Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

20
DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL WORKSHOP DANA BAGI HASIL DANA REBOISASI BANJARMASIN, 4 DESEMBER 2007

Transcript of Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

Page 1: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL

WORKSHOP DANA BAGI HASIL DANA REBOISASI

BANJARMASIN, 4 DESEMBER 2007

Page 2: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

LATAR BELAKANG • Hasil riset menunjukkan, satu abad terakhir temperatur

permukaan bumi naik sebesar 4,5 °C, akibat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang menimbulkan fenomena pemanasan global dan perubahan iklim.

• Hutan berperan sebagai sink (penyerap/penyimpan karbon) maupun sebagai source (emisi karbon). Kegiatan reboisasi, penghijauan dan kegiatan penanaman lainnya meningkatkan sink.

• PENGURANGAN EMISI DARI DEFORESTASI merupakan salah satu agenda utama di Konferensi Perubahan Iklim (COP-13) di Bali, 3 – 14 Desember 2007.

• Pemerintah telah melakukan upaya untuk mengatasi kerusakan hutan dan lahan guna memperbaiki ekosistem dan daya dukung DAS, meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha serta membangun citra bangsa, pemerintah dan masyarakat di dunia internasional. Upaya dimaksud yaitu melalui Gerhan, HTI, HTR, Indonesia Menanam, KMDM dan dilaksanakan Aksi Penanaman serentak dan Pekan Pemeliharaan Pohon dan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP).

• Perubahan dari DAK-DR menjadi DBH-DR mulai tahun 2007 (Penyempurnaan Permenhut No. P.04/Menhut-V/2004).

• Perlunya disusun Pedoman Teknis sebagai dasar pelaksanaan Kegiatan RHL Sumber Dana DBH SDH Keheutanan DR (Bagian Daerah 40%) di Kabupaten/Kota Penghasil dalam bentuk Permenhut.

Page 3: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

LUAS HUTAN

112000000

114000000

116000000

118000000

120000000

122000000

124000000

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Luas

(ha)

• Luas penutupan vegetasi hutan terus menurun (Laju Deforestasi 1,08 Juta Ha/Tahun)

• Jumlah karbon (C) yang dapat diserap hutan alam menurut penelitian adalah antara 200-350 ton/ha atau sekitar 1000 ton CO2/ha.

• Selain sebagai penyerap emisi (sink), hutan juga dapat menjadi sumber emisi (source)

KONDISI UMUM

Page 4: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

Laju deforestasi

Kemampuan RHLKemampuan RHL oleh pemerintah

dalam penanggulangan deforestasi

± 1,08 juta Ha/Th

± 500.000 Ha s/d 700.000 Ha/Th

Laju rehabilitasi

T

Q

Page 5: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

■ UU no. 33 Th 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah

Dana Bagi Hasil dari Dana Reboisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 hurub b:

DBH-SDA Kehutanan DR yang menjadi bagian daerah penghasil (DR 40%) digunakan untuk kegiatan RHL di Kabupaten/Kota penghasil.

- PP No. 55 Th 2005 tentang Dana Perimbangan

Pasal 16 ayat (5) : DBH Kehutanan yang bersumber dari DR 40 % dibagi kepada Kabupaten/Kota Penghasil untuk mendanai kegiatan RHL.

- PP No. 35 Tahun 2005 tentang Dana Reboisasi

- PERPRES RI No. 89 Tahun 2007 tentang GNRHL

- PERMENKEU NO. 126/PMK.07/2007 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan DBH SDA Kehutanan DR.

Page 6: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

1. Melaksanakan Pasal 14 huruf b UU No 33 Th 2004 dan Pasal 16 ayat (5) PP No 55 Th 2005

2. Untuk ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan RHL.

Page 7: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

MATRIK PENYELENGGARAAN KEGIATAN RHL SUMBER DANA DAK DR DAN PENYELENGGARAAN RHL SUMBER DANA DBA-SDA KEHUTANAN DR.

• L A M A

• DAK DR LANGSUNG DITRANSFER KE PROPINSI

• UNTUK MENGGUNAKAN DAK DR 40%, BEDASARKAN RENCANA DEFINITIF

• SISTEM ANGGARAN, TAHUNAN.

• PROPORSI PENGGUNAAN DANA DIDALAM DAN DILUAR KAWASAN, TIDAK DIATUR.

• TIDAK DIPERKENANKAN DI AREAL YANG DIBEBANI HAK/HPH

• DANA PENDAMPING ADA, TETAPI TIDAK SEMUA DAERAH MENGALOKASIKANNYA.

• ADA KEGIATAN PENANAMAN TURUS JALAN.

• REBOISASI DILAKSANAKAN SECARA SWAKELOLA.

• STANDAR HARGA SAMA DENGAN GERHAN/GN RHL.

