bruxism oklusi

download bruxism oklusi

of 3

Transcript of bruxism oklusi

  • 8/12/2019 bruxism oklusi

    1/3

    Bruxism adalah kebiasaan buruk berupa menggesek-gesek gigi-gigi rahang atas dan rahang

    bawah, bisa timbul pada masa anak-anak maupun dewasa. Peneliti melaporkan 15% anak dan

    remaja dalam studi mereka menunjukkan adanya beberapa tingkatan bruxism. Biasanya terjadi pada

    malam hari dan jika dilanjutkan dalam jangka waktu yang lama bisa berakibat abrasi gigi permanen.

    Ketika kebiasaan tersebut berlangsung hingga masa dewasa maka mengakibatkan penyakit

    periodontal dan atau gangguan temporomandibular joint. ebagai tambahan, kasus dis!ungsi

    temporomandibular joint lebih banyak terjadi di kalangan perempuan dewasa daripada laki-laki

    dewasa.

    Bruxism dide!inisikan sebagai gerakan mengerat dan gerakan grinding dari gigi yang

    bersi!at non-!ungsional. "stilah ini dalam literatur sering disebut dengan beberapa istilah yang lain,

    yaitu neuralgia traumatic, occlusal habit neurosis, dan para!ungsional. Pasien yang mengalami

    bruxism #bruxer$, biasanya tidak menyadari kebiasaan buruk yang dimilikinya tersebut, walaupun

    bruxism kadang-kadang diikuti dengan suara yang mengganggu, namun pasien yang bersangkutan

    seringkali baru mengetahui kebiasaan yang dimilikinya itu dari orang tua atau teman tidurnya.

    Bruxism dapat juga terjadi pada siang hari, misalnya pada saat indiidu yang bersangkutan

    mengalami stress, namun bruxism yang paling parah adalah bruxism yang terjadi pada malam hari.

    Bruxism pada malam hari terjadi selama tidur dan anak biasanya tidak menyadari masalah

    ini. Kejadian ini biasanya singkat, berlangsung &-' detik, dengan terdengar suara grinding. Bruxism

    pada siang hari terutama terkait dengan mengepalkan dari gigi dan umumnya tidak menghasilkan

    suara terdengar. Bruxism yang diamati pada 5-()% anak-anak. Peningkatan !rekuensi selama masa

    kanak-kanak, memun*ak pada usia +-1) tahun dan menurun setelah itu.

    Pada anak-anak, kadang kebiasaan ini timbul pada masa gigi-geligi sedang tumbuh. Berikut

  • 8/12/2019 bruxism oklusi

    2/3

    adalah empat penyebab terjadinya bruxism, antara lain

    1. aktor psikologis

    tiologi dari bruxism termasuk kebiasaan, stress emosional #misalnya respon terhadap

    ke*emasan, ketegangan, kemarahan, atau rasa sakit$, parasomnia #gangguan tidur yang mun*ul pada

    ambang batas antara saat terjaga dan tidur, misalnya gangguan mimpi buruk dan gangguan tidur

    sambil berjalan$. /enurut beberapa penelitian yang dianggap berkaitan dengan mani!estasi dari

    bruxism, antara lain gangguan kepribadian, meningkatnya stress, adanya depresi, dan kepekaaan

    terhadap stress.

    0nak-anak yang memiliki kebiasaan bruxism ternyata memiliki tingkat ke*emasan yang

    lebih daripada anak-anak yang tidak memiliki kebiasaan bruxism. anda-tanda bruxism seperti

    tingkat ke*emasan yang tinggi, temporomandibular disorders, dan kerusakan gigi sebaiknya

    dirawat pada masa kanak-kanak sebelum menjadi masalah ketika anak telah tumbuh dewasa.

    (. aktor mor!ologi

    2klusi gigi geligi dan anatomi skeletal oro!asial dianggap terkait dalam penyebab dari

    bruxism. Perbedaan oklusal, gangguan oklusal yang bentuknya dapat berupa trauma oklusal

    ataupun tonjol yang tajam, gigi yang maloklusi se*ara historis dianggap sebagai penyebab paling

    umum dari bruxism. 3isharmoni lokal antara bagian-bagian sistem alat kunyah yang berdampak

    pada peningkatan tonus otot di region tersebut juga dipandang sebagai salah satu etiologi yang

    hingga saat ini masih dapat diterima banyak kalangan.

    4. aktor pato!isiologis

    Bruxism kemungkinan terjadi akibat kelainan neurologis yaitu ketidakmatangan sistem

    neuromuskular mastikasi, perubahan kimia otak, alkohol, trauma, penyakit, dan obat-obatan. al ini

    berpotensi sistemik menyebabkan aktiitas para!un*tional melalui alergi makanan, kekurangan gi6i,

    dan dis!ungsi endokrin. Penyelidikan e!ek gangguan gi6i dan endokrin bersama dengan parasit

    pen*ernaan pada !ungsi otot mastikasi, serat kepekaan terhadap trigeminal sampai potensi alergi

    kemungkinan berguna untuk penelitian di masa depan baik temporomandibular disorders dan

  • 8/12/2019 bruxism oklusi

    3/3

    hiperaktiitas otot mastikasi.

    aktor neurokimia tertentu, yaitu obat-obatan. !ek samping dari obat yang akan

    menimbulkan bruxism adalah 0m!etamin yang digunakan dalam mengatasi gangguan attention-

    de!i*it7hypera*tiity #033$ seperti methylphenidate dan pemakaian jangka panjang erotonin.

    elain itu, bruxism ditemukan lebih sering pada pe*andu narkoba berat serta perokok.

    8. emporomandibular 3isorders #/3$

    Penderita /3 *enderung memiliki insiden bruxism yang lebih tinggi dari gangguan

    psikologis seperti stress, ke*emasan, dan depresi. aktor-!aktor ini dapat menyebabkan kebiasaan

    para!un*tional. 9abungan dari dua atau lebih !aktor etiologi yang diperlukan untuk menyebabkan

    terjadinya bruxism, tetapi besarnya !aktor-!aktor tidak penting dalam kaitannya dengan besarnya

    bruxism.

    Bruxism dapat menyebabkan aus permukaan gigi-gigi pada rahang atas dan rahang bawah,

    baik itu gigi susu maupun gigi permanen. :apisan email yang melindungi permukaan atas gigi

    hilang, sehingga dapat timbul rasa ngilu pada gigi-gigi tersebut. Bila kebiasaan ini berlanjut terus

    dan berlangsung dalam waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal,

    terjadi pada pasien dengan bentuk tonjol yang *uram, luka pada periodonsium, pulpitis, kadang-

    kadang disertai peningkatan derajat mobilitas gigi yang terlibat, maloklusi, patahnya gigi akibat

    tekanan yang berlebihan, dan kelainan pada sendi temporomandibular joint.