Bisnis Indonesia, Senin, 28 Maret 2011 …...ning katan arus peti kemas ke pelabuhan se besar 2,1%...

1
T RANSPORTASI & L OGISTIK Bisnis Indonesia, Senin, 28 Maret 2011 i5 TRANSIT BISNIS/AJI/MAHER Sumber: diolah JAKARTA: Pengembangan pelabuhan khusus batu bara di Sumatra Selatan terus digenjot untuk mengantisipasi lonjakan volume muatan hingga 50 juta ton per tahun. Pelabuhan batu bara digenjot Dani Rusli Utama, General Manager PT Pelindo II Cabang Palembang, mengungkapkan perseroannya menargetkan proyek pembangunan pelabuhan tersebut dapat beroperasi pada 2013. "Kami tidak bersaing langsung dengan investor KA. Mana yang dulu saja. Yang jelas, kalau kedua infrastruktur ini beroperasi, kami perkirakan masih belum cukup untuk mengangkut batu bara dari Tanjung Enim ke Tanjung Api Api," katanya. Proyek kereta batu bara ke pelabuhan (km) Tanjung Enim-Tanjung Api-api 30 Tanjung Emin-Tanjung Carat 270 Importir agar dievaluasi JAKARTA: Asosiasi Logistik dan Forwar- der Indonesia (ALFI) mendesak kepada Dit - jen Bea dan Cukai untuk mengevaluasi ke- beradaan perusahaan importir yang tidak memiliki fasilitas pergudangan di luar pela- buhan. Widijanto, Ketua Bidang Perdagangan dan Kepabeanan ALFI DKI Jakarta, mengatakan salah satu penyebab lamanya penumpukan barang impor di Pebuhan Tanjung Priok ada- lah importir tidak memiliki fasilitas gudang. “Akibatnya barang atau peti kemas impor terlalu lama dan sengaja ditumpuk di dalam Pelabuhan karena importirnya tidak punya gudang sendiri di luar,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Dia mengatakan selain menyebabkan ke- padatan di lapangan penumpukan impor Priok, kondisi ini mengganggu kegiatan bongkar muat. ”Bea dan Cukai mesti mengevaluasi dan mewajibkan para importir tersebut punya fa- silitas gudang di luar pelabuhan,” tuturnya. Widijanto menambahkan akibat kepadat - an lapangan penumpukan di dalam pelabuh- an menyebabkan biaya logistik membeng- kak. (BISNIS/K1) TAMBAH ARMADA: Beberapa karyawan sedang menyiapkan kendaraan di ruang pamer Silverline Auto Rent, anak usaha milik Barly Group, di Jakarta, kemarin. Silverline Auto Rent yang beroperasi sejak 2 tahun lalu mencatat pertumbuhan bisnis hingga 200% dan saat ini memiliki armada 1.700 unit kendaraan. Perusahaan itu berencana menambah 1.100 unit kendaraan sampai dengan akhir tahun ini. JSK dapat kontrak angkutan batu bara BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Jaya Samudra Karunia Shipping (JSK Shipping) meraih kontrak baru untuk angkutan batu bara domes- tik dan internasional sebesar 5,8 juta ton per tahun dari PLN dan Guodian Power Plant, China.Kontrak untuk angkutan domestik diperoleh oleh perusahaan pe- layaran itu dari PT. PLN Tanjung Jati B Unit 3 dan 4 sebanyak 4.3 juta per tahun selama 14 tahun. Kemudian kontrak angkutan ekspor didapat dari Guodian Power Plant (China) sebanyak 1,5 juta per tahun selama 5 ta- hun.Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur JSK Shipping, Dennis S.K. Jang pada acara penerimaan sertifi- kat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kepada PT JSK Shipping dari SGS (Societe Generale de Surveillance) pekan lalu. Dia mengungkapkan perusahaannya menargetkan untuk angkutan ekspor batu bara tahun ini sebesar 3 juta ton se- hingga diharapkan mampu meraih pen- dapatan freight (ongkos angkut) sedikit- nya US$50 juta. Sementara itu, untuk angkutan batu bara domestik ditargetkan 5 juta ton den- gan pendapatan sekitar US$80 juta. JSK, kata dia, kini mengoperasikan 8 unit kapal berbendera Indonesia dengan nilai asset setara dengan US$128 juta, terdiri dari 4 unit kapal jenis panamax dan 4 unit handymax. Dengan jumlah armada itu pada tahun lalu telah mengangkut 3 juta ton untuk angkutan domestik dan 1,5 juta ekspor. Menurut Dennis, dalam tahun ini me- nambah tiga kapal lagi jenis panamax dan supramax senilai US$100 juta yang semuanya dibiayai oleh bank lokal. “Kini bank lokal sudah banyak yang menawarkan kredit jangka panjang ke- pada industri pelayaran dengan bunga dibawah 8%,” katanya. Dia mengatakan pengadaan tiga kapal ini bank lokal memberikan kredit dengan jangka waktu delapan tahun. Jadi dengan bantuan bank lokal ini ke depan usaha pelayaran nasional akan bangkit menggantikan peran kapal asing terutama dalam angkutan ekspor yang masih dikuasai asing. “Kepercayaan dari PLN, bank lokal dan Guodian tidak akan kami sia-siakan, tetapi kami harus lebih memacu diri dan mening- katkan mutu jasa dan pelayanan, ujarnya. