Bst Crvo Kelompok 1

Click here to load reader

download Bst Crvo Kelompok 1

of 48

description

mata

Transcript of Bst Crvo Kelompok 1

KATARAK

Oleh:HANAFI NILIFDA1010312112AIWI JAPANESA1110312108

Preseptor : dr. Getry Sukmawati, Sp.M (K)CENTRAL RETINAL VEIN OCCLUSION(CRVO)LAPORAN KASUSIdentitas PasienNama : Tn. SJenis Kelamin: Laki-LakiUsia: 61 tahunPekerjaan: Pensiunan PNSAgama : IslamAlamat: Tanah DatarAnamnesaSeorang pasien laki-laki berusia 61 tahun dirawat di bangsal Mata RSUP Dr M Djamil Padang pada tanggal 23 Februari 2015.Keluhan Utama :Mata kanan mendadak kabur sejak 5 bulan sebelum masuk rumah sakit.Riwayat Penyakit SekarangMata kanan mendadak kabur sejak 5 bulan sebelum masuk RS disertai mengeluh sakit kepala bagian kanan belakang. Pasien berobat ke RS di Payakumbuh dan didiagnosis katarak dan telah dilakukan operasi katarak pada mata kanan, namun penglihatannya belum membaik.Pasien berobat kembali ke RS di Bukittinggi dan didiagnosis mengalami gangguan pembuluh darah mata. Pasien dirujuk ke RS di Padang untuk injeksi avastin pada mata kanan

Pasien sudah mendapat 2 kali injeksi avastin di RS di Padang, namun penglihatannya belum membaik.Pasien dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dan telah mendapat pengobatan laser pada mata kanan 2 minggu yang lalu. Fotofobia (-), melihat benda-benda melayang (-), gatal (-), nyeri (-)Riwayat trauma pada mata sebelumnya (-).Riwayat penggunaan kacamata (-).

Riwayat Penyakit dahulu :Riwayat hipertensi ada, baru diketahui sejak 5 bulan yang lalu.Riwayat kolesterol tinggi ada sejak 4 tahun yang lalu.Riwayat diabetes mellitus (-).

Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti pasien.STATUS OPHTALMIKUSSTATUS OFTALMIKUSODOSVisus tanpa koreksi1/605/5Visus dengan koreksiRefleks fundusSilia / supersiliaTrikiasis (-)Madarosis (-)Poliosis (-)Trikiasis (-)Madarosis (-)Poliosis (-)Palpebra superiorEdema (-)Hematom (-)Edema (-)Hematom (-)Palpebra inferiorEdema (-)Hematom (-)Edema (-)Hematom (-)Margo PalpebraEntropion (-)Ektropion (-)Sikatrik (-)Entropion (-)Ektropion (-)Sikatrik (-)Aparat lakrimalisLakrimasi normalLakrimasi normalKonjungtiva TarsalisHiperemis (-), Papil (-), folikel (-), sikatrik (-)Hiperemis (-), Papil (-), folikel (-), sikatrik (-)Konjungtiva ForniksHiperemis (-)Hiperemis (-)Konjungtiva BulbiiInjeksi siliar (-)Injeksi konjunktiva (-)Injeksi siliar (-)Injeksi konjunktiva (-)SkleraPutihPutihKorneaBeningBeningKamera Okuli AnteriorCukup dalamCukup dalamIrisCoklat, rugae +Coklat, rugae +PupilBulat, refleks cahaya (+/+), diameter = 3 mmBulat, refleks cahaya (+/+), diameter = 3 mmLensaIOLSedikit keruh pada bagian posteriorKorpus vitreumBeningBeningFundus :- MediaBeningBening- Papil optikusBulat, batas tidak tegas, pucat, c/d sulit dinilaiBulat,batas tegas, c/d=0.1-0.4- RetinaPerdarahan (-), eksudat (+)Perdarahan (-), eksudat (-)- aa/vv retinaaa:vv = 1:3aa:vv = 2:3- MakulaSulit dinilaiRefleks fovea (+)Tekanan bulbus okuliNormal palpasiNormal palpasiPosisi bulbus okuliOrthoOrthoGerakan bulbus okuliBebas ke segala arahBebas ke segala arahGambar

Diagnosis Kerja:

Central Retinal Vein Occlusion OD karena pada pemeriksaan funduskopi mata kanan didapatkan papil optikus dengan batas tidak tegas, pucat, dan c/d sulit dinilai. Perbandingan antara arteri dan vena yaitu 1:3.

Diagnosis Banding: Branch Retinal Vein Occlusion (BRVO) OD disingkirkan karena pada foto fundus tampak seluruh kuadran yang mengalami oklusi vena, sedangkan pada BRVO kuadran yang lebih sering mengalami oklusi vena adalah kuadran superotemporal dan jarang untuk kuadran nasal.

Retinopati diabetikum disingkirkan karena pasien tidak ada riwayat menderita diabetes mellitus walaupun dapat dijumpai cotton-wool spot.

Penatalaksanaan : Laser Fotokoagulasi OD

BAB II DISKUSIDISKUSITelah dirawat seorang pasien laki-laki berusia 61 tahun di bangsal Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang tanggal 23 Februari 2015 dengan diagnosis central retinal vein occlusion OD. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik pada mata, serta dibantu dengan pemeriksaan penunjang.Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan mata kanan mendadak kabur sejak 5 bulan sebelum masuk RS. Saat keluhan mata kanan kabur mendadak, pasien juga mengeluh sakit kepala bagian kanan belakang. Berdasarkan literatur, penurunan penglihatan secara mendadak dapat disebabkan karena infeksi maupun non infeksi (trauma, toksik, iskemik/oklusi pembuluh darah atau nervus optikus).