•BARU/HASIL PENYEMPURNAAN

• DBH SDA KEHUTANAN DR, LANGSUNG DITRANSFER KE KAB./KOTA

PENGHASIL• BERDASARKAN RTT/RANCANGAN TEKNIS

YG DISUSUN PADA T-1.• SISTEM PENYELENGGARAAN MULTIYEARS• PROPORSI PENGGUNAAN DANA DALAM

KAWASAN 60% DAN LUAR KAWASAN 40%

• KEGIATAN PENANAMAN TURUS JALAN DITIADAKAN.

• REBOISASI DILAKSANAKAN OLEH PIHAK KE-III.

• STANDART HARGA BERDASARKAN ANCAR- ANCAR SESUAI KONDISI MASING –

MASING DAERAH.

Page 8: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

1. HANYA UNTUK MEMBIAYAI KEGIATAN RHL.

2. KEGIATAN RHL :- REBOISASI- PENGHIJAUAN - PEMELIHARAAN- PENGKAYAAN TANAMAN

- PEMBUATAN BANGUNAN KONSTAN

3. KEGIATAN PENGHIJAUAN :- PEMBANGUNAN HUTAN RAKYAT- PEMBANGUNAN HUTAN KOTA- PEMBANGUNAN PENGHIJAUAN

LINGKUNGAN

Page 9: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

ILUSTRASI PELAKSANAAN KEGIATAN REBOISASI

DALAM 1 BLOK (LUAS BLOK 300 Ha) 1 PAKET

BLOK DIBAGI DALAM PETAK-PETAK

1 PETAK ± @ 25 Ha, shg 1 BLOK terdiri dari 12 PETAK

PETAK

PETAKPETAK

PETAK

8

2

1

4

3

5

6

7

9

10

11

12

Pembayaran dilakukan setelah seluruh komponen kegiatan dilaksanakan utuh per satuan petak dengan keberhasilan tanaman :≥70% (pembuatan tanaman)≥ 90% (pemeliharaan tanaman)

Page 10: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

ILUSTRASI PELAKSANAAN KEGIATAN HUTAN RAKYAT

Lokasi HR Gerhan

Penanaman dilaksanakan secara

swakelola Pola SPKS

Lokasi HRGerhan

Pengadaan bibit oleh Pihak ke III dengan sistem pembayaran :

Bibit yang siap tanam dan telah dinilai LPI 100% akan dibayar 50% dari nilai kontrak. Sisanya akan dibayar setelah seluruh bibit ditanam 100%.

1 Kelompok Tani Luas HR ± 25 Ha

Page 11: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

SASARAN LOKASI KEGIATAN : - KAWASAN HUTAN - LUAR KAWASAN HUTAN

PROPORSI PENGGUNAAN ANGGARAN (PADA TAHUN YBS) - MINIMAL 60 % DIDALAM KAWASAN - MAKSIMAL 40 % DILUAR KAWASAN

PADA KAWASAN HUTAN NEGARA :- KAWASAN HUTAN LINDUNG- KAWASAN HUTAN KONSERVASI (TAHURA YANG DIKELOLA OLEH KABUPATEN/KOTA)

- KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK DIBEBANI HAK

DILUAR KAWASAN HUTAN NEGARA- KHUSUS UNTUK PERLINDUNGAN DAERAH TANGKAPAN AIR, WADUK, DANAU, SUMBER MATA AIR DAN SEMPADAN SUNGAI.

Page 12: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

PERENCANAAN PENGORGANISASIAN / KELEMBAGAAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

- RENCANA 5 TAHUN RHL ATAU MASTERPLAN RHL MERUPAKAN RENCANA TEKNIK RHL SEMI SETAIL YANG DISUSUN BERDASAR UNIT DAS, DENGAN KEDALAMAN ANALISIS TINGKAT SUB DAS.

- RHL 5 TAHUN SEBAGAI MASUKAN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN/KOTA UNTUK JANGKA WAKTU 5 TAHUN.

- DISUSUN OLEH TIM YANG DIBENTUK OLEH BUPATI/WALIKOTA DINILAI OLEH UPT PUSAT/KEHUTANAN (BPDAS) DAN DINAS PROPINSI,

PENGESAHAN OLEH BUPATI /WALIKOTA.

- RTT RHL MERUPAKAN PENJABARAN DARI RHL 5 TAHUN DAN MASUKAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN/KOTA.

- DISUSUN OLEH TIM YANG DIBENTUK OLEH DINAS KAB/KOTA SETEMPAT, SUPERVISI OLEH BPDAS, DINILAI OLEH KASUBDIN PROGRAM PADA DINAS KAB/KOTA DAN DISYAHKAN OLEH KEPALA DINAS KAB/KOTA.

Page 13: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

- RANCANGAN TEKNIS RHL MERUPAKAN RENCANA DETAIL (BESTEK) PADA SETIAP SITE LOKASI DAN MERUPAKAN ACUAN DALAM MENYUSUN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA) DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI KABUPATEN/KOTA.

