bab 4 pemrograman mesin bubut cnc
-
Upload
zento-arwan -
Category
Education
-
view
1.466 -
download
21
Transcript of bab 4 pemrograman mesin bubut cnc
37 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
A. Sistem Dan Bagian-Bagian Program Mesin Bubut CNC
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun
secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin
perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan.
Cara menyusun program CNC dikategorikan menjadi 3, yaitu :
1. Pemrograman manual
Pemrograman manual ini digunakan untuk mengerjakan benda
kerja yang sederhana. Biasanya pemrograman manual dipakai untuk
pendidikan dan pelatihan bagi yang baru belajar mengoperasikan
mesin CNC. Metode pemrograman manual ini langsung dilakukan
pada mesin (on line program). Mesin CNC dilengkapi display
operational panel yang memuat fasilitas untuk pemuatan program
dengan menggunakan tombol-tombol keyboard pada mesin. Dalam
metode pemrograman ini, seorang operator harus mengetik
langsung program (hasil sendiri maupun hasil orang lain) dengan
benar.
Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan pemrograman
secara manual:
Kelebihan
a. Cepat dilakukan karena bias dilakukan satu orang
operator saja
b. Operator mesin akan lbih mengenali mesin sehingga akan
lebih terampil dan faham karakteristik mesin
c. Penghapusan program lebih sederhana dan proses
kerjanya lebih fleksible sesuai keinginan operator
BAB 4
PEMROGRAMAN BUBUT CNC
38 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
d. Bagi pemula dapat meningkatkan pemahaman peraturan
organisasi manua
Kekurangan
a. Terbatas untuk pemrograman pendek dan sederhana
b. Selama menginput program mesin tidak dapat melakukan
proses produksi sehingga mengurangi produktifitas
c. Harus benar-benar teliti karena kesalahand alam input
data akan berakibat fatal
d. Diperlukan keahlian yang cukup tinggi dari operator
2. Pemrograman eksternal
Untuk memperbaiki kelemahan pemrograman manual, saat ini
pemrograman dapat dilakukan dengan bantuan computer. Saat ini
telah banyak software simulator yang banyak membantu dalam
pembuatan program seperti swansoft, CNC simulator, dll. Pada
prinsipnya pemrograman eksternal ini hampir sama dengan manual
akan teapi dilakukan pada computer baik berupa PC maupun laptop
tidak langsung pada panel operasi mesin. Program yang telah
dibuat kemudian dilakukan simulasi untuk mengecek kebenaran
program tersebut. Selanjutnya program disimpan kedalam sebuah
file yang berextension txt. Biasanya yang sering digunakan adalah
format dengan notepad.
Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan pemrograman
secara eksternal:
Kelebihan
a. Program dibuat dalam tempat berbeda dengan mesin
sehingga bisa lebih tenang dan nyaman.
b. Selama pembuatan program mesin dapat tetap beropersi
sehingga lebih efisien utnuk produksi
c. Cara penyimpanan data lebih sederhana menggunakan
flashdisk atau memori card.
d. Pemrograman dapat dilakukan oleh orang lain selain
operator mesinasalkan telah memahami cara
mengoperasikan dan karaketeristik mesin yang akan
digunakan
39 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Kekurangan
a. Program tidak seragam atau universal sehingga harus
menyesuaikan dengan mesin jenis dan type mesin yang
digunakan
b. Kurang cocok untuk bentuk produk yang kompleks karena
titik target harus dihitung secara manual
c. Untuk dapat memprogram secara ekternal harus
memahami terlebih dahulu pemrograman manual dan
cara mengoperasikan mesin CNC yang akan digunakan.
