Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

99
AGUSTUS 2021 Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan

Transcript of Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Page 1: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

AGUSTUS2021

LaporanPerekonomianProvinsi Kalimantan Selatan

Lapo

ran P

erekon

om

ian P

rovinsi K

aliman

tan Selatan

- AG

UST

US 2

02

1

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIAPROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Jl. Lambung Mangkurat No. 15Banjarmasin 70111Telp. (0511) 4368182, Fax (0511) 3354678

Ebook dapat diunduh di:http://bit.ly/LPP-Kalselatau pindai kode di samping dengan aplikasi QR atau barcode scanner

Laporan Perekonomian Kalsel

Page 2: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Laporan PerekonomianProvinsi Kalimantan Selatan

Agustus 2021

Page 3: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

II LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Visi Bank Indonesia

Nilai-nilai StrategisOrganisasi Bank Indonesia

Misi Bank Indonesia

Menjadi Bank Sentral Digital Terdepan yang Berkontribusi Nyata Terhadap Perekonomian Nasional dan Terbaik di antara Negara Emerging Markets untuk Indonesia Maju

1. Kejujuran dan integritas (trust and integrity);

2. Profesionalisme (professionalism);

3. Keunggulan (excellence);

4. Mengutamakan kepentingan umum (public interest); dan

5. Koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).

1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia.

2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.

3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.

4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.

5. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi, termasuk infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan.

6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.

7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan system informasi yang handal, serta peran internasional yang proaktif.

Visi, Misi, & Nilai-nilai Strategis

Page 4: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

IIILAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Visi Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan

Misi Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan

Menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang kredibel dalam mendukung kebijakan Bank Indonesia dan berkontribusi secara nyata bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.

Visi & Misi

Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan

Page 5: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

IV LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat-Nya Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan dapat mempublikasikan Laporan Perekonomian

Provinsi (LPP) Kalimantan Selatan Triwulan II 2021, sebagai perwujudan dari komitmen kami untuk

memperkuat akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia di daerah, sebagaimana diamanatkan oleh

UU Bank Indonesia. LPP dipublikasikan secara triwulanan oleh Bank Indonesia Provinsi setelah Rapat

Dewan Gubernur (RDG) yang membahas Ekonomi dan Keuangan Daerah pada bulan Februari, April,

Juli, dan Oktober.

Laporan ini memiliki tiga fungsi utama, yaitu: (i) merupakan pandangan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Selatan terhadap dinamika perekonomian di Kalimantan Selatan; (ii) menyajikan

informasi terkini mengenai kondisi makroekonomi, keuangan pemerintah daerah (Pemda), stabilitas

sistem keuangan, inflasi, sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta prospek

perekonomian Kalimantan Selatan ke depan untuk mendukung pembentukan ekspektasi masyarakat

yang menjadi pertimbangan penting dalam perumusan berbagai kebijakan di Bank Indonesia;

(iii) sebagai media bagi Dewan Gubernur Bank Indonesia dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia di

Kalimantan Selatan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat luas mengenai berbagai

pertimbangan yang melandasi keputusan kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran

yang ditempuh Bank Indonesia; dan (iv) menjadi referensi penting bagi seluruh stakeholders dalam

melakukan perumusan kebijakan dan keputusan ekonominya.

Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan terus mengalami perbaikan, dan bahkan tumbuh positif

pada triwulan II 2021, setelah pada empat triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan.

Pada triwulan II 2021, perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan tumbuh 4,40% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan I 2021 yang terkontraksi 1,25% (yoy). Dari sisi penawaran, perbaikan antara

lain didorong oleh peningkatan Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Pertambangan, Industri Pengolahan,

Konstruksi, dan Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR). Dari sisi permintaan, ekonomi didorong oleh

seluruh komponen, baik konsumsi rumah tangga (RT), konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor.

Untuk keseluruhan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan diprakirakan

lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Perekonomian tersebut terutama ditopang oleh perbaikan

ekonomi global dan domestik yang berlangsung secara gradual, seiring berlanjutnya program

vaksinasi COVID-19. Selain itu, Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja diperkirakan mendukung

kemudahan berusaha, sehingga mendorong kinerja investasi kedepan. Dari sisi LU, perbaikan

perekonomian global dan domestik diprakirakan akan mendorong kinerja beberapa LU utama

sepanjang 2021.

Inflasi Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 tercatat rendah sebesar 2,19% (yoy), meski

meningkat dibanding triwulan I 2021 (2,02%, yoy). Perkembangan inflasi pada triwulan II 2021

terutama didorong inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perawatan

pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Pada triwulan

Page 6: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

VLAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Kata Pengantar

Banjarmasin, Agustus 2021KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Amanlison SembiringDirektur Eksekutif

III 2021, inflasi Kalimantan Selatan diperkirakan lebih tinggi dari triwulan II 2021 dipengaruhi oleh

pasokan komoditas hortikultura yang berkurang, terutama aneka cabai, seiring periode panen raya

yang telah berlalu. Disamping itu, meskipun pasokan terpantau mencukupi dan distribusi berjalan

lancar, terdapat potensi kenaikan harga karena adanya tambahan biaya pengiriman/transportasi

antara lain akibat kewajiban tes Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada supir dan kernet untuk

perjalanan antarkota selama periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Untuk

keseluruhan tahun 2021, inflasi diperkirakan lebih tinggi dari tahun 2020, namun masih berada

dalam rentang sasaran inflasi nasional 3%±1% (yoy). Peningkatan inflasi terutama didorong prakiraan

kondisi ekonomi yang semakin membaik didukung program vaksinasi yang terus berlanjut serta

kenaikan harga komoditas internasional dan perbaikan daya beli masyarakat.

Selanjutnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan laporan ini. Kami berharap hubungan kemitraan strategis yang terjalin baik selama

ini dapat terus dan bahkan lebih ditingkatkan di masa yang akan datang. Kami juga senantiasa

mengharapkan kritikan, masukan dan saran dalam rangka peningkatan kualitas laporan ini, sehingga

dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat secara luas.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan kesuksesan kepada kita

semua dalam upaya mengembangkan ekonomi Kalimantan Selatan guna mewujudkan kesejahteraan

masyarakat menuju Indonesia maju.

Page 7: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

VI LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Visi, Misi, & Nilai Strategis II

Visi dan Misi KPw Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan III

Kata Pengantar IV

Daftar Isi VI

Daftar Grafik VIII

Daftar Tabel X

Cakupan Pembahasan XII

Infografik Perekonomian XIII

Tabel Indikator XIV

Ringkasan Eksekutif XVII

Lampiran 73

Daftar Istilah 75

Tim Penyusun 77

1.1 Sisi Penawaran: Sektor Utama Ekonomi 4

1.1.1 LU Pertanian 5

1.1.2 LU Pertambangan 6

1.1.3 LU Industri Pengolahan 6

1.1.4 LU Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) 7

1.2 Sisi Permintaan 8

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga (RT) 8

1.2.2 Konsumsi Pemerintah 9

1.2.3 Investasi (Pembentukan Modal TetapBruto/PMTB) 10

1.2.4 Ekspor 11

1.2.5 Impor 12

BOKS 1 Mendorong Pengembangan Hilirisasi Batubara Dalam Mendukung Transformasi Struktural Kalimantan Selatan 13

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

Bab I 1

Daftar Isi

2.1 Realisasi Pendapatan Daerah 19

2.2 Realisasi Belanja Daerah 21

Keuangan PemerintahBab II 17

3.1 Perkembangan Inflasi 27

3.2 Inflasi Triwulan (QTQ) 28

3.3 Inflasi Tahunan (YOY) 29

3.4 Arah Perkembangan Inflasi Triwulan III 2021 31

3.5 Pengendalian Inflasi Daerah 33

BOKS 2 Menjaga Kelancaran Distribusi dan Kecukupan Pasokan Ditengah Penerapan PPKM Level 4

35

Perkembangan Inflasi DaerahBab III 25

Page 8: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

VIILAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

5.1 Perkembangan Transaksi Melalui RTGS, SKN, dan APMK 55

5.2 Elektronifikasi Transaksi Keuangan 56

5.3 Pengelolaan Uang Rupiah 57

5.3.1 Aliran Uang Kartal 57

5.3.2 Kegiatan Layanan Sistem Pembayaran 58

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan PengelolaanUang Rupiah

Bab V 53

4.1 Pembiayaan Daerah 41

4.1.1 Pembiayaan Rumah Tangga 41

4.1.2 Pembiayaan Korporasi 43

4.1.3 Total Aset dan Intermediasi Perbankan 46

4.2 Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM 49

4.2.1 Rasio Kredit UMKM 49

4.2.2 Penyaluran Kredit UMKM 49

4.2.3 Peningkatan Akses Keuangan UMKM 50

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Bab IV 39

6.1 Ketenagakerjaan 61

6.2 Kesejahteraan 63

6.2.1 Daya Beli Masyarakat 63

6.2.2 Nilai Tukar Petani 63

6.2.3 Indeks Pembangunan Manusia 65

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Bab VI 59

7.1 Prakiraan Kondisi Makro Ekonomi 69

7.2 Prakiraan Inflasi 70

Prospek PerekonomianBab VII 67

Page 9: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

VIII LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Daftar Grafik

Grafik 1.1Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan, Kalimantan, Nasional 3

Grafik 1.2Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan Sisi Sektoral 3

Grafik 1.3

Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Berdasarkan Sektor Pertambangan & Nonpertambangan 3

Grafik 1.4 Produksi Padi Triwulan II 2021 5

Grafik 1.5 Produksi Karet Triwulan II 2021 5

Grafik 1.6 Produksi Batu bara Kalsel 5

Grafik 1.7Perkembangan Volume Ekspor Batu bara Triwulan II 2021 5

Grafik 1.8Negara Tujuan Ekspor Batubara Berdasarkan Volume 6

Grafik 1.9Sumber Pemenuhan Pembangkit Listrik Batu Bara India 6

Grafik 1.10 Perkembangan Volume Ekspor CPO 6

Grafik 1.11Perkembangan Ekspor CPO Berdasarkan Negara Tujuan 7

Grafik 1.12

Perkembangan Harga Komoditas Industri Pengolahan Kalimantan Selatan 7

Grafik 1.13 Perkembangan Harga Minyak Nabati 7

Grafik 1.14Perkembangan Indek Penjualan Eceran 7

Grafik 1.15Perkembangan Kredit Kendaraan Bermotor 8

Grafik 1.16Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang 8

Grafik 1.17 Survei Konsumen 9

Grafik 1.18

Indeks Penghasilan, Konsumsi Durable Goods, Ketersediaan Lapangan Kerja dan Kegiatan Usaha 9

Grafik 1.19 Kredit Konsumsi 9

Grafik 1.20 Kredit Multiguna 9

Grafik 1.21Perkembangan Total Investasi PMA dan PMDN Di Kalimantan Selatan 10

Grafik 1.22Perkembangan Pengadaan Semen Di Kalimantan Selatan 10

Grafik 1.23Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Komoditas 10

Grafik 1.24Pertumbuhan Nilai Ekspor Luar Negeri Batu Bara 11

Grafik 1.25Pertumbuhan Nilai Ekspor Luar Negeri CPO 11

Grafik 1.26Pertumbuhan Nilai Ekspor Luar Negeri Karet Alam & Olahan 11

Grafik 1.27Distribusi Nilai Ekspor Triwulan II 2021 Berdasarkan Komoditas 11

Grafik 1.28Distribusi Nilai Ekspor Triwulan II 2021 Berdasarkan Negara Tujuan 12

Grafik 1.29Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Negara Tujuan 12

Grafik 1.30 Pertumbuhan Nilai Impor Luar Negeri 12

Grafik 1.31Pertumbuhan Nilai Barang Manufaktur 12

Grafik 2.1Rasio Kemandirian Fiskal Daerah Triwulan II 2021 19

Grafik 2.2Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja Triwulan II 21

Grafik 2.3Realisasi Belanja APBD se-Kalimantan Selatan per Sektor 22

Grafik 3.1Perkembangan Inflasi Kalimantan Selatan dan Nasional 27

Grafik 3.2Komposisi Inflasi Kalsel Tahunan (yoy) menurut Kelompoknya 27

Grafik 3.3Perbandingan Inflasi se-Kalimantan Triwulan II 2021 28

Grafik 3.4Inflasi Kalimantan Selatan Triwulan (qtq) 28

Grafik 4.1 Distribusi Kredit Konsumsi 41

Grafik 4.2Pertumbuhan Kredit Konsumsi Berdasarkan Jenisnya 41

Grafik 4.3Pertumbuhan dan NPL Kredit Konsumsi 42

Grafik 4.4Persentase Penggunaan Penghasilan RT 42

Page 10: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

IXLAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Daftar Grafik

Grafik 4.5Indeks Penghasilan Konsumen & Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini 42

Grafik 4.6 Komposisi Kredit Korporasi 43

Grafik 4.7Pertumbuhan Kredit Lapangan Usaha Ekonomi Utama 43

Grafik 4.8NPL Kredit Lapangan Usaha Ekonomi Utama 43

Grafik 4.9Asset T/O dan Inventory T/O Korporasi 44

Grafik 4.10Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) 45

Grafik 4.11Debt to Equity Ratio (DER) dan TA/TL Rasio 45

Grafik 4.12 Current Ratio (CR) Korporasi 45

Grafik 4.13 Pertumbuhan Aset, DPK dan Kredit 46

Grafik 4.14 Perkembangan LDR, Kredit dan DPK 46

Grafik 4.15 Pertumbuhan DPK 47

Grafik 4.16 Pertumbuhan dan NPL Kredit 48

Grafik 4.17Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit 49

Grafik 4.18Pertumbuhan Kredit UMKM Berdasarkan Skala Usaha 49

Grafik 4.19Pertumbuhan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan 50

Grafik 4.20Distribusi Kredit UMKM berdasarkan Lapangan Usaha 50

Grafik 4.21Pertumbuhan Kredit UMKM Lapangan Usaha Utama 50

Grafik 4.22 Pertumbuhan dan NPL Kredit UMKM 50

Grafik 4.23Penyaluran KUR berdasarkan Kabupaten/Kota Triwulan I 2021 51

Grafik 4.24Penyaluran KUR berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan I 2021 51

Grafik 5.1 Transaksi RTGS 55

Grafik 5.2 Transaksi SKNBI 55

Grafik 5.3Proporsi Metode Pembayaran pada E-Commerce 56

Grafik 5.4Proporsi Merchant QRIS Per 21 Agustus 2021 57

Grafik 5.5 Aliran Masuk dan Keluar Perkasan 57

Grafik 6.1Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 61

Grafik 6.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 61

Grafik 6.3 Penyerapan Tenaga Kerja 62

Grafik 6.4 Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja 62

Grafik 6.5 Indeks Penghasilan Konsumen 63

Grafik 6.6 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK 63

Grafik 6.7IPM Provinsi di Kalimantan dan Nasional 63

Grafik 7.1Kondisi Negara Mitra Dagang Tahun 2020 dan Prospek 2021 70

Page 11: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

X LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Sisi Penawaran (17 Lapangan Usaha) 4

Tabel 1.2 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan 8

Tabel 1.3 Proyek Investasi di Kalimantan Selatan 10

Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan dan Belanja APBD Agregat Kalimantan Selatan 19

Tabel 2.2 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan 19

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD Provinsii Kalimantan Selatan 20

Tabel 2.4 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan 20

Tabel 2.5 Realisasi Belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan 21

Tabel 2.6 Realisasi Belanja APBD Kabupaten Kalimantan Selatan 22

Tabel 2.7 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan 23

Tabel 2.8 Realisasi Program PEN Triwulan II 2021 24

Tabel 3.1 Inflasi Kalsel Triwulanan Per Kelompok 27

Tabel 3.2 Andil Inflasi (qtq) Terbesar Triwulan II-2021 28

Tabel 3.3 Andil Deflasi (qtq) Terbesar Triwulan II-2021 29

Tabel 3.4 Inflasi Kalimantan Selatan Menurut Kelompok (yoy) 29

Tabel 3.5 Andil Inflasi (yoy) Terbesar Triwulan II 2021 30

Tabel 3.6 Andil Deflasi (yoy) Terbesar Triwulan II 2021 30

Tabel 3.7 Inflasi Kalimantan Selatan Juli 2021 Menurut Kelompok (mtm) 31

Tabel 3.8 Inflasi Tahunan Kelompok Pengeluaran 32

Tabel 3.9 Andil Inflasi (mtm) Terbesar Juli 2021 32

Tabel 3.10 Andil Deflasi (mtm) Terbesar Juli 2021 34

Tabel 4.1 Perubahan Tingkat Pendapatan RT 43

Tabel 4.2 Perkembangan DPK di Kalimantan Selatan Secara Spasial 47

Tabel 4.3 Perkembangan Kredit di Kalimantan Selatan Secara Spasial 48

Tabel 4.4 Akses Keuangan Klaster Binaan Bank Indonesia 49

Tabel 4.5 Sebaran Debitur KUR berdasarkan Kabupaten/Kota Triwulan I-2021 51

Tabel 5.1 Perkembangan APMK dan Uang Elektronik di Kalsel 55

Tabel 5.2 Data Triwulanan Kas Titipan Triwulan I-2021 57

Tabel 5.3 Data Triwulanan Penukaran Uang Kartal Triwulan I 2021 58

Tabel 6.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan 61

Tabel 6.2 Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Sektoral 61

Tabel 6.3 Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja 62

Page 12: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XILAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Daftar Tabel

Tabel 6.4 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) 64

Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 65

Tabel 7.1 Prakiraan Harga Komoditas 70

Tabel 7.2 Prospek Pertumbuhan Ekonomi (%,yoy) 71

Tabel 7.3 Prospek Inflasi (%,yoy) 71

Page 13: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XII LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Cakupan Pembahasan

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan berisi kajian mengenai perkembangan ekonomi Kalimantan

Selatan pada triwulan terakhir sesuai rilis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Badan Pusat Statistik (BPS) dan

tracking triwulan berjalan pada bulan penerbitan buku ini. Setiap bagian asesmen disertai oleh data dan informasi

penjelas antara lain hasil survei, prompt indicators, hasil liaison, focus group discussion (FGD), informasi anekdotal

dan data-data lain yang relevan.

Bab I Asesmen ringkas terkait evaluasi realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan terakhir mencakup analisis

evaluasi realisasi perkembangan masing-masing komponen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

serta arah pertumbuhan ekonomi triwulan berjalan secara tahunan (yoy), baik dari sisi permintaan

maupun lapangan usaha

Bab II Asesmen perkembangan terkini realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan

APBD Kabupaten/Kota, dengan membandingkan realisasi periode terakhir, berjalan dan keseluruhan

tahun terhadap periode yang sama tahun lalu, disertai faktor-faktor yang memengaruhinya. Serta

perkembangan penyaluran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kalimantan Selatan.

Bab III Asesmen terkait evaluasi realisasi inflasi triwulan terakhir dan arah perkembangan inflasi triwulan

berjalan berdasarkan realisasi inflasi bulan terakhir, dilengkapi dengan faktor-faktor yang menjadi sumber

penyebab terjadinya inflasi dengan mengedepankan aspek dinamika pasokan, produksi dan distribusi

daerah serta implikasi adanya kebijakan daerah yang berdampak kepada harga-harga. Informasi

mengenai pelaksanaan program pengendalian inflasi daerah juga disajikan dalam Bab ini.

Bab IV Asesmen pembiayaan daerah serta pengembangan akses keuangan dan usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) yang dilengkapi dengan informasi perkembangan intermediasi perbankan termasuk ketahanan

korporasi dan kredit UMKM pada triwulan laporan.

Bab V Asesmen perkembangan penyelenggaraan layanan sistem pembayaran dan pengelolaan uang di Bank

Indonesia dalam rangka menjaga kelancaran transaksi sistem pembayaran, pengembangan layanan

keuangan nontunai, elektronifikasi, penyediaan uang layak edar dan upaya menekan peredaran uang

palsu.

Bab VI Asesmen ketenagakerjaan menggambarkan perkembangan angkatan kerja dan pengangguran serta

asesmen kesejahteraan antara lain mencakup Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT), Nilai Tukar Petani (NTP), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

berdasarkan data rilis resmi.

Bab VII Prospek perekonomian daerah mencakup prakiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi satu triwulan

kedepan dan secara tahunan (yoy) untuk keseluruhan tahun berjalan

Page 14: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XIIILAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

InfografikPerekonomian

4,05%

33,18%

Realisasi BelanjaTriwulan II 2021

44,66%

Realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan lebih baik dan sesuai target

KEUANGAN DAERAH

2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021Pemprov Pemkab/Pemkot

Realisasi PendapatanTriwulan II 2021

6,60

12,12

3,02

7,56

19,92

7,30 17

,996,3

1

6,24 15

,98

7,04

18,88

5,66

10,28

2,84

6,10

Perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh positif, terutama bersumber dari perbaikan ekspor, konsumsi RT, LU Pertambangan dan LU Industri Pengolahan

Inflasi Kalimantan Selatan tetap terkendali dan stabil

PERTUMBUHAN EKONOMI

INFLASI

OUTLOOK PEREKONOMIAN

INFLASI IHK 2,02%(yoy)

2021 2021

Kinerja ekspor yang membaik sejalan dengan perbaikan ekspor komoditas utama (Batubara dan CPO) ditopang harga komoditas yang menguat

Peningkatan kinerja pertambangan didorong aktivitas produksi yang lebih baik didukung cuaca yang kondusif dan penguatan harga batubara

Ekspor Pertambangan

Tw I2021 2,19%

(yoy)

Tw II2021

Pertumbuhan Ekonomi Inflasi

APMK Pengelolaan Uang Rupiah

Kelancaran sistem pembayaran tetap terjaga, baik tunai maupun non tunai.

SISTEM PEMBAYARAN & PUR

6,12% Rp 6,73(yoy) Triliun

KLIRING

73,56% Rp 43,56(yoy) Triliun

RTGS

Total Kartu Nominal Transaksi

2,75 Rp 11,80Juta Triliun

ATM/DEBIT/

KARTU KREDIT

Total Kartu Nominal Transaksi

113,89 Rp 63,30Ribu Milyar Rp 0,50 Triliun

Net Intflow

Kondisi kesejahteraan dan ketenagakerjaan relatif terjagaKETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan(6 Bulan Mendatang)

114,01 107,50Tw I 2021 Tw II 2021

Indeks Penghasilan Konsumen(6 Bulan Mendatang)

125,73 113,75Tw I 2021 Tw II 2021

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

70,72 70,912019 2020

Tingkat Pengangguran Terbuka

3,67 4,33Feb 2020 Feb 2021

Nilai Tukar Petani(NTP)

107,97 106,71Tw I 2021 Tw II 2021

Rp 3,04 Triliun

Outflow

Rp 3,54 Triliun

Inflow

Tw I 2019 Tw II 2019 Tw III 2019 Tw IV 2019 Tw I 2020 Tw II 2020

4,09

-2,86

Tw IV 2020

-2,94

Tw IV 2020

-2,94

Tw I 2021

-1,25

Tw III 2020

-4,93

3,85

4,024,19

4,28

Tw I 2019

4,40

Konsumsi RT yang meningkat seiring peningkatan permintaan di momen HBKN serta pencairan gaji ke-13 dan THR

Kinerja Industri pengolahan yang meningkat terutama bersumber dari peningkatan ekspor CPO, serta serapan domestik, untuk B30 yang membaik

Konsumsi RT Industri Pengolahan

2,68% - 3,48%

P E N D O RO N GP E N A H A N

Angkutan Udara

Minyak Goreng

Mangga

(yoy)17,12%

(yoy)17,78%

(yoy)94,72%

Bawang Merah

Gula Pasir

Pepaya

(yoy)-44,90%

(yoy)-12,56%

(yoy)-22,64%

3% ± 1%

(yoy)

(yoy)22,97% (yoy)5,35%

(yoy)3,23%(yoy)

Fungsi intermediasi perbankan di Kalimantan Selatan semakin membaik

PEMBIAYAAN DAERAH

Aset Kredit DPK NPL

Tw I2021

Tw II2021

Tw I2021

Tw II2021

Tw I2021

Tw II2021

Tw I2021

Tw II2021

5,22%

5,89%

-0,92

%

7,96%

6,87%

6,39%

3,28%

3,10%

RISIKO• 2nd Wave COVID-19 di negara mitra dagang• Pelaksanaan vaksinasi yang terbatas• Penerapan PPKM yang berlanjut• Ketidakpastian ekonomi global

Perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh positif pada triwulan II 2021, terutama bersumber dari kinerja ekspor dan konsumsi RT yang meningkat. Sementara itu, inflasi tetap terkendali diikuti dengan fungsi intermediasi yang membaik, serta kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai.

Page 15: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XIV LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Tabel Indikator

INDIKATOR2019 2020

2018 2019 2020 2021

Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II

Pertumbuhan PDRB Harga Konstan (%,yoy)

4,08% -1,81% 4,99% 4,57% 5,10% 5,78% 4,28% 4,19% 4,02% 3,85% 4,06% -2,92% -4,99% -2,93% -1,25% 4,40%

PDRB Harga Konstan 133.318 130.866 29.766 31.860 33.661 32.806 31.039 33.195 35.015 34.069 32.301 32.227 33.266 33.072 31.896 33.645

Pertanian 18.607 18.391 3.543 4.869 5.544 3.974 3.687 5.113 5.719 4.086 3.850 4.998 5.482 4.061 3.806 5.034

Pertambangan dan Penggalian 33.415 31.920 7.957 7.973 8.255 8.787 8.197 8.135 8.425 8.658 8.208 7.676 7.655 8.381 7.805 8.087

Industri Pengolahan 16.869 16.299 3.997 4.043 4.294 4.294 3.993 4.042 4.324 4.509 4.211 3.933 3.973 4.182 4.230 4.060

Listrik, Gas, dan Air Bersih 698 737 158 166 168 170 167 173 178 179 175 181 187 192 183 189

Bangunan 10.207 10.075 2.221 2.330 2.528 2.543 2.350 2.465 2.672 2.719 2.441 2.450 2.551 2.634 2.391 2.483

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 15.064 14.601 3.201 3.432 3.658 3.743 3.461 3.698 3.918 3.987 3.676 3.551 3.668 3.706 3.605 3.737

Pengangkutan dan Komunikasi 13.339 13.284 2.956 3.119 3.212 3.247 3.143 3.301 3.411 3.484 3.357 3.203 3.322 3.402 3.377 3.405

Keuangan, Persewaan, dan Jasa

8.107 8.267 1.930 1.957 1.966 1.959 1.979 2.004 2.050 2.075 2.089 2.017 2.070 2.090 2.105 2.128

Jasa 17.012 17.292 3.803 3.973 4.035 4.091 4.061 4.263 4.318 4.371 4.293 4.218 4.358 4.423 4.394 4.523

Pertumbuhan PDRB Harga Berlaku(%, yoy)

5,27% -0,88% 8,57% 7,66% 8,61% 6,85% 5,37% 5,43% 4,39% 5,93% 6,05% -2,57% -4,35% -1,92% 0,71% 8,51%

PDRB Harga Berlaku 180.738 179.151 39.643 42.701 45.575 43.772 41.773 45.020 47.575 46.369 44.301 43.864 45.507 45.479 44.617 47.596

Pertanian 25.953 25.786 4.839 6.627 7.548 5.456 5.121 7.110 7.981 5.741 5.428 6.917 7.665 5.777 5.474 7.273

Pertambangan dan Penggalian

33.809 32.760 8.617 8.614 9.166 9.050 8.417 8.269 8.456 8.666 8.618 7.822 7.750 8.569 8.265 8.803

Industri Pengolahan 24.636 24.215 5.785 5.850 6.220 6.226 5.801 5.884 6.328 6.623 6.264 5.796 5.867 6.289 6.437 6.252

Listrik, Gas, dan Air Bersih

1.011 1.081 223 236 242 245 241 251 258 261 256 266 276 283 272 280

Bangunan 14.910 14.803 3.106 3.287 3.614 3.669 3.419 3.596 3.904 3.991 3.569 3.589 3.748 3.897 3.595 3.770

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

22.996 22.578 4.671 5.044 5.415 5.557 5.225 5.639 6.003 6.129 5.645 5.467 5.663 5.804 5.705 5.955

Pengangkutan dan Komunikasi

19.148 18.829 4.068 4.332 4.477 4.576 4.471 4.740 4.901 5.036 4.802 4.503 4.697 4.827 4.775 4.860

Keuangan, Persewaan, dan Jasa

11.880 12.232 2.737 2.789 2.826 2.826 2.881 2.930 3.006 3.062 3.097 2.971 3.053 3.110 3.166 3.233

Jasa 26.394 26.867 5.598 5.922 6.065 6.168 6.196 6.601 6.739 6.858 6.622 6.534 6.788 6.923 6.928 7.171

IHK Kalimantan Selatan

139,92 106,77 131,27 132,09 133,23 134,52 135,79 138,67 138,63 139,92 105,12 105,33 104,98 106,77 107,24 107,63

Inflasi Kalimantan Selatan (%, yoy) 4,01 1,68 3,04 2,74 2,12 2,63 3,08 4,01 4,05 4,01 2,81 1,14 1,04 1,68 2,02 2,19

IHK Banjarmasin 140,15 106,70 131,10 132,01 133,24 134,56 135,92 138,87 138,95 140,15 104,87 105,11 104,80 106,70 107,09 107,44

Inflasi Banjarmasin (%, yoy) 4,15 1,67 3,12 2,72 2,04 2,63 3,19 4,17 4,29 4,15 2,51 0,87 0,87 1,67 2,12 2,22

IHK Tanjung 136,80 106,78 130,83 133,20 133,06 133,92 134,13 135,95 134,37 136,80 105,91 106,16 105,30 106,78 107,38 108,03

Inflasi Tanjung (%, yoy) 2,15 2,06 2,16 3,01 3,21 2,60 1,68 1,71 0,98 2,15 3,91 2,85 2,47 2,06 1,39 1,76

IHK Kotabaru - 107,41 - - - - - - - - 106,78 106,69 106,40 107,41 108,51 109,04

Inflasi Kotabaru(%, yoy) - 1,43 - - - - - - - - 4,76 2,26 1,51 1,43 1,62 2,20

Sumber: BPS Kalsel (diolah)

I. Inflasi dan PDRBDalam Miliar Rupiah kecuali disebutkan lain

Page 16: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XVLAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Tabel Indikator

Dalam Miliar Rupiah kecuali disebutkan lain

INDIKATOR2018 2019 2020

2018 2019 2020 2021

Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II

Transaksi RTGS 121.961 141.315 117.679 28.148 31.875 28.596 33.342 32.616 31.012 42.862 34.824 29.974 25.099 32.003 30.603 34.961 43.561

Pertumbuhan RTGS (%) 27,74 15,87 -16,73 43,52 31,73 13,96 25,49 15,87 -2,71 49,89 4,45 -8,10 -19,07 -25,33 -12,12 16,64 73,56

Transaksi Kliring 27.047 26.590 27.700 6.324 6.489 7.178 7.056 5.938 5.916 6.905 7.831 7.016 6.344 6.863 7.478 6.432 6.732

Pertumbuhan Kliring (%) 3,40 -1,68 4,17 -3,12 8,18 8,06 0,96 -6,10 -8,83 -3,80 10,99 18,14 7,23 -0,61 -4,51 -8,33 6,12

Aliran Uang Masuk 13.604 14.461 11.753 3.556 3.572 3.879 2.597 3.812 4.195 3.638 2.816 3.988 2.777 2.806 2.182 4.155 3.544

Aliran Uang Keluar 8.476 9.227 8.218 1.390 3.627 1.314 2.146 1.294 3.487 1.930 2.516 1.311 2.433 1.727 2.748 951 3.041

Aliran Uang Masuk Neto 5.127 5.234 3.534 2.166 -54 2.565 451 2.517 708 1.708 300 2.677 344 1.079 -566 3.204 503

III. Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Sumber: Bank Indonesia

INDIKATOR2018 2019 2020 2021

Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II

Total Asset(Rp Miliar) 65.760 66.455 67.499 69.315 69.339 72.204 74.138 71.335 68.883 70.183 71.943 70.552 72.481 74.313

(%, yoy) 13,26 4,37 3,19 5,96 5,44 8,65 9,84 2,91 (0,66) (2,80) (2,96) (1,10) 5,22 5,89

DPK(Rp Miliar) 47.136 47.677 48.859 50.175 50.940 52.741 54.057 51.219 52.785 54.205 55.961 54.529 56.413 57.671

(%, yoy) 9,15 3,65 3,53 12,47 8,07 10,62 10,64 2,08 3,62 2,78 3,52 6,46 6,87 6,39

Giro(Rp Miliar) 8.603 8.451 9.429 9.078 10.052 10.314 10.740 9.442 9.560 10.311 11.029 9.833 11.646 11.221

(%, yoy) -2,12 -10,96 -6,22 12,42 16,84 22,05 13,90 4,00 -4,89 -0,04 2,70 4,15 21,83 8,83

Tabungan(Rp Miliar) 25.398 25.999 26.309 27.660 26.327 27.319 27.830 28.987 28.032 28.505 28.991 30.550 29.812 31.475

(%, yoy) 12,80 9,92 8,98 8,21 3,66 5,08 5,78 4,80 6,48 4,34 4,17 5,39 6,35 10,42

Deposito(Rp Miliar) 13.135 13.227 13.121 13.437 14.561 15.107 15.487 12.795 15.198 15.396 15.941 14.146 14.872 14.975

(%, yoy) 10,56 2,92 0,95 11,33 10,86 14,21 18,03 -4,78 4,37 1,91 2,93 10,56 -1,59 -2,74

Kredit (L. Proyek)

(Rp Miliar) 60.282 62.310 64.739 65.568 64.941 66.159 67.991 68.830 67.896 64.279 66.097 65.964 67.274 69.395

(%, yoy) 15,74 13,73 14,56 10,95 7,73 6,18 5,02 4,98 4,55 (2,84) (2,78) (4,16) (0,92) 7,96

Modal Kerja(Rp Miliar) 22.020 23.401 23.936 24.283 23.288 23.816 25.004 23.945 22.641 21.563 22.644 22.229 23.854 25.034

(%, yoy) 9,63 15,30 8,73 19,52 5,76 1,78 4,46 -1,39 -2,78 -9,46 -9,44 -7,17 5,36 16,10

Investasi(Rp Miliar) 16.786 17.145 18.702 18.557 18.894 19.311 19.603 20.858 21.593 18.988 19.577 19.809 19.492 20.296

(%, yoy) 35,04 18,62 31,26 20,63 12,56 12,63 4,82 12,40 14,28 -1,67 -0,14 -5,03 -9,73 6,89

Konsumsi (Rp Miliar) 21.475 21.764 22.101 22.728 22.759 23.031 23.383 24.027 23.661 23.728 23.877 23.926 23.929 24.065

(%, yoy) 9,76 8,79 9,15 7,58 5,98 5,82 5,80 5,71 3,96 3,02 2,11 -0,42 1,13 1,42

LDR - Lokasi Proyek

127,9% 126,4% 126,4% 126,4% 127,5% 125,4% 125,8% 134,4% 128,6% 118,6% 118,1% 121,0% 119,3% 120,3%

NPL (gross) 2,57% 2,79% 3,09% 2,71% 3,03% 2,93% 3,78% 2,88% 3,26% 3,62% 3,44% 3,25% 3,28% 3,10%

II. Stabilitas Sistem Keuangan Daerah

Sumber: LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral

Dalam Miliar Rupiah kecuali disebutkan lain

Page 17: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XVI LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Ringkasan Umum

Ringkasan Eksekutif

Foto : Pantai Rindu Alam, Kalimantan Selatan

Page 18: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XVII

Ringkasan Eksekutif

PERKEMBANGAN EKONOMI KALIMANTAN SELATANSetelah mengalami kontraksi pertumbuhan selama 4 (empat) triwulan terakhir,

ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan mulai tumbuh positif. Pada triwulan II 2021,

perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan tumbuh 4,40% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan I 2021 yang terkontraksi 1,25% (yoy). Dari sisi penawaran,

perbaikan ekonomi antara lain didorong oleh peningkatan Lapangan Usaha (LU)

Pertanian, Pertambangan, Industri Pengolahan, Konstruksi, serta Perdagangan,

Hotel dan Restoran (PHR). Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong

oleh perbaikan kinerja seluruh komponen baik konsumsi RT, konsumsi pemerintah,

investasi dan ekspor.