Pada kasus ini, anamnesis lebih mengarahkan penurunan penglihatan secara mendadak karena faktor non infeksi iskemik/oklusi pembuluh darah atau nervus optikus karena riwayat trauma tidak ada, konsumsi bahan toksik seperti alkohol tidak ada. Berdasarkan literatur gejala CRVO diantaranya penurunan tajam penglihatan sentral ataupun perifer mendadak dapat memburuk sampai hanya tinggal persepsi cahaya dan hanya mengenai satu mata.

CRVO dapat ditegakkan karena dari pemeriksaan fisik mata kanan ditemukan visus tanpa koreksi adalah 1/60 yang berarti penurunan tajam penglihatan, fundus media keruh, papil bulat batas tidak tegas, pucat, C/D sulit dinilai dan perbandingan arteri dan vena 1:3. Pseudofakia OD dapat ditegakkan karena pemeriksaan slit lamp menunjukkan lensa mata kanan tampak IOL dan pasien telah mendapatkan operasi katarak sekitar 5 bulan yang lalu.

Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah laser fotokoagulasi OD yang dilaksanakan pada 24 Februari 2015.

TINJAUAN PUSTAKAANATOMI

Lapisan pleksiformis luar:lapisan aseluler dan tempat sinaps sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontalLapisan inti luar:susunan lapis inti sel batang dan sel kerucutMembran limitans eksternaLapisan sel kerucut dan sel batang (fotoreseptor):lapisan terluar retina, terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucutEpitelium pigmen retina:lapisan kubik tunggal dari sel epithelial berpigmen.

Dilatasi vena yang menyolokPerdarahan 4 kuadran yang lebih ekstensifEdema retinaCotton wool spot Dapat terjadi perdarahan vitreus : vitreous hemorrhage, ablasio retina pada kasus iskemia berat Fluorescein angiography secara khas menunjukkan adanya nonperfusi kapiler yang tersebar luas.

Gambar CRVO RinganA. CRVO ringan, noniskemia, terperfusi, pada mata dengan visus 20/40. Dilatasi vena retina dan perdarahan retina terlihat jelas. B. Fluorescein angiogram menunjukkan adanya perfusi pada pembuluh kapiler retina.Sumber: American Academy of Ophthalmology, 20111

Dilatasi vena yang menyolokPerdarahan 4 kuadran yang ekstensifEdema retinaCotton-wool spot dapat ditemukan Perdarahan dapat terjadi pada vitreous hemorrhage, ablasio retina pada kasus iskemia berat. Fluorescein angiography secara khas menunjukkan adanya nonperfusi kapiler yang tersebar luas.1

Gambar CRVO BeratA. CRVO berat, iskemia pada mata dengan visus 1/100. Vena dilatasi dan terdapat perdarahan retina. Terlihat edema retina menyebabkan corakan warna kuning pada dasar penampakan fundus dan mengaburkan refleks fovea. B. Fluorescein angiogram menunjukkan adanya nonperfusi kapiler, yang menyebabkan pembesaran pembuluh darah retina.

Ketajaman penglihatan : salah satu indikator penting pada prognosis penglihatan akhirReflex pupil bisa normal dan mungkin ada dengan reflex pupil aferen relative. Konjungtiva: kongesti pembuluh darah konjungtiva dan siliar terdapat pada fase lanjutIris dapat normal. Pada fase lanjut dapat terjadi neovaskularisasi.Pada pemeriksaan funduskopi : vena berkelok-kelok, edema macula dan retina, dan perdarahan. Cotton wool spot umumnya ditemukan pada iskemik CRVO. Biasanya terkonsentrasi di sekitar kutub posterior. Cotton wool spot dapat menghilang dalam 2-4 bulan. Neovaskularisasi disk (NVD): indikasi iskemia berat dari retina dan bisa mengarah pada perdarahan preretinal/vitreus.Perdarahan dapat terjadi di semua tempat (NVE: Neovascularization of Elsewhere)Lamellar or full thickness macular holeOptic atrophy

2. Surgical and FarmakoterapiDekompresi surgikal dari CRVO via radial optik neurotomi dan kanulasi vena retina dan pemasukan tissue-plasminogen activator (t-PA). Keefektifan dan resiko dari pengobatan ini tidak terbukti.Kortikosteroid dan terapi untuk mengurangi perlengketan telah disarankan, tapi kemanjuran dan resikonya juga masih belum terbukti. Antikoagulasi sistemik tidak dianjurkan.Edema makula tidak merespon terhadap terapi laser. Penyuntikan intravitreal triancinolone memberikan sedikit efek. Uji coba dengan menyuntikkan agen anti -VEGF memberi hasil yang menjanjikan.

3. Iris Neovascularization

Bisa menyebabkan ketajaman visual yang buruk. Faktor risiko yang lain diantaranya nonperfusi kapiler retina yang luas dan darah intraretinal. Bila terjadi neovaskularisasi iris, terapi bakunya adalah fotokoagulasi laser pan-retina (Laser PRP). Neovaskularisasi juga dapat dikontrol dengan agen anti-VEGF intravitreal.