Buat Silvi
-
Upload
silvia-iskyea-fieluvhy -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Buat Silvi
7/24/2019 Buat Silvi
http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 1/7
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan kadar gula darah pada
pasien penderita Diabetes Melitus dengan penyembuhan luka.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus dengan
penyembuhan luka.2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus
b. Mengidentifikasi penyembuhan luka pada penderita Diabetes Melitus. Menganalisis hubungan hubungan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus
dengan penyembuhan luka.
D. Manfaat Penelitian.
!asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi "
1. Pasien dan keluargaDapat memper#leh inf#rmasi lebih banyak khususnya tentang penyakit diabetes melitus
dan kaitannya dengan luka$ sehingga masyarakat mengetahui serta dapat menambah
pengetahuan
2. %nstitusi kesehatan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan inf#rmasi$ sebagai salah satu indikat#r
peningkatan kesehatan dalam upaya terhadat tindakan pr#m#tif$ pre&entif$ dan khususnya
penanganan diabetes melitus terhadap penyembuhan luka.
'. %nstitusi pendidikanDiharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan inf#rmasi$ menambahkan referensi$
dan sebagain masukan yang berguna atau bermanfaat bagi mahasis(a yang ingin
meningkatkan pemahaman mengenai diabetes melitus terhadap penyembuhan luka.
). Penelitian lainnya
!asil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar$ sumber pengetahuan$ dan m#ti&asi bagi
peneliti lain yang ingin tertarik untuk meneliti lebih lanjut masalah yang terkait diabetes
melitus terhadap penyembuhan luka
1.1 Pendahuluan
7/24/2019 Buat Silvi
http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 2/7
Pr#ses dasar bi#kimia dan seluler yang sama terjadi dalam penyembuhan semua edera
jaringan lunak$ baik luka ulseratif kr#nik$ seperti dekubitus dan ulkus tungkai* luka traumatis$
misalnya laserasi$ abrasi$ dan luka bakar* atau luka akibat tindakan bedah.
Pr#ses fisi#l#gis penyembuhan luka dapat dibagi ke dalam ) fase utama"
%. Respons inflamasi akut terhadap cedera" menakup hem#statis$ pelepasan histamindan mediat#r lain dari sel+sel yang rusak$ dan migrasi sel darah putih ,leuk#sit
p#lim#rf#nuklear dan makr#fag- ke tempat yang rusak tersebut.%%. Fase destruktif " pembesaran jaringan yang mati dan yang mengalami de&italisasi #leh
leuk#sit p#lim#rf#nyklear dan makr#fag.
%%%. Fase proliferatif " yaitu pada saat pembuluh darah baru yang diperkuat #leh jaringan
ikat menginfeltrasi luka
%. Fase maturasi" menakup re+epitelasi$ k#nstraksi luka dan re#rganisasi jaringan ikat.
Peristi(a seluler dan bi#kimia utama di dalam setiap fase dijelaskan seara lebih teperinsi 1.1.
yang memperjelas implikasi praktis untuk penatalaksanaan luka pada setiap tingkat.
Dalam kenyataannya$ fase+fase penyembuhan tersebut saling tumpang tindih dan durasi
dari setiap fase serta (aktu untuk penyembuhan yang sempurna bergantung pada beberapa
fakt#r.
Tabel 1.1 fisi#l#gis penyembuhan luka dan implikasinya untuk penatalaksanaan luka
/ase dan ringkasan pr#ses fisi#l#gis Durasi fase %mplikasi untuk penatalaksanaan luka
I. RESPON INPLAMASI
AK! !ER"A#AP
0+' hari /ase ini merupakan bagian yang esensial
dari pr#ses penyembuhan dan tidak ada
7/24/2019 Buat Silvi
http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 3/7
$E#ERA
!em#stasis" &as#k#ntriksi
sementara dan pembuluh
darah yang rusak terjadi
pada saat sumbatan
tr#mb#sit dibentuk dan
diperkuat juga #leh serabut
fibrin untuk membentukan
sebuah bekuan.Resp#ns jaringan yang
rusak" jaringan yang rusak
dan sel mast melepaskan
histamin dan midiat#r lain
sehingga menyebabkan
&as#dilatasi dari pembuluh
darah sekeliling yang masih
utuh serta meningkatnya
penyedian darah darah ke
daerah tersebut $sehingga
menjadi merah dan hangat.
Permeabilitas kapiler+
kapiler darah meningkat dan
airan yang kaya akan
pr#tein mengalir ke dalam
spasium
interstisial$menyebabkan
edema l#kal dan mungkin
hilangnya fungsi di atas
sendi tersebut. euk#sit
p#lim#rf#nuklear ,p#lim#rf-
dan makr#fag mengadakan
migrasi ke luar dari kapiler
upaya yang dapat menghentikan pr#ses ini$
keuali jika pr#ses ini terjadi pada
k#mpertemen tertutup dimana struktur+
struktur penting mungkin tertekan ,mis$
luka bakar pada leher-. Meski demikian$
jika hal tersebut diperpanjang #leh adanya
jaringan yang mengalami de&italisasi
seara terus+menerus$ adanya benda asing$
pengelupasan jaringan yang luas$ trauma
kambuhan$ atau #leh penggunaan yang
tidak bijak sana preparat t#pikal untuk
luka$ seperti antiseptik$ antibi#tik$ atau
krim asam$sehingga penyembuhan
diperlambat dan kekuatan regangan luka
menjadi tetap rendah. ejumlah besar sel
tertarik ke tempat tersebut untuk bersaing
mendapatkan gi3i yang tersedia. %nflamasi
yang terlalu banyak dapat menyebabkan
jaringan parut hipertr#pik. 4etidak
nyamanan karena edema dan denyutan
pada tempat luka juga menjadi
berkepanjangan.