3. Pemrograman menggunakan CAD/CAM
Metode pemrograman dengan cara ini sedikit berbeda dengan
pemrograman manual dan eksternal. Pada pemrograman ini dengan
bantuan software CAD akan memudahkan dalam menentukan titik
koordinat pengerjaan. Banyak sekali Software CAD (Computer Aided
designe) yang dapat digunakan misalnya Autocad, Inventor,
Solidworks, catia, pro enginer, dll. Dengan software CAD ini
digunakan untuk membuat desain produk yang akan dibuat,
sedangkan CAM (Computer Aided manufactur) digunakan utnuk
membuat program sesuai dengan bentuk gambar. Software Cam
diantara seperti Mastercam, SolidCam, Samatron, dll. Dengan
bantuan CAM ini, kita diberi kesempatan untuk membuat rancana
pengerjaan suatu produk sesuai dengan langkah sebenarnya. Selain
itu, informasi geometris (koordinat-koordinat target) dari gambar
produk dapat diketahui langsung.
Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan pemrograman
dengan CAD/CAM:
Kelebihan
a. Program input yang digunakan seragam
b. Dapat digunakan untuk membuat benda kerja yang
kompleks
c. Transfer data dpat berjalan melalui computer
d. Waktu produksi setiap produksi dapat diketahui
e. Pembuatan program dapat dilakukan pada tempat dan
waktu yang berbeda
f. Selama pembuatan program mesin dapat terus beroperasi
40 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Kekurangan
a. Programmer harus memahami pengetahuan tentang
metode pengerjaan, cara pemasangan benda kerja,
penentuanda n perencanaan harga produksi sehingga
harus memiliki komptensi yang komplit.
Metode pemrograman CNC terdiri dari 2 metode utama yaitu
metode absolute dan incremental. Untuk beberapa mesin tertentu
dapat mengkombinasi kedua metode tersebut dalam pembuatan
program.
1. Metode absolute
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik
referensinya selalu tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan
referensi untuk semua ukuran berikutnya. Pemrograman
absolute pada mesin bubut untuk type GSK menggunakan
sumbu X dan sumbu Z. Sumbu X digunakan untuk eretan
melintang, sedangkan sumbu Z digunakan untuk eretan
memanjang.
Misalkan X arah utara (+) dan selatan (-)
Z arah Timur (+) dan Barat (-)
Maka penulisan pengukuranya
A-B ------- X= - 126, Z= 538
B-C -------- X= 0, Z= 746
Gambar Metode Absolute
41 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
2. Metode incremental
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik
referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju
menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya.
Pemrograman incremental pada mesin bubut GSK
emnggunakan sumbu U dan W. sumbu U digunakan untuk
eretan melintang, sedangkan sumbu W digunakan untuk eretan
memanjang.
Misalkan U arah utara (+) dan selatan (-)
W arah Timur (+) dan Barat (-)
A-B ------- U= -126, W= 538
B-C -------- U= 126, W= 328
3. Metode kombinasi
Adalah metode pemrograman dengan mengkombinasikan
pemrograman absolute dan incremental.
Misalkan X/U arah utara (+) dan selatan (-)
Z/W arah Timur (+) dan Barat (-)
A-B ------- X= 126, W= 538
B-C -------- X= 0, W= 328
Mesin CNC dapat dioperasikan secara otomatis untuk
melakukan proses penyayatan benda kerja dengan menggunakan
bahasa pemograman yang terdiri dari G-Code, M-Code dan Address
S, F, D. Sebuah program disusun secara lengkap dan berurutan
sesuai dengan langkah pengerjaan yang telah ditentukan. Karakter
adalah unit dasar untuk menyusun program CNC. Karakter termasuk
huruf dan angka, dan tanda. Huruf yang digunakan ada 17 buah
yaitu:D E F G I K L M N P R S T U W X Z. Angka yang digunakan
Gambar Metode Incremental
42 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
adalah:0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Tanda yang digunakan adalah: %, -
(negatif), dan . (desimal).
Struktur program NC sebagai berikut :
%01 -> No program
N1 G50 X0. Z0.;
N2 M4 S800 ; -> No Block
N3 G1 X100. Z100. F80;
N4 G2 U100. W50. R50.; -> Word
N5 G0 X0 Z0 ;
N6 G0 X100. Z100.; -> penutup block Program( End Of Block/EOB)
N7 T11;
N8 G1 X50. Z30. F80 ; -> block program
N9 G0 X0. Z0. ;
N10 M5 M30 ; -> penutup program
Sebuah program NC terdiri dari :
1. Nomor Program
Nomor program selalu didahului dengan tanda % 00 sd 99
Contohnya program nomor 05 maka penulisan %05
2. Block Number (Nomer blok)
Nomer blok dimulai dengan huruf N dan diikuti empat digit
angka integer (bilangan bulat).
