Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

37
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam mempersiapkan generasi yang tangguh dan cerdas di masa depan adalah tanggung jawab bersama semua pihak. Baik tidaknya proses tumbuh kembang fisik, mental maupun sosial anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor gizi, sosial budaya, pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Impian setiap orang tua adalah mempunyai anak yang sehat, cerdas, dan berkepribadian baik.Langkah awal untuk dapat mewujudkan impian tersebut adalah melalui pemberian makanan pertama atau makanan awal yang benar, dengan kualitas dan kuantitas yang optimal.Setelah itu dilanjutkan dengan memberikan makan makanan anak yang bergizi yang seimbang serta imunisasi yang dilakukan secara teratur.Gangguan gizi pada masa bayi dan anak dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut dikemudian hari. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa bayi akan tumbuh lebih sehat dan lebih cerdas dengan diberi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama empat-enam bulan pertama kehidupannya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 450 bulan April tahun 2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia sejak bayi lahir sampai dengan bayi berumur 6 (enam) bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak umur 2 (dua) tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. 1

description

Tugas Internship periode 2012-2013

Transcript of Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Page 1: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam mempersiapkan generasi yang tangguh dan cerdas di masa depan adalah

tanggung jawab bersama semua pihak. Baik tidaknya proses tumbuh kembang fisik, mental

maupun sosial anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor gizi, sosial budaya,

pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Impian setiap orang tua adalah mempunyai anak yang

sehat, cerdas, dan berkepribadian baik.Langkah awal untuk dapat mewujudkan impian

tersebut adalah melalui pemberian makanan pertama atau makanan awal yang benar, dengan

kualitas dan kuantitas yang optimal.Setelah itu dilanjutkan dengan memberikan makan

makanan anak yang bergizi yang seimbang serta imunisasi yang dilakukan secara

teratur.Gangguan gizi pada masa bayi dan anak dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan bayi tersebut dikemudian hari. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa bayi

akan tumbuh lebih sehat dan lebih cerdas dengan diberi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama

empat-enam bulan pertama kehidupannya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 450 bulan April tahun 2004 tentang

pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia sejak bayi lahir sampai dengan bayi

berumur 6 (enam) bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak umur 2 (dua) tahun dengan

pemberian makanan tambahan yang sesuai.

Angka Kematian Bayi di Indonesia saat ini masih yang tertinggi di antara negara-

negara di ASEAN(Association South East Asia Nation).Tingginya angka kematian bayi di

Indonesia tersebut diperkirakan ada kaitannya dengan pemberian ASI yang akhirnya akan

berkorelasi dengan terjadinya gizi buruk (Survey Demografi Kesehatan Indonesia, 1997-

2003).

1

Page 2: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

United Nations ChildrenFund (UNICEF) menyatakan sebanyak 30.000 kematian bayi

di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sejak

kelahiran, tanpa harus memberikan makanan atau minuman tambahan pada bayi. The World

Alliance for BreastfeedingAction (WABA) memperkirakan 1 juta bayi dapat diselamatkan

setiap tahunnya bila diberikan ASI pada 1 jam pertama kelahiran, kemudian dilanjutkan ASI

eksklusif sampai dengan enam bulan. Namun kesadaran para ibu untuk memberikan ASI

eksklusif di Indonesia baru sekitar 14% (Survey Demografi Kesehatan Indonesia, 1997-

2003).

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya jumlah ibu yang memberikan ASI

eksklusif antara lain pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif masih rendah,

tatalaksana rumah sakit yang salah dan banyaknya ibu yang mempunyai pekerjaan di luar

rumah. Beberapa rumah sakit menganjurkan susu formula pada bayi yang baru lahir sebelum

ibunya mampu memproduksi ASI. Hal ini menyebabkan bayi tidak terbiasa menghisap ASI

dari puting susu ibunya.

Di dalam denyut kehidupan kota besar, kita lebih sering melihat bayi diberi susu botol

daripada disusui oleh ibunya. Sementara di pedesaan, kita melihat bayi yang baru berusiasatu

bulan sudah diberi pisang atau nasi lembut sebagai tambahan ASI.

Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfluktuasi dan

menunjukkan kecenderungan menurun  selama 3 tahun terakhir. Pada grafik terlihat

bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0–6 bulan turun dari 62,2% tahun 2007

menjadi 56,2% pada tahun 2008. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi

sampai 6 bulan turun dari 28,6% pada tahun 2007  menjadi 24,3% pada tahun 2008. Selain

itu didapatkan data bahwa menyusui eksklusif sedikit lebih tinggi pada bayi laki-laki

dibanding perempuan, lebih tinggi di perdesaan daripada di perkotaan.

