Bisnis Di Era Globalisasi

19
BISNIS DI ERA GLOBALISASI OLEH KELOMPOK I 1. Atik Ratna Damayanti 2. Sumiyem 3. Yuli Astuti 4. Risqi Susanti 5. Joko Suyanto 6. L. Agung Ariyanto 7. Wahyu Chris. T 8. Widodo 9. Nino Dwi Cahyono

Transcript of Bisnis Di Era Globalisasi

Page 1: Bisnis Di Era Globalisasi

BISNIS DI ERA GLOBALISASI

OLEH

KELOMPOK I

1. Atik Ratna Damayanti

2. Sumiyem

3. Yuli Astuti

4. Risqi Susanti

5. Joko Suyanto

6. L. Agung Ariyanto

7. Wahyu Chris. T

8. Widodo

9. Nino Dwi Cahyono

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

STIE WIJAYA MULYA SURAKARTA

Page 2: Bisnis Di Era Globalisasi

2011

PENDAHULUAN

Secara umum, bisnis (business) tidak lepas dari aktivitas produksi, pembelian,

penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan.

Berbicara tentang bisnis identik berbicara tentang perusahaan sedangkan pelaku bisnis

sering diidientikkan dengan pedagang, pengusaha, usahawan atau wiraswatawan. Untuk

memahami seluk beluk bisnis seorang bisnisman (businessman) harus memiliki

pengetahuan, pemahaman dan penguasaan ilmu ekonomi perusahaan serta konsep-konsep

pokoknya. Selain itu seorang bisnisman juga harus memiliki kiat-kiat jitu serta intuisi

bisnis yang tepat dalam menjalankan bisnisnya agar memperoleh keberhasilan.

Perkembangan internet dan bisnis yang menyertainya dalam beberapa tahun ini

juga makin terasa dampaknya dalam aktivitas masyarakat keseharian. Kemudahan

komunikasi yang disajikan memungkinkan perolehan informasi seketika. Dekade ini

menyajikan kemajuan luar biasa dalam ketersediaan informasi, kecepatan komunikasi,

bahan-bahan baru, kemajuan biogenetika, obat-obatan, serta keajaiban elektronika.

Kemajuan teknologi komputasi, telepon, dan televisi telah memberikan dampak besar

terhadap cara perusahaan menghasilkan dan memasarkan produk mereka. Karena

teknologi telah memberikan makanan, pakaian, perumahan, kendaraan, dan hiburan baru

yang lebih bervariasi. Jarak geografis dan budaya telah menyempit dengan munculnya

pesawat udara, mesin faks, sambungan telepon, dan komputer global serta siaran televisi

satelit. Kemajuan-kemajuan ini memaksa perusahaan untuk mengerti bahwa hakikat

pasar tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.

Globalisasi dan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada

‘yang terkuat yang bertahan’. Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang

mampu menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang

mampu memberikan apa yang siap dibeli orang. Baik individu, bisnis, kota bahkan

seluruh negara harus menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan

(marketable value) yaitu barang dan jasa yang menarik minat beli.

Dalam era globalisasi berarti setiap orang bisa mendapatkan informasi dengan

mudah dan dari mana saja dalam waktu yang singkat, segala sesuatu yang terjadi di

belahan dunia manapun bias diakses oleh setiap orang, pergolakan ekonomi dan

2

Page 3: Bisnis Di Era Globalisasi

perubahan mata uang dunia dapat dilacak dari kantor / tempat kerja hanya lewat alat

elektronik yang canggih yaitu komputer. Jadi permasalahan dan tantangan berbisnis di

Indonesia khususnya sangatlah multi kompleks baik dari dalam perusahaan sendiri

maupun dari luar seperti halnya persaingan mutu produk atau pemasaran dalam

perdagangan pasar dunia yang mengglobal.

Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

domestic (nasional) maupun di pasar internasional atau global. Tanpa terkecuali di

Negara kita, dunia usaha di Indonesia juga berkembang dengan pesat. Perdagangan bebas

AFTA (ASEAN Free Trade Area) di tahun 2003 dan APEC (Asia-Pacific Economic

Cooperation) mulai tahun 2020 memberikan kesempatan para produsen untuk

memasarkan produknya secara bebas.

