Blok Usila

46
I. ANAMNESIS 1. Identitas pasien Nama : Tn. B Umur : 81 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl. Kolopaking, Kebumen 2. Keluhan utama Nyeri punggung bawah 3. Riwayat penyakit sekarang Pasien merasakan nyeri pada punggung bagian bawahnya sejak 1 tahun yang lalu. Semakin hari nyeri dirasakan semakin memberat. Nyeri dirasa menjalar sampai ke kedua kaki dan pantat. Sifat nyeri yang dirasa adalah bervariasi, mulai dari nyeri tajam, panas, kaku, dan tidak nyaman. Nyeri semakin memberat ketika duduk lama, berjalan, batuk, bersin, dan mengejan. Keluhan tersebut dirasakan membaik setelah beristirahat (berbaring) dan meminum obat yang diberikan oleh dokter. Munculnya keluhan pada pasien tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. 4. Anamnesis sistem

description

yty6yhy

Transcript of Blok Usila

I. ANAMNESIS1. Identitas pasien Nama

: Tn. B

Umur

: 81 tahun

Jenis kelamin: Laki-laki

Agama

: Islam

Pekerjaan: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Kolopaking, Kebumen2. Keluhan utama

Nyeri punggung bawah

3. Riwayat penyakit sekarang

Pasien merasakan nyeri pada punggung bagian bawahnya sejak 1 tahun yang lalu. Semakin hari nyeri dirasakan semakin memberat. Nyeri dirasa menjalar sampai ke kedua kaki dan pantat. Sifat nyeri yang dirasa adalah bervariasi, mulai dari nyeri tajam, panas, kaku, dan tidak nyaman. Nyeri semakin memberat ketika duduk lama, berjalan, batuk, bersin, dan mengejan. Keluhan tersebut dirasakan membaik setelah beristirahat (berbaring) dan meminum obat yang diberikan oleh dokter. Munculnya keluhan pada pasien tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari pasien.4. Anamnesis sistemCerebrospinal

: -

Sistem respirasi

: -

Sistem kardiovaskuler

: -

Sistem gastrointestinal: -

Sistem genitourinaria

: -

Sistem integumentum

: -

Sistem musculoskeletal: otot melemah, nyeri pada punggung bawah dan kaki, kesemutan pada kaki bagian bawah.5. Riwayat penyakit dahulu Keluhan sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu oleh pasien Tidak ada riwayat trauma pada pasien Pasien pernah operasi prostat 6 tahun yang lalu

Pasien pernah operasi katarak 3 bulan yang lalu

Pasien mengidap hipertensi. TD terakhir terukur 150/100 Tidak ada riwayat diabetes melitus pada pasien

6. Riwayat penyakit keluargaBelum pernah ada penyakit dengan keluhan serupa pada keluarga pasien

7. Kebiasaan dan Lingkungan Walaupun sudah tidak bekerja, pasien masih senang berkunjung ke tempat kerjanya. Pasien terbilang masih aktif di usia lanjut. Ketika muda senang jalan-jalan. Aktivitas di rumah adalah duduk-duduk sambil mendengarkan radio. Lingkungan tempat tinggal bersih dan luas.

Pasien makan 3x sehari dengan lauk ikan, tempe, sayur-sayuran.

II. ASESMEN GERIATRI1. IDENTITASNama pasien

: Tn. B

Jenis kelamin

: laki-laki

Umur

: 81 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: -

Alamat

: Jl. Kolopaking, Kebumen

Nomor telepon

: -

Pekerjaan

: wiraswasta

Kegiatan sekarang

: tidak ada

Nama orang terdekat

: Ny. SOrang yang tinggal serumah: istriJumlah anak

: laki-laki : 5perempuan : 6Jumlah cucu

: laki-laki : 9 perempuan : 9Jumlah cicit

: laki-laki : 1 perempuan : -Asesmen dibuat tanggal: 16 Juni 2012Pengirim pasien

: -10 Menit Pemeriksaan Penyaring Terhadap Kondisi GeriatriPROBLEMCARA PEMERIKSAANHASIL POSITIFHASIL

PenglihatanAda 2 bagian :1. Pertanyaan: apakah anda mempunyai kesulitan dalam berkendara, menonton TV atau membaca atau melakukan aktivitas sehari-hari karena penglihatan anda?