2

Page 3: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

2004-2008 sumber: susenas

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Data susenas 2010 menunjukkan hanya 33.6% bayi di Indonesia yang Dapat ASI Eksklusif.

Belum ada survei mengenai ASI Eksklusif dan perilaku yang berhubungan di

Desa Pasar Senin, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Tujuan

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran cakupan ASI eksklusif di Desa Pasar Senin,

Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan 2013.

3

Page 4: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Tujuan Khusus

1. Diketahuinya cakupan ASI eksklusif di Desa Pasar Senin, Kabupaten Hulu

Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

2. Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan ASI eksklusif

pada masyarakat Desa Pasar Senin

Manfaat

Bagi Diri Sendiri

1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.

2. Mendapatkan pengalaman dalam melakukan survey

3. Meningkatkan kemampuan komunikasi terhadap masyarakat dan perangkat

masyarakat, termasuk petugas kesehatan.

4. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur program, khususnya program

kesehatan.

Bagi Puskesmas

Dengan adanya masukan – masukan berupa hasil survey dan beberapa

saran sederhana maka diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi

Puskesmas Sungai Malang. Sehingga meningkatkan cakupan pemberian ASI

eksklusif di desa Pasar Senin yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan

kesehatan anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa dan menurunkan angka

kematian anak serta meningkatkan kesehatan ibu yang termasuk ke dalam Millenium

Development Goals yang ditetapkan oleh WHO.

Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya para ibu mengenai manfaat dan

pentingnya pemberian ASI eksklusif

4

Page 5: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Bab II

Tinjauan Pustaka

A. Definisi ASI

ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan berbagai garam organik

yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu yang berguna sebagai makanan yang

utama bagi bayi.

ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan, faktor pertumbuhan, anti alergi,

serta anti inflamasi, sehingga ASI merupakan makanan yang mencukupi seluruh unsur

kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial, maupun spiritual.

B. Stadium ASI

1. ASI Stadium I

ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama

disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4. setelah persalinan

komposisi kolostrum ASI mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan

disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan antibodi. Kolostrum merupakan

pencahar yang membersihkan mekonium, sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir

segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI

pada minggu ke-1 sering defekasi dan feses berwarna hitam.

Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibodi yang siap melindungi

bayi saat kondisinya masih lemah. Kandungan protein dalam kolostrum lebih tinggi

dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu matur. Jenis protein globulin

membuat konsistensi kolostrum menjadi pekat ataupun padat sehingga bayi lebih lama

merasa kenyang meskipun hanya mendapat sedikit kolostrum.

Lemak kolostrum lebih banyak mengandung kolesterol dan lisotin sehingga

bayi sejak dini sudah terlatih mengolah kolesterol. Kandungan hidrat arang kolostrum

lebih rendah dibandingkan susu matur akibat dari aktivitas bayi pada tiga hari pertama

5

Page 6: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

masih sedikit dan tidak banyak memerlukan banyak kalori. Total kalori kolostrum hanya

58 kal/100 ml kolostrum.

2. ASI Stadium II

ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai

hari ke-10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin

tinggi, dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan

terhadap aktivitas bayi yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap

lingkungan. Pada masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga kondisi fisik ibu.

Keluhan nyeri pada payudara sudah berkurang. Oleh karena itu, yang perlu ditingkatkan

adalah kandungan protein dan kalsium dalam makanan ibu.

3. ASI Stadium III

ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai

seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan

perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan

dengan makanan lain selain ASI.

C. ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif atau menyusui eksklusif adalah memberikan hanya ASI

pada bayi dan tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, kecuali

obat-obatan, ASI perah dan vitamin atau mineral tetes; yang dilakukan sampai bayi

berumur 6 bulan.

Pemberian ASI secara Eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya

selama 4 bulan tetapi bila memungkinkan sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia

harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai

bayi berusia 2 tahun atau lebih dari 2 tahun.

Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya

diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan

6

Page 7: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

lamanya pemberian ASI Eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan

makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan.

Berdasarkan berbagai hal di atas, WHO/UNICEF membuat deklarasi yang dikenal

dengan Deklarasi Innocenti. Deklarasi yang dilahirkan di Innocenti, Italia tahun 1990 ini

bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada pemberian ASI.

Deklarasi yang juga ditandatangani Indonesia ini memuat beberapa hal berikut.

“Sebagai tujuan global untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi

secara optimal maka semua ibu dapat memberikan ASI Eksklusif dan semua bayi diberi ASI

Eksklusif sejak lahir sampai berusia 4-6 bulan. Setelah berumur 4-6 bulan, bayi diberi

makanan pendamping yang benar dan tepat, sedangkan ASI tetap diteruskan sampai usia 2

tahun atau lebih. Pemberian makanan untuk bayi yang ideal seperti ini dapat dicapai dengan

cara menciptakan pengertian serta dukungan dari lingkungan sehingga para ibu dapat

menyusui secara Eksklusif”.