Sebagai dampak globalisasi dan perubahan teknologi, situasi pasar saat ini

didorong ke arah keadaan yang berbeda jauh sekali dibandingkan situasi pasar

sebelumnya.

Perubahan-perubahan tersebut tampak pada berbagai fenomena, antara lain:

- Kekuasaan saat ini sudah beralih ke tangan konsumen.

- Skala produksi yang besar tidak lagi merupakan keharusan.

- Batasan-batasan negara dan wilayah tidak lagi menjadi kendala.

- Teknologi dengan cepat dapat dikuasai dan ditiru.

- Setiap saat akan muncul pesaing-pesaing dengan biaya yang lebih murah.

- Meningkatnya kepekaan konsumen terhadap harga dan nilai.

Situasi dan kondisi demikian memotivasi pelaku bisnis agar senantiasa mampu

mengantisipasi pasar secara berkesinambungan. Untuk itulah, agar dapat bertahan,

mereka perlu menganalisis pasar, mengenali peluang, memformulasikan strategi

pemasaran, mengembangkan taktik dan tindakan spesifik, serta menyusun anggaran

pelaporan kinerja. Perusahaan harus mampu memberikan apa yang diharapkan pelanggan

dan menepati janji-janjinya secara konsisten. Dengan demikian, perencanaan bisnis yang

benar-benar matang sangat diperlukan, sehingga bisnis dapat tumbuh berkembang dan

mampu menghasilkan laba sebagaimana diharapkan.

3

Page 4: Bisnis Di Era Globalisasi

RUMUSAN MASALAH

Menggeluti dunia bisnis sekarang ini tidaklah mudah dan memang tidak

semudah dulu, persaingan yang sangat ketat, tuntutan konsumen yang sangat tinggi,

menjalin mitra kerja tidaklah semudah yang kita bayangkan.

Dunia kita saat ini kian maju dan canggih serta tehnologi begitu cepatnya bergulir

terus ke arah perubahan yang tak terbatas, dampaknya bagi kehidupan manusia (secara

umum) adalah kehidupan yang mekanistis seperti halnya : hari demi hari berlalu tanpa

ada makna yang berarti, individu makin kurang reseptive / responsive terhadap

sesamanya dan atau lingkungan sekitarnya.

Sedangkan dalam segi bisnis (secara khusus) kemajuan pengetahuan / tehnologi

yang canggih mengakibatkan banyaknya pengusaha mengeksploitasi tenaga /

pengetahuan / waktu karyawan untuk kepentingan dirinya tanpa memberikan kompensasi

yang memadai; di sisi lain karyawan menjadi makin egocentis dan kehilangan semangat

kerjanya, mereka lebih mementingkan uang / gaji daripada kepentingan orang lain atau

perusahaannya.

Secara singkat etika kerja dan nilai-nilai kehidupan untuk menjadi orang yang

sukses dan berguna menjadi kabur dan sudah usang di era sekarang ini.

Selain yang telah dinyatakan diatas, dalam era globalisasi ini dunia ekonomi

semakin menjadi saling tergantung satu sama lain (Interlinked Economy) dan sekarang

sudah nyata antara kekuatan-kekuatan industri besar di dunia yaitu Amerika, Jepang, dan

Eropa, menguasai perekonomian dunia.

Persekutuan yang dibentuk negara-negara ini memungkinkan ILE terus tumbuh

dan berkembang serta siap menghadapi tantangan zaman.

Namun bagaimana dengan negara-negara kecil / negara berkembang seperti

halnya Indonesia ; tentunya sangat menyulitkan.

Fenomena inilah yang membuat peran seorang pemimpin perusahaan tidaklah

mudah dalam era sekarang ini khususnya di negara Indonesia.

Adanya pasar bebas yang mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan

persaingan promosi yang lebih tajam, karena banyaknya jenis produk yang ditawarkan.

Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat berhati-hati dalam mengisi celah-celah

4

Page 5: Bisnis Di Era Globalisasi

bisnis melalui berbagai macam strategi pemasaran. Hal ini merupakan tantangan bagi

perusahaan terutama perusahaan baru untuk bertahan di dalam kompetisi ini dan bersaing

dengan perusahaan-perusahaan lama yang telah lebih dahulu dikenal masyarakat.

Masing-masing perusahaan berupaya untuk dikenal, diperhatikan serta diminati banyak

orang demi kelangsungan usahanya.

Jadi sekarang, peran dan tanggung jawab pemimpin perusahaan makin berat dan

yang pasti dibutuhkan kualitas kepemimpinan yang unggul supaya dapat membawa

perusahaannya kearah kemajuan dan dapat mengikuti trend / mampu mengantisipasi

perubahan dan juga mengatasi permasalahan yang setiap saat bisa terjadi serta membawa

perusahaannya memiliki keunggulan kompetitif, jika tidak, maka dapat dipastikan

perusahaan tersebut gulung tikar / pailit.

Dalam mengelola bisnis pada era globalisasi dibutuhkan seorang pemimpin yang

unggul, dalam arti pemimpin tersebut mampu membawa perusahaannya memiliki

keunggulan kompetitif.

PEMBAHASAN

Era globalisasi adalah situasi dan keadaan yang seolah-olah tanpa batas antar

orang, tugas, tempat, ruang atau dengan kata lain “mendunia.”

Sehingga dalam menjalankan bisnis dalam era globalisasi ini para pelaku bisnis

menghadapi tantangan utama, yakni :

1. Pelanggan lebih menuntut kecepatan waktu, dan budaya instant sudah menjadi

trend masa kini. Hal ini menjadikan waralaba yang laris adalah yang dapat

menyediakan makanan cepat saji.

2. Etika-etika dalam bisnis kurang diperhatikan oleh pelaku bisnis yang memang

hanya mengandalkan kekuatan dan kekuasaan saja, sehingga terjadilah

pengkotak-kotakan kepada pelaku bisnis menurut suku, etnis ataupun agama.

3. Pelanggan kini lebih cerdas dan kritis, dalam arti mereka tidak hanya melihat

harga tetapi juga membandingkan dengan mutu atau kualitas produk dan pasti

akan mengklaim jika kecewa terhadap suatu produk yang dibelinya.

4. Ditentukan adanya standar mutu tertentu yang diputuskan secara bersama-sama

oleh suatu komite yang ditunjuk, misalnya ISO.

5

Page 6: Bisnis Di Era Globalisasi

5. Tingkat ekspansi dan persaingan bisnis sangat tinggi, baik secara domestic

maupun internasional, begitu suatu produk muncul di pasaran dan ‘booming’ ,

pasti dalam sekejap ada produk lain yang meniru, entah halal maupun tidak.

6. Perubahan yang sangat cepat kadang-kadang tak terduga atau memang sulit

diduga, misalnya setelah terjadi pemboman gedung WTC di AS oleh teroris, pasar

modal dunia menjadi lesu dan bergejolak tak menentu, yang pasti dampaknya ke

aspek bisnis yang sangat mengejutkan bagi setiap pelaku bisnis.

7. Muncul ketidak pastian di sekitar hal-hal yang berkaitan dengan sumberdaya

manusia, misalnya bagaimana memotivasi karyawan dengan bermacam-macam

latar belakang pendidikannya, bagaimana mendapatkan karyawan yang

berkualitas, cerdas, berwawasan luas dalam lingkup domestic dan internasional.

Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses

perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang

dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal  

pokok yang harus dimiliki perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu

organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap

tingkat apapun dalam perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus

mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.

Membawa perusahaan ke arah sukses adalah impian dan harapan setiap pemimpin

bisnis, sepertinya memang mudah jika hanya berupa teori, namun akan menjadi sulit jika

harus diterapkan menjadi suatu rancangan strategi yang menghasilkan program masa

depan dan mampu menjawab tantangan.

Oleh karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang unggul dengan ciri-ciri

sebagai berikut :

1. Memiliki tujuan yang tepat.

Penetapan tujuan merupakan salah satu langkah dasar yang sangat penting untuk menuju

tangga sukses dan jika kita merencanakan terlebih dahulu, pasti akan senang melihat

banyak hal yang kita inginkan itu bisa terwujud.

