Blok 8 Proses Edit

21
Pendahuluan Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian, yakni bahan interseluler dan sejumlah bahan organik. Volume dari darah secara keseluruhan sekitar satu perdua belas dari berat badan atu lima liter, 55 persennya adalah cairan, sedangkan sisanya adalah sel darah. Sebagaimana kita tahu bahwa darah mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting berikut penjelasan beberapa mengenai darah. 1. Fungsi darah Fungsi utama darah adalah untuk transportasi, sel darah merah tetap berada dalam sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Sel darah putih bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh dan diangkut oleh darah ke berbagai jaringan tempat sel-sel tersebut melakukan fungsi fisiologiknya. Trombosit berperan mencegah tubuh kehilangan darah akibat perdarahan dan melakukan fungsi utamanya di dinding pembuluh darah. Protein plasma merupakan pengangkut utama zat gizi dan produk sampingan metabolik ke organ-organ tujuan untuk penyimpangan atau eksresi. 1 Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut : a. Alat transport makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh. 1 b. Alat transport oksigen (O2), yang diambil dari paru-paru untuk dibawa ke seluruh tubuh. 1 1

description

pendahuluan

Transcript of Blok 8 Proses Edit

Pendahuluan Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian, yakni bahan interseluler dan sejumlah bahan organik. Volume dari darah secara keseluruhan sekitar satu perdua belas dari berat badan atu lima liter, 55 persennya adalah cairan, sedangkan sisanya adalah sel darah. Sebagaimana kita tahu bahwa darah mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting berikut penjelasan beberapa mengenai darah. 1. Fungsi darah Fungsi utama darah adalah untuk transportasi, sel darah merah tetap berada dalam sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Sel darah putih bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh dan diangkut oleh darah ke berbagai jaringan tempat sel-sel tersebut melakukan fungsi fisiologiknya. Trombosit berperan mencegah tubuh kehilangan darah akibat perdarahan dan melakukan fungsi utamanya di dinding pembuluh darah. Protein plasma merupakan pengangkut utama zat gizi dan produk sampingan metabolik ke organ-organ tujuan untuk penyimpangan atau eksresi.1 Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut :a. Alat transport makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh. 1b. Alat transport oksigen (O2), yang diambil dari paru-paru untuk dibawa ke seluruh tubuh. 1 c. Alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-paru (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke empedu dalam saluran cerna sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air). 1d. Alat transport alat jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan yang dibuat oleh jaringan lain. 1e. Mempertimbangkan keseimbangan dinamis (homeostatis) dalam tubuh, termasuk di dalamnya adalah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan distribusi air dan mempertahankan keseimbanagan asam-basa sehingga Ph darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya. 1f. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing. 1Dengan demikian, secara garis besar dapat dikatakan bahwa fungsi darah adalah sebagai sarana transport, alat homeostatis dan alat pertahanan. 1

2. Komponen dan sifat fisik darah

2.1 Komponen darahDarah terdiri dari beberapa komponen seperti :Eritrosit (Sel Darah Merah)yang merupakan merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb). fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).2Hemoglobin merupakan suatu protein yang kompleks, yang tersusun dari protein globin dan suatu senyawa nonprotein yang dikenal sebagai hem (heme) dan senyawa ini tersusun dari senyawa porfirin besi. Satu molekul hem mengandung 1 atom besi, demikian pula 1 protein globulin hanya mengikat 1 molekul heme. Sebaliknya, 1 molekul hemoglobin terdiri dari 4 buah kompleks molekul globin dengan heme. Hemoglobin mempunyai fungsi yang sangat penting dalam sel darah merah yaitu mengikat oksigen di paru-paru dan melepaskannya di jaringan. Sintesis hemoglobin dimulai dalam eritroblast dan terus berlangsung sampai tingkat normoblast dan retikulosit. Dari penyelidikan dengan isotop diketahui bahwa bagian hem dari hemoglobin terutama disintesis dari asam asetat dan glisin, dan sebagian besar sintesis ini terjadi di dalam mitokondria langkah awal sintesis adalah pembentukan senyawa pirol. Selanjutnya, empat senyawa pirol bersatu membentuk senyawa protoporfirin, yang kemudian berkaitan dengan besi membentuk molekul heme. Akhirnya empat molekul hem berkaitan dengan satu molekul globin, suatu molekul globulin yang disintesis dalam ribosom reticulum endoplasma, membentuk hemoglobulin. Adapun fungsi Hb yaitu seperti mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan tubuh, mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar dan membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk dibuang. 2