Pada tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF memberikan

klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI Eksklusif. Rekomendasi

terbaru UNICEF bersama WHA dan banyak negara lainnya adalah menetapkan jangka waktu

pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan.

Metode pengumpulan data pemberian ASI eksklusif masih menjadi perdebatan dan

belum ada satu metode yang disepakati. Terdapat dua metode yang disepakti oleh praktisi

kesehatan yaitu dengan metode recall 24 jam dan metode recall sejak lahir . Kategori bayi

diberi ASI eksklusif berdasarkan metode recall 24 jam adalah jika dalam 24 jam terakhir bayi

tidak pernah mendapat makanan atau minuman lain selain ASI. Menurut metode recall sejak

lahir, bayi dikategorikan diberi ASI eksklusif hanya jika sejak lahir bayi tidak pernah

mendapat makanan atau minuman lain selain ASI.

Penyajian data cakupan pemberian ASI eksklusif menurut riset kesehatan dasar

2010 dikategori menjadi tiga.Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengatasi terjadinya

perbedaan persepsi dan interpretasi diantara para penyusun kebijakan, pengelola program,

praktisi dan pemerhati masalah kesehatan, serta masyarakat. Ketiga kategori tersebut adalah

sebagai berikut:

7

Page 8: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

1. Kategori 1: pemberian ASI eksklusif yang dikumpulkan dengan metode recall 24

jam. Bayi dinyatakan diberi ASI eksklusif jika dalam 24 jam terakhir bayi hanya

disusui/diberi ASI saja.

2. Kategori 2: pemberian ASI eksklusif yang dikumpulkan dengan metode recall 24

jam dan recall sejak lahir. Bayi dinyatakan diberi ASI eksklusif jika dalam 24

jam terakhir bayi hanya disusui/diberi ASI saja dan sejak lahir sampai saat survei

bayi belum diberi makanan atau minuman selain ASI.

3. Kategori 3: pemberian ASI eksklusif yang dikumpulkan dengan metode recall 24

jam dan recall sejak lahir, serta dikontrol dengan pemberian makanan prelakteal.

Bayi dinyatakan diberi ASI eksklusif hanya jika dalam 24 jam terakhir bayi

hanya disusui/diberi ASI saja; sejak lahir sampai saat survei bayi belum diberi

makanan atau minuman selain ASI; dan sebelum ASI keluar bayi tidak diberi

makanan prelakteal berupa makanan atau minuman lain, termasuk air putih,

selain menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah

juga diperbolehkan).

D. Manfaat ASI Eksklusif

1. Manfaat bagi Bayi

Adapun manfaat ASI Eksklusif bagi bayi, yaitu :

a. ASI sebagai nutrisi dimana ASI sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua

kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.

b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung berbagai zat anti

kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI juga mengurangi terjadinya mencret,

sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan serta terjadinya serangan alergi.

c. ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan karena mengandung asam lemak yang

diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI Eksklusif potensial lebih

pandai.

d. ASI Eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang sehingga dapat menunjang

perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan

hubungan sosial yang baik.

8

Page 9: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

2. Manfaat bagi Ibu

Adapun manfaat ASI Eksklusif bagi ibu bila memberikan ASI Eksklusif, yaitu :

a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan karena pada ibu menyusui terjadi

peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh

darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti.

b. Mengurangi terjadinya anemia akibat kekurangan zat besi karena menyusui

mengurangi perdarahan.

c. Menjarangkan kehamilan karena menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman,

murah dan cukup berhasil.

d. Mengecilkan rahim karena kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat membantu

rahim ke ukuran sebelum hamil.

e. Lebih cepat langsing kembali karena menyusui membutuhkan energi maka tubuh akan

mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil.

f. Mengurangi kemungkinan penderita kanker.

g. Lebih ekonomis dan murah karena dapat menghemat pengeluaran untuk susu formula,

perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan susu formula.

h. Tidak merepotkan dan hemat waktu karena ASI dapat diberikan segera tanpa harus

menyiapkan atau memasak air.

i. Portabel dan praktis karena mudah dibawa kemana-mana sehingga saat bepergian

tidak perlu membawa berbagai alat untuk menyusui.

j. Memberi ibu kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam karena telah

berhasil memberikan ASI Eksklusif.

3. Manfaat bagi Negara

Pemberian ASI Eksklusif akan menghemat pengeluaran Negara karena hal-hal berikut ini :

a. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta

biaya menyiapkan susu.

