Gawat Janin
-
Upload
hosiaweinigcindyago -
Category
Documents
-
view
98 -
download
21
description
Transcript of Gawat Janin
GAWAT JANINGAWAT JANIN
Kondisi yang mengancam keselamatan hidup bayi dalam kandungan, selama
persalinan dan menjelang kelahiran
Kondisi yang mengancam keselamatan hidup bayi dalam kandungan, selama
persalinan dan menjelang kelahiran
Pemantauan JaninPemantauan Janin
●Melacak dan menilai DJJ selama persalinan
●Prosedur non-invasif dan aman yang dapat menyelamatkan hidup bayi pada keadaan genting atau risiko tinggi.
●Melacak dan menilai DJJ selama persalinan
●Prosedur non-invasif dan aman yang dapat menyelamatkan hidup bayi pada keadaan genting atau risiko tinggi.
Pemantauan Elektronik Pemantauan Elektronik ● Tak Langsung (Eksternal)● Tak Langsung (Eksternal) Langsung (Internal)Langsung (Internal)
Electronic Fetal MonitoringElectronic Fetal Monitoring
Cardio Tocography Cardio Tocography
DefinisiDefinisi
●Baseline heart rate – irama normal jantung bayi (normal 110–160).
●Variability – variabilitas DJJ per menit (normal ≥5).
●Accelerations – peningkatan DJJ dari irama dasar (sekitar 15 denyut /menit, berakhir dalam 15 detik (normal, penelusuran reaktif)
●Baseline heart rate – irama normal jantung bayi (normal 110–160).
●Variability – variabilitas DJJ per menit (normal ≥5).
●Accelerations – peningkatan DJJ dari irama dasar (sekitar 15 denyut /menit, berakhir dalam 15 detik (normal, penelusuran reaktif)
● Decelerations – penurunan DJJ dari irama dasar (sekitar 15 denyut/menit, berakhir dalam 15 detik). Tiga tipe deselerasi : – Early – mulai saat kontraksi dan berakhir
setelah kontraksi (reaksi vagal karena penekanan kepala bayi oleh kontraksi).
– Variable – terjadi setiap saat, tidak terkait kontraksi (umbilical cord compression).
– Late – mulai pada puncak kontraksi, berakhir jauh setelah selesai kontraksi (fetal hypoxia akibat insufisiensi plasenta).
– recurrent atau intermittent
● Decelerations – penurunan DJJ dari irama dasar (sekitar 15 denyut/menit, berakhir dalam 15 detik). Tiga tipe deselerasi : – Early – mulai saat kontraksi dan berakhir
setelah kontraksi (reaksi vagal karena penekanan kepala bayi oleh kontraksi).
– Variable – terjadi setiap saat, tidak terkait kontraksi (umbilical cord compression).
– Late – mulai pada puncak kontraksi, berakhir jauh setelah selesai kontraksi (fetal hypoxia akibat insufisiensi plasenta).
– recurrent atau intermittent
● Persistent Tachycardia, DJJ diatas 160 x/mnt, berlangsung lebih dari 10 menit.
● Persistent Bradycardia, DJJ dibawah 110 x/mnt, berlangsung lebih dari 10 menit
● Persistent Tachycardia, DJJ diatas 160 x/mnt, berlangsung lebih dari 10 menit.
