Blok 25

download Blok 25

of 29

description

mk

Transcript of Blok 25

MIOMA UTERIAdhicea Handayani Pally10 2009 134Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta BaratEmail : [email protected]

Abstrak: Mioma uteri merupakan suatu tumor jinak otot polos yang terdiri dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Tumor ini merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita. Penyebab tumor ini menurut teori onkogenik dibagi menjadi 2 faktor yaitu inisiator dan promotor. Faktor yang menginisiasi pertumbuhan mioma uteri masih belum diketahui dengan pasti. Namun hormon estrogen diketahui berpengaruh dalam pertumbuhan tumor ini. Gejala klinis jarang dijumpai pada mioma uteri, jika ada, berupa menorrhagia dan dismenorea. Diagnosa ditegakkan berdasarkan pemeriksaan bimanual, jika ukuran mioma yang besar, dapat diraba berupa permukaan uterus yang berbenjol. Dibantu dengan pemeriksaan sonografi pelvik dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Penatalaksanaan mioma uteri dapat dilakukan dengan pemberian terapi hormonal maupun secara operatif. Pemberian Gonadotropin releasing hormon (GnRH) agonis merupakan terapi hormonal untuk mengurangi gejala perdarahan & ukuran mioma. Tindakan operatif dapat dilakukan berupa mimektomi maupun histerektomi.Kata kunci: Mioma uteri, hormon estrogen, GnRH agonis, histerektomi

PENDAHULUAN

Mioma uteri adalah tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai. Ditemukan satu dari empat wanita usia reproduksi aktif. Mioma uteri dikenal juga dengan istilah leiomioma uteri, fibromioma uteri atau uterin fibroid, ditemukan sekurang-kurangnya pada 20 - 25% wanita di atas usia 30 tahun. Laporan lain dari suatu studi melalui pemeriksaan post mortem pada jenazah wanita menunjukkan angka kejadian mioma yang lebih tinggi yaitu mencapai 50% atau lebih.1Sebagian besar kasus mioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan penderita tidak menyadari adanya kelainan pada uterusnya. Diperkirakan hanya 20 - 50% dari tumor ini yang menimbulkan gejala klinik, terutama perdarahan menstruasi yang berlebihan, infertilitas, abortus berulang, dan nyeri akibat penekanan massa tumor.1Sampai saat ini penyebab pasti mioma uteri belum dapat diketahui secara pasti, namun dari hasil penelitian diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan mioma uteri distimulasi oleh hormon esterogen dan siklus hormonal.1

PEMBAHSAN

A. Anamnesis2,3Sebagaimana diketahui bersama bahwa anamnesis terdiri dari 2 , yaitu: autoanamnesis dan alloanamnesis. Dari kasus yang didapat, disini anamnesis berupa autoanamnesis yaitu langsung menayanyakan kepada pasiennya. Seperti biasa untuk memulai anamnesis, sebelum menanyakan keluhan dan hal hal yang berhubungan dengan keluhan dan penyakit pasien terlebih dahulu kita melakukan anamnesis secara umum.Identitas Nama pasien Nama suami atau keluarga terdekat Alamat Umur : khusus untuk mioma uteri biasanya mengenai usia reproduktif (20 40 tahun). Pekerjaan Riwayat perkawinan Agama Pendidikan terakhir Suku bangsaRiwayat penyakit sekarangHal hal yang perlu ditanyakan, antara lain : Keluhan utama : Adakah keluar cairan dari vagina? Kalau ada, warnanya, darah? Berapa banyak? Adakah rasa gatal pada vulva? Keluhan di daerah abdomen : pembesaran, lokasi, rasa tidak enak atau rasa nyeri?Dari kasus : ibu M datang dengan keluhan haid yang sangat banyak sejak 6 bulan lalu dan baru berhenti setelah 8 hari. Apakah ada benjolan ? Letaknya? Konsistensinya ? Mudah digerakkan atau tidak? Sejak kapan timbulnya? Tentang haid : Kapan hari pertama haid terakhir? Menarche umur berapa? Siklus haid teratur atau tidak? Karena biasanya mioma uteri sering berhubungan dengan hormon, walaupun dari data penelitian yang ada belum dapat dipastikan dengan pasti. Apakah ada nyeri waktu haid? Berapa lama haidnya? Apakah ada perdarahan di antara waktu haid? Kapan terakhir mendapat haid? Banyaknya darah haid? Pada kasus ibu M mengatakan bahwa haidnya sangat banyak Tentang kehamilan : Sudah berapa kali hamil? Berapa anaknya? Dari kasus : ibu M mempunyai 1 orang anak Apakah ada komplikasi dari kehamilan terdahulu? Apakah pernah keguguran?kalau pernah, berapa kali dan pada umur berapa kehamilannya?Riwayat penyakit dahulu pasien Apakah sebelumya sudah pernah mengalami hal yang sama? Apakah pernah mengalami penyakit berat? Apakah sedang menjalani program KB? Alat kontrasepsi yang digunakan? Pada kasus ibu M tidak pernah menggunakan kontrasepsi Proses kelahiran anak pertama bagaimana, lahir normal atau operasi? Apakah sebelumnya pernah diperiksa bagian genitalianya dengan alat alat tertentu? (tindakan pemeriksaan ginekologi) Apakah pernah mengalami penyakit penyakit infeksi pada alat alat genitalia? Apakah pernah operasi daerah perut dan alat kandungan?Riwayat penyakit keluarga Apakah dalam keluarga ada pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan rahim, seperti kanker rahim dan lain lain? Apakah dalam keluarga ada riwayat penyakit penyakit berat? Dapat ditanyakan juga penyakit pada anggota keluarga yang kemungkinan herediterPada system lainBAB dan BAK lancar atau tidak?