9

Page 10: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

b. Penghematan biaya rumah sakit terutama sakit muntah-mencret dan penyakit saluran

pernafasan.

c. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan.

d. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk

membangun Negara.

e. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

genereasi yang hilang khususnya bagi Indonesia.

D. Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif

Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering para ibu tidak berhasil

menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini. Berbagai alasan dan kendala ibu untuk

tidak menyusui terutama secara Eksklusif, yaitu:

1. Produksi ASI yang kurang.

2. Pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang ASI eksklusif

3. Ibu kurang memahami tata cara laktasi yang benar.

4. Bayi terlanjur mendapatkan prelacteal feeding (pemberian makanan selain ASI pada

beberapa hari pertama kelahiran).

5. Kelainan ibu, seperti puting ibu lecet, puting ibu terbenam, payudara bengkak, mastitis,

abses.

6. Kelainan bayi, seperti bayi sakit, abnormalitas bayi.

7. Ibu hamil lagi padahal masih menyusui.

8. Ibu yang bekerja.

9. Adanya anggapan bahwa susu formula lebih praktis.

10

Page 11: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Bab III

Metode

3.1 Tempat dan Waktu Survei

Survei ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai dengan April 2013 di Desa Pasar

Senin, Kabupaten Hulu sungai Utara, Kalimantan Selatan.

3.2 Populasi

Seluruh bayi usia 0-12 bulan di Desa Pasar Senin, Kabupaten Hulu sungai Utara,

Kalimantan Selatan.

3.2.1 Responden

Seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan.

3.3 Cara Kerja

1. Menentukan program dan judul yang akan di survei

2. Menghubungi petugas Puskesmas agar membantu kegiatan survei

3. Menghubungi Kepala desa Pasar Senin untuk menjelaskan tujuan diadakannya survei di

daerah tersebut.

4. Melakukan pengumpulan data-data dengan melakukan survei berupa kuesioner (tanya

jawab) dengan cara dari rumah ke rumah, dengan didampingi petugas kesehatan Pasar

Senin

5. Melakukan pengolahan, dan analisis data.

6. Penulisan laporan survei.

7. Pelaporan survei.

11

Page 12: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

3.3.1. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari:

- Data primer diambil dari responden dengan teknik wawancara dengan menggunakan

kuesioner terhadap ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-12 bulan di Desa Pasar Senin,

Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

3.3.2. Pengolahan Data

Data-data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan berupa penghitungan

jumlah bayi usia 0-12 bulan yang mendapat ASI Eksklusif atau bukan ASI Eksklusif.

Penghitungan status ASI didapatkan melalui hasil kuisioner ibu yang memiliki anak usia

0-12 bulan. Kuisioner merupakan berbagai pertanyaan-pertanyaan semiterbuka dan

tertutup untuk mengumpulkan data karakteristik pengetahuan, sikap, dan tindakan

responden Hasil penelitian akan di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

grafik.

3.3.3. Penyajian Data

Data yang didapat disajikan secara tekstular dan tabular.

3.3.4. Pelaporan Data

Data disusun dalam bentuk pelaporan survei yang selanjutnya akan dipresentasikan

dihadapan pimpinan dan staf puskesmas Sungai Malang.

12

Page 13: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Bab IVHasil

4.1. Profil Komunitas Umum

Puskesmas Sungai Malang memiliki wilayah kerja seluas 64,5 Km2 yang mencakup 2

kelurahan dan 19 desa dengan jumlah penduduk sebanyak 31.499 jiwa yang terdiri dari laki-laki

15.652 jiwa (49,70 %) dan perempuan 15.847 jiwa (50,30 %) dengan kepadatan penduduk yang

tidak merata, yang paling padat penduduknya daerah perkotaan antara lain Kelurahan Sungai

Malang, desa Palampitan Hilir, desa Palampitan Hulu dan kelurahan Paliwara.

13

Page 14: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Gambar 1. Peta wilayah Puskesmas Sungai Malang

Wilayah kerja Puskesmas Sungai Malang terdiri dari 2 kelurahan dan 19 desa, yaitu:

1. Sungai Malang 12. Pasar Senin

2. Tigarun 13. Kandang Halang

3. Sungai Baring 14. Rantawan

4. Harus 15. Muara Tapus

5. Harusan 16. Datu Kuning

6. Paliwara 17. Tapus

7. Palampitan Hulu 18. Pinang Habang

8. Palampitan Hilir 19. Danau Ceramin

9. Kota Raden Hulu 20. Mawar Sari

10. Kota Raden Hilir 21. Pinangkara

11. Kembang Kuning

Wilayah kerja Puskesmas Sungai Malang berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Amuntai Utara.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Puskesmas Amuntai Tengah dan

Kecamatan Banjang.

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kec. Sungai Pandan Kec. Amuntai

Selatan.