2. Jika ya, lakukan tes mata dengan kartu snellen saat pasien memakai lensa koreksi (bila memun gkinkan) atau jika tidak memungkinkan bisa juga dilakukan tes membaca koran

Terdapat ketidakmampuan melihat dalam jarak>20/40 dengan kartu snellenYa

PendengaranMenggunakan audioskope dengan 40 dB, tes pendengaran dengan 1000 dan 2000 Hz. Jika tidak memungkinkan lakukan tes bisik pada masing-masing telinga pasien.Ketidakmampuan untuk mendengar frekuensi 1000-2000 Hz atau tes bisik pada kedua telinga atau di salah satu telingaTidak

Mobilitas kakiCatat waktu yang dipergunakan pasien untuk melakukan instruksi: berdiri dari kursi, jalan cepat 20 langkah, kembali ke kursi, duduk secara berurutan.Tidak mampu melakukan instruksi dalam 15 detikYa

Inkontinensia urinAda 2 bagian :1. Pertanyaan: Tahun lalu apakah anda pernah mengompol?

2. Jika Ya: Pernahkah anda mengompol dalam selang waktu enam hari?Ya untuk kedua pertanyaanTidak

Nutrisi, penurunan BBAda 2 bagian :1. Pertanyaan:Apakah berat anda turun 10 lb pound) dalam 6 bulan ini tanpa usaha untuk itu?

2. Timbanglah berat badan pasien.Jika terdapat penurunan BB dan pada berat badan yang 3 bulan, 3 bulan)

- Pekerjaan sedang (> 3bulan)

- Pekerjaan rumah yang ringan (tidak ada keterbatasan)

- Pekerjaan di kantor (tidak ada keterbatasan)

- Membungkuk, berlutut, sujud (> 3 bulan)

j. Apa yang Anda harapkan dari asesmen ini?Meskipun memiliki beberapa keluhan, pasien berharap tetap dapat aktif dalam hidupnya.B. Pemeriksaan fisik1. keadaan umum

: baik2. antropometri

: TB: 168 cm BB: 70 kg

IMT: 24,8

Kesimpulan : normal

3. tanda vital

: TD : berdiri : 150/100duduk : 155/100berbaring : 150/100

nadi : 80x/menit

respirasi : 20x/menit

4. kulit

: kulit seluruh badan tampak keriput 5. pendengaran

: dalam batas normal6. penglihatan

: gangguan akomodasi / melihat jarak dekat tanpa lensa bantu7. mulut, sendi rahang dan gigi: mukosa mulut tampak kering, warna abu-abu kekuningan pada hampir keseluruhan gigi, banyak gigi yang sudah tanggal.8. leher

: dalam batas normal9. dada

paru-paru

: dalam batas normalkardiovaskuler

: dalam batas normal10. abdomen

: dalam batas normal11. musculoskeletal

: nyeri pada punggung bawah, kelemahan pada otot, kesemutan pada kaki bawah.C. Data penunjang1. Laboratorium :

a. Darah rutin: -b. Urin rutin:Makroskopis: Warna

: kuning (normal)

Kejernihan

: jernih (normal)Kimia

: Berat jenis

: 1.010 (normal)

pH

: 8.0 (normal)

Lekosit esterase: negatif

Nitrit

: negatif

Albumin

: negatif

Glukosa

: negatif

Keton

: negatif

Urobilinogen

: normal

Bilirubin

: negatif

Darah

: negatif

Sedimen mikroskopis : Eritrosit: 0-2/LP

Lekosit: 0-2/LP

Silinder: negatif

Epitel sel: negatif

Bakteri: negatif

Kristal : negatifc. Profil lipid: Kolesterol total: 222 mg/dl (meningkat) Kolesterol LDL: 130 mg/dl (meningkat)

Kolesterol HDL: 33 mg/dl (turun)

Trigliserida

: 243 mg/dl (meningkat)

d. Faal hati: GOT : 28 (normal) GPT : 25 (normal)

e. Faal ginjal: Ureum: 26.4 (normal) Kreatinin: 0.91 (normal)

Asam urat : 5.4 (normal)

f. Faal jantung: -g. Gula darah: Glukosa sewaktu : 133 (normal)2. Radiologi : MRI 3. EKG

: -D. Daftar masalahNyeri pada punggung bawah

Hipertensi

Hiperlipidemia

Gangguan dalam melihat jarak dekatIII. KUISIONER KESEHATAN USIA LANJUT1. Kesehatan umum

a. Secara umum anda menggambarkan kesehatan anda saat ini :Cukup

b. Seberapa parah nyeri pada tubuh yang anda rasakan selama 4 minggu terakhir :

Sedang 2. Kemampuan melakukan kegiatan

a. Kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari/ activity daily livingLingkari tanda (I) jika anda dapat melakukan sendiri, (A) jika anda membutuhkan bantuan orang lain, (D) jika anda tidak dapat melakukan sama sekali.