Lekosit (Sel Darah Putih) berjumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 9000 sel/cc darah.2Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 9000 sel/cc darah. Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi (misalnya radang paru-paru). Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba yaitu gerak Amuboid. 2 Adapun jenis-jenis leukosit sebagai berikut :a. Granulosit. Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil. 2Eosinofil mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing). 2Basofil mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.

Netrofil (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit. 2

b. AgranulositLekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan monosit. 2 Limfosit (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas tubuh. 2sel B4 untuk imunitas humoral 2sel T4 untuk imunitas seluler 2Monosit merupakan lekosit dengan ukuran paling besar dan disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) untuk mengetahui penyakit hemophilia. 2c. Plasma DarahTerdiri dari air dan protein darah Albumin, Globulin dan Fibrinogen. Plasma darah adalah cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen yang disebut Serum Darah. Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen). Zat antibodi dalam plasma darah adalah senyawa Gama Globulin. Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam seperti antibodi yang dapat menggumpalkan antigen adalah Presipitin, antibodi yang dapat menguraikan antigen adalah Lisin, antibodi yang dapat menawarkan racun adalah antitoksin. Komponen plasma adalah sebagian besar air yaitu sekitar 90%, Protein seperti Albumin 54 %, Globulin 38%, Fibrinogen 7%. Terdapat pula elektrolit( Na, Ca, K, Mg), sekresi internal (antibody,enzim), nutrisi, glukosa, asam amino, asam lemak dll. 22.2 Sifat fisik darahDarah mempunyai warna merah yang disebabkan oleh suatu zat pewarna darah yang disebut Hb. Pada arteri berwarna merah muda (Oksi-Hb/HbO2), vena berwarna merah tua (metHb/HbCO2) dan plasma/serum berwarna kekuningan (bilirubin). Darah juga mempunyai berat jenis, eritrosit 1.090-1.100 (rata-rata 1.097), plasma 1.023-1.032 (rata-rata 1.027). Berat jenis darah pria lebih besar daripada pria yaitu rata-rata 1.059 pada pria dan rata-rata 1.056 pada wanita. 2Darah mempunyai tekanan osmotic 25-30 mmHg dan mempunyai viskositas darah yang sangat ditentukan oleh konsentrasi plasma terutama globulin-eritrosit dan elatisitas dinding eritrosit yang dimana viskositas darah mempunyai daya kekentalan sekitar 3.6-5.4. 2 2.3 Darah secara mikroskopikSel Darah Merah/Eritrosit

Gambar 2.3.1 Eritrosit (www.google.com) Ukuran: 6 9 mm 3 Bentuk: bulat 3 Warna sitoplasma: merah jambu atau abu-abu 3 Granularitas: tidak ada 3 Distribusi dalam darah: > 90 % dari eritrosit normal dalam darah 3Keping darah/trombosit

Gambar 2.3.2 Trombsit (www.google.com) Ukuran: 1 4 mm 3 Bentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak teratur 3 Warna sitoplasma: biru 3 Granularitas: granul ungu halus mengisi bagian tengah trombosit Pinggir tipis tanpa granul pada bagian tepi sel 3 Limfosit

Gambar 2.3.3 Limfosit (www.google.com) Ukuran: 10 15 mm 3 Bentuk: bulat, kadang-kadang oval 3 Warna sitoplasma: biru 3 Granularitas: tidak ada 3 Bentuk inti: bulat atau agak oval 3 Tipe kromatin: homogen, padat 3 Rasio inti/sitoplasma: tinggi atau sangat tinggi 3 Nukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil 3 Distribusi: darah: 25 40 % ; sumsum tulang: 5 20 % 3Netrofil Stab

