BST Final Revision
-
Upload
ronalda-budyantara -
Category
Documents
-
view
10 -
download
2
description
Transcript of BST Final Revision
LAPORAN KASUS UJIAN
BANGSAL CENDRAWASIH
I. IDENTIFIKASI PENDERITA
Nama : Tn. R
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Pesawaran
Pendidikan akhir : SMP (Pesantren)
Pekerjaan : Belum Bekerja
Status perkawinan : Belum Menikah
Masuk RSJP Lampung : 9 April 2013
Diperiksa oleh : Andromeda Pahlevi, S.Ked; Tommi Faruq Nahdi,
S. Ked.
Tanggal pemeriksaan : 9 April 2013
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,70 C
Pernafasan : 18 x/menit
Sistem Respiratorik
Inspeksi : Pergerakan paru kanan dan kiri simetris.
Palpasi : Fremitus taktil vocal paru kanan dan kiri simetris.
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru.
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Iktus kordis terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada sela iga IV
Perkusi : Batas atas = sela iga III linea midklavikula sinistra
Batas kanan = sela iga III linea midklavikula dextra
Batas kiri = sela iga V linea aksilaris anterior
Auskultasi : BJ I-II murni, murmur (-), gallop (-)
Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : Datar dan simetris
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+), normal
Sistem Urogenital : Dalam batas normal
Berat Badan : 50 kg
B. STATUS NEUROLOGIKUS
Rangsang meningeal : Refleks patologis tidak ada
Sistem motorik : Dalam batas normal
Saraf vegetatif : Dalam batas normal
Fungsi luhur : Dalam batas normal
C. LABORATORIUM
Hemoglobin : 11,3 gr/dl
Leucosit : 7.100 sel/mm3
Trombosit : 246.000 sel/mm3
Diff count : 0/0/0/69/25/6
1
III.PEMERIKSAAN PSIKIATRI
A. ALLOANAMNESIS
Diperoleh dari Orang tua pasien, bekerja sebagai kuli jalanan dan tinggal satu
rumah dengan pasien.
A1. SEBAB DIBAWA KE RSJP LAMPUNG
Pasien dibawa dengan keluhan sering marah tanpa sebab yang jelas sejak 2
tahun yang lalu
A2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG DAN STRESOR
Dua tahun yang lalu sebelum masuk RSJP Lampung, pasien menunjukkan
gejala yang tidak seperti biasanya. Selama di rumah, pasien terlihat mudah
marah dan sering membanting-banting barang yang ada di dalam rumah,
mencuri barang di rumah, sering merasa curiga, dan suka berbicara kasar
kepada orang tua.
Stressor :
Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga pasien, terutama orang
tuanya, Ayah pasien mengaku pasien mulai berubah sejak dua tahun yang
lalu setelah pasien bergaul dengan teman-teman lingkungannya dan sering
menghirup lem aibon. Setelah bergaul dengan teman-temannya hubungan
dalam keluarga menjadi tidak baik. Pasien juga tidak pernah bercerita
kepada orang tua nya tentang masalah dengan pasangannya. Ayah pasien
mengaku bahwa pasien memiliki pacar. Kehidupan keluarga dari segi
ekonomi kurang mampu.
A3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
2
Pasien belum pernah dibawa sebelumnya ke RSJP Lampung. Ayah pasien
mengaku pasien mulai berubah sejak dua tahun yang lalu setelah pasien
bergaul dengan teman-teman lingkungannya dan sering menghirup lem
aibon. Saat di rumah pasien terlihat menjadi mudah marah dan sering
membanting-banting barang yang ada di dalam rumah, mencuri barang di
rumah, sering merasa curiga, dan suka berbicara kasar kepada orang tua.
A4. RIWAYAT PENYAKIT FISIK DAN PEMAKAIAN OBAT
Saat usia 4 tahun, pasien mengalami demam tinggi diserta dengan kejang.
Keluhan ini hanya berlangsung sekali dan pasien tidak pernah
mengalaminya lagi sampai saat ini. Pasien tidak memiliki riwayat
hipertensi dan kencing manis. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
lalu lintas. Pasien sering merokok (1 bungkus per hari) dan rutin
menghirup lem aibon hampir setiap hari. Pasien pernah menggunakan
obat-obatan terlarang (menghisap ganja).
A5. TARAF FUNGSI PENYESUAIAN DALAM SATU TAHUN
TERAKHIR
Dalam dua tahun terakhir cukup baik. Hubungan dengan lingkungan
sekitar baik dan aktivitas dilakukan tidak seperti biasa. Pasien mulai sulit
diatur perilakunya, suka melawan orang tua, suka keluyuran pergi keluar
rumah, sering marah jika keinginannya tidak terpenuhi bahkan hal yang
sepele.
