Pergub Kalsel 2008 01 Juli
-
Upload
jahe-wedang -
Category
Documents
-
view
57 -
download
2
description
Transcript of Pergub Kalsel 2008 01 Juli
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR TAHUN 2009
T E NTAN GTUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI
BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, maka perlu dilakukan perumusan tugas pokok, fungsi dan uraian tugas unsur-unsur organisasi Perangkat Daerah;
b. bahwa untuk menunjang kelancaran tugas Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan perlu ditetapkan tugas pokok, fungsi dan uraian tugas unsur-unsur organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagiamana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-Unsur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106 ) ;
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839 ) ;
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ) ;
DRAFTSINKRONISASI TUPOKSI
4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 ) ;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 62. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4095 ) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 77. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4106 ) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Orgnisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4471 ) ;
11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ;
12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 t5entang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KELIMANTAN SELATAN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.
4. Badan Ketahanan Pangan adalah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
5. Kepala Badan Ketahanan Pangan adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
6. Sekretariat adalah Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
7. Bidang adalah Bidang-bidang dilingkungan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
8. Sub Bagian adalah Sub-sub Bagian pada Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
9. Sub Bidang adalag Sub-sub Bidang pada Bidang-bidang di lingkungan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
10. Pengertian / istilah
a. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati dan air, baik diolah maupun tidak, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman untuk dikonsumsi manusia, termasuk bahan tambahan makanan, bahan baku makanan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman (UU No.7 Tahun 1996 tentang pangan).
b. Ketahanan pangn adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau ( PP No.68 Tahun 2002 tentang ketahanan pangan).
c. Distribusi adalah kegiatan/upaya dalam rangka pemenuhan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan baik antar wilayah maupun antar waktu.
d. Akses pangan adalah kemampuan rumah tangga untuk secara periodik memenuhi sejumlah pangan yang cukup melalui kombinasi cadangan mereka sendiri dan hasil dari rumah/pekarangan sendiri, pembelian, barter, pemberian, pinjaman atau bantuan pangan.
e. Akses pangan secara makro, diartikan sebagai kemampuan kota untuk memperoleh bahan pangan yang cukup bagi seluruh warga kota. Dengan kata lain dapat menjamin kecukupan kesediaan pangan di kota dan lebih kepada akses distribusi geografis.
f. Akses pangan perkotaan secara mikro, diartikan sebagai kemampuan setiap keluarga wagra kota untuk memperoleh bahan pangan yang cukup dalam menjamin akses pangan di tingkat rumah tangga secara fisik maupun ekonomi sosial.
BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI
BADAN KETAHANAN PANGAN
Bagian Pertama
BADAN KETAHANAN PANGAN
Pasal 2
(2) Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang pemantapan ketahanan
pangan Daerah.
(3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai
berikut :
a. merumuskan kebijakan di bidang pemantapan ketahanan pangan
sesuai dengan kebijakan y ang ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
b. melaksanakan fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan Daerah dibidang pemantapan ketahanan pangan
Daerah ;
c. melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis
ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan Daerah ;
d. melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis
distribusi dan harga pangan Daerah ;
e. melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis pola
konsumsi keamanan pangan serta pengembangan
penganekaragaman pangan Daerah ;
f. mengelola kegiatan kesekretariatan ;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawabnya.
(4) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1), Badan Ketahanan
Pangan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang pemantapan ketahanan pangan
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
b. fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah Daerah
di bidang pemantapan ketahanan pangan Daerah ;
c. koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis ketersediaan dan
penanganan kerawanan pangan Daerah ;
d. koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis distribusi dan harga
pangan daerah ;
e. koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis pola konsumsi dan
keamanan pangan serta pengembangan keanekaragaman pangan
Daerah ;
f. pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
(5) Unsur-unsur organisasi Badan Ketahanan Pangan adalah :
a. Sekretariat ;
b. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan ;
c. Bidang Distribusi Pangan ;
d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan ;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 3
(1) Sekretariat, mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan
program dan rencana kegiatan Badan Ketahanan Pangan, mengelola
urusan keuangan, mengelola urusan ketatausahan, rumah tangga dan
perlengkapan serta mengelola urusan administrasi kepegawaian.
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
a. menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data ;
b. menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan
rencana kegiatan serta laporan ;
c. menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan penyususnan rencana anggaran ;
d. menysusun program, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pengelolaan administrasi keuangan dan penyusunan
laporan pertanggungjawaban keuangan ;
e. menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan ;
f. menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
g. menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta
pengelolaaan administrasi kepegawaian ;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
bidang tugas dan tanggungjawabnya.