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAHSecara agregat, realisasi belanja provinsi, kabupaten, dan kota di Kalimantan

Selatan pada triwulan II 2021 mengalami peningkatan dibanding realisasi pada

triwulan II 2020. Peningkatan realisasi belanja terutama didorong oleh realisasi

belanja operasional baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. Belanja modal

juga menjadi pendorong peningkatan serapan belanja pada periode ini, terutama

pada level provinsi. Sementara itu, realisasi belanja tak terduga dan dana transfer

pemda mengalami penurunan. Penurunan realisasi pendapatan terutama dipicu

oleh penurunan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) baik di level provinsi maupun

kabupaten/kota sejalan dengan aktivitas ekonomi yang belum pulih dan mobilitas

masyarakat yang terbatas seiring dengan pelarangan mudik oleh Pemerintah.

Realisasi pendapatan transfer masih tertahan akibat transfer di level kabupaten/

kota yang masih tertahan karena refocusing anggaran. Di sisi lain, realisasi lain-lain

pendapatan yang sah meningkat terutama didorong realisasi pada level kabupaten

dan kota.

PERKEMBANGAN INFLASIInflasi Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 tercatat sebesar 2,19%

(yoy), tetap rendah meski meningkat dibanding triwulan I 2021 (2,02%, yoy).

Inflasi pada triwulan II 2021 terutama bersumber dari inflasi kelompok makanan,

minuman, dan tembakau, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta

kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Di sisi lain, kelompok

pendidikan tercatat mengalami deflasi. Untuk keseluruhan tahun 2021, inflasi

diperkirakan lebih tinggi dari tahun 2020, namun masih berada dalam rentang

sasaran inflasi nasional 3%±1% (yoy). Peningkatan inflasi sejalan dengan prakiraan

kondisi ekonomi yang semakin membaik didukung program vaksinasi yang terus

berlanjut.

Page 19: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XVIII LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Ringkasan Eksekutif

PEMBIAYAAN DAERAH, SERTA PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

Pada triwulan II 2021, fungsi intermediasi perbankan semakin membaik. Penyaluran

kredit tumbuh positif, terutama didorong oleh peningkatan kredit di seluruh komponen.

Kredit modal kerja dan kredit investasi tumbuh 16,10% (yoy) dan 6,89% (yoy), meningkat

sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi dan bisnis. Sementara itu, kredit konsumsi

tercatat tumbuh 1,42% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (1,13%,

yoy). Peningkatan kredit konsumsi terutama bersumber dari peningkatan penyaluran

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan perbaikan kontraksi Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

sejalan dengan pemberian stimulus kredit properti dan otomotif, berupa fasilitas PPnBM

0% dan relaksasi uang muka/Loan To Value (LTV). Peningkatan kinerja penyaluran kredit

juga diikuti dengan kualitas kredit yang relatif terjaga, tercermin dari non performing

loan (NPL) yang sebesar 1,89%, sedikit lebih tinggi dibandingkan 1,88% pada triwulan

sebelumnya. Sejalan dengan perkembangan tersebut, kredit UMKM juga mengalami

tumbuh positif, dan disertai dengan kualitas kredit yang juga meningkat. Perkembangan

ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan UMKM

baik dari sisi peningkatan produksi, pemasaran dan akses keuangan, serta melalui

penyelenggaraan berbagai program UMKM bekerjasama dengan stakeholders terkait.

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAHTransaksi melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional

(SKNBI) di Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 mengalami peningkatan

dibanding triwulan sebelumnya, baik secara nominal maupun pertumbuhan, didorong

oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri. Di sisi

lain, transaksi dengan menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan kartu (APMK) dan

transaksi online juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank

Indonesia untuk mendorong perluasan elektronifikasi pembayaran di daerah terutama

di masa pandemi. Aliran uang kartal pada triwulan II 2021 mengalami aliran masuk

bersih (net inflow) didorong oleh arus balik uang kartal ke sistem perbankan pasca

perayaan HBKN Idul Fitri dan juga sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga

(DPK) pada triwulan II 2021 khususnya tabungan. Bank Indonesia bersama Pemerintah

Daerah (Pemda) terus mendorong peningkatan elektronifikasi keuangan Pemda untuk

meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta peningkatan pendapatan daerah

melalui pembentukan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Sampai

dengan triwulan II 2021 telah terbentuk 7 TP2DD di Kalimantan Selatan.

Page 20: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

XIXLAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Ringkasan Eksekutif

KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAANBerdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), kondisi ketenagakerjaan pada

triwulan II 2021 mengalami perbaikan kontraksi dari 15,91% (yoy) pada triwulan II 2020

menjadi 4,91% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, daya beli masyarakat juga mengalami

perbaikan sebagaimana tercermin dari indeks penghasilan konsumen yang meningkat

dari 38,33 pada triwulan II 2020 menjadi 94,17 pada triwulan II 2021. Sementara itu,

Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat sebesar 106,71 meningkat 8,35% (yoy), dari tahun

sebelumnya yang sebesar 98,49 atau tumbuh 3,33% (yoy). Demikian halnya dengan

pembangunan manusia di Kalimantan Selatan yang juga mengalami peningkatan

tercermin dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang meningkat dari 70,71 pada

tahun 2019, menjadi 70,91 pada tahun 2020. Secara umum, IPM terus membaik dalam

10 tahun terakhir, terutama dipengaruhi oleh peningkatan indikator kesehatan dan

pendidikan ditengah perkembangan indikator ekonomi yang tertahan. Peningkatan IPM

Kalsel bersumber dari peningkatan dimensi umur panjang dan hidup sehat (usia harapan

hidup/UHH) dan pengetahuan (harapan lama sekolah/HLS dan rata-rata lama sekolah/

RLS) ditengah standar hidup layak (pengeluaran per kapita) yang sedikit menurun.

PROSPEK PEREKONOMIAN KALIMANTAN SELATANSecara keseluruhan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi meningkat lebih tinggi dibanding

tahun 2020. Hal ini didukung oleh perbaikan ekonomi global dan domestik secara

gradual, seiring program vaksinasi COVID-19 yang berlanjut yang akan memperbaiki

permintaan global dan domestik. Investasi diprakirakan meningkat baik investasi

bangunan maupun nonbangunan didorong realisasi beberapa proyek investasi eksisting

dan proyek konstruksi baru. Target investasi tahun 2021 diperkirakan lebih tinggi seiring

dengan implementasi UUCK yang diprakirakan akan mendukung kemudahan berusaha

kedepan. Ekspor diprakirakan terus membaik, didorong peningkatan permintaan

komoditas utama, khususnya batu bara dan crude palm oil (CPO), sejalan dengan

pemulihan ekonomi negara mitra dagang utama. Perbaikan perekonomian global dan

domestik serta peningkatan kinerja ekspor tersebut diprakirakan akan meningkatkan

kinerja sejumlah LU utama pada tahun 2021. Sejalan dengan prospek perbaikan

perekonomian tersebut, inflasi pada tahun 2021 diprakirakan lebih tinggi dari tahun

2020, namun masih berada pada rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3%±1%

(yoy). Ke depan, sinergi Bank Indonesia dan pemerintah serta instansi terkait melalui Tim

Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di seluruh Kalimantan Selatan akan terus diperkuat

guna memastikan pencapaian inflasi dalam rentang sasaran yang mendukung proses

perbaikan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Page 21: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

1 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pada triwulan II 2021, perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan tumbuh 4,40% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2021 yang terkontraksi 1,25% (yoy).

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

BAB I

Page 22: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

2

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Dari sisi penawaran, perbaikan ekonomi antara lain didorong oleh peningkatan kinerja Lapangan Usaha ((LU) Pertanian, Pertambangan, Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR).

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh perbaikan kinerja seluruh komponen baik konsumsi RT, konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor.

Page 23: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

3 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pada triwulan II 2021, perekonomian Provinsi

Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami

pertumbuhan positif sebesar 4,40% (yoy),

meningkat dibandingkan triwulan I 2021

yang terkontraksi 1,25% (yoy). Pertumbuhan

ekonomi tersebut searah dengan pertumbuhan

ekonomi wilayah Kalimantan dan Nasional yang

juga mengalami pertumbuhan positif (Grafik 1.1).

Perekonomian wilayah Kalimantan di triwulan II 2021

tumbuh 6,28% (yoy) dari –2,23% (yoy) pada triwulan

sebelumnya. Sementara itu, perekonomian nasional

mengalami pertumbuhan positif ke 7,07% (yoy) dari

–0,71% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Dari sisi penawaran, perbaikan ekonomi antara

lain bersumber dari kinerja LU Pertanian, Industri

Pengolahan, Pertambangan, Konstruksi, dan

PHR (Grafik 1.2). Secara agregat, perekonomian

Kalsel mengalami peningkatan baik sektor tambang

maupun non-tambang (Grafik 1.3). Perbaikan kinerja

LU Pertambangan didorong peningkatan produksi

batu bara di wilayah Kalsel didukung kondisi cuaca

yang lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sementara itu, kinerja LU Industri Pengolahan terutama

crude palm oil (CPO) mengalami peningkatan terutama

didorong volume ekspor CPO ke Pakistan yang

meningkat dan permintaan domestik yang membaik

seiring program B30 yang terus berlanjut. Hal itu

didukung oleh kecukupan pasokan tandan buah segar

(TBS) kelapa sawit. LU PHR mengalami peningkatan

pada sub LU Perdagangan Besar dan Eceran serta

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor maupun sub LU

Penyedia Akomodasi Makan dan Minum. Sementara

itu, LU Konstruksi mengalami peningkatan sejalan

dengan kelanjutan proyek pembangunan swasta dan

pemerintah.

Dari sisi permintaan, peningkatan didorong

oleh perbaikan kinerja seluruh komponen.

Kinerja ekspor Kalimantan Selatan pada triwulan II

2021 mengalami peningkatan seiring permintaan

komoditas batu bara, CPO, serta karet alam dan

olahan yang meningkat dari negara mitra dagang

utama ditengah peningkatan harga komoditas.

Harga Batu bara Acuan (HBA) pada triwulan II 2021

tercatat sebesar USD92/MT, lebih tinggi dibandingkan

dengan USD82,70/MT pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan HBA dipicu oleh peningkatan permintaan

negara mitra dagang terutama Tiongkok karena

musibah banjir di lokasi tambang batu bara. Kinerja

ekspor CPO juga mengalami peningkatan terutama

ke Pakistan didukung perjanjian dagang Indonesia-

�8

�6

�4

�2

0

2

4

6

8

II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II20172016 2018 2019 2020 2021

% YOY

NASIONAL KALSEL KALIMANTAN

NASIONALKALSEL

KALIMANTAN

-0,71-1,25-2,23

7,074,406,28

Tw I2021

Tw II2021

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan, Kalimantan, Nasional

�10

�5

0

5

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOY

PDRB TAMBANG INDUSTRI PERTANIAN PHR KONSTRUKSI

PDRBTAMBANG

INDUSTRI

4,405,533,23

-1,25-4,910,45

Tw I2021

Tw II2021

PERTANIANPHR

KONSTRUKSI

0,715,251,36

-1,13-1,94-2,06

Tw I2021

Tw II2021

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan Sisi Sektoral

�10

�5

0

5

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOY

PDRBTAMBANG

NON TAMBANG

4,405,354,11

-1,25-4,91-0,01

Tw I2021

Tw II2021

PDRB TAMBANG NON TAMBANG

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.3 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Berdasarkan Sektor Pertambangan & Nonpertambangan

Page 24: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

4

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pakistan Preferential Trade Agreement (IP-PTA). Kinerja

ekspor karet alam dan olahan juga masih mengalami

peningkatan yang diikuti oleh tren peningkatan harga.

Selain itu, kinerja investasi mengalami peningkatan

seiring peningkatan realisasi investasi terutama

penanaman modal dalam negeri (PMDN). Konsumsi

pemerintah mengalami peningkatan didorong

pembayaran THR, gaji ke-13 dan penyaluran stimulus

fiskal yang pada akhirnya juga berdampak pada

peningkatan pendapatan masyarakat dan konsumsi

RT.

Untuk keseluruhan tahun 2021, pertumbuhan

ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun

2020. Hal ini didukung oleh perbaikan ekonomi global

dan domestik secara gradual, seiring penanganan

pandemi COVID-19 yang mendorong perbaikan

permintaan global dan domestik. Investasi, sesuai

proyeksi, diprakirakan meningkat baik investasi

bangunan maupun nonbangunan didorong

realisasi beberapa proyek investasi eksisting dan

proyek konstruksi baru. Target investasi tahun 2021

diperkirakan meningkat didorong implementasi UUCK

yang diharapkan dapat mendukung kemudahan

berusaha kedepan. Ekspor diprakirakan meningkat,

didorong peningkatan permintaan komoditas utama,

khususnya Batu bara dan CPO, sejalan dengan

pemulihan ekonomi negara mitra dagang utama.

1.1 SISI PENAWARAN: SEKTOR UTAMA EKONOMI

Dari sisi penawaran, peningkatan ekonomi

Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan II

2021 antara lain didorong oleh peningkatan LU

Pertanian, Pertambangan, Industri Pengolahan,

PHR, dan Konstruksi.

Tw.I-2021

Tw.II-2021

Kategori Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020 % (yoy) % (yoy)Pangsa

(%)SOG

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,09 3,73 3,59 -0,96 -1,13 0,71 15,0% 0,11

B Pertambangan dan Penggalian 4,09 4,11 1,43 -4,47 -4,91 5,35 24,0% 1,29

C Industri Pengolahan 5,69 4,34 1,45 -3,38 0,45 3,23 12,1% 0,39

D Pengadaan Listrik dan Gas 3,60 7,58 4,72 4,74 1,79 1,78 0,1% 0,00

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,74 6,83 5,59 5,83 4,76 4,70 0,4% 0,02

F Konstruksi 5,78 5,89 6,08 -1,29 -2,06 1,36 7,4% 0,10

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,80 7,54 7,42 -3,38 -1,51 4,81 9,1% 0,44

H Transportasi dan Pergudangan 6,86 6,97 5,92 -5,32 -3,91 5,94 5,8% 0,35

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,84 7,01 7,41 -2,02 -4,71 7,29 2,0% 0,15

J Informasi dan Komunikasi 7,94 6,89 7,33 7,36 7,09 6,81 4,3% 0,29

K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,00 4,24 1,66 1,37 -0,92 5,18 3,3% 0,17

L Real Estate 5,14 5,01 5,95 3,88 4,29 5,95 2,4% 0,14

M,N Jasa Perusahaan 7,14 7,67 7,29 -1,99 -4,95 5,49 0,6% 0,03

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,39 3,77 6,65 0,81 3,90 7,51 5,5% 0,42

P Jasa Pendidikan 6,61 7,02 7,54 1,62 1,23 6,21 4,6% 0,29

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,56 5,94 5,89 6,84 6,90 8,64 2,1% 0,18

R,S,T,U Jasa lainnya 6,59 7,38 7,08 -1,46 -3,67 7,53 1,2% 0,09

Total PDRB 5,28 5,08 4,08 -1,81 -1,25 4,40 100% 4,40

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Sisi Penawaran (17 Lapangan Usaha)

Sumber: BPS Kalsel (diolah), %yoy menunjukkan pertumbuhan tahunan, SOG = Source of Growth

Page 25: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

5 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1.1.1 LU PertanianLU pertanian pada triwulan II 2021 tumbuh

0,71% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I

2021 yang terkontraksi 1,13% (yoy). Pertumbuhan

LU pertanian terutama bersumber dari peningkatan

produksi padi, karet, dan TBS yang mengalami

peningkatan. Produksi padi pada triwulan II 2021

terkontraksi 24,82% (yoy), lebih baik dari triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 44,33% (yoy)

(Grafik 1.4). Sementara itu, luas tanam padi tumbuh

4,28% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I

2021 yang terkontraksi 16,14% (yoy). Sementara itu,

produksi TBS yang mengalami peningkatan sejalan

dengan peningkatan volume ekspor CPO.

Peningkatan LU pertanian juga dipengaruhi oleh

produksi karet yang tumbuh 27,32% (yoy), lebih

tinggi dibandingkan triwulan I 2021 yang terkontraksi

9,20% (yoy) (Grafik 1.5), sehingga mendorong

peningkatan penjualan komoditas karet baik domestik

maupun ekspor. Penjualan domestik karet triwulan II

2021 tumbuh 44,90%(yoy) lebih tinggi dibandingkan

triwulan I 2021 yang terkontraksi 9,19% (yoy).

Sementara itu, volume ekspor karet tercatat meningkat

12,30% (yoy) dibandingkan dengan triwulan I 2021

yang terkontraksi sebesar 8,43% (yoy).

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan harga

jual karet, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

melalui Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB)

telah membantu permodalan, penyediaan fasilitas

gudang pengolahan dan bermitra langsung dengan

perusahaan. Hingga saat ini, telah terbentuk 153

unit UPPB dari 650 unit yang ditargetkan sampai

dengan 2024. Pembentukan UPPB pada tahun 2021

ditargetkan sebanyak 69 unit dan tersebar di seluruh

12 Kabupaten.

PERTUMBUHAN VOLUME PRODUKSI PADI �SB. KANAN�PRODUKSI PADI

-44,33

-24,82

�75

�50

�25

0

25

50

75

100

125

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYJUTA TON

Sumber : Dinas Pertanian Kalsel (diolah)

Grafik 1.4 Produksi Padi Triwulan II 2021

-9,20

27,32

�40

�20

0

20

40

60

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYJUTA TON

PERTUMBUHAN VOLUME PRODUKSI KARET �SB. KANAN�VOLUME PRODUKSI KARET

Sumber : Gapkindo Kalselteng (diolah)

Grafik 1.5 Produksi Karet Triwulan II 2021

-9,70

6,23

�20

�10

0

10

20

30

40

50

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

RIBU TON

GROWTHPRODUKSI BATUBARA

Sumber : McCloskey, Dirjen Minerba (diolah)

Grafik 1.6 Produksi Batu bara Kalsel

-16,49

12,37

�40

�30

�20

�10

0

10

20

30

0

5

10

15

20

25

30

35

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYJUTA TON

PERTUMBUHAN VOLUME EKSPOR BATUBARA �SB. KANAN�VOLUME EKSPOR BATUBARA

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (diolah)

Grafik 1.7 Perkembangan Volume Ekspor Batu bara Triwulan II 2021

Page 26: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

6

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1.1.2 LU PertambanganLU pertambangan pada triwulan II 2021 tumbuh

5,35% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

triwulan I 2021 yang terkontraksi 4,91% (yoy).

Pertumbuhan tersebut didorong produksi batu bara

yang meningkat dari 44,47 juta ton menjadi 45,91

juta ton. Secara tahunan, produksi batu bara triwulan

II 2021 tumbuh 6,23% (yoy), membaik dibandingkan

triwulan sebelumnya yang terkontraksi 9,70% (yoy)

(Grafik 1.6). Peningkatan kinerja produksi batu bara

dipengaruhi cuaca yang lebih baik dibandingkan

triwulan I 2021 yang mengalami curah hujan tinggi,

sehingga menyebabkan terjadinya bencana banjir

di sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan

termasuk beberapa wilayah pertambangan batu bara.

Peningkatan produksi batu bara berdampak pada

perbaikan ekspor batu bara yang tumbuh 12,37%

(yoy). Pertumbuhan volume ekspor ini lebih baik

dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi

16,49% (yoy) ditopang oleh peningkatan permintaan

batu bara dari India dan Tiongkok (Grafik 1.7).

Volume ekspor batu bara ke India tumbuh 86,58%

(yoy), setelah terkontraksi 48,02% (yoy) pada triwulan

I 2021. Sementara itu, volume ekspor batu bara ke

Tiongkok masih cukup kuat yaitu tumbuh 28,15%

(yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2021 yang

tumbuh 3,33% (yoy) (Grafik 1.8). Peningkatan volume

ekspor batu bara didorong oleh kebutuhan batu bara

untuk pembangkit listrik India yang masih tinggi

(Grafik 1.9). Sementara itu, volume ekspor batu bara

ke Tiongkok mengalami peningkatan seiring pasokan

batu bara domestik Tiongkok yang terbatas akibat

banjir di sejumlah tambang batu bara Tiongkok,

di tengah ketegangan politik antara Tiongkok dan

Australia yang masih berlangsung.

1.1.3 LU Industri PengolahanLU Industri pengolahan pada triwulan II 2021

tumbuh sebesar 3,23% (yoy), meningkat

dibandingkan pertumbuhan triwulan I 2021

sebesar 0,45% (yoy). Peningkatan kinerja industri

pengolahan ditopang kinerja CPO yang meningkat

sejalan kenaikan permintaan baik dari global maupun

domestik. Volume ekspor CPO tumbuh 3,88%(yoy),

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

yang terkontraksi 10,94% (Grafik 1.10). Hal ini

didorong peningkatan permintaan dari Pakistan yang

diprakirakan sebagai dampak perjanjian dagang

Indonesia Pakistan Preferential Trade Agreement (IP-

PTA) di tengah kinerja volume ekspor Tiongkok dan

India yang terbatas. (Grafik 1.11).

12,37

-18,88

86,58

-28,00

28,15

�100

�50

0

50

100

150

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOY

DUNIA ASEAN INDIA JEPANG TIONGKOK

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (diolah)

Grafik 1.8 Negara Tujuan Ekspor Batubara Berdasarkan Volume

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

1 2345 8910 234 8 9 10 1234 89 123 789 123 678 1112 1 62016 2017 2018 2019 2020 2021

RIBU TON RIBU TON

DOMESTIK IMPOR �RHS�

Sumber : HIS McCloskey (diolah)

Grafik 1.9 Sumber Pemenuhan Pembangkit Listrik Batu Bara India

-10,94

3,88

�100

�50

0

50

100

150

0

100

200

300

400

500

600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYUSD MILYAR

PERTUMBUHAN VOLUME EKSPOR CPO �SB. KANAN�VOLUME EKSPOR CPO

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (diolah)

Grafik 1.10 Perkembangan Volume Ekspor CPO

Page 27: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

7 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Perbaikan kinerja industri pengolahan, khususnya

CPO, juga ditopang oleh peningkatan harga.

Harga CPO global triwulan II 2021 meningkat ke

RM4.208/MT atau tumbuh 86,04% (yoy), dibanding

harga pada triwulan I 2021 yang sebesar RM3.896/MT

atau tumbuh 19,61% (yoy) (Grafik 1.12). Selain itu,

peningkatan kinerja CPO juga didorong perbedaan

harga antara CPO dan subsitusinya yaitu minyak

kedelai. Harga minyak kedelai tercatat USD1.458/MT

atau tumbuh 106,86% (yoy), meningkat dibandingkan

triwulan sebelumnya yang sebesar USD 1.1700/MT

atau tumbuh 44,82% (yoy) (Grafik 1.13).

1.1.4 LU Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)

Pada triwulan II 2021, LU PHR tumbuh 5,25%

(yoy), membaik dibandingkan triwulan I 2021

yang terkontraksi 2,11% (yoy). Kinerja PHR Kalsel

mengalami pertumbuhan positif pada sub-lapangan

usaha perdagangan besar dan eceran serta reparasi

mobil dan sepeda motor yang tumbuh 4,81%(yoy),

meningkat dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi

1,51%(yoy). Perbaikan kinerja PHR juga terlihat dari

Indeks Penjualan Eceran (IPE) yang tumbuh 42,00%

(yoy), membaik dibandingkan triwulan I 2021 yang

terkontraksi 8,30%(yoy) (Grafik 1.14). Selain itu,

indikasi perbaikan juga terlihat dari Kredit Kendaraan

Bermotor (KKB) yang mengalami perbaikan kontraksi

24,72% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi 27,80% (yoy) ditopang

stimulus pajak pertambahan nilai barang mewah

(PPnBM) 0% untuk mobil dengan kapasitas silinder

(cc) tertentu (Grafik 1.15).

Sub-lapangan usaha penyediaan akomodasi dan

makan minum juga tumbuh 7,29%, lebih tinggi

dibandingkan kontraksi 4,71% (yoy) pada triwulan

sebelumnya, didorong peningkatan daya beli di

tengah peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi

masyarakat. Hal ini tercermin dari Tingkat Penghunian

�350�300�250�200�150�100�50050100150200250300350400

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOY

DUNIA INDIA TIONGKOK PAKISTAN

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (diolah)

Grafik 1.11 Perkembangan Ekspor CPO Berdasarkan Negara Tujuan

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

0

200

400

600

800

1000

1200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

RUBBER �$/KG�

SAWNWOOD PALM OIL RUBBER TSR20

CPO �$/MT�SAWNWOOD �$/CUBIC METER�

Sumber : World Bank (diolah)

Grafik 1.12 Perkembangan Harga Komoditas Industri Pengolahan Kalimantan Selatan

400

600

800

1000

1200

1400

1600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

$/MT

SOYBEAN OIL PALM OIL

Sumber : World Bank (diolah)

Grafik 1.13 Perkembangan Harga Minyak Nabati

-8,30

42,00

�60

�40

�20

0

20

40

60

80

0

20

40

60

80

100

120

140

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2017 2018 2019 2020 2021

INDEKS

PERTUMBUHAN IPEIPE

Sumber : Survei Penjualan Eceran

Grafik 1.14 Perkembangan Indek Penjualan Eceran

Page 28: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

8

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Kamar (TPK) Hotel Berbintang yang tumbuh 98,72%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya

yang terkontraksi 2,75% (yoy), namun belum kembali

ke level normal sebelum pandemi COVID-19 (Grafik

1.16).

1.2 SISI PERMINTAANDari sisi permintaan, peningkatan ekonomi

perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan

pada triwulan II 2021 ditopang oleh seluruh

komponen.

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga (RT)Pada triwulan II 2021, konsumsi RT tumbuh

4,05% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan I

2021 yang terkontraksi 0,98% (yoy). Peningkatan

kinerja konsumsi ditopang oleh mobilitas dan aktivitas

masyarakat yang meningkat, terutama pada momen

HBKN Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021. Perbaikan

konsumsi juga sejalan dengan keyakinan masyarakat

terhadap perbaikan ekonomi kedepan yang semakin

meningkat seiring dengan program vaksinasi nasional

yang berlangsung. Hal ini terindikasi dari peningkatan

Indeks keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi

Ekonomi (IKE), dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

(Grafik 1.17).

Selain itu, kinerja konsumsi RT juga didorong

peningkatan pendapatan masyarakat didukung

pembayaran tunjangan hari raya (THR), gaji ke-13 dan

kelanjutan penyaluran Program Pemulihan Nasional

(PEN) serta peningkatan ketersediaan lapangan kerja.

Hal ini tercermin dari indeks penghasilan konsumen

dan indeks ketersediaan lapangan pekerjaan triwulan

II 2021 yang meningkat. (Grafik 1.18).

Sejalan dengan perbaikan aktivitas

perekonomian masyarakat, pembiayaan

perbankan untuk kredit konsumsi mengalami

-27,80

-24,72

�40

�30

�20

�10

0

10

20

30

0

1

2

3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

PERTUMBUHAN KREDIT �RHS�KKB

% YOYRP TRILIUN

Sumber : Laporan Bank Umum, KPw BI Prov Kalsel (data diolah) Metode : Lokasi Proyek

Grafik 1.15 Perkembangan Kredit Kendaraan Bermotor

-2,75

98,72

�100

�50

0

50

100

150

0

10

20

30

40

50

60

70

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% OKUPANSI %YOY

PERTUMBUHAN TPKTPK HOTEL BERBINTANG

Sumber : BPS Kalsel (diolah)

Grafik 1.16 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tw.I-2021 Tw.II-2021

Permintaan 2016 2018 2019 2020 % (yoy) % (yoy) Pangsa SOG

Konsumsi Rumah Tangga 4,82 5,03 4,01 -0,26 -0,98 4,05 0,49 1,98

Konsumsi LNPRT 5,58 8,74 7,97 -2,40 0,73 2,94 0,01 0,03

Konsumsi Pemerintah 1,02 2,53 2,91 -2,63 -3,47 8,61 0,08 0,68

Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,30 8,01 6,37 -1,42 -3,91 1,47 0,23 0,33

Ekspor Barang dan Jasa 8,96 5,97 2,12 -10,81 -14,09 22,97 0,72 16,51

Impor Barang dan Jasa 10,18 7,84 1,52 -13,13 -14,13 30,94 0,53 16,53

PDRB 5,28 5,08 4,08 -1,81 -47,24 4,40 1,00 4,40

Tabel 1.2 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan

Sumber: BPS Kalsel (diolah), %yoy menunjukkan pertumbuhan tahunan, SOG = Source of Growth

Page 29: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

9 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

peningkatan ke 1,42%(yoy), dibandingkan

triwulan I 2021 yang terkontraksi 0,16%(yoy)

(Grafik 1.19). Sementara itu, kredit multiguna

mengalami pertumbuhan sebesar 6,62% (yoy),

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 5,03% (yoy) (Grafik 1.20).