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut dengan spesialisasi dalam pengangkutan kargo curah (bulk carrier) telah berhasil memperoleh serti- fikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk ruang lingkup provision of shipping and chartering dari lembaga sertifikasi yang berbasis di Swiss dengan reputasi internasional. (K47) Tender Kalibaru hanya untuk BUP OLEH BERLIANA ELISABETH S. & TULARJI Bisnis Indonesia JAKARTA: Tender proyek pe- ngembangan Pelabuhan Tan- jung Priok di Utara Kalibaru hanya boleh diikuti oleh per- usahaan yang sudah mengan- tongi izin sebagai badan usaha pelabuhan (BUP). Menurut rencana, pemerintah akan menggelar tender proyek ini pada bulan depan. Suwandi Saputro, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kepada Bisnis menegaskan peserta tender hany- alah perusahaan yang telah mengantongi izin BUP. Saat ini, perusahaan yang memiliki izin BUP sebanyak 32 perusahaan swasta dan 4 BUP dari badan usaha milik negara (BUMN). Suwandi mengatakan lelang atau tender proyek Kalibaru Utara itu merupakan ten- der untuk mencari investor sebagai penge- lola terminal, sehingga investor itu harus- lah yang bergerak di bidang kepelabuhan- an dan sudah mengantongi izin BUP. Persyaratan tender dengan memiliki izin BUP ini karena setelah terbentuk terminal, investor tersebut akan mengelolanya. Jadi, untuk bisa mengikuti tender, perusahaan yang berminat ikut tender, wajub mengu- rus izin BUP, tuturnya. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok perlu dilakukan dalam waktu dekat, karena terjadi peningkatan muatan yang sangat besar. Sejak 2000, setiap tahunnya terjadi pe- ningkatan arus peti kemas ke pelabuhan sebesar 2,1% per tahun. Sampai 2010, su- dah lebih dari 4 juta TEUs. Dari peningkat- an peti kemas itu, diperkirakan pada 2014 terjadi kelebihan (overload) peti kemas. Dia menambahkan proyek pengembang- an Pelabuhan Tanjung Priok di utara Kali- baru ini senilai Rp4,4 triliun. Sebelumnya kementerian perhubungan menyatakan untuk fase pertama memiliki nilai Rp8,8 triliun. Separuh dari kebutu- han dana itu akan dibiayai oleh pinjaman dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Sisanya Rp4,4 triliun akan ditawarkan ke- pada investor melalui lelang investasi. Sebelumnya, Direktur Utama PT Pela- buhan Indonesia (Pelindo) II RJ. Lino me- ngatakan sangat optimistis bahwa peme- rintah akan secepatnya memberikan restu kepada perseroan untuk menjadi pelak- sana proyek Kalibaru. Hal ini karena Kalibaru Utara ini masuk dalam wilayah kerja Pelindo II berdasarkan rencana induk (master plan) 2007. “Saya optimistis, Kementerian perhu- bungan akan memberikan formalitas per- setujuan kepada Pelindo II untuk me- laksanakan proyek Kalibaru ini. Setelah mendapat formalitas, kami segera mengge- lar tender konstruksi,” tuturnya. Lino bahkan mengklaim sudah menda- pat komitmen dari dua bank BUMN untuk mendanai proyek ini, senilai Rp14,4 trili- un. Menteri Perhubungan Freddy Numberi sebelumnya mengatakan proyek Kalibaru ini sepenuhnya memerlukan reklamasi. Dengan demikian, berdasarkan master plan Pelabuhan Teluk Jakarta yang terba- ru, proyek Kalibaru tidak termasuk dalam wilayah kerja Pelindo II. Karena ini semu- anya reklamasi, bukan menjadi wilayah kerjanya, katanya. Namun Freddy mengakui bahwa Pelindo II memiliki keunggulan untuk mengelola pro - yek Kalibaru ini karena sudah lebih dahulu melakukan aktivitas di Tanjung Priok. Untuk itu, pemerintah memberikan margin prefer- ence (hak untuk memberikan tawaran lebih tinggi) sebesar 10% untuk Pelindo II. Digugat Sementara itu, The National Marine Ins- titute (Namarin) diketahui telah meram- pungkan materi gugatan atas UU No.17/2008 tentang Pelayaran dan siap diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada pekan kedua April 2011. Di sisi lain, organisasi ini menyesalkan polemik kewenangan proyek pengembang- an pelabuhan di kawasan utara Kalibaru antara Kemenhub dan Pelindo II. Direktur Eksekutif Namarin Siswanto Rusdi mengatakan materi gugatan atas UU No. 17 tahun 2008 sudah rampung. “Paling lambat pekan kedua April sudah bisa kami ajukan ke MK,” katanya kepada Bisnis, ke- marin. Dia mengharapkan hasil dari gugatan tersebut diharapkan dapat mengakhiri po- lemik kewenangan antara Otoritas Pela- buhan (OP) dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yakni PT Pelindo I, II, III, dan IV. Polemik kewenangan itu, katanya, dido- rong oleh adanya penafsiran yang tidak sama mengenai pasal-pasal yang memuat tentang OP. ([email protected]/ [email protected]) UU Pelayaran digugat ANTARA/NURUDDIN

