blok 25

download blok 25

of 33

description

ppt blok 25

Transcript of blok 25

Slide 1

EKLAMPSIARichard Simak (102011051)SkenarioNy. SP 18 tahun, primigravida dibawasecara tergesa-gesa oleh suaminya ke UGD karena kejang-kejang. Haid terakhir tgl 25 September 2013. Selama hamil tidak pernah memeriksakan diri kebidan maupun dokter. Pasien tidak sadar. T 180/120mmHg, N 72x/menit. Bengkak dikaki, tangan, perut dan muka. Fundus uteri setinggi 3 jari dibawah prosesus xyphoideus, anak letak kepala, puki. Denyut jantung anak 132/m teratur.Rumusan Masalahseorang perempuan berusia 18 tahun, primigravida dibawa ke UGD karena kejang-kejang.

AnamnesisIdentitasKeluhan utamaseorang perempuan berusia 18 tahun, primigravida dibawa ke UGD karena kejang-kejang.Keluhan penyertaRPS

AnamnesisRPDRiwayat KeluargaRiwayat SosialSelama hamil tidak pernah memeriksakan diri kebidan maupun dokter.Riwayat HaidHaid terakhir tgl 25 September 2013

Pemeriksaan FisikKUTTVT 180/120mmHg, N 72x/menitInspeksiBengkak dikaki, tangan, perut dan mukaPF ObstetriFundus uteri setinggi 3 jari dibawah prosesus xyphoideusAnak letak kepala, pukiDenyut jantung anak 132/m teratur.

DiagnosisWD : EklampsiaDD : EpilepsiFisiologi Ibu HamilMetabolisme AirRetensi air meningkatPenurunan tekanan onkotikHipertensi dalam kehamilanTekanan darah sistolik dan diastolik 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam.Mempersulit 5 hingga 10 persen kehamilan Klasifikasi Hipertensi kronik:hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.Preeklampsia:hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.

KlasifikasiEklampsia:preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau komaHipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia: hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.KlasifikasiHipertensi gestational:hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan.

Pemeriksaan PenunjangLebih berfungsi sebagai prediktorDarah LengkapProteinuriaAsam urat serumpenurunan GFRFibronektincedera endotelHemoglobinuria,SGPT, trombositopenia

Eklampsiaumumnya timbul pada wanita hamil atau dalam nifas dengan tanda-tanda pre-eklampsia. lebih sering pada primigravida daripada multipara.Kebanyakan terjadi antepartumEklampsiakasus akut pada penderita preeklampsia, yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma. Kejang eklamtik hampir selalu didahului oleh preeklampsia.

EpidemiologiKarena dalam batas tertentu dapat dicegah melalui asuhan antenatal yang adekuat, insiden eklamsia telah menurun selama beberapa tahun terakhir. Di negara maju, insiden eklamsia mungkin sekitar 1 dalam 2000 kelahiran.EtiologiToleransi imunologis yang bersifat maladaptif diantara jaringan maternal, paternal (plasental), dan fetal.Maladaptasi maternal terhadap perubahan kardiovaskuler atau inflamatorik yang terjadi pada kehamilan normal.Faktor-faktor genetik, termasuk gen predisposisi yang diwariskan, serta pengaruh epigenetik.Kelainan vaskularisasi plasenta

PatofisiologiKegagalan remodeling arteri spiralisVasokonstriksi arteri spiralispenurunan perfusi uteroplasenter maladaptasi plasenta (iskemia plasenta).Iskemia plasentamenghasilkan radikal bebas (oksidan)

PatofisiologiOksidan bersifat toksis terutama terhadap membran sel endotel pembuluh darahPerubahan pada endotel glomerulusPeningkatan permeabilitas kapilerProduksi prostasiklin (vasodilator) > proteinuria

Gejala KlinisPada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya pre-eklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual keras, nyeri di epigastrium, dan hiperrefleksia.

Gejala KlinisKejang didahului dengan tahap sebagai berikut:AuraTonik otot muka lalu ke ekstremitas berlangsung 15-30 detik.Klonik kontraksi makin kuat, pasien sering terlempar dari tempat tidur, berlangsung sekitar 1-2 menit.KomaPenatalaksanaanPerawatan pada eklampsia yang utama ialah terapi suportif untuk stabilisasi fungsi vitalmengatasi dan mencegah kejangmencegah trauma pada pasien pada waktu kejangmengendalikan tekanan darah, khususnya pada waktu krisis hipertensimelahirkan janin pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepatMengendalikan KejangMagnesium sulfat yang diberikan secara parenteral merupakan antikonvulsan yang efektif dan tidak menimbulkan penekanan sistem saraf pusat pada ibu maupun janin. Dapat diberikan secara intravena melalui infus kontinu atau secara intramuskular melalui injeksi berkala.

Mengendalikan Kejangbiasanya diberikan magnesium sulfat selama persalinan dan 24 jam pascapartum.magnesium dalam plasma dipertahankan pada kisaran 4,8-8,4 mg/dL> 12mg/dL toksik (reflek patella (-), depresi nafas) atasi dengan ca glukonas dan penghentian mgso4

Mengendalikan hipertensiHydralazine IV dosis inisial 5 mg, diikuti dosis 5 hingga 10 mg dalam interval 15-20 menit hingga tercapainya respons yang diharapkan.Labetalol IV sebanyak 20 hingga 40 mg tiap 10-15 menit sebanyak yang diperlukan, dengan dosis maksimum 220 mg per siklus terapi.Mengendalikan hipertensiNifedipin peroral dosis inisial 10 mg per oral, yang dapat diulang dalam 30 menit jika diperlukan. Terapi CairanLarutan ringer Laktat diberikan secar rutin dalam laju 60 ml hingga tidak melebihi 125 ml per jam, kecuali terdapat kehilangan cairan berlebihan PelahiranSikap terhadap kehamilan ialah semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri, tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin. Persalinan diakhiri bila sudah mencapai stabilisasi (pemuliham hemodinamika dan metabolisme ibu. KomplikasiSolutio PlacentaHemolisisKelainan mataHELLP SyndromeKelainan GinjalPencegahanMeningkatkan jumlah balai pemeriksaan antenatal dan mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksakan diri sejak hamil-muda;Mencari pada tiap pemeriksaan tanda-tanda pre-eklampsia dan mengobatinya segara apabila ditemukan;Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya pada kehamilan 37 minggu ke atas apabila setelah dirawat tanda-tanda pre-eklampsia tidak juga dapat dihilangkan.

PrognosisBila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan, maka gejala perbaikan akan tampak jelas setelah kehamilannya diakhiri. Eklampsia tidak mempengaruhi kehamilan berikutnya.Prognosis janin pada penderita eklampsia juga tergolong buruk. KesimpulanWanita berusia 18 tahun tersebut terkena eklampsia, salah satu faktor kelalaian pasien adalah karena tidak melakukan antenatal care.