Contoh penulisan ; N0000
3. Ward (Kata)
Satu kata terdiri dari satu huruf karakter dan angka,
misalnya N00, X25, dan Z-100. Tiap kata harus memiliki satu
huruf karakter dan angka di belakangnya. Angka 0 (nol) bisa
diabaikan kalau harganya tetap sama, misalnya M03 bisa ditulis
M3. Tanda positif bisa diabaikan, tetapi tanda negatif harus ada.
4. Block program
Satu block program terdiri dari nomor block dan ward. Satu
blok bisa terdiri dari 255 karakter. Nomer blok akan muncul
secara otomatis, yang akan dapat diubah pada mode edit.
Contohnya : N0020 G01 X50 Z5
43 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
5. Kode akhir block
Setiap block harus di akhiri dengan sebuah kode. Kode
akhir block yang umum digunakan adalah tanda titik koma (;).
Pada beberapa mesin terdapat tombol EOB (End OF Block)
untuk berpindah dari satu block dengan block berikutnya. Pada
mesin CNC GSK perpindahan block satu ke block berikutnya
cukup dengan menekan tombol Enter.
6. Penutup program
Setiap program harus ditutup agar bisa dijalankan. Kode
penutup program yang umum digunakan adalah kode M30.
Pada mesin GSk penutup program digunakan kode M02 dan
M30. Kode M2 berarti program selesai. Kode M30 berarti
program selesai, spindel mati (OFF), dan coolant mati(OFF).
Sebuah program CNC terdiri dari beberapa baris program yang
disusun sesuai dengan langkah-langkah proses pemesinan. Nomer
baris digunakan untuk mengidentifikasi baris-baris program. Nama
program (atau nama file) digunakan untuk mengidentifikasi program
CNC. Setiap program CNC mempunyai satu nama dan terdiri dari
beberapa baris.
Kode-kode pemrograman dan fungsinya
1. Kode S dan T
Kode S adalah kode untuk menentukan jumlah putaran spindel
per menit (rpm) dengan format S..... Misal S2000, maka spindel
berputar 2000 rpm. Atau apabila perpindahan putaran menggunakan
kode posisi gigi, maka harga S adalah 1 - 4. Untuk keperluan ini
harap dicek pada manual mesin yang dibuat oleh produsen mesin.
Kode T adalah kode untuk memanggil pahat. Pahat yang
digunakan diberi nama dengan T diikuti angka posisi pahat pada tool
turret dan nomer kompensasinya. Misalnya : T11, T22, T33, dsb
T11 bacanya Tool pada tooltoret nomor satu dan nomor
kompensasi nomor 1
2. Kode G
Kode G didefinisikan sebagai kode gerakan dari mesin, yang
terdiri dari huruf G diikuti dua angka seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 4 berikut
44 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
KODE FUNGSI FORMAT PROGRAM
G0 Gerak cepat G0 X(U)_ Z(W)_
G1 Interpolasi (gerak) lurus G1 X(U)_ Z(W)_ F_
G2 Interpolasi melingkar
searah jarum jam (CW)
G2 X(U)_ Z(W)_ R_ F_
Atau G2 X(U)_ Z(W)_ I_K_ F_
G3 Interpolasi melingkar
berlawanan arah jarum jam (CCW)
G3 X(U)_ Z(W)_ R_ F_
Atau G3 X(U)_ Z(W)_ I_K_ F_
G4 Berhenti sebentar G04 D_
G22 Part circle start G22 L_
G26 Gerak menuju referensi
pada arah X dan Z
G26
G27 Gerak menuju referensi pada arah X
G27
G29 Gerak menuju tit ik referensi
pada arah Z
G29
G32 Siklus pengetapan G32 Z_ P(E)_
G33 Penyayatan ulir G33 X(U)_Z(W) P(E)_I_K_
G50 System koordinat benda
kerja absolute
G50 X_Z_
G71 Siklus pembubutan pengasaran (roughing)
G71 X_I_K_F_L_
G72 Siklus pembubutan muka pengasaran (Roughing)
G72 Z_I_K_F_L_
G74 Siklus pembuatan lubang
dalam
G74 X(U)_Z(W)_I_K_E_F_
G75 Siklus pengaluran G75 X(U)_Z(W)_I_K_E_F_
G80 Part cyrcle end G80
G90 SIklus pembubutan muka G90 X(U)_Z(W)_R_F_
G92 Siklus penguliran G92 X(U)_Z9W)_P(E)_L_I_K_R_
G94 Sklus pembubutan muka
tirus
G94 X(U)_Z(W)_R_F_
G93 System offset
G98 Gerak makan /menit G98 F_
G99 Gerak makan /radius G99 F_
Table Kode dan fungsinya
45 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
2.1. G50, membuat sistem koordinat benda kerja
Koordinat titik nol benda kerja arah Z bisa digunakan arah
positif, maupun arah negatif. Untuk keamanan proses pemesinan
disarankan untuk menggunakan koordinat Z negatif untuk proses
pemesinannya.