3
A6. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
a. Riwayat kehamilan dan persalinan
Pasien lahir normal dan cukup bulan di dukun beranak. Pasien adalah anak
yang diharapkan.
b. Riwayat bayi dan balita
Pasien berkembang dan tumbuh sesuai dengan umurnya. Pasien pernah
mengalami panas tinggi disertai dengan kejang saat usia 4 tahun. Namun
kejadian ini hanya terjadi sekali, dan tidak pernah terjadi lagi sampai saat
ini.
c. Riwayat anak dan remaja
Pasien tumbuh dan berkembang dengan sewajarnya waktu anak sampai
remaja, pasien termasuk orang yang sering bermain dan memiliki cukup
teman.
d. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Pasien sempat melanjutkan
sekolahnya lagi sampai kelas 2 SMA tetapi karena teman-temannya pasien
tidak mau melanjutkan sekolahnya kembali. Pasien tidak pernah tinggal
kelas waktu bersekolah di SD maupun SMP.
A7. RIWAYAT PEKERJAAN
Setelah putus sekolahnya di SMA kelas 2, pasien tidak bersedia
melanjutkan sekolahnya. Pasien sudah disarankan untuk melanjutkan
sekolahnya, namun menolak. Orang tua pasien memperkirakan alasannya
mengapa pasien tidak bersedia untuk sekolah karena teman-teman
4
sepergaulannya. Pasien tidak memiliki pekerjaan. Pasien hanya di rumah
dan sering sekali keluar rumah tanpa arah dan tujuan yang jelas.
A8. RIWAYAT PERKAWINAN
Belum Menikah.
A9. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara. Tidak terdapat keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.
Skema pohon keluarga
Ket = : Pasien
: Tinggal satu rumah
A10. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien tinggal bersama dengan kedua orang tua kandungnya dan adik
bungsunya. Pasien tidak memiliki perkerjaan, maka pasien
menggantungkan hidup kepada orang tua. Ayah pasien berprofesi sebagai
kuli jalanan dan ibu pasien hanya ibu rumah tangga. Kakak pertama sudah
menikah dan tidak tinggal serumah. Saudara ketiga nya juga sudah
menikah dan tidak tinggal serumah. Saudara-saudaranya yang lain
merantau ke Jawa. Rumah pasien berdinding tembok dan beralas semen.
5
Denah rumah pasien
B. AUTOANAMNESIS
T: Selamat siang mas, kami dokter muda, Siapa nama mas?
J : Rizki Hidayat
T: Umurnya berapa?
J : 18 tahun
T: Alamat rumah di mana ?
J : Pesawaran
T : Ada keluhan apa?
J : saya sukar mengendalikan emosi saya, saya suka memarahi orang tua
saya, mencuri barang-barang di rumah
T: sejak kapan mas punya perilaku seperti itu?
J : sejak 2 tahun yang lalu, yaitu saat saya mulai punya kebiasaan buruk,
menghirup lem aibon, mengisap ganja, dan merokok
T: mas bisa punya kebiasaan buruk itu sebabnya kenapa?
J : karena pergaulan, saya bergaul dengan teman-teman yang gak baik
T: saat mas melakukan tindakan itu menghisap lem,dll apa mas ada rasa
bersalah
J: awalnya ia, karena saya ini sekolah di pesantren yang punya kebiasaan
baik, tapi karena sudah sering maka lama-kelamaan gak ada rasa bersalah
lagi. Malah jadi kebutuhan untuk terus melakukan perbuatan itu
6
Ruang Tamu
Kamar Kamar Kamar
Dapur
T: setelah punya kebiasaan itu mas jadi mudah marah, suka melawan orang
tua bahkan mencuri barang di rumah. Kenapa mas melakukan hal-hal itu?
J : setelah menggunakan barang-barang itu, saya jadi sulit mengendalikan
diri saya, termasuk mengendalikan emosi saya, jadi saya seperti gk sadar
saat itu
T: apa mas merasa menyesal?
J : ya, saya ingin berubah. Saya malu klo ingat-ingat kebiasaan lama saya
T: tadi mas bilang semenjak punya kebiasaan itu, mas jadi sulit
mengendalikan diri. Apa pikiran mas juga terganggu?misal mas merasa ada
bisikan-bisikan yang menyuruh untuk mencuri, dll
J : ya, saya jadi mudah curiga kepada orang lain. Klo saya lagi kumat saya
harus dapatkan barang-barang itu bagaimanapun caranya. Saya jadi banyak
curiga klo orang lain akan menghalang-halangi saya dapati barang itu
T : jadi kelihatannya pikiran mas sudah mulai terganggu akibat zat-zat itu
J : selanjutnya mas harus rutin ke sini untuk dapat anjuran terapi yang tepat
agar bisa menghilangkan kebiasaan buruk dan kembali normal seperti
sebelumnya
T : ya dok, saya mw sembuh dan jadi normal
J : untuk sementara wawancara kita cukup. Semoga mas cepat sembuh ya,
terima kasih
T : ya dok, makasih sama-sama
Keterangan : T (Dokter muda). J (Pasien)
C. STATUS PSIKIATRIKUS
1. Penampilan: seorang laki-laki, perawakan agak kurus, kurang rapi,
2. Keadaan Umum
Kesadaran : kompos mentis
Sikap : kooperatif
Roman Muka : sedikit ceria
Tingkah laku : biasa
7
Pembicaraan : kuantitas cukup, kualitas cukup
3. Keadaan spesifik
a. Gangguan Persepsi
Halusinasi : tidak ada
Ilusi : tidak ada
b. Gangguan Proses Pikir
Bentuk Pikiran : realistik
Kecepatan Proses Pikiran : tidak ada hambatan
Mutu Proses pikir
- Tidak ada kelainan
Isi pikiran
- Waham : waham curiga
- Rasa bersalah : ada
c. Afek dan Reaksi emosional
Afek : appropriate
Mood : labil
Pengendalian : cukup
Stabilitas : tidak stabil
Arus emosi : cepat
d. Kontak psikis : ada, cukup wajar
e. Perhatian : cukup
f. Hubungan dengan realitas terganggu dalam hal
Isi Pikiran (waham curiga).
