BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN...

77
RENSTRA 2016 - 2020 INTEGRITAS| INDEPENDENSI | PROFESIONALISME BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS 2016 – 2020 LAMPIRAN LX : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI NOMOR : 399/K//X-XIII.2/9/2016 TANGGAL ; 2 SEPTEMBER 2016

Transcript of BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN...

Page 1: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

RENSTRA 2016 - 2020

INTEGRITAS| INDEPENDENSI | PROFESIONALISME

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA STRATEGIS 2016 – 2020

LAMPIRAN LX : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI

NOMOR : 399/K//X-XIII.2/9/2016

TANGGAL ; 2 SEPTEMBER 2016

Page 2: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN i

RENSTRA 2016 - 2020

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

PERWAKILAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Page 3: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati
Page 4: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati
Page 5: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati
Page 6: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati
Page 7: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati
Page 8: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati
Page 9: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN i

RENSTRA 2016 - 2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji dan Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang

Maha Kuasa karena dengan rahmat dan rahim-Nya Rencana

Strategis (Renstra) BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2016-2020 ini dapat disusun dan diselesaikan. Sejak

ditetapkannya Rencana Strategis (Renstra) BPK 2016-2020 pada

28 Desember 2015 dengan Keputusan BPK Nomor 7/K/I-

XIII.2/12/2015 tentang Rencana Strategis Badan Pemeriksa

Keuangan Tahun Anggaran 2016 sampai dengan Tahun Anggaran 2020, maka BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan memiliki kewajiban menerjemahkan Renstra

BPK 2016-2020 dalam suatu Renstra BPK Perwakilan 2016-2020. Renstra BPK

Perwakilan dimaksud memuat visi, misi, nilai dasar, tujuan strategis, sasaran strategis dan

peta strategis berikut Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ingin dicapai dalam waktu lima

tahun ke depan.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan hingga saat ini berupaya mendorong

akuntabilitas keuangan daerah dengan menjaga standar pemeriksaan, menjunjung tinggi

kode etik, meningkatkan profesionalisme, melakukan pengendalian mutu dan menjalin

sinergi yang baik dengan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Instansi

Penegak Hukum (IPH).

Saat ini perhatian pemangku kepentingan BPK, baik dari lembaga perwakilan,

pemerintah maupun masyarakat umum terhadap hasil pemeriksaan BPK semakin

meningkat. Banyak pihak yang menantikan dan memperhatikan Opini BPK atas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Banyak hasil Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan

Kinerja dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)/Investigatif BPK menjadi

referensi publik dan kondisi tersebut menjadi motivasi dalam penguatan semangat BPK

guna meningkatkan kinerja yang lebih baik, sehingga paradigma pemeriksaan yang semula

hanya merupakan suatu "keharusan" menjadi suatu "kebutuhan".

Salah satu langkah yang saat ini mulai dibangun adalah pengawasan dengan sistem e-

audit, yaitu pengawasan melalui pusat data BPK yang menggabungkan data elektronik

BPK dengan data elektronik auditee atau pihak yang diperiksa BPK seperti

kementerian/lembaga negara, pemerintah daerah, badan usaha milik negara/daerah

Page 10: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN i

RENSTRA 2016 - 2020

(BUMN/D), badan layanan umum, dan lain-lain. BPK dengan bersinergi data dengan

pihak yang diperiksa akan dapat melakukan perekaman, pengolahan, pertukaran,

pemanfaatan dan monitoring data yang bersumber dari berbagai pihak, dalam rangka

melakukan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan pembangunan Zona

Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang melibatkan seluruh aparatur

BPK Kalimantan Selatan termasuk pelaksana pemeriksaan. Hal tersebut akan

meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati kode etik dan menolak gratifikasi

yang dapat mengganggu independensi. Melalui penilaian objektif dan evaluasi internal

Kemenpan RB, Tahun 2015 BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan memperoleh

penghargaan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di lingkungan

Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah dari Kemenpan RB.

Akhirnya, Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 - 2020

ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para pelaksana di satuan unit kerja BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan dalam bersinergi melaksanakan tugasnya melalui

kerjasama dan komunikasi yang efektif dari seluruh tugas-tugas yang diemban dan

dipercayakan kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Kepala Perwakilan,

Yulindra Tri Kusumo Nugroho

Page 11: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ii

RENSTRA 2016 - 2020

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Kondisi Umum… .............................................................................................................. 2

B. Isu Strategis… ................................................................................................................... 7

C. Landasan Berpikir ............................................................................................................ 10

BAB II VISI, MISI, NILAI DASAR, TUJUAN STRATEGIS DANSASARAN STRATEGIS

......................................................................................................................................... 19

A. Visi dan Misi ..................................................................................................................... 20

B. Nilai Dasar ........................................................................................................................ 21

C. Tujuan Strategis ............................................................................................................... 22

D. Sasaran Strategis… ........................................................................................................... 23

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN ................................................................................... 31

A. Arah Kebijakan dan Strategi BPK ................................................................................... 32

B. Arah Kebijakan dan Strategi BPK Perwakilan ............................................................... 44

C. Kerangka Regulasi ........................................................................................................... 55

D. Kerangka Kelembagaan ................................................................................ 57

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN .............................. 61

A. Target Kinerja .................................................................................................................. 62

B. Kerangka Pendanaan ................................................................................... 64

BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 65

Page 12: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

1

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

BAB I

PENDAHULUAN

Page 13: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

2

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

A. KONDISI UMUM i. Kedudukan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan Kedudukan dan tugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diatur dalam

Ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 (UUD 1945) yang menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa

Keuangan yang bebas dan mandiri. Ketentuan Pasal tersebut juga menyatakan

bahwa hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD), sesuai dengan kewenangannya, dan hasil pemeriksaan tersebut

ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-

undang.

Dalam ketentuan Pasal 23G UUD 1945, dinyatakan bahwa BPK

berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi. Hal

tersebut ditindaklanjuti dengan pengaturan dalam ketentuan Pasal 34 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

yang menyatakan bahwa BPK dalam menjalankan tugas dan wewenangnya

dibantu oleh Pelaksana BPK, yang terdiri atas Sekretariat Jenderal, unit pelaksana

tugas pemeriksaan, unit pelaksana tugas penunjang, perwakilan, Pemeriksa, dan

pejabat lain yang ditetapkan oleh BPK sesuai dengan kebutuhan.Untuk itulah

maka berdasarkan Struktur Organisasi Pelaksana BPK, maka BPK mulai

mengembangkan pembentukan BPK Perwakilan pada setiap ibukota Provinsi

sesuai amanat UUD 1945.

Pada tanggal 10 Juli 2014 terbit Keputusan BPK Nomor 3/K/I-

XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1/K/I-XIII.2/2/2016 tentang perubahan atas

Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan. BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berada di bawah Auditorat Utama

Keuangan Negara (AKN) VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK

Page 14: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

3

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

melalui Tortama Keuangan Negara VI. Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata

Kelola yang baru ini, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas

Sekretariat Perwakilan, Subauditorat Kalimantan Selatan I, Subauditorat

Kalimantan Selatan II dan Kelompok Pejabat Fungsional Pemeriksa.

ii. Tugas Pokok dan Fungsi BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai tugas

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan, kota/kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan,

BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas, termasuk melaksanakan

pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN VI. BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan dan pengevaluasi rencana aksi BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama (IKU)

berdasarkan rencana implementasi renstra (RIR) BPK.

2. Perumusan rencana kegiatan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

berdasarkan rencana aksi serta tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan.

3. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah yang menjadi tugas BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan.

4. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan yang meliputi pemeriksaan

keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

5. Penetapan tim pemeriksa untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan pada

lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

6. Pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

7. Pengompilasian hasil pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup

tugas BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Page 15: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

4

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

8. Penyusunan bahan penjelasan kepada pemerintah daerah dan DPRD tentang

hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan.

9. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan, yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK,

pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik

berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

10. Pengompilasian dan pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka

penyusunan sumbangan IHPS pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh Pemeriksa

BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK.

11. Pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan dengan aparat pengawasan internal

pada entitas terperiksa.

12. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

13. Penyiapan bahan perumusan pendapat pada lingkup tugas BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan akan disampaikan kepada pemangku kepentingan

yang diperlukan karena sifat pekerjaannya.

14. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak

pidana dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama

Binbangkum.

15. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang mengadung unsur tindak

pidana untuk disampaikan kepada instansi penegak hokum.

16. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat,

teknologi informasi, prasarana dan sarana, serta administrasi umum.

17. Pemutahiran data pada aplikasi Sistem Manajemen Pemeriksan (SMP) dan

Database Entitas Pemeriksaan (DEP) pada lingkup tugas BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan.

18. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan

19. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Page 16: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

5

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

iii. Pemangku Kepentingan Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil pemeriksaan BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan meliputi Pemangku Kepentingan Internal dan

Ekternal, yaitu sebagai berikut:

1) Pihak internal yang terdiri dari:

a. Anggota VI;

b. Sekretariat Jenderal;

c. Inspektorat Utama;

d. Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Pemeriksaan

Keuangan Negara;

e. Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan

Keuangan Negara;

f. Auditorat Utama Keuangan Negara I s.d. VII

2) Pihak Ekternal yang terdiri dari:

a. Unsur Pemerintah Daerah yang terdiri dari 14 entitas dengan 1 Pemerintah

Provinsi, 11 Kabupaten dan 2 Kota, meliputi:

1) Provinsi Kalimantan Selatan;

2) Kota Banjarmasin;

3) Kabupaten Barito Kuala;

4) Kota Banjarbaru;

5) Kabupaten Banjar;

6) Kabupaten Tapin;

7) Kabupaten Hulu Sungai Selatan;

8) Kabupaten Tanah Laut;

9) Kabupaten Tanah Bumbu;

10) Kabupaten Kotabaru;

11) Kabupaten Hulu Sungai Tengah;

12) Kabupaten Hulu Sungai Utara;

13) Kabupaten Balangan; dan

14) Kabupaten Tabalong.

Page 17: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

6

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

b. Unsur DPRD terdiri dari 1 DPRD Provinsi, 11 DPRD Kabupaten dan 2

DPRD Kota.

c. Unsur penegak hukum yang terdiri dari Kepolisian (1 Kepolisian Daerah,

13 Polisi Resor dan 1 Polisi Kota Besar), Pengadilan (1 Pengadilan Tinggi

dan 14 Pengadilan Negeri), Kejaksaan (1 Kejaksaan Tinggi dan 13

Kejaksaan Negeri) dan unsur advokat terdiri dari organisasi advokat

Perhimpunan Advokat Indonesia dan Asosiasi Advokat Indonesia.

d. Unsur BUMD terdiri dari 10 Perusahaan Daerah Air Minum, 11 Rumah

Sakit Umum Daerah dan 3 Perusahaan Daerah.

e. Unsur media massa cetak terdiri dari surat kabar harian Banjarmasin Post

(Kompas Group), Radar Banjar (Jawa Pos Group) dan Media Kalimantan.

Sedangkan media televisi lokal terdiri dari Banjar TV, Duta TV dan TVRI

Kalimantan Selatan.

f. Unsur masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. Terdapat 7 Lembaga

Swadaya Masyarakat yang terdaftar di Kementerian Dalam Negeri di

wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Page 18: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

7

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

B. ISU STRATEGIS Kerangka pengembangan Renstra tersebut ditindaklanjuti dengan analisis

Strengths Weaknesses Opportunities and Threats (SWOT) atas sistem pengendalian

mutu BPK untuk menggali isu-isu strategis yang dihadapi dalam mencapai kondisi

yang diinginkan pada lima tahun mendatang. Berdasarkan hasil analisis (SWOT)

tersebut, pelaksanaan program reformasi birokrasi serta perkembangan lingkungan

internal dan eksternal organisasi, isu-isu strategis yang perlu diperhatikan meliputi

hal-hal berikut.

1. Tingkat tindak lanjut atas rekomendasi BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan oleh para pengelola keuangan daerah. Tingkat tindak lanjut atas rekomendasi BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan merupakan salah satu bukti bahwa kualitas pemeriksaan BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan dinilai dan diapresiasi oleh entitas pemeriksaan BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu, tingkat tindak lanjut atas

rekomendasi BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan juga akan menjadi

salah satu penentu keberhasilan upaya BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan untuk memperbaiki pengelolaan keuangan negara.

Sampai dengan laporan terakhir (2015), tingkat tindak lanjut atas rekomendasi

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan capaian yang baik,

dengan peningkatan menjadi angka 58% (lima puluh delapan persen) dibandingkan

pada tahun 2014 yang berkisar pada angka 53% (lima puluh tiga persen). Namun

peningkatan tingkat tindak lanjut atas rekomendasi BPK perlu menjadi agenda

perubahan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan kedepan agar keberadaan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan lebih dirasakan oleh entitas

pemeriksaan maupun pemangku kepentingan lainnya.

2. Hubungan dengan pemangku kepentingan belum dikelola dan dimanfaatkan

untuk memperbesar dampak pemeriksaan BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan terhadap transparansi dan akuntabilitas keuangan

negara. Pemeriksaan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan akan memberikan

dampak yang besar kepada kemakmuran masyarakat jika BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan dapat menangkap permasalahan yang dihadapi rakyat dan

Page 19: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

8

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

kesulitan yang dihadapi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya dalam pelaksanaan pembangunan nasional. 3. Peningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan atas tugas dan

kewenangan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan. Selama ini terdapat beberapa harapan masyarakat terhadap BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan yang tidak dapat dipenuhi karena bukan merupakan

tugas dan kewenangan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan untuk

menjawab harapan tersebut. Misalnya: harapan masyarakat bahwa untuk entitas

yang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) seharusnya tidak

ditemukan peristiwa tindak pidana korupsi. 4. Kredibilitas organisasi perlu dijaga dan terus ditingkatkan.