B. Pemeriksaan Fisik2,3Pemeriksaan umumPemeriksaan umum yang dapat dilakukan meliputi penilaian kesadaran pasien, menilai tanda-tanda vital pasien, mengukur tinggi badan, berat badan dan indeks massa tubuh. Pada pasien dengan keluhan perdarahan yang sangat banyak selain pemeriksaan TTV, pemeriksaan mata juga penting untuk menilai adanya anemia. Pengukuran indeks massa tubuh berguna karena pasien dengan obesitas memiliki resiko untuk menderita suatu mioma.

Pemeriksaan payudaraPemeriksaan payudara (mamma) terutama mempunyai arti penting bagi penderita perempuan, terutama dalam hubungan dengan diagnostik kelainan endokrin, kehamilan dan karsinoma mamma.

Pemeriksaan PerutPemeriksann perut sangat penting pada setiap penderita ginekologik. Penderita harus tidur terlentang. InspeksiPerlu diperhatikan bentuk, pembesaran atau cekungan, pergerakan dengan pernapasan, kondisi kulit (tebal, mengkilat, keriput, striae, pigmentasi, gambaran vena), parut operasi dan lain-lain.Pembesaran perut ke depan dengan batas yang jelas, menunju ke arah kehamilan atau tumor (mioma uteri atau karsinoma), sedangkan perbesaran ke samping (perut katak) merupakan gejala dari cairan bebas dalam ronggan perut. PalpasiSebelum pemeriksaan dilakukan, kandung kemih dan rektum harus kosong. Sehingga tidak ada kesalahan dalam diagnostik, karena kandung kemih yang penuh akan teraba sebagai kista. Penderita harus menekuk kedua tungkai.Pada pemeriksaan tumor dapat ditentukan lebih jelas bentuknya, besarnya, konsistensinya, batas-batasnya dan gerakannya. Konsistensi tumor biasanya tidak sulit untuk ditentukan, yaitu padat kenyal, padat lunak, padat keras atau kistik. Tumor padat kenyal dan berbenjol-benjol biasanya mioma uteri dan tumor kistik bisanya kista ovari. PerkusiDengan perkusi dapat ditentukan apakah pembesaran perut isebabkan oleh tumor ataukah oleh cairan bebas dalam perut.Pada tumor, perkusi perut pekak terdapat pada bagian yang paling menonjol ke depan apabila tidur terlentang dan apabila tumor tidak terlampau besar, maka terdengar suara timpani disisi perut, kanan dan kiri karena uterus terdorong ke samping.

Pemeriksaan ginekologi Pemeriksaan bimanualMenilai cervix uteri apakah terdapat benjolan didekat cerviks, konsistensi lunak atau padat, berbenjol, nyeri/tidak nyeri.Teraba tumor yang berasal dari rahim dan pergerakan tumor dapat terbatas atau bebas.

C. Pemeriksaan Penunjang4,5Ultra Sonografi (USG)Ultrasonografi transabdominal dan transvaginal bermanfaat dalam menetapkan adanya mioma uteri. Ultrasonografi transvaginal terutamabermanfaat pada uterus yng kecil. Uterus atau massa yang paling besarpaling baik diobservasi melalui ultrasonografi transabdominal. Miom auteri secara khas menghasilkan gambaran ultrasonografi yang mendemonstrasikan irregularitas kontur maupun pembesaran uterus Adanya kalsifikasi ditandai oleh fokus-fokus hiperekoik dengan bayangan akustik. Dengenerasi kistik ditandai dengan adanya daerah yang hipoekoik.

Magnetic Resonance Imagine (MRI)Lebih baik daripada USG tetapi mahal. MRI mampu menentukan ukura, lokasi dan jumlah mioma uteri serta bisa mengevaluasi jarak penembusan mioma submukosa di dalam dinding miometrium. Pada MRI, mioma tampak sebagai massa gelap terbatas tegas dan dapat dibedakan dari miometrium yang normal. MRI dapat mendeteksi lesi sekecil 3 mm yang dapat dilokalisasi denganjelas, termasuk mioma submukosa. MRI dapat menjadi alternatifultrasonografi pada kasus -kasus yang tidak dapat disimpulkan.LaboratoriumHitung darah lengkap dan apusan darah, untuk menilai kadar hemoglobin dan hematokrit serta jumlah leukosit.Tes hormon Chorionic Gonadotropin Tes ini dilakukan karena bisa membantu dalam mengevaluasi suatu pembesaran uterus, apakah oleh karena kehamilan atau oleh karena adanya suatu tumor yang dapat menyebabkan pembesaran uterus menyerupai kehamilan

D. Differential DiagnosisKista ovarium6Kista ovarium merupakan kantung berisi cairan dalam ovarium. Kista dapat berkembang mulai dari periode neonatal hingga postmenopause. Kebanyakan berkembang pada usia aktif secara hormonal, bersifat fungsional dan hilang dengan sendirinya. Gejala kista ovarium dapat menyerupai proses keganasan dan menimbulkan keluhan yang hampir sama seperti kehamilan ektopik, torsio ovarium dan apendisitis. Kista berukuran besar, persisten, dan nyeri membutuhkan operasi hingga pengangkatan ovarium secara menyeluruh. Diperkirakan 7% wanita premenopause dan postmenopause memiliki kista ovarium.Patofisiologi kista ovarium cukup beragam, sesuai dengan jenis-jenis kista yang terjadi. Kista folikel terjadi akibat stimulasi berlebih FSH dan kekurangan LH pada fase pertengahan siklus, menyebabkan folikel tumbuh menjadi kista (tidak terjadi ovulasi). Kista luteum terjadi akibat kegagalan degenerasi dari korpus luteum, yang menyebabkan korpus luteum tumbuh hingga berdiameter 3 cm (normal