1.2.2 Konsumsi PemerintahKonsumsi pemerintah pada triwulan II 2021

tumbuh 8,61% (yoy), meningkat signifikan

dibandingkan dengan triwulan I 2021 yang

terkontraksi sebesar 3,47% (yoy). Peningkatan

kinerja konsumsi pemerintah didorong oleh realisasi

belanja operasional baik di level provinsi maupun

kabupaten/kota sejalan pembayaran THR dan gaji

ke-13. Realisasi belanja operasional Provinsi Kalsel

pada triwulan II 2021 tercatat sebesar Rp1,93 triliun

lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2020 yang

sebesar Rp1,66 triliun didorong oleh realisasi pos

belanja pegawai dan pos belanja hibah. Sementara

itu, realisasi belanja operasional kab/kota di wilayah

Kalsel pada triwulan II 2021 tercatat sebesar Rp5,00

triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2020

yang sebesar Rp4,83 triliun didorong oleh realisasi pos

belanja pegawai.

1.2.3 Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB)

Kinerja investasi pada triwulan II 2021 tumbuh

positif sebesar 1,47% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan I 2021 yang terkontraksi

3,91 % (yoy). Pada triwulan II 2021, realisasi investasi

PMA dan PMDN tertcata sebesar sebesar Rp3,25

Triliun, atau tumbuh 7,04% (yoy) dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai realisasi

investasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya yang hanya tercatat sebesar

Rp1,97 triliun (Grafik 1.21).

0

20

40

60

80

100

120

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I2017 2018 2019 2020 2021

% YOYINDEKS

IEKIKEIKK

Sumber : Survei Konsumen KPwBI Kalsel

Grafik 1.17 Survei Konsumen

INDEKS KONSUMSI DURABLE GOODSINDEKS KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA INDEKS KEGIATAN USAHA

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2017 2018 2019 2020 2021

INDEKS

Sumber : Survei Konsumen KPwBI Kalsel

Grafik 1.18 Indeks Penghasilan, Konsumsi Durable Goods, Ketersediaan Lapangan Kerja dan Kegiatan Usaha

-0,16

1,42

�2

0

2

4

6

8

10

12

0

5

10

15

20

25

30

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYRP TRILIUN

PERTUMBUHAN KREDIT �RHS�KREDIT KONSUMSI

Sumber : Laporan Bank Umum, KPw BI Prov Kalsel (data diolah) Metode : Lokasi Proyek

Grafik 1.19 Kredit Konsumsi

5,03

6,62

�2

0

2

4

6

8

10

12

14

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYRP TRILIUN

PERTUMBUHAN KREDIT �RHS�KREDIT MULTIGUNA

Sumber : Laporan Bank Umum, KPw BI Prov Kalsel (data diolah) Metode : Lokasi Proyek

Grafik 1.20 Kredit Multiguna

Page 30: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

10

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Peningkatan kinerja investasi sejalan dengan

pelaksanaan beberapa proyek investasi

pemerintah dan swasta yang mulai dilakukan

pada triwulan II 2021, antara lain pembangunan

gudang, perumahan, gedung olah raga, pusat

kesehatan, laboratorium, gedung pengadilan,

pasar, masjid, jaringan pipa, kantor polisi,

jalan, pengolahan sampah, lampu jalan, dan

depot sampah (Tabel 1.3). Pada kategori kantor

pemerintah, antara lain terdapat pembangunan

kantor Dinas PUPR Kota Banjarbaru serta Kantor KSOP

Kelas III Kotabaru – Batulicin. Sementara itu, pada

kategori pusat kesehatan antara lain terdapat proyek

pembangunan Puskesmas di Kabupaten Tanah Laut

dan Hulu Sungai Selatan serta pembangunan rumah

sakit di Kotabaru. Di luar proyek yang dibiayai oleh

APBD/APBN terdapat pula sejumlah pengerjaan proyek

swasta yang masih berlangsung seperti pembangunan

gudang di Banjarmasin oleh sebuah perusahaan yang

bergerak di industri makanan dan minuman. Selain

itu, terdapat pula pembangunan perumahan di

Kabupaten Balangan.

Peningkatan kinerja investasi juga tercermin dari

peningkatan penjualan semen di Kalsel. Penggunaan

semen pada triwulan II 2021 tumbuh 3,43%(yoy),

setelah terkontraksi 14,25% (yoy) pada triwulan

sebelumnya (Grafik 1.22).

1.2.4 EksporPada triwulan II 2021, ekspor tumbuh 22,97%

(yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2021

yang terkontraksi 14,09% (yoy). Nilai ekspor

29,73

7,04

�400

�200

0

200

400

600

800

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYRP. MILYAR

PERTUMBUHAN NILAI TOTAL INVESTASI �SB. KANAN�TOTAL INVESTASI

Sumber : BKPM (diolah)

Grafik 1.21 Perkembangan Total Investasi PMA dan PMDN Di Kalimantan Selatan

Tipe Kepemilikan Kategori Jumlah Proyek

CommercialWAREHOUSE 1

HOUSES 1

Government

GOVERNMENT OFFICES 3

SPORT HALL 1

HEALTH CENTRE 4

LABORATORY 1

LAW COURT 1

MARKET 1

MOSQUE 1

PIPELINES 1

POLICE STATION 1

ROADWORKS 2

SLUDGE TREATMENT PLANT 1

STREET LIGHTING 1

WASTE DEPOT 1

Tabel 1.3 Proyek Investasi di Kalimantan Selatan

Sumber: Building & Construction Interchange, BCI (diolah)

-14,25

3,43

�60

�40

�20

0

20

40

60

80

100

0

50

100

150

200

250

300

350

400

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYRIBU TON

PERTUMBUHAN PENGADAAN SEMEN KALSEL �SB. KANAN�PENGADAAN SEMEN KALSEL

Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (diolah)

Grafik 1.22 Perkembangan Pengadaan Semen Di Kalimantan Selatan

�100

�50

0

50

100

150

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOY

NILAI EKSPOR TOTAL KARET ALAM & OLAHAN BATU BARA CPO PLYWOOD

Sumber : Data Ekspor Impor Bank Indonesia (diolah)

Grafik 1.23 Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Komoditas

Page 31: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

11 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

luar negeri tercatat sebesar USD1,91 miliar atau

tumbuh 47,06% (yo), meningkat dibandingkan

triwulan sebelumnya yang sebesar USD1,59 miliar

atau terkontraksi 27,36% (yoy). Peningkatan ekspor

terutama ditopang komoditas batu bara, CPO, karet

alam dan olahan serta kayu olahan (Grafik 1.23).

Secara nominal, ekspor batu bara triwulan II

2021 tumbuh 61,64% (yoy), setelah mengalami

kontraksi 11,12%(yoy) pada triwulan I 2021

(Grafik 1.24). Kinerja ekspor batu bara didorong

peningkatan permintaan Tiongkok seiring pasokan

batubara domestik yang terbatas akibat bencana

banjir di beberapa tambang batu bara domestik

Tiongkok. Selain itu, ekspor batubara ke India tetap

kuat seiring kebutuhan batu bara untuk pembangkit

listrik yang masih tinggi. Peningkatan ekspor batu

bara juga dipengaruhi oleh tren peningkatan harga

batu bara acuan (HBA) yang menyentuh level rata-rata

USD 92,5/MT, lebih tinggi dari rata-rata harga pada

triwulan I 2021 yang sebesar USD 82,70/MT.

Sementara itu, nilai ekspor CPO pada triwulan

II 2021 tumbuh 85,57% (yoy) meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh 22,11% (yoy) (Grafik 1.25). Peningkatan

ekspor CPO terutama didorong permintaan Pakistan

didukung penandatanganan kerjasama perdagangan

antara Indonesia dan Pakistan. Peningkatan kinerja

ekspor CPO juga didukung peningkatan harga

komoditas CPO global. Berdasarkan Malaysian

Palm Oil Council (MPOC), harga rata-rata CPO pada

triwulan II 2021 tercatat sebesar RM 4.208/Ton, lebih

tinggi dibandingkan harga rata-rata triwulan I 2021

yang sebesar RM 3.896/Ton.

Ekspor karet alam dan olahan Kalsel pada

triwulan II 2021 mengalami pertumbuhan

yang tinggi. Nilai ekspor karet tumbuh 88,18%

(yoy) meningkat dibandingkan triwulan I 2021 yang

tumbuh 20,75% (yoy) (Grafik 1.26). Peningkatan

ini didorong oleh trend kenaikan harga karet yang

-11,12

61,64

�60

�40

�20

0

20

40

60

80

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYUSD MILYAR

GROWTHNILAI EKSPOR BATU BARA

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah)

Grafik 1.24 Pertumbuhan Nilai Ekspor Luar Negeri Batu Bara

22,11

85,57

�100

�50

0

50

100

150

0

50

100

150

200

250

300

350

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYUSD MILYAR

PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR CPONILAI EKSPOR CPO

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah)

Grafik 1.25 Pertumbuhan Nilai Ekspor Luar Negeri CPO

20,75

88,18

�100

�50

0

50

100

150

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYUSD MILYAR

PERTUUMBUHAN NILAI EKSPOR KARET ALAM & OLAHANNILAI EKSPOR KARET ALAM & OLAHAN

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah)

Grafik 1.26 Pertumbuhan Nilai Ekspor Luar Negeri Karet Alam & Olahan

2,04%KARET

5,29%LAINNYA

3,60%KAYULAPIS

78,03%BATUBARA

11,04%CPO

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah)

Grafik 1.27 Distribusi Nilai Ekspor Triwulan II 2021 Berdasarkan Komoditas

Page 32: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB I

12

Perkembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1.2.5 ImporImpor Kalimantan Selatan pada triwulan II

2021 tumbuh sebesar 30,90% (yoy), meningkat

dibandingkan dengan triwulan I 2021 yang

terkontraksi 14,13% (yoy). Peningkatan impor

tercermin pada data nilai impor Kalsel yang tercatat

sebesar USD34,22 juta atau tumbuh 81,44% (yoy),

lebih tinggi dari USD24,51 juta pada triwulan I

2021 (Grafik 1.30). Nilai impor barang manufaktur

tercatat sebesar USD0,65 juta atau mengalami

perbaikan kontraksi dari 56,94% (yoy) pada triwulan

I 2021 menjadi -25,49% (yoy). Hal Itu sejalan dengan

peningkatan sektor investasi (Grafik 1.31).

masih dipengaruhi peningkatan harga minyak mentah

sebagai bahan karet sintetis selain faktor base effect

nilai ekspor karet triwulan II-2020 yang cukup rendah.

Komposisi nilai ekspor berdasarkan komoditas

sampai dengan triwulan II 2021 menunjukkan

bahwa batu bara masih menjadi komoditas

paling dominan dalam struktur ekspor

Kalimantan Selatan dengan pangsa sebesar

78,03%. Komoditas utama selanjutnya adalah CPO

sebesar 11,04%, kayu lapis sebesar 3,60% dan karet

sebesar 2,04%. (Grafik 1.27).

Berdasarkan negara tujuan, ekspor Kalimantan

Selatan pada triwulan II 2021 tertinggi ke

Tiongkok (42,42%), India (14,27%), ASEAN

(19,06%), dan Jepang (6,31%) (Grafik 1.28).

Di triwulan II 2021, pertumbuhan nilai ekspor ke

Tiongkok, Jepang, India dan ASEAN menunjukkan

arah peningkatan (Grafik 1.29).

OTHER ASIA

TIONGKOK

INDIA

JEPANG

KOREA SELATAN

ASEAN

US

EROPA42,42%14,27%

6,31%1,77%

19,06%

2,85% 2,35%

8,99%

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah)

Grafik 1.28 Distribusi Nilai Ekspor Triwulan II 2021 Berdasarkan Negara Tujuan

�100

�50

0

50

100

150

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOY

TIONGKOK OTHER ASIA JEPANG INDIA ASEAN

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah) *ASIA dikurangi Tiongkok, India, Jepang, Korsel dan ASEAN

Grafik 1.29 Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Negara Tujuan

-54,45

81,44

�100

�50

0

50

100

150

200

250

300

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II II IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYJUTA USD

PERTUMBUHAN NILAI TOTAL IMPOR �SK. KANAN�NILAI TOTAL IMPOR

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah)

Grafik 1.30 Pertumbuhan Nilai Impor Luar Negeri

PERTUMBUHAN VOLUME IMPOR BARANG MANUFAKTUR �SB. KANAN�IMPOR BARANG MANUFAKTUR

-56,94

-25,49

�150

�100

�50

0

50

100

150

200

250

300

350

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II II IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

% YOYKG

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (data diolah)

Grafik 1.31 Pertumbuhan Nilai Barang Manufaktur

Page 33: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

13 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Mendorong Pengembangan Hilirisasi Batu Bara Dalam Mendukung Transformasi Struktural Kalimantan Selatan

BOKS 1

Page 34: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

14LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Struktur ekonomi Kalimantan Selatan masih

bertumpu pada sumber daya alam (SDA) yang

dijual mentah atau barang setengah jadi. Selama

beberapa dekade terakhir, ekonomi Kalimantan

Selatan secara dominan bergantung pada komoditas

sumber daya alam, seperti batubara, kelapa sawit,

dan karet olahan (Grafik B1.1). Ketergantungan

pada komoditas dimaksud berpotensi menghasilkan

pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif karena

dipengaruhi faktor eksternal terutama volatilitas harga

komoditas di pasar global dan permintaan negara

mitra dagang. Untuk itu, perlu dilakukan transformasi

ekonomi guna mengurangi ketergantungan terhadap

sektor berbasis komoditas mentah dan mencapai

pertumbuhan ekonomi yang bernilai tambah, inklusif,

terintegrasi dan berkelanjutan.

Page 35: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Boks 1 : Mendorong Pengembangan Hilirisasi Batubara Dalam Mendukung Tranformasi Struktural Kalimantan

15 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Transformasi ekonomi difokuskan pada

penguatan industri manufaktur melalui

peningkatan nilai tambah. Perekonomian

Kalimantan Selatan perlu bertransformasi mengolah

hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan ke

arah hilirisasi industri untuk menciptakan nilai tambah

yang lebih besar. Produk manufaktur yang strategis

untuk dikembangkan guna mendukung hilirisasi

industri, antara lain adalah batu bara. Hal ini sejalan

dengan posisi Kalimantan Selatan yang merupakan

provinsi dengan sumber daya dan cadangan batu bara

terbesar kedua di Kalimantan, setelah Kalimantan

Timur. Sumber daya dan cadangan batu bara di

Kalimantan Selatan masing-masing tercatat sebesar

17,41 miliar Ton dan 4,88 miliar ton atau berkontribusi

sebesar 18,81% dan 19,69% terhadap sumber daya

dan cadangan batu bara Kalimantan.

Hilirisasi batu bara menjadi penting ditengah

arah perekonomian global yang berfokus pada

isu lingkungan. Kesepakatan Paris Agreement

menjadi langkah awal negara-negara di dunia untuk

mereduksi emisi karbon dioksida yang terutama

berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk

penyediaan energi atau ekuivalen dengan 36,44

Gt CO2e1. Paris Agreement berkomitmen untuk

mengurangi emisi gas karbon sebagai upaya menahan

laju peningkatan temperatur global hingga dibawah

2 derajat celcius. Merespon hal tersebut, kelompok

negara G7 juga telah bersepakat untuk menghentikan

dukungan pembiayaan di sektor pertambangan batu

bara, termasuk pembiayaan proyek pembangunan

1 Gt CO2e merupakan singkatan dari Gigaton Karbon Dioksida yang digunakan sebagai satuan untuk emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

PLTU yang menggunakan batubara sebagai bahan

bakar terhitung sejak akhir tahun 2021.

Peningkatan nilai tambah atau hilirisasi produk

batu bara antara lain melalui upgrading dan

gasifikasi perlu terus didorong. Sebagaimana

tertuang pada peta jalan industri kimia dasar

berbasis migas dan batu bara dalam Rencana Induk

Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-

2035, Kalimantan Selatan sedang dalam tahap

pengembangan hilirisasi batu bara (Tabel B1.1). Saat

ini, telah ada perusahaan di Kalimantan Selatan yang

melakukan hilirisasi dalam bentuk upgrading batu

bara menjadi semi kokas dengan target penjualan

pada tahun 2021 mencapai 2,4 juta ton, meningkat

dibandingkan 1,5 juta ton pada tahun sebelumnya.

Target penjualan yang lebih tinggi tersebut didorong

oleh permintaan pasar cooking coal global yang

cukup menjanjikan, terutama Jepang, Tiongkok,

dan India. Peningkatan produk komoditas batu bara

dalam bentuk semi kokas juga berpotensi mendorong

peningkatan nilai tambah ekonomi dan menurunkan

impor Indonesia terhadap kebutuhan batu bara kokas

yang mayoritas digunakan untuk industri smelter.

No INDUSTRI PRIORITAS

JENIS INDUSTRI

2015-2019 2020-2024 2025-2035

10. INDUSTRI KIMIA DASAR BERBASIS MIGAS DAN BATUBARA

Industri Petrokimia Hulu

1. Etilena2. Propilena3. Butadiene4. P-xylena5. Metanol6. Ammonia

1. Asam formiat2. O-xylena3. Benzena4. Toluena

1. Etilena2. Propilena3. Butadiene4. P-xylena5. Metanol6. Ammonia7. Benzena8. Toluena9. Asam formiat10. Parafin Liquid

Industri Kimia Organik

1. Carbon Black2. Asam Tereftalat3. Asam Asetat4. Akrilonitril5. Bis Fenol A

1. Kaprolaktam2. Cumene3. Propilen Glikol4. Etilen Glikol5. Fenol6. Asam Fumarat7. Ptalic Anhidrat

1. Kaprolaktam2. Metil Metakrilat3. Asam Asetat

Industri Pupuk

1. Pupuk tunggal (basis nitrogen)

2. Pupuk majemuk

1. Pupuk tunggal (basis fosfat dan kalium)

2. Pupuk majemuk

1. Pupuk tunggal (basis nitrogen, fosfat dan kalium)

2. Pupuk majemuk

Tabel B1.1 Peta Jalan Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara, RIPIN 2015-2035

Grafik B1.6 Dampak Pengalihan Wisdom terhadap Nilai Pasar Pariwisata Kalsel

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 20200%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TANI TAMBANG INDUSTRI PENGOLAHAN KONSTRUKSI LGA

PHR TRANSKOM JASKEU JASA LAINNYA

16,1% 15,4% 15,0% 14,7% 14,6% 14,4% 14,3% 14,2% 14,0% 13,9% 14,1%

27,8% 29,3% 29,6% 29,3% 28,6% 27,3% 26,3% 26,0% 25,7% 25,1% 24,4%

13,7% 13,2% 13,1% 12,9% 12,7% 12,8% 13,0% 13,1% 13,0% 12,7% 12,5%

Sumber : Kementerian Keuangan

Page 36: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Boks 1 : Mendorong Pengembangan Hilirisasi Batubara Dalam Mendukung Tranformasi Struktural Kalimantan

16LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pengembangan proyek gasifikasi batu bara di

Kalimantan Selatan masih dalam tahapan awal.

Beberapa perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan

Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi pertama

yang berlokasi di Kalimantan Selatan sedang dalam

penjajakan untuk pengembangan proyek hilirisasi

batubara. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang

Minerba Nomor 3 Tahun 2020 yang mengatur bahwa

perubahan status dari PKP2B menjadi pemegang

Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sebagai

kelanjutan operasi kontrak/perjanjian wajib melakukan

hilirisasi batubara. Salah satu perusahaan batu bara

di Kalimantan Selatan yang telah mendapatkan

perpanjangan operasi dan IUPK telah berencana

untuk menggarap proyek hilirisasi batu bara yang

menghasilkan Synthetic Natural Gas (SNG) dan saat

ini sedang dalam tahap finalisasi kajian (pra Feasibility

Study/FS). Sementara itu, perusahaan lainnya dari

PKP2B generasi pertama juga berencana akan

membangun proyek hilirisasi Coal to Methanol dengan

kapasitas produksi 660.000 ton methanol per tahun.

Dengan feedstock batu bara sebanyak 1,3 juta ton per

tahun, proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2027.

Progress saat ini masih dalam tahap finalisasi kajian

(pra Feasibility Study/FS).

Pemerintah terus berupaya mendorong

pengembangan proyek hilirisasi batu bara

melalui perumusan sejumlah insentif. Mengingat

peran hilirisasi batu bara yang cukup penting dalam

peningkatan nilai tambah dan diharapkan mampu

menghemat/meningkatkan cadangan devisa, maka

pemerintah telah merumuskan sejumlah insentif

bagi perusahaan yang melakukan hilirisasi batu bara.

Beberapa usulan insentif tersebut antara lain:

a. Penyusunan skema pengurangan tarif royalti

batubara secara khusus untuk gasifikasi batu bara

hingga sebesar 0%.

b. Penyusunan regulasi terkait formula harga batu

bara khusus untuk peningkatan nilai tambah

(gasifikasi) yang dilaksanakan di mulut tambang.

c. Penyusunan regulasi jangka waktu Izin Usaha

Pertambangan (IUP) batu bara yang khusus

digunakan sebagai pasokan batu bara untuk

gasifikasi, diberikan masa IUP sesuai umur

ekonomis industri gasifikasi batu bara.

d. Pemberian Tax Holiday – PPh Badan secara khusus

sesuai umur ekonomis gasifikasi batu bara.

e. Pembebasan PPN Jasa Pengolahan batu bara

menjadi syngas sebesar 0%.

f. Pembebasan PPN EPC (engineering, procurement,

construction) kandungan lokal.

g. Perumusan skema penetapan harga patokan

produk gasifikasi, seperti Dimethyl Ether (DME).

h. Pengalihan sebagian subsidi LPG ke DME sesuai

porsi LPG yang disubstitusi.

i. Kepastian offtaker produk hilirisasi.

Page 37: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

KeuanganPemerintah

17 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Secara agregat (baik nominal maupun persentase) realisasi belanja provinsi, kabupaten, dan kota di Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 mengalami peningkatan dibanding realisasi triwulan II 2020, ditengah realisasi pendapatan daerah yang masih terbatas akibat pembatasan aktivitas masyarakat skala mikro

KeuanganPemerintah

BAB II

Peningkatan realisasi belanja terutama didorong oleh realisasi belanja operasional baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. Belanja modal menjadi pendorong serapan belanja yang relatif tinggi pada triwulan II 2021, terutama pada level provinsi. Sementara itu, realisasi belanja tak terduga dan dana transfer pemda mengalami penurunan.

Page 38: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

18

KeuanganPemerintah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Penurunan realisasi pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. Realisasi pendapatan transfer lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya akibat realisasi transfer di level kabupaten/kota yang masih tertahan. Sementara itu, realisasi lain-lain pendapatan yang sah meningkat terutama didorong realisasi pada level kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan

Foto : Tugu Bundaran Simpang Empat, Banjarbaru

Page 39: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

KeuanganPemerintah

19 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2.1 REALISASI PENDAPATAN DAERAH

Secara agregat, realisasi pendapatan provinsi,

kabupaten, dan kota di Kalimantan Selatan pada

triwulan II 2021 mengalami sedikit penurunan

dibanding realisasi triwulan II 2020 (Tabel 2.1).

Penurunan ini terutama dipicu oleh penurunan

realisasi pendapatan asli daerah baik di level provinsi

maupun kabupaten/kota sejalan dengan aktivitas

ekonomi yang belum pulih dan mobilitas masyarakat

yang terbatas seiring dengan pelarangan mudik oleh

Pemerintah Realisasi pendapatan transfer tertahan

akibat realisasi transfer di level kabupaten/kota yang

masih tertahan sejalan dengan refocusing anggaran

guna penanganan COVID-19 di daerah. Sementara

itu, realisasi lain-lain pendapatan yang sah meningkat

terutama didorong realisasi pada level kabupaten dan

kota di Kalimantan Selatan (Tabel 2.1).

2.1.1 REALISASI PENDAPATAN PROVINSI

Secara nominal, realisasi pendapatan Provinsi

Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021

mengalami penurunan dibandingkan realisasi

triwulan II-2020. Penurunan tersebut bersumber

dari penurunan pendapatan asli daerah (PAD) akibat

aktivitas ekonomi yang belum pulih dan mobilitas

masyarakat yang masih terbatas sehingga berdampak

pada penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang

sah (Tabel 2.3). Sementara itu, pada periode yang

sama secara persentase realisasi pendapatan Provinsi

Kalimantan Selatan mengalami peningkatan (Tabel

2.3).

Uraian Pos APBDAPBD REALISASI s.d. Triwulan II % REALISASI s.d. Triwulan II

2020 2021 2020 2021 2020 2021

Pendapatan Daerah 25.432,75 23.699,27 11.680,12 10.583,48 45,93% 44,66%

Pendapatan Asli Daerah 5.876,59 5.689,57 2.485,76 2.323,72 42,30% 40,84%

Dana Perimbangan 15.579,16 17.430,82 9.063,95 8.065,39 58,18% 46,27%

Lain-Lain Pendapatan yang Sah 3.977,01 578,88 130,40 194,37 3,28% 33,58%

Belanja Daerah 28.037,12 26.926,33 8.785,47 8.934,69 31,34% 33,18%

Belanja Operasional 18.782,00 18.502,09 6.495,84 6.928,80 34,59% 37,45%

Belanja Modal 5.277,67 4.547,28 749,90 769,32 14,21% 16,92%

Belanja Tak Terduga 50,19 324,57 220,42 115,33 439,19% 35,53%

Dana Transfer Pemda 3.927,27 3.552,39 1.319,31 1.121,24 33,59% 31,56%

Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan dan Belanja APBD Agregat (Provinsi, Kabupaten, dan Kota) Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan

21,28% 21,96%

49,69% 48,37%

11,15% 11,41%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

2020 2021 2020 2021 2020 2021AGREGAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA

Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan *)Data realisasi triwulan II 2021

Grafik 2.1 Rasio Kemandirian Fiskal Daerah Triwulan II 2021

No Kota/Kab Pagu 2021Realisasi s.d. Tw II

2021

% Realisasi s.d. Tw II

2021

1 Kab. Banjar 1.744,88 659,64 37,80%

2 Kab. Barito Kuala 1.235,39 525,71 42,55%

3 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.152,65 537,95 46,67%

4 Kab. Hulu Sungai Tengah 1.159,26 493,84 42,60%

5 Kab. Hulu Sungai Utara 1.160,10 410,94 35,42%

6 Kab. Kotabaru 1.567,04 558,79 35,66%

7 Kab. Tabalong 1.435,64 647,00 45,07%

8 Kab. Tanah Laut 1.381,79 689,51 49,90%

9 Kab. Tapin 982,67 469,78 47,81%

10 Kota Banjarbaru 1.029,44 505,63 49,12%

11 Kota Banjarmasin 1.583,73 741,51 46,82%

12 Kab. Balangan 1.132,64 462,22 40,81%

13 Kab. Tanah Bumbu 1.581,37 860,75 54,43%

Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan (Rp miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan

Tabel 2.2

Page 40: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

20

KeuanganPemerintah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pada triwulan II 2021, realisasi PAD tercatat

sebesar Rp1,46 triliun atau 40,94% dari target

APBD 2021, secara nominal lebih rendah

dibanding triwulan I-2020 yang sebesar Rp1,53

triliun atau 39,90% dari target APBD 2020.

Penurunan realisasi PAD triwulan II 2021 tersebut

mengakibatkan rasio kemandirian fiskal Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan triwulan II 2021 turun

menjadi 48,37%, dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya yang sebesar 49,69% (Grafik 2.1).

2.1.2 REALISASI PENDAPATAN KABUPATEN DAN KOTA

Realisasi total pendapatan Kabupaten dan

Kota di Kalimantan Selatan pada triwulan II

2021 juga mengalami penurunan dibandingkan

realisasi triwulan II 2020, baik secara nominal

maupun persentase (Tabel 2.4). Penurunan realisasi

pendapatan tersebut bersumber dari penurunan

pendapatan asli daerah (PAD) akibat mobilitas

masyarakat dan aktivitas ekonomi yang terbatas

sehingga berdampak pada penerimaan lain-lain

pendapatan daerah yang sah (Tabel 2.3). Selain itu,

realisasi pendapatan transfer mengalami kendala

penyerapan akibat refocusing anggaran.

Pada triwulan II 2021, realisasi PAD tercatat

sebesar Rp862,78 miliar atau 40,68% dari target

APBD 2021, lebih rendah dibanding triwulan II

2020 yang sebesar Rp959,86 miliar atau 46,76%

Uraian Pos APBDAPBD REALISASI s.d. Triwulan II % REALISASI s.d. Triwulan II

2020 2021 2020 2021 2020 2021

Pendapatan Asli Daerah 3.824,03 3.568,77 1.525,90 1.460,94 39,90% 40,94%

Hasil Pajak Daerah 3.113,50 2.810,09 1.157,32 1.171,68 37,17% 41,70%

Hasil Retribusi Daerah 37,08 42,37 14,39 15,23 38,82% 35,94%

Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan 51,60 51,60 34,12 40,45 66,12% 78,39%

lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 621,85 664,70 320,07 233,59 51,47% 35,14%

Pendapatan Transfer 3.323,47 2.908,71 1.500,74 1.522,54 45,16% 52,34%

Transfer Pemerintah Pusat 3.323,47 2.908,71 1.500,74 1.522,54 45,16% 52,34%

Transfer Antar Daerah - - - - - -

Lain-lain Pendapatan yang Sah 83,40 75,18 43,91 36,74 52,66% 48,87%

Total Pendapatan Daerah 7.230,91 6.552,66 3.070,56 3.020,22 42,46% 46,09%

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan

Tabel 2.4 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan

Uraian Pos APBDAPBD REALISASI s.d. Triwulan II % REALISASI s.d. Triwulan II

2020 2021 2020 2021 2020 2021

Pendapatan Asli Daerah 2.052,55 2.120,80 959,86 862,78 46,76% 40,68%

Hasil Pajak Daerah 736,42 702,12 304,45 324,97 41,34% 46,28%

Hasil Retribusi Daerah 164,02 146,65 53,33 49,89 32,52% 34,02%

Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan 142,33 134,33 82,60 118,04 58,03% 87,88%

lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 1.009,78 1.137,70 519,47 369,88 51,44% 32,51%

Pendapatan Transfer 12.255,68 14.522,11 7.563,21 6.542,85 61,71% 45,05%

Transfer Pemerintah Pusat 11.097,22 13.198,21 6.419,22 6.020,37 57,85% 45,62%

Transfer Antar Daerah 1.158,47 1.323,90 1.143,99 522,47 98,75% 39,46%

Lain-lain Pendapatan yang Sah 3.893,61 503,70 86,49 157,63 2,22% 31,30%

Total Pendapatan Daerah 18.201,85 17.146,61 8.609,56 7.563,26 47,30% 44,11%

Page 41: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

KeuanganPemerintah

21 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

dari target APBD 2020. Namun demikian penurunan

realisasi PAD yang lebih rendah secara persentase

dibanding total pendapatan daerah mengakibatkan

rasio kemandirian fiskal Pemerintah Kabupaten/Kota

di Kalimantan Selatan triwulan II 2021 meningkat

menjadi 11,41%, dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya yang sebesar 11,15% (Grafik 2.1).