Kredibilitas organisasi dilakukan melalui pencegahan intervensi dari berbagai

pihak yang dapat mengganggu independensi BPK dalam melaksanakan

pemeriksaan serta memastikan pegawai yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai

dasar BPK. 5. Pemanfaatan TIK, Integrasi sistem informasi dan update database di BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan. BPK telah berhasil menyusun roadmap penyempurnaan proses bisnis BPK

pada Renstra 2011 - 2015, dimana ditetapkan 12 proses bisnis BPK yang perlu

disempurnakan dan diotomasi pelaksanaannya. Sampai dengan akhir periode

Renstra tersebut, BPK baru berhasil melaksanakan penyempurnaan dan sekaligus

otomasi atas satu proses bisnis yaitu pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi

BPK. Untuk lebih meningkatkan kualitas organisasi BPK, penyempurnaan dan

otomasi atas proses bisnis BPK lainnya merupakan isu strategis yang perlu

mendapatkan perhatian dalam Renstra 2016 - 2020.

Sistem informasi berbasis teknologi informasi dan database merupakan salah

satu poin penting dalam perbaikan tata kelola dan dukungan pelaksanaan tugas

BPK di era digital ini. Pada Renstra 2011 - 2015, BPK telah mengembangkan

berbagai sistem informasi, tetapi belum terintegrasi dengan baik dan database-nya

belum di-update secara memadai.

Isu strategis ini merupakan hal yang cukup krusial bagi BPK termasuk BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsinya khususnya dalam mengatasi keterbatasan sumber daya manusia. Melalui

pemanfaatan sistem informasi dan database yang terintegrasi dan lengkap,

Page 20: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

9

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

aktivitas-aktivitas tertentu yang bersifat administrasi dapat dieliminasi dan sumber

daya manusia dapat diarahkan lebih banyak pada aktivitas analisis khususnya

dalam kegiatan pemeriksaan. 6. Peningkatan kompetensi SDM di BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan. Pengembangan pengelolaan SDM di BPK dalam periode Renstra 2011 - 2015

diarahkan pada manajemen kompetensi, manajemen kinerja, manajemen karier

serta pelatihan dan pengembangan. Namun untuk mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsinya, BPK harus didukung oleh para pegawai yang memiliki kecakapan

dan keahlian yang mumpuni dalam bidang-bidang yang diperlukan. Untuk itu pada

Renstra 2016 - 2020, fokus pengembangan SDM akan diarahkan pada

pengembangan pusat talenta (talent pool) di bidang pemeriksaan yang mendukung

pencapaian visi dan misi BPK.

Selain itu pemenuhan jam diklat yang masih minim juga menjadi isu strategis

pada BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan. 7. Permintaan Penghitungan Kerugian Negara/Daerah oleh Pemangku

Kepentingan. Berdasarkan Undang-Undang BPK Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan Pasal 10 ayat (1) BPK menilai dan/atau menetapkan jumlah

kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik sengaja

maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara, pengelola BUMN/BUMD, dan

lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara,

dan ayat (2) Penilaian kerugian keuangan Negara dan/atau penetapan pihak yang

berkewajiban membayar ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan BPK, sesuai dengan Keputusan BPK Nomor 1/K/I-

XIII/2/2015 tentang Pelimpahan Wewenang BPK Kepada Kepala Perwakilan

untuk Melakukan Pemeriksaan Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan

Negara/Daerah atas Permintaan Instansi Yang Berwenang, dengan Keputusan

tersebut BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan memiliki wewenang dalam

melakukan pemeriksaan penghitungan kerugian negara/daerah namun dalam

realisasinya permintaan penghitungan kerugian negara/daerah oleh pemangku

kepentingan menjadi sulit untuk dipenuhi dikarenakan keterbatasan Sumber Daya

Manusia sehingga isu strategis ini menjadi isu krusial bagi di Lingkungan BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Page 21: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

10

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

C. LANDASAN BERPIKIR Landasan berpikir penyusunan Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan 2016 - 2020 meliputi Renstra BPK 2016 - 2020, manfaat hasil pemeriksaan

bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), standar dan pedoman pelaksanaan

pemeriksaan BPK, Standar Pengendalian Mutu BPK, Program Reformasi

Birokrasi, dan tuntutan perjanjian kinerja BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan.

1. Renstra BPK 2016 - 2020

Renstra BPK 2016 - 2020 merupakan Renstra ketiga BPK. Renstra BPK

sepuluh tahun sebelumnya menekankan pada pengembangan kelembagaan untuk

mewujudkan BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara yang bebas dan

mandiri, profesional, serta kredibel untuk berperan aktif atau mendorong

pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan transparan. Implementasi

Renstra sebelumnya telah berhasil mengembangkan BPK sesuai visi dan misi yang

ditetapkan di dalam Renstra tersebut, meskipun masih terdapat capaian yang harus

ditingkatkan. Di dalam implementasi Renstra tersebut, BPK juga telah dapat

mendorong pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan transparan. Hal ini

dapat dilihat dari peningkatan opini WTP atas laporan keuangan pemerintah dalam

kurun waktu sepuluh tahun tersebut.

Sebagai kelanjutan Renstra sebelumnya, Renstra BPK 2016 - 2020

menekankan manfaat dan kualitas hasil pemeriksaan BPK dalam rangka

menguatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yang

telah meningkat selama sepuluh tahun terakhir. Renstra tersebut juga

meningkatkan peran BPK untuk mendorong pengelolaan keuangan negara dalam

rangka pencapaian tujuan negara.

Peran dan kedudukan BPK sebagai lembaga negara untuk mendorong

pengelolaan keuangan negara dalam pencapaian tujuan negara serta pelaksanaan

tugas dan wewenangnya merupakan landasan pemikiran dalam penyusunan

Renstra 2016 - 2020. Selain itu, pemahaman terhadap pemangku kepentingan BPK,

sistem pengendalian mutu, reformasi birokrasi, model kematangan lembaga

Page 22: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

11

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

pemeriksa, serta standar internasional nilai dan manfaat lembaga pemeriksa

jugamerupakan landasan pemikiran penyusunan Renstra tersebut.

2. RIR BPK 2016 - 2020

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mendukung Rencana

Implementasi Renstra (RIR) untuk menjabarkan strategi-strategi kedalam kegiatan-

kegiatan riil (activity) yang dilaksanakan oleh berbagai satuan kerja sekaligus

memberikan kerangka pengelolaan atas kegiatan-kegiatan tersebut.

RIR 2016 - 2020 merupakan dokumen acuan dalam mengimplementasikan

Renstra 2016 - 2020 dan bertujuan untuk membantu seluruh satuan kerja (satker)

dan pegawai BPK dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berkontribusi

terhadap ketercapaian seluruh Tujuan Strategis dalam Renstra 2016 - 2020.

Adapun manfaat RIR 2016 - 2020 dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Memandu satker dalam menyusun Renstra satker dalam rangka cascading

Renstra BPK wide;

b. Memberikan informasi kepada satker tentang kegiatan prioritas strategis serta

kapabilitas yang dibutuhkan untuk mewujudkan manfaat; dan

c. Membantu satker dalam melakukan koordinasi untuk mencapai tujuan

strategis BPK.

RIR 2016 - 2020 juga menjelaskan tema dan fokus pemeriksaan BPK dalam

kurun 2016 - 2020. Hal ini sesuai dengan arah pemeriksaan yang ditetapkan

Renstra BPK 2016 - 2020. Oleh karena itu, RIR akan mengungkapkan bentuk

koordinasi pemeriksaan yang meliputi AKN penanggung jawab fokus

pemeriksaan, simpulan yang dapat diberikan BPK atas fokus pemeriksaan pada

akhir periode Renstra 2016 - 2020, Tujuan Pemeriksaan Strategis Tentatif (TPST),

serta entitas pemeriksaan yang terkait. Lebih lanjut, RIR 2016 - 2020 mendetilkan

mekanisme pemantauan atau monitoring, evaluasi dan pelaporan implementasi

Renstra 2016 - 2020.

3. Renstra AKN VI 2016 - 2020

Sebagai satuan kerja Eselon II pada Auditorat Keuangan Negara VI, BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan dalam mendukung program

pemeriksaan pada AKN VI. Pada Renstra 2016-2020 AKN VI memprioritaskan

program pemeriksaan pada bidang pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu,

dalam penyusunan Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 2016 -

Page 23: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

12

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

2020 program pemeriksaan prioritas pada AKN VI menjadi pedoman dalam

penentuan strategi pemeriksaan satuan kerja.

4. Manfaat bagi pemangku kepentingan

Manfaat hasil BPK bagi para pemangku kepentingannya juga merupakan

landasan berpikir penyusunan Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan 2016 - 2020. Hasil BPK tersebut dimanfaatkan pemangku kepentingannya

untuk mengambil keputusan khususnya dalam pengelolaan keuangan negara untuk

mencapai tujuan negara.

Pemangku kepentingan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

meliputi lembaga perwakilan dhi. DPR, DPD dan DPRD, pemerintah,

entitas/auditee yang diperiksa, instansi yang berwenang, lembaga lain yang

dibentuk berdasarkan undang-undang, organisasi kemasyarakatan dan profesi,

warga negara Indonesia, dan lembaga-lembaga internasional. Pemangku

kepentingan tersebut memanfaatan hasil BPK sesuai dengan tugas dan

wewenangnya dalam ketentuan perundang-undangan.

Hasil BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan dimaksud merupakan

pelaksanaan tugas dan wewenang BPK sesuai peraturan perundang-undangan

antara lain sebagai berikut.

a. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

LHP merupakan hasil pemeriksaan BPK berdasarkan pelaksanaan mandat

tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

negara/daerah yang meliputi LHP atas pemeriksaan keuangan, pemeriksaan

kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu, termasuk di dalamnya laporan

atas penghitungan kerugian negara, dan laporan atas bantuan partai politik.

Laporan hasil pemeriksaan tersebut disampaikan kepada pimpinan entitas

yang diperiksa dan lembaga perwakilan, kecuali terhadap pemeriksaan

investigatif. Apabila telah disampaikan kepada pemangku kepentingan

sebagaimana tersebut di atas, maka peraturan perundang-undangan menyatakan

bahwa LHP tersebut bersifat terbuka untuk umum.

Page 24: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

13

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

b. Laporan Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan (TLRHP).

Hasil pemantauan TLRHP yang menggambarkan kondisi/status tindak

lanjut hasil pemeriksaan BPK. Hasil pemantauan TLRHP disampaikan kepada

lembaga perwakilan daerah dan pimpinan daerah untuk digunakan sesuai tugas

dan kewenangannya.

c. Laporan Hasil Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah

Hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah merupakan

hasil BPK yang menggambarkan kondisi/status penyelesaian kerugian

negara/daerah baik yang dilakukan oleh pegawai negeri bendahara, pegawai

negeri bukan bendahara maupun pihak lain. Hasil pemantauan TLRHP

disampaikan kepada lembaga perwakilan daerah dan pimpinan daerah untuk

digunakan sesuai tugas dan kewenangannya.

d. Hasil Penghitungan Kerugian Negara

Dalam rangka memberikan keterangan ahli dalam proses peradilan

tentang kerugian negara/daerah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal

11 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan, BPK menyampaikan laporan hasil penghitungan kerugian

negara/daerah kepada Instansi yang berwenang.

Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud di atas disampaikan kepada

Instansi Yang Berwenang untuk ditindaklanjuti dalam proses peradilan, yaitu

penyidikan sesuai ketentuan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006.

e. Konsep Pendapat

Pendapat merupakan hasil BPK yang diterbitkan mendasarkan pada

ketentuan Pasal 11 huruf a Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 yang

menyatakan bahwa BPK dapat memberikan pendapat kepada DPR, DPD,

DPRD, pemerintah pusat/pemerintah daerah, lembaga negara lain, Bank

Indonesia, badan usaha milik negara/daerah (BUMN/D), badan layanan umum

(BLU), dan usaha milik daerah, yayasan dan lembaga atau badan lain yang

diperlukan karena sifat pekerjaannya.

Page 25: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

14

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan dalam

memberikan konsep tentang pendapat BPK kepada Ditama Revbang sesuai

kewenangannya.

f. Keterangan Ahli

Dalam upaya penegakan hukum terkait percepatan proses peradilan

untuk memberikan pendapat tentang kerugian negara/daerah dalam proses

peradilan, BPK berwenang untuk memberikan keterangan ahli sesuai

permintaan Instansi yang Berwenang sesuai ketentuan Pasal 11 huruf c Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2006.

g. Pertimbangan terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Hasil BPK ini diterbitkan berlandaskan pada Pasal 32 ayat (1) UU No.

17 Tahun 2003 dan Pasal 9 ayat (1) huruf I UU No. 15 Tahun 2006. Pada kedua

ketentuan tersebut BPK diberikan wewenang untuk memberikan pertimbangan

terhadap SAP sebelum ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

h. Konsultasi terhadap Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Pasal 9 ayat (1) huruf j Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006,

menyatakan bahwa BPK dapat memberi pertimbangan atas rancangan sistem

pengendalian intern pemerintah sebelum ditetapkan dalam peraturan

pemerintah.

5. Standar dan Pedoman

Standar dan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan BPK

yang menjadi landasan penyusunan Renstra BPK 2016 - 2020 adalah Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), kode etik, Pedoman Manajemen

Pemeriksaan (PMP), Pedoman Manajemen Penunjang Pemeriksaan (PMPP),

pedoman-pedoman pemeriksaan serta Sistem Pengendalian Mutu (SPM).

Standar dan pedoman tersebut menjadi dasar untuk menciptakan hasil

bagi BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan yang berkualitas. Dengan

hasil yang berkualitas, maka hasil BPK tersebut dapat dimanfaatkan oleh

pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan dalam rangka

Page 26: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

15

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

pengelolaan keuangan negara/daerah dalam mencapai tujuan bernegara

sebagaimana dimaksud dalam Alenia IV Pembukaan UUD 1945.

