomor

kompensasi nomor 1

2. Kode G

Kode G didefinisikan sebagai kode gerakan dari mesin, yang

terdiri dari huruf G diikuti dua angka seperti yang ditunjukkan pada

Tabel 4 berikut

Page 8: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

44 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

KODE FUNGSI FORMAT PROGRAM

G0 Gerak cepat G0 X(U)_ Z(W)_

G1 Interpolasi (gerak) lurus G1 X(U)_ Z(W)_ F_

G2 Interpolasi melingkar

searah jarum jam (CW)

G2 X(U)_ Z(W)_ R_ F_

Atau G2 X(U)_ Z(W)_ I_K_ F_

G3 Interpolasi melingkar

berlawanan arah jarum jam (CCW)

G3 X(U)_ Z(W)_ R_ F_

Atau G3 X(U)_ Z(W)_ I_K_ F_

G4 Berhenti sebentar G04 D_

G22 Part circle start G22 L_

G26 Gerak menuju referensi

pada arah X dan Z

G26

G27 Gerak menuju referensi pada arah X

G27

G29 Gerak menuju tit ik referensi

pada arah Z

G29

G32 Siklus pengetapan G32 Z_ P(E)_

G33 Penyayatan ulir G33 X(U)_Z(W) P(E)_I_K_

G50 System koordinat benda

kerja absolute

G50 X_Z_

G71 Siklus pembubutan pengasaran (roughing)

G71 X_I_K_F_L_

G72 Siklus pembubutan muka pengasaran (Roughing)

G72 Z_I_K_F_L_

G74 Siklus pembuatan lubang

dalam

G74 X(U)_Z(W)_I_K_E_F_

G75 Siklus pengaluran G75 X(U)_Z(W)_I_K_E_F_

G80 Part cyrcle end G80

G90 SIklus pembubutan muka G90 X(U)_Z(W)_R_F_

G92 Siklus penguliran G92 X(U)_Z9W)_P(E)_L_I_K_R_

G94 Sklus pembubutan muka

tirus

G94 X(U)_Z(W)_R_F_

G93 System offset

G98 Gerak makan /menit G98 F_

G99 Gerak makan /radius G99 F_

Table Kode dan fungsinya

Page 9: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

45 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

2.1. G50, membuat sistem koordinat benda kerja

Koordinat titik nol benda kerja arah Z bisa digunakan arah

positif, maupun arah negatif. Untuk keamanan proses pemesinan

disarankan untuk menggunakan koordinat Z negatif untuk proses

pemesinannya.

Koordinat benda kerja positip Koordinat benda kerja negatif

G50 X25 Z35 G50 X25 Z10

2.2. G0 gerak cepat atau gerak memposisikan pahat

Gerak cepat digunakan untuk memposisikan pahat pada

koordinat tertentu (X,Z). X berarti diameter dan Z berarti

panjang. Apabila gerakan pahat dengan koordinat incremental maka ditulis U,W

Pergerakan A ke B

Absolute N010 G0 X25 Z10 ; (A)

N020 G0 X15 Z0 ; (B)

Incremental N010 G0 U-10 W-10

;(A-B) Kombinasi N010 G0 X25 Z10 ; (A)

N020 G0 X15 W-10 ; (B)

CODE FORMAT G00 X (U)……Z(W)…….

CODE FORMAT G50 X ……Z…….

Page 10: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

46 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

2.3. G01 interpolasi lurus

Gerak interpolasi lurus adalah gerak lurus dengan gerak makan

tertentu yang ditulis pada F. Satuan F adalah mm/menit, dengan

jangkauan harga F antara 5 sampai dengan 6000 mm/menit. Satuan

F bisa dengan mm/menit apabila sebelumnya ditulis G98 atau

mm/putaran bila sebelumnya ditulis G99.

Pergerakan b ke c dengan

feed rate 75mm/menit

Absolute

N010 G1 X15 Z0 F75 ; (b)

N020 G1 X15 Z-20 F75; (c)

Incremental

N010 G1 U0 W-20 F75 ;

Kombinasi

N010 G1 X15 Z0 F75 ; (b)

N020 G1 X15 W-20 F75 ; (c)

2.4. G02 dan G03 , gerak interpolasi melingkar

G02 merupakan gerak interpolasi melingkar searah jarum jam

(CW/clock wise)

G03 merupakan gerak interpolasi melingkar berlawanan arah

jarum jam (CCW/ counter Clock Wise)