● Persistent Bradycardia, DJJ dibawah 110 x/mnt, berlangsung lebih dari 10 menit
Gambaran normal pada janin dengan pasokan oksigen yang memadai
Gambaran normal pada janin dengan pasokan oksigen yang memadai
● Baseline rate – diatas 110/menit dan kurang dari 160/ menit
● Variabilitas moderat variabilitas DJJ (6-25 x/menit)
● Ada akselerasi - sekitar 15 x/menit, berakhir dalam 15 detik pada usia gestasi 32 minggu keatas
● Tak ada deselerasi
● Baseline rate – diatas 110/menit dan kurang dari 160/ menit
● Variabilitas moderat variabilitas DJJ (6-25 x/menit)
● Ada akselerasi - sekitar 15 x/menit, berakhir dalam 15 detik pada usia gestasi 32 minggu keatas
● Tak ada deselerasi
Temuan abnormal terkait dengan asfiksia akut atau menetap yang mengarah pada gangguan nerologik dan sistemik pada
janin di dalam kandungan
Temuan abnormal terkait dengan asfiksia akut atau menetap yang mengarah pada gangguan nerologik dan sistemik pada
janin di dalam kandungan
– Deselerasi lambat atau variabel yang berulang (terjadi pada 50% atau lebih kontraksi) dengan hilangnya variabilitas DJJ
– Bradikardia substantif (undefined) dengan hilangnya variabilitas DJJ
– Deselerasi lambat atau variabel yang berulang (terjadi pada 50% atau lebih kontraksi) dengan hilangnya variabilitas DJJ
– Bradikardia substantif (undefined) dengan hilangnya variabilitas DJJ
Gambaran hipoksia kronikGambaran hipoksia kronik
●Tidak ada akselerasi●Reduksi variabilitas dasar (baseline
variability) yang nyata ●Deselerasi dangkal (<15 denyut)●Masih ada irama dasar yang normal
●Tidak ada akselerasi●Reduksi variabilitas dasar (baseline
variability) yang nyata ●Deselerasi dangkal (<15 denyut)●Masih ada irama dasar yang normal
Hipoksia Sub-akut Hipoksia Sub-akut
●Deselerasi memanjang – waktu yang lebih lama di bawah irama dasar (baseline rate) mis., > 90 detik dan durasi lebih singkat pada lajur irama dasar (< 30 detik)
●Sirkulasi plasenta kurang dari tingkat yang optimal bagi kesejahteraan janin
●Deselerasi memanjang – waktu yang lebih lama di bawah irama dasar (baseline rate) mis., > 90 detik dan durasi lebih singkat pada lajur irama dasar (< 30 detik)
●Sirkulasi plasenta kurang dari tingkat yang optimal bagi kesejahteraan janin
Hipoksia yang terjadi secara bertahap
Hipoksia yang terjadi secara bertahap
●Tidak ada akselerasi●Baseline rate meningkat dan
variabilitas menurun●Perhatikan gambaran klinis (paritas,
dilatasi serviks, kemajuan kondisi janin dan persalinan, faktor risiko tinggi, dsb)
●Bila diperlukan, lakukan Pemeriksaan Profil Biofisik
●Tidak ada akselerasi●Baseline rate meningkat dan
variabilitas menurun●Perhatikan gambaran klinis (paritas,
dilatasi serviks, kemajuan kondisi janin dan persalinan, faktor risiko tinggi, dsb)
●Bila diperlukan, lakukan Pemeriksaan Profil Biofisik
HipoksemiaHipoksemia
HipoksiaHipoksia
AsfiksiaAsfiksia
Waktu
Satu
rasi
Oksig
en
Hari / minggu Jam Menit
●Peningkatan penyerapan oksigen●Pengurangan aktifitas/motilitas●Perlambatan kecepatan
pertumbuhan ●Menjaga keseimbangan energi
●Peningkatan penyerapan oksigen●Pengurangan aktifitas/motilitas●Perlambatan kecepatan
pertumbuhan ●Menjaga keseimbangan energi
Respons Janin terhadap HipoksemiaRespons Janin terhadap Hipoksemia
HipoksemiaHipoksemia
HipoksiaHipoksia
AsfiksiaAsfiksia
Waktu
Satu
rasi
Oksig
en
Hari / minggu Jam Menit
● Lonjakan hormon kompensasi gawat darurat
● Distribusi ulang aliran darah
● Metabolisme anaerobik jaringan perifer
● Menjaga keseimbangan energi
● Lonjakan hormon kompensasi gawat darurat
● Distribusi ulang aliran darah
● Metabolisme anaerobik jaringan perifer
● Menjaga keseimbangan energi
Respons Janin terhadap HipoksiaRespons Janin terhadap Hipoksia
HipoksemiaHipoksemia
HipoksiaHipoksia
AsfiksiaAsfiksia
Waktu
Satu
rasi
Oksig
en
Hari / minggu Jam Menit
● Reaksi peringatan dini
● Metabolisme anaerobik jaringan perifer
● Gagal susunan syaraf pusat dan jantung
● Reaksi peringatan dini