Agar tujuan lebih bisa terukur kinerjanya, maka perlu diingat SMART [Spesific,

Measurable, Attainable, Realistic, Tangible].

6

Page 7: Bisnis Di Era Globalisasi

Tanpa menetapkan tujuan, visi kita hanya tetap menjadi angan-angan. Dan satu hal yang

pasti adalah sikap realistis kita, yakni untuk mencapai tujuan haruslah ada kerja keras

atau usaha besar dan tingkat usaha kita sesuai dengan tujuan yang telah kita tetapkan.

2. Berpikir imajinatif dan inovatif.

Yang dimaksudkan adalah seorang pemimpin yang senantiasa berpikir ke arah masa

depan, membuat rancangan-rancangan strategi yang imajiner tetapi tetap berpijak pada

realitas perusahaan, masa kini dan kemampuan diri.

3. Memiliki antusiasme yang berasal dari dalam hati.

Menanamkan rasa antusiasme dalam diri kita merupakan energi positif untuk

membangkitkan semangat kerja.

Abraham Lincoln pernah mengatakan, “Aku akan mempersiapkan diri dan pasti

kesempatanku untuk sukses akan tiba.” Itulah antusiasme yang ditanamkan dalam diri

sendiri, selama perjalanan menuju kursi kepresidenan, beliau telah melewatinya dan

berhasil.

4. Berorientasi pada pelayanan.

Pemahaman baru dan lebih manusiawi adalah proses kerja yang menempatkan pelanggan

sebagai posisi yang paling tinggi dan paling penting karena mereka adalah bagian yang

paling utama dalam bisnis.

Selain keharusan mengubah diri, dunia usaha juga harus melihat perubahan itu sendiri

secara baru. Pemimpin seharusnya selalu membuat perubahan terus menerus sebagai cirri

utama kinerjanya dalam perusahaan.

5. Memiliki sifat pemberani dan bertanggung jawab.

Sifat ini juga merupakan bagian yang penting untuk sukses, sepertinya tak aka nada

pertumbuhan dan perkembangan pribadi jika kita tidak berani berubah dan disiplin dalam

bekerja.

Para pemimpin besar adalah orang-orang yang pemberani dalam artian mereka berani

menghadapi tantangan, bahaya, hambatan maupun gangguan yang ada di sekitarnya;

7

Page 8: Bisnis Di Era Globalisasi

keberanian di sini diartikan sebagai kesediaan untuk bekerja di jalan yang berbahaya dan

melakukan hal yang berbahaya jika memang diperlukan bukan karena semata-mata ingin

hidup dalam bahaya bahaya, namun karena ingin menyelesaikan pekerjaan dengan baik;

intinya bahwa seorang pemberani tidak takut terhadap masalah, menganalisanya dan

memusatkan pada solusi yang akan dicapai serta menerapkannya pada tindakan nyata.

Sedangkan ciri orang yang bertanggung jawab adalah memiliki komitmen dan dedikasi

dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga tujuan yang dicapai bukanlah seberapa besar

penghasilan atau keuntungan semata, melainkan demi tujuan kemajuan perusahaan dan

perkembangan diri. Sebelum tujuan akhir tercapai, mereka tidak akan berhenti, karena

seorang pemimpin sejati tidak mengenal kata menyerah atau putus asa.

Sebagai manajer, dia bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu

melakukan kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan

mengkontribusikannya pada perusahaan. Sikap manajer yang mungkin selama ini begitu

toleran terhadap setiap kesalahan karyawan manajer patut diubah. Manajer harus

mengambil posisi untuk mencegah terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan kerja.

Memang suatu ke berhasilan biasanya didasarkan pada kegagalan yang pernah

dialaminya. Namun manajer harus mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan

evaluasi diri.

Fungsi manajer adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang

hanya sebagai penyelia. Dalam hal ini manajer harus mendorong para karyawan untuk

menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan

tersebut ke karyawan lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong karyawan untuk

mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan

bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan.