Gambar 2.3.4 Netrofil Batang (www.google.com) Ukuran sel: 14 20 mm 3 Bentuk sel: oval atau bulat 3 Warna sitoplasma: pink 3 Granularitas: sedikit azurofilik dan neutrofilik 3 Bentuk inti: semicircular 3 Tipe kromatin: padat 3 Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah 3 Nukleolus: tidak terlihat 3 Keberadaan: darah: < 5% ; sumsum tulang: 5 20 % 3 Netrofil Segmen

Gambar 2.3.5 Netrofil Segmen (www.google.com) Ukuran sel: 14 20 mm 3 Bentuk sel: oval atau bulat 3 Warna sitoplasma: pink 3 Granularitas: sedikit azurofilik and neutrofilik 3 Bentuk inti: lobus (normally less than 5 lobes) 3 Tipe kromatin: padat 3 Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah 3 Nukleolus: tidak ada 3 Keberadaan: darah: 40 75 % ; sumsum tulang: 5 20 % 3

Eosinofil

Gambar 2.3.6 Eosinofil (www.google.com) Ukuran sel: 15 25 mm 3 Bentuk sel: oval atau bulat 3 Warna sitoplasma: pucat, ditutupi oleh granula 3 Granularitas: banyak eosinofilik (orange-red) 3 Bentuk inti: lobus, semicircular 3 Tipe kromatin: padat 3 Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah 3 Nukleolus: tidak terlihat 3 Keberadaan: darah: 2 4 %; sumsum tulang: < 2 % 3Monosit

Gambar 2.3.7 Monosit (www.google.com) Ukuran: 15 25 mm 3 Bentuk: bulat, oval atau tidak teratur 3 Warna sitoplasma: abu-abu biru 3 Granularitas: tidak ada atau sedikit granul azurofilik halus 3 Bentuk inti: biasanya tidak teratur 3 Tipe kromatin: kromatin kasar, berkelompok 3 Rasio inti/sitoplasma: sedang atau rendah 3 Nukleolus: tak terlihat 3 Distribusi: Darah: 4 8 % ; sumsum tulang: < 2 % 3Basofil

Gambar 2.3.8 Basofil (www.google.com) Ukuran sel: 12 18 mm 3 Bentuk sel: round or oval 3 Warna sitoplasma: merah muda terang, banyakdi tutupi leh granula dan nucleus 3 Granularitas: sangat gelap, basofilik, granules 3 Bentuk inti: oval atau bulat 3 Tipe kromatin: padat, pucat 3 Ratio inti/sitoplasma: low or very low 3 Nukleolus: not visible 3 Keberadaan: darah: < 1 % ; sumsum tulang: < 1 % 33. Pembentukan darah dan unsur yang memengaruhiProses pembentukan komponen sel darah atau disebut juga dengan Hematopoiesis, dimana dalam proses tersebut terjadi proliferasi (penyebab peningkatan/pelipatgandaaan jumlah sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah), maturasi (proses pematangan darah), dan diferensiasi sel (penyebab beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda) yang terjadi secara serentak. 4Hematopoiesis terdiri atas beberapa periode :1. MesoblastikDari embrio umur 2 10 minggu. Terjadi di dalam Yolk Sac, yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland. 42. HepatikTerjadi di hati sejak embrio berumur 6 minggu, dan terjadi di limpa pada umur 12 minggu. Disini menghasilkan Hb. 43. MieloidDimulai pada usia kehamilan 20 minggu, terjadi di dalam sum-sum tulang (hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit), kelenjar limfonodi (terutama sel-sel limfosit), dan timus (limfosit, terutama limfosit T). 4Hematopoiesis yang terjadi di :1. Eritrosit dibentuk setiap hari. Pada prenatal : Trimester I (Yolk Sac), Trimester II (hepar dan lien), Trimester III (semua sum-sum tulang). Setelah lahir 5 tahun dibentuk oleh semua sum-sum tulang. Anak yang berumur lebih 5 tahun aum-aum tulang panjang mulai tidak produksi sedangkan sumsum tulang pipih tetap prduksi. Jika umur > 20 tahun : sum-sum tulang panjang sudah tidak berproduksi (kecuali bagian atas humerus dan femus), sum-sum tulang pipih (costa, stemum, dan vertebrata) tetap berproduksi. 42. Leukosit dibentuk di dalam sum-sum tulang merah 43. Trombosit berasal dari megakayocyte dalam sum-sum tulang 4Tempat Hematopoiesis terjadi di janin pada usia 0-2 bulan (Yolk sac), 2-7 bulan di hepar dan lien dan 5-9 bulan sum-sum tulang. Saat bayi pada semua sum-sum tulang dan pada umur dewasa pada vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum, pelvis, dan ujung proksimal teratur. 4Adapun faktor yang memengaruhi proses pembentukan sel darah diantaranya adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah. 4