CODE FORMAT G01 X (U)……Z(W)…….F……

Code format: (dengan radius) G02 X(U)…. Z(W)…. R…. F….;

G03 X(U)…. Z(W)…. R…. F….;

(F-feedrate. Unit:mm/min)

Page 11: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

47 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

N0020 G1 X5 Z0 F75 (a)

N0030 G3 X15 Z-5 R5 F75 (b)

N0040 G1 X15 Z-15 F75 (c)

N0050 G2 X25 Z-20 R5 F75 (d)

Penjelasan

I adalah jarak awal radius terhadap pusat radius searah sumbu X

K adalah jarak awal radius terhadap pusat radius searah sumbu Z

Code format: (dengan center coordinat) G02 X(U)…. Z(W)…. I…. K…. F…. ; G03 X(U)…. Z(W)…. I…. K…. F…. ;

G02 G03

Page 12: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

48 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

N0020 G1 X12 Z0 F75; (a) N0030 G3 X15 Z-5 I7.14 K4.78 F75; (b) ---- (Pemakanan Radius CCW)

N0040 G1 X15 Z-10 F75; (c) N0050 G2 X25 Z-20 I20.72 K3.57 F75; (d) ---- (Pemakanan Radius CW)

2.5. G90 Siklus pemakanan Linier

Code G90 digunakan untuk pemakanan siklus secara linier

Siklus pemakanan linier

Penulisan program NC

N0010 G0 X25 Z5

N0020 G90 X25 Z-20 F75

N0030 X20

N0040 X15

Code format: G90 X(U)…. Z(W)…. F….; Atau G90 X(U)…. Z(W)…. R…. F….

Code format: G90 X(U)…. Z(W)…. F….;

Page 13: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

49 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Siklus pemakanan untuk tirus

Penulisan program

N0010 G00 X29 Z5

N0020 G90 X25 Z-20 R-5 F75

N0030 G90 X25 Z-20 R-10 F100

2.6. G71 siklus pembubutan pengasaran memanjang

Siklus pembubutan pengasaran memanjang yaitu proses

penyayatan roughing untuk bentuk kontur tertentu.

Keterangan: X (U) = koordinat arah sumbu X I = kedalaman setiap pemotongan K= jarak pengembalian (retract) L= jumlah baris untuk bentuk kontur akhir (ditulis L baris sesudah G71) F= gerak makan.

Harga kedalaman pemotongan, jarak kembali, koordinat awal,

dan jumlah baris bentuk kontur ditentukan pada G71. Bentuk kontur

yang akan dibuat diprogram pada beberapa baris sesuai dengan L

yang diperintahkan

Code format: G90 X(U)…. Z(W)…. R….F….;

Code Format

G71 X (U) ... I ... K......L....F……

Page 14: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

50 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Contoh program dengan G71

G0 X29 Z5

G71 X9 I1 K1 L7

F75

G1 Z0 F75

G3 X13 W-2 R2

F75

G1 X13 W-8 F75

G1 X17 W-10 F75

L=7

G1 X21 W0 F75

G1 X21 W-8 F75

G2 X25 W-2 R2

F75

2.7. G75 Siklus pengaluran

Code G75 digunakan untuk pembuatan alur pada benda

kerja.

I = kedalaman tiap penyayatan arah X

K = gerak balik (retract)

E= pergeseran pahat arah Z

F= gerak makan

Code Format

G75 X(U)……Z(W)…..I….K…..E….F…..

Page 15: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

51 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

N0030 G0 X125 Z-30 ;--------------------------- posisi awal jalan

N0040 G75 X80 Z-100 I1 K0.5 E3 F150 ;----- siklus alur

Lebar pahat alur dihitung pada koordinat akhir

2.8. G92, Siklus penguliran

G92 digunakan untuk siklus penguliran pada benda kerja

Keterangan :

X,Z adalah koordinat akhir dari ulir

P = kisar ulir metrik ( 0,25 – 100 mm)

E = lead ulir inchi (100- 0,25 gang/inchi)

I = lead out (gerak keluar) arah X, harga positif

K = lead out (gerak keluar) arah Z, harga positif

R= selisih diameter antara titik awal dan titik akhir untuk ulir tirus,

jika ulir lurus tidak usah ditulis

L = ulir ganda (jika ulir tunggal, maka abaikan L)

Contoh program ulir

N0190 G0 X18 Z8 ;

N0200 G0 X17 Z-

20 ;

N0210 G92 X16 Z8

P2 K0 ;

N0220 X15.5 ;

N0230 X15.0 ;

N0240 X14.5 ;

N0250 X14.0 ;

N0250 X13.8 ;

Code Format

G92 X(U).... Z(W)... P(E).... I... K... R... L...

