bpjs

3
1. Masalah 1 : Proses Rumit dan Antrean Panjang Menumpuknya pasien di rumah sakit yang menjadi provider BPJS disebabkan karena kurangnya sosialisasi sistem rujukan berjenjang yang diterapkan oleh BPJS di kalangan masyarakat. Pasien yang datang dan ditolak oleh RS umumnya mengeluhkan bahwa dirinya tidak mengetahui akan perubahan sistem tersebut. Sebelum sebuah sistem yang bersifat masal dijalankan, alangkah baiknya pemerintah perlu mengadakan survei terlebih dahulu mengenai tingkat pengetahuan masyarakat dalam hal ini mengenai BPJS kesehatan dan mekanisme pelayanan yang diterapkan oleh BPJS. Dengan diketahuinya tingkat pengetahuan masyarakat, maka pemerintah dapat menentukan sudah layakkah program ini diberlakukan atau masih perlukah diadakan sosialisasi di kalangan masyarakat umum. Sosialisasi di lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan bentuk penyuluhan di lingkungan RT/RW oleh tenaga kesehatan setempat atau dengan memanfaatkan iklan layanan masyarakat yang ditampilkan di media elektronik seperti televisi, radio, dan juga internet. Antrean yang panjang dapat diatasi dengan sistem pendaftaran pasien secara online atau telepon, dimana setiap rentang nomer memiliki jam kunjungan khusus, misalnya nomor antrian 001-050 pukul 09.00-10.00. Hal ini dapat mengatasi terjadinya penumpukan pasien di area RS. 2. Masalah 2 : Persyaratan Tidak Lengkap, Pasien Tidak Dilayani Masalah ini seharusnya tidak terjadi apabila sistem rujukan sudah berjalan dengan sesuai. Hal ini dapat diperbaiki

description

-

Transcript of bpjs

1. Masalah 1 : Proses Rumit dan Antrean PanjangMenumpuknya pasien di rumah sakit yang menjadi provider BPJS disebabkan karena kurangnya sosialisasi sistem rujukan berjenjang yang diterapkan oleh BPJS di kalangan masyarakat. Pasien yang datang dan ditolak oleh RS umumnya mengeluhkan bahwa dirinya tidak mengetahui akan perubahan sistem tersebut. Sebelum sebuah sistem yang bersifat masal dijalankan, alangkah baiknya pemerintah perlu mengadakan survei terlebih dahulu mengenai tingkat pengetahuan masyarakat dalam hal ini mengenai BPJS kesehatan dan mekanisme pelayanan yang diterapkan oleh BPJS. Dengan diketahuinya tingkat pengetahuan masyarakat, maka pemerintah dapat menentukan sudah layakkah program ini diberlakukan atau masih perlukah diadakan sosialisasi di kalangan masyarakat umum. Sosialisasi di lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan bentuk penyuluhan di lingkungan RT/RW oleh tenaga kesehatan setempat atau dengan memanfaatkan iklan layanan masyarakat yang ditampilkan di media elektronik seperti televisi, radio, dan juga internet. Antrean yang panjang dapat diatasi dengan sistem pendaftaran pasien secara online atau telepon, dimana setiap rentang nomer memiliki jam kunjungan khusus, misalnya nomor antrian 001-050 pukul 09.00-10.00. Hal ini dapat mengatasi terjadinya penumpukan pasien di area RS.2. Masalah 2 : Persyaratan Tidak Lengkap, Pasien Tidak DilayaniMasalah ini seharusnya tidak terjadi apabila sistem rujukan sudah berjalan dengan sesuai. Hal ini dapat diperbaiki dengan memanfaatkan sistem rujukan secara online, sehingga pasien tidak perlu berulang kali membawa data yang diperlukan setiap kali kunjungan ke RS. Pengentrian data lengkap pasien diintegrasikan kedalam suatu sistem terpadu yang dapat diakses oleh seluruh provider layanan BPJS, sehingga saat kunjungan pasien hanya wajib membawa kartu BPJS sebagai bukti tanda keikutsertaan. Jadi setiap kali terdapat pasien dengan kasus rujukan, data pasien beserta rekam medis lengkap pasien dialihkan dari fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama ke tingkat yang lebih tinggi secara online. Hal ini juga menjamin efisiensi baik waktu maupun biaya karena pemeriksaan yang sudah dilakukan di Puskesmas tidak perlu diulang kembali di RS.3. Masalah 3 : Turunnya Mutu PelayananSeperti yang telah disebutkan pada artikel, masalah ini mungkin disebabkan karena klaim yang belum dibayarkan secara penuh oleh BPJS. Seperti yang kita ketahui, RS provider membiayai kegiatan operasionalnya baik untuk pembiayaan tenaga kesehatan dan juga stok obat serta perawatan sarana prasarana yang ada guna menunjang pelayanan dengan biaya klaim tersebut. Dengan ini, maka sosialisasi sistem pembayaran serta pendanaan program BPJS perlu diberitahukan kepada masyarakat agar program yang ada berjalan dengan lancar seiring pembiayaan yang berimbang. Penerima layanan BPJS perlu mengetahui bahwa premi harus terus dibayarkan secara rutin, dan pelayanan seperti apa yang akan mereka dapatkan dengan membayar premi yang dipilih, sehingga pada pelaksanaannya pasien tidak akan mengeluhkan pelayanan yang diberikan oleh provider.