Realisasi pendapatan tertinggi tercatat di Kabupaten

Tanah Bumbu yakni sebesar 54,43%, sedangkan

realisasi terendah ada di Kabupaten Hulu Sungai

Utara, sebesar 35,42% (Tabel 2.2).

2.2 REALISASI BELANJA DAERAHSecara agregat (baik secara nominal maupun

persentase), realisasi belanja provinsi, kabupaten,

dan kota di Kalimantan Selatan pada triwulan II

2021 mengalami peningkatan dibanding realisasi

pada triwulan II-2020 (Tabel 2.1). Peningkatan ini

terutama didorong oleh realisasi belanja operasional

baik di level provinsi maupun kabupaten/kota dan

belanja modal. Sementara itu, realisasi belanja

tak terduga dan dana transfer pemda mengalami

perlemahan (Tabel 2.1).

2.2.1 REALISASI BELANJA PROVINSI

Secara agregat, realisasi belanja Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan II

2021 meningkat dibandingkan realisasi triwulan

II 2020 baik secara nominal maupun persentase

(Tabel 2.5). Realisasi belanja daerah tercatat sebesar

Rp 2,84 triliun atau 42,64% dari pagu APBD 2021,

lebih tinggi dibandingkan serapan belanja periode

yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 2,74 triliun

atau 36,14% dari pagu APBD 2020 (Tabel 2.5).

Peningkatan realisasi belanja daerah terutama

disebabkan oleh realisasi belanja operasional (belanja

pegawai dan hibah) dan belanja modal yang lebih

tinggi.

Realisasi belanja operasional pada triwulan II

2021 tercatat sebesar Rp1,93 triliun atau 44,04%

dari pagu APBD 2021, lebih tinggi dibandingkan

triwulan II 2020 yang sebesar Rp1,66 triliun atau

34,20% dari pagu APBD 2020. Peningkatan tersebut

didorong oleh realisasi pos belanja pegawai sebesar

Rp897,07 miliar atau 52,13% dari pagu APBD 2021,

8,54% 8,61%

6,68%

11,00%

9,38%

7,50%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

2020 2021 2020 2021 2020 2021AGREGAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA

Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan *)Data realisasi triwulan II 2021

Grafik 2.2 Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja Triwulan II

Tabel 2.5 Realisasi Belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan

Uraian Pos APBD

APBD REALISASI s.d. Triwulan II % REALISASI s.d. Triwulan II

2020 2021 2020 2021 2020 2021

Belanja Operasional 4.857,21 4.375,72 1.661,22 1.927,19 34,20% 44,04%

Belanja Pegawai 2.138,99 1.720,67 774,55 897,07 36,21% 52,13%

Belanja Barang dan Jasa 1.803,08 1.966,50 710,77 604,23 39,42% 30,73%

Hibah 915,13 687,03 175,89 425,89 19,22% 61,99%

Belanja Modal 1.333,05 974,58 183,05 311,89 13,73% 32,00%

Belanja Tak Terduga 10,00 91,79 99,98 66,14 999,83% 72,06%

Transfer Pemda 1.380,64 1.210,57 795,52 531,24 57,62% 43,88%

Transfer Bagi Hasil 1.380,64 1.207,07 793,37 525,50 57,46% 43,54%

Transfer Bantuan Keuangan - 3,50 2,15 5,75 - -

Total Belanja Daerah 7.580,91 6.652,66 2.739,77 2.836,46 36,14% 42,64%

Page 42: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

22

KeuanganPemerintah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2020 yang

sebesar Rp774,55 miliar atau 36,21% dari pagu APBD

2020. Selain itu juga didorong realisasi pos belanja

hibah yang terakselerasi menjadi Rp425,89 miliar atau

61,99% dibanding Rp175,89 miliar atau 19,22% pada

periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu,

pos belanja barang dan jasa pada triwulan II 2021

tercatat sebesar Rp604,23 miliar atau 30,73% dari

pagu APBD 2021, turun dibandingkan triwulan yang

sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp710,77

miliar atau 39,42% dari pagu APBD 2020. (tabel 2.5).

Belanja modal pada triwulan II 2021 tercatat

sebesar Rp311.89 miliar atau 32,00% dari pagu

APBD 2021, lebih tinggi dibandingkan triwulan

II-2020 yang sebesar Rp183,05 miliar atau

13,73% dari pagu APBD 2020 pasca refocusing.

Peningkatan ini disebabkan oleh pembayaran belanja

modal untuk kegiatan atau proyek tahun anggaran

2020, sejalan dengan komitmen pemerintah daerah

untuk mempercepat pencairan kewajiban di tahun

sebelumnya guna percepatan serapan belanja Provinsi

Kalimantan Selatan. Realisasi belanja modal yang naik

secara signifikan pada triwulan II 2021 mengakibatkan

rasio belanja modal terhadap total belanja Provinsi

meningkat dibandingkan triwulan II 2020, menjadi

sebesar 11,00% dari sebelumnya sebesar 6,68%

(Grafik 2.2).

Sementara itu, pada triwulan II 2021 realisasi transfer

Pemerintah Daerah, tercatat sebesar Rp531,24 miliar,

lebih rendah dibandingkan triwulan II 2020 yang

sebesar Rp795,52 miliar. Adanya kendala administrasi

berdampak pada realisasi transfer Pemda yang

tertahan.

2.2.2 REALISASI BELANJA KABUPATEN DAN KOTA

Secara nominal, realisasi belanja Pemerintah

Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan pada

triwulan II 2021 meningkat dibandingkan

realisasi triwulan II-2020 baik secara nominal

maupun persentase (Tabel 2.6). Realisasi belanja

daerah tercatat sebesar Rp 6,10 triliun atau 30,08%

dari pagu APBD 2021, lebih tinggi dibandingkan

serapan belanja periode yang sama tahun 2020

yang sebesar Rp6,05 triliun atau 29,55% dari pagu

Tabel 2.6 Realisasi Belanja APBD Kabupaten Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan

Uraian Pos APBD

APBD REALISASI s.d. Triwulan II % REALISASI s.d. Triwulan II

2020 2021 2020 2021 2020 2021

Belanja Operasional 13.924,79 14.126,37 4.834,63 5.001,61 34,72% 35,41%

Belanja Pegawai 7.948,39 7.747,75 2.899,52 3.329,55 36,48% 42,97%

Belanja Barang dan Jasa 5.313,60 5.732,83 1.658,09 1.518,60 31,20% 26,49%

Hibah 547,31 482,31 238,17 129,45 43,52% 26,84%

Belanja Modal 3.944,61 3.572,70 566,85 457,43 14,37% 12,80%

Belanja Tak Terduga 40,19 232,78 120,44 49,18 299,68% 21,13%

Transfer Pemda 2.546,63 2.341,82 523,79 590,00 20,57% 25,19%

Transfer Bagi Hasil 39,80 49,35 11,80 13,32 29,66% 26,99%

Transfer Bantuan Keuangan 2.506,83 2.292,47 511,99 576,68 - -

Total Belanja Daerah 20.456,22 20.273,67 6.045,70 6.098,23 29,55% 30,08%

PELAYANAN UMUM

KETERTIBAN DAN KEAMANAN

EKONOMI

LINGKUNGAN HIDUP

PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

KESEHATAN

PARIWISATA DAN BUDAYA

PENDIDIKAN

PERLINDUNGAN SOSIAL

25%

2%7%2%

10%20%

32%

0%

2%

Grafik 2.3 Realisasi Belanja APBD se-Kalimantan Selatan per Sektor

Page 43: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

KeuanganPemerintah

23 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

APBD 2020. Peningkatan realisasi belanja daerah

terutama disebabkan oleh realisasi belanja operasional

(khususnya belanja pegawai) dan transfer pemda yang

lebih tinggi.

Realisasi belanja operasional pada triwulan II

2021 tercatat sebesar Rp5,00 triliun atau 35,41%

dari pagu APBD 2021, lebih tinggi dibandingkan

triwulan II 2020 yang sebesar Rp4,83 triliun

atau 34,72% dari pagu APBD 2020. Peningkatan

tersebut didorong oleh realisasi pos belanja pegawai

sebesar Rp3,33 triliun atau 42,97% dari pagu APBD

2021, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2020 yang

sebesar Rp2,90 triliun atau 36,48% dari pagu APBD

2020. Sementara itu, realisasi pos belanja barang

dan jasa sebesar Rp1,52 triliun atau 26,49%, lebih

rendah dibanding realisasi periode yang sama tahun

2020 sebesar Rp1,66 triliun atau 31,20%. Selain itu,

realisasi pos belanja hibah tercatat sebesar Rp129,45

miliar atau 26,84% dari pagu APBD 2021, lebih

rendah dibandingkan triwulan yang sama di tahun

sebelumnya sebesar Rp238,17 miliar atau 43,52%

dari pagu APBD 2020 (Tabel 2.6).

Belanja modal pada triwulan II 2021 tercatat

sebesar Rp457,43 miliar atau 12,80% dari

pagu APBD 2021, lebih rendah dibandingkan

realisasi triwulan II-2020 yang sebesar Rp566,85

miliar atau 14,37% dari pagu APBD 2020 pasca

refocusing. Realisasi belanja modal yang turun pada

triwulan II 2021 mengakibatkan rasio belanja modal

terhadap total belanja juga mengalami penurunan

dibandingkan triwulan II 2020, menjadi sebesar

7,50% dari sebelumnya sebesar 9,38% (Grafik 2.2).

Dari 13 kabupaten/kota, capaian realisasi belanja

tertinggi adalah Kabupaten Tanah Bumbu yaitu

sebesar 38,57% dan terendah di Kabupaten Hulu

Sungai Utara sebesar 22,25% (Tabel 2.7).

Berdasarkan pos APBD, pangsa belanja provinsi

dan kabupaten/kota di Kalimantan Selatan pada

triwulan II 2021 mayoritas dialokasikan untuk belanja

pendidikan sebesar Rp2,72 triliun (32,46%), belanja

pelayanan umum Rp2,12 triliun (25,25%), dan belanja

kesehatan Rp1,64 triliun (19,55%). Sementara itu,

serapan terendah terdapat pada pos pariwisata dan

kebudayaan Rp27,37 miliar (0,33%), ketertiban dan

keamanan Rp138,72 miliar (1,66%), dan perlindungan

sosial Rp139,55 miliar (1,67%).

Pada triwulan II 2021, realisasi program PEN

di Kalimantan Selatan sebesar Rp1,85 triliun.

Realisasi tertinggi di kluster perlindungan

sosial sebesar Rp1,01 triliun dengan total 2,93

juta keluarga penerima manfaat. Serapan pada

kluster ini terdiri dari program keluarga harapan senilai

Rp145,35 miliar, Bansos sembako sebesar Rp180,82

miliar, Bansos tunai sejumlah Rp134,00 miliar,

pemberian Kartu Pra Kerja dengan total nominal

sebesar Rp217,02 miliar, BLT Dana Desa sebesar

Rp193,22 miliar, serta diskon listrik sebesar Rp118,22

miliar. Adapun subsidi kuota internet senilai Rp21,70

miliar telah disalurkan untuk PAUD, SD, SMP, SMA

di Kalimantan Selatan kepada 25.982 Guru, 38.794

Mahasiswa, dan 3.373 Mahasiswa Vokasi.

No Kota/Kab Pagu 2021Realisasi s.d. Tw II

2021

% Realisasi s.d. Tw II

2021

1 Kab. Banjar 1.948,61 520,48 26,71%

2 Kab. Barito Kuala 1.260,39 395,84 31,41%

3 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.348,12 503,23 37,33%

4 Kab. Hulu Sungai Tengah 1.295,73 390,74 30,16%

5 Kab. Hulu Sungai Utara 1.634,35 363,60 22,25%

6 Kab. Kotabaru 1.616,51 477,87 29,56%

7 Kab. Tabalong 1.603,14 494,37 30,84%

8 Kab. Tanah Laut 2.120,05 544,44 25,68%

9 Kab. Tapin 1.416,37 387,89 27,39%

10 Kota Banjarbaru 1.059,08 397,77 37,56%

11 Kota Banjarmasin 1.774,74 549,35 30,95%

12 Kab. Balangan 1.249,02 321,50 25,74%

13 Kab. Tanah Bumbu 1.947,54 751,15 38,57%

Rata-rata

Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan (Rp miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan

Tabel 2.7

Page 44: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB II

24

KeuanganPemerintah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Sementara itu, realisasi program terendah

terdapat pada kluster perlindungan usaha dan

UMKM. Program Banpres Produktif Usaha Mikro

(BPUM) telah diberikan kepada 125.335 PUM dengan

total penyaluran Rp150,40 miliar. Selain itu, guna

meningkatkan likuiditas dan kinerja BPD di tengah

pandemi, pemerintah daerah menempatkan dana

penyertaan pada BPD Kalsel sebesar Rp200 miliar

dengan dua kali leverage (Tabel 2.8).

No Uraian Realisasi Keterangan

I Kluster Perlindungan Sosial 1.010,33

Program Keluarga Harapan (PKH) 145,35 213.051 KPM

Bansos Sembako (BPNT) 180,82 904.117 KPM

Bansos Tunai (BST) 134,00 446.680 KPM

Kartu Pra Kerja 217,02 61.133 orang

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa 193,22 644.078 KPM

Subsidi Kuota Internet 21,70

Diskon Listrik 118,22 721.444 Pelanggan

II Kluster Kesehatan 253,20

Klaim Pasien 253,20 3702 Pasien di 26 RS

Insentif Nakes 24,41 2995 Nakes di 39 Faskes

III Kluster Sektoral K/L Pemda 234,42

Padat Karya PUPR 234,42 13.360 Tenaga Kerja

Padat Karya Perhub 49,62 962 Orang

Padat Karya Kementan 15,85 4.614 Orang

Food Estate Kementan 1,05

IV Kluster Perlindungan Usaha / UMKM 150,40

BPUM 150,40 125.335 PUM

V Penempatan Dana di BPD Kalsel 200,00 dengan 2x leverage

Total 1.848,35

Realisasi Program PEN Triwulan II 2021 (Rp miliar kecuali disebutkan lain)

Sumber : DJPb Provinsi Kalimantan Selatan

Tabel 2.8

Page 45: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

PerkembanganInflasi Daerah

25 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PerkembanganInflasi Daerah

BAB III

Secara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 tercatat rendah sebesar 2,19% (yoy), tetap rendah meski meningkat dibanding triwulan I 2021 (2,02%, yoy). Sementara secara triwulanan, Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,36% (qtq), menurun dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,44%(qtq). Inflasi tahunan pada triwulan II 2021 terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Di sisi lain, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi

Page 46: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

26

PerkembanganInflasi Daerah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pada triwulan III 2021, inflasi Kalimantan Selatan diperkirakan lebih tinggi dari triwulan II 2021 didorong penurunan pasokan hortikultura, terutama aneka cabai setelah panen raya pada triwulan II 2021. Di samping itu, terdapat baseline effect dari deflasi cabai rawit (-42,86%) dan cabai merah (-13,36%) yang cukup dalam pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun pasokan terpantau mencukupi dan distribusi berjalan lancar, terdapat potensi kenaikan harga karena adanya tambahan biaya pengiriman/transportasi antar kota akibat kewajiban tes PCR kepada supir dan kernet selama periode PPKM. Angkutan udara juga diprakirakan mengalami kenaikan permintaan pasca PPKM dan penurunan harga tes PCR sebagai syarat penerbangan.

Page 47: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

PerkembanganInflasi Daerah

27 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

3.1 PERKEMBANGAN INFLASISecara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan pada

triwulan II 2021 tercatat rendah sebesar 2,19%

(yoy), meski meningkat dibanding triwulan I

2021 (2,02% yoy). Angka inflasi tersebut lebih tinggi

dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 1,33%

(yoy) pada triwulan II 2021 (Grafik 3.1) maupun

inflasi regional Kalimantan yang sebesar 1,13% (yoy).

Inflasi Kalimantan Selatan tersebut menjadi yang

tertinggi dibandingkan empat provinsi lain di wilayah

Kalimantan (Grafik 3.3).

Tekanan inflasi tahunan di Kalimantan Selatan pada

triwulan II 2021 terutama bersumber dari empat

kelompok utama pembentuk inflasi, yaitu kelompok

makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki

bobot 29,1% (yoy); kelompok perumahan, air, listrik,

dan bahan bakar rumah tangga yang memiliki bobot

18,2% (yoy); kelompok penyediaan makanan dan

minuman/restoran yang memiliki bobot 10,9% (yoy);

dan kelompok transportasi dengan bobot 10,7% (yoy)

(Grafik 3.2). Inflasi tahunan pada triwulan II 2021

terutama bersumber dari inflasi kelompok makanan,

minuman, dan tembakau, kelompok perawatan

pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok penyediaan

makanan dan minuman/restoran. Di sisi lain, kelompok

pendidikan mengalami deflasi.

Secara triwulanan, Pada triwulan II 2021, Kalimantan

Selatan mengalami inflasi sebesar 0,36% (qtq),

menurun dibandingkan triwulan II 2021 yang

mengalami inflasi sebesar 0,44% (qtq) (Grafik 3.4).

Inflasi terutama bersumber dari kelompok makanan,

minuman dan tembakau dengan komoditas manga

sebagai pendorong utama serta kelompok perawatan

pribadi dan jasa lainnya dengan komoditas emas

perhiasan sebagai pendorong utama, di tengah deflasi

kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar

rumah tangga dan kelompok transportasi. Kelompok

makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi

sebesar 0,82% (qtq) dan menjadi kelompok dengan

andil pendorong inflasi tertinggi pada triwulan II 2021

sebesar 0,24% (qtq), didorong oleh peningkatan

permintaan pada bulan Ramadan dan Idulfitri.

Secara spasial, inflasi di Kalimantan Selatan diukur

dari inflasi pada tiga kota pembentuk inflasi, yaitu

kota Banjarmasin, Kota Tanjung, dan Kabupaten

Kotabaru. Inflasi tertinggi pada triwulan II 2021 terjadi

di Banjarmasin sebesar 2,22% (yoy) atau 0,33% (qtq).

Sementara itu inflasi di Kotabaru dan Tanjung masing-

KALIMANTAN SELATAN NASIONAL

2,19

1,33

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Berita Resmi Statistik Inflasi, BPS

Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Selatan dan Nasional

MAKANAN, MINUMAN DANTEMBAKAU

PAKAIAN DAN ALAS KAKI

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, DAN BAHANBAKAR RUMAH TANGGAPERLENGKAPAN, PERALATAN DANPEMELIHARAAN RUTIN RUMAH TANGGAKESEHATAN

TRANSPORTASI

INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN JASAKEUANGAN

REKREASI, OLAHRAGA, DAN BUDAYA

PENDIDIKAN

PENYEDIAAN MAKANAN DANMINUMAN/RESTORAN

PERAWATAN PRIBADI DAN JASALAINNYA

29,1%

6,2%

18,2%

10,7%

5,3%

10,9%6,5%

1,7%3%

5%3,3%

Sumber : BPS, diolah

Grafik 3.2 Komposisi Inflasi Kalsel Tahunan (yoy) menurut Kelompoknya

No Kelompok Inflasi(% qtq)

Andil (%qtq)

1 Makanan, minuman dan tembakau 0,82 0,24

2 Pakaian dan alas kaki 1,18 0,07

3 Perumahan, air, listrik, dan BBRT -0,53 -0,10

4 Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin RT 0,79 0,04

5 Kesehatan 0,00 0,00

6 Transportasi -0,53 -0,06

7 Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,42 0,02

8 Rekreasi, olahraga dan budaya 1,05 0,02

9 Pendidikan 0,00 0,00

10 Penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,01 0,00

11 Perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,06 0,13

Inflasi Kalsel Triwulanan Per Kelompok (qtq)Tabel 3.1

Sumber: BPS, diolah

Page 48: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

28

PerkembanganInflasi Daerah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

masing tercatat sebesar 2,20% (yoy) atau 0,49% (qtq)

dan sebesar 1,76% (yoy) atau 0,61% (qtq).

Pada triwulan III 2021, inflasi Kalimantan Selatan

diperkirakan lebih tinggi dari triwulan II 2021 didorong

penurunan pasokan hortikultura, terutama aneka cabai

setelah panen raya pada triwulan II 2021. Di samping

itu, terdapat baseline effect dari deflasi cabai rawit

(-42,86%) dan cabai merah (-13,36%) yang cukup

dalam pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meskipun pasokan terpantau mencukupi dan

distribusi berjalan lancar, terdapat potensi kenaikan

harga karena adanya tambahan biaya pengiriman/

transportasi akibat kewajiban tes PCR kepada supir

dan kernet selama periode PPKM. Angkutan udara

juga diprakirakan mengalami kenaikan permintaan

pasca PPKM dan penurunan harga tes PCR sebagai

syarat penerbangan. Potensi tekanan inflasi juga

berasal dari kelompok pendidikan akibat kenaikan

biaya pendidikan pada tahun ajaran baru 2021/2022

akibat metode pembelajaran campuran online dan

offline mulai diterapkan.

3.2 INFLASI TRIWULANAN (QTQ)Pada triwulan II 2021, Kalimantan Selatan

mengalami inflasi sebesar 0,36% (qtq), menurun

dibandingkan triwulan II 2021 yang mengalami

inflasi sebesar 0,44% (qtq) (Grafik 3.4). Inflasi

terutama bersumber dari kelompok makanan,

minuman dan tembakau serta kelompok perawatan

pribadi dan jasa lainnya ditengah deflasi kelompok

perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah

tangga dan kelompok transportasi. Kelompok

makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi

sebesar 0,82% (qtq) dan menjadi kelompok dengan

andil pendorong inflasi tertinggi pada triwulan II 2021

sebesar 0,24% (qtq), didorong oleh peningkatan

permintaan pada bulan Ramadan dan Idulfitri.

Dalam kelompok ini, komoditas mangga menjadi

pendorong inflasi dengan andil tertinggi (Tabel 3.2)

untuk keperluan pembuatan takjil disaat kelangkaan

pasokan akibat belum memasuki masa panen. Di

samping itu, minyak goreng juga menjadi pendorong

inflasi ditengah peningkatan permintaan dan tren

harga CPO yang meningkat. Ikan peda dan ikan

layang juga turut menjadi pendorong inflasi akibat

gelombang laut yang tinggi sehingga menyebabkan

tangkapan ikan berkurang.

KALSEL KALBAR KALTENGKALTIM KALTARA KALIMANTAN0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5 % YOY

Sumber : Berita Resmi Statistik Inflasi, BPS

Grafik 3.3 Perbandingan Inflasi se-Kalimantan Triwulan II 2021

0,44

0,36

�0,5

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

I II III VI I II III VI I II III VI I III IV I II2017 2018 2019 2020 2021

%QTQ

Sumber : BPS Kalsel, diolah

Grafik 3.4 Inflasi Kalimantan Selatan Triwulan (qtq)

No Komoditi Komponen Inflasi(% qtq)

Andil (%qtq)

1 MANGGA makanan, minuman dan tembakau 58,11 0,08

2 MINYAK GORENG makanan, minuman dan tembakau 5,81 0,05

3 ROKOK KRETEK FILTER

makanan, minuman dan tembakau 2,17 0,05

4 IKAN PEDA makanan, minuman dan tembakau 10,92 0,04

5 PEPAYA makanan, minuman dan tembakau 13,62 0,04

6 EMAS PERHIASAN perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,15 0,03

7 SEMANGKA makanan, minuman dan tembakau 13,80 0,03

8 MIE KERING INSTANT

makanan, minuman dan tembakau 6,17 0,03

9 IKAN LAYANG/ IKAN BENGGOL

makanan, minuman dan tembakau 26,75 0,03

10 TELUR AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau 2,70 0,03

Andil Inflasi (qtq) Terbesar Triwulan II-2021

Tabel 3.2

Sumber: BPS, diolah

Page 49: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

PerkembanganInflasi Daerah

29 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Sementara itu, realisasi inflasi triwulan II 2021 pada

kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya adalah

sebesar 2,06% (qtq) dengan andil sebesar 0,13%

(qtq), meningkat dari triwulan sebelumnya yang

sebesar 0,55% (qtq) dan andil 0,04% (qtq). Komoditas

pendorong utama kelompok tersebut adalah emas

perhiasan sejalan dengan fluktuasi harga emas dunia.

Berbagai perlengkapan perawatan pribadi terutama

untuk kebersihan juga mengalami inflasi, antara lain

pasta gigi, sabun mandi cair, shampoo, dan tisu juga

mengalami inflasi seiring peningkatan kesadaran

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tengah

Peningkatan jumlah kasus positif COVID-19.

Di sisi lain, kelompok transportasi mencatat deflasi

sebesar 0,53% (qtq), lebih rendah dari triwulan

sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 3,79%

(qtq). Perkembangan inflasi tersebut terutama

dipengaruhi oleh tarif angkutan udara yang

tercatat deflasi sebesar 4,53% (qtq) dengan andil

-0,05% (qtq), lebih landai dari triwulan sebelumnya

mengalami deflasi sebesar 25,22% (qtq). Penurunan

tarif angkutan udara terjadi seiring larangan mudik

dan normalisasi momentum perayaan Hari Besar

Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2020 dan Tahun

Baru 2021, serta pembatalan cuti bersama Isra Mi’raj

pada 12 Maret 2021.

3.3 INFLASI TAHUNAN (YOY)Secara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan pada

triwulan II 2021 tercatat rendah sebesar 2,19%

(yoy), meski meningkat dibandingkan inflasi

triwulan I 2021 yang sebesar 2,02% (yoy). Inflasi

Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 menjadi

yang tertinggi di wilayah Kalimantan, dan lebih tinggi

dari inflasi nasional, namun masih berada dalam

sasaran inflasi nasional tahun 2021 yang sebesar

3±1%. Inflasi tahunan pada triwulan II 2021 terutama

bersumber dari inflasi kelompok makanan, minuman,

dan tembakau, kelompok perawatan pribadi dan jasa

lainnya, serta kelompok penyediaan makanan dan

minuman/restoran. Di sisi lain, kelompok pendidikan

mengalami deflasi.

Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau

pada triwulan II 2021 tercatat sebesar 2,44% (yoy),

terutama didorong oleh minyak goreng, mangga, dan

rokok kretek filter. Harga minyak goreng mengalami

kenaikan seiring dengan peningkatan harga crude

palm oil (CPO) ditengah perbaikan permintaan CPO

dan produk turunannya. Permintaan dalam rangka

memenuhi kebutuhan bantuan sembako di masa

pandemi COVID-19 turut mendorong kenaikan harga

komoditas bahan pokok tersebut. Peningkatan harga

mangga terjadi akibat peningkatan permintaan untuk

kebutuhan takjil pada momen Ramadan dan Idulfitri

No Komoditi Komponen Inflasi(% qtq)

Andil (%qtq)

1 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA

perumahan, air, listrik, dan bbrt -6,60 -0,12

2 BAWANG MERAH makanan, minuman dan tembakau -14,99 -0,07

3 CABAI RAWIT makanan, minuman dan tembakau -38,61 -0,06

4 DAGING AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau -2,57 -0,05

5 ANGKUTAN UDARA transportasi -4,53 -0,05

6 IKAN GABUS makanan, minuman dan tembakau -4,52 -0,04

7 CABAI MERAH makanan, minuman dan tembakau -21,74 -0,03

8 CUMI-CUMI makanan, minuman dan tembakau -15,79 -0,02

9 BAYAM makanan, minuman dan tembakau -18,15 -0,02

10 MOBIL transportasi -0,87 -0,01

Andil Deflasi (qtq) Terbesar Triwulan II-2021

Tabel 3.3

Sumber: BPS, diolah

No Kelompok Inflasi(% yoy)

Andil (%yoy)

1 Makanan, minuman dan tembakau 2,44 0,71

2 Pakaian dan alas kaki 4,12 0,25

3 Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,11 0,02

4 Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 3,13 0,15

5 Kesehatan 3,45 0,11

6 Transportasi 2,61 0,28

7 Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,41 0,02

8 Rekreasi, olahraga dan budaya 1,42 0,02

9 Pendidikan -0,52 -0,02

10 Penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,41 0,26

11 Perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,05 0,38

Inflasi Kalimantan Selatan Menurut Kelompok (yoy)

Tabel 3.4

Sumber: BPS, diolah

Page 50: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

30

PerkembanganInflasi Daerah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

di tengah pasokan yang terbatas. Selain itu, tekanan

inflasi juga bersumber dari komoditas rokok kretek

filter sebagai dampak kebijakan kenaikan tarif cukai

hasil tembakau sebesar 12,5% yang di tetapkan

pada Februari 2021. Kenaikan tarif cukai tersebut

diprakirakan akan tertransmisi ke harga jual eceran

komoditas rokok kretek filter, rokok kretek, dan

rokok putih. Sejak Februari 2021, komoditas rokok

terpantau mengalami inflasi sehingga kenaikan tarif

cukai tersebut diprakirakan juga akan tertransmisi

pada triwulan III 2021 dan sampai dengan akhir tahun

2021.

Sementara itu, kelompok perawatan pribadi masih

menjadi kelompok dengan inflasi tahunan tertinggi

pada triwulan II 2021 yaitu sebesar 6,05% (yoy), meski

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang

sebesar 6,45% (yoy). Komoditas emas perhiasan masih

menjadi pendorong utama inflasi kelompok perawatan

pribadi. Pada Juni 2021, komoditas emas mengalami

inflasi sebesar 10,19% (yoy) dengan andil sebesar

0,11% (yoy). Perkembangan harga emas perhiasan

di Kalsel sejalan dengan perkembangan harga emas

global yang meningkat akibat ketidakpastian ekonomi

global di masa pandemi COVID-19. (Tabel 3.5).

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/

restoran juga menjadi pendorong inflasi sebesar

1,95% (yoy) dengan andil 0,26% (yoy). Peningkatan

terutama didorong oleh kenaikan harga nasi dengan

lauk dan bubur sebagai dampak dari kenaikan harga

bahan makanan seperti minyak goreng, telur ayam

ras, daging ayam ras, dan aneka cabai. Selain itu,

aktivitas perekonomian yang semakin membaik

sejalan dengan program vaksinasi juga meningkatkan

permintaan. Pedagang melakukan penyesuaian harga

ke atas sebagai kompensasi atas kerugian yang dialami

selama tahun 2020 di samping akibat kenaikan harga

bahan baku.

Laju inflasi yang lebih tinggi pada triwulan II 2021

tertahan oleh deflasi kelompok pendidikan. Biaya

taman kanak-kanak menjadi pendorong utama

deflasi kelompok pendidikan dikarenakan kebijakan

bersekolah dari rumah yang masih diberlakukan

selama pandemi COVID-19. Berkaitan dengan hal

tersebut, biaya taman kanak-kanak menjadi lebih

rendah akibat komponen biaya untuk kegiatan di

sekolah berkurang sehingga mendorong terjadinya

deflasi. Sementara itu, deflasi kelompok informasi,

komunikasi, dan jasa keuangan didorong oleh biaya

pulsa ponsel yang semakin murah seiring perbaikan

infrastruktur telekomunikasi dan persaingan harga

antar penyedia layanan telekomunikasi di tengah

peningkatan permintaan akibat kebutuhan bekerja

dan sekolah secara daring.