Berjalan

IAD

Memakai bajuIAD

Mandi

IAD

Makan

IAD

BAB/BAK

IAD

Berdandan

IADb. Kemampuan mnelakukan kegiatan harian instrumental Menggunakan telepon

IAD

Berbelanja

IADMenyiapkan makanan

IADMengerjakan pekerjaan rumahIADMeminum obat

IAD

Mengatur keuangan

IAD

Mencuci

IADBepergian

IAD

3. Review sistem organ pada usia lanjuta. Apakah anda kesulitan dalam menyetir kendaraan, menonton TV, atau membaca karena kurang jelasnya penglihatan anda ? Ya

b. Dapatkah anda mendengarkan suara percakapan biasa ? YaApakah anda menggunakan alat bantu dengar ? Tidakc. Apakah anda merasa mudah lupa ? Yad. Apakah anda mengalami penurunan berat badan selama 6 bulan terakhir? Tidake. Apakah anda dapat mengontrol BAK? YaApakah anda dapat mengontrol BAB? Yaf. Berapa kali anda jatuh dalam setahun terakhir? Tidak pernahg. Apakah anda meminum alcohol? Tidak

Jika ya, berapa banyak alcohol yang anda minum per minggu?

4. Apakah anda tinggal dengan seseorang ? YaJika ya, siapa? IstriSiapa yang akan membantu anda dalam kondisi darurat? Anaksiapa yang membantu anda memutuskan perawatan kesehatan jika anda dalam keadaan tidak mampu berkomunikasi? AnakIV. MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

NoNilai

IOrientasi1. Tanggal1

2. Hari1

3. Bulan1

4. Tahun1

5. Musim1

6. Ruangan1

7. Rumah sakit1

8. Kota1

9. Propinsi1

10. Negara1

IIREGISTERASI (mengingat 3 kata)11. Bola1

12. Melati1

13. Kursi1

IIIATENSI/KALKULASI14. 93 atau U1

15. 86 atau Y1

16. 79 atau H1

17. 72 atau A1

18. 65 atau W1

IVREKOL (MEMORI)19. Bola1

20. Melati1

21. Kursi1

VBAHASA22. Jam tangan1

23. Pensil1

Pengulangan24. Namun,tanpa,dan bila1

Pengertian verbal (perintah kalimat 25-27)Mengetahui pengertian terhadap suatu permintaan pada pasien25. Ambil kertas dengan tangan kanan1

26. Lipatlah menjadi dua1

27. Letakkan di lantai1

Membaca dan pengertian terhadap bahasa tulisan28. Tutup mata anda 1

Menulis 29. Tulis kalimat lengkap1

VIKONSTRUKSITUTUP MATA ANDA1

NILAI MMSE30

PENILAIANInterpretasi : didapatkan nilai 20 ( dugaan MCI )

V. SKALA DEPRESI USIA LANJUTNama pasien : Tn. BTanggal : 16 Juni 2012

NoPertanyaanJawabanSkor

1Apakah anda merasa puas dengan hidup ini?Ya/Tidak0

2Pernahkah anda meninggalkan aktivitas dan hobbi anda?Ya/Tidak0

3Apakah anda merasa hidup anda kosong?Ya/Tidak0

4Apakah anda sering merasa bosanYa/Tidak0

5Apakah anda dalam keadaan semangat hampir setiap waktu?Ya/Tidak0

6Apakah anda takut akan ada hal buruk yang menimpa anda?Ya/Tidak0

7Apakah anda merasa gembira hampir setiap waktu?Ya/Tidak0

8Apakah anda sering merasa tidak terbantu?Ya/Tidak0

9Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi keluar dan melakukan hal baru ?Ya/Tidak0

10Apakah anda merasa mempunyai masalah dengan daya ingat/konsentrasi anda?Ya/Tidak1

11Menurut anda apakah hidup itu indah?Ya/Tidak0

12Apakah anda merasa tidak berharga dengan kondisi sekarang?Ya/Tidak0

13Apakah anda merasa penuh dengan energi?Ya/Tidak0

14Apakah anda merasa tidak ada harapan dengan kondisi sekarang ?Ya/Tidak0

15Apakah anda pikir sebagian besar orang lebih baik daripada anda?Ya/Tidak1

TOTAL2

Interpretasi : normalPedoman Diagnosis Depresi merujuk pada ICD-10

Gejala utama :