Page 16: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

52 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

3. Kode M

Kode M adalah kode fungsi bantu. Kode M biasanya berfungsi

seperti sakelar atau untuk ON/OFF spindel, coolant, atau

menghentikan program.

Fungsi kode M dapat dilihat pada table 5 berikut :

KODE FUNGSI FORMAT

M0 / M1 Optional stop M0, M1

M2/ M30 Program selesai M2, M30

M3 Spindel berputar searah jarum jam (CW) M3, M03

M4 Spindle berlawanan arah jarum jam

(CCW)

M4

M5 Mematikan putaran spindle M5

M8 Menghidupkan aliran coolent M8

M9 Mematikan aliran collent M9

M98 Memanggil sub program M98 P_L_

M99 Program kembali M99

Table kode M dan fungsinya

2.1.1. M98 dan M99 — memanggil subprogram dan kembali

M98 digunakan untuk memanggil sub program

M99 digunakan untuk kembali

Keterangan :

P = Nomor block (harus 4 digit)

L = waktu pemanggilan sub program

Code Format

M98 P………L………….

M99

Page 17: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

53 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Pembuatan sub program dengan incremental

N0010 G50 X100 Z50 ;

N0020 M03 S1 ;

N0030 G0 X50 Z1 F500 ;

N0040 M98 P0080 L5 ; ---------------pemanggilan sub program

N0050 G0 X100 Z50

N0060 M05

N0070 M02

N0080 G0 U-4

N0090 G1 Z-10 F80

N0100 U20 Z-25

N0110 Z-35 sub program di belakang

program utama

N0120 G0 U2 Z1

N0130 U-22

N0140 M99

B. Penyusunan/Pembuatan Program

Hal pokok sebelum pembuatan program CNC adalah kaedah

persumbuan.

Telah dijelaskan didepan bahwa persumbuan yang digunakan

pada mesin bubut CNC 2 axis adalah sumbu X dan Z. pada

prinsipnya pergerakan padat yang mengarah pada spindle (benda

kerja) memiliki nilai negative (-) dan yang menjauhi benda kerja

memiliki nilai positif (+). Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada

gambar persumbuan berikut.

Gambar Persumbuan mesin bubut CNC

X

Z

Page 18: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

54 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Latihan membubut rata Program CNC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 Start end point X35 Z10 Lintasan pahat dari a-b-c-d-a

N00 G50 X35 Z10; N10 T11 ; N20 M4 S600; N30 G0 X15 Z10; N40 G1 X15 Z-20 F75; N50 G1 X25 Z-20 F75; N60 G0 X35 Z10; N70 M5; N80 M30;

Latihan membubut radius Program CNC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 Start end point X35 Z10 Lintasan pahat dari a-b-c-d

N00 G50 X35 Z10; N10 T11 ;

N20 M4 S600; N30 G1 X12 Z0 F75; (a) N40 G3 X15 Z-5 I7.14 K4.78; (b) N50 G1 X15 Z-10 F75; (c) N60 G2 X25 Z-20 I20.72 K3.57;(d) N70 G0 X35 Z10; N80 M5; N90 M30;

Page 19: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

55 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Latihan membubut tirus dan radius Program CNC

(Kombinasi) Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 Start end point X29 Z5

N00 G50 X29 Z5; N10 T11 ; N20 M4 S600; N30 G0 X25 Z5; N40 G71 X9 I1 K1 L7 F75; N50 G1 Z0 F75; N60 G3 X13 W-2 R2 F75; N70 G1 X13 W-8 F75; N80 G1 X17 W-10 F75; N90 G1 X21 W0 F75; N100 G1 X21 W-8 F75; N110 G2 X25 W-2 R2 F75; N120 G0 X29 Z5; N120 M5; N130 M30;

Latihan membubut alur Program CNC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 pahat rata Tool number 2 pahat alur 2 mm Start end point X30 Z5

N00 G50 X30 Z5 N10 T11 M4 S600 N20 G0 X25 Z5 N30 G71 X13 I1 K1 L6 F75 N40 G1 Z0 F75 N50 G1 X17 W-2 F75 N60 G1 X17 Z-25 F75 N70 G3 X21 W-2 R2 F75 N80 G1 X21 Z-28 F75 N90 G2 X25 W-2 R2 F75 N100 G0 X50 Z50 N110 T22 N120 G0 X20 Z-5 N130 G75 X15 Z-15 I0.5 K0.5 E2 F50 N140 G0 X50 Z50 N150 T11 N160 G0 X30 Z5 N170 M5 N180 M30