Transcript of Bisnis Indonesia, Senin, 28 Maret 2011 …...ning katan arus peti kemas ke pelabuhan se besar 2,1%...

Page 1: Bisnis Indonesia, Senin, 28 Maret 2011 …...ning katan arus peti kemas ke pelabuhan se besar 2,1% per tahun. Sampai 2010, su - dah lebih dari 4 juta TEUs. Dari peningkat-an peti kemas

TRANSPORTASI & LOGISTIKBisnis Indonesia, Senin, 28 Maret 2011 i5

TRANSIT

BISNIS/AJI/MAHERSumber: diolah

JAKARTA: Pengembangan pelabuhan khusus batu bara di Sumatra Selatan terus digenjot untuk mengantisipasi lonjakan volume muatan hingga 50 juta ton per tahun.

Pelabuhanbatu baradigenjot

Dani Rusli Utama, General Manager PT Pelindo II Cabang Palembang, mengungkapkan perseroannya menargetkan proyek pembangunan pelabuhan tersebut dapat beroperasi pada 2013.

"Kami tidak bersaing langsung dengan investor KA. Mana yang dulu saja. Yang jelas, kalau kedua infrastruktur ini beroperasi, kami perkirakan masih belum cukup untuk mengangkut batu bara dari Tanjung Enim ke Tanjung Api Api," katanya.

Proyek kereta batu bara ke

pelabuhan (km)

Tanjung Enim-Tanjung

Api-api

30

Tanjung Emin-Tanjung

Carat

270

Importir agar dievaluasiJAKARTA: Asosiasi Logistik dan For war -

der Indonesia (ALFI) mendesak kepada Dit -jen Bea dan Cukai untuk mengevaluasi ke -ber adaan perusahaan importir yang tidak memiliki fasilitas pergudangan di luar pe la -buhan.

Widijanto, Ketua Bidang Perdagangan dan Ke pabeanan ALFI DKI Jakarta, mengatakan sa lah satu penyebab lamanya penumpukan ba rang impor di Pebuhan Tanjung Priok ada -lah importir tidak memiliki fasilitas gudang.

“Akibatnya barang atau peti kemas impor ter lalu lama dan sengaja ditumpuk di da lam Pelabuhan karena importirnya tidak pu nya gu dang sendiri di luar,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Dia mengatakan selain menyebabkan ke -pa datan di lapangan penumpukan impor Priok, kondisi ini mengganggu kegiatan bong kar muat.

”Bea dan Cukai mesti mengevaluasi dan me wajibkan para importir tersebut punya fa -silitas gudang di luar pelabuhan,” tuturnya.