Terkait dengan Standar Pengendalian Mutu (SPM), maka BPK telah

menetapkan SPM untuk memastikan terlaksananya penjaminan mutu

pemeriksaan keuangan negara/daerah. SPM merupakan suatu sistem yang

dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa BPK dan

pelaksana BPK mematuhi ketentuan perundang-undangan, standar

pemeriksaan, serta laporan yang dihasilkan sesuai dengan kondisi yang

ditemukan. Dalam pelaksanaannya, BPK telah mengembangkan unsur-unsur

yang terkait dengan pengendalian mutu BPK yaitu unsur pemeriksaan dan

unsur lain yang mempengaruhi mutu pemeriksaan dan hasil kerja BPK, SPM

BPK meliputi independensi dan mandat, kepemimpinan dan tata kelola intern,

manajemen sumber daya manusia, standar dan metodologi pemeriksaan,

dukungan kelembagaan, hubungan BPK dengan pemangku kepentingan,

penyempurnaan berkelanjutan, dan kinerja pemeriksaan.

Kerangka SPM BPK tersebut digambarkan sebagai tiang penegak

bangunan yang saling berintegrasi. Sembilan pilar unsur SPM dibangun di atas

nilai-nilai dasar BPK, yaitu integritas, independensi, dan profesionalisme.

Pemenuhan atas unsur-unsur SPM tersebut diharapkan dapat memperkuat

pelaksanaan misi dan pencapaian visi BPK.

Gambar 2.1. Pilar Sistem Pengendalian Mutu (SPM)

Page 27: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

16

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

6. Reformasi Birokrasi

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 mengamanatkan

bahwa pembangunan aparatur negara dilakukan melalui Reformasi Birokrasi

(RB) untuk mendukung keberhasilan pembangunan bidang lainnya. RB

bermakna sebagai suatu perubahan dalam paradigma dan tata kelola

pemerintahan Indonesia. Selain itu RB juga bermakna untuk mempersiapkan

tantangan abad ke-21. Sejak Tahun 2010 telah dikembangkan konsep dan

kebijakan RB yang komprehensif, yang diatur dalam Peraturan Presiden

Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun

2010 - 2025, dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi 2015 - 2019.

7. Model Kematangan Lembaga Pemeriksa

Model kematangan organisasi akuntabilitas lembaga pemeriksa

merupakan model yang dikembangkan terkait pengembangan kapasitas oleh

organisasi lembaga pemeriksa sedunia (INTOSAI). Kematangan lembaga

pemeriksa dalam model tersebut sejalan dengan peran yang dilakukan yaitu

oversight, insight, dan foresight.

Peran sebagai oversight adalah peran dimana lembaga pemeriksa

memastikan entitas pemerintah melakukan tata kelola keuangan negara yang

baik serta patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. BPK

berperan dalam mencegah penipuan, kecurangan, pemborosan,

penyalahgunaan, dan kesalahan manajemen dalam pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara. Fungsi ini dilakukan dengan mendorong terlaksananya

akuntabilitas, serta meningkatkan ekonomis, efisiensi, etika, nilai keadilan dan

keefektifan.

Peran sebagai insight, adalah peran dimana BPK diharapkan dapat

memberikan pendapat mengenai program-program, kebijakan dan operasi yang

kinerjanya baik, menyarankan praktek terbaik (best practices), untuk dijadikan

acuan. Menyarankan upaya lembaga dalam meningkatkan hubungan lintas

sektor dalam pemerintahan serta dalam meningkatkan kesesuaian pemerintahan

dan mitra nonpemerintah yang lebih baik dan sesuai untuk mencapai hasil

Page 28: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

17

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

penting bagi negara dan masyarakat. Fungsi ini dilakukan dengan mendalami

kebijakan dan masalah publik.

Peran sebagai foresight, yaitu memberikan tinjauan masa depan dengan

menyoroti implikasi jangka panjang dari keputusan/kebijakan pemerintah saat

ini dan mengidentifikasikan tren kunci dan tantangan yang dihadapai negara

dan masyarakat sebelum hal tersebut muncul menjadi krisis. Fungsi ini

dilakukan untuk membantu masyarakat dan pengambil keputusan untuk

memilih alternatif kebijakan masa depan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan

pelaksanaan kewenangan pemberian pendapat BPK terkati dengan pemilihan

kebijakan publik (setting policy) dalam program-program pembangunan.

Kondisi BPK sekarang berdasarkan gambar di atas, maka dalam hal

kematangan lembaga pemeriksa, maka BPK masih termasuk pada oversight

pada tiga tempat terbawah.

8. Perjanjian Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun

2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen organisasi yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk mewujudkan target kinerja

yang dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, yaitu:

a. Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan;

b. Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pemeriksaan;

c. Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan;

d. Meningkatkan Kualitas Pemantauan TLRHP dan Kerugian Negara;

Page 29: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

18

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

e. Meningkatkan Kualitas Organisasi di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan;

f. Meningkatkan Kompetensi Pegawai di Lingkungan BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan; dan

g. Meningkatkan Kinerja Anggaran di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan.

9. Harapan Pemangku Kepentingan

Untuk memahami dengan lebih baik harapan para pemangku

kepentingan, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan

berbagai kegiatan antara lain Forum Media Visit dan Media Relation,

berkoordinasi dengan entitas dalam meningkatkan tindak lanjut TLRHP dan

Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah, menggunakan media penyerahan

Laporan Keuangan (unaudited) sebagai sarana mendorong transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, mengkoordinasikan pelaksanaan

Penghitungan Kerugian Negara/Daerah dan indikasi unsur pidana dengan

Instansi Yang Berwenang, serta melakukan koordinasi dengan Instansi Vertikal

di lingkungan Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka mensosialisasikan

eksistensi BPK sebagai lembaga negara bagi para pemangku kepentingan dan

menjaring pendapat untuk perbaikan kinerja BPK.

Melalui kegiatan-kegiatan dimaksud, maka para pemangku kepentingan

berharap bahwa BPK senantiasa agar menjaga nilai-nilai dasar dalam

menjalankan tugas serta lebih aktif melakukan sosialisasi dan komunikasi antar

lembaga. Dari segi pemeriksaan, para pemangku kepentingan berharap agar

arah pemeriksaan BPK dapat lebih menjawab kebutuhan masyarakat dan agar

rekomendasi yang diberikan oleh BPK dapat disusun lebih rinci dan menjawab

permasalahan yang dihadapi oleh entitas. Selain itu stakeholders juga

berpendapat bahwa BPK perlu meningkatkan kualitas laporan hasil

pemeriksaannya.

Berdasarkan landasan pemikiran sebagaimana disebutkan di atas, maka

untuk menjadi konsistensi pelaksanaan tugas dan mempermudah pelaksanaan

evaluasi atau pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka perlu

disusunlah Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Page 30: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

19

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

BAB II

VISI, MISI, NILAI DASAR DAN TUJUAN

STRATEGIS

Page 31: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

20

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai bagian dari BPK,

mendukung visi, misi dan tujuan strategis serta melaksanakan nilai dasar BPK

sebagaimana dijabarkan berikut ini:

VISI BPK 2016 - 2020

“Menjadi pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan

negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat”

MISI BPK 2016 - 2020

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara

bebas dan mandiri;

2. Melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegritas, independen,

dan profesional.

Page 32: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

21

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Nilai Dasar Pencapaian cita-cita yang tertuang di dalam visi dan misi akan dilaksanakan

oleh seluruh pegawai BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan dengan

berlandaskan pada nilai-nilai dasar sebagai berikut:

Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur, objektif, dan tegas

dalam menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.

Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara

kelembagaan, organisasi, maupun individu. Dalam

semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan

pemeriksaan, kami bebas dalam sikap mental dan

penampilan dari gangguan pribadi, ekstern,

dan/atau organisasi yang dapat memengaruhi

independensi.

Kami membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan prinsip

kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar

yang berlaku.

Integritas

Independensi

Profesionalisme

Page 33: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

22

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Tujuan Strategis

Tujuan Strategis 1

Meningkatkan Manfaat Hasil Pemeriksaan dalam Rangka Mendorong

Pengelolaan Keuangan Negara untuk Mencapai Tujuan Negara

Tujuan Strategis 2

Meningkatkan Pemeriksaan yang Berkualitas dalam Mendorong Pengelolaan

Keuangan Negara untuk Mencapai Tujuan Negara

Page 34: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

23

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Sasaran Strategis

Dalam mendukung pencapaian visi dan tujuan strategis BPK tersebut, BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan Sasaran Strategis (SS) yaitu

“meningkatnya pemanfaatan hasil pemeriksaan’. Hal ini mendukung pencapaian SS

Eselon I yaitu Auditorat Keuangan Negara VI dan SS BPK yaitu SS 1 Meningkatnya

Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan dan SS 2 Meningkatkan Kualitas Perencanaan

Pemeriksaan.

Page 35: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

24

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

SS yang ingin dicapai oleh BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan yang

digambarkan dalam bentuk peta strategi sebagai berikut:

Berdasarkan Peta Strategis sebagaimana dimaksud di atas, Peta Strategis di

lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan dibagi menjadi 3 (tiga)

bagian, yaitu terkait dengan Pemenuhan Kebutuhan dan Harapan Pemilik

Kepentingan, Pengelolaan Fungsi Strategis, serta Pertumbuhan dan Pembelajaran

Organisasi.

1. Pemenuhan Kebutuhan dan Harapan Pemilik Kepentingan

Berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan pemilik kepentingan,

maka SS bagi BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan adalah

Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan. Pemanfaatan hasil

pemeriksaan BPK digunakan untuk mendorong pengelolaan keuangan negara

dalam pencapaian tujuan negara. Pemanfaatan hasil pemeriksaan BPK

menggambarkan arti penting keberadaan dan fungsi BPK bagi pemangku

kepentingan. Para pemangku kepentingan BPK terdiri dari lembaga perwakilan

(DPR, DPD, DPRD), pemerintah (instansi pemerintah yang diperiksa dan instansi

yang berwenang/instansi penegak hukum, lembaga lain yang dibentuk berdasarkan

undang-undang), warga negara Indonesia, dan lainnya. Setiap pemangku

PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI

KEUANGAN

SS 2Meningkatkan

Kualitas Perencanaan

Pemeriksaan

PEMENUHAN KEBUTUHAN DANHARAPAN PEMILIK KEPENTINGAN

PENGELOLAAN FUNGSI STRATEGIS

SS 7Meningkatkan Kinerja

Anggaran di Lingkungan

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

SS 6Meningkatkan

Kompetensi Pegawai di Lingkungan

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

SS 3Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan

SS 1Meningkatnya

Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan

SS 4 Meningkatkan

Kualitas Pemantauan TLRHP dan Kerugian

Negara

SS 5Meningkatkan

Kualitas Organisasi di Lingkungan

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

Page 36: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

25

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

kepentingan memiliki tugas yang berbeda dan kepentingan yang berbeda dalam

memanfaatkan hasil pemeriksaan BPK. Para pemangku kepentingan dapat

dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu: (1) yang berpengaruh langsung terhadap

keberadaan BPK, (2) yang terkait langsung dalam pelaksanaan tugas pokok BPK,

dan (3) pemangku kepentingan lainnya.

Melalui SS ini, BPK ingin memastikan bahwa para pemangku kepentingan

telah memanfaatkan hasil pemeriksaan untuk memperbaiki tingkat efektivitas dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Untuk mendukung pencapaian sasaran

ini, dalam kurun waktu lima tahun ke depan area penyempurnaan akan difokuskan

pada proses pengelolaan strategi pemeriksaan dan komunikasi dengan para

pemangku kepentingan.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan mendukung

pencapaian SS.1 melalui enam IKU yaitu:

a. IKU 1.1 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan, bertujuan untuk mengukur tingkat penerimaan auditee atas

rekomendasi BPK melalui penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi hasil

pemeriksaan BPK.

b. IKU 1.2 Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja Pemeriksa BPK, bertujuan

untuk mengukur kinerja pemeriksa melalui aspek perilaku dan kualitas yang

dipraktikkan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan.

c. IKU 1.3 Persentase Penyampaian LHP yang Mengandung Unsur Tindak Pidana

ke IPH, bertujuan untuk mengukur tingkat kualitas temuan berindikasi tindak

pidana untuk dapat segera ditindaklanjuti.

d. IKU 1.4 Tingkat Pemenuhan Permintaan Penghitungan Kerugian Negara,

bertujuan untuk mengukur tingkat pemenuhan permintaan para pemangku

kepentingan terkait Penghitungan Kerugian Negara

e. IKU 1.5 Tingkat Pemenuhan Permintaan Pemberian Keterangan Ahli, bertujuan

untuk mengukur tingkat pemenuhan permintaan para pemangku kepentingan

sesuai tugas dan wewenang BPK.

f. IKU 1.6 Jumlah Bahan Pendapat dan Pertimbangan yang Dimanfaatkan Ditama

Revbang, bertujuan untuk mengukur kontribusi AKN terkait pelaksanaan

tugas/kewenangan BPK memberikan pertimbangan dan pendapat kepada

Pemerintah untuk memperbaiki tata kelola keuangan negara.

Page 37: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

26

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

2. Pengelolaan Fungsi Strategis

Sasaran Strategis Pengelolaan Fungsi Strategis mempunyai 3 (tiga) IKU, yaitu

meningkatkan Kualitas Perencanaan Pemeriksaan, Meningkatkan Kualitas Hasil

Pemeriksaan, dan Meningkatkan Kualitas Hasil TLRHP dan Penyelesaian

Kerugian Negara/Daerah.

Sasaran Strategis 2 Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pemeriksaan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan mendukung

pencapaian SS.2 melalui tiga IKU yaitu:

a. IKU 2.1 Tingkat konsistensi antara Rencana Pemeriksaan dan Pelaksanaan

Pemeriksaan, bertujuan mengukur kualitas perencanaan yang ditunjukkan

dari konsistensi pelaksanaan pemeriksaan dibandingkan dengan rencana

pemeriksaan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Pemeriksaan

(RKP).

b. IKU 2.2 Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh LHP, bertujuan untuk

mendorong bertambahnya pelaksanaan pemeriksaan kinerja. BPK

diarahkan pada pelaksanaan insight yang dilakukan melalui pemeriksaan

kinerja. Selain itu, dalam mengawal Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN), DPR meminta agar BPK meningkatkan

jumlah pemeriksaan kinerja. Jumlah pemeriksaan yang akan dilakukan oleh

BPK tertuang dalam Renja dan RKA.

c. IKU 2.3 Ketepatan Waktu Penyampaian LHP, bertujuan untuk mengukur

efektivitas pelaksanaan pemeriksaan melalui pengukuruan terhadap

ketepatan waktu penyampaian LHP kepada entitas/stakeholder.