Koordinat benda kerja positip Koordinat benda kerja negatif
G50 X25 Z35 G50 X25 Z10
2.2. G0 gerak cepat atau gerak memposisikan pahat
Gerak cepat digunakan untuk memposisikan pahat pada
koordinat tertentu (X,Z). X berarti diameter dan Z berarti
panjang. Apabila gerakan pahat dengan koordinat incremental maka ditulis U,W
Pergerakan A ke B
Absolute N010 G0 X25 Z10 ; (A)
N020 G0 X15 Z0 ; (B)
Incremental N010 G0 U-10 W-10
;(A-B) Kombinasi N010 G0 X25 Z10 ; (A)
N020 G0 X15 W-10 ; (B)
CODE FORMAT G00 X (U)……Z(W)…….
CODE FORMAT G50 X ……Z…….
46 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
2.3. G01 interpolasi lurus
Gerak interpolasi lurus adalah gerak lurus dengan gerak makan
tertentu yang ditulis pada F. Satuan F adalah mm/menit, dengan
jangkauan harga F antara 5 sampai dengan 6000 mm/menit. Satuan
F bisa dengan mm/menit apabila sebelumnya ditulis G98 atau
mm/putaran bila sebelumnya ditulis G99.
Pergerakan b ke c dengan
feed rate 75mm/menit
Absolute
N010 G1 X15 Z0 F75 ; (b)
N020 G1 X15 Z-20 F75; (c)
Incremental
N010 G1 U0 W-20 F75 ;
Kombinasi
N010 G1 X15 Z0 F75 ; (b)
N020 G1 X15 W-20 F75 ; (c)
2.4. G02 dan G03 , gerak interpolasi melingkar
G02 merupakan gerak interpolasi melingkar searah jarum jam
(CW/clock wise)
G03 merupakan gerak interpolasi melingkar berlawanan arah
jarum jam (CCW/ counter Clock Wise)
CODE FORMAT G01 X (U)……Z(W)…….F……
Code format: (dengan radius) G02 X(U)…. Z(W)…. R…. F….;
G03 X(U)…. Z(W)…. R…. F….;
(F-feedrate. Unit:mm/min)
47 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
N0020 G1 X5 Z0 F75 (a)
N0030 G3 X15 Z-5 R5 F75 (b)
N0040 G1 X15 Z-15 F75 (c)
N0050 G2 X25 Z-20 R5 F75 (d)
Penjelasan
I adalah jarak awal radius terhadap pusat radius searah sumbu X
K adalah jarak awal radius terhadap pusat radius searah sumbu Z
Code format: (dengan center coordinat) G02 X(U)…. Z(W)…. I…. K…. F…. ; G03 X(U)…. Z(W)…. I…. K…. F…. ;
G02 G03
48 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
N0020 G1 X12 Z0 F75; (a) N0030 G3 X15 Z-5 I7.14 K4.78 F75; (b) ---- (Pemakanan Radius CCW)
N0040 G1 X15 Z-10 F75; (c) N0050 G2 X25 Z-20 I20.72 K3.57 F75; (d) ---- (Pemakanan Radius CW)
2.5. G90 Siklus pemakanan Linier
Code G90 digunakan untuk pemakanan siklus secara linier
Siklus pemakanan linier
Penulisan program NC
N0010 G0 X25 Z5
N0020 G90 X25 Z-20 F75
N0030 X20
N0040 X15
Code format: G90 X(U)…. Z(W)…. F….; Atau G90 X(U)…. Z(W)…. R…. F….
