Briefing Scilog
-
Upload
irfan-aufa -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of Briefing Scilog
TUGAS BRIEFING PRAKTIKUM SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT
“Manufacturing Supply Chain”
Disusun oleh :
IRFAN AUFA
12/330190/TK/39375
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
PENDAHULUAN
Tidak ada perusahaan yang bisa lepasdari kebutuhan untuk
memahami konsep-konsep supply chain management selama
masih ingin beroperasi secara kompetitif didunia bisnis.
Persaingan dalam industri manufaktur makin ketat dewasa ini.
Salah satu hal yang membuat perusahaan manufaktur bertahan
adalah penyediaan produk yang tepat bagi konsumen di waktu
yang tepat, dan dalam biaya ekonomis. Ketersediaan produk dan
harga jual yang ekonomis hanya dapat terjadi jika ada koordinasi
yang baik antara perusahaan penyedia bahan baku dengan
pihak-pihak dalam rantai suplainya. Koordinasi antara pihak-
pihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan koordinasi
persediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang
berguna bagi perencanaan perusahaan.
Kekurangan persediaan bahan baku pada perusahaan
manufaktur akan berakibat terhentinya proses produksi,
sedangkan jika kelebihan akan berakibat menumpuknya
inventori dan meningkatnya biaya pemeliharaan persediaan.
Selain itu, koordinasi dengan distributor sebagai salah satu mata
rantai suplai adalah penting, dimana kantor pusat dapat berbagi
informasi dan mengumpulkan informasi mengenai masing-
masing supllier agar pengelolaan suplai dan perencanaan
penjualan produk dapat dilakukan dengan lebih baik. Kesadaran
akan adanya produk yang murah, cepat dan berkualitas inilah
yang melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu manajemen
rantai pasok atau Supply Chain Management ( SCM ).
Sekarang ini konsumen semakin kritis, mereka menuntut
penyediaan produk secara tepat waktu. Sehingga menyebabkan
perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal ini akan
mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan
kehilangan pelanggan. Manufacturing supply chain menjadi salah
satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas
perusahaan-perusahaan yang ada.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Supply chain mencakup semua bagian diantaranya suppliers, produsen,
distributor dan pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
memenuhi permintaan pelanggan. Supply chain meliputi tidak hanya pada
pembuat dan suppliers tetapi juga pengangkut, gudang, pengecer, dan bahkan
pelanggan itu sendiri. Pada tiap-tiap organisasi seperti perusahaan manufaktur,
rantai pasokan meliputi seluruh fungsi-fungsi yang terlibat dalam penerimaan dan
pengisian permintaan pelanggan. Fungsi ini termasuk, tetapi tidak dibatasi,
perkembangan produk baru, pemasaran, operasi, distribusi, keuangan, dan
customer service.
Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam
bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi
barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada
konsumen akhir. Sedangkan menurut Simchi-Levi et. al (2000) Supply Chain
Management adalah sebuah kesatuan pendekatan yang digunakan untuk
mengintegrasikan pemasok, manufaktur, gudang, dan toko, sehingga barang yang
diproduksi dan didistribusi dengan jumlah yang tepat, lokasi yang tepat,dan pada
waktu yang tepat, dengan tujuan untuk meminimalisasikan biaya secara
keseluruhan dan di saat yang bersamaan memenuhi tingkat permintaan. Sehingga
Manufacturing Supply Chain dapat diartikan sebagai konsep atau mekanisme
yang digunakan oleh perusahaan manufaktur sehingga perusahaan tersebut
mampu mencapai produktivitas total dengan memenuhi kepuasan pelanggan,
mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan biaya yang rendah dalam
bidang persediaan dan penyerahan produk, serta mengelola industri secara cermat
dan fleksibel.
2. Manfaat
Apabila Manufacturing Supply Chain diterapkan maka dapat memberikan
manfaat antara lain yang pertama yaitu tercapainya kepuasan konsumen.
Konsumen merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk
yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam
konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang.
Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas
dengan pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan. Yang kedua yaitu
meningkatnya pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi
mitra perusahaan maka pendapatan perusahaan juga akan meningkat. Yang ketiga
dapat menurunkan biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada
konsumen akhir berarti akan mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi. Yang
keempat yaitu meningkatnya laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah
konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, maka secara otomatis dapat
meningkatkan laba perusahaan. Dan yang terakhir yaitu dapat membuat
perusahaan semakin berkembang sehingga lebih besar. Perusahaan yang
mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya maka lambat laun
akan menjadi besar dan tumbuh lebih kuat.
3. Perkembangan
Yang melatar belakangi berkembangnya konsep Manufacturing Supply
Chain adalah akselerasi perubahan lingkungan bisnis yang disebabkan oleh
berkembangnya faktor-faktor penting, antara lain :
a. Tuntutan konsumen yang semakin kritis.
b. Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi, dan teknologi
yang semakin canggih memungkinkan berkembangnya model baru
dalam aliran material / produk.
c. Daur hidup produk sangat pendek seiring dengan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam lingkungan pasar.
d. Kesadaran konsumen akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan
dalam kehidupan menuntut industri manufaktur memasukkan konsep-
konsep ramah lingkungan mulai dari proses perancangan produk,
proses produksi, maupun proses distribusinya.
Menurut Ross, F.D (2003), awal perkembangan konsep Supply Chain
didasarkan pada dua fakta yaitu bahwa pada tahun 1960-an pabrik dituntut untuk
menurunkan biaya produksi dan perkembangan teknologi informasi khususnya
internet yang mampu membantu merealisasikan suatu sistem terpadu sehingga
mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya.
4. Implementasi
Dalam hal ini penerapan manufacturing supply chain di masa sekarang
cocok di terapkan karena sistem ini memiliki kelebihan dimana mampu me-
manage aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply. Dalam hal ini, model
SCM mengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatan produksi dan distribusi
dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutan
konsumen.
Salah satu contoh penerapan manufacturing supply chain yaitu pada PT
Krakatau Steel. PT Krakatau Steel sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
industri pengolahan besi dan baja juga harus dapat menghubungkan jaringan
perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan
menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
PT Krakatau Steel menjaga dan terus menjalin hubungan jangka panjang
dengan para pemasok bahan baku sebagai bagian dari upaya pengendalian biaya.
Prosedur pemilihan supplier dalam pengadaan barang/jasa di PT. Krakatau Steel
pada dasarnya menggunakan mekanisme tender. Pemasok yang dipilih adalah
pemasok terbaik yang memiliki nilai tertinggi berupa konsistensi ratio dan bobot
prioritas. Adapun jenis transportasi yang digunakan oleh PT Krakatau Steel untuk
jalun darat menggunakan kereta api dan untuk jalur laut menggunakan kapal
dalam pengangkutan produknya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Sariyun Naja, Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) :
Konsep dan Hakikat, [online],
(http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/download/1315/531,
diakses tanggal 12 September 2014).
D.Simchi-Levi, P. Kaminski, and E.Simchi-Levi. Designing and managingthe
supply chain concepts, strategies and case studies. McGraw-Hill, 2000.
Ross, F. D. Introduction to e-supplychain management:engaging technology to
build market-winning businesspartnership.United States of America: ST.
Lucie Press, 2003.
S. Chopra, and P. Meindl. Supply Chain Management. Edisi Ketiga. Prentice Hall,
2001.
<www.krakatausteel.com.html> [Diakses pada 12 September 2014].