7/24/2019 Buat Silvi
http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 4/7
dan masuk ke dalam daerah
yang rusak sebagai reaksi
terhadap agens kem#taktik
yang dipaau #leh adanya
edera
II. FASE #ES!RK!IF
Pembersihan terhadap
jaringan mati atau yang
mengalami de&italisasi dan
bakteri #leh p#lim#rf dan
magr#fag. P#lim#rf menelan
dan menghanurkan bakteri.
Tingkat akti&asi p#lim#rf
yang tinggi hidupnya
singkat saja dan
penyembuhan dapat berjalan
terus tanpa keberadaan sel
tersebut. Meski demikian$
penyembuhan berhenti bila
makr#fag mengalami
deakti&asi. el+sel tersebut
tidak hanya mampu
mehanurkan bakteri dan
mengeluarkan jaringan yang
mengalami de&italisasi serta
fibrin yang berlebihan$tetapi
juga mampu merangsang
pembentukan fbr#blas$ yang
melakukan sintesa struktur
pr#tein k#lagen dan
menghasilkan sebuah fakt#r
yang dapat merangsang
1+5 hari P#lim#rf dan makr#fag mudah dipengaruhi
#leh turunnya suhu pada tempat luka$
sebagai mana yang dapat terjadi bilamana
sebuah luka yang basah dibiarkan tetap
terbuka$ pada saat akti&itas mereka dapat
turun samapai n#l. 6kti&itas mereka dapat
juga dihambat #leh agens kimia$ hip#ksia$
dan juga perluasan limbah metab#lik yang
disebabkan karena buruknya perfusi
jaringan.
7/24/2019 Buat Silvi
http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 5/7
angi#genesis ,fase %%%-
III. FASE PROLIFERA!IF /ibr#blas melakukan
substansi dasar dan serabut+
serabut k#lagen serta
pembuluh darah baru mulai
menginfiltrasi luka. Begitu
k#lagen diletakkan$ maka
terjadi peningkatan yang
epat pada kekuatan
regangan luka. 4apiler+
kapiler dibentuk #leh tunas
ind#telial$ suatu pr#ses yang
disebut angi#genesis.
Bekuan fibrin yang
dihasilkan pada fase %
dikeluarkan begitu kapiler
baru menyediakan en3im
yang diperlukan. Tanda+
tanda inflakapiler baru$ yang
men#pang k#lagen dan
substansi dasar$ disebut
jaringan granulasi karena
penampakannya yang
granuler. 7arnanya merah
terang.
%. /68 M6TUR6%8pitelialisasi$ k#ntraksi$ dan
re#rganisasi jaringan kulit*
dalam setiap edera yang
mengakibatkan hilangnya
kulit$ sel epitel pada pinggir
'+2)
hari
2)+'59
hari
:elung kapiler baru jumlahnya sangat
banyak dan rapuh serta mudah sekali rusak
karena penanganan yang kasar$ misalnya$
menarik balutan yang melekat. itamin C
untuk sintesis k#lagen. Tanpa &itamin C$
sintesis k#lagen berhenti$ kapiler darah
baru rusak dan mengalmi perdarahan$ serta
penyembuhan luka terhenti. /akt#r
sistemik lain yang dapat memperlambat
penyembuhan pada stadium ini termasuk
defisiensi besi$ hip#pr#teinnemia$ serta
hip#ksia. /ase pr#literatif terus
berlangsung seara lebih lambat seiring
dengan bertambahnya usia.
uka masih sangat rentan terhadap trauma
mekanis ,hanya 90; kekuatan ragangan
7/24/2019 Buat Silvi
http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 6/7
luka dan dari sisa+sisa
f#likel rambut$ serta
glandula sebasea dan
glandula sud#rifera$
membeah dan mulai
bermigrasi diatas jaringan
granula baru. karena
jaringan tersebut hanya
dapat bergerak diatas
jaringan yang hidup$ maka
mereka le(at di ba(ah
eskar atau dermis yang
mengering. apabila jaringan
tersebut bertemu dengansel+
sel epitel lain juga
mengalami migrasi$ maka
met#sis berhenti$ akibat
inhibibisi k#ntak. k#ntraksi
luka di sebabkan karena
mi#fibr#blas k#ntraktil yang
membantu menyatukan tepi+
tepi luka. terdapat suatu
penurunan pr#gresif dalam
&askularitas jaringan parut$
yang berubah dalam
penampilannya dari merah
kehitaman menjadi putih.
serabut+serabutk#lagen
mengadakan re#rganisasi
dan kekuatan regangan luka
meningkat.
n#rmal dari kulitdiper#leh kembali dalam
tiga bulan pertama-. 8pitelialisasi terjadi
sampai tiga kali lebih epat di lngkungan
yang lembab ,di ba(ah balutan #klusif atau
balutansemipermebel- daripada di
lingkungan yang kering. k#ntraksi luka
biasanya merupakan suatu fen#mena yang
sangat membantu$yakni menurunkan
daerah permukaan luka dan meninggalkan
jaringan parut yang relatif keil$ tetapi
k#ntraksi berlanjut dengan buruk pada
daerah tertentu$ seperi diatas tibia$ dn dapat
menyebabkan dist#rsi penampilan pada
edera (ajah. kadang$ jaringan fibr#sa
pada dermis menjadi sangat hipertr#fi$
kemerahan$ dan men#nj#l$ yang pada kasus
ekstrim menyebabkan jaringan parut kel#id
tidak sedap dipandang.