4.2. Data Geografi

Fotografi kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan daerah berawa dengan sebagian kecil

daratan sebagai pusat pertumbuhan kota dan perkampungan, dimana desa dan kelurahan tersebut

dapat ditempuh melalui jalan darat baik dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2, kecuali desa

yang masuk katagori desa tertinggal yakni desa Mawarsari dan Pinangkara yang hanya dapat di

tempuh dengan kendaraan roda 2 dan transportasi air (perahu).

4.3. Data Demografi14

Page 15: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Jumlah penduduk yang berada di seluruh wilayah kerja Puskesmas Sungai Malang

sebanyak 31.499 jiwa yang terdiri dari laki-laki 15.652 jiwa (49,70 %) dan perempuan 15.847

jiwa (50,30 %) dengan kepadatan penduduk yang tidak merata. Jumlah Penduduk di Desa

Palampitan Hulu 2398 dengan kepala keluarga 503 dan jumlah rumah 627.

Mata Pencaharian Penduduk usia produktif pada wilayah kerja Puskesmas Sungai

Malang sangat bervariasi seperti terlihat pada gambar 1.

Mata Pencarian Penduduk

55%

25%

5%6%

9%Tani & Nelayan

Pekerja Swasta

Dagang

Pegawai Pemerintahan

Lain-lain

Gambar 2. Persentasi mata pencarian penduduk Sungai Malang

4.4. Sumber Daya Kesehatan yang ada

Masih kurangnya sumber daya aparatur yang ada pada Puskesmas Sungai Malang

terutama bidan desa mengakibatkan pencapaian program kegiatan kurang maksimal, dari 21 desa

yang ada pada wilayah kerja hanya 4 desa yang memiliki bidan desa.

Tabel 3. Data Ketenagaan Puskesmas Sungai Malang Tahun 2011

No Jenis Tenaga Kesehatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Dokter Umum   1 1 2

2 Dokter Gigi   0 1 1

3 Kesehatan Masyarakat 1 2 3

4 Apoteker 0 1 1

5 Perawat 6 5 11

6 Perawat Gigi 0 2 2

7 Sanitarian 0 2 2

15

Page 16: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

8 Analis Kesehatan 0 2 2

9 Gizi 1 1 2

10 Asisten Apoteker 0 1 1

11 Bidan Puskesmas 0 5 5

12 Bidan Desa 0 8 8

13 TU   0 1 1

14 Pekarya 1 1 2

15 PTT Bidan 0 3 3

Jumlah 46

4.5. Sarana Pelayanan Kesehatan yang ada

Dengan 2 kelurahan dan 19 desa yang menjadi binaan Puskesmas Sungai Malang

memiliki Sarana dan Prasarana sebagai berikut :

a. Puskesmas Induk : 1 buah

b. Puskesmas Pembantu : 5 buah

1) Pustu Pinang Habang

2) Pustu Muara Tapus

3) Pustu Pasar Senin

4) Pustu Pinangkara

5) Pustu Sungai Baring

c. Poliklinik Desa / Pos Kesehatan Desa

1) Poskesdes desa Sungai Baring

2) Poskesdes desa Harusan

3) Poskesdes desa Harus

4) Poskesdes desa Tapus

5) Poskesdes Kandang Halang

Bidan desa yang ada pada Puskesmas Sungai Malang terdiri dari 5 orang yang

bertempat tinggal di desa :

1) Desa Sungai Baring

16

Page 17: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

2) Desa Harusan

3) Desa Harus

4) Desa Tapus

5) Desa Kandang Halang

d. Puskesmas Keliling

Satu unit mobil pelayanan kesehatan Puskesmas Keliling merk ISUZU dengan

bahan bakar solar.

e. Fasilitas Lainnya :

Kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 22 buah untuk memperlancar kegiatan

operasional di lapangan.