Page 20: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

56 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Latihan membubut ulir Program NC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 pahat rata Tool number 2 pahat alur 2 mm Tool number 3 pahat ulir Start end point X30 Z5

N00 G50 X30 Z5 N10 T11 M4 S600 N20 G0 X25 Z5 N30 G71 X8 I1 K1 L F75 N40 G1 Z0 F75 N50 G1 X12 W-2 F75 N60 G1 X12 Z-22 F75 N70 G1 X16 W-2 F75 N80 G1 X16 Z-32 F75 N90 G1 X25 Z-32 R2 F75 N100 G0 X50 Z50 N110 T22 N120 G0 X16 Z-22 N130 G75 X10 Z-22 I0.5 K0.5 E2 F50 N140 G0 X50 Z50 N150 T33 N160 G0 X12 Z-20 N170 G92 X12 Z2 P2 K0 N180 X11.5 N190 X11 N200 X10.8 N210 X10.5 N220 X10.3 N230 G0 X50 Z50 N240 T11 N250 G0 X30 Z5 N260 M5 N270 M30

C. Uji Coba Program

Untuk menguji jalan program digunakan untuk mengetahui

kebenaran program dan arah gerak lintasan pahat. Uji coba program

digunakan untuk meminimalisisr kesalahan dan pemrosesan. Uji

coba program NC dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Uji coba program dengan mode DRY RUN mesin

Setelah pemeriksaaan input dapat program NC pada mesin.

a. Tekan tombol dry run sampai lampu pada pojok

atas warna hijau menyala.

b. Tekan menu Auto untuk menjalankan program

Page 21: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

57 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

c. Untuk menampilkan grafik tekan huruf

d. Untuk menampilkan program yang sedang berjalan

tekan tombol

Page 22: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

58 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

e. Untuk mengatur skala grafik tekan tombol

Length(LEN.) : Panjang total grafik Unit:mm

Diameter(DIA.): Diameter maximal grafik Unit:mm

Offset(OFFS.) : posisi pahat awal jalan Unit: mm

Page 23: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

59 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

Contoh penentuan panjang grafik kerja

Length(LEN.) : 100

Diameter(DIA.): 80

Offset(OFFS.) : 0

2. Ujicoba program dengan program CNC simulator

Program simulator yang digunakan disini adalah Swansoft CNC

Simulator. Adapun program lain seperti CNC Simulator pro maupun

MTS.

Langkah-langkah uji coba program dengan swansoft CNC

Simulator

1. Tulisakan program NC di program Notepad

Caranya :

Start – All Program - Accesoris – Notepad

Simpan program dalam bentuk extention .txt

Nama program sesuai dengan nomor program

Page 24: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

60 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

2. Buka program swansoft

Pada CNC system pilih type mesin GSK 928 TC

3. Hidupkan mesin

Caranya dengan menekan tombol power ON

Page 25: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

61 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

4. Buka program

Caranya : File – File Open (pada file of type pilih .txt)

5. Pasang benda kerja

Caranya: pada menu – workspice – stock size

Pada pilihan tentukan dimensi benda kerja dan cara

pencekaman benda kerja

Jangan lupa beri tanda centang pada repleace workspiece

Page 26: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

62 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

6. Pasang pahat

Carangan : pada menu – mechine operation – tool

management

Pada tool management

pilih tool – add to toll toret (pilih nomor tooltoret –

OK

7. Tampilan pilih top view

Page 27: bab 4 pemrograman mesin bubut cnc

63 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK

8. Pilih menu JOG untuk mulai memposisikan tool

9. Setting tool posisi awal jalan ( setting offset)

a. Setting sumbu z

Sentuhkan tool pada ujung benda kerja, kemudian

tekan tombol

Masukan Z 0 kemudian , T1 kemudian

b. Setting sumbu X

Sentuhkan tool pada diameter terbesar benda kerja,

kemudian tekan tombol

Masukan X..(diameter BK) kemudian , T1

kemudian

10. Buka program yang akan dijalankan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Membuka dile program yang telah di ketik pada

notepad

Caranya : Klik edit – open file (dalam extention .txt atau

.cnc) kemudian klik open

b. Mebuat file baru dengan mengetik langsung pada

panel

Caranya : klik edit – input - %..... – enter

c. Untuk menjalankan program tekan tombol

kemudian start