No Komoditi Komponen Inflasi(% yoy)

Andil (%yoy)

1 ANGKUTAN UDARA transportasi 17,12 0,20

2 MINYAK GORENG makanan, minuman dan tembakau 17,78 0,17

3 MANGGA makanan, minuman dan tembakau 94,72 0,13

4 EMAS PERHIASAN perawatan pribadi dan jasa lainnya 10,19 0,11

5 ROKOK KRETEK FILTER

makanan, minuman dan tembakau 3,55 0,08

6 NASI DENGAN LAUK penyediaan makanan dan minuman/restoran 4,79 0,08

7 BUBUR penyediaan makanan dan minuman/restoran 9,16 0,07

8 PASTA GIGI perawatan pribadi dan jasa lainnya 17,23 0,06

9 BAJU MUSLIM WANITA pakaian dan alas kaki 6,11 0,06

10 TELUR AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau 5,87 0,06

Andil inflasi (yoy) Terbesar Triwulan II-2021

Tabel 3.5

Sumber: BPS, diolah

No Komoditi Komponen Inflasi(% yoy)

Andil (%yoy)

1 BAWANG MERAH makanan, minuman dan tembakau -44,90 -0,21

2 GULA PASIR makanan, minuman dan tembakau -12,56 -0,08

3 PEPAYA makanan, minuman dan tembakau -22,64 -0,06

4 IKAN NILA makanan, minuman dan tembakau -6,14 -0,06

5 BIOSKOP rekreasi, olahraga, dan budaya -20,63 -0,04

6 BAWANG PUTIH makanan, minuman dan tembakau -15,79 -0,03

7 TAMAN KANAK KANAK pendidikan -8,63 -0,03

8 IKAN ASIN TELANG makanan, minuman dan tembakau -15,10 -0,02

9 IKAN SEPAT SIAM makanan, minuman dan tembakau -20,35 -0,02

10 RAMPELA HATI AYAM

makanan, minuman dan tembakau -13,53 -0,02

Andil Deflasi (yoy) Terbesar Triwulan II-2021

Tabel 3.6

Sumber: BPS, diolah

Page 51: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

PerkembanganInflasi Daerah

31 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

3.4 ARAH PERKEMBANGAN INFLASI TRIWULAN III 2021

Secara tahunan, inflasi triwulan III 2021

diprakirakan lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan II 2021 sejalan dengan berlanjutnya

proses pemulihan ekonomi. Tekanan inflasi

pada triwulan III 2021 diprakirakan bersumber dari

kelompok transportasi sejalan dengan peningkatan

permintaan angkutan udara pasca pelonggaran PPKM

yang juga didukung oleh penurunan harga tes PCR

sebagai dokumen pendukung untuk penerbangan

dan kelompok makanan, minuman dan tembakau

akibat curah hujan tinggi mengurangi panen aneka

cabai yang pada tahun sebelumnya mengalami deflasi

cukup dalam sehingga terdapat baseline effect. Potensi

tekanan inflasi juga berasal dari kelompok pendidikan

akibat kenaikan biaya pendidikan pada tahun ajaran

baru 2021/2022 sejalan dengan rencana penerapan

metode pembelajaran campuran online dan offline.

Pada Juli 2021, secara bulanan Kalimantan

Selatan mengalami inflasi 0,17% (mtm), berbeda

arah dengan bulan sebelumnya yang mengalami

deflasi 0,35% (mtm). Secara umum, deflasi

didorong oleh peningkatan kebutuhan penunjang

pendidikan mulai dari biaya masuk sekolah hingga

perlengkapannya seiring masuknya tahun ajaran baru.

Realisasi inflasi tersebut berbeda arah dengan rata-rata

inflasi Juli tiga tahun terakhir yang sebesar -0,13%

(mtm) dan pertama kalinya mengalami inflasi secara

mtm sejak tiga tahun terakhir. Inflasi bulan Juli 2021

terutama bersumber dari inflasi kelompok pendidikan

sebesar 1,87% (mtm), kelompok rekreasi, olahraga,

dan budaya sebesar 2,95% (mtm), dan kelompok

perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga

(BBRT) sebesar 0,09% (mtm). Laju inflasi yang lebih

tinggi tertahan oleh inflasi yang terjadi pada kelompok

perawatan pribadi dan jasa lainnya (Tabel 3.7)

Kelompok Pendidikan menjadi kelompok

pendorong utama inflasi pada Juli 2021, yaitu

sebesar 1,87% (mtm) dengan andil 0,06% (mtm).

Inflasi terutama didorong oleh biaya masuk Sekolah

Menengah Pertama (SMP) sebesar 6,25% (mtm),

biaya masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) yang

sebesar 6,39% (mtm), dan biaya masuk Sekolah Dasar

(SD) yang sebesar 1,96%, sejalan dengan rencana

dimulainya tahun ajaran baru dengan metode hybrid

online-offline (Tabel 3.9).

Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya

juga menjadi pendorong inflasi sebesar 2,95%

(mtm) dengan andil 0,05% (mtm) pada Juli

2021, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang inflasi

sebesar 0,62% (mtm). Inflasi terutama didorong

oleh kenaikan harga buku pelajaran SD, SMP, dan

SMA dengan besaran inflasi sekitar 20% untuk

masing-masing komoditas. Inflasi juga didorong oleh

penunjang kebutuhan belajar lain seperti buku tulis

bergaris, pensil, pulpen, dan tas. Kenaikan harga

barang penunjang kebutuhan belajar tersebut akibat

permintaan yang meningkat pada tahun ajaran baru

2021/2022 yang dimulai pada Juli 2021.

Inflasi juga didorong oleh kelompok Perumahan,

Air, Listrik, Dan Bahan Bakar Rumah Tangga

dengan inflasi sebesar 0,11% (mtm) dan andil

0,02% (mtm). Bahan bakar rumah tangga (BBRT)

menjadi pendorong utama inflasi kelompok tersebut.

Kenaikan harga gas LPG 3kg berasal dari tingginya

permintaan masyarakat yang tidak memiliki kartu

kendali gas LPG 3kg di tengah pasokan yang sudah

diprioritaskan untuk pemegang kartu kendali.

No Kelompok Inflasi(% mtm)

Andil (%mtm)

1 Makanan, minuman dan tembakau 0,00 0,00

2 Pakaian dan alas kaki 0,21 0,01

3 Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,09 0,02

4 Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,35 0,02

5 Kesehatan 0,38 0,01

6 Transportasi 0,07 0,01

7 Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,12 0,01

8 Rekreasi, olahraga dan budaya 2,95 0,05

9 Pendidikan 1,87 0,06

10 Penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,02 0,00

11 Perawatan pribadi dan jasa lainnya -0,21 -0,01

Inflasi Kalimantan Selatan Juli 2021 Menurut Kelompok (mtm)

Tabel 3.7

Sumber: BPS, diolah

Page 52: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

32

PerkembanganInflasi Daerah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Beberapa komoditas di kelompok makanan, minuman,

dan tembakau juga menjadi pendorong inflasi, dengan

6 dari 10 komoditas pendorong inflasi tertinggi pada

Juli 2021 dari kelompok tersebut. Ikan peda menjadi

pendorong inflasi tertinggi sebesar 16,54% (mtm) dan

andil 0,06% (mtm). Inflasi terjadi akibat gelombang

yang cukup tinggi sehingga tangkapan ikan menjadi

terbatas. Keterbatasan tangkapan ikan laut juga

berdampak pada inflasi ikan tongkol. Bawang merah

juga menjadi pendorong inflasi akibat masa panen di

sentra produksi yang mundur akibat gangguan cuaca.

Panen di sentra produksi diprakirakan akan terjadi

pada akhir bulan Agustus 2021. Sebagai daerah defisit

cabai merah, Kalimantan Selatan mendatangkan

pasokan cabai dari Nganjuk, Jawa Timur serta Bima,

Nusa Tenggara Barat sehingga transmisi penurunan

harga di wilayah Kalsel diprakirakan baru akan terjadi

pada bulan September 2021.

Di sisi lain, kelompok perawatan pribadi dan jasa

lainnya mengalami deflasi sebesar 0,52% (mtm),

berbeda arah dengan bulan sebelumnya yang

mengalami inflasi sebesar 0,59% (mtm). Beberapa

komoditas dalam kelompok makanan, minuman,

dan tembakau juga mengalami deflasi, dengan 9

dari 10 komoditas penahan inflasi terbesar pada Juli

2021 dari kelompok tersebut (Tabel 3.10). Deflasi

terutama terjadi pada daging ayam ras sebesar 4,40%

(mtm) dan telur ayam ras sebesar 4,05% (mtm).

Deflasi daging ayam ras terjadi sejak bulan Juni 2021

sejalan dengan penurunan permintaan pasca HBKN

Idulfitri pada Mei 2021. Penurunan permintaan masih

berlangsung hingga Juli 2021 akibat Pemberlakuan

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga

kegiatan sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

(PHR) menjadi terbatas.

Secara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan

meningkat dari 2,19% (yoy) pada bulan Juni

2021 menjadi 2,64% (yoy) pada bulan Juli

2021. Peningkatan inflasi tahunan Kalsel terutama

bersumber dari inflasi kelompok transportasi diikuti

oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa

keuangan serta kelompok pakaian dan alas kaki.

Adapun kelompok pendidikan mengalami deflasi dan

kelompok lainnya mengalami penurunan inflasi secara

tahunan dibanding bulan sebelumnya (Tabel 3.8).

Pada triwulan III 2021, inflasi diperkirakan lebih tinggi

dari triwulan sebelumnya didorong  peningkatan

inflasi kelompok transportasi dan kelompok makanan,

minuman, dan tembakau. Inflasi kelompok transportasi

diprakirakan terjadi akibat peningkatan permintaan

pasca PPKM yang juga didukung oleh penurunan

harga tes PCR sebagai dokumen pendukung untuk

penerbangan. Hal tersebut diprakirakan meningkatkan

KelompokInflasi (% yoy)

Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21

Makanan, minuman dan tembakau 1,66 3,06 2,44 3,76

Pakaian dan alas kaki 3,55 4,43 4,12 4,50

Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,23 0,05 0,11 0,35

Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 3,07 3,19 3,13 2,98

Kesehatan 5,91 5,56 3,45 3,44

Transportasi 3,57 6,20 2,61 2,51

Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,89 0,86 0,41 0,60

Rekreasi, olahraga dan budaya 0,31 0,73 1,42 3,10

Pendidikan -0,52 -0,52 -0,52 1,85

Penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,02 3,02 2,41 2,42

Perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,20 6,31 6,05 4,49

Inflasi Tahunan Kelompok PengeluaranTabel 3.8

Sumber: BPS, diolah

No Komoditi Komponen Inflasi(% mtm)

Andil (%mtm)

1 IKAN PEDA makanan, minuman dan tembakau 16,54 0,06

2 BAWANG MERAH makanan, minuman dan tembakau 11,30 0,03

3 SMP pendidikan 6,25 0,02

4 BUKU PELAJARAN SD rekreasi, olahraga, dan budaya 21,24 0,02

5 IKAN TONGKOL makanan, minuman dan tembakau 7,03 0,02

6 CABAI RAWIT makanan, minuman dan tembakau 10,30 0,02

7 SMA pendidikan 6,39 0,02

8 TOMAT makanan, minuman dan tembakau 19,78 0,02

9 PEPAYA makanan, minuman dan tembakau 6,62 0,01

10 SEKOLAH DASAR pendidikan 1,96 0,01

Andil Inflasi (mtm) Terbesar Juli 2021

Tabel 3.9

Sumber: BPS, diolah

Page 53: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

PerkembanganInflasi Daerah

33 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

minat masyarakat untuk bepergian sehingga terdapat

potensi kenaikan permintaan yang dapat berpengaruh

pada kenaikan tarif angkutan udara.

Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau

didorongpenurunan pasokan hortikultura, terutama

aneka cabai setelah panen raya pada triwulan II-2021.

Di samping itu, terdapat baseline effect dari deflasi

cabai rawit (-42,86%) dan cabai merah (-13,36%)

yang cukup dalam pada periode yang sama tahun

sebelumnya. Curah hujan yang cukup tinggi meskipun

sudah memasuki musim kemarau juga menyebabkan

kendala pada panen aneka cabai tersebut. Meskipun

pasokan terpantau mencukupi dan distribusi berjalan

lancar, terdapat potensi kenaikan harga karena

terdapat tambahan biaya pengiriman/transportasi

antar kota berupa kewajiban tes PCR kepada supir dan

kernet. Inflasi inti diprakirakan bersumber dari tekanan

harga emas dan biaya terkait kesehatan yang lebih

rendah dari triwulan sebelumnya didorong penurunan

mobilisasi masyarakat ditengah peningkatan kasus

COVID-19.

Potensi tekanan inflasi diprakirakan juga berasal

dari kelompok pendidikan akibat kenaikan biaya

pendidikan pada tahun ajaran baru 2021/2022 seiring

rencana penerapan pembelajaran campuran online

dan offline . Selain itu, kenaikan biaya pendidikan

juga berdampak pada fasilitas penunjang pendidikan

seperti buku dan alat tulis yang tergabung dalam

kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.

Potensi tekanan inflasi pada triwulan III 2021

diprakirakan juga berasal dari komoditas tembakau.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

Nomor 198/PMK.010/2020, Pemerintah secara resmi

telah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau

cukai rokok dengan rata-rata 12,5 persen semenjak

awal Februari-2021. Kenaikan tarif cukai tersebut

diprakirakan akan tertransmisi ke harga jual eceran

komoditas rokok kretek filter, rokok kretek, dan rokok

putih. Sejak Februari 2021, komoditas rokok terpantau

mengalami inflasi sehingga transmisi kenaikan cukai

tersebut diprakirakan akan berlanjut pada triwulan III

2021 sampai dengan akhir tahun 2021.

3.5 PENGENDALIAN INFLASI DAERAH

3.5.1 Upaya Pengendalian InflasiBerbagai upaya telah dilakukan oleh Tim Pengendalian

Inflasi Daerah (TPID) se-Kalimantan Selatan, baik

pada level provinsi maupun kabupaten/kota, untuk

melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi.

Langkah pengendalian inflasi secara rutin dilakukan

antara lain melalui rapat koordinasi (rakor) dan program

lapangan. Sementara itu, beberapa langkah strategis

juga telah ditempuh TPID dalam pengendalian inflasi

daerah melalui kerangka 4K (keterjangkauan harga,

ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan

komunikasi efektif) antara lain dengan mendorong

kerjasama antar daerah.

Pada triwulan II 2021, rakor TPID dilaksanakan oleh

TPID Provinsi Kalimantan Selatan dengan tema

“Memperkuat Pengendalian Inflasi untuk Mendukung

Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan”

dan TPID Kabupaten Tabalong. Di samping itu,

Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan juga

melaksanakan rapat persiapan HBKN Ramadan dan

Idulfitri. Dalam rangka Hari Raya Idul fitri yang jatuh

pada 13 Mei, TPID se-Kalimantan Selatan berupaya

No Komoditi Komponen Inflasi(% mtm)

Andil (%mtm)

1 DAGING AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau -4,40 -0,09

2 TELUR AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau -4,05 -0,04

3 IKAN NILA makanan, minuman dan tembakau -4,59 -0,04

4 KACANG PANJANG makanan, minuman dan tembakau -22,73 -0,03

5 PARFUM perawatan pribadi dan jasa lainnya -4,29 -0,02

6 TERONG makanan, minuman dan tembakau -10,08 -0,01

7 KETIMUN makanan, minuman dan tembakau -11,51 -0,01

8 KOL PUTIH/KUBIS makanan, minuman dan tembakau -10,04 -0,01

9 BUNCIS makanan, minuman dan tembakau -8,97 -0,01

10 IKAN PAPUYU makanan, minuman dan tembakau -3,43 -0,01

Andil Deflasi (mtm) Terbesar Juli 2021

Tabel 3.10

Sumber: BPS, diolah

Page 54: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB III

34

PerkembanganInflasi Daerah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

untuk menjamin pasokan pangan di berbagai daerah,

guna mencukupi peningkatan kebutuhan masyarakat

di Hari Lebaran.

Berikut beberapa rangkuman kegiatan TPID di

Kalimantan Selatan:

Keterjangkauan Harga

a. TPID Kab. Tabalong telah meresmikan program

penggunaan kartu kendali dalam penyaluran gas

LPG 3 kg pada Senin, 28 Juni 2021. Program kartu

ini dapat menjadi solusi dalam mendisiplinkan

penyaluran gas LPG 3kg yang kerap tidak tepat

sasaran dan menyebabkan terjadinya kenaikan

harga. Program serupa juga diluncurkan pada

Selasa, 29 Juni 2021 oleh TPID Kota Banjarbaru

dan 30 Juni 2021 oleh TPID Kab. Tanah Laut.

Ketersediaan Pasokan

a. Inspeksi pasar dilakukan untuk memastikan

ketersediaan pasokan dan menjaga kualitas

pangan

b. TPID Hulu Sungai Tengah dan Kota Banjarmasin

yang dipimpin langsung oleh pimpinan daerah

masing-masing bersama anggota Forkopimda serta

para Kepala SKPD melaksanakan sidak ke beberapa

pasar dalam rangka mengecek ketersediaan bahan

pokok dan komoditi lainnya serta dalam upaya

menjaga keterjangkauan harga menjelang Hari

Raya Idul Fitri 1442 H. Dilaporkan ketersediaan

bahan pokok aman dan harga stabil.

c. Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan juga

meninjau persediaan beras dan gula di Bulog Divisi

Regional Kalsel, Banjarmasin, Rabu (5/5/2021).

Dari stok yang tersedia ada gula sebanyak 653 ton

siap digelontorkan jika pasar memerlukannya. Stok

untuk beras lokal maupun dari luar kalsel, serta

gula cukup hingga dua sampai tiga bulan kedepan.

Selain itu, stok minyak goreng, tepung terigu, dan

daging beku diperkirakan cukup hingga Idul Fitri

usai. Ditambah lagi, kondisi gudang sangat layak

dan dikelola dengan baik, barang tertata rapi,

bersih, selalu terjaga dari gangguan hama, seperti

tikus, sehingga stok pangan yang ada aman dan

sehat dikonsumsi.

Kelancaran Distribusi

a. Dalam rangka lebih meningkatkan hubungan

kerjasama perdagangan antara Kalsel dengan

Sulsel telah dilakukan temu koordinasi dan

konsultasi dengan Pimpinan PT Angkasa Pura

Logistik Cabang Sulawesi Selatan guna membahas

fasilitasi angkutan barang antar kedua daerah.

Hasil pertemuan akan ditindak lanjuti melalui

pertemuan berikutnya dengan mengikutsertakan

para pelaku usaha antar pulau.

b. Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan

bersama dengan Disperindag Kab/Kota setempat

telah melakukan identifikasi enam pasar yang

terdampak banjir pada Januari 2021 lalu yaitu Pasar

Hantakan di Kab. Hulu Sungai Tengah, Pasar Sungai

Tabuk dan Pasar Kalimati di Kab. Banjar, Pasar

Kurau di Kab. Tanal Laut, serta Pasar Masdastana

dan Pasar Jejangkit di Kab. Barito Kuala, untuk

dilakukan revitalisasi dan pembangunan kembali.

Revitalisasi ini akan masuk menjadi prioritas dalam

APBN tahun 2022/2023 baik melalui Dana Alokasi

Khusus (DAK) maupun Dana Tugas Pembantuan

(DTP).

Komunikasi Efektif

a. Sejalan dengan beredarnya draft revisi Rancangan

Undang-Undang (RUU) Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan (KUP) yang menghapus sembako

dari objek yang dikecualikan terkena Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) di masyarakat, persepsi

mengenai berita tersebut dapat memengaruhi

peningkatan harga secara keseluruhan sehingga

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

menghimbau kepada masyarakat melalui berbagai

saluran media untuk tetap tenang menanggapi

berita yang ada.

b. Kadisdag Prov. Kalsel dan TPID HSS

menyelenggarakan Sosialisasi Urgensi Perlindungan

Konsumen yang diikuti oleh konsumen, pelaku

UMKM, pedagang dan tokoh masyarakat bersama

Disdag Kalsel dan Disperindag HSS, BPOM &

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di

Kandangan Kabupaten HSS.

Page 55: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

35 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Menjaga Kelancaran Distribusi dan Kecukupan Pasokan Ditengah Penerapan PPKM Level 4

BOKS 2

Page 56: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

36LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Kasus harian COVID-19 kembali menunjukkan

peningkatan. Berdasarkan data dari Gugus Tugas

COVID-19 Kalimantan Selatan, kasus terkonfirmasi

positif per tanggal 31 Juli 2021 tercatat sebanyak

48.001 atau sekitar 1,41% dari total kasus positif

nasional. Sejak awal Juli 2021, peningkatan kasus

harian di Kalimantan Selatan menunjukkan tren

peningkatan (Grafik B3.1). Di bulan Juli, rata-rata

peningkatan mencapai 384 kasus per hari, meningkat

dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sekitar

43 kasus per hari. Meski demikian, kenaikan kasus

positif di Kalimantan Selatan tersebut juga diikuti oleh

peningkatan tingkat kesembuhan yang telah mencapai

79,93% dari total kasus di Kalimantan Selatan.

Pemerintah mengambil langkah untuk menekan

penyebaran COVID-19 melalui penerapan PPKM

Mikro Darurat/Level 4. Pemberlakukan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat/Level

4 dimulai pada 3 Juli 2021 untuk wilayah Jawa Bali

dan diperluas ke beberapa wilayah lainnya, termasuk

Kalimantan Selatan terhitung sejak tanggal 26 Juli

2021. PPKM Level 4 mengatur beberapa pembatasan

aktivitas di masyarakat, antara lain pelaksanaan Work

From Home (WFH) 100% pada kegiatan sektor non

esensial, maksimal 25% Work From Office (WFO)

bagi pelaksanaan kegiatan sektor esensial, kegiatan

pada sektor kritikal seperti kesehatan hingga

konstruksi dapat beroperasi 100% untuk pelayanan

masyarakat dan 25% untuk pelayanan administrasi,

serta pembatasan aktivitas dan operasional untuk

pusat perbelanjaan, warung makan, restoran, dan

café (Gambar B3.1). Penerapan PPKM Level 4 di

Kalimantan Selatan terus mengalami perpanjangan

hingga 23 Agustus 2021. Terdapat 6 kabupaten/

kota yang menerapkan PPKM Level 4 antara lain Kota

Page 57: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Boks 2 : Menjaga Kelancaran Distribusi dan Kecukupan Pasokan Ditengah Penerapan PPKM Level 4

37 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kab. Tanah Laut, Kab.

Tanah Bumbu, Kab. Kotabaru, dan Kab. Barito Kuala.

Meski demikian, PPKM Level 4 tidak berdampak

signifikan terhadap aktivitas dan kegiatan

perekonomian. Arus dan lalu lintas logistik barang

terpantau masih berjalan dengan lancar ditengah

penerapan PPKM Level 4. Hal ini terlihat dari jumlah

kapal dan aktivitas bongkar muat kontainer yang

relatif stabil, bahkan cenderung meningkat pada peak

season HBKN Idul Adha (Tabel B3.1). Selain itu, sektor

logistik juga termasuk dalam sektor kritikal yang

dapat beroperasi 100% selama PPKM sehingga proses

distribusi barang tetap berjalan lancar. Beberapa

pelaku usaha logistik juga merasakan manfaat dari

fasilitas Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan

Industri (IOMKI) yang mampu menjamin industri

tetap produktif dalam memenuhi kebutuhan pasar

dan masyarakat. Terdapat beberapa tantangan yang

dirasakan oleh pelaku usaha antara lain penyekatan

di beberapa wilayah sedikit menghambat pengiriman

barang, regulasi antigen/PCR yang menambah biaya

operasional perusahaan, serta menimbulkan biaya

tinggi di pelabuhan (storage, demmurage, dll)

Seiring aktivitas logistik yang terjaga, kebutuhan

masyarakat tetap dapat terpenuhi sehingga

inflasi cukup terkendali. Sumber pasokan beberapa

bahan pangan untuk Kalimantan Selatan berasal dari

wilayah lain, salah satunya Jawa Timur (Gambar B3.2).

Berdasarkan FGD bersama pelaku usaha sektor logistik

diperoleh informasi bahwa proses distribusi untuk

barang konsumsi masih terjaga seiring jarak geografis

ATURAN TEKNIS PPKM LEVEL 4

Kegiatan belajar mengajar melalui pembelajaran jarak jauh

Sektor Non Essensial diberlakukan 100% WFH

Sektor Esensial dapat beroperasidengan 25% WFH dan kapasitas maks. 50% (perbankan, keuangan, industri ekspor)

Sektor Kritikal (konstruksi s.d kesehatan) dapatberoperasi 100%

Pusat perbelanjaan/mall beroperasi 50% padapukul 10.00 - 20.00 WIB

Operasional supermarket dan pasar tradisional dibatasi sampai jam 20.00 WIB dengan kapasitas 50%

Apotik dan toko obat dapat buka selama 24 jam

Warung makan hanya beroperasi s.d 20.00 WIBdengan waktu makan maks. 30 menit

Restoran dan kafe hanya menerima delivery dan takeaway

Tempat ibadah difungsikan dengan kapasitasmaks. 50%

Gambar B2.1 Aturan Teknis PPKM Level 4

Sumber : Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2021

Grafik B2.1 Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025

Sumber : Gugus Tugas Covid-19 Kalimantan Selatan

0

10

20

30

40

50

60

0

200

400

600

800

1000

1200

1MAR

8MAR

15MAR

22MAR

29MAR

5APR

12APR

19APR

26APR

3MAY

10MAY

17MAY

24MAY

31MAY

7JUN

14JUN

21JUN

28JUN

5JUL

12JUL

19JUL

26JUL

2021

JIWA JIWA

KASUS POSITIF KASUS POSITIF

Periode Vessel Call Bongkar Muat

Januari 75 15.344 5.161

Februari 74 15.519 4.938

Maret 85 18.017 6.067

April 79 17.850 5.811

Mei 62 13.525 4.907

Juni 84 18.698 6.466

Juli 69 15.891 5.034

Tabel B2.1 Aktivitas Bongkar Muat Logistik Periode Jan- Juli 2021

Sumber: Perusahaan Logistik

Page 58: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Boks 2 : Menjaga Kelancaran Distribusi dan Kecukupan Pasokan Ditengah Penerapan PPKM Level 4

38LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

antara Banjarmasin dan Surabaya yang relatif dekat

sehingga memungkinkan proses pengiriman barang

dilakukan hingga 3x dalam seminggu. Selain itu,

performa pelabuhan Banjarmasin dan dukungan PT.

Pelindo dalam aktivitas bongkar muat juga cukup

baik serta ditopang kualitas Service Level Agreement

(SLA) oleh operator sehingga kegiatan pembongkaran

dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Sejalan dengan distribusi pasokan yang terjaga, maka

inflasi Kalimantan Selatan juga masih terkendali dalam

rentang sasaran inflasi 3% ± 1%.

Inflasi yang terkendali didukung oleh kecukupan

pasokan pangan di masyarakat seiring proses

distribusi yang berjalan lancar. Survei Pemantauan

Harga (SPH) Bank Indonesia menunjukkan bahwa

hingga minggu ketiga Agustus 2021, pergerakan harga

untuk beberapa komoditas pangan strategis relatif

stabil (Grafik B3.2). Hal ini didukung oleh pasokan

bahan pokok yang masih mencukupi kebutuhan

hingga 3 bulan ke depan, terutama untuk komoditas

gula, bawang merah, dan bawang putih. Disamping

itu, provinsi Kalimantan Selatan juga merupakan

produsen terbesar di Wilayah Kalimantan untuk

TELUR AYAM RASSurplus, dikirim keKalteng dan Kaltim

DAGING AYAM RASSurplus, dikirim keKalteng dan Kaltim

CABAI MERAH40% lokal, sisanyaSulsel dan Jatim

CABAI RAWITProduk lokal mampumencukupi kebutuhan

BAWANG MERAH20% dari Kab.Tapin, sisanya Jatim dan NTB

BAWANG PUTIHJatim (impor melaluiSurabaya)

BERASProduksi s.d 130%kebutuhan

Gambar B2.2 Sumber Pemenuhan Pangan Prov. Kalsel

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan, Kalsel

komoditas beras, daging ayam ras, telur ayam ras,

cabai rawit, dan bawang merah, bahkan mengalami

surplus pada komoditas  beras dan daging ayam ras

sehingga kedua komoditas tersebut dikirimkan ke

Kalteng dan Kaltim.

Berbagai strategi dan upaya juga terus dilakukan

oleh TPID dalam rangka pengendalian inflasi di

tengah penerapan PPKM Level 4. TPID bersama

Pemda berpartisipasi aktif dalam menjaga kecukupan

pasokan pangan di masyarakat. Beberapa strategi

yang dilakukan dengan mengacu kepada strategi

4K, yaitu (i) ketersediaan pasokan melalui koordinasi

antara Bulog dan Disdag untuk monitoring kecukupan

cadangan bahan pokok penting di Kalsel, (ii)

kelancaran distribusi melalui kerjasama dengan KSOP,

baik di Banjarmasin maupun Surabaya terkait prioritas

angkutan bahan pokok, (iii) keterjangkauan harga,

melalui monitoring dan evaluasi rutin tingkat harga

di Pedagang Besar oleh TPID, serta (iv) komunikasi

efektif dengan cara penyampaian pesan positif dan

himbauan kepada masyarakat melalui press release,

temu media, dan publikasi di sosial media.

Grafik B2.2 Survei Pemantauan Harga

�30

�20

�10

0

20

10

40

30

50

W1

W2

W3

W4

W1

W2

W3

W4

W1

W2

W3

W4

W1

W2

W3

W4

W1

W2

W3

W4

W1

W2

W3

W4

W5

W1

W2

W3

W4

W5

W1

W2

W3

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS

%MTM

BAWANG PUTIHBERAS

DAGING AYAM RASTELUR AYAM RAS

CABAI MERAHCABAI RAWIT

BAWANG MERAH

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Page 59: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

39 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

BAB IV

Pada triwulan II 2021, fungsi intermediasi perbankan semakin membaik. Penyaluran kredit tumbuh positif, terutama didorong oleh peningkatan kredit di seluruh komponen. Kredit modal kerja dan kredit investasi tumbuh meningkat sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi dan bisnis. Sementara itu, kredit konsumsi tercatat tumbuh 1,42% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (1,13%, yoy) terutama bersumber dari peningkatan penyaluran KPR dan perbaikan kontraksi KKB sejalan dengan pemberian stimulus kredit properti dan otomotif. Peningkatan kinerja penyaluran kredit juga diikuti dengan kualitas kredit yang relatif terjaga, tercermin dari non performing loan (NPL) yang sebesar 1,89%, sedikit lebih tinggi dibandingkan 1,88% pada triwulan sebelumnya.

Page 60: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

40

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Penyaluran kredit korporasi mengalami peningkatan, terutama bersumber dari peningkatan kinerja penyaluran kredit di lapangan usaha utama yaitu pertambangan dan pertanian yang masing-masing tumbuh sebesar 47,87% dan 8,01%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,35% dan 1,78%. Selain itu, kinerja keuangan korporasi Kalimantan Selatan juga meningkat didorong oleh produktivitas korporasi yang semakin baik dan kemampuan dalam menghasilkan laba yang meningkat.

Sejalan dengan penyaluran kredit yang meningkat, kredit UMKM di Kalsel juga mengalami pertumbuhan yang positif didukung kualitas kredit yang meningkat. Bank Indonesia terus mendukung pengembangan UMKM baik dari sisi peningkatan produksi, pemasaran, dan akses keuangan, melalui penyelenggaraan berbagai program UMKM bekerjasama dengan stakeholders terkait.

Page 61: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

41 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

4.1 PEMBIAYAAN DAERAHPada triwulan II 2021, perkembangan fungsi

intermediasi perbankan terus melanjutkan tren

perbaikan. Penyaluran kredit perbankan tumbuh

positif (7,69%) dan meningkat dibandingkan triwulan

I 2021. Kondisi ini juga diikuti dengan kualitas kredit

yang tetap terjaga. Peningkatan pertumbuhan

kredit terutama disebabkan oleh peningkatan kredit

pada lapangan usaha utama Kalimantan Selatan.

Berdasarkan penggunaan, peningkatan kredit

bersumber dari seluruh komponen. Peningkatan

kredit modal kerja dan kredit investasi sejalan dengan

perbaikan aktivitas ekonomi dan bisnis ditengah

proses pemulihan ekonomi yang berlanjut, serta kredit

konsumsi yang meningkat terutama bersumber dari

peningkatan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR)

dan perbaikan kontraksi kredit kendaraan bermotor

(KKB) seiring kebijakan insentif dari Pemerintah.

Penyaluran kredit korporasi meningkat seiring

perbaikan kinerja perusahaan lapangan usaha utama

didorong tren penguatan harga komoditas ekspor

batubara dan CPO.

4.1.1 Pembiayaan Rumah Tangga (RT)Kredit konsumsi pada triwulan II 2021 tercatat

sebesar Rp24,06 triliun atau tumbuh 1,42%

(yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2021

yang tumbuh sebesar 1,13% (yoy). Peningkatan

pertumbuhan kredit konsumsi pada triwulan II 2021

terutama bersumber dari peningkatan penyaluran

KPR yang memiliki pangsa cukup besar, yaitu 43,25%

terhadap total kredit konsumsi yang disalurkan (Grafik

4.1), serta perbaikan kontraksi KKB. Peningkatan

penyaluran kredit konsumsi yang lebih tinggi tertahan

oleh perlambatan penyaluran kredit Multiguna

yang memiliki pangsa 44,87% terhadap total kredit

konsumsi.