Data Kesehatan Masyarakat

Prevalensi Masalah Kesehatan Masyarakat

Tabel 1: Data Asi Eksklusif

RT Jumlah

Bayi

Pemeriksaan kandungan

di bidan

Saat nifas Ibu

mendapat

kapsul Vit A

Saat hamil Ibu

mendapat tablet

tambah darah

<4 = 4 >4 Ya Tidak Ya Tidak

1 3 0 0 3 0 3 3 0

2 4 0 0 4 1 3 3 1

3 3 0 1 2 1 2 3 0

4 5 1 2 2 1 4 3 2

5 7 2 0 5 0 7 5 2

6 5 2 1 2 2 3 4 1

7 10 2 1 7 4 6 10 0

TOTA 37 7 5 25 9 28 31 6

17

Page 18: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

L

% 18.91

%

13.51

%

67.56

%

24.32

%

75.67

%

83.78% 16.21%

RT Jumla

h Bayi

Saat hamil Ibu

mengkonsumsi lauk

hewani

Saat hamil Ibu

mengkonsumsi sayur

dan buah

Ibu paham ASI

eksklusif

Ya Kadan

g

Td

k

Ya Kadan

g

Td

k

Ya Tidak

1 3 1 2 0 3 0 0 0 3

2 4 2 2 0 4 0 0 1 3

3 3 1 2 0 3 0 0 0 3

4 5 3 2 0 4 1 0 3 2

5 7 5 2 0 7 0 0 2 5

6 5 1 4 0 4 1 0 3 2

7 10 5 5 0 7 3 0 5 5

TOTA

L

37 18 19 0 32 5 0 14 23

% 48.64

%

51.35% 0% 86.48

%

13.51% 0% 37.83% 62.16%

RT Jumlah

Bayi

Ibu paham

Kolostrum

Ibu paham beda ASI

dan susu sapi

Pernah dijelaskan cara

menyusui yang benar

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 3 0 3 3 0 1 2

18

Page 19: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

2 4 1 3 4 0 1 3

3 3 0 3 3 0 0 3

4 5 1 4 5 0 2 3

5 7 0 7 7 0 0 7

6 5 3 2 5 0 1 4

7 10 3 7 10 0 2 8

TOTA

L

37 8 29 37 0 7 30

% 21.62% 78.37

%

100% 0% 18.91% 81.08%

RT Jumlah

Bayi

Pernah

dijelaskan agar

ASI cepat keluar

Pantangan makanan Bayi 0-6 bl apakah

pernah diberi makanan

lainnya

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 3 0 3 2 1 1 2

2 4 1 3 3 1 2 2

3 3 1 2 3 0 2 1

4 5 2 3 4 1 4 1

5 7 0 7 4 3 6 1

6 5 1 4 3 2 5 0

7 10 2 8 5 5 7 3

TOTA

L

37 7 30 24 13 27 10

% 18.91% 81.08

%

64.86% 35.13% 72.97% 27.02%

19

Page 20: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

RT Jumlah

Bayi Harus menunggu ASI keluar

Ibu memberi

makanan lain selama

menunggu ASI

≤1 jam >1jam

sd

2jam

>2 jam sd

24jam

>24jam Ya Tidak

1 3 1 0 0 2 2 1

2 4 1 0 1 2 2 2

3 3 0 0 0 3 3 0

4 5 0 1 0 4 4 1

5 7 3 0 1 3 4 3

6 5 1 0 1 3 4 1

7 10 4 0 1 5 5 5

TOTA

L

37 10 1 4 22 24 13

% 27.02% 2.70% 5.40% 59.45% 64.86% 35.13%

RT Jumlah

Bayi

Alasan Ibu memberi makan selain ASI

Ibu

Sakit

ASI tidak

keluar

ASI tidak

cukup

Ibu

sibuk

Alasan

lain

1 3 0 2 1 0 0

2 4 0 2 1 0 0

3 3 0 3 0 0 0

4 5 0 4 1 0 0

5 7 0 4 2 0 0

6 5 0 4 1 0 0

20

Page 21: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

7 10 0 5 3 0 0

TOTAL 37 0 24 9 0 0

% 0% 64.86% 24.32% 0% 0%

Diagram Distribusi Umur Ibu

21

Page 22: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Diagram distribusi pendidikan Ibu

RT Jumlah Bayi Kesimpulan

ASI Eksklusif Bukan ASI Eksklusif

1 3 0 3

2 4 1 3

3 3 0 3

4 5 0 5

5 7 1 6

6 5 0 5

7 10 2 8

TOTAL 37 4 33% 10.81% 89.18%

22

Page 23: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

Jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah 4 bayi

Jumlah sasaran bayi dengan ASI Eksklusif di desa Pasar Senin adalah 37 bayi

Cakupan ASI Eksklusif di Desa Pasar Senin adalah :

= Jumlah bayi dengan ASI Eksklusif X 100%Jumlah sasaran bayi dengan ASI Eksklusif

= 4/37 x 100 % = 10.81%

Bab VHasil

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di puskesmas Sungai Malang Desa Pasar Senin,

kabupaten Hulu Sungai Utara periode Januari sampai April 2013 didapatkan hasil berupa

1. Jumlah bayi usia 0-12 bulan yang ditemukan adalah 37 bayi dimana hanya 4 bayi dengan

presentase sebesar 10.81% menggunakan ASI Eksklusif dan sebesar 33 bayi dengan

presentase 89.18% tidak menggunakan ASI Eksklusif.

