Borang Portofolio Kasus Gawat Darurat Sena
-
Upload
deffylettyzia -
Category
Documents
-
view
214 -
download
17
description
Transcript of Borang Portofolio Kasus Gawat Darurat Sena
Borang Portofolio Kasus Gawat Darurat
Nama Peserta : Komang Sena Adistira Artha
Nama Wahana : RSD Kalisat Jember
Topik : Cerebrovascular Accident
Tanggal Kasus : 5 Desember 2014
Nama Pasien : Tn A No RM :
Tanggal Presentasi : 9 Desember 2014 Nama Pendamping : dr. Dani Riandi
Tempat Presentasi : Ruang dokter internship
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Ketrampilan☐ Penyegaran☐ Tinjauan Pustaka☐
Diagnostik Manajemen☐ Masalah☐ Istimewa☐
Neonatus☐ Bayi☐ Anak☐ Remaja☐ Dewasa☐ Lansia Bumil☐
Deskripsi :☐
Laki-laki, 56 tahun, mengeluh tidak nyeri kepala, lengan dan tungkai kiri tidak bisa digerakan, bicara pelo, muntah-muntah
Tujuan :☐
Menangani secara tepat cerebrovascular accident serta mencegah terjadinya komplikasi.
Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka☐ Riset☐ Kasus Audit☐
Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi Email☐ Pos☐
Data pasien : Nama : Tn A Nomor Registrasi :
Nama Klinik : Telepon : Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Nyeri kepala, lengan dan tungkai kiri tidak bisa digerakan, bicara pelo dan muntah-muntah sejak tadi pagi (± 1 jam yang lalu).
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien mengkonsumsi obat-obatan jantung sejak 3 hari yang lalu
3. Riwayat kesehatan / Penyakit :
Pasien belum pernah mengalami kejadian seperti ini
Pasien pernah dirawat di rumah sakit kalisat kurang lebih setengah bulan yang lalu dengan keluhan sesak
Pasien pernah dirawat di RSD. Soebandi di karenakan penyakit jantung
4. Riwayat Keluarga :
Anggota keluarga lainnya tidak ada yang sakit seperti ini
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien bekerja di swasta
8. Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : somnolen
Keadaan Umum : sedang
Tekanan darah : 140/ 90 mmHg
Nadi : 54 x / menit
Respiratory rate : 20 x / menit
Temperatur : 37,3oC
- Kepala/leher : a-/i-/c-/d-, oedeam palpebra (-), pembesaran KGB (-)
- Mata : pupil bulat isokor 3/3 mm
- Hidung : pernapasan cuping hidung (-)
- Telinga : simetris, pendengaran baik
- Thorax : Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : fremitus raba simetris, pengembangan paru simetris
Perkusi : paru sonor +/+ , batas paru-hepar dbn, batas jantung kiri di AAL
Auskultasi: paru ronchy -/-, wheezing -/-, Jantung S1 S2 tunggal murmur- gallop- - Abdomen: bising usus + normal, supel
- Extremitas : oedem +/+, akral hangat-kering-merah +/+
- status neurologis: kekuatan motorik : sde 0
Sde 0
Nerves cranialis : N III, N IV, N VI : dbn
N VII : parese central destra
N XII : parese centrl dekstra
9. Pemeriksaan Penunjang : -
Daftar Pustaka :
1. Neurologi Klinik Prof.Dr.B.Chandra Kepala bag/smf ilmu Penyakit Saraf rumah sakit umum dokter sutomo
2. Neurologi Klinis Dasar Prof. Dr. Priguna Sidharta
3. -
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis cerebrovascular accident
2. Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarganya akan pentingnya early diagnosis dan bahaya komplikasinya
3. Pentingnya penanganan kasus secara definitif
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
1. Subyektif: Pasien mengeluh lengan dan tungkai kiri tidak bisa digerakan sejak 1 jam sebelum MRS yang merupakan kondisi
kegawatdaruratan. Pasien juga bicara pelo, muntah-muntah dan nyeri kepala.
2. Objektif:
Hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan mendukung untuk diagnosis cerebrovascular accident karena pada kasus ini diagnosis
ditegakkan berdasarkan:
· Keluhan tidak bisa menggerakan lengan dan tungkai kiri
· Keluhan bicara pelo
· Hasil pemeriksaan fisik yakni adanya kelemahan motorik pada lengan dan tungkai kiri, wajah yang tidak simetris dimana
mulut mencong ke kanan.
3. ”Assessment”( penalaran klinis): keluhan nyeri kepala pada pasien ini diakibatkan karena adanya sumbatan ataupun
pecahnya pembuluh darah di otak atau menandakan adanya perdarahan di otak sehingga menambah volume intrakranial,
kemudian keluhan lengan dan tungkai kiri tidak bisa digerakan dapat dikibatkan adanya cerebrvascular accident pada
pembuluh darah otak besar dan adapun parese Nervus cranialis VII dan XII central kanan yang kontralateral dengan hemiplegi
diekstremits menandakan pembuluh darah yang mengalami accident terletak diatas dari discuscatio pyramidalis, keluhan
bicara pelo dapat diakibatkan karena parese N XII, keluhan muntah-muntah dapat diakibatkan karena peningkatan tekanan
intrakranial maupun karena stress akut sehingga meningkatkan asam lambung. Tekanan darah tinggi penderita merupakan
suatu bentuk respon autoregulasi sehingga dapat dipertahankan, bradikardi yang terjadi juga dapat disebabkan karena
peningkatan tekanan intrakranial, riwayat pengobatan jantung penderita sejak 3 hari yang lalu dimana terdapat aspilet yang
dapat mencetus terjadinya perdarahan intracerebral, Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemPemindaian dengan CT-scan
7. ”Plan”:
Diagnosis: -
Pengobatan: Dilakukan secara menyeluruh dimana kita bagi menjadi penanganan umum dan penanganan khusus , penanganan
umum di bagi menjadi B1-B6 . B1 (breath) kita memberi oksigen dengan nasal kanul sebesar 5 lpm, B2 (blood) yaitu dilakukan
monitoring tekanan darah untuk memastikan suply darah diotak mencukupi, B3 (brain) kita melakukan head elevation 30˚ untuk
mencegah atau mengurangi terjadinya edema otak, B4 (bladder) kita lakukan pemasangan folley kateter yang ditujukan untuk
mengawasi keseimbangan cairan yang masuk atau keluar unruk mencegah terjadinya overhidrasi maupun dehidrasi, B5 (bowel)