Code format: G90 X(U)…. Z(W)…. F….;
49 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Siklus pemakanan untuk tirus
Penulisan program
N0010 G00 X29 Z5
N0020 G90 X25 Z-20 R-5 F75
N0030 G90 X25 Z-20 R-10 F100
2.6. G71 siklus pembubutan pengasaran memanjang
Siklus pembubutan pengasaran memanjang yaitu proses
penyayatan roughing untuk bentuk kontur tertentu.
Keterangan: X (U) = koordinat arah sumbu X I = kedalaman setiap pemotongan K= jarak pengembalian (retract) L= jumlah baris untuk bentuk kontur akhir (ditulis L baris sesudah G71) F= gerak makan.
Harga kedalaman pemotongan, jarak kembali, koordinat awal,
dan jumlah baris bentuk kontur ditentukan pada G71. Bentuk kontur
yang akan dibuat diprogram pada beberapa baris sesuai dengan L
yang diperintahkan
Code format: G90 X(U)…. Z(W)…. R….F….;
Code Format
G71 X (U) ... I ... K......L....F……
50 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Contoh program dengan G71
G0 X29 Z5
G71 X9 I1 K1 L7
F75
G1 Z0 F75
G3 X13 W-2 R2
F75
G1 X13 W-8 F75
G1 X17 W-10 F75
L=7
G1 X21 W0 F75
G1 X21 W-8 F75
G2 X25 W-2 R2
F75
2.7. G75 Siklus pengaluran
Code G75 digunakan untuk pembuatan alur pada benda
kerja.
I = kedalaman tiap penyayatan arah X
K = gerak balik (retract)
E= pergeseran pahat arah Z
F= gerak makan
Code Format
G75 X(U)……Z(W)…..I….K…..E….F…..
51 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
N0030 G0 X125 Z-30 ;--------------------------- posisi awal jalan
N0040 G75 X80 Z-100 I1 K0.5 E3 F150 ;----- siklus alur
Lebar pahat alur dihitung pada koordinat akhir
2.8. G92, Siklus penguliran
G92 digunakan untuk siklus penguliran pada benda kerja
Keterangan :
X,Z adalah koordinat akhir dari ulir
P = kisar ulir metrik ( 0,25 – 100 mm)
E = lead ulir inchi (100- 0,25 gang/inchi)
I = lead out (gerak keluar) arah X, harga positif
K = lead out (gerak keluar) arah Z, harga positif
R= selisih diameter antara titik awal dan titik akhir untuk ulir tirus,
jika ulir lurus tidak usah ditulis
L = ulir ganda (jika ulir tunggal, maka abaikan L)
Contoh program ulir
N0190 G0 X18 Z8 ;
N0200 G0 X17 Z-
20 ;
N0210 G92 X16 Z8
P2 K0 ;
N0220 X15.5 ;
N0230 X15.0 ;
N0240 X14.5 ;
N0250 X14.0 ;
N0250 X13.8 ;
Code Format
G92 X(U).... Z(W)... P(E).... I... K... R... L...
52 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
3. Kode M
Kode M adalah kode fungsi bantu. Kode M biasanya berfungsi
seperti sakelar atau untuk ON/OFF spindel, coolant, atau
menghentikan program.