(3) Untuk melaksananan tugas-tugas tersebut pada ayat (1), Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. penyususnan program, pembinaan, pengaturan dan evaluasi
kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan Badan
Ketahanan Pangan ;
b. penyusunan program, pembinaan, pengaturan dan evaluasi
kegiatan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan administrasi
keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan;
c. penyusunan program, pembinaan, pengaturan dan evaluasi
pengelolaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan ;
d. penyusunan program, pembinaan, pengaturan dan evaluasi
pengelolaan administrasi kepegawaian.
(4) Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah :
a. Sub Bagian Program ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 4
(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan
serta menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Badan Ketahanan
Pangan.
(2) Uraian tugas pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan penyusunan
+-program dan rencana kegiatan Badan Ketahanan Pangan ;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan
program dan rencana kegiatan ;
c. mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data
bidang ketahanan pangan dalam berbagai bentuk ;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana
stratejik yang terintegrasi;
e. melaksanakan kerjasama penyusunan program dan rencana
kegiatan terintegrasi ;
f. melaksanakan kerjasama penyusunan program dan rencana
kegiatan terintegrasi ;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi program dan
rencana kegiatan ;
h. menyiapkan bahan dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah , dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
bidang tugas dan tanggungjawabnya.
Pasal 5
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana
anggaran dan mengelola administrasi keuangan serta menyiapkan
laporan pertanggungjawaban keuangan.
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan
anggaran dan pengelolaan administrasi keuangan ;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja tidak
langsung, anggaran belanja langsung, rencana penerimaan dan
pendapatan Badan Ketahanan Pangan ;
c. melaksanakan kerjasama penyusunan rencana anggaran dan
rencana pendapatan dan penerimaan ;
d. menyiapkan bahan pengesahan dokumen anggaran;
e. menyiapkan bahan dan mengelola administrasi keuangan ;
f. menyiapkan bahan dana melaksanakan evaluasi realisasi
anggaran ;
g. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban
keuangan ;
h. menyiapkan bahan dan mengusulkan pejabat pengelola
perbendaharaan, dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai bidang
tugas dan tanggungjawabnya.
Pasal 6
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola
urusan surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah
tangga dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan,
organisasi dan ketatalaksanaan serta mengelola administrasi
kepegawaian.
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan
urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan,
kehumasan dan keprotokolan, organisasi dan ketatalaksanaan serta
pengelolaan administrasi kepegawaian ;
b. mengelola urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan,
percetakan dan ekspedisi ;
c. melaksanakan kegiatan penyimpanan, pemilahan, pemindahan dan
penjadwalan retensi serta pemusnahan arsip.
d. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas ;
e. melaksanakan pengaturan tata ruang kantor, penerangan,
penyediaan air bersih, pengawasan keamanan dan kebersihan
lingkungan kantor serta mengatur perpakiran.
f. menyiapkan bahan dan menysusun RKBU dan RTBU sesuai
kebutuhan ;
g. melaksanakan kegiatan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan,
distribusi, inventarisasi dan penghapusan barang-barang
inventaris;
h. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan ;
i. menyiapkan pelayanan akomodasi tamu kedinasan ;
j. menyiapkan bahan análisis dan melaksanakan evaluasi efektivitas
organisasi dan ketatalaksanaan ;
k. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan pegawai
berdasarkan bezetting formatie ;
l. menyiapkan bahan dan memproses mutasi kepegawaian meliputi
mutasi jabatan, mutasi kepangkatan, mutasi gaji dan
pemberhentian pegawai ;
m. menyiapkan bahan pembinaan pegawai meliputi pembinaan
kedisiplinan, pengawasan melekat, peningkatan kesejahteraan,
pendidikan dan pelatihan, pemberian penghargaan dan sanksi
kepegawaian ;
n. menyiapkan bahan dan menyusun daftar Urut Kepangkatan, dan
mengelola dokumentasi/berkas kepegawaian, serta mengolah data
dan menyajikan informasi kepegawaian ;
o. menyiapkan bahan evaluasi kinerja individual kepegawaian dan
pembinaan jiwa korp dan kode etik kepegawaian , dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai bidang
tugas dan tanggungjawabnya.