Sasaran Strategis 3 Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan mendukung

pencapaian SS.3 melalui tiga IKU yaitu:

a. IKU 3.1 Pemenuhan Quality Control (QC) Pemeriksaan, bertujuan untuk

mengukur kesesuaian pelaksanaan pemeriksaan BPK dengan SPKN, Kode

Etik dan PMP.

b. IKU 3.2 Pemenuhan Quality Assurance (QA) Pemeriksaan, bertujuan untuk

mengukur kesesuaian pelaksanaan pemeriksaan BPK dengan SPKN, Kode

Etik dan PMP.

Page 38: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

27

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

c. IKU 3.3 Tingkat Konsistensi dan Akurasi Penyajian LHP, bertujuan untuk

mendorong satker pemeriksaan agar meningkatkan kualitas Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP).

Sasaran Strategis 4 Meningkatkan Kualitas Pemantauan TLRHP dan

Kerugian Negara

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan mendukung

pencapaian SS.4 melalui tiga IKU yaitu:

a. IKU 4.1 Tingkat Kemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan,

bertujuan untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemutakhiran data tindak

lanjut yang dilakukan oleh pejabat terperiksa.

b. IKU 4.2 Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara,

bertujuan untuk mengukur kinerja auditorat/perwakilan dalam melakukan

pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah sehingga efektivitas

penyelesaian penyelesaian ganti kerugian negara/daerah baik dari sisi

jangka waktu penyelesaian maupun besaran ganti rugi dapat tercapai.

c. IKU 4.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian

Kerugian Negara ke Ditama Revbang, bertujuan untuk mengukur kinerja

penyampaian laporan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara,

khususnya melalui Sistem Informasi Kerugian Negara/Daerah (SIKAD),

agar tepat waktu.

3. Pertumbuhan dan Pembelajaran Organisasi.

Pertumbuhan dan Pembelajaran Organisasi mempunyai 3 Sasaran Strategis,

yaitu Sasaran Strategis 5 Meningkatkan Kualitas Organisasi, Sasaran Strategis 6

Meningkatkan Kompetensi Pegawai, dan Sasaran Strategis 7 Meningkatkan

Kinerja Anggaran di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Sasaran Strategis 5 Meningkatkan Kualitas Organisasi di Lingkungan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan mendukung

pencapaian SS.5 melalui delapan IKU yaitu:

a. IKU 5.1 Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas Kinerja Perwakilan,

bertujuan untuk mendorong peningkatan AKIP di seluruh satker.

b. IKU 5.2 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi, bertujuan untuk

mendorong satker agar memanfaatkan layanan Teknologi Informasi dan

Page 39: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

28

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Komunikasi (TIK) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi.

c. IKU 5.3 Persentase Penyusunan Best-Practice, bertujuan mengukur tingkat

penyusunan jumlah best practices yang telah teruji dalam pelaksanaan tugas

pekerjaan pada satker-satker BPK

d. IKU 5.4 Persentase Penyebaran Best-Practice, bertujuan mengukur tingkat

penyebaran best practices pada satker-satker BPK yang dapat mendorong

peningkatan optimalisasi pelaksanaan tugas pekerjaan

e. IKU 5.5 Presentase Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Perwakilan, bertujuan untuk mendorong unit kerja/satuan kerja

untuk menyusun dan menyampaikan LAK secara tepat waktu.

f. IKU 5.6 Presentase Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Bulanan,

bertujuan untuk mendorong unit kerja/satuan kerja untuk menyusun dan

menyampaikan laporan bulanan secara tepat waktu.

g. IKU 5.7 Jumlah Media Relation yang Dilaksanakan, bertujuan untuk

memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai hasil pemeriksaan

BPK RI, memperoleh dukungan dari media massa dalam menyebarluaskan

hasil pemeriksaan BPK RI secara jelas dan akurat kepada masyarakat, dan

meningkatkan hubungan yang harmonis dan saling mendukung dengan

media massa.

h. IKU 5.8 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana, bertujuan agar sarana

dan prasarana kerja yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan tupoksi

telah sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga dapat mendukung

efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas seluruh pegawai.

Sasaran Strategis 6 Meningkatkan Kompetensi Pegawai di Lingkungan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

BPK merupakan organisasi yang bertumpu pada kecakapan dan

keahlian sehingga SDM merupakan aset penting. Penambahan jumlah

Pemeriksa dan pengembangan kemampuan serta kompetensi pegawai BPK

menjadi prioritas utama untuk dapat mencapai hasil pemeriksaan yang

berkualitas.

Melalui Sasaran Strategis ini, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Page 40: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

29

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Selatan berupaya untuk mendukung pengimplementasian peningkatan

kompetensi pegawai melalui keikutsertaan program pendidikan dan pelatihan

yang komprehensif dan terintegrasi. Pengelolaan SDM BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan

keahlian, baik dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa maupun di lingkungan

sekretariat perwakilan. Bagi pegawai pemangku Jabatan Profesional Pemeriksa

diharapkan dapat menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas, dan

pegawai di lingkungan sekretariat perwakilan dapat berperan dalam

mewujudkan birokrasi yang modern.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan mendukung

pencapaian SS.6 melalui dua IKU yaitu:

a. IKU 6.1 Persentase Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan

Pemeriksa, bertujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan unit/satuan kerja

dalam melaksanakan standar pemeriksaan terkait dengan pemenuhan

persyaratan kompetensi dalam bentuk pendidikan berkelanjutan bagi

pemeriksa yang melaksanakan tugas pemeriksaan.

b. IKU 6.2 Persentase pegawai yang memenuhi jam pelatihan

teknis/manajerial (nonpemeriksa), bertujuan untuk mengukur tingkat

kepatuhan unit/satuan kerja pengembangan kompetensi pegawainya

melalui pendidikan dan pelatihan.

Sasaran Strategis 7 Meningkatkan Kinerja Anggaran di Lingkungan BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

SS 7 Meningkatkan Kinerja Anggaran di Lingkungan BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan termasuk dalam Perspektif Keuangan.

Berdasarkan Renstra BPK, sasaran strategis ini dimaksudkan agar BPK

berupaya untuk meningkatkan kualitas, ketertiban, dan kepatuhan proses

perencanaan, penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran BPK sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Sebagai pelaksana anggaran negara, BPK tidak

lepas dari kewajiban untuk mengelola keuangan negara secara efisien, efektif,

dan ekonomis dengan mengedepankan akuntabilitas dan transparansi.

Melalui Sasaran Strategis ini, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan, sebagai bagian pelaksana anggaran BPK, berupaya untuk

meningkatkan pemanfaatan anggaran yang telah dialokasikan, dari proses

Page 41: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

30

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

perencanaan, penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran sesuai dengan

peraturan yang berlaku dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas dan

ekonomis serta mengedepankan akuntabilitas dan transparansi.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berperan mendukung

pencapaian SS.7 melalui IKU 7.1 Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran di

lingkungan perwakilan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

anggaran sesuai dengan prinsip penganggaran berbasis kinerja dalam rangka

pelaksanaan tugas dan fungsi BPK untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan termasuk kegiatan-kegiatan penunjang dan pendukung

pelaksanaan pemeriksaan.

Page 42: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

31

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,

KERANGKA REGULASI, KERANGKA

KELEMBAGAAN

Page 43: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

32

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BPK

Arah kebijakan dan strategi BPK pada tahun 2016 - 2020 adalah dalam rangka

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis digambarkan sebagai berikut.

STRUKTUR ORGANISASI

Arah kebijakan adalah kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka mencapai

sasaran strategis yang telah ditetapkan sehingga tujuan strategis tercapai. Terdapat 3

arah kebijakan untuk Renstra 2016—2020 sebagai berikut.

Arah kebijakan 1

Meningkatkan Manfaat Hasil Pemeriksaan dalam Rangka Mendorong

Pengelolaan Keuangan Negara untuk Mencapai Tujuan Negara

BPK menyadari bahwa pencapaian visi memerlukan kontribusi dan

keterlibatan dari para pemangku kepentingan. Setiap pemangku kepentingan memiliki

tugas, kewenangan, kebutuhan, dan peran yang berbeda dalam mewujudkan tujuan

negara. Selain itu, hasil pemeriksaan BPK tidak akan bermanfaat jika tidak ada para

pemangku kepentingan yang memanfaatkannya. Oleh karena itu, BPK akan memastikan

bahwa seluruh produk yang dihasilkan relevan dengan harapan dan kebutuhan para

pemangku kepentingan karena keberadaan BPK dan kelancaran pelaksanaan mandat

BPK sangat dipengaruhi oleh para pemangku kepentingan tersebut.

Berkenaan dengan hal ini, arah kebijakan Renstra 2016 - 2020 adalah untuk

meningkatkan relevansi fokus pemeriksaan dengan kebutuhan 80 Renstra BPK 2016 -

2020 Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan dan

harapan para pemangku kepentingan. Artinya, BPK akan secara aktif merespon hal-hal

yang relevan atau sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, harapan para

pemangku kepentingan yang berbeda-beda, serta tanggap terhadap risiko yang muncul

dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang diperiksa dengan tetap memelihara

independensi BPK. Untuk dapat menyuarakan perubahan nasional ke arah yang lebih

Page 44: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

33

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

baik serta meningkatkan dampak hasil kerja BPK bagi pembangunan nasional, maka

pada periode Renstra ini BPK akan meningkatkan pemahamannya terhadap

perkembangan yang terjadi di sektor publik atau lingkungan pengelolaan keuangan

negara melalui komunikasi yang efektif dengan para pemangku kepentingan, serta

melakukan inovasi dalam merumuskan strategi pemeriksaannya. Oleh karena itu, strategi

untuk mendukung arah kebijakan ini adalah dengan meningkatkan efektivitas

komunikasi dengan para pemangku kepentingan BPK dan pengelolaan strategi

pemeriksaan.

Strategi 1.1.

Meningkatkan Efektivitas Komunikasi dengan Para Pemangku Kepentingan

Strategi ini difokuskan pada penyempurnaan proses komunikasi BPK, sebagai

suatu organisasi, dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan harapan para pemangku

kepentingannya. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2006,

bentuk pemenuhan kebutuhan dan harapan dari para pemangku kepentingan dapat berupa

pemberian pendapat, penghitungan kerugian negara, pertimbangan terhadap standar

akuntansi pemerintah, pemberian pertimbangan atas penyelesaian kerugian

negara/daerah, serta pemberian keterangan ahli. Agar komunikasi yang dibangun lebih

efektif, proses yang dilakukan harus dua arah yaitu (1) komunikasi harus dapat

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pemangku kepentingan atas tugas dan

wewenang BPK sebagai lembaga pemeriksa; (2) komunikasi harus dapat menjawab

kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan melalui pelaksanaan tugas dan

kewenangan BPK.

Oleh karena itu, efektivitas komunikasi dengan para pemangku kepentingan

yang paham dengan tugas dan peran BPK ditunjukkan dari kemampuan BPK dalam

mengelola kebutuhan dan harapan pemangku kepentingannya. Selain itu, untuk

mengoptimalkan pelaksanaan kewenangan yang sudah diberikan, BPK akan

meningkatkan kualitas dari proses pemberian Pendapat BPK sebagai wujud relevansi

pemeriksaan dengan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat yang merefleksikan

harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan. Hasil dari pelaksanaan strategi ini akan

Page 45: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

34

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

menjadi input bagi pelaksanaan Strategi 1.2 yaitu meningkatkan pengelolaan strategi

pemeriksaan.

Strategi 1.2.

Meningkatkan Pengelolaan Strategi Pemeriksaan

Perencanaan pemeriksaan yang berkualitas adalah perencanaan yang realistis

yang sesuai dengan kapasitas organisasi, relevan atau sesuai dengan harapan dan

kebutuhan para pemangku kepentingan, serta pemilihan topik pemeriksaan yang

langsung mendukung visi 2016 - 2020. Strategi pemeriksaan merupakan bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari perencanaan pemeriksaan lima tahunan dan tahunan, yang

memuat fokus pemeriksaan dan tujuan pemeriksaan strategis tentatif (tentative strategic

audit objective) untuk menyimpulkan program lintas pada RPJMN. Pengelolaan strategi

pemeriksaan untuk setiap jenis pemeriksaan akan dilaksanakan dengan:

a. memperhatikan pemanfaatan akuntan publik pada kantor akuntan publik, APIP serta

pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

b. menyusun rencana pemeriksaan lima tahunan dengan menetapkan tema pemeriksaan

dan fokus pemeriksaan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMN) 2015 - 2019;

c. menetapkan tujuan pemeriksaan strategis tentatif (tentative strategic audit objectives)

lima tahun, yang untuk selanjutnya disebut sebagai TSAO, dan harapan pemeriksaan

lima tahun untuk setiap fokus pemeriksaan dengan rumusan yang mendukung capaian

visi BPK 2016 - 2020.

d. menyusun strategi pemeriksaan untuk setiap fokus pemeriksaan dengan

memperhatikan rencana strategis kementerian/lembaga dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

e. menyusun Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) tahunan dengan memperhatikan

perkembangan lingkungan, permintaan pemangku kepentingan untuk kebutuhan

pemeriksaan, rencana kerja pemerintah yang memuat prioritas pembangunan dalam

satu tahun, rencana kegiatan entitas pemeriksaan serta laporan prestasi kerja

kementerian negara/lembaga sebagaimana dimaksudkan oleh Undang-Undang No. 17

Tahun 2003 Pasal 30 dan Pasal 31;

Page 46: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

35

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

f. meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar satuan kerja melalui penyelenggaraan

rapat koordinasi, rapat kerja, dan rapat teknis;

g. meningkatkan kualitas informasi yang mendukung perencanaan pemeriksaan seperti

profil entitas, pusat data e-audit, serta database terkait pemeriksaan.