Fungsi kode M dapat dilihat pada table 5 berikut :
KODE FUNGSI FORMAT
M0 / M1 Optional stop M0, M1
M2/ M30 Program selesai M2, M30
M3 Spindel berputar searah jarum jam (CW) M3, M03
M4 Spindle berlawanan arah jarum jam
(CCW)
M4
M5 Mematikan putaran spindle M5
M8 Menghidupkan aliran coolent M8
M9 Mematikan aliran collent M9
M98 Memanggil sub program M98 P_L_
M99 Program kembali M99
Table kode M dan fungsinya
2.1.1. M98 dan M99 — memanggil subprogram dan kembali
M98 digunakan untuk memanggil sub program
M99 digunakan untuk kembali
Keterangan :
P = Nomor block (harus 4 digit)
L = waktu pemanggilan sub program
Code Format
M98 P………L………….
M99
53 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Pembuatan sub program dengan incremental
N0010 G50 X100 Z50 ;
N0020 M03 S1 ;
N0030 G0 X50 Z1 F500 ;
N0040 M98 P0080 L5 ; ---------------pemanggilan sub program
N0050 G0 X100 Z50
N0060 M05
N0070 M02
N0080 G0 U-4
N0090 G1 Z-10 F80
N0100 U20 Z-25
N0110 Z-35 sub program di belakang
program utama
N0120 G0 U2 Z1
N0130 U-22
N0140 M99
B. Penyusunan/Pembuatan Program
Hal pokok sebelum pembuatan program CNC adalah kaedah
persumbuan.
Telah dijelaskan didepan bahwa persumbuan yang digunakan
pada mesin bubut CNC 2 axis adalah sumbu X dan Z. pada
prinsipnya pergerakan padat yang mengarah pada spindle (benda
kerja) memiliki nilai negative (-) dan yang menjauhi benda kerja
memiliki nilai positif (+). Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada
gambar persumbuan berikut.
Gambar Persumbuan mesin bubut CNC
X
Z
54 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Latihan membubut rata Program CNC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 Start end point X35 Z10 Lintasan pahat dari a-b-c-d-a
N00 G50 X35 Z10; N10 T11 ; N20 M4 S600; N30 G0 X15 Z10; N40 G1 X15 Z-20 F75; N50 G1 X25 Z-20 F75; N60 G0 X35 Z10; N70 M5; N80 M30;
Latihan membubut radius Program CNC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 Start end point X35 Z10 Lintasan pahat dari a-b-c-d
N00 G50 X35 Z10; N10 T11 ;
N20 M4 S600; N30 G1 X12 Z0 F75; (a) N40 G3 X15 Z-5 I7.14 K4.78; (b) N50 G1 X15 Z-10 F75; (c) N60 G2 X25 Z-20 I20.72 K3.57;(d) N70 G0 X35 Z10; N80 M5; N90 M30;
55 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Latihan membubut tirus dan radius Program CNC
(Kombinasi) Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 Start end point X29 Z5
N00 G50 X29 Z5; N10 T11 ; N20 M4 S600; N30 G0 X25 Z5; N40 G71 X9 I1 K1 L7 F75; N50 G1 Z0 F75; N60 G3 X13 W-2 R2 F75; N70 G1 X13 W-8 F75; N80 G1 X17 W-10 F75; N90 G1 X21 W0 F75; N100 G1 X21 W-8 F75; N110 G2 X25 W-2 R2 F75; N120 G0 X29 Z5; N120 M5; N130 M30;
Latihan membubut alur Program CNC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 pahat rata Tool number 2 pahat alur 2 mm Start end point X30 Z5
N00 G50 X30 Z5 N10 T11 M4 S600 N20 G0 X25 Z5 N30 G71 X13 I1 K1 L6 F75 N40 G1 Z0 F75 N50 G1 X17 W-2 F75 N60 G1 X17 Z-25 F75 N70 G3 X21 W-2 R2 F75 N80 G1 X21 Z-28 F75 N90 G2 X25 W-2 R2 F75 N100 G0 X50 Z50 N110 T22 N120 G0 X20 Z-5 N130 G75 X15 Z-15 I0.5 K0.5 E2 F50 N140 G0 X50 Z50 N150 T11 N160 G0 X30 Z5 N170 M5 N180 M30
56 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Latihan membubut ulir Program NC Bahan : Aluminum Federate 75 mm/menit Speed 600 rpm Tool number 1 pahat rata Tool number 2 pahat alur 2 mm Tool number 3 pahat ulir Start end point X30 Z5