Gambar 3 Skema pembentukan darah (www.google.com)3.1 EritropoiesisKarena eritrosit tidak dapat membelah diri untuk mengganti sendiri jumlahnya maka sel tua yang pecah harus diganti oleh sel baru yang diproduksi di pabrik eritrosit yaitu sumsum tulang. Dimana sumsum tulang ini merupakan jaringan lunak yang sangat selular yang mengisi rongga internal tulang. Sumsum tulang dalam keadaan normal menghasilkan sel darah merah baru, suatu proses yang dinamai eritropoiesis, dengan kecepatan menyamai kecepatan kerusakan sel tua. 5Selaa perkembangan intrauterus, eritrosit mula-mula dibentuk oleh yolk sac dan kemudian oleh hati dan limpa, sampai sumsum tulang terbentuk dan mengambil alih produksi eritrosit secara eksklusif. Pada pertambahan usia setiap manusia, sumsum tulang kuning yang tidak mampu melakukan eritropoiesis secara perlahan menggantikan sumsum merah, yang tersisa hanya diberbagai tempat, misalnya sternum, iga, dan ujung-ujung atas tulang panjang ekstremitas. 5Sumsum merah t idak hanya memproduksi SDM tetapi juga merupakan sumber leukosit dan trombosit. Di sumsum tulang terdapat sel punca pluripoten yang tidak berdiferensiasi yang secara terus-menerus membelah diri dan berdiferensiasi untuk menghasilkan semua jenis sel darah. Sel-sel punca ini, sumber semua sel darah, kini telah berhasil diisolasi. Sel-sel punca sulit dicari karena membentuk kurang dari 0,1% dari semua sel di sumsum tulang. Meskipun masih banyak penelitian yang harus dilakukan namun penemuan terakhir ini dapat menjadi kunci bagi penyembuhan sejumlah penyakit darah dan penyakit imunologik serta berbagai penyakit lain. 5Berbagai jenis sel darah imatur, bersama dengan sel punca, bercampur di sumsum tulang pada berbagai tahap perkembangan. Setelah matang, sel-sel darah dibebaskan ke dalam kapiler yang banyak menembus sumsum tulang. Faktor-faktor regulatorik bekerja pada sumsum merah hemopoietik (penghasil darah) untuk mengatur jenis dan jumlah sel yang dihasilkan dan dikeluarkan ke dalam darah. 5 4. Mekanisme Sistem Peredaran Darah4.1 Aktifitas Listrik pada JantungJantung memompa darah ke paru-paru dan seluruh jaringan tubuh dengan kontraksi yang sangat teratur dan berurutan. Ada perbedaan waktu kontraksi atrium dan ventrikel yang menyebabkan darah bisa mengalir dari atrium ke ventrikel. Agar jantung bisa bekerja sempurna, keempat ruangan jantung harus berkontraksi secara terorganisasi (tidak bersamaan). Hal ini dimungkinkan karena adanya implus listrik. Satu ruangan jantung berkontraksi pada saat rangsang listrik melewati ruangan tersebut. Signal dimulai dari suatu tempat yang terletak di atrium kanan disebut sinoatrial nod (SA node) atau sinus node. Kegagalan fungsi ini bisa membuat jantung gagal atau lambat untuk berdenyut. Secara normal orang dewasa berdetak sekitar 60 hingga 100 kali permenit.5Dalam keadaan normal, kontraksi jantung diawali oleh rangsangan -adrenoseptor yang menyebabkan pertukaran ion Na dan K disertai influx ion Ca2+. Depolarisasi terjadi melaui interaksi aktin dengan myosin yang menghasilkan kontraksi miokardium. Jantung sebagai organ otonomik dapat berkontraksi sendiri oleh rangsanan yang masuk dari luar simpul SA, misalnya rangsangan psikis, racun, perdarahan, dan obat. Sistem saraf pada jantung dipengaruhi oleh nervus vagus (parasimpatik) dan saraf simpatik. Aritmia atau disritmia adalah irama jantung yang tidak termasuk dalam irama sinus normal dan frekuensinya tidak normal. Irama sinus normal diatur oleh simpul SA dan kecepatannya bergantung pada faktor pengontrol otomatis. Dalam keadaan istirahat, frekuensi denyut jantung biasanya 60-80 kali permenit. Impuls ini segera disalurkan melalui jaringan atrium dan masuk ke dalam simpul AV. 6Fase 4 pada gambar 1.1 merupakan resting potential membrane dan berbentuk slope (plateau = lebih mendatar) karena suatu perlambatan lintasan ion K+ melewati membrane, yang menurunkan potensial negative dan menghasilkan automatisitas spontan, seperti yang diterangkan di atas. Fase 0 adalah suatu depolarisasi cepat dan terutama disebabkan oleh masuknya aliran ion Ca2+. fase 1 adalah suatu repolarisasi cepat yang ternyata disebabkan oleh mengalir keluarnya ion K+, ditambah dengan inaktifas aliran masuk ion Ca2+. Kanal Na+ dan Ca2+ kemudian tertutup sehingga yang tertinggal hanya saluran ion K+ yang menyebabkan repolarisasi cepat.6