Untuk menghadapi perubahan pasar yang sangat cepat sangatlah diperlukan

perencaan yang tepat. Perencanaan bisnis yang baik harus dapat secara jelas

menggambarkan karakteristik bisnis yang sedang atau akan dilaksanakan sehingga pihak-

pihak yang tertarik dapat melihat secara transparan dan mengerti dengan jelas prospek

perkembangannya dimasa yang akan datang. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat

asumsi-asumsi serta alasan yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan, seperti dasar

perhitungan besarnya permintaan dan proyeksi penjualan, perhitungan harga pokok

8

Page 9: Bisnis Di Era Globalisasi

penjualan, strategi-strategi yang akan dilakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk

pengembangan bisnis.

Rencana bisnis yang disusun secara cermat akan sangat menolong dalam

pengambilan keputusan karena subtansinya mencakup strategi, target, dan posisi bisnis di

tengah-tengah persaingan yang ada. Agar semua tujuan tersebut tercapai, sangat

diperlukan strategi untuk mencapai keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing ini

penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis karena tidak lepas dari

prinsip-prinsip ekonomi, yaitu bagaiman kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan

lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang ditimbulkan dan memaksimalkan

keuntungan.

Disamping itu juga harus diperlukan berbagai upaya penyelarasan dengan prinsip-

prinsip pemasaran modern, yaitu kepuasan konsumen (customer satisfaction) atau

menyediakan barang dan jasa yang sesuai keinginan konsumen, kualitas yang diinginkan

konsumen, harga yang kompetitif, layanan yang tepat waktu (just-in-time), serta

memelihara kesetiaan pelanggan (customer loyalty).

Mencuri perhatian khalayak merupakan tugas yang tidak mudah. Diperlukan

kerjasama dan komitmen yang tinggi dari perusahaan yang ingin sukses, dikenal dan

diminati banyak orang. Persaingan yang ketat antar perusahaan membuat para pelaku

dunia bisnis tersebut terus melakukan inovasi dan berani tampil beda dari para

pesaingnya. Setiap perusahaan juga harus menampilkan ciri khas yang tidak dimiliki oleh

perusahaan lain.

Ada banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka merebut

perhatian dari khalayaknya, salah satunya yakni melalui konsep experimental marketing.

Pemikiran Bernd H. Schmitt tentang hubungan antara produk dan konsumennya yang

dituangkan dalam buku Experimental Marketing (EM) memang sudah lama ada, sejak

1999 (http://202.59.162.82/swamajalah). Namun, rupanya dari tahun ke tahun ide

memberi perhatian khusus terhadap perilaku dan aspirasi konsumen terus berkembang.

Pemikiran dosen di Columbia Business School New York ini banyak dimanfaatkan untuk

mendekati, mendapatkan dan mempertahankan konsumen loyal. Melalui konsep ini,

perusahaan mencoba melibatkan konsumen melalui emosi, perasaan, mendorong mereka

untuk berpikir, melakukan tindakan, maupun untuk menjalin komunitas. Keberhasilan

9

Page 10: Bisnis Di Era Globalisasi

mengeksekusi lima elemen ini akan membuat merk tertanam di hati konsumen. Kini, para

produsen beramai-ramai menghadirkan pengalaman yang unik, positif dan mengesankan

kepada konsumen.

Dewasa ini, persaingan perusahaan untuk memperebutkan pelanggan tidak lagi

terbatas pada atribut fungsional produk, melainkan juga sudah dikaitkan dengan merk

yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya. Merk dapat diistilahkan dengan

ekuitas merk. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus berusaha untuk berada

di deretan terdepan dalam benak konsumen pada saat konsumen membutuhkan. Untuk

mencapai hal tersebut, poduk harus memiliki ekuitas merk yang kuat.

Meskipun porsi anggarannya masih relative kecil dibandingkan dengan bauran

komunikasi utama – iklan dan promosi – namun pengeluaran untuk event marketing

semakin meningkat.

Event Marketing activities (brand activation) adalah salah satu bentuk promosi

merk yang mendekatkan dan membangun interaksi merk dengan penggunanya melalui

aktivitas pertandingan olahraga, hiburan, kebudayaan, social, atau aktivitas public yang

menarik perhatian lainnya. Event marketing / brand activation kini semakin diakui

sebagai salah satu cara yang efektif dalam membangun ekuitas merk.