Strategi pemeriksaan yang disusun secara berjenjang mulai perencanaan lima

tahunan dan tahunan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemeriksaan. Pemeriksaan

yang dilakukan secara terkoordinasi diharapkan dapat meningkatkan kemanfaatan atas

hasil pemeriksaan BPK karena penilaian atas suatu isu strategis nasional akan dapat

dilakukan dengan lebih komprehensif yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas

dari rekomendasi pemeriksaan.

Keterkaitan antar pemeriksaan yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia

akan memungkinkan BPK dalam mendalami kebijakan dan masalah publik untuk

memberikan rekomendasi dan pendapat yang bersifat makro atau nasional. Dengan

demikian, kematangan organisasi akan meningkat seiring dengan peningkatan peran yang

dilakukan yaitu dari peran oversight menuju peran insight.

Arah kebijakan 2

Peningkatan Keunggulan dalam Operasional Pemeriksaan dan

Kelembagaan

Pengendalian mutu organisasi BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan

negara telah ditetapkan dalam quality control system atau sistem pengendalian mutu

(SPM) yang dalam penilaian kualitas implementasi atas SPM dinilai melalui Sistem

Perolehan Keyakinan Mutu (SPKM). Penerapan SPM ini adalah untuk menjamin bahwa

pemeriksaan telah mematuhi ketentuan perundang-undangan serta standar pemeriksaan

dan pedoman pemeriksaan yang ditetapkan BPK. Pedoman pemeriksaan tersebut

meliputi kode etik, manajemen pemeriksaan, serta petunjuk pelaksanaan (juklak) dan

petunjuk teknis (juknis) pemeriksaan.

SPKM akan memastikan diperolehnya keyakinan yang memadai bagi BPK dan

pimpinan satuan kerja (satker) pelaksana BPK serta para pemangku kepentingan

(stakeholders) BPK bahwa pemeriksaan dan hasil kerja BPK lainnya memenuhi mutu

yang memadai. Pilar dalam SPKM terdiri dari sembilan pilar, yaitu Independensi dan

Page 47: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

36

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Mandat, Kepemimpinan dan Tata Kelola Intern, Manajemen Sumber Daya Manusia,

Standar dan Metodologi Pemeriksaan, Dukungan Kelembagaan, Hubungan BPK dengan

Pemangku Kepentingan, Penyempurnaan Berkelanjutan, Hasil serta Kinerja

Pemeriksaan.

Arah kebijakan untuk Renstra 2016 - 2020 adalah untuk peningkatan

keunggulan operasional pemeriksaan yang dilaksanakan dalam koridor SPKM BPK.

Fokus penguatan operasional pemeriksaan adalah pada peningkatan kualitas pelaksanaan

penugasan pemeriksaan dan peningkatan operasional kelembagaan pendukung dan

penunjang pemeriksaan dengan fokus pada proses reviu dan pengendalian serta

penguatan pada peningkatan kepastian hukum dalam mendasari setiap kegiatan

operasional organisasi.

Strategi 2.1

Meningkatkan Kualitas Penugasan Pemeriksaan

Kualitas pemeriksaan dapat dibedakan kualitas pemeriksaan ditingkat tim

pemeriksaan atau tingkat penugasan pemeriksaan, tingkat organisasi serta tingkat

nasional atau interaksi antara BPK dengan organisasi lain yang ada di Indonesia.

Peningkatan kualitas pemeriksan ditingkat penugasan pemeriksaan akan

difokuskan pada aspek yang terpenting yang berpengaruh pada kinerja tim pemeriksaan

yaitu pembagian kerja di antara struktur yang ada di suatu tim pemeriksaan, proses

pengawasan dan reviu tingkat tim untuk memastikan hasil pemeriksaan yang baik,

penataan hubungan antara tim pemeriksa dengan pihak-pihak terkait di entitas selama

pemeriksaan berlangsung, pelaksanaan reviu di dalam tim pemeriksaan dan di organisasi.

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada periode 2016 - 2020

antara lain adalah:

1. Perbaikan dan mekanisme pembagian kerja di dalam tim pemeriksaan sehingga setiap

unsur tim pemeriksa memahami tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peran

dan kompetensinya;

2. Perbaikan dalam prosedur dan pelaksanaan pengawasan serta reviu di dalam tim

pemeriksa maupun antar tim pemeriksa sehingga pemeriksaan dilakukan dengan

Page 48: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

37

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

efisien, efektif, dan seluruh proses yang dilakukan terdokumentasikan dengan baik

dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi;

3. Pengaturan di dalam pelaksanaan komunikasi antara tim pemeriksaan dengan entitas

untuk tujuan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan dan rekomendasi dengan tetap

berpegang pada nilai-nilai dasar integritas, independensi, dan profesionalisme.

4. memantau kualitas interaksi antara tim pemeriksa dengan auditee untuk memastikan

adanya obyektivitas dan fairness serta kinerja tim pemeriksa yang prima;

5. melakukan pemantauan atas tingkat kemanfaatan hasil pemeriksaan oleh setiap

pemangku kepentingan;

6. melakukan pemantauan atas dampak yang diakibatkan oleh pemeriksaan BPK bagi

perbaikan kinerja di entitas maupun secara nasional.

Pelaksanaan kendali mutu dan penjaminan mutu dalam setiap penugasan

pemeriksaan akan berdampak pada meningkatnya kualitas laporan hasil pemeriksaan

sehingga terjadi perbaikan pada:

1. pemenuhan quality control dan quality assurance;

2. ditindaklanjutinya seluruh hasil reviu dan rekomendasi Itama atas pelaksanaan

pemeriksaan;

3. berkurangnya kesalahan yang ditemukan di dalam laporan sebelum dituangkan ke

dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS).

Strategi 2.2

Meningkatkan Kualitas Kelembagaan

Tata kelola organisasi menunjukkan bagaimana BPK mengatur pelaksanaan

seluruh tugas dan wewenang dalam suatu struktur organisasi yang efektif yang

dilengkapi dengan perangkat organisasi yang diperlukan agar operasionalisasi

organisasi dapat dilaksanakan. Tata kelola organisasi yang ideal akan menciptakan

hubungan yang lebih efisien dan efektif antarsatker dalam organisasi, tidak adanya

tumpang tindih tugas dan fungsi, kejelasan atas kualitas kerja dan pelayanan, serta

memastikan seluruh permasalahan yang muncul dalam operasional kegiatan

Page 49: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

38

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

organisasi dapat diselesaikan tepat waktu oleh pihak-pihak yang berwenang.

Strategi meningkatkan kualitas kelembagaan akan diarahkan pada pemenuhan

kebutuhan penunjang dan pendukung untuk pencapaian kualitas pemeriksaan,

melalui:

1. pelaksanaan peer review dan pemastian penyelesaian tindak lanjut atas

rekomendasi peer review;

2. penyelesaian tindak lanjut seluruh hasil reviu dan rekomendasi Itama atas

pengembangan kelembagaan;

3. pemastian pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan oleh

pegawai maupun organisasi;

4. penyediaan peraturan perundang-undangan untuk menjadi payung bagi seluruh

kegiatan terutama pemeriksaan;

5. pelaksanaan sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundangundangan terutama

untuk yang membatasi pelaksanaan tugas dan kewenangan BPK.

Arah kebijakan 3

Pengembangan dan Optimalisasi Sumber Daya

Sumber daya yang mencukupi merupakan prasyarat bagi keberhasilan suatu

pengubahan. Renstra 2016 - 2020 mengagendakan untuk mengembangkan dan

mengoptimalkan pengelolaan sumber daya organisasi yang terdiri atas sumber daya

manusia (human capital), modal informasi (information capital), modal organisasi

(organization capital), dan pengelolaan sumber daya keuangan.

Pengelolaan sumber daya manusia difokuskan pada pembentukan talent pool,

pengelolaan modal informasi yang difokuskan pada peningkatan dukungan teknologi

informasi yang terintegrasi, dan pengelolaan modal organisasi yang difokuskan pada

pembentukan budaya organisasi serta pengembangan best practice sharing.

Arah kebijakan pada pengembangan dan optimalisasi sumber daya ini dipilih

berdasarkan capaian yang telah diraih dari Renstra 2011 - 2015 khususnya dalam

pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan dan pemanfaatan teknologi informasi

terutama e-audit, pelaksanaan program reformasi birokrasi serta struktur organisasi

Page 50: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

39

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

dan tata kelola yang disahkan pada tahun 2014 (Struktur Organisasi dan Tata Kelola

BPK). Strategi untuk mendukung arah kebijakan ini adalah sebagai berikut.

Strategi 3.1

Meningkatkan Kompetensi Pegawai Melalui Pembentukan Talent Pool

Kredibilitas organisasi akan sangat ditentukan oleh kecakapan dan keahlian dari

para pegawainya. Upaya untuk meningkatkan kompetensi pegawai melalui

pembentukan talent pool dilakukan dengan penyusunan mekanisme dalam

mengidentifikasikan keahlian yang diperlukan oleh BPK, menarik para pegawai yang

berpotensi, mengembangkan para pegawai tersebut sesuai dengan potensinya, dan

memastikan para pegawai terpilih tersebut mau membina karier di BPK.

Pengembangan talent pool akan dimulai dari pengembangan kompetensi untuk

mencetak para pegawai yang memiliki keahlian yang dibutuhkan di setiap bidang

pekerjaan BPK. Keahlian pegawai merupakan awal dari pembentukan

profesionalisme. Keberadaan para ahli-ahli di berbagai bidang pekerjaan ini

merupakan prasyarat bagi pemilihan pemimpin BPK di masa depan; merupakan syarat

dapat diterapkannya manajemen karir dan manajemen suksesi dengan lebih baik dan

berkeadilan; dan pada akhirnya pengelolaan manajemen sumber daya manusia

berdasarkan kompetensi dapat diwujudkan. Diharapkan agar pada akhir periode

Renstra, BPK akan memiliki sekumpulan pegawai yang ahli di bidang-bidang yang

penting bagi kesuksesan BPK.

Talent pool atau disebut juga pusat pengembangan talenta adalah sekumpulan

pegawai yang memiliki keahlian pada area-area spesifik yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi BPK. Pembentukan talent pool untuk memastikan BPK

memiliki ahli-ahli dalam setiap jenis pemeriksaan, ahli dalam pemeriksaan di bidang

tertentu serta ahli dalam pelaksanan kegiatan organisasi lainnya di BPK.

Identifikasi atas talent apa saja yang akan dikembangkan dilakukan

berdasarkan pada keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses perencanaan

serta keahlian yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan pemeriksaan. Karena

pemeriksaan BPK akan diarahkan untuk menilai keberhasilan pembangunan

pemerintah (RPJMN 2015 - 2019), talent pool akan disusun berdasarkan jenis

pemeriksaan serta bidang-bidang sesuai dengan tema prioritas pemeriksaan. Untuk

Page 51: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

40

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

mendukung tercapainya pemanfaatan hasil pemeriksaan oleh para pemangku

kepentingan, maka akan dibentuk talent pool yang diperlukan dalam melaksanaan

kewenangan BPK dan keahlian dalam melakukan komunikasi organisasi dengan

seluruh pemangku kepentingan BPK. Adapun untuk mendukung keberhasilan Tujuan

Strategis (TS) 2, talent pool yang akan dibentuk adalah bahwa keahlian yang

diperlukan untuk menjalankan penugasan pemeriksaan sesuai dengan jenis

pemeriksaan, pengembangan kapasitas organisasi serta pelaksanaan seluruh bisnis

proses yang akan dijadikan prioritas akan disusun pada periode 2016 - 2020.

Pengembangan talent pool ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas

dalam pembentukan kompetensi pegawai serta untuk memberikan keahlian kepada

pegawai sesuai dengan potensi yang mereka miliki sehingga mereka dapat memilih

jenjang kariernya berdasarkan talenta masing-masing. Dengan memberikan kendali

kepada pegawai untuk menentukan jalur karir yang akan ditempuh, BPK berharap

dapat mempertahankan talenta terbaik untuk tetap berkarya di BPK.

Strategi 3.2

Mengoptimalkan Pemanfaatan TI dan Sarpras dalam Tata Kelola Organisasi

Renstra 2016 - 2020 akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi

(TI) serta sarana dan prasarana (sarpras) untuk mendukung efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan seluruh kegiatan dalam rencana strategis. Sarana dan prasarana kerja

merupakan fasilitas yang secara langsung dan tidak langsung berfungsi sebagai

penunjang proses penyelenggaraan kerja pegawai dalam meningkatkan kinerja sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Sampai dengan saat ini telah dibangun aplikasi TI untuk mempermudah

pelaksanaan operasional organisasi. Sebagian aplikasi TI telah dapat dimanfaatkan

dengan baik dan sebagian yang lainnya masih perlu disempurnakan terutama dalam

kemudahan bagi pemakai untuk mengoperasikan.

Dukungan TI dalam memastikan keberhasilan Renstra 2016 - 2020 akan

dilakukan dengan ruang lingkup sebagai berikut:

1. penyusunan grand design pemanfaatan TI dalam mendukung kegiatan operasional

serta tata kelola pemanfaatan TI dengan mengacu pada sasaran strategis, strategi,

dan indikator kinerja utama dalam Renstra 2016 - 2020;

Page 52: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

41

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

2. pelaksanaan rencana kegiatan sebagaimana tertuang dalam grand design

pemanfatan TI;

3. pelaksanaan pemanfaatan TI sesuai dengan tata kelola TI;

4. pelibatan pengguna dalam pengembangan aplikasi TI;

5. pemastian pemanfaatan aplikasi TI oleh para pengguna.

Teknologi informasi mendukung ketersediaan informasi dan pengetahuan

yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Upaya untuk meningkatkan

dukungan teknologi informasi dilakukan dengan mengintegrasikan sistem, database

dan jaringan teknologi informasi yang diprioritaskan untuk mendukung seluruh proses

di setiap strategi dalam Renstra 2016 - 2020 dengan mengedepankan nilai manfaat

seperti efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan kegiatan, kemudahan dalam

pengoperasian, konsistensi dalam pelayanan, serta keamanan.