Bagian Ketiga
BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN
Pasal 7
(1) Bidang ketersediaan dan kerawanan pangan mempunyai tugas
mengkoordinasikan kegiatan ketersediaan dan cadangan pangan serta
kerawanan pangan;
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program ketersediaan dan kerawanan pangan;
b. Melaksanakan Koordinasi, identifikasi ketersediaan pangan dan
kerawanan pangan;
c. Melaksanakan Koordinasi, pengembangan dan pengaturan cadangan
pangan pemerintah dan masyarakat;
d. Melaksanakan Koordinasi, pembinaan dan pengendalian cadangan
pangan masyarakat;
e. Melaksanakan Koordinasi pencegahan dan penanggulangan
kerawanan pangan;
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
(3) Untuk melaksanakan tugas – tugas tersebut pada ayat (1) bidang
Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan program ketersediaan dan kerawanan pangan;
b. Koordinasi identifikasi ketersediaan dan kerawanan pangan;
c. Koordinasi, pengembangan dan pengaturan cadangan pangan
pemerintah dan masyarakat;
d. Koordinasi, pembinaan dan pengendalian cadangan pangan
masyarakat;
e. Koordinasi, pencegahan, pengendalian dan penanggulangan
ketersediaan dan kerawanan pangan;
(4) Unsur – unsur organisasi Bidang Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan adalah :
a. Sub Bidang Ketersediaan Pangan;
b. Sub Bidang Penanganan Kerawanan Pangan.
Pasal 8
(1) Sub Bidang Ketersediaan Pangan, mempunyai tugas : menyusun
rencana dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi ketersediaan dan
cadangan pangan pemerintah dan masyarakat ;
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan analisis dan pemantauan situasi dan evaluasi produksi
pangan;
b. Melakukan analisis ketersediaan pangan daerah;
c. Melakukan identifikasi dan menganalisis cadangan pangan;
d. Melakukan analisis perkiraan produksi dan ketahanan pangan;
e. Melakukan pengkajian ketersediaan pangan daerah;
f. Melaksanakan analisis Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan;
g. Melaksanakan fasilitas pengembangan komoditas unggulan;
h. Melaksanakan pemantauan cadangan pangan masyarakat dan
pemerintah;
i. Melaksanakan pemantauan dan pengembangan kelembagaan
lumbung pangan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang, sesuai
bidang tugas dan tanggung jawabnya;
Pasal 9
(1) Sub Bidang Penanganan Kerawanan Pangan, mempunyai tugas :
menyusun rencana dan melaksanakan pemantauan, pendeteksian dini,
inventarisasi dan penanganan kerawanan pangan;
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi potensi daerah rawan
pangan;
b. Menyiapkan bahan koordinasi dan pemetaan kerawanan pangan;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam
penilaian Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG);
d. Melaksanakan pembinaan dan evalusi pengembangan kemandirian
pangan;
e. Melaksankan pemantauan dan evaluasi kerawanan pangan di daerah;
f. Menyiapkan bahan koordinasi, lintas sektor dalam penanganan
kerawanan pangan;
g. Menyiapkan bahan penyempurnaan sistem kewaspadaan pangan;
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
kerawanan pangan di tingkat daerah;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai bidang
tugas dan tanggungjawabnya;
Bagian Keempat
BIDANG DISTRIBUSI PANGAN
Pasa 10
(1) Bidang Distribusi Pangan mempunyal tugas serta
mengkoordinasikan kegiatan analisis distribusi dan akses pangan dan
analisis harga pangan.
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan identifikasi analisis distribusi, akses dan harga
pangan daerah;
b. melaksanakan Koordinasi pengembangan distribusi, akases dan
harga pangan daerah;
c. melaksanakan pemantauan, koordinasi dan kerjasama dengan
instansi terkait dalam rangka analisis distribusi, akses dan harga
pangan
d. melaksanakan Koordinasi pencegahan penurunan akses pangan dan
peningkatan distribusi dan akses pangan;
e. melaksanakan pengembangan sistem informasi dan pengendalian
harga pangan daerah;
f. melaksanakan pengembangan jaringan pasar bahan pangan di
wilayah Provinsi;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
(3) Untuk rnelaksanakan tugas – tugas tersebut pada ayat (1), Bidang
Distribusi Pangan mempunyai fungsi :
a. identifikasi analisis distribusi, akses dan harga pangan daerah;
b. koordinasi pengembangan distribusi, akases dan harga pangan
daerah;
c. pemantauan, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam
rangka analisis distribusi, akses dan harga pangan;
d. koordinasi pencegahan penurunan akses pangan dan peningkatan
distribusi dan akses pangan masyarakat;
e. pengembangan sistem informasi dan pengendalian harga pangan di
di daerah;
f. pengembangan jaringan pasar bahan pangan di wilayah daerah;
(4) Unsur – unsur organisasi Bidang Distribusi Pangan terdiri atas :
a. Sub Bidang Analisis Distribusi dan Akses Pangan
b. Sub Bidang Analisis Harga Pangan.