Event Marketing memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan costumer di

dalamnya. Menurut Sumardy dan Yoris Sebastian, pengamat marketing, dalam dua tahun

terakhir, event atau brand activation memiliki peranan yang cukup besar dalam kegiatan

komunikasi pemasaran. Padahal sebelumnya, event dianggap sebagai pelengkap kegiatan

komunikasi lainnya, karena perusahaan masih banyak mengandalkan kegiatan above the

line atau pemasangan iklan pada media massa..

Dalam perspektif membangun merk, brand activation mempunyai banyak

peluang untuk mencapai keberhasilan. Ini karena event pada dasarnya diselenggarakan

untuk menciptakan suasana hati yang santai dan bahagia. Pada saat itulah orang lebih

mudah menerima pesan persuasi yang disampaikan pemilik merk.

10

Page 11: Bisnis Di Era Globalisasi

KESIMPULAN

Seorang pemimpin masa depan yang unggul haruslah memiliki kemampuan

melihat masa depan dan merencanakan strategi yang dapat diterapkan serta mampu juga

membangun rasa kepercayaan dan kepemilikan dalam diri para karyawannya.

Profil pemimpin unggul yang demikian tentunya akan membawa perusahaan

memiliki keunggulan kompetitif yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau

produk yang bermutu tinggi dan keunggulan-keunggulan lain, misalnya harga bersaing,

layanan cepat dan aman, dan lain sebagainya.

Prestasi yang hebat tidaklah tercapai secara kebetulan, namun harus dipikirkan

secara serius dan diusahakan secara terus menerus serta didukung oleh semua orang yang

terlibat di dalamnya. Jadi pemimpin yang unggul haruslah menjadi pemain sekaligus juga

pelatih bagi karyawan lainnya.

Unggul adalah kata yang tepat untuk menunjuk suatu kualitas seseorang, yang

dimaksud disini adalah pemimpin yang selangkah lebih maju disbanding dengan

pemimpin lainnya, baik dalam pemikiran, rencana, produktivitas, maupun pelayanan. Jadi

beruntunglah perusahaan yang memiliki pemimpin yang unggul, karena dapat dipastikan

perusahaan akan maju dan menang dalam kompetisi pasar global bahkan mungkin akan

memimpin perekonomian dunia. Namun agar memiliki nilai nyata, keunggulan

seharusnya memberi pedoman pada semua bidang hidup kita; maksudnya bahwa

seseorang selain bisa menjadi pemimpin bisnis yang hebat di perusahaan raksasa, juga

bisa membina kehidupan rumah tangganya harmonis dan sejahtera, itulah keunggulan

sejati. Yang perlu ditekankan bahwa yang membedakan seorang pemimpin dengan

pemimpin lainnya adalah kualitas, karena yang membuatnya berbeda adalah pemimpin

tersebut memiliki figure yang pantas untuk diteladani, memberi inspirasi bagi karyawan,

menarik orang untuk membuat komitmen dan loyal terhadap perusahaan, pantang

menyerah sebelum meraih sukses.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk merebut perhatian

dari masyarakat yakni dengan konsep experiential marketing. Melalui konsep ini,

perusahaan mencoba melibatkan konsumen melalui emosi, perasaan, mendorong mereka

untuk berpikir, melakukan tindakan, maupun untuk menjalin komunitas. Keberhasilan

11

Page 12: Bisnis Di Era Globalisasi

mengeksekusi lima elemen ini akan membuat merk tertanam lebih dalam di hati

konsumen.

Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus berusaha untuk berada di

deretan terdepan dalam benak konsumen pada saat konsumen membutuhkan.

SUMBER BACAAN

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18242/4/chapterI.pdf

http://www.mm-ukrida.co.cc/resmeth-rct/uk-mk-fs45/c_endang_setiawati.pdf

http://delover.multiply.com/journal/item/2/Berbisnis_dalam_Era_Globalisasi

http://ronawajah.wordpress.com/2008/10/08/tugas-manajer-dalam-era-globalisasi/

12