Gambar 4 Potensial aksi (www.google.com)

Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu1. Sirkulasi sistemik (Sistem peredaran darah besar)2. Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).

1. Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil). Sirkulasi pulmonalatau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru. (Jantung - Paru paru - Jantung lagi). Detailnya darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melaluiarteri pulmonalis, darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk dibuang melalui alveolus paru-paru ke atmosfer. Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium kiri) melaluivena pulmonalis. 6Dari pemahaman itu maka1. Arteri Pulmonalisadalah satu satunya aretri yang kaya Carbon dioksida 62. Vena Pulmonalisadalah satu satunya pembuluh darah vena / balik yang kaya akan Oksigen 62. Sirkulasi Sistemik (Sistem peredaran darah besar)Sirkulasi sistemikatau peredaran darah besar / Magna sirkulatoria adalah srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru).( Jantung - Tubuh - Jantung ) Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian pembuluh darah Aorta bercabang-cabang menjadi arteri dan arteri bercabang lagii membentuk aeteriol / arteri yang lebih kecil yang tersebar dan bisa mengakses ke seluruh sel tubuh kita. Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatnya ke serambi kanan)/ ventrikel dexter melalui vena cava baik Vena cava superior ( tubuh sebelah atas jantung ) maupun Vena cava inferior. Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah. Darah dari ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta. Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola / pembuluh kapiler. Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui venula -vena - vena cava (pembuluh balik). 6

Gambar 1.2 skema sirkulasi darah (www.google.com)

KesimpulanAnemia defisiensi besi yang disebabkan oleh kadar Hb dan besi dalam darah yang berkurang di pengaruhi oleh beberapa hal seperti sifat fisik dan komponen darah, fungsi darah, pembentukan darah dan unsur yang memperngarhi serta sirkulasi darah yang tidak sesuai dengan peranannya masing-masing/terjadi gangguan. Berdasarkan beberapa faktor yang disebutkan diatas defisiensi makanan suatu faktor yang dibutuhkan untuk eritropoiesis yaitu besi tidak cukup banyak tersedia untuk membentuk hemoglobin.

Daftar Pustaka1. Zakhandar A. Fungsi Darah. 21 April 2010. Diunduh dari. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1994840-fungsi-darah/. 8 Juni 2012.2. Unpad. Fungsi Biologik Darah. 4 Februari 2009. Diunduh dari http://blogs.unpad.ac.id/novim/files/2011/03/Hematology.pdf. 7 Juni 20103. Gunawijaya Fajar, Kartawiguna Elna. Histologi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2010.4. Snell, Richard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa 6. Jakarta: EGC;2006.h.101-18.5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. edisi 6. Jakarta: EGC; 2011.h.425-276. Muttaqin A. Pengkajian keperawatan klien dengan angguan sistem kardiovaskuler. Dalam: Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika, 2009. (h) 33-58.

14