1. Dirinya merasa sedih Tidak2. Energi tidak ada/berkurangnya energi Tidak3. Penurunan minat/hobi Tidak4. Gejala lainnya :

5. Rasa harga diri dan kepercayaan diri turun/berkurang Tidak6. Rasa bersalah dan tidak berguna Tidak7. Tidak mau makan/nafsu makan berkurang Tidak8. Konsentrasi dan perhatian berkurang Tidak9. Selalu was-was pada masa depan (pandangan masa depan yang suram atau pesimis) Tidak10. Seksual/libido berkurang Ya11. Sulit tidur Tidak12. Ingin merusak diri TidakInterpretasi : Bukan depresi

VI. ASESMEN NUTRISIA. Nutrisi subyektif1. Apakah 1-2 bulan terakhir ada perubahan berat badan Tetap2. Apakah ada perubahan nafsu makan Tetap3. Apakah ada : perubahan pembauan Tidak

pengecapan lidah Tidak4. Apakah ada masalah : mengunyah Ya

menelan Tidak5. Apakah ada masalah dengan gigi Ya6. Apakah ada gangguan pencernaan : mencret Tidak sembelit Tidak mual Tidak muntah TidakB. Pola makan1. Kebiasaan makan pagi: Ya

2. Kebiasaan makan siang: Ya

3. Kebiasaan makan sore: Ya

4. Kebiasaan selingan/ngemil : Tidak

5. Alergi makanan

: Tidak

6. Sebutkan bahan makanan yang biasa dikonsumsi :

a. Makanan pokok: nasi

b. Lauk hewani: ikan lele, ikan bandeng, ikan laut

c. Lauk nabati

: tempe

d. Sayuran

: sayur bening

e. Buah-buahan: pepaya

f. Minuman

: air putih, teh, susu (anlene)

VII. ASESMEN ORAL UNTUK USILA1. Apakah dapat membedakan jenis-jenis rasa makanan ? Ya2. Apakah saat ini memakai gigi tiruan ? Tidak3. Apakah mengalami kesulitan waktu mengunyah makanan? Ya, setiap makan makanan yang liat, misal : daging ayam/sapi/kambing

4. Apakah merasakan ada gangguan waktu membuka mulut lebar ? Tidak5. Apakah menu makanan sehari-hari dalam bentuk lembek ? Tidak6. Apakah merasakan sakit atau ada kelainan di daerah telinga setelah makan ? Tidak7. Apakah ada rasa sakit atau gangguan waktu menelan ? Tidak8. Apakah mulutnya terasa kering atau air ludahnya berkurang ? Ya9. Apakah saat ini sedang minum obat-obatan tertentu ? Ya, untuk mengatasi hipertensi

10. Apakah merasakan adanya sisa makanan yang tertinggal di mulut setelah makan? TidakInterpretasi : didapatkan skor 4 (gangguan sedang yang perlu diperhatikan)VIII. REKAPITULASI ASESMEN GERIATRI1. Identitas

Nama pasien: Tn. B

Umur

: 81 tahun

Alamat

: Jl. Kolopaking, Kebumen

Pekerjaan: Wiraswasta

2. Daftar masalaha. Masalah aktif Nyeri punggung bawah

Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan usia. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka di usia dekade ke dua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade ke lima. Selain usia, biasanya keluhan ini juga berkaitan dengan aktivitas mengangkat beban. Nyeri yang dirasakan dapat beragam dan diklasifikasikan sebagai nyeri yang bersifat lokal, radikular, menjalar, atau spasmodik. Pasien mengeluhkan sifat nyeri adalah bervariasi dan menjalar ke kaki dan pantat terutama ketika duduk lama, berjalan, dan ketika terjadi peningkatan tekanan intratekal. Berdasarkan sifat nyeri dan penjalarannya, keluhan nyeri punggung bawah pada pasien dapat diklasifikasikan sebagai nyeri radikular. Nyeri radikular adalah nyeri yang terasa berpangkal pada tingkat tulang belakang tertentu dan menjalar sepanjang kawasan dermatomal radiks posterior yang bersangkutan. Segala sesuatu yang merangsang serabut sensorik di tingkat radiks dan foramen intervertebrale dapat menimbulkan nyeri tersebut, sebagai contoh osteofit, penonjolan tulang karena fraktur, nukleus pulposus, tumor, dan sebagainya yang dapat merangsang satu atau lebih radiks posterior. Nyeri radikular juga diklasifikasikan lagi berdasarkan lokasinya. Pada pasien, nyeri dirasakan menjalar sepanjang tungkai sehingga disebut sebagai iskialgia karena nyeri tersebut menjalar sepanjang perjalanan nervus iskiadikus dan lanjutannya ke perifer. Keadaan yang menimbulkan peninggian tekanan di dalam ruang arakhnoidal, seperti batuk, bersin, dan mengejan dapat memprovokasi terasanya nyeri. Untuk mengetahui penyebab dari keluhan pasien, harus dilakukan sejumlah pemeriksaan fisik dan penunjang lebih lanjut.Hipertensi