Dalam mendukung tata kelola organisasi juga diperlukan pemenuhan dan

pemanfaatan sarpras dengan optimal. Dalam periode 2011 - 2015 telah dilakukan

upaya pemenuhan sarpras sesuai dengan standar yang ada. Oleh karena itu, pada

periode 2016 - 2020 perlu dilakukan optimalisasi pemanfaatan sarpras yang sudah

ada. Upaya untuk meningkatkan pemanfaatan sarpras adalah sebagai berikut:

1. penyusunan grand design pemanfaatan sarpras dalam mendukung kegiatan

operasional serta tata kelola;

2. pemastian ketersediaan sarana dan prasaran yang diperlukan;

3. pemastian pemanfaatan sarpras oleh para pengguna.

Strategi 3.3

Menciptakan budaya berintegritas, independen, dan profesional

Budaya organisasi merupakan salah satu unsur penting yang diperlukan dalam

menjaga dan meningkatkan produktivitas pegawai dan memelihara retensi pegawai

pada tingkat tertinggi.

Upaya untuk menciptakan budaya organisasi yang kondusif dilakukan dengan:

1. mengidentifikasikan bentuk-bentuk pelaksanaan integritas, independensi, dan

profesionalisme dalam pelaksanaan kegiatan operasional;

2. menyusun program pengubahan untuk internalisasi visi, misi, dan nilai-nilai dasar

Page 53: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

42

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

beserta rencana kegiatan;

3. menyusun pedoman pengelolaan budaya organisasi BPK;

4. menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penciptaan budaya;

5. melaksanakan kegiatan-kegiatan pengubahan melalui sponsorship, komunikasi,

pelatihan, pendampingan serta pengelolaan atas resistensi;

6. melakukan evaluasi secara periodik untuk menilai keberhasilan penciptaan budaya

integritas, independensi, dan profesionalisme;

7. mengintegrasikan serta menegakkan peraturan yang berlaku terkait pengelolaan

perilaku pegawai.

Penjiwaan atas visi, misi, dan nilai dasar BPK akan menumbuhkan karakter

pegawai BPK yang diperlukan dalam menjaga kredibilitas BPK di mata para

pemangku kepentingan.

Strategi 3.4

Memperluas implementasi praktik-praktik terbaik (best practice sharing)

Sebagaimana manusia, suatu organisasi juga perlu belajar agar dapat mudah

menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan yang mempengaruhi

keberadaannya. Pengetahuan organisasi merupakan kumpulan dari pengetahuan para

pegawainya.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPK telah menetapkan satu proses

pengelolaan pengetahuan (knowledge management) yang pada saat Renstra ini

disusun masih pada tahap awal penyusunan pelaksanaan teknisnya. Strategi best

practice sharing ini ditujukan untuk mendukung dan melengkapi implementasi

knowledge management.

Upaya untuk memperluas implementasi praktik-praktik terbaik dilakukan

dengan mengapitalisasi pengetahuan yang diperoleh dalam pelaksanaan setiap strategi

dalam Renstra 2016 - 2020 maupun melanjutkan program pengubahan yang dilakukan

dalam periode Renstra 2011 - 2015. Selain itu, juga dilakukan upaya untuk

mendorong pelaksanaan benchlearning antara satu satker dengan satker yang lainnya.

Lingkup dalam Renstra 2016 - 2020 adalah:

1. melakukan identifikasi praktik terbaik yang ada. Praktik terbaik adalah praktik-

praktik yang sudah berlangsung di suatu satuan kerja dan telah dibuktikan dapat

Page 54: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

43

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

memberikan manfaat bagi satuan kerja, para pelaksananya dan berpotensi

bermanfaat bagi satuan kerja lainnya;

2. mendokumentasikan praktik terbaik tersebut untuk dapat ditularkan ke satuan kerja

lainnya;

3. mendorong implementasi praktik terbaik kepada satuan kerja lainnya atau

organisasi lainnya sepanjang memungkinkan;

4. memperbaiki proses bisnis, peraturan atau perangkat lainnya untuk memastikan

praktik terbaik ini lestari.

Strategi 3.5

Mengoptimalkan Pemanfaatan Anggaran

BPK menyadari bahwa pelaksanaan seluruh kegiatan dan implementasi Renstra

2016 - 2020 didukung oleh sumber daya keuangan negara. Oleh karena itu, anggaran

pelaksanaan kegiatan harus dimanfaatkan secara optimal dengan tetap memperhatikan

peraturan perundangan yang berlaku. Upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan

anggaran dilakukan dengan menerapkan penganggaran berbasis kinerja sehingga

dapat memastikan bahwa keluaran yang dihasilkan memberikan manfaat kepada

organisasi.

Page 55: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

44

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMERIKSAAN BPK

PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Rencana Strategis BPK Tahun 2016 - 2020 menekankan adanya 3 (tiga) arah

kebijakan yang menjadi dasar penentuan strategi BPK, yaitu (1) peningkatan relevansi

pemeriksaan dengan kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, (2) Peningkatan

keunggulan dalam operasional pemeriksaan dan kelembagaan, (3) pengembangan dan

optimalisasi sumber daya.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mendukung arah kebijakan BPK

dalam mencapai visi, misi, tujuan strategis dan sasaran strategis BPK sebagaimana

digambarkan dan diuraikan di bawah ini.

1. Strategi Pemeriksaan

a. Tema dan Fokus Pemeriksaan 2016 - 2020

Untuk memberikan penilaian atas keberhasilan agenda pembangunan nasional

dalam RPJMN 2015 - 2019, BPK telah menetapkan Kebijakan Pemeriksaan dalam

Renstra BPK 2016 - 2020. Kebijakan Pemeriksaan ini berisi 12 Tema dan 18 Fokus

Pemeriksaan yang akan menjadi perhatian BPK selama periode 2016-2020. BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk mendukung sepenuhnya

pelaksanaan Kebijakan Pemeriksaan tersebut demi suksesnya Renstra BPK 2016-2020.

Page 56: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

45

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

b. Tema dan Fokus Pemeriksaan 2016 - 2020 BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tema dan fokus

pemeriksaan untuk Tahun Anggaran 2016 - 2020, yaitu:

a. 14 Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;

b. 28 Pemeriksaan Pemantauan Kerugian Negara/Daerah;

c. 28 Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK;

d. 14 Pemeriksaan atas Bantuan Keuangan kepada Partai Politik; dan

e. Pemeriksaan Kinerja dan PDTT yang objek pemeriksaannya dapat bersifat tematik

dari BPK Pusat maupun direncanakan oleh BPK Perwakilan sendiri dengan tema fokus

pada:

1. Dana Desa;

2. Pendidikan;

3. Kesehatan.

4. Pendapatan Daerah;

5. Belanja Daerah; dan

6. Manajemen Aset.

Page 57: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

46

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

2. Arah Kebijakan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

TS 1 Meningkatkan Manfaat Hasil Pemeriksaan

Dalam rangka mendorong Pengelolaan Keuangan

Negara untuk Mencapai Tujuan Negara

TS 2 Meningkatkan Pemeriksaan yang Berkualitas dalam

Mendorong Pengelolaan Keuangan Negara untuk

Mencapatan Tujuan Negara

SS 1 Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan

Arah Kebijakan 1

Peningkatan Relevansi Pemeriksaan dengan

kebutuhan dan harapan PK

Arah Kebijakan 2

Peningkatan keunggulan operasional dalam

pemeriksaan dan kelembagaan

Strategi 1.1

Meningkatkan kualitas pemantauan TLHRP dan

keruneg

Strategi 1.2

Meningkatkan kualitas perencanaan pemeriksaan

Strategi 2

Meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan

Arah kebijakan 3

Pengembangan dan optimalisasi sumberdaya

Strategi 3.1

Meningkatkan kualitas organisasi

Strategi 3.2

Meningkatkan kompetensi pegawai

Strategi 3.3

Meningkatkan kinerja anggaran di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

Arah kebijakan 1

Peningkatan Relevansi Pemeriksaan dengan Harapan Pemangku Kepentingan

Hasil pemeriksaan BPK tidak akan bermanfaat jika tidak ada para pemangku

kepentingan yang memanfaatkannya. Oleh karena itu, BPK akan memastikan bahwa

seluruh produk yang dihasilkan relevan dengan harapan dan kebutuhan para pemangku

kepentingan karena keberadaan BPK dan kelancaran pelaksanaan mandat BPK sangat

dipengaruhi oleh para pemangku kepentingan tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut,

arah kebijakan Renstra 2016-2020 adalah untuk meningkatkan relevansi fokus

pemeriksaan dengan kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan. Artinya, BPK

Visi dan Misi

Page 58: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

47

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

akan secara aktif merespon hal-hal yang relevan atau sesuai dengan tantangan yang

dihadapi oleh masyarakat, harapan para pemangku kepentingan yang berbeda-beda, serta

tanggap terhadap risiko yang muncul dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang

diperiksa dengan tetap memelihara independensi BPK. Arah Kebijakan 1. ini dicapai

melalui dua strategi yaitu: Strategi 1.1. Meningkatkan Efektivitas Komunikasi dengan Para

Pemangku Kepentingan; dan Strategi 1.2. Meningkatkan Pengelolaan Strategi

Pemeriksaan.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mendukung AK 1 BPK melalui

pelaksanaan strategi Meningkatkan Kualitas Pemantauan TLRHP dan Kerugian Negara

dan Meningkatkan kualitas perencanaan pemeriksaan.

Strategi 1.1

Meningkatkan kualitas Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan dan Kerugian Negara

Strategi ini menunjukkan intensitas penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi

hasil pemeriksaan yang diharapkan berdampak pada perbaikan pengelolaan keuangan

negara. Rekomendasi adalah saran dari pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya, yang

ditujukan kepada orang dan/atau badan (auditee) yang berwenang untuk dilakukan

tindakan perbaikan. Tindak lanjut telah diatur dalam Peraturan BPK Nomor 2 tahun 2010

tentang Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK.

Strategi ini bertujuan untuk mengukur tingkat penerimaan auditee atas

rekomendasi BPK melalui penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan

BPK. Rekomendasi yang diukur berasal dari seluruh hasil pemeriksaan selama 5 tahun

terakhir, yang meliputi rekomendasi atas hasil pemeriksaan keuangan, kinerja dan tujuan

tertentu.

Strategi yang dilakukan adalah dengan cara melaksanakan secara konsisten

dalam periode tertentu pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan. Selain

mengaktifkan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan oleh entitas, BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan juga memberikan reward bagi entitas yang

mempunyai persentase tinggi dalam penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil

pemeriksaan.

Page 59: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

48

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Selain itu, Strategi ini menunjukkan tingkat kemutakhiran data tindak lanjut

hasil pemeriksaan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2010

tentang Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK.

bertujuan untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut yang

dilakukan oleh pejabat terperiksa. Pemutakhiran ini akan direkapitulasi untuk digunakan

sebagai salah satu bahan untuk menyusun IHPS.

Laporan pemantauan mencakup jumlah kasus kerugian negara yang telah

ditetapkan dan jumlah kasus yang telah diselesaikan dalam satu periode laporan yang

disusun oleh auditorat/perwakilan untuk disampaikan kepada Ditama Revbang.

Kasus kerugian negara/daerah yang dimaksud terdiri dari kasus kerugian

negara/daerah yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

bendaharawan, PNS nonbendaharawan dan pihak ketiga. Bertujuan untuk mengukur

kinerja auditorat/perwakilan dalam melakukan pemantauan penyelesaian ganti kerugian

negara/daerah sehingga efektivitas penyelesaian ganti kerugian negara/daerah baik dari sisi

jangka waktu penyelesaian maupun besaran ganti rugi dapat tercapai.

Penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara oleh

auditorat/perwakilan ke dit. EPP adalah dalam rangka penyusunan bahan IHPS.

Penyampaian yang dimaksud adalah penyampaian laporan secara fisik dan melalui input

ke SIKAD. Hal ini bertujuan untuk mengukur kinerja penyampaian laporan pemantauan

penyelesaian ganti kerugian negara, khususnya melalui SIKAD, agar tepat waktu.

Strategi 1.2

Meningkatkan kualitas perencanaan pemeriksaan

Strategi ini menunjukkan tingkat perencanaan pemeriksaan dibandingkan dengan

realisasi pelaksanaan pemeriksaan, yang meliputi rencana dan realisasi:

1. Perencanaan jumlah pemeriksaan dan realisasi pelaksanaan pemeriksaan;

2. Waktu pelaksanaan pemeriksaan;

3. Jumlah LHP yang harus dihasilkan dalam pemeriksaan;

4. Minimalisasi tingkat revisi perubahan pelaksanaan pemeriksaan;

5. Ketepatan waktu penyampaian LHP; dan

6. Kesesuaian antara P2 (perencanaan pemeriksaan) dan hal-hal yang diungkapkan dalam

Page 60: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

49

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

LHP dan bukti pendukung (kertas kerja pemeriksaan).

Arah kebijakan 2

Peningkatan Keunggulan dalam Pemeriksaan

Peningkatan keunggulan dalam Pemeriksaan dan Kelembagaan adalah

merupakan Kebijakan terkait dengan peningkatan kualitas pemeriksaan. Peningkatan

keunggulan Pemeriksaan adalah peningkatan kualitas pemeriksaan, mulai dari proses

perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, quality insurance dan quality

control pemeriksaan, maupun peningkatan kualitas hasil pemeriksaan.

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mendukung AK 2 BPK melalui

pelaksanaan strategi Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan.

Strategi 2

Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan

Peningkatan kualitas hasil pemeriksaan, yaitu strategi yang dilakukan untuk

mengoptimalkan mutu hasil pemeriksaan, baik hasil yang tertuang dalam LHP, proses

quality control dan quality assurances, tingkat konsistensi dan akurasi materi muatan

laporan hasil pemeriksaan, ketepatan waktu penyampaian LHP, serta kemampuan

mendorong ketepatan penyampaian Laporan keuangan (unaudited) yang akan diperiksa

BPK, serta mendorong peningkatan opini pemeriksaan atas Laporan Keuangan entitas,

sebagai berikut:

1. LHP memenuhi ketentuan dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)

maupun Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) serta Perangkat Lunak Pemeriksaan

yang telah ditetapkan secara intern oleh BPK sehingga secara normatif LHP tersebut

telah memenuhi ketentuan formal penyusunan LHP.