Gangguan mood
IV. FORMULASI DIAGNOSTIK
Pasien laki-laki, usia 18 tahun, datang ke poli RSJP untuk yang pertama
kalinya datang dengan keluhan sering marah tanpa sebab yang jelas sejak 2
tahun yang lalu. Keluhan ini disertai sering membanting-banting barang yang
8
ada di dalam rumah, mencuri barang di rumah, sering merasa curiga, dan suka
berbicara kasar kepada orang tua.
Pada Pemeriksaan fisik status internus dan status neurologikus dalam batas
normal.
Pemeriksaan psikiatri yang didapatkan :
Afek : appropriate
Pikiran : waham curiga
Pembicaraan : kuantitas (cukup), kualitas (cukup)
Aksis 1 : F18.51 Gangguan psikotik dengan predominan waham akibat
penggunaan pelarut yang mudah menguap karena pasien menghirup lem aibon
lalu timbullah gangguan psikotik berupa waham curiga
Diagnosis Banding : F18. 24 Sindrom ketergantungan aktif akibat penggunaan
pelarut yang mudah menguap karena pasien mulai menunjukkan gejala
ketergantungan pada kebiasaannya menghirup lem aibon dimana pasien tidak
dapat lagi mengendalikan dirinya
Aksis II dan III : tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian pada pasien
ataupun kelainan pada kondisi fisiknya
Aksis V : GAF 70-61 beberapa gejala ringan, dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik. Karena pasien mulai terganggu dalam
melaksanakan aktivitas fisik namun secara umum aktivitas fisik sehari-hari masih
dapat berjalan dengan baik.
V. PSIKODINAMIKA
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 18 tahun, merupakan anak pertama dari
empat bersaudara. Pasien menempuh jenjang pendidikannya sampai SD.
Berdasarkan psikodinamika manusia sebagai makhluk hidup memiliki energi
psikis yang amat dinamik, kekal tidak bisa dihilangkan, dan bila dihambat akan
mencari saluran lain. Energi psikis inilah yang mendorong individu bertingkah
9
laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu bersumber pada fungsi psikis yang
berbeda, yaitu id, ego, dan super ego.
Id merupakan bagian paling primitif dalam kepribadian dan merupakan dorogan-
dorongan untuk memenuhi kebutuhan psikologi dasarnya. Id terletak di alam
bawah sadar. Dorongan-dorongan dalam id selalu ingin segera dipuaskan, dalam
hal ini id pasien ingin mencari kebahagiaan.
Ego adalah bagian eksekutif dari kepribadian. Fungsi ego adalah untuk menyaring
dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh id berdasarkan kenyataan. Fungsi
ego terdapat dalam alam bawah sadar. Ego pasien dalam hal ini yaitu pasien ingin
mendapatkan kesenangan dengan mengikuti kebiasaan teman-temannya.
Superego, bagian ini mencakup nilai-nilai moral yang memberikan batasan baik
dan buruk. Nilai-nilai yang ada dalam superego memiliki nilai-nilai ideal, oleh
karena itu, super ego berorientasi pada kesempurnaan. Dalam hal ini superego
pasien adalah keluarga pasien melarang pasien mengikuti kebiasaan teman-
temannya dan melanjutkan sekolahnya sampai selesai.
VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
Sindroma Klinik : F18.51 Gangguan psikotik dengan predominan
waham akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap
Diagnosis Banding : F18. 24 Sindrom ketergantungan aktif akibat
penggunaan pelarut yang mudah menguap
Aksis II
Gangguan Kepribadian : -
Gangguan Perkembangan Spesifik : -
Aksis III
Gangguan dan Kondisi Fisik : -
10
Aksis IV
Stressor psikososial dan kesehatan :
- Masalah psikososial
Aksis V
GAF 70-61 beberapa gejala ringan, dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
VII . TERAPI
Psikofarmaka :
Haloperidol 2 x 1,5 mg
THP 2 x 2 mg
Depakote 2 x 250 mg
VIII. ANJURAN
Terapi keluarga
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
11