Pasal 11
(1) Sub Bidang Analisis Distribusi dan Akses Pangan, mempunyai tugas
: melaksanakan pemantauan dan analisis sarana dan prasarana, distribusi
dan penerapan standar pelayanan pengembangan distribusi pangan di
Daerah;
(2) Uraian tugas tersbut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan pemantauan dan identifikasi infrastruktur distribusi
dan akses pangan;
b. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam
pengembangan distribusi da akses pangan daerah;
c. melaksanakan analisis distribusi akses pangan perkotaan dan
pedesaan;
d. Menyiapkan bahan koordinasi pencegahan penurunan akses pangan,
peningkatan akses pangan masyarakat;
e. Melaksanakan pengembangan jaringan pasar dan pola distribusi
pangan;
f. menyiapakan bahan dan penyusunan laporan kegiatan analisis
distribusi akses pangan;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pasal 12
(1) Sub Bidang Analisis Harga, mempunyai tugas : melaksanakan
pemantauan analisis, dan perumusan harga pangan, di Daerah.
(2) Uraian tugas tersbut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan pemantauan dan identifikasi kebijakan harga
pembelian pemerintah, serta harga bahan pangan yang layak bagi
masyarakat;
b. pemantauan dan evaluasi pengembangan harga bahan pangan di
daerah;
c. melaksanakan fasilitasi pengembangan usaha dan kelembagaan
distribusi pangan;
d. melaksanakan analisis harga pangan dan informasi harga pangan
daerah;
e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kegiatan analisis harga
pangan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Bagian Kelima
BIDANG KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
Pasal 13
(1) Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas
mengkoordinasikan pengembangan pola konsumsi dan kemananan
pángan.
(2) Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan program pengkajian dan analisis pengembangan pola
konsumsi dan keamanan pangan;
b. melaksanakan Koordinasi peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengembangan pola konsumsi dan keamanan pangan;
c. melaksanakan koordinasi pengembangan jenis pangan alternatif dan
pangan lokal berdasarkan potensi wilayah;
d. melaksanakan koordinasi pengembangan usaha dan kelembagaan
penganekaragaman pangan;
e. melaksanakan koordinasi pemantauan Otoritas Kompetensi dan
Keamanan Pangan Daerah (OKKPD), pelaksanaan sertifikasi dan
pelabelan prima;
f. melaksanakan koordinasi pengawasan dan keamanan pangan dan
penyimpangan pangan.
..
(3) Untuk melaksanakan tugas – tugas tersebut pada ayat (1), Bidang
Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai fungsi:
a. perumusan program pengkajian dan analisis pengembangan pola
konsumsi dan keamanan pangan;
b. koordinasi peningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengembangan pola konsumsi dan keamanan pangan;
c. koordinasi dan fasilitasi pengembangan usaha dan kelembagaan
penganekaragaman pangan;
d. analisis dan penyusunan pola konsumsi pangan;
(4) Unsur – unsur organisasi Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan,
terdiri atas:
a. Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan;
b. Sub Bidang Keamanan dan Preferensi Pangan Masyarakat
Pasal 14
(1) Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, mempunyai
tugas : menyiapkan bahan dan melaksanakan analisis pola konsumsi
dan penganekaragaman pangan.
(2) Uraian tugas tersbut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melakukan identifikasi pola konsumsi dan penganekaragaman
pangan pokok masyarakat;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan pengkajian pengembangan pola
konsumsi dan penganekaragaman pangan;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis pengembangan pola
konsumsi dan penganekaragaman pangan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasi dan bimbingan
pengembagan pola konsumsi dan penganekaragaman pangan;
e. melaksanakan fasilitasi pengembangan pola konsumsi dan
penganekaragaman pangan;
f. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kegiatan pengembangan
pola konsumsi dan penganekaragaman pangan;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai tugas dan tanggungjawabnya.
Pasal 15
(1) Sub Bidang Keamanan dan Preferensi Pangan Masyarakat
mempunyai tugas: menyiapkan bahan dan melaksanakan analisis
keamanan pangan dan Preferensi Pangan Masyarakat.
(2) Uraian tugas tersbut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pengembangan keamanan
dan Preferensi Pangan Masyarakat;
b. melaksanakan pemantauan, identifikasi keamanan pangan
masyarakat;
c. melaksanakan analisis situasi keamanan pangan masyarakat;
d. menyiapkan bahan Preferensi Pangan Masyarakat dan kebutuhan
konsumsi pangan;
e. melaksanakan analisis kebutuhan pengembangan kapasitas Sumber
Daya Manusia keamanan pangan;
f. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kegiatan keamanan dan
Preferensi Pangan Masyarakat;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai tugas dan tanggungjawabnya.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan
Ketahanan Pangan.
Pasal 17
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan .
Ditetapkan di Banjarmasinpada tanggal 2009
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
H. RUDY ARIFFIN