Berdasarkan pengukuran tekanan darah pasien secara tiga posisi, disimpulkan bahwa pasien mengidap hipertensi stage 1.

Hiperlipidemia

Hiperlipidemia didefinisikan sebagai peningkatan setiap atau semua lipid dalam plasma, yang meliputi hipertrigliseridemia, hiperkolesterolemia, peningkatan nilai VLDL, LDL, kilomikron, dan penurunan nilai HDL. Peningkatan lipid tersebut dapat menyebabkan oksidasi, yang menimbulkan pembentukan radikal bebas yang diketahui merusak sel-sel endotel. Oleh karena itu peningkatan kadar lipid plasma yang didapat dari pasien melalui pemeriksaan profil lipid laboratorium merupakan suatu masalah aktif yang perlu diperhatikan. Penyebab dari hiperlipidemia dibedakan menjadi dua macam, yaitu hiperlipidemia primer (faktor genetik) dan hiperlipidemia sekunder. Banyak sekali sebab-sebab dari hiperlipidemia sekunder, diantaranya adalah diet kaya lemak, obesitas, kurang olahraga, usia, dan lain sebagainya. Melihat gaya hidup pasien, saya cenderung menitikberatkan kepada usia. Pada usia lanjut memang terjadi banyak sekali perubahan homeostasis tubuh, diantaranya komposisi lemak tubuh meningkat menjadi 30 %.Presbiopia

Presbiopia merupakan gangguan akomodasi lensa mata yang terjadi akibat kelemahan otot akomodasi dan berkurangnya elastisitas lensa akibat sklerosis. Sesorang dengan mata emetrop (tanpa kelainan refraksi) akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda-benda kecil yang terletak berdekatan pada usia sekitar 44-46 tahun. Hal ini semakin buruk pada cahaya temaram dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau saat subjek lelah. Gejala-gejala ini meningkat sampai usia 55 tahun, menjadi stabil tetapi menetap. Untuk mengoreksi presbiopianya, pasien menggunakan lensa positif.b. Masalah pasifTidak ditemukan masalah pasif pada pasien.3. DDa. Herniasi Nukleus pulposus (HNP)Di antara dua korpus vertebra yang berdekatan dari vertebra servikalis II sampai ke vertebra sakralis terdapat diskus antarvertebra. Diskus ini membentuk sendi fibrokartiloginosa di antara korpus vertebra. Diskus vertebralis ini terdiri dari nucleus pulposus di bagian tengah dan annulus fibrosus yang mengelilinginya. Diskus dipisahkan dari tulang di atas dan di bawah oleh dua lempeng tulang rawan hialin yang tipis.

Nukleus pulposus merupakan suatu bahan kental dari mukopolisakarida yang banyak mengandung air. Nukleus pulposus terletak dalam annulus fibrosus pada posisi sedikit ke arah posterior. Struktur ini berfungsi sebagai peredam kejut dengan mendistribusikan stress mekanis pada tulang belakang yang terjadi ketika tubuh bergerak. Sedangkan anulus fibrosus merupakan cincin yang tersusun atas 10 sampai 12 lapisan jaringan ikat yang konsentrik dan fibrokartilago. Struktur ini berfungsi agar dapat terjadi gerakan antara korpus-korpus vertebra (karena struktur seratnya yang berbentuk spiral). Bagian anteriornya diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan pada bagian posteriornya ditunjang oleh ligamentum longitudinalis posterior. Di daerah setinggi vertebra L1, ligamentum longitudinalis posterior menyempit sehingga dibagian akhir tinggal separo bagian atas. Hal ini mungkin untuk mempermudah pergerakan vertebra di daerah lumbal, namun hal ini juga menyebabkan tidak terlindunginya daaerah posterolateral diskus intervertebralis sehingga diskus ini lebih mudah mendesak ke dalam kanalis spinalis.

