Buat Silvi

7
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan kadar gula darah pada  pasien penderita Diabetes Melitus dengan penyembuhan luka. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus dengan  penyembuhan luka. 2. Tuju an kh us us a. Mengi dentifikasi kadar g ula da rah pad a pende rita Diabet es Melitus  b. Mengidentifikasi penyembuhan luka pada penderita Diabetes Melitus . Mengan alisi s hubun gan hubun gan kadar gula dar ah pada pe nderi ta Diab etes Melitu s dengan penyembuhan luka. D. Manfaat Penelitian. !asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi " 1. Pasi en dan k el ua rg a Dapat memper#leh inf#rmasi lebih banyak khususnya tentang penyakit diabetes melitus dan kaitannya dengan luka$ sehingga masyarakat mengetahui serta dapat menambah  pengetahuan 2. %nst it usi kesehatan Diharapkan penelitian ini dapat memberikan inf#rmasi$ sebagai salah satu indikat#r  peningkatan kesehatan dalam upaya terhadat tindakan pr#m#tif$ pre&entif$ dan khususnya  penanganan diabetes melitus terhadap penyembuhan luka. '. %nst it usi pendi di kan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan inf#rmasi$ menambahkan referensi$ dan sebagain masukan yang berguna atau bermanfaat bagi mahasis(a yang ingin meningkatkan pemahaman mengenai diabetes melitus terhadap penyembuhan luka. ). Pe nelitian lainnya !asil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar$ sumber pengetahuan$ dan m#ti&asi bagi  peneliti lain yang ingin tertarik untuk meneliti lebih lanjut masalah yang terkait diabetes melitus terhadap penyembuhan luka 1.1 Pend ahul uan

Transcript of Buat Silvi

7/24/2019 Buat Silvi

http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 1/7

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan kadar gula darah pada

 pasien penderita Diabetes Melitus dengan penyembuhan luka.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus dengan

 penyembuhan luka.2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus

 b. Mengidentifikasi penyembuhan luka pada penderita Diabetes Melitus. Menganalisis hubungan hubungan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus

dengan penyembuhan luka.

D. Manfaat Penelitian.

!asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi "

1. Pasien dan keluargaDapat memper#leh inf#rmasi lebih banyak khususnya tentang penyakit diabetes melitus

dan kaitannya dengan luka$ sehingga masyarakat mengetahui serta dapat menambah

 pengetahuan

2. %nstitusi kesehatan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan inf#rmasi$ sebagai salah satu indikat#r

 peningkatan kesehatan dalam upaya terhadat tindakan pr#m#tif$ pre&entif$ dan khususnya

 penanganan diabetes melitus terhadap penyembuhan luka.

'. %nstitusi pendidikanDiharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan inf#rmasi$ menambahkan referensi$

dan sebagain masukan yang berguna atau bermanfaat bagi mahasis(a yang ingin

meningkatkan pemahaman mengenai diabetes melitus terhadap penyembuhan luka.

). Penelitian lainnya

!asil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar$ sumber pengetahuan$ dan m#ti&asi bagi

 peneliti lain yang ingin tertarik untuk meneliti lebih lanjut masalah yang terkait diabetes

melitus terhadap penyembuhan luka

1.1 Pendahuluan

7/24/2019 Buat Silvi

http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 2/7

Pr#ses dasar bi#kimia dan seluler yang sama terjadi dalam penyembuhan semua edera

 jaringan lunak$ baik luka ulseratif kr#nik$ seperti dekubitus dan ulkus tungkai* luka traumatis$

misalnya laserasi$ abrasi$ dan luka bakar* atau luka akibat tindakan bedah.

Pr#ses fisi#l#gis penyembuhan luka dapat dibagi ke dalam ) fase utama"

%.  Respons inflamasi akut terhadap cedera" menakup hem#statis$ pelepasan histamindan mediat#r lain dari sel+sel yang rusak$ dan migrasi sel darah putih ,leuk#sit

 p#lim#rf#nuklear dan makr#fag- ke tempat yang rusak tersebut.%%.  Fase destruktif " pembesaran jaringan yang mati dan yang mengalami de&italisasi #leh

leuk#sit p#lim#rf#nyklear dan makr#fag.

%%%.  Fase proliferatif " yaitu pada saat pembuluh darah baru yang diperkuat #leh jaringan

ikat menginfeltrasi luka

%.  Fase maturasi" menakup re+epitelasi$ k#nstraksi luka dan re#rganisasi jaringan ikat.