Widijanto menambahkan akibat kepadat -an lapangan penumpukan di dalam pelabuh-an menyebabkan biaya logistik membeng-kak. (BISNIS/K1)

TAMBAH ARMADA: Beberapa karyawan sedang menyiapkan kendaraan di ruang pamer Silverline Auto Rent, anak usaha milik Barly Group, di Jakarta, kemarin. Sil verline Auto Rent yang beroperasi sejak 2 tahun lalu mencatat pertumbuhan bisnis hingga 200% dan saat ini memiliki armada 1.700 unit kendaraan. Perusahaan itu berencana menambah 1.100 unit kendaraan sam pai dengan akhir tahun ini.

JSK dapat kontrak angkutan batu bara

BISNIS INDONESIA

JAKARTA: PT Jaya Samudra Karunia Shipping (JSK Shipping) meraih kontrak ba ru untuk angkutan batu bara domes-tik dan internasional sebesar 5,8 juta ton per tahun dari PLN dan Guodian Power Plant, China.Kontrak untuk angkutan do mestik diperoleh oleh perusahaan pe -layaran itu dari PT. PLN Tanjung Jati B Unit 3 dan 4 sebanyak 4.3 juta per tahun se lama 14 tahun.

Kemudian kontrak angkutan ekspor di dapat dari Guodian Power Plant (China) se banyak 1,5 juta per tahun selama 5 ta -hun.Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur JSK Shipping, Dennis S.K. Jang pada acara penerimaan sertifi-kat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kepada PT JSK Shipping dari SGS (Societe Generale de Sur veillance) pe kan lalu.

Dia mengungkapkan perusahaannya men argetkan untuk angkutan ekspor ba tu bara tahun ini sebesar 3 juta ton se -hing ga diharapkan mampu meraih pen -da patan freight (ongkos angkut) sedikit-nya US$50 juta.

Sementara itu, untuk angkutan batu bara do mestik ditargetkan 5 juta ton den-gan pen dapatan sekitar US$80 juta.

JSK, kata dia, kini mengoperasikan 8 unit kapal berbendera Indonesia dengan ni lai asset setara dengan US$128 juta,

ter diri dari 4 unit kapal jenis panamax dan 4 unit handymax.

Dengan jumlah armada itu pada tahun la lu telah mengangkut 3 juta ton untuk ang kutan domestik dan 1,5 juta ekspor.

Menurut Dennis, dalam tahun ini me -nambah tiga kapal lagi jenis panamax dan supramax senilai US$100 juta yang se muanya dibiayai oleh bank lokal.

“Kini bank lokal sudah banyak yang menawarkan kredit jangka panjang ke -pada industri pelayaran dengan bunga dibawah 8%,” katanya.

Dia mengatakan pengadaan tiga kapal ini bank lokal memberikan kredit de ngan jangka waktu delapan tahun.

Jadi dengan bantuan bank lokal ini ke depan usaha pelayaran nasional akan bangkit menggantikan peran kapal asing terutama dalam angkutan ekspor yang masih dikuasai asing.

“Kepercayaan dari PLN, bank lokal dan Guodian tidak akan kami sia-siakan, te ta pi kami harus lebih memacu diri dan mening-katkan mutu jasa dan pelayanan, ujarnya.

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut dengan spesialisasi dalam pengangkutan kargo curah (bulk carrier) telah berhasil memperoleh serti-fikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk ruang lingkup provision of shipping and chartering dari lembaga sertifikasi yang berbasis di Swiss dengan reputasi internasional. (K47)

Tender Kalibaru hanya untuk BUP

OLEH BERLIANA ELISABETH S. & TULARJIBisnis Indonesia

JAKARTA: Tender proyek pe -ngembangan Pelabuhan Tan -jung Priok di Utara Ka li ba ru hanya boleh diikuti oleh per -

usa haan yang sudah mengan -to ngi izin sebagai badan usa ha

pelabuhan (BUP).

Menurut rencana, pemerintah akan meng gelar tender proyek ini pada bulan depan.

Suwandi Saputro, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Ditjen Perhubungan Laut Ke menterian Perhubungan kepada Bis nis me negaskan peserta tender hany-alah per usahaan yang telah mengantongi izin BUP.

Saat ini, perusahaan yang memiliki izin BUP sebanyak 32 perusahaan swasta dan 4 BUP dari badan usaha milik negara (BUMN).