Stress fisik atau trauma dapat merobek atau menimbulkan rupture annulus fibrosus sehingga terjadi herniasi nukleus pulposus ke dalam kanalis spinalis. Tulang vertebra akan saling mendekat dan materi diskus yang rupture dapat menimbulkan tekanan pada radiks saraf sehingga timbul rasa nyeri dan mungkin pula kehilangan fungsi sensorik serta motorik. Hernia diskus ini dapat pula terjadi bersamaan dengan proses degenerasi. Jika diskus tersebut sudah mulai berdegenerasi, maka trauma ringan sekalipun dapat menimbulkan herniasi. Nukleus pulposus dan Annulus fibrosus mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia. Serabut fibroelastik mulai putus yang sebagian diganti jaringan dan sebagian lagi rusak, hal ini berlangsung terus menerus sehingga terbentuk rongga- rongga dalam annulus yang kemudian diisi bahan dari nucleus pulpolosus. Nukleus pulposus juga mengalami perubahan, yaitu kadar airnya berkurang. Dengan demikian terjadi penyusutan nucleus dan bertambahnya ruangan dalam annulus sehingga terjadi penurunan tekanan intradiskus. Hal ini meyebabkan materi nucleus pulposus yang masuk ke dalam rongga-rongga di annulus makin banyak dan makin medekati lapisan terluar sehingga bila secara mendadak tekanan intradiskus naik maka isi nukleus akan menonjol keluar dan terjadilah HNP. Hal ini menjelaskan mengapa keluhan nyeri pada pasien terasa memberat saat batuk, bersin, dan mengejan. Keadaan-keadaan tersebut menimbulkan kenaikan tekanan intradiskus. Kebanyakan herniasi terjadi pada daerah posterolateral karena nucleus cenderung terletak lebih posterior dan adanya ligamentum longitudinalis posterior yang cenderung memperkuat annulus fibrosus di posterior tengah. Umumnya herniasi paling besar kemungkinannya terjadi di daaerah kolumna vertebralis tempat terjadinya transisi dari segmen yang lebih banyak bergerak ke yang kurang bergerak (hubungan lumbosakral dan servikotorakalis).

Sebagian besar herniasi diskus terjadi di daerah lumbal di antar-ruang lumbal IV ke V (L4-L5) atau lumbal kelima ke sakral pertama (L5-S1). Karena akar saraf di daerah lumbal miring ke bawah sewaktu keluar melalui foramen saraf, herniasi diskus antara L5 dan S1 lebih mempengaruhi akar saraf S1 daripada L5.

Nyeri yang dirasakan pasien tidak hanya pada punggung bagian bawah saja, tetapi menjalar ke kedua tungkai. Nyeri yang menjalar tersebut merupakan iskialgia yang timbul akibat adanya perangsangan serabut-serabut sensorik yang berasal dari radiks posterior L4 samapai S3. Pada tingkat diskus intervertebralis antara L4 sampai S1 dapat terjadi HNP. Radiks posterior L5, S1, dan S2 dapat terangsang. Iskialgia yang timbul akibat lesi iritatif itu bertolak dari tulang belakang di sekitar L5, S1, dan S2. Pemeriksaan penunjang gold standar untuk menegakkan diagnosis HNP adalah dengan menggunakan MRI.

b. Osteoartritis spinalOsteoarthritis spinal dibagi menjadi dua macam berdasarkan lokasinya yaitu osteoartritis lumbal (30%) dan osteoartritis cervical (20%). Osteoartritis spinal jarang ditemukan di bawah umur 30 tahun dan lebih sering ditemukan sesudah umur 45 tahun. Terdapat predileksi terhadap bagian-bagian kolumna vertebralis yang lebih mobil seperti di daerah servikal bawah (C4-C7) dan di daerah lumbosakral. Mobilitas lebih besar di bagian-bagian ini menyebabkan daerah ini lebih rentan terhadap strain dan trauma. Proses degeneratif pada sendi facet berakibat pembentukan penebalan pinggir vertebrae dan pembentukan osteofit yang menonjol ke dalam foramina intervertebrales hingga lubang ini menjadi sempit. Destruksi progresif diskus intervertebrales, menipisnya tulang rawan vertebrae, sklerosis, dan rusaknya lapisan tulang di bawah lapis tulang rawan menyebabkan ruangan intervertebral menjadi lebih sempit dan turut menyebabkan menyempitnya foramina intervertebrales. Nyeri yang timbul biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan dengan gerakan lain. Nyeri dapat berupa penjalaran atau radikulopati. c. Spondilolistesis