N00 G50 X30 Z5 N10 T11 M4 S600 N20 G0 X25 Z5 N30 G71 X8 I1 K1 L F75 N40 G1 Z0 F75 N50 G1 X12 W-2 F75 N60 G1 X12 Z-22 F75 N70 G1 X16 W-2 F75 N80 G1 X16 Z-32 F75 N90 G1 X25 Z-32 R2 F75 N100 G0 X50 Z50 N110 T22 N120 G0 X16 Z-22 N130 G75 X10 Z-22 I0.5 K0.5 E2 F50 N140 G0 X50 Z50 N150 T33 N160 G0 X12 Z-20 N170 G92 X12 Z2 P2 K0 N180 X11.5 N190 X11 N200 X10.8 N210 X10.5 N220 X10.3 N230 G0 X50 Z50 N240 T11 N250 G0 X30 Z5 N260 M5 N270 M30
C. Uji Coba Program
Untuk menguji jalan program digunakan untuk mengetahui
kebenaran program dan arah gerak lintasan pahat. Uji coba program
digunakan untuk meminimalisisr kesalahan dan pemrosesan. Uji
coba program NC dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Uji coba program dengan mode DRY RUN mesin
Setelah pemeriksaaan input dapat program NC pada mesin.
a. Tekan tombol dry run sampai lampu pada pojok
atas warna hijau menyala.
b. Tekan menu Auto untuk menjalankan program
57 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
c. Untuk menampilkan grafik tekan huruf
d. Untuk menampilkan program yang sedang berjalan
tekan tombol
58 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
e. Untuk mengatur skala grafik tekan tombol
Length(LEN.) : Panjang total grafik Unit:mm
Diameter(DIA.): Diameter maximal grafik Unit:mm
Offset(OFFS.) : posisi pahat awal jalan Unit: mm
59 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
Contoh penentuan panjang grafik kerja
Length(LEN.) : 100
Diameter(DIA.): 80
Offset(OFFS.) : 0
2. Ujicoba program dengan program CNC simulator
Program simulator yang digunakan disini adalah Swansoft CNC
Simulator. Adapun program lain seperti CNC Simulator pro maupun
MTS.
Langkah-langkah uji coba program dengan swansoft CNC
Simulator
1. Tulisakan program NC di program Notepad
Caranya :
Start – All Program - Accesoris – Notepad
Simpan program dalam bentuk extention .txt
Nama program sesuai dengan nomor program
60 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
2. Buka program swansoft
Pada CNC system pilih type mesin GSK 928 TC
3. Hidupkan mesin
Caranya dengan menekan tombol power ON
61 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
4. Buka program
Caranya : File – File Open (pada file of type pilih .txt)
5. Pasang benda kerja
Caranya: pada menu – workspice – stock size
Pada pilihan tentukan dimensi benda kerja dan cara
pencekaman benda kerja
Jangan lupa beri tanda centang pada repleace workspiece
62 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
6. Pasang pahat
Carangan : pada menu – mechine operation – tool
management
Pada tool management
pilih tool – add to toll toret (pilih nomor tooltoret –
OK
7. Tampilan pilih top view
63 Pemrograman Bubut CNC Buku Pemesinan CNC untuk SMK
8. Pilih menu JOG untuk mulai memposisikan tool
9. Setting tool posisi awal jalan ( setting offset)
a. Setting sumbu z
Sentuhkan tool pada ujung benda kerja, kemudian
tekan tombol
Masukan Z 0 kemudian , T1 kemudian
b. Setting sumbu X
Sentuhkan tool pada diameter terbesar benda kerja,
kemudian tekan tombol
Masukan X..(diameter BK) kemudian , T1
kemudian
10. Buka program yang akan dijalankan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Membuka dile program yang telah di ketik pada
notepad
Caranya : Klik edit – open file (dalam extention .txt atau
.cnc) kemudian klik open
b. Mebuat file baru dengan mengetik langsung pada
panel
Caranya : klik edit – input - %..... – enter
c. Untuk menjalankan program tekan tombol
kemudian start