Pada triwulan II 2021, penyaluran KPR tumbuh 4,10%

(yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

yang sebesar 3,01% (yoy) (Grafik 4.2). Peningkatan

penyaluran KPR terutama bersumber dari penyaluran

KPR rumah tipe 22 sampai dengan 70 yang tumbuh

5,99% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 4,92% (yoy)

pada triwulan I 2021. Kondisi ini sejalan dengan

kebijakan relaksasi Loan-To-Value (LTV) menjadi

paling tinggi 100% untuk semua jenis properti yang

dikeluarkan bersamaan dengan pembebasan pajak

Penjualan atas Barang Mewah PPnBM sehingga

menjadi insentif bagi masyarakat dalam melakukan

pembelian rumah.

Sementara itu, penyaluran KKB pada triwulan II 2021

mengalami perbaikan kontraksi, dari -29,66% (yoy)

menjadi -24,72% (yoy). Perbaikan kontraksi tersebut

bersumber dari perbaikan penyaluran kredit pemilikan

mobil dan kredit pemilikan truk/kendaraan roda

enam. Penyaluran kredit pemilikan mobil terkontraksi

18,63% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan I

2021 yang terkontraksi 24,25% (yoy). Kondisi ini juga

tercermin dari penjualan mobil sepanjang triwulan II

2021 yang meningkat 30%1 seiring pemberlakuan

pelonggaran uang muka KKB menjadi 0% dan

1 Hasil Liasion bersama Pelaku Usaha Otomotif Kalsel

KPR43,25%

KKB5,98%

MULTIGUNA44,87%

LAINNYA5,90%

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.1 Distribusi Kredit Konsumsi

�40%

�30%

�20%

�10%

0%

10%

20%

30%

40%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

MULTIGUNATOTAL KONSUMSI

KPRKKB

10,11%1,13%3,01%

-29,66%

6,62%1,42%4,10%

-24,72%

Tw I2021

Tw II2021

MULTIGUNA TOTAL KONSUMSI KPR KKB

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.2 Pertumbuhan Kredit Konsumsi Berdasarkan Jenisnya

Page 62: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

42

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pada triwulan II 2021, kualitas kredit konsumsi tetap

terjaga yang tercermin dari NPL sebesar 1,89%, relatif

stabil dibandingkan dengan triwulan I 2021 yang

sebesar 1,88% (Grafik 4.3). Peningkatan NPL kredit

konsumsi terjadi pada Kredit Kendaraan Bermotor

(KKB) dan kredit Multiguna. NPL KKB dan kredit

multiguna masing – masing tercatat sebesar 2,21%

dan 0,99%, lebih tinggi dibandingkan dengan 1,60%

dan 0,85% pada triwulan sebelumnya. Sementara

itu, NPL KPR menunjukkan perbaikan yaitu sebesar

2,54%, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang

sebesar 2,78%.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada triwulan II

2021 menunjukkan bahwa persentase penggunaan

penghasilan RT untuk membayar pinjaman tercatat

sebesar 7,02% (Grafik 4.4). Secara umum, alokasi

pengeluaran RT masih didominasi untuk konsumsi yaitu

sebesar 82,35%, meningkat dibandingkan 80,75%

pada triwulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan

bahwa terdapat perbaikan konsumsi RT seiring

mobilitas masyarakat yang berangsur pulih didukung

program vaksinasi COVID-19.

Sementara itu, tingkat pendapatan RT di Provinsi

Kalimantan Selatan terus mengalami perbaikan seiring

proses pemulihan ekonomi yang terus berlangsung.

Berdasarkan Survei Konsumen Kalimantan Selatan

triwulan II 2021, Indeks Penghasilan Konsumen

tercatat sebesar 86,81, lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya yang sebesar 78,06 (Grafik

4.5). Tingkat penghasilan konsumen yang meningkat

relaksasi PPnBM mobil oleh pemerintah. Selain itu,

rata-rata tingkat penjualan mobil hingga Mei 2021

mencapai 120 unit/bulan, lebih tinggi dibandingkan

periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar

100 unit/bulan. Sementara itu, penyaluran kredit

pemilikan truk/kendaraan roda enam terkontraksi

29,13% (yoy), membaik dibandingkan triwulan I 2021

yang terkontraksi 37,53% (yoy).

Di sisi lain, penyaluran kredit multiguna pada

triwulan II 2021 tumbuh 6,62% (yoy), melambat

dibandingkan triwulan I 2021 yang tumbuh 10,11%

(yoy). Perlambatan penyaluran kredit multiguna

dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan masyarakat

yang terbatas seiring pemberlakuan pembatasan

kegiatan masyarakat antara lain penetapan kebijakan

larangan mudik oleh Pemerintah.

1,13%

1,42%0,63%

1,88%

1,89%

0,0%

0,5%

1,0%

1,5%

2,0%

2,5%

3,0%

�5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

NPL KREDIT �SB.KANAN�PERTUMBUHAN KREDIT KONSUMSI

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.3 Pertumbuhan dan NPL Kredit Konsumsi

CICILANKONSUMSI TABUNGAN

TW I 2021 TW II 2021

80,75% 82,35%

10,63%

7,02%

11,43%

7,82%

Sumber : Survei Konsumen (diolah)

Grafik 4.4 Persentase Penggunaan Penghasilan RT

78,06

86

,81

49,31

61,53

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2017 2018 2019 2020 2021

INDEKS PENGHASILAN KONSUMEN INDEKS KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA

Sumber : Survei Konsumen (diolah)

Grafik 4.5 Indeks Penghasilan Konsumen & Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini

Page 63: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

43 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

sejalan dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi

produktif yang semakin luas di Era Adaptasi Kebiasaan

Baru (AKB) seperti restoran, hotel, pusat perbelanjaan,

serta kegiatan meeting, incentive, convention, dan

exhibition (MICE) yang dimungkinkan secara hybrid,

dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan

sehingga turut meningkatkan aktivitas ekonomi

masyarakat.

Ketersediaan lapangan kerja saat ini juga terus

menunjukkan perbaikan seiring pelonggaran aktivitas

ekonomi dan sosial sehingga kegiatan operasional

perusahaan dapat berjalan lebih maksimal. Kondisi ini

mendorong peningkatan kebutuhan tenaga kerja oleh

perusahaan yang tercermin dari indeks ketersediaan

lapangan kerja pada triwulan II 2021 yang sebesar

61,53, meningkat dibandingkan 49,31 pada triwulan

sebelumnya (Grafik 4.5). Hal ini juga tercermin dari

hasil SK pada triwulan II 2021 yang menunjukkan

peningkatan penghasilan yang dilaporkan oleh

responden survei (Tabel 4.1).

4.1.2 Pembiayaan KorporasiPenyaluran kredit korporasi pada triwulan II 2021

mengalami peningkatan, terutama bersumber

dari peningkatan kinerja penyaluran kredit

korporasi di lapangan usaha utama Kalimantan

Selatan. Kredit korporasi yang diberikan berdasarkan

lokasi proyek, mayoritas disalurkan pada lapangan

usaha utama (Grafik 4.6), yaitu Perdagangan, Hotel,

dan Restoran (25,63%), Pertambangan (25,43%), dan

Pertanian (21,16%).

Pada triwulan II 2021, kredit lapangan usaha

pertambangan tumbuh sebesar 47,87% (yoy),

meningkat dibandingkan triwulan I 2021 yang sebesar

5,35% (yoy). Kredit lapangan usaha pertanian juga

mengalami peningkatan, menjadi 8,01% (yoy) dari

triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,78% (yoy).

Sementara itu, kredit lapangan usaha perdagangan

mencatatkan pertumbuhan yang positif sebesar

TAMBANGPERTANIAN

INDUSTRILISTRIK, GAS, AIRINDUSTRI

PHRTRANSPORTASI KOMUNIKASI

JASA KEUANGAN

JASA SOSIAL

2,14%

2,96%

25,43%

6,16%4,62%

25,63%

6,97%4,95%

21,16%

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.6 Komposisi Kredit Korporasi

PERTAMBANGANPERTANIAN

INDUSTRI PENGOLAHANPERDAGANGAN

5,35%1,78%

-16,90%-1,10%

47,87%8,01%

-5,93%5,24%

Tw I2021

Tw II2021

�40%

�20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

PERTAMBANGAN PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERDAGANGAN

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.7 Pertumbuhan Kredit Lapangan Usaha Ekonomi Utama

PERTANIANPERDAGANGAN

PERTAMBANGANINDUSTRI PENGOLAHAN

6,82%4,33%3,73%1,22%

6,67%4,48%1,96%1,18%

Tw I2021

Tw II2021

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

8%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

PERTANIAN PERDAGANGAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.8 NPL Kredit Lapangan Usaha Ekonomi Utama

Kondisi Penghasilan RT TW I '21 TW II '21

Meningkat Cukup Banyak 1,25% 1,11%

Sedikit Meningkat 17,78% 18,61%

Sama 40,00% 47,36%

Sedikit Menurun 31,39% 27,50%

Menurun Cukup Banyak 9,58% 5,42%

Tabel 4.1 Perubahan Tingkat Pendapatan RT

Sumber: Survei Konsumen (data diolah)

Page 64: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

44

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

5,24% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya

terkontraksi 1,10% (yoy). Sementara itu, penyaluran

kredit lapangan usaha industri pengolahan mengalami

perbaikan kontraksi, dari -16,90% (yoy) pada triwulan

I 2021 menjadi -5,93% (yoy) pada triwulan II 2021

(Grafik 4.7).

Peningkatan pertumbuhan kredit di lapangan usaha

pertambangan terutama didorong oleh sub-lapangan

usaha pertambangan batubara yang tumbuh cukup

signifikan. Peningkatan tersebut sejalan dengan tren

penguatan harga batubara yang terus berlanjut.

Hingga Juli 2021, Harga Batubara Acuan (HBA) telah

menyentuh level US$115,35/ton, tertinggi sejak

tahun 2018. Kondisi ini mendorong peningkatan

aktivitas operasional perusahaan, terutama untuk

memanfaatkan tingginya harga batubara acuan.

Sementara itu, peningkatan kredit lapangan usaha

pertanian terutama bersumber dari perbaikan

kontraksi penyaluran kredit pada sub-lapangan usaha

perkebunan kelapa sawit yang tumbuh sebesar 4,82%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan I 2021

yang terkontraksi 0,98% (yoy). Peningkatan kredit

didorong oleh aktivitas operasional perkebunan sawit

terutama untuk pemupukan maupun pemeliharaan

kebun, serta tren penguatan harga TBS sawit yang

terus berlanjut didorong peningkatan permintaan oleh

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan industri.

Penyaluran kredit lapangan usaha perdagangan pada

triwulan II 2021 mengalami perbaikan meningkat

terutama didorong oleh perbaikan kontraksi kredit

pada sub-lapangan penjualan mobil dan penjualan

sepeda motor yang masing–masing tercatat sebesar

-11,48% (yoy) dan -13,15% (yoy), lebih baik

dibandingkan triwulan I 2021 yang terkontraksi

20,69% (yoy) dan 25,59% (yoy) didorong kebijakan

relaksasi uang muka dari Bank Indonesia dan insentif

fiskal bagi pembelian otomotif dari Pemerintah.

Pada triwulan II 2021, kualitas penyaluran kredit

kepada korporasi mengalami perbaikan. Rasio Non

Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 3,10%, lebih

rendah dibandingkan dengan 3,28% pada triwulan I

2021.

Berdasarkan lapangan usaha, rasio kredit bermasalah

(NPL) korporasi di lapangan usaha pertanian,

pertambangan, dan industri pengolahan mengalami

penurunan masing-masing menjadi sebesar 6,67%,

1,96%, dan 1,18%, lebih rendah dibandingkan

dengan 6,82%, 3,73%, dan 1,22% pada triwulan

sebelumnya. Sementara itu, pada triwulan II 2021,

NPL lapangan usaha perdagangan tercatat sebesar

4,48%, sedikit meningkat dibandingkan dengan

4,33% pada triwulan I 2021 (Grafik 4.8).

Kinerja keuangan korporasi Kalimantan Selatan pada

triwulan I 2021 meningkat, didorong oleh produktivitas

korporasi yang semakin baik dan kemampuan dalam

menghasilkan laba yang meningkat. Rasio likuiditas

korporasi masih terjaga diatas 1 diikuti dengan

inventory turn over yang meningkat sehingga

mengindikasikan aktivitas usaha/penjualan yang

meningkat.

Rasio ProduktivitasProduktivitas korporasi di Kalimantan Selatan pada

triwulan I 2021 semakin baik, tercermin dari indikator

inventory turn over yang meningkat dari 6,96 menjadi

7,38 (Grafik 4.9). Perbaikan ini sejalan dengan aktivitas

ekonomi yang mulai pulih, terutama kegiatan industri

dan manufaktur di negara mitra dagang utama.

Purchasing Managers Index (PMI) Tiongkok pada Maret

2021 tercatat sebesar 51,90, telah berada di atas batas

0,53

0,55

6,96 7,38

4

5

6

7

8

9

10

11

0,50

0,55

0,60

0,65

0,70

0,75

0,80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I2017 2018 2019 2020 2021

ASSET T/O INVENTORY T/O

Sumber : Bloomberg (diolah)

Grafik 4.9 Asset T/O dan Inventory T/O Korporasi

Page 65: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

45 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ambang bawah (50) dan kembali meningkat di Juni

2021. Kondisi ini lebih lanjut mendorong peningkatan

kegiatan operasional perusahaan. Sementara itu,

kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan

penggunaan aset mengalami perbaikan, tercermin

dari indikator asset turn over pada triwulan I 2021

yang sebesar 0,55, lebih tinggi dibandingkan 0,53

pada triwulan sebelumnya. Secara sektoral, perbaikan

produktivitas didorong oleh kegiatan dari lapangan

usaha utama Kalsel, yaitu pertanian, pertambangan,

dan industri pengolahan.

Rasio ProfitabilitasPada triwulan I 2021, profitabilitas korporasi di

Kalimantan Selatan meningkat. Indikator Return on

Asset (ROA) dan Return to Equity (ROE) masing-masing

tercatat sebesar 3,06% dan 6,86%, meningkat dari

triwulan sebelumnya yang sebesar 2,05% dan 4,73%

(Grafik 4.10). Peningkatan profitabilitas tersebut

sejalan dengan permintaan domestik dan eksternal

yang semakin baik ditengah proses pemulihan ekonomi

yang terus berlangsung. Secara sektoral, peningkatan

profitabilitas juga terjadi di beberapa lapangan usaha

utama di Kalimantan Selatan, seperti pertambangan,

pertanian, dan industri pengolahan didorong oleh

tren penguatan harga komoditas utama Kalimantan

Selatan, yaitu batubara dan CPO.

Rasio SolvabilitasTingkat ketahanan korporasi di Kalimantan Selatan

pada triwulan I 2021 relatif terjaga. Kondisi ini tercermin

dari indikator rasio hutang Debt to Equity Ratio (DER)

yang lebih rendah yaitu sebesar 0,70 (Grafik 4.11),

diikuti dengan rasio solvabilitas Total Asset (TA) / Total

Liabilities (TL) yang cenderung meningkat. Penurunan

DER disebabkan oleh pembayaran sebagian pinjaman

bank yang telah jatuh tempo, serta peningkatan

kehati-hatian bank dalam penyaluran kredit baru

kepada korporasi seiring ketidakpastian usaha di

masa pandemi COVID-19. Secara sektoral, tingkat

solvabilitas yang terjaga bersumber dari lapangan

usaha pertambangan, industri pengolahan, dan

perdagangan.

Rasio LikuiditasSecara umum, likuiditas korporasi di Kalimantan

Selatan pada triwulan I 2021 mengalami peningkatan.

Pada triwulan I 2021, Current Ratio (CR) tercatat

sebesar 1,34, lebih tinggi dibandingkan 1,23 pada

triwulan sebelumnya (Grafik 4.12). Current Ratio

(CR) yang lebih tinggi ini didorong oleh peningkatan

arus kas korporasi ditengah liabilitas yang menurun

2,05%

3,06%4,73%

6,86%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I2017 2018 2019 2020 2021

RETURN ON ASSET �ROA� RETURN ON EQUITY �ROE�

Sumber : Bloomberg (diolah)

Grafik 4.10 Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)

0,75

0,70

1,74

1,82

1,60

1,65

1,70

1,75

1,80

1,85

1,90

1,95

2,00

2,05

0,0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I2017 2018 2019 2020 2021

DEBT TO EQUITY RATIO �DER� TA/TL RASIO

Sumber : Bloomberg (diolah)

Grafik 4.11 Debt to Equity Ratio (DER) dan TA/TL Rasio

1,23

1,34

1,10

1,15

1,20

1,25

1,30

1,35

1,40

1,45

1,50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I2017 2018 2019 2020 2021

CURRENT RATIO �CR�

Sumber : Bloomberg (diolah)

Grafik 4.12 Current Ratio (CR) Korporasi

Page 66: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

46

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

dikarenakan pembayaran sebagian besar pinjaman

bank oleh korporasi. Secara sektoral, peningkatan CR

bersumber dari lapangan usaha industri pengolahan

dan perdagangan seiring kondisi makro dan industri

negara mitra utama yang membaik, serta aktivitas

ekonomi dan mobilitas domestik yang berangsur

pulih.

4.1.3 Total Aset dan Intermediasi Perbankan

Pada triwulan II 2021, total aset perbankan di Provinsi

Kalimantan Selatan tercatat Rp 74,31 triliun (Grafik

4.13), tumbuh sebesar 5,89% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan I 2021 yang tumbuh 5,22%

(yoy). DPK pada periode yang sama tercatat sebesar

Rp57,67 triliun atau tumbuh 6,39% (yoy), melambat

dibanding triwulan I 2021 yang tumbuh sebesar

6,87% (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit tercatat

sebesar Rp69,39 triliun atau tumbuh positif sebesar

7,96% (yoy), meningkat dibandingkan kontraksi

0,92% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Sementara itu, fungsi intermediasi perbankan yang

tercermin dari perbandingan antara penyaluran kredit/

pembiayaan terhadap penghimpunan dana pihak

ketiga (DPK) atau disebut Loan-to-Deposit Ratio

(LDR) mengalami peningkatan menjadi 120,33%

dibandingkan triwulan I 2021 yang sebesar 119,25%.

Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan

penyaluran kredit yang lebih tinggi ditengah

pertumbuhan DPK yang melambat.

Perlambatan DPK terutama bersumber dari penurunan

komponen giro dan deposito (Grafik 4.14).

Komponen giro, tumbuh 8,83% (yoy), lebih rendah

dari triwulan I 2021 yang tumbuh 21,83% (yoy).

Perlambatan pertumbuhan giro terutama bersumber

dari penurunan pertumbuhan giro pemerintah. Pada

triwulan II 2021, giro pemerintah terkontraksi 15,04%

(yoy), menurun dibanding triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 29,99% (yoy) didorong penurunan

pertumbuhan giro pemerintah pusat maupun giro

pemda yang masing-masing mengalami kontraksi

64,91% (yoy) dan 13,27% (yoy), turun dari -32,16%

(yoy) dan 35,58% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Penurunan giro pemerintah pusat sejalan dengan

penyaluran progam PEN yang terus berlanjut, terutama

percepatan penyaluran bantuan sosial (bansos).

Sementara itu, penurunan giro pemda sejalan dengan

serapan belanja APBD hingga triwulan II 2021 yang

sebesar 43,92%, lebih baik dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya (43,61%). Komponen

deposito terkontraksi 2,73% (yoy), lebih dalam

dibandingkan triwulan sebelumnya (-1,59%, yoy). Di

sisi lain, komponen tabungan tumbuh 10,44% (yoy),

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh 6,36% (yoy).

Secara spasial, pangsa DPK terbesar berada di kota

Banjarmasin, kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah

Bumbu, dan Kabupaten Banjar (Tabel 4.2). Dari sisi

pertumbuhan tahunan, pertumbuhan DPK terbesar

pada triwulan II 2021 terjadi di Kota Banjarbaru yang

tumbuh 12,58% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan

DPKKREDIT

ASETLDR

6,87%-0,92%5,22%

113,25%

6,639%7,96%5,89%

120,33%

Tw I2021

Tw II2021

100%

105%

110%

115%

120%

125%

130%

135%

140%

�10%

�5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

%YOY

DPK KREDIT ASET LDR

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.13 Pertumbuhan Aset, DPK dan Kredit

�30%

�20%

�10%

0%

10%

20%

30%

40%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOYTABUNGANTOTAL DPKDEPOSITO

GIRO

6,36%6,87%

-1,59%21,83%

10,44%6,39%

-2,73%8,83%

Tw I2021

Tw II2021

TABUNGAN DEPOSITO GIROTOTAL DPK

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.14 Perkembangan LDR, Kredit dan DPK

Page 67: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

47 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DPK terendah berada di kabupaten Balangan yang

terkontraksi sebesar 17,03% (yoy).

Dari sisi pembiayaan, kredit perbankan pada triwulan

II 2021 tercatat sebesar Rp69,39 triliun atau tumbuh

7,96% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

triwulan I 2021 yang terkontraksi sebesar 0,92% (yoy).

Peningkatan penyaluran kredit terutama bersumber

dari peningkatan seluruh komponen kredit (modal

kerja, investasi, dan konsumsi) (Grafik 4.15). Kondisi

ini mengindikasikan aktivitas ekonomi dan bisnis yang

mulai kembali bergeliat seiring proses pemulihan

ekonomi yang terus berlangsung.

Berdasarkan penggunaan, pada triwulan II 2021,

kredit modal kerja tumbuh 16,10% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh

5,36% (yoy). Peningkatan kredit modal kerja

terutama didorong oleh peningkatan penyaluran

kredit pada lapangan usaha pertambangan dan

perdagangan. Pada triwulan II 2021, kredit modal

kerja pada lapangan usaha pertambangan tumbuh

37,32% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya (29,89%, yoy) didorong kecenderungan

pelaku usaha pertambangan dalam meningkatkan

aktivitas produksi ditengah tren penguatan harga

batu bara. Sementara itu, penyaluran kredit lapangan

usaha perdagangan tumbuh 8,60% (yoy), meningkat

dari 0,60% (yoy) pada triwulan sebelumnya, sejalan

dengan peningkatan level confidence industri dan

pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian yang

membaik sehingga mendorong aktivitas pembiayaan

oleh pelaku usaha. Selain itu, peningkatan kredit

lapangan usaha perdagangan juga sejalan dengan

permintaan barang konsumsi di masyarakat sehingga

meningkatkan kebutuhan modal kerja industri,

terutama untuk fast moving consumer goods

(FMCG) yang meningkat 14%2 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya seiring pemenuhan

kebutuhan di momen HBKN Ramadhan dan Idul Fitri.

2 Hasil Liaison bersama Pelaku Usaha Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

�30%

�20%

�10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOYKONSUMSIINVESTASI

TOTAL KREDITMODAL KERJA

1,13%-9,73%-0,92%5,36%

1,42%6,89%7,96%

16,10%

Tw I2021

Tw II2021

KONSUMSI TOTAL KREDITINVESTASI MODAL KERJA

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.15 Pertumbuhan DPK

DPK Tw.II - 2021 Pertumbuhan

No Kabupaten/Kota Rp (miliar) Tw.I - 2021 (yoy)

Tw.I I- 2021 (yoy)

Arah Pertumbuhan

1 Kab. Banjar 3.300,51 -5,09% -4,61%

2 Kab. Tanah Laut 2.753,54 10,95% 3,99%

3 Kab. Tapin 2.106,75 -7,20% -7,84%

4 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.209,37 5,48% -6,67%

5 Kab. Hulu Sungai Tengah 1.273,17 0,84% -2,95%

6 Kab. Hulu Sungai Utara 1.470,22 -0,92% -8,92%

7 Kab. Barito Kuala 993,59 3,16% -1,22%

8 Kab. Kota Baru 2.961,43 11,88% 7,15%

9 Kab. Tabalong 2.815,48 6,29% 0,20%

10 Kab. Tanah Bumbu 4.611,22 14,48% 21,15%

11 Kab. Balangan 900,01 -13,78% -17,03%

12 Kota Banjarmasin 28.554,99 9,12% 10,15%

13 Kota Banjarbaru 4.731,33 8,60% 12,58%

Prov. Kalimantan Selatan 57.681,61 6,88% 6,39%

Tabel 4.2 Perkembangan DPK di Kalimantan Selatan Secara Spasial

Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 68: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

48

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pada triwulan II 2021, kinerja kredit investasi tumbuh

6,89% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2021

yang terkontraksi 9,73% (yoy). Peningkatan penyaluran

kredit investasi tersebut bersumber dari peningkatan

penyaluran kredit lapangan usaha pertambangan dan

pertanian. Penyaluran kredit investasi lapangan usaha

pertambangan tumbuh 58,22% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi

14,24% (yoy) terutama untuk pembelian alat berat

dalam mendukung aktivitas operasional di tambang

batu bara. Sementara itu, kredit investasi di lapangan

usaha pertanian tumbuh 3,61% (yoy), meningkat dari

-5,33% (yoy) pada triwulan I 2021.

Kredit konsumsi pada triwulan II 2021 juga mengalami

pertumbuhan yang lebih baik. Kredit konsumsi

tumbuh 1,42% (yoy), meningkat dibandingkan

dengan triwulan I 2021 yang tumbuh 1,13% (yoy).

Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh

peningkatan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR)

dan perbaikan kontraksi kredit kendaraan bermotor

(KKB) sejalan dengan pemberian insentif dan relaksasi

kredit kepada masyarakat.

Secara spasial, pangsa kredit terbesar adalah di Kota

Banjarmasin, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten

Banjar (Tabel 4.3). Dari sisi pertumbuhan tahunan,

pertumbuhan kredit tertinggi pada triwulan II 2021

berada di Kabupaten Tabalong yang mencapai 89,96%

(yoy). Sementara itu, penyaluran kredit di Kabupaten

Balangan terkontraksi paling dalam sebesar 40,71%

(yoy), disusul oleh Kabupaten Tapin yang terkontraksi

sebesar 13,39% (yoy).

Dari sisi kualitas kredit, NPL pada triwulan II 2021

tercatat sebesar 3,10%, lebih rendah dari 3,28% pada

triwulan I 2021, didorong oleh perbaikan NPL kredit

modal kerja dan kredit investasi (Grafik 4.16). NPL

kredit modal kerja dan kredit investasi masing-masing

tercatat sebesar 3,67% dan 3,82%, lebih rendah

Kredit Tw.II - 2021 Pertumbuhan

No Kabupaten/Kota Rp (miliar) Tw.I - 2021 (yoy)

Tw.II - 2021 (yoy)

Arah Pertumbuhan

1 Kab. Banjar 7.287,24 43,18% 13,80%

2 Kab. Tanah Laut 3.717,16 6,58% -5,31%

3 Kab. Tapin 4.911,32 -9,44% -13,39%

4 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.188,87 8,52% 15,81%

5 Kab. Hulu Sungai Tengah 1.454,31 4,25% 10,33%

6 Kab. Hulu Sungai Utara 1.423,72 2,45% 7,60%

7 Kab. Barito Kuala 3.852,11 -8,17% -0,54%

8 Kab. Kota Baru 4.941,15 6,64% 5,04%

9 Kab. Tabalong 9.005,96 -17,51% 89,96%

10 Kab.Tanah Bumbu 6.216,51 0,59% 6,61%

11 Kab. Balangan 780,75 -24,63% -40,71%

12 Kota Banjarmasin 19.079,30 -9,58% 0,41%

13 Kota Banjarbaru 5.536,69 3,68% 7,62%

Prov. Kalimantan Selatan 69.395,09 -0,92% 7,96%

Tabel 4.3 Perkembangan Kredit di Kalimantan Selatan Secara Spasial

Sumber : LBU Bank Indonesia

-0,92%

7,96%

3,28%

3,10%

0,0%

0,5%

1,0%

1,5%

2,0%

2,5%

3,0%

3,5%

4,0%

�10%

�5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

PERTUMBUHAN KREDIT NPL KREDIT �SB. KANAN�

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.16 Pertumbuhan dan NPL Kredit

Page 69: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

49 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

dibandingkan 3,82% dan 4,64% pada triwulan I

2021. Sementara itu, NPL kredit konsumsi tercatat

sebesar 1,89%, sedikit lebih tinggi dibandingkan

1,88% pada triwulan sebelumnya.

4.2 PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

4.2.1 Rasio Kredit UMKMSejalan dengan penyaluran kredit yang meningkat,

kredit UMKM di Kalsel juga mengalami pertumbuhan

yang positif dengan kualitas kredit yang meningkat.

Peningkatan kredit tersebut mendorong kontribusi

kredit UMKM juga meningkat. Pangsa kredit UMKM

terhadap total kredit tercatat sebesar 21,93% (yoy),

lebih tinggi dibandingkan dengan 21,43% (yoy) pada

triwulan I 2021 (Grafik 4.17).

4.2.2 Penyaluran Kredit UMKMPada triwulan II 2021, kredit UMKM tumbuh sebesar

6,62% (yoy) menjadi Rp15,22 triliun, meningkat

dibandingkan dengan -3,49% (yoy) pada triwulan I

2021 (Grafik 4.18).

Peningkatan penyaluran kredit UMKM bersumber dari

perbaikan pertumbuhan kredit di seluruh skala usaha

(mikro, kecil, dan menengah). Pada triwulan II 2021,

kredit usaha mikro mengalami perbaikan kontraksi

menjadi -29,16% (yoy), dari -35,71% (yoy) pada

triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit usaha kecil

dan menengah masing-masing tumbuh 14,04% (yoy)

dan 27,02% (yoy) pada triwulan II 2021, lebih tinggi

dibandingkan 0,79% (yoy) dan 19,26% (yoy) pada

triwulan sebelumnya.

�60%

�40%

�20%

0%

20%

40%

60%

80%

I III I III I III I III I III I III I III I2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

USAHA MENENGAHUSAHA KECIL

KREDIT UMKMUSAHA MIKRO

19,26%0,79%

-3,49%-35,71%

27,02%14,04%

6,62%-29,16%

Tw I2021

Tw II2021

USAHA MENENGAH USAHA KECIL KREDIT UMKM USAHA MIKRO

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.18 Pertumbuhan Kredit UMKM Berdasarkan Skala Usaha

22,46

%24

,51%

23,39

%23

,55%

23,43

%22

,58%

22,83

%21

,34%

21,21

%21

,53%

21,26

%21

,62%

22,26

%23

,12%

21,69

%20

,89%

22,00

%22

,21%

21,85

%22

,02%

21,43

%21

,93%

77,54

%75

,49%

76,61

%76

,45%

76,57

%77

,42%

77,17

%78

,66%

78,79

%78

,47%

78,74

%78

,38%

77,74

%76

,88%

78,31

%79

,11%

78,00

%77

,79%

78,15

%77

,98%

78,57

%78

,07%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2016 2017 2018 2019 2020 2021

SHARE

% KREDIT UMKM % KREDIT NON�UMKM

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.17 Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit

No Klaster Wilayah

Jumlah Pelaku Usaha(UMKM) Pinjaman (Rp.000) Status Pinjaman

KeteranganTw I - 2021 Tw II - 2021 Tw I - 2021 Tw II - 2021 Tw I - 2021 Tw II - 2021

1 Klaster Padi Unggul Kab. Tanah Bumbu - - - - - - -

2 Kom.Padi (Utama) Kab. Tanah Bumbu 98 97 30.000 23.000 lancar lancar Perbankan

3 Kom.Sapi (Ternak) Kab. Tanah Bumbu 45 46 - - - - -

4 Klaster Bawang Merah Kab. Tapin 75 72 - - - - -

5 Klaster Ampulung Kab. HSU 44 40 85.000 72.500 lancar lancar Perbankan

6 Klaster Ikan Lokal Kab. HST 81 76 138.300 114.000 lancar lancar Perbankan

7 Klaster Udang Kab. Kotabaru 11 11 - - - - -

Tabel 4.4 Akses Keuangan Klaster Binaan Bank Indonesia

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 70: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

50

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Penyaluran kredit UMKM berdasarkan jenis

penggunaan mayoritas adalah Kredit Modal Kerja

(KMK) dengan pangsa sebesar 67,60%, diikuti

Kredit Investasi (KI) sebesar 32,40%. Pada triwulan II

2021, KMK tumbuh sebesar 8,43% (yoy), meningkat

dibandingkan dengan triwulan I 2021 yang tumbuh

1,04% (yoy). Perbaikan kinerja penyaluran kredit

juga terjadi pada KI yang tumbuh sebesar 3,03%

(yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2021 yang

terkontraksi 11,74% (yoy) (Grafik 4.19).