Merupakan subluksasi ke depan dari korpus vertebrata terhadap korpus vertebrata lain di bawahnya. Menurut klasifikasi dibagi atas lima kelompok, salah satunya adalah degeneratif yang bisa ditemukan pada usia di atas 40 tahun. Lokasi yang paling sering terjadi adalah L4-L5 yang akan menimbulkan nyeri.4. Diagnosa

Osteoartritis lumbal dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP)

Untuk menegakkan diagnosis pada pasien dilakukan sejumlah pemeriksaan fisik dan penunjang.

Pemeriksaan fisik :

Tes provokasi nyeri

Tes Laseque Dilakukan fleksi pada sendi panggul pasien dengan cara salah satu tangan memegang tumit pasien dan mengangkatnya sementara tangan yang lain menekan lutut supaya tetap lurus, kemudian dicatat pada sudut berapa fleksi pasif tersebut menimbulkan nyeri.Tes laseque ditemukan positif pada pasien kira-kira pada sudut 45 derajat. Hasil positif pada tes laseque menunjukkan adanya penjalaran nyeri sepanjang nervus iskiadikus.

Pemeriksaan sensasi taktilDitujukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada saraf perasa. Hasil yang ditemukan pada pemeriksaan ini adalah hipoestesi/ penurunan pada sensasi raba atau tusuk pada distribusi dermatom L4-L5. S1.Pemeriksaan penunjang :

MRI

Hasil MRI menunjukkan adanya pembentukan osteofit, protrusi diskus setinggi L3-L4, L4-L5, dan L5-S1, canal stenosis , dan facet joint yang sulit dinilai.

Kesimpulan :

Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, dapat ditegakkan diagnosis pasti berupa osteoartritis lumbal dengan herniasi nukleus pulposus.

5. Terapi

a. Non farmakologis

Tirah baring

Tujuan tirah baring adalah untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal. Lama yang dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah baring yang terlalu lama akan membuat otot melemah. Kemudian pasien dilatih secara bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa.

Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. Fleksi ringan dari vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang.Korset lumbal

Penggunan korset lumbal dapat digunakan untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri HNP kronis. Sebagai penyangga, korset dapat mengurangi beban diskus serta dapat mengurangi spasme.

Kompres panas/dingin

Tujuannya adalah untuk mengatasi nyeri pada pasien dengan mengatasi inflamasi dan spasme otot.

Mengurangi makanan tinggi lemak

Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar lipid yang meningkat dan mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler.b. FarmakologisOAINS

Karena pasien berusia lanjut, pemilihan obat jenis ini harus berhati-hati. Obat yang dipilih sebisa mungkin yang memiliki efek samping minimal dan cara pemakaiannya sederhana. Beberapa contoh obat OAINS untuk gangguan musculoskeletal yang bisa digunakan pada pasien :

DiklofenakAbsorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap. Walaupun waktu paruh singkat, yaitu 1-3 jam, diklofenak diakumulasi di cairan sinovial yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut. Efek samping obat adalah mual, gastritis.

Dosis dewasa 50-100 mg , 2x/hari

Piroksikam dan Meloksikam

Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga dapat diberikan hanya sekali sehari. Absorpsi berlangsung cepat di lambung. Kadar taraf mantap dicapai sekitar 7-10 hari dan kadar dalam plasma kira-kira sama dengan kadar di cairan sinovial.

Dosis dewasa

Piroksikam 10-20 mg , 1x/hari

Meloksikam 7,5-15 mg , 1x/hari

Obat HipolipidemikBerdasarkan hasil pemeriksaan profil lipid laboratorium pasien, didapatkan peningkatan dari kolesterol total, LDL, trigliserida, dan penurunan HDL. Oleh karena itu , penggunaan obat hipolipidemik dianjurkan untuk menurunkan kadar lipid tersebut. Beberapa obat hipolipidemik yang dapat digunakan :

Asam nikotinat

Dosis : biasanya diberikan per oral 2-6 g sehari terbagi dalam 3 dosis bersama makanan, mula-mula dosis rendah (3x 100-200 mg sehari) lalu dinaikkan setelah 1-3 minggu.