Peristi(a seluler dan bi#kimia utama di dalam setiap fase dijelaskan seara lebih teperinsi 1.1.

yang memperjelas implikasi praktis untuk penatalaksanaan luka pada setiap tingkat.

Dalam kenyataannya$ fase+fase penyembuhan tersebut saling tumpang tindih dan durasi

dari setiap fase serta (aktu untuk penyembuhan yang sempurna bergantung pada beberapa

fakt#r.

Tabel 1.1 fisi#l#gis penyembuhan luka dan implikasinya untuk penatalaksanaan luka

/ase dan ringkasan pr#ses fisi#l#gis Durasi fase %mplikasi untuk penatalaksanaan luka

 I. RESPON INPLAMASI

 AK! !ER"A#AP

0+' hari /ase ini merupakan bagian yang esensial

dari pr#ses penyembuhan dan tidak ada

7/24/2019 Buat Silvi

http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 3/7

$E#ERA

 !em#stasis" &as#k#ntriksi

sementara dan pembuluh

darah yang rusak terjadi

 pada saat sumbatan

tr#mb#sit dibentuk dan

diperkuat juga #leh serabut

fibrin untuk membentukan

sebuah bekuan.Resp#ns jaringan yang

rusak" jaringan yang rusak

dan sel mast melepaskan

histamin dan midiat#r lain

sehingga menyebabkan

&as#dilatasi dari pembuluh

darah sekeliling yang masih

utuh serta meningkatnya

 penyedian darah darah ke

daerah tersebut $sehingga

menjadi merah dan hangat.

Permeabilitas kapiler+

kapiler darah meningkat dan

airan yang kaya akan

 pr#tein mengalir ke dalam

spasium

interstisial$menyebabkan

edema l#kal dan mungkin

hilangnya fungsi di atas

sendi tersebut. euk#sit

 p#lim#rf#nuklear ,p#lim#rf-

dan makr#fag mengadakan

migrasi ke luar dari kapiler

upaya yang dapat menghentikan pr#ses ini$

keuali jika pr#ses ini terjadi pada

k#mpertemen tertutup dimana struktur+

struktur penting mungkin tertekan ,mis$

luka bakar pada leher-. Meski demikian$

 jika hal tersebut diperpanjang #leh adanya

 jaringan yang mengalami de&italisasi

seara terus+menerus$ adanya benda asing$

 pengelupasan jaringan yang luas$ trauma

kambuhan$ atau #leh penggunaan yang

tidak bijak sana preparat t#pikal untuk

luka$ seperti antiseptik$ antibi#tik$ atau

krim asam$sehingga penyembuhan

diperlambat dan kekuatan regangan luka

menjadi tetap rendah. ejumlah besar sel

tertarik ke tempat tersebut untuk bersaing

mendapatkan gi3i yang tersedia. %nflamasi

yang terlalu banyak dapat menyebabkan

 jaringan parut hipertr#pik. 4etidak

nyamanan karena edema dan denyutan

 pada tempat luka juga menjadi

 berkepanjangan.

7/24/2019 Buat Silvi

http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 4/7

dan masuk ke dalam daerah

yang rusak sebagai reaksi

terhadap agens kem#taktik

yang dipaau #leh adanya

edera

 II. FASE #ES!RK!IF 

Pembersihan terhadap

 jaringan mati atau yang

mengalami de&italisasi dan

 bakteri #leh p#lim#rf dan

magr#fag. P#lim#rf menelan

dan menghanurkan bakteri.

Tingkat akti&asi p#lim#rf

yang tinggi hidupnya

singkat saja dan

 penyembuhan dapat berjalan

terus tanpa keberadaan sel

tersebut. Meski demikian$

 penyembuhan berhenti bila

makr#fag mengalami

deakti&asi. el+sel tersebut

tidak hanya mampu

mehanurkan bakteri dan

mengeluarkan jaringan yang

mengalami de&italisasi serta

fibrin yang berlebihan$tetapi

 juga mampu merangsang

 pembentukan fbr#blas$ yang

melakukan sintesa struktur

 pr#tein k#lagen dan

menghasilkan sebuah fakt#r

yang dapat merangsang

1+5 hari P#lim#rf dan makr#fag mudah dipengaruhi

#leh turunnya suhu pada tempat luka$

sebagai mana yang dapat terjadi bilamana

sebuah luka yang basah dibiarkan tetap

terbuka$ pada saat akti&itas mereka dapat

turun samapai n#l. 6kti&itas mereka dapat

 juga dihambat #leh agens kimia$ hip#ksia$

dan juga perluasan limbah metab#lik yang

disebabkan karena buruknya perfusi

 jaringan.