- RANCANGAN TEKNIS DISUSUN T-1 DAN ATAU T-0

- DISUSUN OLEH TIM YANG DIBENTUK OLEH KEPALA DINAS KAB/KOTA SUPERVISI OLEH BP DAS BERSAMA DINAS PROPINSI, DINILAI OLEH KEPALA SUB DINAS PROGRAM PADA DINAS KAB/KOTA, DISYAHKAN OLEH KEPALA DINAS KAB/KOTA.

Page 14: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

BERBASIS TAHUN JAMAK (MULTIYEARS)

PENANAMAN POHON DALAM KAWASAN HUTAN

DILAKSANAKAN SECARA KONTRAKTUAL BASIS OLEH

BADAN USAHA NASIONAL DAN DAERAH SERTA

MELIBATKAN MASYARAKAT.

PENANAMAN POHON DILUAR KAWASAN HUTAN

MELALUI SPKS DENGAN KELOMPOK TANI DENGAN

MASYARAKAT.

Page 15: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

K E L E M B A G A A N

A. Pusat- Menteri Kehutanan

- Menetapkan daerah penghasil, dasar perhitungan DBH SDA Kehutanan DR, Pedoman Teknis Penyelenggaraan RHL , Standar prestasi kerja kegiatan RHL. - Melaksanakan pengawasan dan pengendalian.

- Kepala Balai Pengelolaan DAS- Memberikan pertimbangan dalam menentukan sasaran lokasi

RHL, supervisi/penilaian rancangan teknis yang disusun oleh pelaksana, Bintek dan Monev terhadap penyelenggaraan RHL yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.

- Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH)Pembinaan teknis pembibitan (Memberikan pelayanan sertifikasi

mutu benih dan bibit, informasi tentang pengada bibit terdaftar dan sumber benih).

Page 16: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

B. Propinsi - Gubernur

Berkewajiban melakukan pengawasan dan pengendalian, menyampaikan rekapitulasi laporan akuntabilitas tahunan,

Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan DBH SDA Kehutanan DR.

- Kepala Dinas Kehutanan PropinsiMenyusun Petunjuk Pelaksanaan DBH SDA Kehutanan DR, Supervisi rancangan teknis RHL Kabupaten bersama BPDAS, Melakukan Bintek dan Monev serta melakukan penilaian keberhasilan kegiatan RHL.

C. Kabupaten/kota

- Bupati/Walikota- Membuat rencana produksi dan rencana penerimaan DBH SDA

Kehutanan DR, Menyusun rencana RHL 5 tahun, Menyusun rencana kegiatan RHL tahunan, Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

RHL DBH SDA Kehutanan DR, Menyampaikan laporan akuntabilitas tahunan.

Page 17: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

- Berkewajiban menyediakan dana untuk membiayai kegiatan yang tidak dapat dibiayai dari DBH-SDA Kehutanan DR.- Bertanggung jawab dan bertanggung gugat sepenuhnya terhadap keberhasilan pelaksanaan RHL DBH-SDA Kehutanan DR.

D. Dinas Kabupaten/Kota yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan.

- Memberikan pertimbangan dalam pembahasan sasaran lokasi RHL untuk kabupaten/kota, Memberikan masukan dalam pembahasan rencana anggaran dalam bentuk Rancangan Teknis kegiatan RHL.

- Bertindak sebagai fasilitator

Page 18: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

PENGAWASAN DAN PENGENDALIANBimbingan Teknis dan Operasional- Bimbingan teknis kegiatan RHL oleh Menteri Kehutanan cq Direktu

Jenderal RLPS.- Bimbingan operasional kegiatan RHL yang oleh Bupati/Walikota cq.

Kepala Dinas yang menangani urusan bidang kehutanan di Kabupaten/ kota.

Pemantauan dan Evaluasi- Pemantauan dan evaluasi teknis kegiatan RHL dilakukan oleh

Menteri Kehutanan cq. Direktur Jenderal RLPS.- Pemantauan dan evaluasi tingkat operasional kegiatan RHL

dilakukan oleh Bupati/Walikota cq. Dinas Kehutanan yang menangani urusan bidang kehutanan kabupaten/kota.

Page 19: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel

Pengawasan dan Pengendalian- Pengendalian terhadap penyelenggaraan RHL dilakukan oleh

Menteri Kehutanan c.q. Direktur Jenderal RLPS.- Pengawasan dan pengendalian aspek kelembagaan pemerintah

daerah dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri.- Pengawasan dan Pengendalian terhadap penyelenggaraan RHL

yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota dilakukan oleh Gubernur.

- Pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan administrasi dilakukan oleh Bupati/ Walikota cq. Kepala Dinas yang menangani urusan

kehutanan di Kabupaten/Kota.

Page 20: Presentasi DBH SDA DR di Kalsel