● Metabolisme anaerobik jaringan perifer
● Gagal susunan syaraf pusat dan jantung
Respon Janin terhadap AsfiksiaRespon Janin terhadap Asfiksia
AKUMULASI CO2 PENURUNAN SATURASI O2
ASIDOSIS METABOLIK
METABOLISME ANAEROBIK
HIPOKSIA
ASIDEMIA RESPIRASI
PENURUNAN pH
PENURUNAN PERTUKARAN GAS
PENURUNAN ALIRAN DARAH KE PLASENTAASIDEMIA RESPIRASI
● Adalah bagian dari persalinan normal
● Timbul dengan cepat● Hilang dengan cepat● Dapat berpengaruh
pada pernafasan pertama
ASIDOSIS METABOLIK● Berisiko dampak
pada jaringan● Memerlukan waktu
untuk terjadi● Menetap● Addictive effect
Hipoksia akibat pengurangan aliran darah tali pusat
Hipoksia akibat pengurangan aliran darah tali pusat
Oksigen turun dan CO2 meningkat (timbul asidosis respiratorik)
Oksigen turun dan CO2 meningkat (timbul asidosis respiratorik)
Bila aliran darah tidak membaik maka terjadi peningkatan konsumsi base excess, sehingga terjadi penurunan kadar bikarbonat (timbul
asidosis metabolik)
Bila aliran darah tidak membaik maka terjadi peningkatan konsumsi base excess, sehingga terjadi penurunan kadar bikarbonat (timbul
asidosis metabolik)
Kerusakan organ utama fetusKerusakan organ utama fetus
Manfaat Kardiotokografi (KTG)Manfaat Kardiotokografi (KTG)
● Risiko rendah ● Tak perlu KTG
● Risiko rendah ● Tak perlu KTG
● Risiko Tinggi (post-term, ketuban pecah, gemelli, preterm, preeklampsia, DM) ● Perlu KTG
● Risiko Tinggi (post-term, ketuban pecah, gemelli, preterm, preeklampsia, DM) ● Perlu KTG
KARDIOTOKOGRAFIKARDIOTOKOGRAFI
Risiko rendah● Auskultasi intermiten
: kala I tiap 30 menit 15 menit pada akhir kala I dan kala II tiap 5-10 menit
● Dengarkan 1 menit penuh
● Hasil: Normal (Reassuring)
● Deselerasi KTG
Risiko rendah● Auskultasi intermiten
: kala I tiap 30 menit 15 menit pada akhir kala I dan kala II tiap 5-10 menit
● Dengarkan 1 menit penuh
● Hasil: Normal (Reassuring)
● Deselerasi KTG
Risiko tinggi KTG● Hasil : Reassuring● Non reassuring
resusitasi intrauterin (miring, O2), bila perlu tokolisis : nilai 30 menit
● Deselerasi lambat atau bradikardia terminasi
Risiko tinggi KTG● Hasil : Reassuring● Non reassuring
resusitasi intrauterin (miring, O2), bila perlu tokolisis : nilai 30 menit
● Deselerasi lambat atau bradikardia terminasi
Interpretasi KTGInterpretasi KTG
●Frekuensi dasar : dihitung rata rata●Variabilitas, normal 5-10 dpm●Akselerasi : normal: 15 dpm, bila ≥ 2 x
/ 20 menit●Deselerasi : penurunan 15 dpm, > 30
detik setelah His hilang
●Frekuensi dasar : dihitung rata rata●Variabilitas, normal 5-10 dpm●Akselerasi : normal: 15 dpm, bila ≥ 2 x
/ 20 menit●Deselerasi : penurunan 15 dpm, > 30
detik setelah His hilang
Pemantauan DJJPemantauan DJJ
Gawat Janin ??Gawat Janin ??
Ny. M 28 tahun.Bayi lahir dengan Ekstraksi Vakum : Perempuan, 3000 g, AS 5/9Plasenta: Bilobata, insersi vilamentosa
EvaluasiEvaluasi
●Baca-lihat HUTAN (seluruh hasil KTG dan keadaan klinik)
●Bukan pohon (kertas KTG)
●Baca-lihat HUTAN (seluruh hasil KTG dan keadaan klinik)
●Bukan pohon (kertas KTG)
●Deselerasi dini tak ada hipoksia
●Deselerasi variabel risiko asidosis (pH darah tali pusat pH < 7.15) kecil 5%
●Deselerasi lambat asidosis 30-70%
●Deselerasi dini tak ada hipoksia
●Deselerasi variabel risiko asidosis (pH darah tali pusat pH < 7.15) kecil 5%
●Deselerasi lambat asidosis 30-70%
ResusitasiResusitasi
●Koreksi asidosis bila perlu ulang gas darah
●Siapkan NICU
●Koreksi asidosis bila perlu ulang gas darah
●Siapkan NICU
ASFIKSIAASFIKSIA
●Asfiksia merupakan penyebab utama kematian neonatal (SKRT 2001: 27% kematian neonatal diakibatkan oleh Asfiksia dan angka kematian sekitar 41.94% di RS pusat rujukan propinsi).
●Asfiksia perinatal dapat terjadi selama antepartum, intrapartum maupun postpartum
●Asfiksia selain dapat menyebabkan kematian dan mengakibatkan kecacatan
●Asfiksia merupakan penyebab utama kematian neonatal (SKRT 2001: 27% kematian neonatal diakibatkan oleh Asfiksia dan angka kematian sekitar 41.94% di RS pusat rujukan propinsi).