Asam fibrat

Dosis : Fenofibrat 200-400 mg/hari

Bezafibrat 200 mg, 1-3x/hari

Obat Anti HipertensiPada pengukuran tekanan darah, terukur 150/100 yang berarti dapat diklasifikasikan Hipertensi stage 1. Obat yang dapat digunakan untuk hipertensi stage 1 adalah 1 jenis obat saja, bisa HCT, ACE-I, ARB, BB, atau CCB. Pasien selama ini telah mengonsumsi obat anti hipertensi Amlodipine (CCB).Antagonis Reseptor H2OAINS yang dikonsumsi pasien mungkin dapat menimbulkan efek samping berupa gastritis oleh karena itu pasien dapat mengonsumsi antagonis reseptor H2 untuk mencegah terjadinya tukak lambung. Diantara yang dapat digunakan adalah :

Simetidin

Dosis : 400 mg, 2x/hari 6. Rencana penatalaksanaanLatihan Direkomendasikan melakukan latihan dengan stress minimal pada punggung. Latihan lain berupa kelenturan dan penguatan. Latihan ditujukan untuk memelihara fleksibilitas fisiologik, kekuatan otot, mobilitas sendi, dan jaringan lunak. Latihan kelenturan

Punggung yang kaku berarti kurang fleksibel akibatnya vertebra lumbosakral tidaksepenuhnya lentur. Keterbatasan ini dapat dirasakan sebagai keluhan kencang.

Latihan untuk kelenturan punggung adalah dengan membuat posisi meringkuk seperti bayi dari posisi terlentang. Tungkai digunakan sebagai tumpuan tarikan. Untuk menghasilkan posisi knee-chest, panggul diangkat dari lantai sehingga punggung teregang, dilakukan fleksi bertahap punggung bawah bersamaan dengan fleksi leher dan membawa dagu ke dada. Dengan gerakan ini sendi akan mencapai rentang maksimumnya. Latihan ini dilakukan sebanyak 3 kali gerakan, 2 kali sehari.

Latihan penguatan

Latihan pergelangan kaki: Gerakkan pergelangan kaki ke depan dan belakang dari posisiberbaring.Latihan menggerakkan tumit: Dari posisi berbaring lutut ditekuk dan kembali diluruskan dengan tumit tetap menempel lantai (menggeser tumit).Latihan mengangkat panggul: Pasien dalam posisi telentang, dengan lutut dan punggung fleksi, kaki bertumpu di lantai. Kemudian punggung ditekankan lantai dan panggul diangkat pelan-pelan dari lantai, dibantu dengan tangan yang bertumpu lantai. Latihan ini untukmeningkatkan lordosis vertebra lumbal.

Latihan berdiri: Berdiri membelakangi dinding dengan jarak 10-20 cm, kemudian punggungmenekan dinding dan panggul direnggangkan dari dinding sehingga punggung menekan dinding. Latihan ini untuk memperkuat muskulus kuadriseps.

Latihan peregangan otot hamstring: Peregangan otot hamstring penting karena otot hamstring yang kencang menyebabkan beban vertebra lumbosakral termasuk pada anulus diskus posterior, ligamen dan otot erector spinae. Latihan dilakukan dari posisi duduk, kaki lurus ke depan dan badan dibungkukkan untuk berusaha menyentuh ujung kaki.

Latihan ini dapatdilakukan dengan berdiri.Latihan berjinjit: Latihan dilakukan dengan berdiri dengan seimbang pada 2 kaki, kemudian berjinjit (mengangkat tumit) dan kembali seperti semula. Gerakan ini dilakukan 10 kali.Latihan mengangkat kaki: Latihan dilakukan dengan menekuk satu lutut, meluruskan kaki yang lain dan mengangkatnya dalam posisi lurus 10-20 cm dan tahan selama 1-5 detik. Turunkan kaki secara perlahan. Latihan ini diulang 10 kali.

IX. DAFTAR PUSTAKA Darmojo, B, martono, H.H.,1999, Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.Suparman, edisi terbaru, Ilmu Penyakit Dalam, FK UI, Jakarta

Wilson et al, edisi terbaru, Harrisons Principle of Internal Medicine, 13th ed, McGraw Hill, Singapore

Hazzard, W.R., et al., 1999, Principle of Geriatric Medicine and Gerontology, 4th ed. International edition, McGraw Hill

Gan, S. 1998, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

X. LAMPIRAN Tn. B

Hasil pemeriksaan laboratorium