2. Besar cakupan ASI Eksklusif di desa Pasar Senin adalah 10.81% dari target sebesar 60%.

3. Jumlah ibu yang mendapat kapsul Vit A selama masa nifas sebanyak 9 orang dengan

presentase 24.32%

4. Jumlah ibu yang mendapat tablet tambah darah selama hamil sebanyak 31 orang dengan

presentase 83.78%

5. Jumlah ibu yang memeriksakan kandungannya di bidan kurang dari 4 kali selama

mengandung sebanyak 7 orang dengan presentase 18.91%

23

Page 24: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

6. Jumlah ibu yang paham dengan makna ASI eksklusif sebanyak 14 orang dengan

presentase 37.83%

7. Jumlah ibu yang paham dengan makna kolostrum sebanyak 8 orang dengan presentase

21.62%

8. Jumlah ibu yang paham dengan beda ASI dan susu sapi sebanyak 37 orang dengan

presentase 100%

9. Jumlah ibu yang mengkonsumsi lauk hewani setiap hari sebanyak 18 orang dengan

presentase 48.64%, dan yang mengkonsumsi lauk hewani tidak setiap hari sebanyak 19

orang dengan presentase 51.35%.

10. Jumlah ibu yang mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari sebanyak 32orang dengan

presentase 86.48 %, dan yang mengkonsumsi lauk hewani tidak setiap hari sebanyak 5

orang dengan presentase 13.51%.

11. Jumlah Ibu yang memiliki pantangan makanan setelah melahirkan sebanyak 24 orang

dengan presentase 64.48%

12. Jumlah ibu yang pernah diajarkan bagaimana cara menyusui yang benar sebanyak 7

orang dengan presentase 18.91%.

13. Jumlah ibu yang pernah diajarkan bagaimana agar ASI dapat keluar sebanyak 7 orang

dengan presentase 18.91%.

14. Jumlah ibu yang ASI nya dapat langsung keluar dan diberikan pada bayi sebanyak 10

orang dengan presentase 27.02%, jumlah ibu yang harus menunggu <2 jam sebelum ASI

nya dapat keluar dan diberikan pada bayi sebanyak 1 orang dengan presentase 2.70%,

jumlah ibu yang harus menunggu 2-4 jam sebelum ASI nya dapat keluar dan diberikan

pada bayi sebanyak 4 orang dengan presentase 5.40%, sedangkan jumlah ibu yang harus

menunggu >24 jam sebelum ASI nya dapat keluar dan diberikan pada bayi sebanyak 22

orang dengan presentase 59.45%

15. Jumlah ibu yang memberikan bayinya makanan lain selama menunggu ASI nya dapat

keluar dan diberikan pada bayi sebanyak 24 orang dengan presentase 64.86%

16. Jumlah ibu yang memberikan bayinya makanan lain selain ASI, saat bayi berumur <6

bulan sebanyak 27 orang dengan presentase 72.97%

24

Page 25: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

17. 11 Ibu atau sebesar 33.33% memberikan alasan ASI tidak sukup sebagai alasan mengapa

memberikan bayi makanan selain ASI, sedangkan 22 ibu atau sebesar 66.67%

memberikan alasan ASI tidak keluar sebagai alasan mengapa memberikan bayi makanan

lain selain ASI.

18. Sebanyak 21 Ibu atau sebesar 56.75% berumur diantara 17 sampai 25 tahun, 14 Ibu atau

sebesar 37.83% berumur diantara 26 sampai 35 tahun, dan 2 Ibu atau sebesar 5.40%

berumur lebih dari 35 tahun.

19. Sebanyak 12 Ibu atau sebesar 32.43 % memiliki pendidikan terakhir setingkat SD, 12 Ibu

atau sebesar 32.43 % memiliki pendidikan terakhir setingkat SMP, dan 9 Ibu atau sebesar

24.32 % memiliki pendidikan terakhir setingkat SMA, dan 4 Ibu atau sebesar 10.81 %

memiliki pendidikan terakhir setingkat sarjana.

Bab VI

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil survey cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Sungai Malang, Desa Pasar Senin,

Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan didapatkan kesimpulan berupa :

1. Cakupan bayi usia 0-12 bulan dengan ASI Eksklusif sebesar 10.81 %. Hasil ini beda

jauh dengan hasil cakupan ASI nasional sebesar 33.6%. Angka ini lebih kecil dari

cakupan ASI Eksklusif nasional kemungkinan disebabkan berbedanya metode yang

dipergunakan, jumlah sampel dan daerah cakupan survei.