2. LHP disusun sesuai dengan Program Pemeriksaan (P2), dan dilengkapi dengan

dokumentasi (kertas kerja pemeriksaan) yang memadai, yang dapat menunjukkan

evaluasi melalui referensi silang (cross reference) baik kertas kerja yang sifatnya tetap

Page 61: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

50

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

(Indeks A), yang mendukung hasil pemeriksaan (Indeks B), maupun kertas kerja

berupa hasil pemeriksaan itu sendiri (Indeks C).

3. LHP telah disusun dengan akurasi yang optimal terkait dengan penyebutan entitas,

penyebutan jenis pekerjaan barang/jasa, pemuatan angka-angka dan perhitungan, serta

kesesuaian antara kondisi, kriteria, akibat dan sebab.

4. LHP diserahkan secara tepat waktu sesuai peraturan perundang-undangan dan

peraturan intern BPK;

5. Laporan pemeriksaan pendahuluan (interim) atas laporan keuangan dapat mendorong

percepatan penyelesaian dan perbaikan penyusunan Laporan Keuangan pemerintah

daerah, sehingga Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (unaudited) dapat diserahkan

tepat waktu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Rekomendasi hasil pemeriksaan yang dimuat dalam LHP dapat memberikan solusi

atas permasalahan-permasalahan pengelolaan keuangan daerah sehingga akan dapat

meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, yang berakibat pada peningkatan

opini atas laporan keuangan pemerintah daerah;

7. Peningkatan proporsi kegiatan pemeriksaan kinerja yang ditunjukkan oleh adanya

peningkatan jumlah LHP pemeriksaan kinerja terhadap jumlah seluruh LHP yang

dihasilkan. Tujuannya adalah untuk mendorong bertambahnya pelaksanaan

pemeriksaan kinerja. BPK diarahkan pada pelaksanaan insight yang dilakukan melalui

pemeriksaan kinerja. Selain itu, dalam mengawal RPJMN, DPR meminta agar BPK

meningkatkan jumlah pemeriksaan kinerja. Jumlah pemeriksaan yang akan dilakukan

oleh BPK tertuang dalam Renja dan RKA.

Setiap tahun, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan 14

Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, 28 Laporan Pemantauan

Kerugian Negara/Daerah, 28 Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, 14 Laporan

Bantuan Partai Politik, 5 Laporan Pemeriksaan Kinerja, 6 PDTT dengan laporan

sebagai output-nya. BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan juga melaksanakan

Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu selain melaksanakan Pemeriksaan Keuangan

Daerah. Pemeriksaan yang akan dilaksanakan pada Semester II adalah Pemeriksaan

Kinerja RSUD, Pemeriksaan Kinerja Manajemen Aset, Pemeriksaan Kinerja

Pendidikan, PDTT Pendapatan, dan PDTT Belanja Daerah. Disamping itu, BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan juga bekerjasama dengan BPK Pusat untuk

melakukan pemeriksaan Tematik.

8. Pemenuhan Quality Control (QC) Pemeriksaan, untuk memberikan gambaran apakah

Page 62: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

51

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

pemeriksaan BPK telah dilaksanakan sesuai dengan SPKN, Kode Etik dan PMP yang

dinyatakan dalam Laporan Hasil Supervisi atas Pemeriksaan oleh Pengendali

Teknis/Pengendali Mutu.

9. Pemenuhan Quality Assurance (QA) Pemeriksaan untuk memberikan gambaran

apakah hasil pemeriksaan telah diarahkan supaya memiliki kualitas hal pemeriksaan

yang memenuhi SPKN, Kode Etik dan PMP, baik tingkat kualitas hasil pemeriksaan

(berbobot baik dari isi maupun nilai temuan), sesuai arah/titik berat pemeriksaan yang

tertuang dalam Program Pemeriksaan, memenuhi harapan pemilik kepentingan

(pembuktian apabila dalam Program Pemeriksaan dimuat adanya indikasi

permasalahan), memiliki konsistensi muatan antara kondisi, kriteria, akibat dan sebab,

serta mempunyai dokumentasi pemeriksaan berupa kertas kerja pemeriksaan yang

valid, relevan dan cukup.

10. LHP mempunyai tingkat konsistensi dan akurasi penyajian yang optimal, yaitu

menunjukkan tingkat akurasi dan konsistensi penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP) oleh satker pemeriksaan. Sesuai dengan arahan Badan, LHP tidak boleh

mengandung kesalahan (Zero defect) maka LHP harus 100% (serratus persen) akurat.

bertujuan untuk mendorong satker pemeriksaan agar meningkatkan kualitas Laporan

Hasil Pemeriksaan (LHP).

Arah kebijakan 3

Peningkatan Keunggulan dalam Kelembagaan

Peningkatan Keunggulan dalam Kelembagaan merupakan upaya yang dilakukan

oleh BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan dalam mengoptimalkan

kelembagaan/organisasi BPK yang mendasari pelaksanaan tugas dan wewenang BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, yang meliputi Meningkatkan kualitas

organisasi, kompetensi pegawai, dan kinerja anggaran di Lingkungan BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan.

Page 63: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

52

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Strategi 3.1

Meningkatkan kualitas organisasi di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mencapai Strategi 3.1 melalui:

1. Optimalisasi Akuntabilitas Kinerja Perwakilan

Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Perwakilan (AKIP) merupakan evaluasi yang

dilaksanakan oleh Itama ke seluruh satker di BPK untuk mengevaluasi atas kesesuaian

perencanaan dan Rencana Strategis, Kesesuaian perencanaan dan realisasi kegiatan dan

anggaran, serta pencapaian kinerja perwakilan. Secara kelembagaan evaluasi ini akan

mampu menggambarkan pencapaian akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan meliputi

juga Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan, yaitu

kesesuaian waktu penyampaian laporan yang diatur dalam SK Sekjen terkait Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja, dengan tujuan bertujuan untuk mendorong unit

kerja/satuan kerja untuk menyusun dan menyampaikan LAK secara tepat waktu, serta

ketepatan waktu penyampaian laporan bulanan adalah sesuai dengan POS Perencanaan,

yakni tanggal 10 di bulan berikutnya. Ketepatan waktu ini mendorong unit kerja/satuan

kerja untuk menyusun dan menyampaikan laporan bulanan secara tepat waktu.

2. Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi

Strategi ini merupakan dorongan bagi pejabat/pegawai di lingkungan BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengoptimalkan penggunaan layanan

TIK bagi seluruh pegawai yang meliputi layanan dasar (email, eDrive), layanan aplikasi

SISDM dan layanan aplikasi pemeriksaan (SMP, e-audit), yang mendorong tercapainya

IT culture di lingkungan BPK yang dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas

dan fungsi dalam organisasi BPK.

Page 64: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

53

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

3. Penyusunan dan Penyebaran Best-Practice

Best practice adalah setiap proses pekerjaan yang ada di BPK yang akan

dilegalisasi menjadi pengetahuan setelah melewati proses validasi dan pengesahan oleh

satker yang berwenang. Setiap tahun BPK akan menargetkan sejumlah proses pekerjaan

menjadi best practice. Strategi ini digunakan untuk mengukur tingkat penyusunan jumlah

best practices yang telah teruji dalam pelaksanaan tugas pekerjaan pada satker-satker BPK.

Best practice yang telah dilegalisasi menjadi pengetahuan, selanjutnya akan

disebarlaskan agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh pegawai BPK. Setiap tahun BPK akan

menargetkan sejumlah best practice akan disebarkan untuk pegawai, dengan tujuan untuk

mengukur tingkat penyebaran best practices pada satker-satker BPK yang dapat

mendorong peningkatan optimalisasi pelaksanaan tugas pekerjaan.

4. Hubungan yang positif dengan Media

Hubungan yang positif dengan Media antara lain dilaksanakan melalui kegiatan

media relation merupakan salah satu bentuk kegiatan hubungan dan kerjasama dengan

media massa. Kegiatan media relation dapat diselenggarakan dalam bentuk:

1. Sosialisasi kepada wartawan mengenai hasil pemeriksaan BPK yang telah disampaikan

kepada lembaga perwakilan; dan

2. Pelatihan (workshop) bagi para wartawan dalam proses pembelajaran mengenai hal-hal

yang terkait dengan teknis pemeriksaan seperti: istilah-istilah yang digunakan dalam

laporan hasil pemeriksaan BPK, cara membaca laporan hasil pemeriksaan atas laporan

keuangan (LKPP/LKPD), jenis dan kriteria penilaian pendapat (opini) dan sebagainya.

Strategi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh

mengenai hasil pemeriksaan BPK, memperoleh dukungan dari media massa dalam

menyebarluaskan hasil pemeriksaan BPK secara jelas dan akurat kepada masyarakat, dan

meningkatkan hubungan yang harmonis dan saling mendukung dengan media massa.

5. Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana kerja merupakan pedoman yang menjadi acuan

dalam perencanaan, pengadaan, pendistribusian, serta penataan sarana dan prasarana kerja

di lingkungan BPK, untuk terwujudnya suatu pengelolaan sarana dan prasarana kerja yang

efektif dan efisien dalam rangka menunjang pelaksanaan dan kelancaran tupoksi di BPK.

Tingkat Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Kerja adalah upaya yang dilakukan oleh

satuan kerja untuk memenuhi standar sarana dan prasarana kerja sesuai Panduan Standar

Page 65: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

54

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Sarana dan Prasarana Kerja BPK. Dengan tujuan bertujuan agar sarana dan prasarana kerja

yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan tupoksi telah sesuai dengan standar yang

ditetapkan sehingga dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas seluruh

pegawai.

Strategi 3.2

Meningkatkan kompetensi Pegawai di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia merupakan kebijakan yang

dilakukan untuk mempersiapkan sumber daya yang memadai dalam rangka mendorong

pelaksanaan tugas dan wewenang BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Strategi 3.2 itu dicapai melalui Tingkat Pemenuhan Pendidikan dan Pelatihan

bagi Pemeriksa dan Pegawai Nonpemeriksa.

Standar jam pelatihan bagi pemeriksa adalah dalam rangka pemenuhan standar

umum SPKN, bahwa setiap pemeriksa harus menyelesaikan paling tidak 80 jam

pendidikan dalam 2 tahun. Cut off perhitungan jumlah pegawai adalah 30 September.

Dalam hal terjadi mutasi, jika pegawai mulai aktif di satker baru sebelum 30 September,

maka tanggung jawab diklat ada di satker baru. Jika sesudah 30 September, maka tanggung

jawab diklat ada di satker lama. Strategi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan

unit/satuan kerja dalam melaksanakan standar pemeriksaan terkait dengan pemenuhan

persyaratan kompetensi dalam bentuk pendidikan berkelanjutan bagi pemeriksa yang

melaksanakan tugas pemeriksaan.

Untuk memenuhi tujuan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di

berbagai lini organisasi BPK, setiap pegawai dipersyaratkan untuk diberikan

pendidikan/pelatihan yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban

oleh pegawai yang bersangkutan.

Sebagaimana PFP (pemeriksa), pegawai nonpemeriksa, yakni staf maupun

pejabat struktural pada lingkup AKN dipersyaratkan untuk memelihara kompetensi sesuai

bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya, dengan tujuan bertujuan untuk mengukur

tingkat kepatuhan unit/satuan kerja pengembangan kompetensi pegawainya melalui

pendidikan dan pelatihan.

Page 66: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

55

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Strategi 3.3

Meningkatkan kinerja anggaran di Lingkungan BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

Strategi 3.3 itu dicapai melalui Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran.

Tingkat kinerja atas aspek implementasi berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

Nomor 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, dinilai dari 4 indikator, yaitu

penyerapan anggaran, konsistensi antara perencanaan dan implementasi, pencapaian

keluaran, dan efisiensi

Anggaran adalah nilai uang yang dianggarkan untuk melaksanakan suatu

program dan kegiatan di bidang pemeriksaan dan nonpemeriksaan dalam satu tahun

anggaran.

Realisasi anggaran adalah nilai uang yang direalisasikan atau digunakan untuk

melaksanakan suatu program dan kegiatan dimaksud dalam satu periode. Strategi ini

bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan anggaran sesuai dengan prinsip

penganggaran berbasis kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPK untuk

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan termasuk kegiatan-kegiatan

penunjang dan pendukung pelaksanaan pemeriksaan tersebut.

C. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi disusun dalam rangka mendukung pelaksanaan Renstra 2016

- 2020 melalui identifikasi dan pengkajian regulasi atau peraturan-peraturan yang

dibutuhkan guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang diharapkan dalam

Renstra tersebut. Pada saat ini, BPK telah memiliki serangkaian peraturan perundang-

undangan yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dan wewenang.

Dasar hukum tertinggi atas pelaksanaan tugas dan wewenang BPK adalah UUD

1945. Sementara pada level undang-undang, pelaksanaan tugas dan wewenang BPK

diatur dalam paket peraturan perundang-undangan bidang keuangan negara yang

terdiri atas Undang- Undang (UU) No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU

No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan UU No. 15

Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Di samping peraturan perundang-

Page 67: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

56

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

undangan tersebut, BPK mengemban amanah dari UU No. 15 Tahun 2006 untuk

menjadi pusat regulator pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara melalui penerbitan Peraturan BPK yang mengikat pihak-pihak yang berkaitan

dengan pelaksanaan tugas dan wewenang baik secara eksternal maupun internal. Pada

saat Renstra 2016 - 2020 disusun, telah terbit 15 Peraturan BPK untuk mendukung

tugas dan wewenang.

Selain produk hukum dalam bentuk Peraturan BPK, juga terdapat produk-

produk peraturan yang sifatnya mengikat secara internal dalam bentuk Keputusan

BPK. Sampai dengan saat ini, telah terbit 47 Keputusan BPK. Secara substansi

keputusan-keputusan tersebut banyak mengatur mengenai prosedur, tata cara,

petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, dan pedoman dalam rangka pemeriksaan atas

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Selain itu, Keputusan BPK juga

mengatur tentang rencana kerja tahunan, kebijakan pemeriksaan, dan struktur serta

tata kerja organisasi.