Dari sisi sektor ekonomi, lapangan usaha perdagangan

merupakan lapangan usaha dengan pangsa kredit

terbesar (Grafik 4.20), yaitu 48,0% dari total kredit.

Pertumbuhan kredit lapangan usaha perdagangan

tumbuh sebesar 4,11% (yoy), meningkat dibandingkan

dengan kontraksi 4,23% (yoy) pada triwulan I

2021. Kredit pada lapangan usaha pertanian yang

merupakan pangsa terbesar kedua terhadap kredit

UMKM tumbuh sebesar 10,97% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan 6,14% (yoy) pada triwulan I

2021 (Grafik 4.21).

Dari sisi kualitas, risiko kredit UMKM mengalami

penurunan tercermin dari NPL triwulan II 2021 yang

sebesar 5,42%, lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya (5,54%) (Grafik 4.22).

4.2.3 Peningkatan Akses Keuangan UMKM

Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM

baik dari sisi peningkatan produksi, pemasaran, dan

akses keuangan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan

program klaster binaan. Sampai dengan triwulan I

2021, terdapat 5 (lima) klaster binaan yang mendapat

pendampingan dari Bank Indonesia yaitu klaster padi

unggul organik di Kabupaten Tanah Bumbu, klaster

bawang merah di kabupaten Tapin, klaster ampulung

1,04%

8,43%

-11,74%

3,03%

�60%

�40%

�20%

0%

20%

40%

60%

80%

�5%

0%

5%

10%

15%

20%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

KREDIT INVESTASIKREDIT MODAL KERJA

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.19 Pertumbuhan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan

PERTANIAN21,8%

TAMBANG4,9%

INDUSTRIPENGOLAHAN

4,1%

LISTRIK, GASDAN AIR

0,1%

KONSTRUKSI4,0%

PERDAGANGAN48,0%

PENGANGKUTAN6,5%

JASA DUNIA USAHA3,6%

JASA SOSIALMASYARAKAT

6,7%

LAIN�LAIN0,1%

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.20 Distribusi Kredit UMKM berdasarkan Lapangan Usaha

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOYPERTANIAN

KREDIT UMKMPERDAGANGAN

KONSTRUKSI

6,14%-3,49%-4,23%

-13,63%

10,97%6,62%4,11%

-12,69%

Tw I2021

Tw II2021

�20%

�10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

PERTANIAN KREDIT UMKM PERDAGANGAN KONSTRUKSI

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit UMKM Lapangan Usaha Utama

-3,49%

6,62%5,54%

5,42%

�10%

�5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

YOY

NPL KREDIT UMKMPERTUMBUHAN KREDIT UMKM

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 4.22 Pertumbuhan dan NPL Kredit UMKM

Page 71: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB IV

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro Menengah (UMKM)

51 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Berdasarkan kota/kabupaten, realisasi KUR tertinggi

adalah di Kota Banjarmasin (Grafik 4.23) yang

mencapai 16,04%, diikuti Kabupaten Tanah Bumbu

(13,68%) dan Kabupaten Banjar (10,36%).

Total debitur yang menerima manfaat KUR di

Kalimantan Selatan sampai dengan triwulan II 2021

mencapai 52,06 ribu debitur dengan sebaran debitur

terbanyak di kota Banjarmasin (Tabel 4.5) mencapai

8,36 ribu debitur (16,06%) dan Kabupaten Tanah

Bumbu mencapai 4,65 ribu debitur (8,93%). Sektor

utama penerima KUR adalah lapangan usaha

perdagangan besar dan eceran mencapai 47,74% dan

lapangan usaha pertanian mencapai 31,03% dari total

KUR yang disalurkan (Grafik 4.24). Sektor ekonomi

penerima KUR lainnya adalah lapangan usaha jasa

kemasyarakatan (7,76%), dan industri pengolahan

(4,75%).

di kabupaten Hulu Sungai Utara, klaster budidaya ikan

air tawar di kabupaten Hulu Sungai Tengah dan klaster

budidaya udang di Kabupaten Kotabaru. Tiga dari lima

klaster tersebut, telah mendapatkan pinjaman dari

perbankan dengan status pinjaman lancar (Tabel 4.4).

Dalam rangka mendukung penguatan UMKM di

Kalimantan Selatan, pemerintah berperan dalam

penyaluran pembiayaan mikro dan ultra mikro oleh

perbankan, melalui subsidi bunga pada program Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro

(Umi). Pada tahun 2021, Pemerintah memutuskan

menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp100

juta dan memberikan tambahan subsidi bunga KUR

sebesar 3% hingga Desember 2021. Pemerintah juga

meningkatkan plafon KUR di 2021 menjadi sebesar

Rp253 triliun, lebih tinggi dibandingkan plafon yang

telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp220

triliun. KUR yang disalurkan di Kalimantan Selatan

sampai dengan triwulan II 2021 sebesar Rp2,00 triliun.

319,8

4

259,3

3

178,4

1

196,4

9

134,6

7

181,0

0

124,0

7

108,9

3

107,7

9

97,19

102,0

0

86,45

98,40

16,04%13,68%

9,41%10,36%7,10%

9,55%6,54%5,74%5,68%5,13%5,38%4,56%5,19%

0%

5%

10%

15%

20%

0

100

200

300

400

500

600

KOTA

BAN

JARM

ASIN

KAB.

TAN

AH B

UM

BU

KAB.

TAN

AH L

AUT

KAB.

BAN

JAR

KAB.

TAB

ALO

NG

KAB.

KO

TABA

RU

KOTA

BAN

JARB

ARU

KAB.

HU

LUSU

NG

AI U

TARA

KAB.

BAR

ITO

KU

ALA

KAB.

TAP

IN

KAB.

HU

LUSU

NG

AI T

ENG

AH

KAB.

BAL

ANG

AN

KAB.

HU

LUSU

NG

AI S

ELAT

AN

RP MILIAR

NOMINAL SHARE �SB.KANAN�

Sumber : DJPB Provinsi Kalimantan Selatan

Grafik 4.23 Penyaluran KUR berdasarkan Kabupaten/Kota Triwulan I 2021

Tabel 4.5 Sebaran Debitur KUR berdasarkan Kabupaten/Kota Triwulan II-2021

Kota / Kabupaten Debitur Share %

Kota Banjarmasin 8.358 16,06%

Kab. Tanah Bumbu 4.647 8,93%

Kab. Tanah Laut 4.579 8,80%

Kab. Banjar 6.229 11,97%

Kab. Tabalong 3.340 6,42%

Kab. Kotabaru 4.104 7,88%

Kota Banjarbaru 2.714 5,21%

Kab. Hulu Sungai Utara 2.908 5,59%

Kab. Barito Kuala 3.520 6,76%

Kab. Tapin 2.653 5,10%

Kab. Hulu Sungai Tengah 3.128 6,01%

Kab. Balangan 2.324 4,46%

Kab. Hulu Sungai Selatan 3.553 6,83%

TOTAL 52.057 100,00%Sumber: DJPB Provinsi Kalimantan Selatan

47,74%

31,03%

7,76%4,75% 2,97% 2,63% 1,97% 0,72% 0,20% 0,18% 0,02% 0,03%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

0

200

400

600

800

1000

1200

PERD

AGAN

GAN

BESA

R DA

N E

CERA

N

PERT

ANIA

N,

PERB

URU

ANDA

N K

EHU

TAN

AN

JASA

KEM

ASYA

RAKA

TAN

,SO

SIAL

BU

DAYA

, HIB

URA

NDA

N P

ERO

RAN

GAN

LAI

NN

YA

INDU

STRI

PEN

GO

LAH

AN

PERI

KAN

AN

PEN

YEDI

AAN

AKO

MO

DASI

DAN

PEN

YEDI

AAN

MAK

AN M

INU

M

TRAN

SPO

RTAS

I,PE

RGU

DAN

GAN

DAN

KO

MU

NIK

ASI

REAL

EST

ATE,

USA

HA

PERS

EWAA

N,

DAN

JASA

PER

USA

HAA

N

KON

STRU

KSI

JASA

KES

EHAT

ANDA

N K

EGIA

TAN

SO

SIAL

JASA

PEN

DIDI

KAN

PERT

AMBA

NG

ANDA

N P

ENG

GAL

IAN

RP MILIAR

NOMINAL SHARE �SB.KANAN�

Sumber : DJPB Provinsi Kalimantan Selatan

Grafik 4.24 Penyaluran KUR berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan I 2021

Page 72: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 73: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB V

Penyelenggaraan Sistem PembayaranDan Pengelolaan Uang Rupiah

53 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PenyelenggaraanSistem Pembayaran danPengelolaan Uang Rupiah

BAB V

Transaksi melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional (SKNBI) di Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya, baik secara nominal maupun pertumbuhan, didorong oleh perayaan HBKN puasa dan Idul Fitri. Disisi lain, transaksi dengan menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan kartu (APMK) dan transaksi online juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia untuk mendorong perluasan elektronifikasi pembayaran di daerah terutama di masa pandemi.

Page 74: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB V

54

Penyelenggaraan Sistem PembayaranDan Pengelolaan Uang Rupiah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Aliran uang kartal pada triwulan II 2021 mengalami aliran masuk bersih (net inflow) sebesar Rp0,50 triliun, dibanding triwulan I 2021 yang mengalami aliran keluar bersih (net outflow) sebesar Rp3,20 triliun. Net inflow didorong oleh aliran uang kartal yang kembali ke sistem perbankan pasca HBKN Idul Fitri dan juga sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada triwulan II 2021 khususnya tabungan. Aliran uang masuk (inflow) pada triwulan II 2021 tercatat sebesar Rp3,54 triliun, sedangkan aliran uang keluar (outflow) sebesar Rp3,04 triliun.

Foto : Rapat Koordinasi Akselerasi Pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD)

Page 75: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB V

Penyelenggaraan Sistem PembayaranDan Pengelolaan Uang Rupiah

55 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

5.1 PERKEMBANGAN TRANSAKSI MELALUI RTGS, SKN, DAN APMK

Pada triwulan II 2021 transaksi Real Time Gross

Settlement (RTGS) di Kalimantan Selatan mengalami

peningkatan menjadi Rp43,56 triliun dibandingkan

dengan triwulan I 2021 yang sebesar Rp34,96 triliun.

Secara tahunan, transaksi RTGS pada triwulan II 2021

tumbuh 73,56% (yoy) dibanding triwulan I 2021

yang tumbuh 16,64% (yoy) (Grafik 5.1). Transaksi

melalui Sistem Kliring Nasional (SKN) secara nominal

juga mengalami peningkatan menjadi Rp6,7 triliun

dibandingkan triwulan I 2021 yang sebesar Rp 6,4

triliun. Secara tahunan, nominal transaksi SKN pada

triwulan II 2021 mengalami kenaikan 6,12% (yoy),

dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi

sebesar 8,33% (yoy) (Grafik 5.2).

Peningkatan transaksi tersebut didorong oleh

perbaikan kinerja lapangan usaha utama, tercermin

dari pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan yang

mengalami peningkatan dibandingkan triwulan

sebelumnya.

Perkembangan Alat Pembayaran Menggunakan

Kartu (APMK) pada triwulan II 2021 menunjukkan

peningkatan dibandingkan dengan periode

sebelumnya. Transaksi penarikan tunai menggunakan

kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tercatat sebesar

Rp11,78 triliun, meningkat dibandingkan dengan

triwulan I 2021 yang sebesar Rp10,7 triliun. Sementara

itu, transaksi nontunai (online) menggunakan kartu

ATM debet tercatat sebesar Rp1,76 miliar. Jumlah kartu

ATM debet pada triwulan II 2021 tercatat sebanyak

2.754.265, turun sebesar 4,2% dibandingkan periode

sebelumnya, dengan jumlah ATM sebanyak 1.352

unit.

Dari sisi transaksi online, kartu kredit masih

mendominasi dibandingkan dengan kartu debet.

Transaksi online menggunakan kartu kredit pada

triwulan II 2021 mencapai Rp51,2 miliar. Sementara

itu, transaksi tunai kartu kredit sebesar Rp12,1 miliar,

meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang sebesar Rp8,6 miliar. Transaksi Uang Elektronik

(UE) tarik tunai tercatat sebesar Rp181,17 miliar

dengan jumlah mesin reader sebanyak 3.682 unit.

Peningkatan jumlah APMK dan transaksi online

tersebut sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia

untuk mendorong perluasan elektronifikasi

pembayaran di daerah terutama di masa pandemi.

35 44

16,64

73,56

�40

�20

0

20

40

60

80

0

20

40

60

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q22017 2018 2019 2020 2021

PERTUMBUHAN YOY �RHS�LEVEL

RP TRILIUN % YOY

Sumber : Bank Indonesia, Transaksi RTGS

Grafik 5.1 Transaksi RTGS

6,4 6,7

-8,33

6,12

�40

�20

0

20

40

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q22017 2018 2019 2020 2021

PERTUMBUHAN YOY �RHS�LEVEL

RP TRILIUN % YOY

Sumber : Bank Indonesia, SKNBI

Grafik 5.2 Transaksi SKNBI

Kartu Kredit Kartu ATM/Debet

Uang Elektronik

Jumlah Kartu 113.889 2.754.265 618.134

Tarik Tunai Rp12,1 Miliar Rp11,78 Triliun Rp181,71 Miliar

Transaksi Online Rp51,2 Miliar Rp1,76 Miliar

Jumlah ATM 1.352

NPL Rp34,9 Miliar

Mesin Reader 3.682

Tabel 5.1 Perkembangan APMK dan Uang Elektronik Kalsel

Sumber: Bank Indonesia

Page 76: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB V

56

Penyelenggaraan Sistem PembayaranDan Pengelolaan Uang Rupiah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

5.2 ELEKTRONIFIKASI TRANSAKSI KEUANGAN

5.2.1 Perkembangan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah

Perluasan elektronifikasi transaksi di lingkungan

Pemerintah Daerah (Pemda) merupakan suatu upaya

untuk mendorong transaksi secara elektronik di

lingkungan Pemda guna mewujudkan tata kelola

keuanagan yang lebih baik dan meningkatkan potensi

penerimaan daerah. Seluruh Pemda di Kalimantan

Selatan telah memiliki Peraturan Daerah (Perda)

yang mengatur elektronifikasi transaksi keuangan

daerah, sehingga mampu mendorong pencapaian

implementasi Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

secara daring (online) sebesar 92,85%. Disisi lain 13

dari 14 Pemda telah melakukan elektronifikasi.

Berdasarkan rata-rata keseluruhan, Indeks

Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD)

di Wilayah Kalimantan Selatan pada triwulan II

2021 mengalami peningkatan menjadi 71,23%

dibandingkan triwulan I 2021 yang sebesar 62,32%.

Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemda

wilayah untuk mendorong peningkatan elektronifikasi

keuangan Pemda melalui pembentukan Tim

Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Pada

triwulan II 2021 tercatat 50% atau 7 dari 14 Pemda

telah membentuk TP2DD. Melalui pembentukan

TP2DD diharapkan dapat meningkatkan transparansi

dan akuntabilitas transaksi Pemda serta meningkatkan

pendapatan daerah.

5.2.2 Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai

Salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia

untuk melaksanakan strategi elektronifikasi adalah

melalui sinergi dengan program-program pemerintah,

salah satunya meliputi penyaluran bantuan sosial.

Transformasi penyaluran bantuan sosial (bansos) dari

tunai menjadi non tunai bertujuan untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi penyaluran serta mewujudkan

keuangan inklusif.

Secara umum Penyaluran Bansos Non Tunai di

Kalimantan Selatan sudah berjalan dengan baik.

Penyerapan penyaluran Program Keluarga Harapan

(PKH) pada triwulan II 2021 mencapai 98,1%,

walaupun sedikit mengalami penurunan dibanding

penyerapan triwulan I 2021 yang sebesar 99,7%.

Persentase penyerapan Program PKH di wilayah

Kalimantan Selatan tersebut lebih tinggi dibandingkan

persentase Nasional. Sedangkan untuk penyerapan

Program Sembako triwulan II 2021 di Kalimantan

Selatan, baik secara jumlah Keluarga Penerima

Manfaat (KPM) dan nominal telah terealisir sebesar

100,3% dan 93,13%.

Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk

menjaga daya beli masyarakat selama masa pandemi

COVID-19 sehingga dilakukan penambahan jumlah

KPM. Adapun akselerasi penyaluran terus diupayakan

melalui koordinasi intensif dengan pendamping KPM

untuk percepatan penyesuaian/perbaikan data SP2D

dan Quick response terkait penanganan permasalahan

di daerah.

5.2.3 Perkembangan Transaksi Melalui E-Commerce

Penggunaan kanal pembayaran digital di masa

pandemi Covid-19 terus mengalami peningkatan,

terlihat dari jumlah Transaksi pembelian melalui

E-commerce pada triwulan II 2021 yang sebanyak

7.039.240 transaksi, meningkat dibandingkan

triwulan I 2021 yang sebanyak 5.173.270 transaksi.

COD / TUNAI

e�MONEY

KARTU KREDIT / DEBIT ONLINE

KIOS / MINIMARKET

KREDIT TANPA KARTU

LAINNYA

TRANSFER BANK

18%

31%

3%5%

16%

3%

24%

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.3 Proporsi Metode Pembayaran pada E-Commerce

Page 77: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB V

Penyelenggaraan Sistem PembayaranDan Pengelolaan Uang Rupiah

57 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Dari sisi nominal, transaksi menggunakan E-commerce

juga mengalami peningkatan dari sebesar Rp 887 miliar

pada triwulan I 2021 menjadi Rp 1.068 miliar pada

triwulan II 2021. Sementara metode pembayaran yang

paling banyak digunakan adalah dengan e-Money

yang mencapai 31%, diikuti transfer bank sebesar

24%.

5.2.4 Implementasi QRIS di Wilayah Kalimantan Selatan

Seiring dengan peningkatan akseptasi masyarakat

dalam pembayaran digital dan upaya Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan

dalam penerapan elektronifikasi transaksi keuangan

di daerah, jumlah merchant Quick Response Code

Indonesian Standard (QRIS) di Kalimantan Selatan juga

menunjukan peningkatan.

Jumlah merchant QRIS di wilayah Provinsi Kalimantan

Selatan pada triwulan II 2021 tumbuh 32,14% atau

meningkat dari 71.774 merchant menjadi 94.841

merchant pada triwulan I 2021. Secara tahunan,

berdasarkan data hingga 25 Juni 2021 jumlah

merchant QRIS di Kalimantan Selatan tercatat

sebanyak 94.841 merchant atau meningkat 184,02%

(yoy) dibandingkan dengan periode 30 Juni 2020

yang sebanyak 33.392 merchant. Jumlah merchant

QRIS di Kalimantan Selatan mencapai 24.54% dari

keseluruhan wilayah Kalimantan. Jumlah merchant

QRIS di dominasi oleh Usaha Mikro (UMI) yang

mencapai 51.966 merchant atau 54.79% dari total

merchant di wilayah Kalimantan Selatan (Grafik 5.5).

Peningkatan merchant QRIS tersebut didukung dengan

kebijakan peningkatan limit transaksi QRIS dari semula

Rp2 juta menjadi Rp5 juta yang berlaku sejak 1 Mei

2021 dan penurunan tarif Merchant Discount Rate

(MDR) QRIS untuk kategori Badan Layanan Umum

(BLU) dan Public Service Obligation (PSO) dari 0,7%

menjadi 0,4% yang berlaku sejak 1 Juni 2021.

5.3 PENGELOLAAN UANG RUPIAH5.3.1 Aliran Uang KartalTransaksi uang kartal yang tercatat di Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan selama

triwulan II 2021 mengalami aliran masuk bersih (net

inflow) sebesar Rp0,50 triliun, dibanding triwulan

USAHA MIKRO (UMI)

USAHA KECIL (UKE)

USAHA MENENGAH (UME)

USAHA BESAR (UBE)

USAHA RETAIL (URE)55%

37%

4% 4% 0,1%

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.4 Proporsi Merchant QRIS Per 21 Agustus 2021

4,16

3,54

-0,95

-3,04

3,20

0,50

INFLOW OUTFLOW NETFLOW

�4

�3

�2

�1

0

1

2

3

4

5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q22017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.5 Aliran Masuk dan Keluar Perkasan

BulanPECAHAN UANG KERTAS PECAHAN UANG LOGAM

Grand Total100.000 50.000 20.000 10.000 5.000 2.000 1.000 1.000 500 200 100 50 25

Apr 253.500,00 - 130.950,00 10.620,00 10.310,00 6.905,00 1.422,00 525,00 45,00 80,00 74,20 14,10 - 414.445,30

Mei 130.500,00 - 118.550,00 5.280,00 2.740,00 1.840,00 708,00 126,00 75,00 55,00 12,20 17,00 - 259.903,20

Jun 134.100,00 - 73.300,00 920,00 980,00 590,00 520,00 160,00 60,00 22,50 8,50 6,50 - 210.667,50

Tw II 518.100,00 322.800,00 16.820,00 14.030,00 9.335,00 2.650,00 811,00 180,00 157,50 94,90 37,60 - - 885.016,00

Tabel 5.2 Data Triwulanan Kas Titipan Triwulan II 2021 (Rp juta, kecuali disebutkan lain)

Sumber: Unit Distribusi Uang Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan

Page 78: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB V

58

Penyelenggaraan Sistem PembayaranDan Pengelolaan Uang Rupiah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

dilakukan secara langsung di loket Kantor Perwakilan

Bank Indonesia baik untuk penukaran uang lusuh dan

uang rusak masyarakat dioptimalkan untuk dilakukan

oleh perbankan sebagai kepanjangan tangan Bank

Indonesia.

Sebagai bentuk upaya Bank Indonesia dalam

menjaga ketersediaan uang rupiah di seluruh wilayah

Kalimantan Selatan, saat ini terdapat 2 (dua) lokasi

kas titipan untuk menjangkau wilayah yang jauh

dari Kantor Bank Indonesia di Banjarmasin yaitu di

Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu dan

di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong. Total

distribusi ke Kas Titipan selama triwulan II 2021

sebesar Rp855,02 miliar (Tabel 5..2) meningkat

94,34% dibandingkan triwulan I 2021 yang sebesar

Rp455,40 miliar. Sementara itu, total penukaran uang

oleh perbankan di loket Bank Indonesia pada triwulan

II 2021 sebesar Rp53,41 triliun (Tabel 5.3) meningkat

516,65% dibandingkan triwulan I 2021 yang sebesar

Rp8,66 triliun. Peningkatan total penukaran uang

pada periode Ini disebabkan oleh tingginya permintaan

masyarakat terhadap Uang Peringatan Kemerdekaan

(UPK) 75 Tahun Republik Indonesia terutama di bulan

April dan Mei 2021, serta penukaran uang baru oleh

masyarakat dalam rangka menyambut HBKN Idul Fitri.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Selatan terus melakukan pengawasan rutin secara

langsung (on site inspection) maupun tidak langsung

(off site inspection) terhadap Kegiatan Usaha

Penukaran Valuta Asing (KUPVA) Bukan Bank sebagai

upaya menanggulangi risiko Anti Pencucian Uang dan

Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) dalam

transaksi valuta asing. Sampai dengan triwulan II 2021,

terdapat 2 KUPVA BB terdaftar di wilayah Kalimantan

Selatan.

I 2021 yang mengalami aliran keluar bersih (net

outflow) sebesar Rp3,20 triliun. Posisi net inflow ini

didorong kembalinya uang kartal ke sistem perbankan

pasca HBKN Idul Fitri dan juga sejalan dengan

pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada triwulan

II 2021 khususnya ditopang oleh pertumbuhan

tabungan (Grafik 5.6). Aliran uang masuk (inflow)

tercatat sebesar Rp3,54 triliun, sedangkan aliran uang

keluar (outflow) sebesar Rp3,04 triliun.

5.3.2 Kegiatan Layanan Sistem Pembayaran

Terobosan terus dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Kalimantan Selatan untuk meningkatkan

layanan sistem pembayaran tunai, antara lain

melakukan kerjasama penukaran uang pecahan kecil

dengan perbankan, optimalisasi kas titipan dan kas

keliling dan melakukan supervisi terhadap Kegiatan

Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) Bukan Bank.

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan

ketersediaan uang kartal di masyarakat, Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Selatan terus berkomitmen melaksanakan program-

program pelayanan perkasan yang lebih baik. Salah

satu diantaranya melalui program kas keliling yang

bertujuan menyerap langsung uang tidak layak edar

di masyarakat. Namun demikian, sejalan dengan

arahan Pemerintah untuk mengurangi pertemuan

secara fisik selama pandemi COVID-19, Bank

Indonesia Kalimantan Selatan telah menghentikan

sementara kegiatan kas keliling pada triwulan II dan

triwulan III-2020. Walaupun demikian, untuk tetap

memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat di masa

pandemi, maka kegiatan penukaran dioptimalkan

melalui perbankan. Penukaran uang yang sebelumnya

BulanPECAHAN UANG KERTAS PECAHAN UANG LOGAM Grand

Total100.000 75.000 50.000 20.000 10.000 5.000 2.000 1.000 1.000 500 200 100 50

Apr 3.780,30 27.950,30 2.537,00 705,10 871,20 801,80 274,00 87,00 23,00 10,30 0,60 0,30 - 37.040,90

Mei 2.046,60 7.683,40 1.016,50 610,00 938,00 804,80 240,80 70,90 12,00 12,00 0,80 0,40 - 13.436,20

Jun 1.818,00 - 450,60 114,00 202,00 195,50 93,00 25,70 19,00 12,30 2,80 3,20 - 2.936,10

Tw II 7.644,90 35.633,70 4.004,10 1.429,10 2.011,20 1.802,10 607,80 183,60 54,00 34,60 4,20 3,90 - 53.413,20

Tabel 5.3 Data Triwulanan Penukaran Uang Kartal Triwulan II 2021 (Rp juta, kecuali disebutkan lain)

Sumber: Unit Distribusi Uang Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan

Page 79: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VI

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

59 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

BAB VI

Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia, kondisi ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan II 2021 mengalami perbaikan kontraksi sebesar 4,91% (yoy) dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang terkontraksi sebesar 15,91% (yoy). Hasil SKDU juga menunjukkan daya beli masyarakat pada triwulan II 2021 mengalami peningkatan dibanding triwulan II 2020 yang tercermin dari Indeks penghasilan konsumen yang meningkat menjadi 94,17 dari 38,33.

Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat sebesar 106,71 meningkat 8,35% (yoy), Peningkatan NTP tahunan didorong oleh peningkatan pada subsektor tanaman perkebunan rakyat.

Page 80: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VI

60

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pada tahun 2020, indeks pembangunan manusia (IPM) Kalimantan naik menjadi 70,91 dari tahun 2019 yang sebesar 70,72. Peningkatan IPM Kalsel bersumber dari peningkatan dimensi umur panjang dan hidup sehat (usia harapan hidup/UHH) dan pengetahuan (harapan lama sekolah/HLS dan rata-rata lama sekolah/RLS) ditengah standar hidup layak (pengeluaran per kapita) yang sedikit menurun.

Page 81: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VI

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

61 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

6.1 KETENAGAKERJAANPada Februari 2021, kondisi ketenagakerjaan

di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami

penurunan dibandingkan periode yang sama pada

tahun sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari hasil

survei Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang

sebesar 69,08%, lebih rendah dibandingkan Februari

2020 yang sebesar 72,49%. Penurunan tersebut

sejalan dengan penurunan angka TPAK Nasional yang

turun menjadi 68,08% dari periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 69,17%. Terdapat dua wilayah di

Kalimantan yang mengalami penurunan TPAK lebih

dalam dari TPAK Nasional, yaitu Kalimantan Timur dan

Kalimantan Utara, masing-masing sebesar 67,46%

dan 66,17% (Grafik 6.1). Berdasarkan hasil survei,

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2021

di Provinsi Kalimantan Selatan tercatat sebesar 4,33%

meningkat dari periode yang sama di tahun 2020

sebesar 3,67%. Meskipun demikian, peningkatan

TPT di Kalimantan Selatan, masih berada di bawah

Nasional sebesar 6,26%, meningkat dari Februari

2020 sebesar 4,99%. Kalimantan Timur menjadi satu-

satunya provinsi di Kalimantan yang memiliki angka

TPT diatas nasional sebesar 6,81% (Grafik 6.2).

Jumlah penduduk angkatan kerja di Kalimantan

Selatan pada Februari 2021 mengalami penurunan

17,74% atau sebesar 2,2 juta jiwa, lebih rendah dari

periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar

2,67 juta jiwa. Jumlah penduduk yang bekerja tercatat

sebesar 2,1 juta jiwa, terjadi penurunan sebanyak

86,01 ribu jiwa dari tahun sebelumnya. Hal tersebut

sejalan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja

penggangguran menjadi 95,00 ribu jiwa atau naik

71,47 72,23 73

,98

70,44

69,06 69,3270

,28 71,21 72

,49

72,15

68,80 69,1770

,38

69,44

69,08

67,46

66,17

68,08

KALIMANTANBARAT

KALIMANTANTENGAH

KALIMANTANSELATAN

KALIMANTANTIMUR

KALIMANTANUTARA

NASIONAL

FEB 2019 FEB 2020 FEB 2021

Sumber: BPS, Mei 2021 (diolah)

Grafik 6.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

4,14

3,33

3,50

6,66

5,80

5,01

4,56

3,39 3,67

6,88

5,65

4,995,7

3

4,25

4,33

6,81

4,67 6,2

6

KALIMANTANBARAT

KALIMANTANTENGAH

KALIMANTANSELATAN

KALIMANTANTIMUR

KALIMANTANUTARA

NASIONAL

FEB 2019 FEB 2020 FEB 2021

Sumber: BPS, Mei 2021 (diolah)

Grafik 6.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Uraian Tw-I 2020 Tw-I 2021 Perubahan (%)

Penduduk Usia Kerja 3.130,56 3.178,77 1,54

1. Penduduk Angkatan Kerja 2.669,34 2.195,82 -17,74

a. Bekerja 2.186,01 2.100,82 -3,90

b. Pengangguran 83,34 95,00 14,00

2. Penduduk Bukan Angkatan Kerja 861,22 982,96 14,14

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 72,49 69,08 -3,41

Laki-Laki (%) 84,76 83,80 -0,96

Perempuan (%) 60,00 54,11 -5,89

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,67 4,33 0,66

Perkotaan (%) 5,45 5,46 0,01

Pedesaan (%) 2,18 3,39 1,21

Tabel 6.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan (dalam ribu jiwa, kecuali disebutkan lain)

Sumber: BRS Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Mei 2021, BPS Kalsel (diolah)

Lapangan Pekerjaan Utama Feb-20 Feb-21 Perubahan

Pertanian 32,60 30,64 -1,96

Pertambangan 4,31 3,70 -0,61

Industri 8,52 8,89 0,37

Listrik, Gas dan Air Minum 0,53 0,53 0,00

Konstruksi 4,13 5,04 0,91

Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi 26,97 26,61 -0,36

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 4,08 4,87 0,79

Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa 1,93 2,29 0,36

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 16,93 17,43 0,50

Total 100,00 100,00

Tabel 6.2 Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Sektoral

Sumber: BRS Keadaan Ketenagakerjaan Kalsel Mei 2020Perhitungan dengan menggunakan Proyeksi Penduduk hasil SUPAS 2015

Page 82: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VI

62

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

sebesar 14,00% dari triwulan I 2021 sebesar 83,34 ribu

jiwa, sehingga menjadi faktor pendorong peningkatan

TPT Kalimantan Selatan (Tabel 6.1).