●Asfiksia perinatal dapat terjadi selama antepartum, intrapartum maupun postpartum
●Asfiksia selain dapat menyebabkan kematian dan mengakibatkan kecacatan
FAKTOR IBUFAKTOR IBU● Keadaan Ibu yang dapat mengakibatkan aliran
darah ibu melalui plasenta berkurang, sehingga aliran oksigen ke janin berkurang akibatnya akan mengakibatkan Gawat Janin dan akan berlanjut sebagai Asfiksia BBL, antara lain :– Preeklampsia dan eklampsia – Perdarahan antepartum abnormal ( plasenta previa
atau solusio plasenta) – Partus lama atau partus macet – Demam sebelum dan selama persalinan – Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV) – Kehamilan lebih bulan (≥ 42 minggu kehamilan)
● Keadaan Ibu yang dapat mengakibatkan aliran darah ibu melalui plasenta berkurang, sehingga aliran oksigen ke janin berkurang akibatnya akan mengakibatkan Gawat Janin dan akan berlanjut sebagai Asfiksia BBL, antara lain :– Preeklampsia dan eklampsia – Perdarahan antepartum abnormal ( plasenta previa
atau solusio plasenta) – Partus lama atau partus macet – Demam sebelum dan selama persalinan – Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV) – Kehamilan lebih bulan (≥ 42 minggu kehamilan)
FAKTOR BAYIFAKTOR BAYI
●Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia walaupun kadang kadang tanpa didahului tanda gawat janin:– Bayi kurang bulan/prematur (< 37 mg
kehamil-an)– Air ketuban bercampur mekonium– Kelainan kongenital yang memberi
dampak pada pernapasan bayi
●Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia walaupun kadang kadang tanpa didahului tanda gawat janin:– Bayi kurang bulan/prematur (< 37 mg
kehamil-an)– Air ketuban bercampur mekonium– Kelainan kongenital yang memberi
dampak pada pernapasan bayi
DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK
ANAMNESIS :●Gangguan atau kesulitan waktu lahir
(lilitan tali pusat, sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forseps, dll)
●Lahir tidak bernafas/menangis●Air ketuban bercampur mekonium
ANAMNESIS :●Gangguan atau kesulitan waktu lahir
(lilitan tali pusat, sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forseps, dll)
●Lahir tidak bernafas/menangis●Air ketuban bercampur mekonium
PEMERIKSAAN FISIK :●Bayi tidak bernapas atau napas
megap-megap●Denyut jantung < 100/menit●Kulit sianosis, pucat●Tonus otot menurun●Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu
menunggu nilai Skor Apgar
PEMERIKSAAN FISIK :●Bayi tidak bernapas atau napas
megap-megap●Denyut jantung < 100/menit●Kulit sianosis, pucat●Tonus otot menurun●Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu
menunggu nilai Skor Apgar
BAYI BERAT LAHIR RENDAHBAYI BERAT LAHIR RENDAH
Batasan●Bayi lahir dengan berat < 2500 g tanpa
memandang masa gestasi
Prinsip dasar●BBLR kematian neonatal 29 % (SKRT’01)●Penyulit Hipotermia, Hipoglikemia,
Hiperbilirubinemia, Infeksi dan gangguan minum
Batasan●Bayi lahir dengan berat < 2500 g tanpa
memandang masa gestasi
Prinsip dasar●BBLR kematian neonatal 29 % (SKRT’01)●Penyulit Hipotermia, Hipoglikemia,
Hiperbilirubinemia, Infeksi dan gangguan minum
Penyebab●Persalinan kurang bulan / prematur●Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Faktor predisposisi●Faktor ibu●Faktor plasenta●Faktor janin
Penyebab●Persalinan kurang bulan / prematur●Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Faktor predisposisi●Faktor ibu●Faktor plasenta●Faktor janin
Langkah Promotif / Preventif●Mencegah persalinan prematur●Periksa hamil teratur yang berkualitas●Meningkatkan status nutrisi ibu
Diagnostik●Anamnesis●Pemeriksaan fisik●Pemeriksaan penunjang
Langkah Promotif / Preventif●Mencegah persalinan prematur●Periksa hamil teratur yang berkualitas●Meningkatkan status nutrisi ibu
Diagnostik●Anamnesis●Pemeriksaan fisik●Pemeriksaan penunjang
TERIMA KASIHATAS PERHATIAN ANDA
TERIMA KASIHATAS PERHATIAN ANDA