Keseluruhan peraturan perundang-undangan tersebut bertindak sebagai

kerangka regulasi dalam mendukung pelaksanaan tugas dan wewenang BPK serta

memberikan kontribusi positif terhadap implementasi Renstra 2016 - 2020, sekaligus

memberikan payung hukum bagi berbagai agenda pengembangan untuk lima tahun ke

depan.

Lebih lanjut, pengembangan kerangka regulasi juga diarahkan untuk menjawab

kebutuhan dalam pelaksanaan pemeriksaan BPK, khususnya pemeriksaan tematik

kinerja. Kajian hukum atas peraturan perundang-undangan yang relevan dengan tema

pemeriksaan kinerja tersebut harus dilakukan untuk mengetahui: (1) kesesuaian antara

peraturan perundang-undangan yang mengatur entitas atau objek pemeriksaan dengan

peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh BPK; dan (2) kesesuaian antar peraturan

perundang-undangan yang mengatur entitas atau obyek pemeriksaan satu sama lain.

Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mengharmonisasikan peraturan perundang-

undangan di bidang pengelolaan dan pemeriksaan keuangan negara serta peraturan-

peraturan terkait lainnya agar selaras dengan kewenangan BPK dan tidak tumpang

tindih satu sama lain.

Page 68: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

57

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

D. Kerangka Kelembagaan

Kerangka kelembagaan mengambarkan perangkat organisasi yang diperlukan

BPK dalam melaksanakan Renstra 2016 - 2020. Kerangka kelembagaan meliputi

organisasi, dan integrasi pelaksanaan Renstra dengan pelaksanaan program RB.

Struktur organisasi BPK terdiri dari tiga kelompok besar yaitu (1) kelompok

satuan kerja teknis yang bertugas untuk melaksanakan tugas dan fungsi utama BPK

dalam melakukan pemeriksaan keuangan negara, (2) kelompok satuan kerja penunjang

yang bertugas untuk memberikan dukungan secara langsung atas pelaksanaan kegiatan

pemeriksaan, serta (3) kelompok satuan kerja kesetjenan yang bertugas untuk

menyediakan dukungan, fasilitas, sarpras sehingga seluruh kegiatan organisasi dapat

berjalan dengan baik. Pelaksanaan tugas dan fungsi setiap satuan kerja diatur di dalam

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana BPK dan perencanaan kegiatan serta

penganggaran dilakukan berdasarkan struktur organisasi yang tertuang dalam

Keputusan BPK Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 sebagaimana telah diubah dengan

Keputusan BPK Nomor 1/K/I-XIII.2/2/2016 tentang Perubahan atas Keputusan Badan

Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014. Setiap satker eselon II akan

melaksanakan kegiatan yang bersifat strategis/nonrutin yang muncul karena

pelaksanaan Renstra dan kegiatan yang bersifat rutin. Kegiatan yang bersifat strategis

biasanya berbentuk proyek yang akan berlangsung untuk kurun waktu tertentu dan

memiliki tujuan yang jelas. Pengorganisasian untuk pelaksanaan kegiatan strategis

yang tertuang di dalam Inisiatif Strategis (IS) atau kegiatan nonrutin disusun dalam

struktur organisasi yang khusus dengan tetap mempertahankan tugas dan fungsi satker

sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kelola. Struktur pelaksanaan IS

sebagaimana diatur Keputusan Sekretaris Jenderal No. 298/K/X-XIII.2/6/2012 tentang

Pedoman Pengelolaan Inisiatif Strategis.

Page 69: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

58

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

JABATAN FUNGSIONAL

PEMERIKSA

Budisantoso, S.E.

NIP. 196904211996031004

KEPALA SUBBAGIAN

HUBUNGAN MASYARAKAT

DAN TATA USAHA

Muzni Fauzi, S.E., M.M

NIP. 196904141997031002

KEPALA SUBBAGIAN

KEUANGAN

Faisal Fahlepi, S.E., Ak.

NIP. 196811011997031002

KEPALA SUBBAGIAN

SUMBER DAYA MANUSIA

Struktur Organisasi pada BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

Setyo Esti Agustini, S.E., M.M., Ak

NIP. 1968081619960320002

KEPALA SEKRETARIAT

PERWAKILAN

Drs. Yulindra Tri Kusumo Nugroho

NIP. 195807171986021001

KEPALA PERWAKILAN

Sudarmono, S.H., M. Eng

NIP. 197307062002121004

KEPALA SUBBAGIAN HUKUM

Arie Purwanto, S.T., M.Si, MCSD.

NIP. 197806092003121002

KEPALA SUBBAGIAN UMUM DAN

TEKNOLOGI INFORMASI

Subekti, S.E., M.M., Ak

NIP. 196810171996031003

KEPALA SUBAUDITORAT

KALIMANTAN SELATAN I

Nur Kemala Dewi, S.E., M.M.

NIP. 196705081996032001

KEPALA SUBAUDITORAT

KALIMANTAN SELATAN II

Page 70: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

59

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari Sekretariat Perwakilan,

Subauditorat Kalimantan Selatan I, Subauditorat Kalimantan Selatan II, dan kelompok

pejabat fungsional pemeriksa dengan uraian tugas sebagai berikut.

1. Sekretariat Perwakilan

Sekretariat perwakilan bertugas menyelenggarkan dan mengoordinasikan dukungan

administrasi, hukum, hubungan masyarakat dan perpustakaan, protokoler, serta sumber

daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Sekretariat BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas Subbagian

Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Kepala Perwakilan, Subbagian Sumber Daya

Manusia, Subbagian Keuangan, Subbagian Umum dan Teknologi Informasi, dan

Subbagian Hukum.

2. Subauditorat Kalimantan Selatan I

Lingkup tugas Subauditorat Kalimantan Selatan I adalah pada lingkup Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Kota

Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan,

serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut.

3. Subauditorat Kalimantan Selatan II

Lingkup tugas Subauditorat Kalimantan Selatan II adalah Pemerintah Kabupaten Tanah

Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,

Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Kabupaten Tabalong serta BUMD dan lembaga

terkait di lingkungan entitas tersebut.

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Subauditorat Kalimantan I dan II adalah sebagai

berikut.

a. Merumuskan rencana kegiatan.

b. Mengusulkan tim pemeriksa.

c. Melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan.

d. Mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara.

e. Menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan.

f. Mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK,

pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 71: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

60

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

g. Mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan

Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK

maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK.

h. Melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan

internal pada entitas terperiksa.

i. Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

j. Menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada

pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya;

k. Melakukan pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP.

l. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan.

4. Kelompok Pejabat Fungsional

Kelompok Pejabat Fungsional bertugas melakukan kegiatan sesuai jabatan fungsional

masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 72: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

61

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

BAB IV

TARGET KINERJA

DAN

KERANGKA PENDANAAN

Page 73: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

62

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

A. Target Kinerja

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi 2016 – 2020, ditetapkan tujuh sasaran

strategis beserta ukuran keberhasilannya sebagai berikut.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2016 2017 2018 2019 2020

SS1 Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan

IKU 1.1

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

60% 64% 68% 72% 75%

IKU 1.2

Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja Pemeriksa BPK

3,6 3,7 3,8 3,9 4,0

IKU 1.3

Persentase Penyampaian LHP yang Mengandung Unsur Tindak Pidana ke IPH

100% 100% 100% 100% 100%

IKU 1.4

Tingkat Pemenuhan Permintaan Penghitungan Kerugian Negara

100% 100% 100% 100% 100%

IKU 1.5

Tingkat Pemenuhan Permintaan Pemberian Keterangan Ahli

100% 100% 100% 100% 100%

IKU 1.6

Jumlah Bahan Pendapat dan Pertimbangan yang Dimanfaatkan Ditama Revbang

1 1 1 1 1

SS 2 Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pemeriksaan

IKU 2.1

Tingkat Konsistensi antara Rencana Pemeriksaan dan Pelaksanaan Pemeriksaan

85%

85% 85% 90% 90%

IKU 2.2

Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh LHP

15% 16% 17% 18% 19%

IKU 2.3

Ketepatan Waktu Penyampaian LHP

100%

100% 100% 100% 100%

SS 3 Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan

IKU 3.1

Pemenuhan Quality Control (QC) Pemeriksaan

100%

100% 100% 100% 100%

IKU 3.2

Pemenuhan Quality Assurance (QA) Pemeriksaan

100%

100% 100% 100% 100%

IKU 3.3

Tingkat Konsistensi dan Akurasi Penyajian LHP

100% 100% 100% 100% 100%

SS 4 Meningkatkan Kualitas Pemantauan TLRHP dan Kerugian Negara

IKU 4.1

Tingkat Kemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

100% 100% 100% 100% 100%

IKU 4.2

Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara

28 28 28 28 28

IKU 4.3

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara ke Ditama Revbang

100%

100% 100% 100% 100%

SS 5 Meningkatkan KualitasOrganisasi di Lingkungan Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

IKU 5.1

Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

A A A A A

IKU 5.2

Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi

100% 100% 100% 100% 100%

IKU 5.3

Jumlah Usulan best-practice 0 1 1 1 1

IKU 5.4

Persentase penyebaran best-practice 0% 60% 70% 85% 100%

IK 5.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

100% 100% 100% 100% 100%

IK 5.6 Persentase Ketepatan Waktu 100% 100% 100% 100% 100%

Page 74: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

63

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2016 2017 2018 2019 2020

Penyampaian Laporan Bulanan

IK 5.7 Jumlah media relation yang dilaksanakan

2 2 2 2 2

IK 5.8 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana

90% 90% 90% 90% 90%

SS 6 Meningkatkan Kompetensi Pegawai di Lingkungan Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

IKU 6.1

Persentase Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan Pemeriksa

100%

100% 100% 100% 100%

IK 6.2 Persentase Pegawai yang Memenuhi Jam Pelatihan Teknis/Manajerial (Non Pemeriksa)

90%

90% 90% 90% 90%

SS 7 Meningkatkan Kinerja Anggaran di Lingkungan Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

IKU 7.1

Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

80% 80% 85% 85% 90%

Dalam rangka mencapai sasaran strategis tersebut, dilaksanakan melalui tiga program.

Setiap program terdiri dari beberapa kegiatan. Program dankegiatan menggambarkan tugas

dan fungsi dari struktur organisasi pelaksana BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

sebagai berikut.

Program Teknis Pemeriksaan Keuangan Negara/Daerah

Program Teknis terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut.

1. Pemeriksaan keuangan daerah.

2. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah.

3. Pemantauan tindak lanjut rekomendasi.

4. Perhitungan kerugian daerah.

Program Generik 1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Generik 1 terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut.

1. Layanan kesekretariatan, kehumasan, dan kerjasama luar negeri.

2. Layanan manajemen sumber daya manusia.

3. Layanan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara.

4. Layanan diklat keuangan negara.

Program Generik 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPK

Program Generik 2 terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut.

1. Layanan pengelolaan sarana dan prasarana serta layanan umum.

2. Layanan dan pengembangan teknologi informasi.

Page 75: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

64

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

B. Kerangka Pendanaan

Indikasi Kebutuhan Pendanaan 2016-2020

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

No Kegiatan 2016 2017 2018 2019 2020

1

Pemeriksaan Keuangan Negara

dan Pemantauan Penyelesaian

Kerugian Negara

9.628.252.000 10.591.077.200 11.650.184.920 12.815.203.412 14.096.723.753

2

Pelayanan Kesektariatan,

Kehumasan dan Kerjasama Luar

Negeri

1.350.185.000 1.485.203.500 1.633.723.850 1.797.096.235 1.976.805.859

3 Manajemen Sumber Daya

Manusia 7.496.205.000 8.245.825.500 9.070.408.050 9.977.448.855 10.975.193.741

4

Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan

Negara

667.957.000 734.752.700 808.227.970 889.050.767 977.955.844

5 Pengelolaan Sarana dan Prasarana

serta Layanan Umum 2.993.754.000 3.293.129.400 3.622.442.340 3.984.686.574 4.383.155.231

Total 22.136.353.000 24.349.988.300 26.784.987.130 29.463.485.843 32.409.834.427

Page 76: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

65

RENSTRA 2016 - 2020

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB V

PENUTUP

Page 77: BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Renstra-Kalsel-2016-2020.pdf · meningkatkan kesadaran para pemeriksa untuk menaati

66

BPK PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENSTRA 2016 - 2020

PENUTUP

Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 - 2020 memuat

visi, misi, tujuan strategis, sasaran strategis, dan rencana implementasinya. RIR tersebut akan

menjadi dasar penyusunan rencana operasional (tahunan) BPK Perwakilan Provinsi

Kalimantan Selatan tahun 2016 - 2020.

Dokumen Renstra ini merupakan dokumen yang hidup yang akan direviu secara

berkala untuk disesuaikan dengan perkembangan peraturan perundang-undangan,

perkembangan lingkungan strategis dan arah kebijakan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan.

Dengan demikian diharapkan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan akan

memiliki dokumen perencanaan pengembangan BPK jangka menengah (periode lima

tahunan) yang mutakhir dan relevan dengan perkembangan tersebut dan arah kebijakan BPK

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan.

Sebagai kelanjutan Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016

- 2020 serta Renstra BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan periode sebelumnya,

pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, serta target indikator Renstra tersebut

menjadi pertimbangan dalam penyusuan Renstra lima tahun berikutnya. Oleh karena itu,

rancangan teknokratik Renstra BPK periode berikutnya perlu disiapkan sebelum berakhirnya

Renstra BPK tahun 2016 - 2020.

Peran aktif dari seluruh pegawai yang ada di BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan untuk memberikan kontribusinya melalui implementasi Renstra BPK Perwakilan

Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 - 2020 dalam pelaksanaan tugasnya akan

menjadikan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mampu mendorong pengelolaan

keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan

bermanfaat.

SEKRETARIS JENDERAL

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN

NIP 19580321978021001