Dari penyerapan lapangan pekerjaan, lapangan usaha

Pertanian, dan Perdagangan, Rumah Makan, dan

Akomodasi, merupakan dua lapangan usaha yang

paling banyak menyerap tenaga kerja di Kalimantan

Selatan. Namun terjadi penurunan pangsa penyerapan

tenaga kerja di kedua lapangan usaha tersebut

dibanding periode Februari 2020 yaitu masing-masing

turun sebesar 1,96% dan 0,36%. Lapangan usaha

yang juga mengalami penurunan pangsa penyerapan

tenaga kerja adalah lapangan usaha Pertambangan

yang merupakan lapangan usaha utama Kalimantan,

sebesar 0,61%. Sementara itu, tujuh lapangan

usaha lainnya mengalami peningkatan penyerapan

tenaga kerja dengan peningkatan tertinggi terjadi

pada lapangan usaha Konstruksi (0,91%), disusul

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (0,79%).

Setelah kurang lebih satu tahun pandemi Covid-19

, pada Februari-2021 terjadi perbaikan indikator

ketenaga kerjaan yang ditunjukkan oleh penurunan

jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19

(tabel 6.3). Dari penduduk usia kerja yang mencapai

3,18 juta jiwa, terdapat 247,99 ribu orang yang

terdampak Covid-19 atau mengalami penurunan

sebesar 152,05 ribu jiwa dibanding periode Agustus

2020. Pengurangan jam kerja karena Covid-19 masih

menjadi penyebab yang paling dominan dirasakan

penduduk usia kerja, yaitu 210,03 ribu orang atau

mengalami penurunan sebesar 122,56 ribu jiwa dari

posisi Agustus 2020. Sementara itu, pengangguran

karena dampak Covid-19 berjumlah 12,80 ribu jiwa

atau mengalami penurunan sebesar 14,92 ribu jiwa.

Perbaikan kondisi ini tidak lepas dari berbagai upaya

yang telah dilakukan pemerintah dalam program

Penanganan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya

program padat karya sehingga dapat membantu

menopang perekonomian masyarakat di tengah

pandemi yang sedang melanda.

Berdasar hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha

(SKDU) Bank Indonesia, kondisi ketenagakerjaan

pada triwulan II-2021 mengalami perbaikan

kontraksi sebesar 4,91% (yoy) dibanding periode

yang sama pada tahun sebelumnya yang

Komponen

(1)

Agustus 2020* (jiwa)

(2)

Februari 2021**(jiwa)

Perubahan Feb 2021-Agt 2020

(jiwa)

Pengangguran2 Karena Covid-19 27.715 12.797 -14.918

Bukan Angkatan Kerja (BAK)3 Karena Covid-19 11.339 9.541 -1.798

Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19 28.407 15.633 -12.774

Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja Karena Covid 332.585 210.028 -122.557

Total 400.046 247.999 -152.047

Penduduk Usia Kerja (PUK) 3.154.399 3.178.773 24.374

Persentase terhadap PUK (%) 12,68 persen

7,80 persen -4,88 persen

Tabel 6.3 Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja

1. Perhitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 20152. *) periode Februari 2020-Agustus 2020**) periode Februari 2020-Februari 2021

3,52% 3,94%

9,67%

2,34%

-0,04

%

-15,9

1%

-12,4

1%

-2,23

%

-6,13

%

-4,91

%

�20%

�15%

�10%

�5%

0%

5%

10%

15%

Q1'19 Q2'19 Q3'19 Q4'19 Q1'20 Q2'20 Q3'20 Q4'20 Q1'21 Q2'21

TOTAL

PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANANPERTAMBANGAN & PENGGALIAN

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, DAN REPARASI MOBIL DAN MOTORKONSTRUKSI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

INDUSTRI PENGOLAHANJASA KESEHATAN DAN KEGIATAN LAINNYA

Sumber : SKDU, Bank Indonesia 2021

Grafik 6.3 Penyerapan Tenaga Kerja

26,25

105,42

64,58

107,50

0

20

40

60

80

100

120

TW �II 2020 TW �II 2021 TW �II 2020 TW �II2021INDEKS KETERSEDIAAN LAP. KERJA INDEKS KETERSEDIAAN LAP. KERJA

�6 BULAN MENDATANG�

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia

Grafik 6.4 Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja

Page 83: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VI

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

63 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

terkontraksi sebesar 15,91% (yoy). Kondisi ini juga

membaik jika dibanding triwulan sebelumnya dimana

terjadi kontaksi sebesar 6,13% (yoy). Perbaikan

penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2021 terjadi

terutama pada lapangan usaha industri pengolahan

(grafik 6.3).

Hal tersebut sejalan dengan indeks ketersediaan

lapangan kerja, dari survei konsumen Bank Indonesia

terjadi penguatan indeks ketersediaan lapangan kerja

yang signifikan menjadi 64,58 meningkat dibanding

periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar

26,25. Ekspektasi masyarakat terhadap ekonomi

6 bulan ke depan juga menunjukkan penguatan,

khususnya terkait ketersediaan lapangan kerja.

6.2 KESEJAHTERAAN6.2.1 Daya Beli MasyarakatSejalan dengan hasil survei kegiatan dunia

usaha dan indeks ketersediaan lapangan kerja,

daya beli masyarakat pada triwulan II 2021

mengalami peningkatan dibanding triwulan II

2020. Peningkatan daya beli masyarakat tercermin

dari Indeks penghasilan konsumen yang meningkat

menjadi 94,17 pada triwulan II-2021 dari 38,33

pada triwulan II-2020. Selain itu, optimisme yang

ditunjukkan oleh indeks ketersediaan lapangan kerja

6 bulan mendatang turut memberikan ekspektasi

membaiknya daya beli masyarakat yang tercermin dari

indeks penghasilan konsumen 6 bulan mendatang

yang meningkat menjadi 113,75 dari sebelumnya

sebesar 107,50.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2021

juga mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap

kondisi ekonomi menguat, mendekati zona optimis,

didorong oleh penguatan persepsi terhadap kondisi

ekonomi saat ini dan ekspektasi ke depan (grafik

6.4). Proyeksi laju inflasi akan kembali ke kisaran

target 3%±1% pada 2021 juga mengindikasikan

bahwa daya beli dan kesejahteraan masyarakat akan

membaik pada tahun 2021.

6.2.2 NILAI TUKAR PETANI Pada triwulan II 2021, Nilai Tukar Petani (NTP)

Kalimantan Selatan tercatat sebesar 106,71

meningkat secara tahunan 8,35% (yoy).

Peningkatan NTP secara tahunan didorong oleh

38,33

107,5094,17

113,75

0

20

40

60

80

100

120

TW �II 2020 TW �II 2021 TW �II 2020 TW �II2021INDEKS PENGHASILAN KONSUMEN INDEKS PENGHASILAN KONSUMEN

�6 BULAN MENDATANG�

Sumber : Badan Pusat Statistik, Februari 2021 (diolah)

Grafik 6.5 Indeks Penghasilan Konsumen

84,65

69,8680,00

95,14 91,94 95,83

TW�I'20 TW�II'20 TW�III'20 TW�IV'20 TW�I'21 TW�II'21

INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN �IKK�

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia, Agustus 2021

Grafik 6.6 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK

67,66

70,05 70,91

76,24

70,63 71,29 71,94

62

64

66

68

70

72

74

76

78

KALSELKALBAR KALTENG KALTIM KALTARA KALIMANTAN NASIONAL

Sumber : Badan Pusat Statistik, Februari 2021 (diolah)

Grafik 6.7 IPM Provinsi di Kalimantan dan Nasional

Page 84: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VI

64

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NTP Subsektor Hortikultura pada periode ini tercatat

sebesar 100,60 meningkat 1,02% (yoy) meskipun

secara triwulanan mengalami penurunan (-4,75%).

Penurunan ini dipicu oleh penurunan indeks yang

diterima petani untuk kelompok sayur-sayuran

sebesar 3,09% khususnya komoditas cabai hijau,

cabai rawit, dan beberapa komoditas lain. Ditambah

dengan penurunan indeks yang diterima petani untuk

kelompok tanaman obat sebesar 3,75% karena

turunnya harga kencur, jahe, dan lengkuas. Disisi lain,

kelompok buah-buahan mengalami kenaikan.

Sementara itu, subsektor yang mengalami penurunan

adalah subsektor tanaman pangan dengan NTP

sebesar 100,03, turun secara triwulanan maupun

tahunan masing-masing sebesar 1,32%(yoy) dan

3,88%(qtq). Penurunan ini dipicu oleh penurunan

indeks yang diterima petani akibat telah mulai masa

panen di beberapa kabupaten penghasil gabah

unggul sehingga terjadi penurunan harga. Penurunan

penerimaan tersebut lebih dalam dibanding kenaikan

indeks diterima petani untuk kelompok palawija

seperti komoditi jagung, ubi jalar, dan komoditas

lainnya.

peningkatan indeks yang diterima petani yang

meningkat lebih tinggi dibanding indeks yang

dibayar petani, masing-masing sebesar 10,01%

(yoy) dan 1,53% (yoy). Peningkatan NTP terjadi

pada hampir seluruh subsektor, seperti subsektor

tanaman perkebunan rakyat, hortikultura, peternakan,

dan perikanan. Secara tahunan, subsektor tanaman

perkebunan rakyat menduduki peringkat pertama

dengan persentase peningkatan NTP 28,38%(yoy)

pada level 120,39, meningkat dari triwulann I-2021

sebesar 118,20. Kenaikan ini terutama didorong oleh

kenaikan harga kelapa sawit, karet, dan beberapa

komoditas lain sehingga meningkatkan penerimaan

petani.

Kelompok lain yang juga mengalami peningkatan

NTP adalah subsektor peternakan meningkat sebesar

4,11% (yoy) pada level 102,65. Peningkatan indeks

yang diterima petani didorong oleh naiknya indeks

harga semua kelompok, seperti kelompok ternak

besar (0,61%), ternak kecil (1,00%), kelompok

unggas (2,28%), dan kelompok hasil ternak (0,23%),

ditengah penurunan indeks yang dibayarkan petani.

Tabel 6.4 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)

Sumber: BPS Kalsel (diolah)

Sektor, Kelompok dan Subkelompok

2019 2020 2021 Perubahan

I II III IV I II III IV I II %qtq %yoy

Nilai Tukar Petani

Tanaman Pangan 94,52 92,88 93,09 94,24 102,24 101,37 101,36 102,40 104,07 100,03 -3,88% -1,32%

Holtikultura 102,70 104,81 106,59 107,03 99,35 99,59 96,54 95,44 105,62 100,60 -4,75% 1,02%

Tanaman Perkebunan Rakyat 78,92 81,49 79,08 79,71 102,16 93,77 97,74 108,91 118,20 120,39 1,85% 28,38%

Peternakan 110,15 108,81 108,59 108,18 100,47 98,59 100,65 100,19 101,08 102,65 1,55% 4,11%

Perikanan 111,49 110,40 110,21 109,62 101,56 98,82 100,04 99,04 96,50 99,22 2,82% 0,40%

Gabungan

Nilai Tukar Petani 95,35 95,32 95,00 95,57 101,90 98,49 99,81 103,74 107,97 106,71 -1,17% 8,35%

Indeks Harga yang diterima petani (%) 123,23 125,17 124,80 126,16 107,10 103,94 104,61 108,99 114,91 114,34 -0,50% 10,01%

Indeks Harga yang dibayar petani (%) 129,23 131,31 131,36 132,00 105,10 105,54 104,81 105,06 106,43 107,15 0,68% 1,53%

a. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 133,37 136,05 135,91 136,67 105,85 106,30 105,14 105,36 106,91 107,69 0,73% 1,30%

b. Indeks BPPBM 119,08 119,61 120,19 120,52 103,32 103,74 104,19 104,48 105,35 105,88 0,50% 2,07%

Page 85: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VI

Ketenagakerjaan DanKesejahteraan

65 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

6.2.3 Indeks Pembangunan ManusiaPada tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) tercatat sebesar 70,91 meningkat dari

tahun 2019 yang sebesar 70,72 Peningkatan

IPM Kalsel bersumber dari peningkatan dimensi

umur panjang dan hidup sehat (UHH) dan

pengetahuan (HLS dan RLS) ditengah standar

hidup layak (pengeluaran per kapita) yang

sedikit menurun. Secara umum, IPM Kalimantan

Selatan telah menunjukkan kemajuan yang cukup

baik dan berstatus “tinggi” dengan capaian IPM di

atas 701 meski masih berada di bawah Kaltim dan

Kalteng untuk wilayah Kalimantan. Selama periode

2010-2020, IPM Kalimantan Selatan rata-rata tumbuh

sebesar 0,84% per tahun dan berada diatas nilai 70

semenjak tahun 2018 (Grafik 6.5)

1 Status IPM: sangat tinggi IPM ≥ 80, tinggi 70≤IPM<80, sedang 60≤IPM<70, dan rendah IPM<60.

Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Umur harapan hidup sat lahir (UHH) Tahun 66,65 66,88 67,11 67,35 67,47 67,80 67,92 68,02 68,23 68,49 68,66

Harapan lama sekolah (HLS) Tahun 10,86 11,14 11,54 11,67 11,96 12,21 12,29 12,46 12,50 12,52 12,68

Rata-rata lama sekolah (RLS) Tahun 7,25 7,37 7,48 7,59 7,60 7,76 7,89 7,99 8,00 8,20 8,29

Pengeluaran per kapita disesuaikan Rp. 000 10.304 10.437 10.553 10.655 10.748 10.891 11.307 11.600 12.062 12.253 12.032

IPM 65,20 65,89 66,68 67,17 67,63 68,38 69,05 69,65 70,17 70,72 70,91

Pertumbuhan IPM % yoy 1,06 1,20 0,73 0,68 1,11 0,98 0,87 0,75 0,78 0,27

Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Sumber: BPS Kalsel (diolah)

Page 86: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 87: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VII

ProspekPerekonomian

67 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ProspekPerekonomian

BAB VII

Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada 2021 diperkirakan meningkat, lebih tinggi dibandingkan 2020, didukung perbaikan seluruh LU utama. Di sisi penawaran, peningkatan ekonomi terutama didukung perbaikan kinerja LU Pertanian, Tambang, Industri Pengolahan PHR dan Konstruksi. Kinerja LU Pertanian meningkat ditopang kinerja Produksi TBS yang optimal dan kondisi cuaca yang lebih baik. Selain itu, produksi TBS diprakirakan tidak terdampak implementasi PPKM dan peningkatan kasus Covid-19 karena didukung protokol ketat di wilayah perkebunan. LU Pertambangan diprakirakan tumbuh ditopang upaya pemenuhan kontrak penjualan LN maupun domestik (DMO). Selain itu, produksi batubara juga tidak terdampak PPKM karena sektor pertambangan termasuk ke dalam sektor kritikal sehingga produksi batu bara tetap dapat berjalan penuh selama penerapan PPKM Level 4. Kinerja LU Industri pengolahan (CPO) diprakirakan membaik sejalan dengan perkiraan peningkatan kinerja komoditas TBS didukung cuaca kemarau basah. LU PHR diprakirakan tumbuh lebih tinggi didorong aktivitas dan mobilitas masyarakat Kalimatan Selatan yang tidak terlalu terpengaruh implementasi PPKM didukung kelanjutan program vaksinasi.

Page 88: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VII

68

ProspekPerekonomian

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LU Konstruksi diperkirakan membaik, sejalan dengan proyek pembangunan yang tetap berjalan, terutama PSN, di tengah pemberlakuan PPKM. Di sisi permintaan, perbaikan ekonomi didukung oleh konsumsi RT, konsumsi pemerintah dan ekspor. Kinerja ekspor meningkat didorong peningkatan permintaan komoditas utama (Batubara dan CPO). Ekspor Batubara diperkirakan meningkat sejalan dengan upaya pelaku usaha dalam memanfaatkan peningkatan harga batubara global. Di sisi lain, ekspor CPO diperkirakan meningkat didorong peningkatan harga minyak nabati alternatif dan penurunan tarif ekspor CPO. Selain itu, penurunan tarif impor India dan produksi CPO Malaysia yang terhambat kebijakan lockdown, diperkirakan mendorong India mengalihkan impor CPO-nya dr Malaysia ke Indonesia.

Inflasi IHK tahun 2021 diperkirakan lebih tinggi dari inflasi 2020 yang sebesar 1,68% (yoy), namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 3%±1% (yoy). Peningkatan inflasi terutama didorong prakiraan kondisi ekonomi yang semakin membaik didukung program vaksinasi yang terus berlanjut serta kenaikan harga komoditas internasional dan perbaikan daya beli masyarakat.

Page 89: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VII

ProspekPerekonomian

69 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

7.1 PRAKIRAAN KONDISI MAKRO EKONOMI

Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan

tahun 2021 diprakirakan tumbuh lebih tinggi

dibandingkan 2020. Perekonomian Kalsel

diperkirakan tumbuh pada rentang 2,68%(yoy) –

3,48%(yoy), lebih tinggi dibandingkan 2020 yang

terkontraksi 1,81%(yoy).

Dari sisi penawaran, kinerja sektor pertambangan,

industri pengolahan, pertanian, dan PHR

diprakirakan meningkat. Perbaikan kinerja sektor

pertambangan ditopang oleh perbaikan ekonomi

mitra dagang utama dan meningkatnya permintaan

domestik. Produksi batu bara diperkirakan tumbuh

kuat didorong pemanfaatan peningkatan harga global

dan upaya pemenuhan DMO. Selain itu, industri

batubara sebagai sektor energi termasuk ke dalam

sektor kritikal sehingga produksi batu bara tetap

dapat berjalan penuh selama penerapan PPKM Level

4. Di sisi lain, kinerja industri pengolahan diprakirakan

meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan

CPO dari negara mitra dagang dan dari domestik

ditengah program B30 nasional yang terus berlanjut.

Selain itu, pabrik B30 baru di Kabupaten Tanah Bumbu

yang direncanakan beroperasi pada akhir triwulan IV-

2021 diperkirakan mampu mendorong kinerja industri

pengolahan lebih tinggi. Peningkatan permintaan

CPO baik dari luar maupun dalam negeri ini dapat

diimbangi oleh peningkatan produksi TBS di sektor

pertanian. Kinerja sektor PHR diprakirakan lebih tinggi

dibandingkan tahun 2020 didorong peningkatan

aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat seiring

ekspektasi positif akan kesuksesan program vaksinasi

COVID-19 yang tengah berlangsung dan pembukaan

kembali tempat pariwisata baik untuk wisman maupun

wisnus. Kebijakan pemerintah terkait perpanjangan

subsidi pajak PPnBM dan subsidi listrik diprakirakan

dapat menjadi pendorong kinerja PHR pada tahun

berjalan.

Dari sisi permintaan, peningkatan terutama

dipengaruhi oleh perbaikan kinerja konsumsi RT,

investasi, dan ekspor. Peningkatan kinerja konsumsi

RT sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat,

aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang

berangsur pulih, dan peningkatan kinerja sektor

tradable. Pada 2021, pandemi COVID-19 diperkirakan

secara perlahan dapat dikendalikan didukung oleh

program vaksinasi COVID-19. Namun, konsumsi

pemerintah diprakirakan masih terbatas, sejalan

dengan RAPBD 2021 yang lebih rendah dari APBD

Penyesuaian tahun 2020. Meski demikian peningkatan

pagu alokasi program stimulus fiskal diharapkan dapat

menopang daya beli masyarakat dan mendorong

belanja pemerintah.

Ekspor diprakirakan meningkat ditopang

peningkatan permintaan sejalan dengan

perbaikan ekonomi negara mitra dagang utama

dan kenaikan harga komoditas global. Nota

Kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pertambangan

Batu Bara Indonesia (APBI) dengan China Coal

Transportation and Distribution tentang pembelian

batu bara Indonesia oleh Tiongkok sebesar 200

juta ton atau senilai USD1,47 miliar pada 2021

diprakirakan turut mendorong kinerja ekspor batu bara

Kalsel. Impor batu bara Tiongkok pun diperkirakan

meningkat didorong pasokan batubara domestik yang

rendah akibat banjir dan kecelakaan kerja yang terjadi

di wilayah tambang batu bara Tiongkok, di tengah

peningkatan kebutuhan listrik untuk penyejuk ruangan

akibat adanya cuaca panas yang cukup ekstrim. Di sisi

lain, ekspor CPO diprakirakan meningkat di tengah

peningkatan harga minyak nabati alternatif dan

minyak mentah dunia, penurunan tariff pungutan

ekspor, penurunan tariff impor India, serta pasokan

CPO Malaysia yang diperkirakan terbatas.

Secara keseluruhan tahun 2021, berdasarkan data

Bank Dunia, harga komoditas ekspor diprakirakan

lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Harga batu

bara diprakirakan mencapai USD78,0/ton, lebih tinggi

dibandingkan 2020 yang sebesar USD60,8/ton. Pada

2021, harga CPO diprakirakan mencapai USD975/ton,

lebih tinggi dari harga 2020 yang tercatat sebesar

USD752/ton. Sementara itu, harga karet pada 2021

diprakirakan sebesar USD2/ton, naik dari 2020 yang

sebesar USD1,62 /ton.

Page 90: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VII

70

ProspekPerekonomian

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Seiring dengan pandemi COVID-19 yang

diprakirakan semakin terkendali, pertumbuhan

ekonomi negara mitra dagang utama

diprakirakan mulai mengalami peningkatan.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan India yang

membaik diharapkan dapat mendorong kinerja ekspor

komoditas utama Kalimantan Selatan, khususnya

batu bara dan CPO. Permintaan batu bara dari pasar

ASEAN diprakirakan akan meningkat, didorong oleh

permintaan Vietnam yang diprakirakan lebih tinggi

dibandingkan tahun 2020. Permintaan batu bara dari

Vietnam merupakan dampak dari beroperasinya 31

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan sedang

dibangunnya 38 PLTU (9 dalam masa pembangunan

dan 29 lainnya sedang dalam proses perizinan) di

negara tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa

kebutuhan Vietnam akan batubara masih akan terus

berlangsung setidaknya hingga 10 tahun mendatang.

Investasi diprakirakan meningkat ditopang oleh

peningkatan kinerja sektor konstruksi. Hal ini

ditunjukkan oleh berlanjutnya pengerjaan berbagai

proyek infrastruktur pemerintah dan swasta, antara

lain perbaikan jalan, pembangunan bendungan,

jembatan, irigasi, rumah susun, politeknik, rumah sakit,

revitalisasi kawasan wisata religi, dan pembangunaan

pabrik B30, gudang, serta pengembangan tambang

batu bara di Kalsel. Target capaian investasi pada 2021

juga diprakirakan meningkat didorong pengesahan

Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan pendukung

yang diyakini akan mengakselerasi kemudahan

berusaha kedepan.

7.2 PRAKIRAAN INFLASISecara keseluruhan 2021, inflasi Kalimantan

Selatan diprakirakan lebih tinggi dibandingkan

dengan 2020, namun tetap berada dalam rentang

sasaran inflasi nasional (3%±1%). Prakiraan inflasi

tahun 2021 yang lebih tinggi didorong oleh inflasi

pada seluruh kelompok, dengan kelompok makanan,

minuman, dan tembakau berpotensi memberikan

tekanan inflasi yang cukup signifikan. Hal ini sejalan

dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan perbaikan

daya beli masyarakat yang dapat meningkatkan

permintaan domestik. Permintaan yang meningkat

tanpa diimbangi pasokan yang memadai berpotensi

mendorong kenaikan harga komoditas pangan di

tengah pola panen padi yang hanya berlangsung

sekali dalam setahun dan risiko gangguan produksi

akibat anomali curah hujan. Sementara itu, kenaikan

tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) diprakirakan akan

tertransmisi ke harga jual eceran untuk komoditas

rokok kretek filter, rokok kretek, dan rokok putih,

sehingga memberikan tekanan terhadap inflasi

komoditas tembakau pada tahun 2021.

Perbaikan mobilitas masyarakat yang didukung

oleh program vaksinasi COVID-19 diprakirakan

akan mendorong penyesuaian tarif transportasi,

terutama angkutan udara, dan permintaan di sektor

Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR). Kenaikan

permintaan di sektor PHR tersebut diperkirakan

akan tertransmisikan kepada kenaikan permintaan

kelompok penyediaan makanan dan minuman/

restoran. Meskipun belum akan pulih sepenuhnya,

TAHUNCrude Oil Coal Palm Oil Rubber

$/bbl $/mt $/mt $/kg

2015 50,8 57,5 663 1,57

2016 42,8 65,9 736 1,61

2017 52,8 88,5 748 2,00

2018 68,3 107,0 639 1,57

2019 61,4 77,9 601 1,64

2020 41,3 60,8 752 1,73

2021f 56 78 975 2,25

Sumber : World Bank Commodity Prices (diolah)

Tabel 7.1 Prakiraan Harga Komoditas

TIONGKOK INDIA JEPANGKOREA

SELATAN EROPA ASEAN�5

6,6 6,12,3

8,66,1

4,2

9,30,3 0,7 2,4 2,9 2

-0,9

4,11,8

1,3

4,8 5,34,2

-7,3

-4,7

-6,5

-4,1

4

18 19 20 21F 18 19 20 21F 18 19 20 21F 18 19 20 21F 18 19 20 21F 18 19 20 21F

% YOY

Sumber : Consensus Forecast f) proyeksi

Grafik 7.1 Kondisi Negara Mitra Dagang Tahun 2020 dan Prospek 2021

Page 91: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

BAB VII

ProspekPerekonomian

71 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

namun permintaan bahan pangan dari sektor hotel,

restoran, dan catering (horeca) diprakirakan lebih

tinggi dibanding tahun 2020.

Potensi tekanan inflasi diprakirakan juga bersumber

dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan

bakar rumah tangga (BBRT). Inflasi pada kelompok

ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga BBRT,

khususnya LPG 3kg bersubsidi, akibat adanya kendala

distribusi dan hambatan pasokan serta penggunaan

LPG 3kg bersubsidi yang belum tepat sasaran.

Agar inflasi Kalsel pada 2021 tetap dapat

terkendali pada level yang rendah dan stabil

sehingga dapat mendukung percepatan proses

pemulihan ekonomi, maka sinergi antar TPID dan

antara TPID dengan para pemangku kepentingan

yang lain perlu terus diperkuat. Program kerja

TPID provinsi dan Kota/Kabupaten pada tahun 2021

tetap mengacu pada 4K, yaitu keterjangkauan harga,

ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan

komunikasi efektif sebagaimana yang telah dirumuskan

dalam peta jalan pengendalian inflasi daerah. Program

pengendalian inflasi yang perlu dilakukan antara lain

integrasi data pasokan pangan, kerja sama antar

daerah (KAD) dengan daerah sentra produksi di luar

Kalimantan Selatan, serta penerapan digital farming.

integrasi data pasokan pangan antar institusi maupun

lembaga diperlukan untuk menjaga ketersediaan

stok yang mampu memengaruhi dinamika harga di

masyarakat. Data tersebut juga menjadi landasan

terciptanya KAD, baik antar provinsi di Kalimantan

maupun di luar Kalimantan. Dengan tersedianya data

yang akurat maka diharapkan dapat meminimalisasi

penurunan maupun kenaikan harga secara drastis yang

dapat merugikan produsen dan konsumen. KAD juga

dapat dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya

komoditas yang sebelumnya tidak dimiliki Kalimantan

Selatan seperti bawang merah. Kelengkapan data juga

dapat mendorong penerapan digital farming yang

diharapkan dapat menambah kapasitas produksi dan

menjaga ketersediaan pasokan. Sementara itu, dalam

menstabilkan harga BBRT, langkah yang perlu dilakukan

ke depan adalah melalui identifikasi ketersediaan

stok LPG 3 kg, mengatasi gangguan distribusi dan

monitoring penyaluran untuk meminimalisir upaya

spekulasi/penimbunan serta pemberian subsidi LPG

secara tepat sasaran diantaranya melalui operasi pasar

yang dilakukan secara berkala dan dengan persediaan

yang memadai.

2017 20182019

20192020

20202020

2021I II III IV I II III IV I II

PERTUMBUHANPDRB, % YOY

5,28 5,08 4,28 4,16 3,98 3,91 4,08 4,09 -2,86 -4,93 -2,94 -1,81 -1,25 4,40 2,28%(yoy) - 3,88%(yoy)

Prospek Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy)Tabel 7.2

Sumber : BPS (diolah) proyeksi BI

2016 2017 20182019 2020 2021

2021-FI II III IV I II III IV I II

PERUBAHAN IHK % YOY 3,57 3,73 2,63 3,08 4,00 4,05 4,01 2,81 1,14 1,04 1,68 2,02 2,19 3% ± 1%

Prospek Inflasi (%, yoy)Tabel 7.3

Sumber : BPS (diolah) proyeksi BI

Page 92: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 93: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 94: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

LAMPIRAN

Page 95: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Daftar Istilah

75 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Administered Price (AP)Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dan lain-lain.

Andil inflasiSumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.

APBDAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.

BI 7 Days Reverse Repo RateSuku bunga referensi kebijkan moneter dan ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur setiap bulannya.

BI RTGSBank Indonesia Real Time Gross Settlement, merupakan penyelesaian kewajiban bayar-membayar (settlement) yang dilakukan secara online atau seketika untuk setiap intruksi transfer dana.

Bobot inflasiBesaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.

Dana PerimbanganSumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Dana Pihak Ketiga (DPK)Dana masyarakat (berupa tabungan, deposito, giro, dll) yang disimpan di suatu bank.

Ekspor dan ImporDalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara dan antar provinsi.

Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loan to Deposit Ratio (LDR)Rasio pembiayaan atau kredit terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank, baik dalam rupiah maupun valas. Terminologi FDR untuk bank syariah sementara LDR untuk bank konvensional.

Indeks Ekspektasi KonsumenSalah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1–100.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Indeks Kondisi EkonomiSalah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1–100.

Page 96: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Daftar Istilah

76LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1–100.

Inflasi IntiKomponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan-penawaran, lingkungan eksternal (nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang), serta ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.

InflowUang yang diedarkan aliran masuk uang kartal ke Bank Indonesia.

InvestasiKegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan Produksi.

LiaisonKegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan.

MTMMonth to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.

Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing (NPF)Ratio pembiayaan atau kredit macet terhadap total penyaluran pembiayaan atau kredit oleh bank, baik dalam rupiah dan valas. Terminologi NPF dan pembiayaan untuk bank syariah, sedangkan NPL dan kredit untuk bank konvensional.

OutflowAliran keluar uang kartal dari Kantor Bank Indonesia.

PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

QTQQuarter to quarter. Perbandingan antara data suatu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)Sistem pertukaran data keuangan elektronik dan/atau warkat antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah yang perhitunganya diselesaikan pada waktu tertentu.

Volatile Food (VF)Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional.

YOYYear on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

Page 97: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Tim Penyusun

77 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan

Penanggung JawabAmanlison Sembiring

Rahmat Dwisaputra

EditorMuslimin Anwar

Dadi Esa Cipta

Riza Putera

Tim PenyusunAngsoka Yorintha Paundralingga

Nurfitri Fardhania

Annisa Elma Nabila

Arina Dinana

Ratih Dewi Setiawan

Alnopri Hadi

Sheby Sara Sandi

Risty Mayang Sari

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan SelatanKelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi

Jl. Lambung Mangkurat No.15 BanjarmasinTelp. +62 511 3352027Fax. +62 511 3354678

Email: [email protected][email protected]

Page 98: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 99: Laporan Perekonomian Kalsel Ebook dapat diunduh di ...

AGUSTUS2021

LaporanPerekonomianProvinsi Kalimantan Selatan

Lapo

ran P

erekon

om

ian P

rovinsi K

aliman

tan Selatan

- AG

UST

US 2

02

1

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIAPROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Jl. Lambung Mangkurat No. 15Banjarmasin 70111Telp. (0511) 4368182, Fax (0511) 3354678

Ebook dapat diunduh di:http://bit.ly/LPP-Kalselatau pindai kode di samping dengan aplikasi QR atau barcode scanner

Laporan Perekonomian Kalsel