Bst Sore Rinitis
-
Upload
nana-sri-rahayu-wissenschaft -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of Bst Sore Rinitis
DEFINISI Rinitis akut adalah radang pada mukosa
hidung yang berlangsung akut kurang dari 12 minggu karena infeksi virus, bakteri, ataupun iritan
Sering ditemukan karena manifestasi rinitis simpleks (common cold), influenza, penyakit eksantem (seperti morbili, variola, varicela)
KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI1. Rinitis Virusa. Rinitis Simplek (Pilek)
- melalui droplet- adenovirus, picovirus, rhinovirus- inkubasi 1-4 hari dan berakhir dalam 2-3 minggu- hidung tersumbat, rinore, bersin, dingin, demam ringan- mukosa hidung merah, bengkak. Sekret ingus encer dan banyak- Self limiting 2-3 minggu
b. Rinitis Influenza-mirip common cold
c. Rinitis Eksantematous- morbili, variola, varicela- didahului eksantema 2-3 hari- infeksi sekunder
2. Rinitis Bakteria.Infeksi Non-spesifikb. Rinitis difteri3. Rinitis Iritan
3. Rinitis iritan
STADIUM1. ProdormalRasa panas, hidung tersumbat, sekret encer
jernihRinoskopi anterior: cavum nasi sempit, sekret
serous, mukosa udem2. Stadium AkutBersin berkurang, obstruksi nasi bertambah,
sekret kental kuning, badan tidak enak3. Penyembuhan (resolusi)Sampai hari ketujuh
PATOFISIOLOGI Stadium permulaan terjadi vasokontriksi
diikuti vasodilatasi, udem, dan peningkatan aktivitas kelenjar seromucinos dan sel goblet→ infiltrasi leukosit dan deskuamasi epitel
Sekret mula2 encer dan berubah lekat (mukoid) berwarna kuning. Toksin masuk ke PD dan menimbulkan gejala sistemik
Stadium resolusi sel epitel yang rusak berproliferasi dan mukosa menjadi normal kembali
MANIFESTASI KLINIS Rasa panas, kering, hidung tersumbat, ingus
encer hingga mukopurulen Mukosa hidung dan konka hiperemis dan
edema Gejala sistemik demam, malaise, sakit kepala
Rinitis influenza kadang disertai nyeri otot Rinitis eksantematous terjadi sebelum ruam
muncul
PENATALAKSANAAN Self limiting, terapi simptomatik : antipiretik,
dekongestan oral Terapi khusus seperti antibiotik jika terdapat
infeksi sekunder bakteri