2. Jumlah bayi usia 0-12 bulan tidak dengan ASI Eksklusif sebesar 89.18 %.

Hal ini sangat dipengaruhi antara lain sebagai berikut:25

Page 26: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

o Banyak Ibu yang harus menunggu berjam-jam agar ASI mereka akhirnya dapat

keluar dan diberikan pada bayinya, bahkan sebanyak 22 responden (59.45%)

harus menunggu lebih dari 24 jam sebelum ASI dapat keluar. Hal ini

mengakibatkan 24 responden (64.86%) menanggap bayi mereka kelaparan dan

kehausan selama menanti ASI dan memilih makanan lain sebagai penggantinya.

o Sebanyak 9 responden (24.32%) menganggap ASI yang dihasilkan tidak

mencukupi sehingga anak nampak kehausan sehingga diberikan makanan lainnya.

o Pengetahuan Ibu yang rendah mengenai ASI Eksklusif dan kolostrum ditandai

sebanyak 23 responden (62.16%) tidak mengerti apa itu ASI Eksklusif dan

sebanyak 29 responden (78.37%%) tidak mengerti apa itu kolostrum, bahkan

beberapa responden tidak pernah mendengar tentang kolostrum sama sekali.

o Tingkat pendidikan yang rendah pada ibu dimana Sebanyak 12 Ibu atau sebesar

32.43 % memiliki pendidikan terakhir setingkat SD. Semakin bertambahnya

pendidikan seseorang maka kematangan dalam berpikir semakin baik, sehingga

akan termotivasi dalam meberikan ASI eksklusif, sebaliknya semakin rendah

pendidikannya semakin tidak mengerti tentang pentingnya ASI eksklusif.

o Keaktifan petugas kesehatan dalam memotivasi yang kurang ditandai dengan 30

responden (81.08) tidak pernah diberikan pengetahuan bagaimana cara menyusui

yang benar dan bagaimana agar ASI bisa cepat keluar.

o Adanya pantangan makanan tertentu setelah melahirkan terhadap 24 responden

(64.86%) yang mempengaruhi gizi ibu dan kualitas dalam memberikan ASI.

Saran

Berdasarkan hasil survey dan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang bisa

dilakukan untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif yaitu penyuluhan mengenai ASI

eksklusif, dengan harapan akan meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu

mengenai manfaat dan pentingnya ASI bagi bayi. Apabila pengetahuan masyarakat

mengenai ASI meningkat maka diharapkan sikap dan perilaku masyarakat untuk

memberikan ASI akan menjadi lebih baik. Bila memungkinkan penyuluhan dilakukan

26

Page 27: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

dengan menggunakan media power point serta menanyangkan beberapa gambar atau

video mengenai ASI Eksklusif sehingga para peserta penyuluhan lebih antusias untuk

mendengarkan dan lebih memahami materi penyuluhan yang telah diberikan.

Keaktifan serta kepedulian petugas kesehatan harus ditingkatkan untuk

memotivasi ibu memberikan ASI kepada bayinya dan memberikan pengetahuan

bagaimana cara menyusui yang baik dan benar. Hal ini untuk membantu memperkecil

angka jumlah bayi yang tidak mendapat ASI baik nasional maupun Kalimantan selatan.

Daftar Pustaka

1. Riset Kesehatan Dasar 2010. avaiable at :

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskesdas2010/

Laporan_riskesdas_2010.pdf

2. Tjahjo, Nur. dan Wilkinson, Wanda. 2008. Paket Modul Kegiatan Inisiasi Menyusui

Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 Bulan: Direktorat Bina Gizi Masyarakat,

Departemen Kesehatan RI.

3. Departemen Kesehatan RI.2007. Pelatihan Konseling Menyusui.Direktorat Bina Gizi

Masyarakat. Departemen Kesehatan RI.

4. Pekan Asi Sedunia. avaiable at

http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/berita/37-pekan-asi-sedunia-2012

27

Page 28: Internship Cakupan ASI Eksklusif KalSel

5. Hanya 33,6% Bayi di Indonesia yang Dapat ASI Eksklusif. Avaiable at :

http://www.rsiabuahhati.com/artikel-kesehatan/138-hanya-33-6-bayi-di-indonesia-

yang-dapat-asi-eksklusif

6. Widodo, yekti. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif: Akurasi dan Interpretasi Data

Survei dan Laporan Program. Puslitbang Gizi dan Makanan. Bogor. avaiable at :

http://www.persagi.org/document/makalah/201_makalah.pdf

7. Dr. Dra. Jafar, Nurhaedar. 2011. ASI Eksklusif. Program Studi Ilmu Gizi.Fakultas

Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. avaiable at

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2500/ASI

%20EKSKLUSIF.docx?sequence=2

8. Karim, Nasirul. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Ssusu Ibu

Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 6 bulan di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang. Kriya Bhakti Husada. avaiable at :

http://www.scribd.com/doc/96817236/Tingkat-Pengetahuan-Ibu-Menyusui-Tentang-

Air-Susu-Ibu-Eksklusif-Pada-Bayi-Usia-0

28