7/24/2019 Buat Silvi

http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 5/7

angi#genesis ,fase %%%-

 III. FASE PROLIFERA!IF /ibr#blas melakukan

substansi dasar dan serabut+

serabut k#lagen serta

 pembuluh darah baru mulai

menginfiltrasi luka. Begitu

k#lagen diletakkan$ maka

terjadi peningkatan yang

epat pada kekuatan

regangan luka. 4apiler+

kapiler dibentuk #leh tunas

ind#telial$ suatu pr#ses yang

disebut angi#genesis.

Bekuan fibrin yang

dihasilkan pada fase %

dikeluarkan begitu kapiler

 baru menyediakan en3im

yang diperlukan. Tanda+

tanda inflakapiler baru$ yang

men#pang k#lagen dan

substansi dasar$ disebut

 jaringan granulasi karena

 penampakannya yang

granuler. 7arnanya merah

terang.

%. /68 M6TUR6%8pitelialisasi$ k#ntraksi$ dan

re#rganisasi jaringan kulit*

dalam setiap edera yang

mengakibatkan hilangnya

kulit$ sel epitel pada pinggir

'+2)

hari

2)+'59

hari

:elung kapiler baru jumlahnya sangat

 banyak dan rapuh serta mudah sekali rusak

karena penanganan yang kasar$ misalnya$

menarik balutan yang melekat. itamin C

untuk sintesis k#lagen. Tanpa &itamin C$

sintesis k#lagen berhenti$ kapiler darah

 baru rusak dan mengalmi perdarahan$ serta

 penyembuhan luka terhenti. /akt#r

sistemik lain yang dapat memperlambat

 penyembuhan pada stadium ini termasuk

defisiensi besi$ hip#pr#teinnemia$ serta

hip#ksia. /ase pr#literatif terus

 berlangsung seara lebih lambat seiring

dengan bertambahnya usia.

uka masih sangat rentan terhadap trauma

mekanis ,hanya 90; kekuatan ragangan

7/24/2019 Buat Silvi

http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 6/7

luka dan dari sisa+sisa

f#likel rambut$ serta

glandula sebasea dan

glandula sud#rifera$

membeah dan mulai

 bermigrasi diatas jaringan

granula baru. karena

 jaringan tersebut hanya

dapat bergerak diatas

 jaringan yang hidup$ maka

mereka le(at di ba(ah

eskar atau dermis yang

mengering. apabila jaringan

tersebut bertemu dengansel+

sel epitel lain juga

mengalami migrasi$ maka

met#sis berhenti$ akibat

inhibibisi k#ntak. k#ntraksi

luka di sebabkan karena

mi#fibr#blas k#ntraktil yang

membantu menyatukan tepi+

tepi luka. terdapat suatu

 penurunan pr#gresif dalam

&askularitas jaringan parut$

yang berubah dalam

 penampilannya dari merah

kehitaman menjadi putih.

serabut+serabutk#lagen

mengadakan re#rganisasi

dan kekuatan regangan luka

meningkat.

n#rmal dari kulitdiper#leh kembali dalam

tiga bulan pertama-. 8pitelialisasi terjadi

sampai tiga kali lebih epat di lngkungan

yang lembab ,di ba(ah balutan #klusif atau

 balutansemipermebel- daripada di

lingkungan yang kering. k#ntraksi luka

 biasanya merupakan suatu fen#mena yang

sangat membantu$yakni menurunkan

daerah permukaan luka dan meninggalkan

 jaringan parut yang relatif keil$ tetapi

k#ntraksi berlanjut dengan buruk pada

daerah tertentu$ seperi diatas tibia$ dn dapat

menyebabkan dist#rsi penampilan pada

edera (ajah. kadang$ jaringan fibr#sa

 pada dermis menjadi sangat hipertr#fi$

kemerahan$ dan men#nj#l$ yang pada kasus

ekstrim menyebabkan jaringan parut kel#id

tidak sedap dipandang.

7/24/2019 Buat Silvi

http://slidepdf.com/reader/full/buat-silvi 7/7

luka dabetik 

difinisi

 beberapa istilah yang biasanya digunakan pada luka diabetik adalah luka neur#pati. atau

deabetik luka neur#pati. luka diabetik adalah