Suwandi mengatakan lelang atau tender pro yek Kalibaru Utara itu merupakan ten-der untuk mencari investor sebagai pe nge- lo la terminal, sehingga investor itu harus-lah yang bergerak di bidang kepelabuhan-an dan sudah mengantongi izin BUP.

Persyaratan tender dengan memiliki izin BUP ini karena setelah terbentuk terminal, in vestor tersebut akan mengelolanya. Jadi, un tuk bisa mengikuti tender, perusahaan yang berminat ikut tender, wajub mengu-rus izin BUP, tuturnya.

Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok perlu dilakukan dalam waktu dekat, karena terjadi peningkatan muatan yang sa ngat besar.

Sejak 2000, setiap tahunnya terjadi pe -ning katan arus peti kemas ke pelabuhan se besar 2,1% per tahun. Sampai 2010, su -dah lebih dari 4 juta TEUs. Dari peningkat-an peti kemas itu, diperkirakan pada 2014 ter jadi kelebihan (overload) peti kemas.

Dia menambahkan proyek pengembang-an Pelabuhan Tanjung Priok di utara Ka li -ba ru ini senilai Rp4,4 triliun.

Sebelumnya kementerian perhubungan menyatakan untuk fase pertama memiliki ni lai Rp8,8 triliun. Separuh dari kebutu-han dana itu akan dibiayai oleh pinjaman da ri Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Si sanya Rp4,4 triliun akan ditawarkan ke -pa da investor melalui lelang investasi.

Se belumnya, Direktur Utama PT Pela -buh an Indonesia (Pelindo) II RJ. Lino me -

nga ta kan sangat optimistis bahwa pe me -rintah akan secepatnya memberikan res tu ke pada perseroan untuk menjadi pe lak -sana pro yek Kalibaru. Hal ini karena Kalibaru Utara ini masuk dalam wilayah kerja Pe lindo II berdasarkan rencana induk (master plan) 2007.

“Saya optimistis, Kementerian per hu -bungan akan memberikan formalitas per -se tujuan kepada Pelindo II untuk me -laksanakan proyek Kalibaru ini. Setelah men dapat formalitas, kami segera mengge- lar tender konstruksi,” tuturnya.

Lino bahkan mengklaim sudah men da -pat komitmen dari dua bank BUMN un tuk mendanai proyek ini, senilai Rp14,4 tri li -un.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi se belumnya mengatakan proyek Kalibaru ini sepenuhnya memerlukan reklamasi. De ngan demikian, berdasarkan master plan Pelabuhan Teluk Jakarta yang terba-ru, proyek Kalibaru tidak termasuk dalam wilayah kerja Pelindo II. Karena ini se mu -a nya reklamasi, bukan menjadi wi la yah ker janya, katanya.

Namun Freddy mengakui bahwa Pelindo II me miliki keunggulan untuk mengelola pro -yek Kalibaru ini karena sudah lebih dahulu melakukan aktivitas di Tanjung Priok. Un tuk itu, pemerintah memberikan mar gin prefer-ence (hak untuk memberikan tawaran le bih ting gi) sebesar 10% un tuk Pelindo II.

DigugatSementara itu, The National Marine Ins-

titute (Namarin) diketahui telah meram -pung kan materi gugatan atas UU No.17/2008 tentang Pelayaran dan siap di a jukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) pa da pekan kedua April 2011.

Di sisi lain, organisasi ini menyesalkan po lemik kewenangan proyek pengembang-an pelabuhan di kawasan utara Kali ba ru antara Ke men hub dan Pelindo II.

Direktur Eksekutif Namarin Siswanto Rusdi mengatakan materi gugatan atas UU No. 17 tahun 2008 sudah rampung. “Paling lam bat pekan kedua April sudah bisa kami aju kan ke MK,” katanya kepada Bisnis, ke -ma rin.

Dia mengharapkan hasil dari gugatan ter sebut diharapkan dapat mengakhiri po -lemik kewenangan antara Otoritas Pe la -buh an (OP) dan Badan Usaha Pe la buh an (BUP) yakni PT Pelindo I, II, III, dan IV.

Polemik kewenangan itu, katanya, dido-rong oleh adanya penafsiran yang tidak sa ma mengenai pasal-pasal yang memuat ten tang OP. ([email protected]/[email protected])

UU Pelayaran digugat

ANTARA/NURUDDIN